Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KUTIPAN

Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Kelompok 4

1. Abie anggara
2. Desi Nur syafitri
3. Hidir Restu Binengkas
4. Ilyas Suwandana
5. Lidya Indriyani
6. Nia Ayu Tresnaningrum
7. Vanny Amalia Rizky
8. Vilda Khairunnisa

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON


2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanyalah bagi Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penyusun sehingga mampu menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan judul makalah “Kutipan” ini dengan baik.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi
penyampaian yang menjadikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diperlukan dari semua pihak untuk menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita pun dituntut
untuk selalu memngembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah
satunya adalah ilmu Bahasa Indonesia yang sering digunakan. Dalam pembuatan
karya ilmiah maupun buku-buku since tentu tidak akan lepas dari yang namanya
sumber rujukan. Sumber rujukan dalam hal ini adalah teori – teori dari berbagai
sumber baik diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah,
internet, dan lain sebagainya yang mendukung argumen kita dalam pembuatan karya
tulis tersebut. Dalam pengambilan informasi tersebut tentu keterangan dari sumber
tersebut harus dicantumkan dalam karya tulis kita. Pencatuman tersebut biasa disebut
kutipan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Mengetahui definisi dari kutipan
b. Mengetahui jenis kutipan
c. Mengetahui teknik mengutip kutipan
d. Mengetahi contoh kutipan
1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui definisi dari kutipan
b. Dapat mengetahui jenis kutipan
c. Dapat mengetahui teknik mengutip kutipan
d. Dapat mengetahi contoh kutipan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kutipan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber.
Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari
kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
2.2 Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak
boleh ada perubahan. Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda
( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak
bertanggung jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan
ejaan, memberi huruf kapital,garis bawah, atau huruf miring, kita perlu
menjelaskan hal tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip ] , [ ejaan disesuaikan
dengan EYD ], dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu
dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat yang mengambil inti sarinya
saja.
Dari kedua jenis kutipan tersebut dapat disampaikan bahwa kutipan langsung dan
tidak langsung memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan cara mengutipnya,
kutipan langsung secara utuh mengutip teks yang akan dijadikan rujukan, sedangkan
kutipan tidak langsung hanya mengambil pokok pikiran atau inti sarinya saja.
2.3 Teknik Mengutip
Teknik mengutip digolongkan menjadi teknik mengutip berdasarkan bentuknya
dan teknik mengutip berdasarkan penulisan sumbernya.
1. Teknik Mengutip Berdasarkan Bentuknya
a. Kutipan Langsung
Secara mekanisme, kutipan langsung memiliki dua pola penulisan yang
masing-masing pola ditentukan oleh banyaknya teks yang dikutip. Untuk teks
yang tidak lebih dari 4 baris, maka dapat melakukan langkah-langkah berikut.
1) Kutipan terintegarasi dengan teks;
2) Kutipan diawali dan diakhiri oleh tanda kutip;
3) Jika teks utama ditulis dengan 2 atau 1,5 spasi, maka kutipan pun ditulis
2 atau 1,5 spasi. Hal ini yang sama terjadi jika teks utama 1 spasi, maka
ditulis 1 spasi;
4) Mencantumkan sumber referensi.
Contoh :
Pembelajaran sebagai suatu yang bersifat sistematis tersebut, dinyatakan pula
oleh Dimyati dan Mudjono (1999: 297) yang menyatakan bahwa,
“pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain
intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar.“
Adapun kutipan yang lebih dari empat baris memiliki cara penulisan sebagai
berikut.
1) Kutipan dipisahkan dari teks utama;
2) Kutipan tidak diawali dengan tanda kutip;
3) Kutipan ditulis 1 spasi walaupun teks utama 2 atau 1,5 spasi.
Contoh :
Strategi pembelajaran bahasa Indonesia menurut Iskandarwassid dan Sunendar
(2009: 8) memiliki pengertian, Pola keterampilan pembelajaran yang dipilih
pengajar untuk melaksanakan program belajar keterampilan berbahasa
Indonesia. Program tersebut dirancang dapat diciptakan situasi pembelajar
yang memungkinkan peserta didik melakukan aktivitas mental dan intelektual
secara optimal untuk mencapai tujuan keterampilan berbahasa indonesia yang
terdiri atas keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengutipan langsung adalah
teknik menghilangkan bagian yang tidak perlu. Dalam kutipan seringkali
justru gagasan yang ingin dikutip terletak di akhir atau bahkan di tengah.
Menulis semua teks tersebut tentu dapat menggangu konsentrasi pembaca
selain juga akan membuat halaman lebih banyak. Untuk menyiasati hal ini,
maka yang harus dilakukan adalah memberikan titik elipsis atau tiga titik (...)
pada bagian yang akan dihilangkan.
Contoh :
Ciri pembelajaran yang efektif dalam proses belajar menurut Aunurrahman
(2009:34) adalah,’’ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri sendiri.
Seorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya
telah terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
menjadi mengerti.”
Karena ada bagian yang tidak terlalu penting untuk karangan tersebut, maka
dilakukan penghilangan seperti ini:
Ciri pembelajaran yang efektif dalam proses belajar belajar menurut
Aunurrahman (2009:34) adalah, “... telah terjadi perubahan dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.”
b. Kutipan Tak Langsung

Karakteristik kutipan tak langsung berbeda dengan kutipan langsung. Hal ini
bisa dilihat dari teknis penulisannya berikut.
1) Terintegarasi dengan teks utama;
2) Tidak diapit oleh tanda kutip;
3) Teks kutipan sesuai dengan teks utama. Jika 1 spasi, maka 1 spasi,
begitupun jika 1,5 atau 2 spasi;
4) Mencantumkan sumber kutipan.
Contoh :
Nurgiyantoro menyatakan bahwa, “permajasan (figure of thought) merupakan
teknik pengungkapan bahasa, penggaya bahasa yang maknanya tidak menunjuk
pada makna harfiah kata-kata yang mendukung, melainkan pada makna yang
ditambah, makna yang tersirat.”
2. Teknik Mengutip Berdasarkan Penulisan Sumbernya
a. Catatan dalam Tubuh Karangan (Body Note)
Penggunaan body note dalam menyampaikan sumber rujukan digunakan
pada artikel atau karangan yang dimuat di koran ataupun majalah yang tidak
memungkinkan penulisan rujukan dengan pola catatan kaki. Semua itu
dilakukan karena body note memudahkan dalam proses tata letak baik pada
koran, majalah maupun buku. Hal ini karena body note memiliki pola
pengutipan yang terintegrasi dengan teks.
Dalam body note terdiri dari tiga unsur: Unsur tersebut yakni, nama
pengarang, tahun terbit, dan halaman. Untuk nama pengarang cukup ditulis
nama akhirnya saja dan ditulis tanpa gelar. Untuk tahun terbit yang ditulis
adalah tahun terbit yang ada pada katalog buku yang lazim ada pada awal
sebuah buku. Adapun halaman yang ditulis di sini adalah halaman teks yang
kita jadikan rujukan bukan halaman karangan kita sendiri.
Selain tiga unsur tadi, cara penulisan body note selalu menggunakan tanda
kurung dan tahun serta halaman serta halaman yang dipisah dengan dengan
titik dua. Adapun, jika nama di dalam, maka didalam tanda kurung tersebut
berisi nama ditambah koma, untuk kemudian ditulis tahun serta halaman yang
dijeda dengan titik dua. Perhatiakan contoh berikut: Haryanto (2009: 15) dan
Ismail (2008; 5).
Adapun variasi lain bisa yang bisa digunakan adalah sumber kutipan bisa
diletakkan di awal kutipan maupun di akhir kutipan. Bergantung pada
bagaimana penulis menetapkan sumber kutipan tersebut.
b. Catatan Kaki (Foot Note)
Catatan kaki lebih sering digunakan dalam tugas-tugas perkuliahan seprti
pembuatan makalah, skripsi, tesis, maupun desertasi. Namun, ada juga
beberapa peneitian ilmiah yang menggunakan catatan kaki daam
menyampaikan sumber rujukannya.
Pengunaan catatan kaki pada dasarnya memudahkan pembaca untuk
mngetahui secara cepat sumber referensi yang digunakan oleh seorang penulis.
Hal ini dikarenakan, unsur yang ada dicacatan kaki menyerupai unsur dalam
daftar pustaka dan bahkan ditambah dengan nomer petunjuk dan halaman.
Perhatikan unsur catatan kaki dengan penjelasannya sebagai berikut:
1) Nomer petunjuk
Nomer petunjuk letaknya di awal dengan bentuk angka arab yang
menggantung diatas dan berurutan secara berkesinambungan. Dalam
perurutan ini, ada dua cara yang mengabaikan bab sehingga nomor
petunjuk berurutan dari bab 1 sampai bab terakhir. Ada juga yang nomor
petunjuknya setiap berganti bab dimulai dari nomor satu.
2) Nama pengarang
Nama pengarang ditulis seperti baiasa, tidak dibalik dan dengan gelar
yang tidak dicantumkan.
3) Judul karangan
Judul juka besumber dari buku, maka judul tersebut diceak miring
dan jika bersumber dari majalah, koran, atau internet maka diapit dengan
tanda kutip.
4) Data kepustakaan
Data kepustakaan meliputi kota terbit, penerbit dan tahun terbit.
Ketiga hal itu berada didalam tanda kurung dengan nama kota diawal
yang diikuti dengan titik dua untuk kemudian ditulis nama penerbitanya.
Setelah nema penerbit, barulah tahun terbit dengan nama penerbit yang
dipisah dengan koma. Hal ini berbeda dengan sumber yang berasal dari
jurnal, majalah atau koran yang dalam catatan kaki ini nama jurnal,
majalah, atau koran tersebut dicetak miring diikuti oleh tanggal
penerbitan. Khusus untuk internet, hal yang disampaikan adalah nama
laman ( website) diikuti tanggal pengaksessan.
5) Halaman
Halaman ditulis diakhir catatan kaki. Ada yang menyingkat kata
halam ini dengan hlm. Atau hal., yang kemudian diikuti oleh halaman
referensi yang dirujuk. Setelah itu, barulah kemudian diakhiri dengan
tanda titik.
Contoh :
1) Contoh dari buku : 1Henry Guntur Tarigan, Menulis: Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008), hlm. 5.
2) Contoh non buku : Syarif Hidayatullah, “Apa Itu Bahasa: Sepuluh
Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli,”Dikutip dari
http://Wismasastra. wordpress.com pada 5 januari 2013. 2 Arifin. “
Bahasa kita Bhasa Indonesia.’’ Republika, 12 Desember 2013.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Kutipan dibagi menjadi 2 jenis yaitu kutipan langsung dan tidak langsung. Teknik
mengutip dalam kutipan diantaranya teknik mengutip berdasarkan bentuknya dan
teknik mengutip berdasarkan penulisan sunbernya yang didalamnya terdapat body
note dan foot note.
3.2 Saran
Perlu pengetahuan dan pemahaman yang khusus dalam membuat kutipan dan
menerapkannya ketika membuat makalah, skripsi dan sebagainya. Tentunya dalam
mengutip terdapat aturan-aturan didalamnya sehingga tidak bisa sembarangan dalam
mengutip sebuah pendapat orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan
http://adjiepamungkas99.blogspot.com/2017/05/makalah-kutipan-bahasa-
indonesia.html
https://girlycious09.wordpress.com/tag/teknik-mengutip/

Anda mungkin juga menyukai