025)
A. Kutipan
Kutipan berarti mengutip pendapat pakar, ucapan tokoh, pengamat, nara sumber,
kitab suci, kata mutiara, puisi, syair lagu, atau hasil penelitian yang terdapat dalam
makalah, skripsi, tesis, majalah, jurnal, buku. Tajuk rencana perlu diperkuat dengan
kutipan untuk memperkuat argumen,mempertajam analisis, dan membangun
kredibilitas media.
1. Kutipan Langsung
a. Ciri kutipan langsung:
1) Tidak ada perubahan terhadap teks asli,
2) Tanda (sic!)digunakan apabila ditemukan kesalahan pada teks
asli,
3) Tanda titik tiga berspasi (. . .) digunakan apabila ada bagian
kutipan yang dihilangkan, dan
4) Menggunakan sumber kutipan yang berlaku dalam bidang
selingkung
b. Macam-macam kutipan langsung
1) Kutipan langsung (pendek)
Sebuah kutipan disebut kutipan pendek apabila tidak lebih dari
empat baris.
Ciri kutipan langsung (Pendek) yaitu :
a) Diintegrasikan langsung dengan tulisan,
b) Diapit oleh tanda kutip, dan
c) Jangan lupa, sumber kutipan harus ada.
Contoh :
(1) Kutipan yang panjangnya kurang dari dari lima baris
dimasukkan kedalam teks biasa, jadi berspasi dua, akan
tetapi diberi tanda kutip pada awal dan akhir kutipan.
(2) Jika dalam kutipan itu perlu dihilangkan beberapa bagian
dari kalimat, maka pada bagian itu diberi titik tiga buah,
yang masing-masing berjarak dua pukulan tik.
B. Sistem Rujukan
1. Catatan Kaki (Footnotes)
Catatan kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah
halaman, menurut S. Natusion dan M. Thomas catatan kaki atau footnotes
ialah catatan pada kaki halaman kegunaanya untuk menyatakan sumber
suatu kutipan, pendapat, buah pikiran fakta-fakta atau ikhtisar. Footnotes
dapat juga berisi komentar mengenai suatu hal yang dikemukakan
didalam teks.
Sistem catatan dapat dibagi dalam dua jenis: referensi dan
informasi tambahan. Yang dimaksud dengan referensi adalah data semua
sumber yang dijadikan rujukan dengan ditandai oleh angka.
Seperti dikatakan oleh Jhon Maynard Keynes, dst. Informasi
tambahan pada sistem catatan digunakan apabila penulis memandang
perlu menjelaskan sebuah istilah, menjelaskan bagian dari uraian tertentu,
memberikan informasikan adanya sumber lain yang membahas kasus
yang sama. Tujuan informasi tambahan ini adalah agar pembaca
mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas istilah atau bagian dari
uraian tersebut.
a. Bentuk footnotes
Dalam footnotes harus dicantumkan nama pengarang, nama
penerbit, tempat dan tahun penerbitan, halaman-halaman yang dikutip
atau yang berkenanaan dengan teks.
Kegunaan footnotes seperti pada:
1) Buku
2) Majalah
3) Surat kabar
4) Karangan yang tidak diterbitkan, seperti tesis, disertasi
5) Interviu, dll
b. Mempersingkat footnotes
Footnotes atau catatan kaki tak usah selalu ditulis selengkapnya.
Kalau suatu sumber telah pernah disebut dengan lengkap, yakni pada
pertama kalinya, maka footnotes itu selanjutnya dapat dipersingkat
dengan mempergunakan singkatan: ibid., Op. Cit, dan Loc. Cit.
1) Pemakaian Ibid
Ibid, kependekan dari ibidem, = “pada tempat yang sama”
dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang sama
dengan yang langsung mendahuluinya, dengan tidak disela oleh
sumber lain. Dalam hal ini boleh dipakai ibid, walaupun di antara
kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman. Ibid tidak boleh
dipakai, kalau diantara sumber itu terdapat sumber yang lain.
a. Nama penulis,
b. Tahun terbitan sumber yang bersangkutan,
c. Judul sumber yang dipakai sebagai referensi, dan
d. Data publikasi (nama tempat terbit, nama penerbit).
a. Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan
selanjutnya dimulai dengan 3-5 ketukan ke dalam,
b. Jarak antar baris satu spasi,
c. Jarak antar sumber 1,5 atau 2 spasi
d. Diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga nama
keluarga penulis (bergantung pada gaya selingkung bidang)
Apabila pengarang dalam sumber lebih dari satu orang, maka nama
penulis pertama saja yang dibalik sedangkan nama pengarang kedua tidak.
Apabila penulisannya empat orang atau lebih, maka setelah nama penulis
pertama cukup ditulis kata dan ‘dkk’ yang artinya ‘dan kawan-kawan’
yang dalam istilah Latin adalah et,al. contoh:
a. Dua penulis:
Gustiati, Rina dan Yulia Nazaruddin. 2005. Kiamat Tak Jadi Datang.
Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.
b. Tiga penulis
Gustiati, Rina, Syahrial, dan Yulia Nazaruddin. 2005. Kiamat Tak Jadi
Datang. Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.
c. Empat penulis:
Gustiati, Rina, dkk. 2005. Kiamat Tak Jadi Datang. Jakarta: CV. Tiga
Pena Mandiri.