Anda di halaman 1dari 13

KUTIPAN DAN CATATAN KAKI

DISUSUN OLEH :
Alviana Rosmasari 2190302042
Caterine 2190302010
Ester Rotua Simanjuntak 2190302015
Khaola Irmawati 2190302021
Nur Aini Azizah 2190302030
Rismawati 2190302034
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Catatan dan Kutipan” ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Bahasa Indonesia. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Jakarta, 16 Mei 2022


Daftar Isi
Kutipan3
Pengertian Kutipan 3
Fungsi Kutipan 3
Macam – macam Jenis Kutipan 3
Sumber Kutipan 6
Catatan Kaki 7
Pengertian Catatan Kaki 7
Fungsi Catatan Kaki 7
Jenis - Jenis Catatan Kaki 7
Contoh Penulisan Catatan Kaki 8
Kutipan dan catatan kaki

 Pengertin kutipan
pengertian kutipan adalah merupakan kalimat pinjaman dari seorang
pengarang, penulis terdahulu, atau seorang tokoh terkenal yang terdapat atau
dimuat di dalam buku, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya. Sementara itu,
pengertian dari kutipan juga dapat diartikan sebagai pengulangan suatu kalimat
terkenal yang ditandai dengan tanda kutip

Fungsi
Setelah kita membahas tentang definisi terkait pengutipan, pada bagian ini mari
kita bahas mengenai fungsinya berikut ini:

1. Kegiatan pengutipan dapat menghindari pengutip dari kegiatan


plagiarisme;
2. Membantu pembaca yang ingin memahami lebih lanjut tentang ide
pengutip;
3. Sumber pengutipan yang digunakan dapat memberikan nilai terhadap
karya ilmiah yang sedang atau telah dibuat;
4. Pengutipan yang tepat akan mengamankan penulis pada ide orang lain
yang salah; dan
5. Menguatkan tulisan pengutip melalui kutipan yang dimuat dalam
karya ilmiah.

Macam -macam jenis kutipan

1) Kutipan langsung
kutipan langsung adalah mengutip sumber bacaan dengan secara langsung
dilakukan sama presis seperti yang dituliskan yang terdapat dalam sumber, artinya
tidak menambah ataupun juga mengurangi. Jika kata, kalimat, atau paragraf tidak
dicetak miring ataupun dicetak tebal, pengutip tidak boleh mencetak miring atau
cetak tebal pada saat mengutip.
 Ciri-ciri kutipan langsung adalah

1. Tidak mengalami perubahan terhadap teks yang dikutip.


2. Menggunakan titik tiga berspasi [. . .] jika terdapat bagian kata-kata dari
kutipan yang dihilangkan.
3. Menggunakan tanda [sic!], apabiala terdapat kesalahan dalam teks
aslinya. Contoh: … hal itu memiliki maka [sic!] yang ambigu.
4. Menambahkan sumber kutipan dengan menggunakan sistem APA, MLA,
ataupun juga sistem yang berlaku lainnya.

Kutipan langsung juga di bagi menjadi 2 yaitu kutipan langsung pendek


dan kutipan langsung Panjang

Ciri-ciri kutipan langsung pendek

1. Terintegrasi langsung dengan teks


2. Berjarak antar baris yang sama dengan teks
3. Diapit dengan tanda kutip
4. Tidak lebih dari empat baris

Ciri-ciri kutipan langsung Panjang

1. Dipisahkan dari teks dengan menggunakan spasi (jarak antar baris)


lebih dari teks,
2. Diberi jarak rapat antar baris dalam kutipan.
3. Boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak.

 Contoh kutipan langsung :

Argumentasi merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha untuk


dapat mempengaruhi sikap serta juga pendapat orang lain, agar mereka itu
percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).

2) Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung merupakan penggunaan kutipan yang dilakukan oleh


penulis dengan cara mengambil pikiran/ide/gagasan/pendapat orang lain, kemudian
menyampaikan dalam sebauh karya penulis itu dengan kalimatnya sendiri sesuai
dengan pemahamannya pada kutipan tersebut. 

 Ciri-ciri kutipan tidak langsung

1. Mengalami perubahan kalimat pada teks yang dikutip


2. Tidak adanya suatu perubahan ide pikiran dari pendapat orang yang dikutip
3. Disampaikan sesuai pemahaman penulis terhadap teori yang dikutip
4. Diakhiri dengan nomer kutipan tanpa tanda petik dua.

 Contoh kutipan tidak langsung

Seperti dikemukan oleh Gorys Keraf (1983:3) kalau argumentasi itu pada dasarnya
tulisan yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi keyakinan para pembaca supaya
yakin akan pendapat penulis bahkan juga mau melakukan apa yang dikatakan oleh
penulis.

 Cara mengutip
1. Penulisan kutipan berdasarkan letaknya
a. Pengutipan di awal
Contoh: muass (1989: 23) mengemukakan bahwa perpustakan
merupakan…
b. Pengutipan ditengah
Mengenai kalimat efektif dapat dikenal karena ciri-cirinya yang
berikut keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan keringkasan .
c. Pengutip di akhir
Pengembagan koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang
tepat sehingga terjadi efesiesnsi dan tingkat keterpakaian yang tinggi
(Meisel 1976: 125).

2. Penulisan kutipan berdasarkan jumlah penulis


a. Satu penulis
Nama yang dicantumkan adalah nama akhir, contohnya Calvin (1978:
34) menyatakan bahwa…
b. Dua penulis
Nama yang dicantumkan adalah nama terakhir kedua penulis. Contoh:
kebijakan pengembangan koleksi, menurut Othermer dan Frenstorm
(1978:23) menghasilkan…
c. Lebuh dari dua penulis
Nama akhir penulis ditulis dengan ditambahkan ‘dkk’
Contoh: Pengembangan koleksi harus didaasarkan pada kajian
pemakai yang tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian
yang tinggi (Meisel dkk, 1976: 125).
d. Pengutipan lebih dari satu karangan
Seringkali kutipan merupakan rangkuman dari berbagai sumber yang
menguraikan berbagai pernyataan dan dianggap memiliki kesamaan.
Dalam hal ini, pencantuman nama penulis satu dengan yang lainya
dipisahkan dengan titik koma(;). Contoh sebagaimana dinyatakan oleh
Delvin (19987: 34); Asidie dan Herman (1989: 76); dan Basuki (2004:
90) bahwa…
e. Sitasi dari sitasi
Pengutipan dengan cara ini boleh dilakukan apabila tulisan asli sulit
ditemukan diberbagai platform publikasi jurnal atau artikel. Sebelum
melakukan sitasi, hendaknya mahasiswa berkonsultasi dengan
pembimbing. Contoh: sebagaimana dinyatakan oleh Harry (1987)
seperti dikutip oleh Heri (1990: 87) bahwa… lain halnya dinyatakan
oleh Henry (1990); Herni (2000) bahwa…

Sumber Kutipan (Referensi)

Salah satu karakter utama tulisan ilmiah adalah referensial, menunjukkan bahwa
argumen-argumen yang diajukan dilandasi oleh teori atau konsep tertentu,
sekaligus menunjukkan kejujuran intelektual dengan mencantumkan sumber
kutipan (referensi) yang digunakan. Dalam praktik penulisan, setiap kali penulis
mengutip pendapat orang lain, baik dari buku, majalah, ataupun wawancara,
setelah kutipan itu harus dicantumkan sumber kutipan (buku, majalah, atau koran)
yang digunakan. Secara mendasar, pencantuman sumber kutipan ini mempunyai
fungsi sebagai:

1) Menyusun pembuktian (etika kejujuran dan keterbukaan ilmiah).


2) Menyatakan penghargaan kepada penulis yang dikutip (etika hak cipta
intelektual).

Terdapat dua model pencantuman referensi:

a) Catatan tubuh (bodynote), dilakukan ketika penulis mencantumkan sumber


kutipan langsung setelah selesainya sebuah kutipan dengan menggunakan
tanda kurung.
b) Catatan kaki (footnote), dilakukan apabila penulis mencantumkan nomor
indeks di akhir sebuah kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut
(bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang menjelaskan
sumber kutipan tersebut.

Sebuah tulisan ilmiah harus menggunakan salah satu jenis penulisan referensi
tersebut, serta harus konsisten dengan jenis tersebut. Artinya, ketika sebuah
tulisan menggunakan bodynote, maka seluruh referensi dari awal hingga akhir
tulisan harus menggunakan bodynote. Atau, jika seorang penulis menggunakan
catatan kaki, sejak awal hingga akhir tulisan, penulis harus menggunakan
catatan kaki untuk menuliskan referensinya

Pengertian Catatan Kaki

catatan kaki adalah berbagai keterangan tambahan dari bagian-bagian naskah


tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika keterangan
tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab.

Fungsi Catatan Kaki

 Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua


pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan
penjelasannya.

 Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan


yang digunakan.
 Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.

 Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks

 Penjelasan komentar penulis terhadap penyataan dalam teks yang


dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat
mengganggu alur tulisan;
 Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama

Fungsi penulisan footnote


Penulisan catatan kaki memiliki banyak fungsi yang tentunya akan membantu
proses dari pembuatan jurnal maupun karya tersebut. Berikut ini merupakan
beberapa fungsi dari catatan kaki.
1. Penguat bukti
Dalam hal ini catatan kaki digunakan sebagai bukti bahwa informasi yang
bertuliskan merupakan informasi yang benar adanya serta memiliki sumber
yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain catatan kaki
dapat digunakan sebagai bentuk validasi atau penguatan dari sebuah informasi.

2. Pemberi informasi lanjutan


Catatan kaki memiliki fungsi sebagai pemberi informasi lanjutan yang akan
memudahkan pembaca mengetahui informasi tersebut, sehingga mereka dapat
mengetahui serta mencari tahu sendiri tentang informasi yang diberikan.

3. Memperluas pembahasan
Pemberian catatan kaki akan memiliki fungsi sebagai perluasan pembahasan,
konteks pembahasan akan berkembang lebih luas serta pembaca dapat
mengetahui pembahasan tersebut dengan melihat catatan kaki.

4. Memberi keterangan atau petunjuk


Dalam hal ini footnote berfungsi sebagai pemberi petunjuk untuk melakukan
pemberian lampiran yang berkaitan dengan pernyataan atau informasi lainnya
yang berkaitan dengan penjelasan yang disampaikan.

Jenis-jenis footnote
Catatan kaki memiliki dua jenis yang diantaranya adalah

 Catatan kaki lengkap


Footnote lengkap menuliskan mengenai informasi sumber secara lengkap yang
terdiri dari nama pengarang, judul buku, nama, nama penerbit, tahun terbit serta
nomor halaman. Pada bagian ini informasi dituliskan secara lengkap pada
bagian bawah lembar yang dijelaskan.

 Catatan kaki singkat


Pada catatan kaki singkat terdiri dari tiga macam yaitu:
Ibid atau Ibidium yang berarti sebagai “sama dengan di atas”. Pada macam ini
menunjukan bahwa catatan kaki sama dengan yang ada pada atasnya. Yang
dalam penulisannya ditulis menggunakan huruf besar, diberi garis bawah,
diikuti tanda titik dan koma selanjutnya nomor halaman.
Op.cit atau opere citato berarti “dalam karya yang telah dikutip”. Penulisannya
dipergunakan untuk menunjukan bahwa catatan kaki tersebut pernah dikutip
serta telah disisipi catatan kaki yang lain yang berasal dari sumber lain.
Penulisannya yaitu nama pengarang, op.cit nomor halaman.
Loc.cit atau loco citato berarti “tempat yang telah dikutip” dalam hal ini sama
dengan kutipan Op.cit namun kutipan berasal dari halaman yang sama.
Penulisannya adalah nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).

Contoh penulisan footnote


Dari penjelasan yang sudah diberikan mengenai unsur, ketentuan, serta cara
membuat footnote. Berikut merupakan contoh dari penulisan catatan kaki.
1. Contoh cara menulis footnote dari jurnal atau makalah
Nomor kutipan nama penulis, “judul artikel” (dicetak miring), Nama jurnal atau
makalah dan volume dan nomornya, Tahun Penerbitan, Nomor Halaman,
1Yahya Saputra, “Kekerasan Terhadap Wanita dalam Hukum Islam”, Asy-
Syariah, Edisi 6, April 2016. Hal.15.
2. Contoh catatan kaki dari majalah
Nomor kutipan nama penulis, “judul artikel” (dicetak miring), Penerbit, Kota
Penerbit, Tahun, Halaman
1Mochtar Naim, “Mengapa Orang Minang Merantau ?”, Tempo, 31 Januari
1975, hlm. 36.
3. Contoh cara menulis footnote dari internet
Nomor kutipan nama penulis, “judul artikel” (dicetak miring), (URL web,
Tanggal akses, Tahun)
Beberapa Singkatan Khusus dalam Catatan Kaki
1) Ibid.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada tempat yang
sama. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki nomor
tersebut sama dengan referensi pada nomor sebelumnya (tanpa diselingi catatan
kaki lain). Apabila halamannya sama, cukup ditulis Ibid., bila halamannya
berbeda, setelah Ibid. dituliskan nomor halamannya.
2) Op.Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin opere citato yang berarti pada karya yang
telah dikutip. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki pada
nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun
diselingi catatan kaki lain. Op.Cit. khusus digunakan bagi referensi yang berupa
buku.
3) Loc.Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin loco citato yang berarti pada tempat yang
telah dikutip. Singkatan ini digunakan sama dengan Op.Cit., yaitu apabila
referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang
telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Namun, referensi
yang diacu Loc.Cit. bukan berupa buku, melainkan artikel, baik itu dari koran,
majalah, ensiklopedi, internet, atau lainnya.
Contoh penggunaan:
1. Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio
Budi (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000),
hal. 45.
2. Ibid.
3. Ibid., hal. 55.
4. Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian
Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia,
No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-26.
5. Ibid., hal. 28.
6. Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 70.
7. Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and
Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982),
hal. 72 - 76.
8. Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran
Tempo, 22 November, 2001, hal. 45.
9. Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,”
www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html
(akses 16 Agustus 2006).
10.Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 96.
11.Ibid., hal. 99.
12.Ibid.
13.Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 22.
14.Francis Fukuyama, Loc.Cit.
15.Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Op.Cit., 58.
16.Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 21.
Cara membaca:
o Catatan kaki nomor (2) menggunakan Ibid., karena sumber kutipannya sama
persis dengan nomor (1) baik buku maupun halamannya.
o Catatan kaki nomor (3) buku referensinya sama dengan nomor (2), hanya
saja beda halamannya.
o Catatan kaki nomor (5) referensinya sama dengan nomor (4), hanya saja
beda halamannya.
o Catatan kaki nomor (6), referensinya sama dengan nomor (1), karena telah
diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit., serta
menuliskan nama pengarang dan halaman.
o Catatan kaki nomor (10) referensinya sama dengan nomor (1), karena telah
diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit.
o Catatan kaki nomor (11), referensinya sama dengan catatan kaki
sebelumnya, tanpa diselingi catatan kaki lain, yaitu nomor (10), hanya saja
beda halamannya.
o Catatan kaki nomor (12) referensinya sama persis dengan nomor (11).
o Catatan kaki nomor (13) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda
halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4)
berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta
menuliskan halamannya.
o Catatan kaki nomor (14) referensinya sama persis, termasuk halamannya,
dengan nomor (8), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor
(8) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit.
o Catatan kaki nomor (15) referensinya sama dengan nomor (7), hanya beda
halaman, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (7)
berbentuk buku (bukan artikel) maka menggunakan Op.Cit., serta
menuliskan halamannya.
o Catatan kaki nomor (16) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda
halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4)
berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta
menuliskan halamannya

Anda mungkin juga menyukai