PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Daftar Pustaka adalah tulisan yang tersusun di akhir sebuah karya ilmiah
yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun
terbit sebagai sumber atau rujukan seorang penulis. Daftar Pustaka ada pada
semua jenis karya tulis ilmiah seperti buku, skripsi, makalah, artikel dan
sebagainya. Daftar Pustaka pun sering dikenal dengan sumber pustaka, rujukan,
referensi, kutipan, catatan kaki, pranala, dan lain-lain.
1. Untuk memberitahu kepada pembaca bahwa apa yang telah ditulis bukan
hanya didapat dari pemikiran sendiri namun juga mengambil dari
pemikiran orang lain yang telah ditulis dalam buku yang tercantum dalam
daftar pustaka
2. Bagi pembaca yang ingin menelaah lebih jauh tentang pernyataan yang
telah ditulis dalam karya tulis yang dibuat maka bisa secara langsung
mencarinya dari daftar buku,jurnal,artikel atau karya tulis lainnya yang
tealah penulis telah ditambahkan di daftar pustakanya.
3. Untuk memberikan penghargaan kepada penulis buku,jurnal,artikel,atau
karya tulis lainnya yang tercantum sehingga dari pemikirannya penulis
dapat menyelesaikan sebuah karya tulis.
4. Penulis akan dipandang lebih profesional ketika mencatumkan daftar
pustaka.
3
2.3 Unsur-Unsur Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka, nama pengarang ditulis terbalik yaitu nama belakang
terlebih dahulu diikuti tanda koma(,) baru nama depannya. Berikut ini tata cara
penulisan nama pengarang dalam daftar pustaka:
1. Nama belakang ditulis lebih dahulu daripada nama depan, meskipun bukan
merupakan nama keluarga. Misalnya: Dewi Rieka Rieka, Dewi.
2. Nama belakang yang bagian akhirnya berupa singkatan tidak diletakkan di
bagian depan pembalikan.
Misalnya: Triani Retno A Retno A, Triani dan bukan A, Triani
Retno.
3. Nama yang mencantumkan gelar tradisi, maka nama yang diletakkan di
depan dalam pembalikan adalah nama yang tercantum setelah gelar.
Misalnya: Rahman Sutan Radjo Radjo, Rahman Sutan.
4. Nama yang mencantumkan kata bin atau binti, maka yang dicantumkan di
depan dalam penulisan daftar pustaka adalah nama yang tercantum setelah
kata bin atau binti tersebut. Misalnya: Siti Nurhaliza binti Rustam
Rustam, Siti Nurhaliza binti
5. Nama pengarang memiliki nama majemuk. Misalnya: Hillary Rodham-
Clinton Rodham-Clinton, Hillary dan bukan Clinton, Hillary
Rodham.
4
6. Nama keluarga berada di bagian depan nama seperti nama-nama orang
Cina, maka tidak perlu ada pembalikan nama dalam penulisan daftar
pustaka. Misalnya: Wong Kam Fu Wong, Kam Fu Kecuali jika
mencantumkan nama Barat, maka asas pembalikan nama ini tetap berlaku.
Misalnya: Michelle Yeoh Yeoh, Michelle .
7. Penulisan nama-nama pengarang dari Eropa yang memiliki kata depan,
kata sandang, atau perpaduannya juga memiliki peraturan tersendiri dalam
penulisan daftar pustaka. Misalnya nama-nama Italia yang nama
keluarganya didahului dengan awalan, maka kata utama ada pada awalan
tersebut. Misalnya: Leonardi Di Caprio Di Caprio, Leonardo.
Akan tetapi, nama-nama Italia yang nama keluarganya berawalan d’ de,
de’, degli, dei, dan de li, maka kata utama ada nama setelah awalan itu.
Misalnya: Lorenzo d’Montana Montana, Lorenzo d’.
8. Buku yang ditulis oleh dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama saja
yang penulisan namanya dibalik, sedangkan penulis selanjutnya tidak.
Misalnya: Syafitri, Dita dan Yuna.
9. Penulisan nama dengan banyak pengarang, maka hanya nama pertama
yang dicantumkan dengan susunan terbalik dan nama pengarang lainnya
dituliskan dengan singkatan dkk. Misalnya : Karso,dkk.
10. Gelar akademis, gelar keagamaan, dan gelar kebangsawanan tidak
dicantumkan. Misalnya : Drs. Zaenuddin Kabai, M.Pd Kabai,
Zaenuddin
5
2.4.3 Cara Penulisan Judul Buku
Judul buku ditulis setelah tahun terbit. Di antara tahun terbit dan judul
buku ditambahkan pula tanda titik terlebih dahulu (.). Dan penulisan judul
dibuat tulisan miring.
Misalnya: Pasaribu, Aprilianda. 2018. Belajar WEB itu Asyik.
6
2.5.2 Buku yang Ditulis oleh Lembaga
Urutan penulisannya adalah:
Nama lembaga. Tahun terbit. Judul buku (dicetak miring atau digaris
bawahi). Kota/ tempat terbit. Nama penerbit. Contohnya:
Dinkes Aceh. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Aceh 2015. Banda Aceh:
Dinkes Aceh.
Dan jika ada sumber yang berasal dari jurnal/makalah yang disajikan dalam
seminar/ konferensi/ symposium maka, urutan penulisannya adalah sebagai
berikut:
7
Nama penulis (jika lebih dari dua kata maka dibalik). Tahun terbit. Judul
makalah (ditulis dalam tanda petik). Diikuti dengan pernyataan “Makalah
disajikan dalam….” Nama Pertemuan, lembaga penyelenggara, dan tanggal
serta bulan penyelenggaraan. Contohnya:
Amin, Abdullah. 2006. “Panduan Penulisan Proposal Penelitian
Kualitatif”. Makalahdisajikan dalam Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah
bagi Guru-guru se-Provinsi NAD, Depdiknas Provinsi NAD, Banda
Aceh, 12 s.d. 20 Juli.
2.5.5 Daftar Pustaka untuk Makalah / Bersumber dari Internet
Jika sumber yang dijadikan sebagai rujukan maka urutan yang perlu
diketahui ialah:
Nama penulis. Tahun terbit. Judul karya tulis (dicetak miring jika dari
jurnal) dan diberi keterangan dalam kurung (Online) dan ditambahkan
tanpa petik dua (“ ”) jika bukan dari jurnal. Volume dan nomor (jika dari
jurnal online). Alamat website/ URL. Dan tanggal, bulan, tahun dan jam
mengakses. Contohnya:
Jurnal online
Jusmadi. 2008. Pengembangan Bakat dan Minat. Jurnal Bakat dan
Minat, (Online), Vol. 5, No. 4, (http://www.jusmadi-bakat-
minat.blogspot.com, diakses 17 Februari 2017 pukul 10.27).
Website online
Diandra. 2011. “Gejala Depresi Saat Belajar pada Anak”,
(Online), (http://diandra-gejala-depresi-saat-belajar-pada-
anak.blogspot.co.id/, diakses pada 9 Desember 2016 pukul 11.30).
8
2.6 Contoh Daftar Pustaka
Judul : Family Medical Care Volume 4
Penulis : Dr.John F.Knight
Penerbit : Indonesia Publishing House
Kota Penerbit : Bandung
Tahun Terbit : 2001
Cara Penulisan :
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung :
Indonesia Publishing House
1. Memberi penjelasan
2. Memberi komentar atau penilaian
3. Memberi saran
4. Menyampaikan sanggahan
5. Membuktikan hipotesa
9
2.9 Ciri Karya Ilmiah
2.9.1 Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap
pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang
bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat
mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2.9.2 Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas
dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun
kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat
mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
2.9.3 Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa
mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
2.9.4 Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar
induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau
data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan
suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
2.9.5 Fakta
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual,
yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang
emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih
seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan
hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya
dihindarkan.
10
2.9.6 Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-
katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
2.9.7 Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.
11
2.10.6 Tahap Analisis Data
Teknik analisis data dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitaif.
Teknik kualitatif dapat dilakukan dengan cara identifikasi data, klasifikasi
data, analisis data, interpretasi data dan pembuatan simpulan. Untuk teknik
kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik.
2.10.7 Tahap penyusunan draft laporan
Kerangka tulisan yang dibuat dikembangkan dengan cara menyajikan hasil
studi pustaka, hasil pengumpulan data, hasil analisis data dan simpulan
yang diperoleh.
2.10.8 Tahap Revising dan Editing
Draft karya tulis ilmiah yang telah dibuat sebaiknya dilakukan revisi
kembali untuk mengetahui kesalahan yang terdapat dalam isi.
2.10.9 Tahap Pelaporan
Pada tahap ini karya tulis yang telah disusunnya harus mampu dilaporkan
sekaligus dipertanggungjawabkan kebenarannya.
12
1.6 Definisi Istilah (Boleh disertakan dan boleh tidak)
1.7 Hipotesis
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA atau LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
3. BAB III METODE PENELETIAN
3.1 Waktu dan Tempat Peneletian
3.2 Metode dan Rancangan Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.6 Analisis Data
4. BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN PENELETIAN
4.1 Jabaran Variabel Peneltian
4.2 Hasil Penelitian
4.3 Pengajuan Hipotesis
4.4 Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis
tentang hasil yang didapatnya.
5. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
2.11.3 Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Biodata Penulis
13
2.12 Cara Penulisan Karya Ilmiah
Cara penulisan karya ilmiah adalah :
Setelah diperoleh topik, dalam pelaksanaannya topik yang dipilih itu harus
dinyatakan dalam suatu judul. Topik ialah pokok pembicaraan dalam
keseluruahan karangan yang akan digarap, sedangkan judul adalah nama, titel,
atau semacam label untuk suatu karangan. Pernyataan topik mungkin sama
dengan judul, tetapi mungkin juga tidak, misalnya dalan karya sastra. Namun,
dalam karya ilmiah judul harus tepat menunjukkan topiknya. Penentuan judul
harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
1. judul harus sesuai dengan topik atau isi karangan,
2. judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa, bukan kalimat,
Contoh: Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Yogyakarta ( baik)
Usaha Kecil dan Menengah di Yogyakarta Perlu Dikembangkan (tidak
baik)
3. judul diusahakan singkat,
4. judul harus dinyatakan secara jelas.
14
2.12.2 Abstrak
Abstrak berisi intisari menyeluruh tentang isi tulisan, mulai dari judul, tujuan,
metode, dan rumusan hasil/temuan. Abstrak ditulis dengan spasi tunggal. Untuk
makalah, abstrak cukup satu paragraf, sedangkan untuk laporan penelitian terdiri
atas tiga paragraf yang masing-masing memuat hal-hal di atas.
Kata pengantar berisi puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung
berperan dalam kegiatan penulisan tersebut, dan permintaan kritik dari pembaca
demi perbaikan.
2.12.4 Pendahuluan
Pengertian kajian pustaka dan kerangka teoretik itu berbeda. Kajian pustaka
berisi pembahasan tentang kajian-kajian terdahulu yang relevan dengan topik
penelitian, sedangkan kerangka teoretik adalah seperangkat teori yang dipakai
sebagai landasan penelitian. Oleh karena itu, pemecahan masalah penelitian harus
berlandaskan pada teori dan kajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya
yang terkait dengan permasalahan yang dibahas. Dari kajian itu didapatkan
jawaban sementara atas permasalahan yang telah dirumuskan. Jawaban sementara
tersebut biasa disebut hipotesis.
15
2.12.6 Metode Penelitian
2.12.7 Pembahasan
Bagian ini berisi analisis, pembahasan, dan pemaknaan data yang yang telah
dikumpulkan. Kelengkapan data yang diperoleh sangat mendukung kesahihan
hasil analisis. Dan, kecermatan analisis dan pemaknaan data sangat menentukan
kualitas hasil kajian.
2.12.8 Simpulan
16
untuk memperoleh gelar doktor. Namun, untuk keperluan diklat ini, pembicaraan
selanjutnya akan difokuskan pada penulisan laporan penelitian.
17
2.14.2.4 Penulisan Judul, Bab dan Subbab
Penulisan judul, bab, subbab, dan anak subbab mengikuti ketentuan
berikut ini :
1. Judul dan bab ditulis dengan huruf kapital semua, tidak diakhiri tanda
baca apa pun, dan ditulis pada posisi tengah. Nomor bab ditulis dengan
angka romawi.
2. Penulisan subjudul, subbab, dan anak subbab menggunakaan huruf
kapital pada setiap awal kata kecuali kata tugas; dan dimulai dari batas
tepi kiri dan tidak menggunakan garis bawah serta tidak diakhiri tanda
baca apa pun.
18
2.14.2.7 Penulisan Tabel dan Grafik
Penulisan tabel dan grafik mengikuti ketentuan berikut.
1. Penulisan tabel diupayakan jangan ganti halaman.
2. Nomor dan judul tabel ditempatkan simetris di atas tabel.
3. Nomor dan judul grafik ditempatkan simetris di bawah grafik.
4. Penulisan judul tabel dan grafik tidak diakhiri tanda baca apa pun.
5. Penulisan nomor urut tabel menggunakan angka Arab, sedangkan
penulisan nomor urut grafik menggunakan angka Romawi.
19
b. Cara kedua
Sistem angka penuh, yaitu dimulai dari angka romawi besar (untuk
bab), kemudian menggunakan angka arab semua, dan seterusnya.
Contoh:
BAB III
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.2.1
3.2.2.2
3.2.2.3
3.3 dst.
2. Penomoran halaman pada naskah utama menggunakan angka arab.
3. Penomoran halaman pelengkap, seperti halaman judul, halaman
pengantar, dan halaman daftar isi menggunakan angka romawi kecil (
i, ii, iii, iv, v, vi, dst.) dan diletakkan pada bagian bawah tengah.
4. Penulisan daftar pustaka tidak diperbolehkan menggunakan nomor.
5. Penomoran bab, subbab dan seterusnya dalam daftar isi dituliskan di
tepi sebelah kanan sesuai dengan penulisan bab atau subbab yang
bersangkutan.
20
Tanda koma digunakan di antara nama pokok dan tahun penerbitan,
sedangkan tanda titik dua di antara tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh: Surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau
informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain
(Bratawidjaja, 1995:5).
2. Apabila nama pengarang sudah disebutkan lebih dahulu, sumber yang
ditulis di antara tanda kurung hanyalah tahun penerbitan dan nomor
halaman yang diacu. Contoh: Menurut Bratawidjaya (1995:5) surat adalah
satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis
dari pihak yang satu kepada pihak yang lain.
21
Contoh penulisan buku dengan dua atau tiga pengarang :
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1992.
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
2. Artikel
Penulisan artikel dalam daftar pustaka menggunakan urutan (1) nama
pengarang, (2) tahun penerbitan, (3) judul artikel, (4) nama majalah, (5)
volume atau halaman dimuatnya artikel, (6) tempat penerbitan, dan (7) nama
penerbit. Judul artikel ditulis di antara tanda “petik dua”; nama majalah
dicetak miring; di antara satuan digunakan tanda “titik”, kecuali di antara
nama editor dan nama majalah, di antara nama majalah dan volume atau
halaman digunakan tanda “koma”; di antara tempat penerbitan dan nama
penerbit digunakan tanda “titik dua”.
Contoh penulisan artikel dalam majalah
Madya, Suwarsih. 1994. “Penelitian Tindakan dalam Pendidikan”. dalam
Diksi, No.4, Tahun II, halaman 67-82. Yogyakarta: FPBS IKIP Yogyakarta.
22
2.15 Ragam Bahasa Ilmiah
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Daftar Pustaka adalah tulisan yang tersusun di akhir sebuah karya ilmiah
yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun
terbit sebagai sumber atau rujukan seorang penulis. Daftar Pustaka ada pada
semua jenis karya tulis ilmiah seperti buku, skripsi, makalah, artikel, karya ilmiah
dan sebagainya. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah
Daftar Pustaka adalah:(1) Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.(2) Judul
Buku, termasuk judul tambahannya.(3) Data publikasi: penerbit, tempat terbit,
tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku
tersebut.(4) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan,
nama majalah, jilid. nomor dan tahun.
3.2 Saran
Sebagai penutup dari makalah ini, kami memberikan saran – saran yang
kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca yaitu :
1. Agar kita lebih memahami konsep dari maksud daftar pustaka itu sendiri
yang nanti akhirnya bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain.
24
2. Daftar pustaka mempermudah kita untuk mengetahui judul buku,
pengarang, tahun pembuatan, dan sebagainya yang menyangkut tentang
daftar pustaka.
3. Daftar pustaka ini juga sangat bermanfaat untuk semua orang. Khususnya
bagi mahasiswa agar mahasiswa bisa memahami fungsi dan manfaat dari
daftar pustaka itu sendiri sehingga hasil karya ilmiah atau makalah
menjadi baik, benar, dan dapat dimengerti semua pihak.
4. Karya ilmiah adalah hasil penelitian dari seorang pendidik agar ilmunya
bermanfaat bagi orang lain.
25