Anda di halaman 1dari 18

KUTIPAN DALAM KERANGKA TEORI

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH :
WAHYU PUTRA PRATAMA
2286208020

JUMIHARNELI
2286208035

DOSEN PEMBIMBING :
IHSAN HADI, M.Pd.
NIDN.2110049004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) - YDI

LUBUK SIKAPING – PASAMAN

TAHUN 1444 H/2022 M


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur pemakalah ucapkan kepada Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Kutipan Dalam Kerangka Teori” dengan baik yang

disusun melalui kajian pustaka. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa

ajaran mulia untuk mengarahkan kehidupan manusia dari zaman kezaliman

menuju zaman yang penuh cahaya kebenaran seperti saat ini.

Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, yakni bapak Ihsan Hadi, M.Pd. selaku

dosen pembimbing dan teman-teman PAI 2022. Untuk itu pemakalah ucapkan

terima kasih atas segala bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dan

sampai ke tangan pembaca.

Barangkali apa yang pemakalah sajikan merupakan makalah yang teramat

sederhana atau bahkan kurang dari itu. Tetapi pemakalah berharap makalah ini

dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Saran dan kritik

sangat pemakalah harapkan dari pembaca. Demikian, semoga makalah ini dapat

diterima sebagai ide dan gagasan yang menambah kekayaan intelektual

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1

A. Latar Belakang…………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………….2

C. Tujuan……………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...3

A. Pengertian Kutipan……………………………………………………...3

B. Jenis-Jenis Kutipan……………………………………………………...4

C. Cara Membuat Kutipan…………………………………………………7

D. Cara Membuat Catatan Kaki…………………………………………...8

BAB III

PENUTUP……………………………………………………………...10

A. Kesimpulan……………………………………………………………...10

B. Saran……………………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...11
ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiringnya berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita

pun dituntut untuk selalu mengembangkan dan mempublikasikan hasil dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh

masyarakat. Salah satu bentuk pengembangan tersebut ialah dengan cara membuat

karya tulis ilmiah, buku since dan lain sebagainya. Dalam pembuatan karya ilmiah

maupun buku-buku since tentu tidak akan lepas dari yang namanya sumber

rujukan. Sumber rujukan dalam hal ini adalah teori-teori dari berbagai sumber

baik diambil dari kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet

dan lain sebagainya yang mendukung argument kita dalam pembuatan karya tulis

tersebut. Dalam pengambilan informasi tersebut tentu keterangan dari sumber

tersebut harus dicantumkan dalam karya tulis kita. Pencantuman tersebut biasa

disebut kutipan.

Sungguh ironis jika sampai saat ini masih banyak para terpelajar yang

kadang masih salah dalam melakukan kutipan. Karena pentingnya mengutip

dengan cara yang benar, maka atas keprihatinan akan hal inilah yang mendorong

kami untuk membuat makalah mengenai kutipan. Dengan adanya makalah ini

diharapkan bahwa nantinya dalam pembuatan karya tulis mahasiswa dan para
terpelajar lainnya dalam mengutip bisa mengutip dengan cara yang benar

beerdasarkan sumber rujukan yang diambil.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kutipan?

2. Apa saja jenis-jenis kutipan?

3. Bagaimana cara membuat sebuah kutipan?

4. Bagaimana cara membuat catatan kaki?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu kutipan.

2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis kutipan.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat sebuah kutipan.

4. Untuk mengetahui bagaiman cara membuat catatan kaki.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain,

terutama ketika ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat

dihubungkan dengan kutipan ke sumber yang asli, dan ditandai oleh tanda kutip.

Kutipan pada dasarnya merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah

pikiran, defenisi, rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis

sendiri yang telah terdokumentasi. Kutipan dilakukan apabila penulis sudah

memperoleh sebuah kerangka berpikir yang mantap. Jika belum, hasilnya akan

merupakan karya “suntingan”, yaitu “suSUN” dan “gunTING”. Menurut Keraf

(1997:67), walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan,

tidaklah berarti bahwa keseluruhan sebuah tulisan dapat terdiri dari kutipan-

kutipan. Sebuah kutipan juga dapat merujuk pada penggunaan berulang bentuk

ekspresi lain, terutama bagian dari karya seni : unsur-unsur sebuah lukisan,

adegan dari film, atau bagian dari suatu komposisi musik. Kutipan secara

sederhana sebuah pinjaman atas kalimat atau pendapat seseorang dari seorang
pengarang atau seseorang yang sangat terkenal, baik di dalam buku, surat kabar,

majalah, atau pun media.

Kutipan juga diartikan sebagai upaya menulis untuk memperkuat

gagasannya dengan mengutip pendapat ahli dibidangnya atau upaya

menyampaikan

gagasannya dengan menyampaikan gagasan para ahli. Oleh karena itu, kutipan

didefensikan sebagai pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau

ucapan seorang pengarang yang terkenal baik dalam buku ataupun majalah

(Keraf, 1994:179).

B. Jenis-Jenis Kutipan

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung merupakan suatu penggunaan kutipan yang dilakukan

oleh penulis dengan cara menulis kembali pikiran atau pendapat atau ide atau

gagasaan orang yang lain yang sama persis dengan aslinya. Atau juga dapat

dikatakan, bahwa penulis secara langsung menggunakan teknik copas (copy paste)

tanpa adanya pengubahan dari kalimat aslinya.

a. Ciri-Ciri Kutipan Langsung

1) Tidak mengalami perubahan terhadap teks yang dikutip.


2) Menggunakan titik tiga berspasi [. . .] jika terdapat bagian kata-kata dari

kutipan yang dihilangkan.

3) Menggunakan tanda [sic!], apabila terdapat kesalahan dalam teks aslinya.

Contoh: … hal itu memiliki makna[sic!] yang ambigu.

4) Menambahkan sumber kutipan dengan menggunakan sistem APA, MLA,

ataupun juga sistem yang berlaku lainnya.

b. Macam Jenis Kutipan Langsung

Kutipan langsung tersebut dibedakan menjadi dua, yakni kutipan langsung

panjang serta kutipan langsung pendek.

1) Kutipan Langsung Panjang

Dibawah ini merupakan syarat kutipan langsung panjang, diantaranya

sebagai berikut:

a) APA Style (American Psychological Association), yaitu apabila panjang

kalimat yang kutip melebihi 40 kata.

b) MLA Style (Modern Language Asociation), yaitu apabila panjang kalimat

yang penulis kutip melebihi 4 baris.

c) Apabila si penulis mengutip sumber bacaan itu berjumlah 4 baris atau lebih,

teks yang dikutip diketik pada alenia baru.


Selain syarat, Kutipan langsung panjang juga memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

a) Dipisahkan dari teks dengan menggunakan spasi (jarak antar baris) lebih dari

teks.

b) Diberi jarak rapat antar baris dalam kutipan.

c) Boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak.

2) Kutipan Langsung Pendek

Dibawah ini merupakan ciri-ciri kutipan langsung pendek, diantaranya

sebagai berikut :

a) Terintegrasi langsung dengan teks.

b) Berjarak antar baris yang sama dengan teks.

c) Diapit dengan tanda kutip.

d) Tidak lebih dari empat baris.

c. Contoh Kutipan langsung

1) Argumentasi merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha untuk dapat

mempengaruhi sikap serta juga pendapat orang lain, agar mereka itu percaya
dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau

pembicara (Keraf, 1983 : 3).

2) Gorys Keraf di dalam bukunya Argumentasi serta Narasi (1983:3),

argumentasi merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha untuk dapat

mempengaruhi sikap serta pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan

pada akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau

juga pembicara.

2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung merupakan penggunaan kutipan yang dilakukan

oleh penulis dengan cara mengambil pikiran atau ide atau gagasan atau pendapat

orang lain, kemudian menyampaikan dalam sebuah karya penulis itu dengan

kalimatnya sendiri sesuai dengan pemahamannya pada kutipan tersebut. Dengan

kata lain, penulis tersebut tidak menulisnya dengan sama persisi dengan tulisan

atau kalimat atau paragraf yang dikutipnya. Penulis itu merangkum serta

merangkai kalimat yang didasarkan dari artikel atau sumber lainnya.

a. Ciri-Ciri Kutipan Tidak Langsung

1) Mengalami perubahan kalimat pada teks yang dikutip.

2) Tidak adanya suatu perubahan ide pikiran dari pendapat orang yang dikutip.
3) Disampaikan sesuai pemahaman penulis terhadap teori yang dikutip.

4) Diakhiri dengan nomer kutipan tanpa tanda petik dua.

b. Contoh Kutipan Tidak Langsung

1) Seperti dikemukakan oleh Gorys Keraf (1983:3) kalau argumentasi itu pada

dasarnya tulisan yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi keyakinan para

pembaca supaya yakin akan pendapat penulis bahkan juga mau melakukan

apa yang dikatakan oleh penulis.

2) Defenisi arti cinta menurut Subroto (2008:16) ialah bahwa cinta itu sebagai

suatu kehidupan, menurutnya kehidupan tersebut terbentuk dan dimulai

dengan bercinta.

3) Menurut Kolker (1983:3), membaca adalah proses komunikasi antara

pembaca dan penulis dalam bahasa. Menurutnya, ada tiga esensi bacaan :

emosional, kognitif dan bahasa. Perilaku emosional mengacu pada emosi,

perilaku kognitif mengacu pada pemikiran, perilaku verbal mengacu pada

bahasa anak.

3. Kutipan Dalam Kutipan (Mengutip tulisan yang sudah dikutip

sebelumnya)

Terkadang, penulis mengutip tulisan dari penulis lain di dalam tulisannya.

Dalam situasi ini, Grameds bisa menyatakan bahwa kutipan ini telah dikutip oleh

penulis lain. Berikut cara penulisannya : “Berita merupakan laporan tentang

peristiwa-peristiwa yang terjadi yang ingin diketahui oleh umum, dengan sifat

aktuak, terjadi di lingkungan pembaca, mengenai tokoh terkemuka, akibat

peristiwa tersebut berpengaruh terhadap pembaca.” (Nasution, dikutip dalam

Aliet,2008).
C. Cara Membuat Kutipan

1. Menulis nama penulis dari sumber kutipan

Jika tidak bisa menemukan penulis asli dari sumber kutipan, dapat

menuliskan penerbit atau nama organisasi yang menulis sumber kutipan. Berikut

contoh dari penulisan nama penulis sumber kutipan :

a. Sumadiria (2005)

b. Oxford Paperback Dictionary (1979).

2. Tata cara penulisan sumber kutipan

Terdapat 4 cara yang bisa diterapkan dalam menulis sumber kutipan.

Penulisan kutipan ini bergantung apakah Grameds ingin mencantumkan halaman

di mana kutipan tersebut diambil atau tidak. Berikut contoh dari 4 penulisan

sumber kutipan :

a. Djuraid (2007)

b. Djuraid (2007:19)

c. (Djuraid,2007)

d. (Djuraid,2007:19)

3. Meletakkan sumber di akhir kalimat


Cara penulisan tersebut merupakan cara yang umumnya digunakan dalam

menulis kutipan. Grameds juga bisa menggabungkan sumber dengan kalimat

penulisan. Berikut kedua contoh dari kedua penulisan kutipan :

a. “Media pembelajaran adalah segala sesuatu bentuk alat fisik yang dapat

menyajikan pesan untuk belajar baik melalui buku, film, kaset, dan media

pendidikan lainnya” (Bringgs,1970) atau;

b. Brings (1970), mengungkapkan pendapat yaitu “media pembelajaran adalah

segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan untuk belajar baik

melalui buku, film, kaset dan media pendidikan lainnya.”

4. Mengutip 2 penulis sumber kutipan

Ada kalanya Grameds menemukan 2 penulis yang mengarang tulisan

sumber kutipan. Jika menemukan kasus tersebut, Grameds cukup menambahkan

tanda “dan” (&) di antara kedua penulis. Selebihnya, bisa mengikuti kaidah yang

sebelumnya sudah dijelaskan. Berikut contoh penulisannya : Doug Newson &

James A. Wollert (1985:11) mengatakan “berita adalah apa saja yang ingin dan

perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat.”

5. Mengutip banyak sumber berbeda

Grameds juga bisa mengutip 2 sumber berbeda dan memasukkannya ke

dalam satu kalimat yang sama. Caranya adalah dengan memisahkan kedua sumber

dengan tanda “titik koma” (;), serta mengurutkannya berdasarkan abjad. Berikut

contoh penulisannya : “Uang merupakan sesuatu yang lazim dipakai dalam

bertransaksi atau alat penukar, serta mempunyai kemampuan dalam

mentransformasikan serta mengubah dunia sosial terhadap dunia aritmatik dan


digunakan sebagai sarana reifikasi paling murni.” (A. C. Pigou, 1949; Georg

Simmel,1900).

D. Cara Membuat Catatan Kaki

Catatan kaki (footnote) secara kovensional sebagai keterangan sumber

acuan sudah jarang dipakai dalam tulisan-tulisan modern. Namun demikian,

dalam tata tulis karangan ilmiah modern, catatan kaki digunakan sebagai

keterangan tambahan tentang istilah atau ungkapan yang tercantum dalam naskah

yang dipandang perlu mendapat penjelasan, bukan menunjukkan sumber acuan.

Catatan kaki dapat juga berupa rujukan kepada sesuatu yang bukan buku, seperti

wawancara, pidato di televise dan sejenisnya. Kutipan yang akan diterangkan itu

diberi nomor 1), 2), 3), dibelakangnya. Nomor itu dinaikkan 0,5 spasi tanpa jarak

ketukan.

Catatan kaki diletakkan di bagian bawah halaman dengan dibatasi oleh

garis sepanjang tujuh ketukan dari margin kiri dan jarak dari garis pembatas ke

catatan kaki dua spasi. Nomor catatan kaki di naikkan 0,5 spasi dan diberi kurung

tutup

Contoh catatan kaki : Justru telah diterimanya Pancasila sebagai satu-

satunya asas bagi orpol dan ormas, tidak ada lagi kecurigaan ideologis dari
pemerintah terhadap umat beragama. Ini membuat umat beragama dapat

berkembang secara lebih sehat. Umat beragama menjadi tuan rumah di negerinya

sendiri 4).

4) Di balik kejadian dan dialektika itu, baik Nakamura maupun Hefner (1994),

melihat landasan kultural yang memperhalus proses tersebut. Landasan

kultural itu tak lain adalah pemahaman baru terhadapa islam, yang kemudian

melandasi seluruh gerak umat islam hingga berada pada posisi seperti

sekarang ini, terutama hubungannya dengan pemerintah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kutipan didefensikan sebagai pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang

pengarang atau ucapan seorang pengarang yang terkenal baik dalam buku ataupun

majalah.

Jenis kutipan terbagi tiga yaitu, kutipan langsung, kutipan tidak langsung

dan kutipan dalam kutipan.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,

besar harapan penulis kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang

membangun, sehingga pada kesempatan selanjutnya penulis dapat menyusun

makalah lebih baik dari sebelumnya.

10

DAFTAR PUSTAKA
Wan Minto, Deri. 2021. Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan

Tinggi Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Padang : Sukabina Pres.


11

Anda mungkin juga menyukai