Nim : 2030201150
Soal:
1. Kutipan:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau
lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan
sendiri. Berdasarkan pengertian kutipan di atas, penulis dapat menulis ulang terhadap bahan
bacaan atau pustaka yang telah dibaca. Bahan bacaan atau pustaka yang digunakan harus
dapat dipertanggungjawabkan dalam kegiatan menulis ulang tersebut. Kegiatan menulis
ulang dapat disebut juga sebagai kegiatan atau proses reproduksi. Hasil dari kegiatan ini
dapat berupa ringkasan dan ikhtisar. Setelah kegiatan reproduksi, penulis akan mendapatkan
gambaran terhadap bacaanya dan dapat memilih bahan bacaan yang digunakan dalam karya
ilmiahnya sebagai rujukan.
1. Kutipan langsung :
Jenis kutipan ini adalah kutipa yang mengutip gasasan sama persis dengan sumber aslinnya.
Pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah atu menghilangkan apapun dari pernyataan
yang diambil dengan kkutipan langsung. Apabila ditemukan kesalahan kata atau kemiringan
huruf harus diberi tanda [.....] untuk memberitahukan.
Contoh:
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah
suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain,
agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
penulis atau pembicara.
Kutipan tidak langsung kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase) yang
artinya kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu
ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa
pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung
dimasukkan dalam kalimat atau alinea.
Dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang
bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau
melakukan apa yang dikatakan penulis.
Cara memperbaikinya:
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis ] uang.
’‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’ [Sic!]artinya dikutip sesuai
dengan aslinya.
Cara:
Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan
diganti dengan titik berspasi.
Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan
diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin
kanan).
1. Catatan Kaki Lengkap ditulis lengkap dengan mencantumkan nama pengarang, judul buku,
nama, atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada), nomor cetakan, nama penerbit, tahun
terbit, dan nomor halaman.
2. Catatan Kaki Singkat ditulis singkat dan terdiri dari 3 macam yaitu:
Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang
sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf
besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
Op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip),
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi
catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor
halaman.
Loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas
tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).
Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991), hlm
4.
Sumi Winarsih, Ridha Yulfika, Bagus Wicaksono, Belajar Bahasa Indonesia, (Bandung:
Acarya, 2005), hlm. 32.
Contoh penulisan catatan kaki jika referensinya pada buku karangan menggunakan empat
penulis atau lebih, yaitu:
Mahmud Hidayat, dkk., Bahasa dan Sastra Indonesia, (Klaten: Citra Aji Parama, 2004), hlm.
45.
Dinda Mutiara, “Bahasa Jawa di Ambang Kepunahan?”, Kompas, 3 Mei, 1990, hlm. 5.
Fajar Samudra, “SMA II, Sekolah yang Kuyup Budaya Jawa,” Majalah Pelajar MOP, Juni,
2005, hlm. 22.
Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Buku Terjemahan, Jika sumbernya dari buku
terjemahan, maka cara penulisan catatan kakinya adalah sebagai berikut:
Multatuli, Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H. B. Jassin,
(Jakarta: Jambatan, 1972), hlm 54.
Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Artikel, Jika referensinya berupa artikel dalam
antologi ataupun ensiklopedi, maka bentuk penulisan catatan kakinya,yaitu:
Melani Budianta, “Bercermin pada Kaki Langit: Kreativitas dan Pendidikan Sastra Pelajar
Indonesia”, Kaki Langit Sastra Pelajar, ed. Jamal D. Rahman, (Jakarta: MajalahSastra
Horizon dan Kaki langit, 2002), hlm. 282.
“India”, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ikhtisar Baru-Van Hoeve, 1982), hlm. 1402-1407.
Format Penulisan:
Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari Url / alamat web, pada tanggal (tanggal
mengakses) pukul (waktu mengakses)
Contoh:
Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-
Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47