Disusun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
rencana. Makalah yang berjudul "Kutipan" ini sebagai pemenuhan tugas dari dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.
Selama penyusunan makalah ini tentu banyak kendala yang kami hadapi, namun
berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, semua kendala tersebut dapat
teratasi. Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati, kami ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat Ibu Octavian Muning
Sayekti, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia serta pihak-pihak
yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami sebagai penyusun makalah menyadari masih banyak kekurangan, baik
dalam teknis kepenulisan maupun dalam segi materi, mengingat akan kemampuan kami
yang masih terbatas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak akan sangat membantu
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami para penyusun makalah, sehingga
tujuan yang kami harapan dapat tercapai.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dari waktu ke waktu akan terus belajar. Entah mempelajari hal
yang telah lalu maupun mempelajari sesuatu yang baru. Karena untuk bertahan
hidup, manusia perlu memahami dan beradaptasi lingkungan sekitarnya ;
bagaimana cara memanfaatkan sesuatu, bagaimana cara menghapus yang tidak
perlu, dan seterusnya, mengingat dunia ini adalah suatu kedinamisan.
Dalam mempelajari suatu hal, manusia tidak pernah bisa menemukan
segala sesuatunya sendiri tanpa melihat referensi yang lain. Selalu ada teori atau
pendapat orang lain yang dibaca, untuk kemudian digabungkan dan menghasilkan
suatu pemikiran baru yang berguna untuk bertahan hidup di dunia ini. Tapi, hal
itu bisa menjadi suatu plagiarisme apabila pemikiran yang diambil tidak
menyertakan sumber ketika dipaparkan ke seluruh dunia.
Untuk menghindari yang dinamakan plagiarisme, ‘Kutipan’ berguna
sebagai pembeda antara mana yang memplagiat dan mana yang mengambil
rujukan untuk sebuah pemikiran pembuat karya yang baru. Jadi, sebagai
pembelajar, ‘Kutipan’ berguna sebagai cabang dari akar yang akan dituju,
maupun referensi bagi yang ingin meneliti hal serupa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan dari kutipan?
2. Apa prinsip-prinsip menulis kutipan?
3. Bagaimana teknik menulis kutipan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kutipan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari kutipan.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip menulis kutipan.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis kutipan.
5. Untuk mengetahui teknik pengutipan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kutipan
Kutipan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu pengambilan satu
kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh
argumen di tulisan sendiri. Sementara menurut Bernandus, kutipan adalah gagasan, ide,
pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut
mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku,
majalah, dan lain sebagainya.
Berdasar pernyataan tersebut, secara umum Kutipan adalah gagasan, ide,
pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya
tulis. Bahan-bahan yang dimasukan sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum
menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat seseorang yang
tidak atau belum menjadi pendapat umum. Sehingga pendapat pribadi tidak perlu
dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita perlu menyebutkan sumbernya. Hal
itu dimaksudkan sebagai penghormatan kepada seseorang yang pendapatnya dikutip serta
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan dan menghindari plagiarisme.
B. Prinsip Mengutip
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengutip yaitu sebagai berikut:
1. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan.
Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan baik dari kata-kata maupun
tekniknya. Bila penulis terpaksa mengadakan perbaikan, penulis harus
memberi keterangan.
Contoh:
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
tidak boleh mengubahnya. Namun berikut cara memperbaikinya:
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya,
p i n j a m a n , penulis] uang.
’‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!]artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
Kutipan terdiri dari (dua) macam, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan suatu penggunaan kutipan yang dilakukan oleh penulis
dengan cara menulis kembali pikiran / pendapat / ide / gagasan orang lain yang sama persis
dengan aslinya. Atau juga dapat dikatakan, bahwa penulis secara langsung menggunakan
teknik copas (copy paste) tanpa adanya pengubahan dari kalimat aslinya. Kutipan langsung
ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data.
Prinsip dasar pada kutipan langsung adalah mengutip sumber bacaan dengan secara
langsung dilakukan sama persis seperti yang dituliskan yang terdapat dalam sumber, artinya
tidak menambah ataupun juga mengurangi. Jika kata, kalimat, atau paragraf tidak dicetak
miring ataupun dicetak tebal, pengutip tidak boleh mencetak miring atau cetak tebal pada
saat mengutip.
2. Menggunakan titik tiga berspasi [. . .] jika terdapat bagian kata-kata dari kutipan yang
dihilangkan.
3. Menggunakan tanda [sic!], apabila terdapat kesalahan dalam teks aslinya. Contoh: … hal
itu memiliki maka [sic!] yang ambigu.
4. Menambahkan sumber kutipan dengan menggunakan sistem APA, MLA, ataupun juga
sistem yang berlaku lainnya.
Kutipan langsung tersebut dibedakan lagi menjadi dua, yakni Kutipan Langsung Panjang
serta Kutipan Langsung Pendek.
1. Dipisahkan dari teks dengan menggunakan spasi (jarak antar baris) lebih dari teks,
2. Diberi jarak rapat antar baris dalam kutipan.
3. Boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak.
4. Jarak antar baris kutipan satu spasi.
5. Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea
teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru,maka baris
pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
6. Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 2.5 spasi.
7. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
8. Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat,pada
bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
9. Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
10. Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka
pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
11. Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap
penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara
tanda kurung, misalnya:
(garis bawah oleh pengutip).
12. Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan
dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.
Kutipan tidak langsung merupakan penggunaan kutipan yang dilakukan oleh penulis
dengan cara mengambil pikiran / ide / gagasan / pendapat orang lain, kemudian
menyampaikan dalam sebuah karya penulis itu dengan kalimatnya sendiri sesuai dengan
pemahamannya pada kutipan tersebut. Dengan kata lain, penulis tersebut tidak menulisnya
dengan sama persis dengan tulisan / paragraf / kalimat yang dikutipnya. Penulis itu
merangkum serta merangkai kalimat yang didasarkan dari artikel atau sumber lainnya.
1. Seperti yang dikemukan oleh Gorys Keraf (1983:3) kalau argumentasi itu pada dasarnya
tulisan yang memiliki tujuan untuk memengaruhi keyakinan para pembaca supaya yakin
akan pendapat penulis bahkan juga mau melakukan apa yang dikatakan oleh penulis.
2. Definisi arti cinta menurut Subroto (2008:16) ialah bahwa cinta itu sebagai suatu
kehidupan. Menurutnya kehidupan tersebut terbentuk dan dimulai dengan bercinta.
E. Teknik Pengutipan
1. Jika pengarang merujuk pendapat pengarang lain, penulisannya sama seperti cara-
cara di muka, tetapi tahun dan nomor halaman buku asli tidak ditulis.
Contoh:
Buku rujukan (Tarigan, 1984:32) berbunyi: Kemampuan membaca sepintas ini
bermanfaat. Oleh karena itu, guru harus mengajarkan keterampilan ini kepada anak
didiknya (Burmeister, 1978:296).
Berikut ini cara lainnya. Kemampuan membaca sepintas ini bermanfaat. Oleh karena
itu, guru harus mengajarkan keterampilan ini kepada anak didiknya (Burmeister dalam
Tarigan, 1984:32).
Perhatikan penggunaan kata dalam!
2. Jika sebuah kutipan diambil dari dua buku rujukan atau lebih karena isinya kurang
lebih sama, di antara sumber rujukan ditulis tanda titik koma (;).
Contoh:
Diperlukan unsur-unsur penunjang bentuk-bentuk arsitektur untuk menciptakan
bentuk yang harmonis dan estetis (Ali, 1984:6; Gani, 1985:17; Wawan, 1986:54).
3. Jika ada dua pengarang, kedua nama akhir pengarang dicantumkan dengan urutan
seperti yang terdapat pada buku sumber dan dihubungkan dengan kata dan, diikuti tanda
kurung yang berisi tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman.
Contoh:
Selanjutnya, Eman dan Fauzi (1970:18) menyatakan bahwa tenaga mesin itu dapat
mengatasi sekian tenaga manusia. Oleh karena itu, masalah ketenagakerjaan
menjadi masalah yang serius pula.
4. Jika yang dirujuk berada pada halaman yang berbeda, digunakan singkatan Op. cit
(singkatan dari opere citato yang artinya karangan yang telah dikutip) dengan diikuti
nomor halaman yang dirujuk.
5. Loc.cit (singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang dikutip)
digunakan jika merujuk karya yang telah dirujuk sebelumnya pada halaman yang sama
dan telah diselingi oleh sumber lain.
Contoh:
¹Kaelan. Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Paradigma. 1998. hal. 8.
²Ibid. Artinya adalah rujukan nomor 2 merujuk halaman yang sama dengan
rujukan nomor 1.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kutipan menurut Bernandus, ialah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Dan kutipan
memiliki teknik tersendiri.
Prinsip dalam mengutip adalah tidak diperbolehkannya mengadakan perubahan
pada kutipan, namun boleh menghilangkan bagian dari yang dikutip. Kemudian,
sebaiknya kutipan diambil seperlunya sehingga karya yang dibuat tidak sebatas himpunan
kutipan, juga tidak merusak uraian. Namun apabila kutipan yang diambil terlalu panjang,
sebaiknya dimasukkan ke dalam lampiran. Dan kutipan dianggap benar apabila isi
kutipan sesuai dengan sumber kutipan itu diambil.
Tujuan dari kutipan adalah sebagai pendukung argumen penulis, landasan teori,
penjelasan, dan penguat argument yang dikemukakan.
Kutipan terbagi menjadi dua, kutipan langsung, yang secara langsung mengutip
semua kutipan, dan kutipan tidak langsung, yang merangkum ide dari yang dikutip.
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiatun, Ari. Kaidah Kutipan dalam Karya Ilmiah. Diakses pada 28 Maret 2020 melalui
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/KAIDAH+KUTIPAN+dalam+MKI+_+
b+arik.pdf
Masyitha, Karisma Siti. 2014. Teknik Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka. Makalah. Diakses
pada 28 Maret 2020 melalui: https://www.academia.edu/8933175/makalah_kutipan
Ibeng, Parta. 2020. Kutipan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Ciri, dan Contohnya. Diakses
pada 28 Maret 2020 melalui: https://www.academia.edu/8933175/makalah_kutipan