Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita pun
dituntut untuk selalu memngembangkan dan mempublikasikan hasil dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut agar dapat dinikmati
oleh masyarakat. Salah satu bentuk pengembangan tersebut ialah dengan cara
membuat karya tulis ilmiah, buku since, dan lain sebagainya. Dalam
pembuatan karya ilmiah maupun buku-buku since tentu tidak akan lepas
dari yang namanya sumber rujukan. Sumber rujukan dalam hal ini adalah teori
– teori dari berbagai sumber baik diambil dari kamus, ensiklopedi,
artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya yang mendukung
argumen kita dalam pembuatan karya tulis tersebut. Dalam pengambilan
informasi tersebut tentu keterangan dari sumber tersebut harus dicantumkan
dalam karya tulis kita. Pencatuman tersebut biasa disebut kutipan.
Dalam penyusunan karya tulis, seorang penulis mencari beberapa sumber
untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu
dicantumkan ke dalam sebuah kutipan maupun daftar pustaka. Pengambilan
kutipan maupun daftar pustaka bisa dari majalah, buku, koran, ensiklopedia,
internet, artikel, maupun jurnal ilmiah. Menyisipkan kutipan dalam karya tulis
dapat menambah nilai lebih pada karya tersebut dan memperkuat teori dari
masalah atau topik yang sedang dibahas. Dan sumber yang didapat pun harus
dicantumkan alamat atau sumber menemukan data tersebut pada daftar
pustaka.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian kutipan
dan daftar pustaka serta cara membuat kutipan dan daftar pustaka yang baik
dan benar.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kutipan?
2. Apa saja jenis-jenis kutipan?
3. Bagaimana cara menulis kutipan yang baik dan benar sesuai dengan EYD?
4. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam mengutip?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kutipan.
2. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis kutipan.
3. Untuk mengetahui cara menulis kutipan yang baik dan benar sesuai
dengan EYD.
4. Untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam cara mengutip.

2
BAB 2

ISI

A. Pengertian Kutipan
Menurut Bernandus, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil
dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut
mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan,
buku, majalah, dan lain sebagainya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip adalah
mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu
berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau
pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat
sendiri.
Secara umum, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis.
B. Jenis-jenis Kutipan
1. Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian,
hasilkarya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis
dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks
utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun
penerbitan, dan nomor halamannya.
2. Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil
penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak
sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau kalimat
penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan ini, sumber rujukan harus
disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor halaman. Paling
sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua cara dalam
mengutip secara tidak langsung. Pertama, dengan meringkas,
menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain.

3
Lalu adapun jenis kutipan yang lainnya, Menurut Antonius (2004) dan
Boeriswati (2004), kutipan di dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah di
kalangan masyarakat ilmiah pada dasarnya lazim dibedakan menjadi 2
(dua) model, yaitu :
a. Kutipan dengan catatan kaki
b. Kutipan tanpa catatan kaki
C. Cara Menulis Kutipan yang Baik dan Benar sesuai EYD
1. Kutipan Langsung
Rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir
sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda koma, tahun terbitan,
titik dua, spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman.
a. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke
dalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri dengan
tanda petik (“). Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah
teks kutipan.
b. Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih, diketik satu spasi,
dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri. Sumber rujukan ditulis
langsung sebelum teks kutipan.
c. Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa
bagian kalimat, maka pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada
bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang
satu baris.
d. Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi
bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan
keterangan. Keterangan tersebut berada di antara tanda kurung,
misalnya: (garis bawah oleh pengutip).
e. Apabila penulis menganggap bahwa ada suatu kesalahan dalam
kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan simbol (sic!) langsung
setelah kesalahan tersebut.

4
Contoh kutipan langsung kurang dari 4 baris dapat diberikan berikut ini.
a. Di lain bagian, Nunan (1992: 80) menyatakan bahwa “while internal
validity is important, external validity may be irrelevant.”
b. ... lain pihak, tidak disangsikan bahwa “while internal validity is
important, external validity may be irrelevant” (Nunan, 1992: 80). Hal
ini ....
Contoh kutipan langsung lebih dari 4 baris dapat diberikan berikut ini
Purwaka, dkk. (1990: 33) menyatakan bahwa GT adalah ...
wewataka n kang gampang nggugu lan mituhu marang gunem utawa
dedongengan kang pancene mono ora perlu digugu utawa pinotuhu(sic!).
....................................................................................................................
Gugon tuhon i ku dening wong kang gugon tuhonan dianggep nduweni
daya, menawa nganti ora digugu ... bakal nandhang ora kepenak uripe
(Garis bawah dari penulis).
Keterangan:
a. titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat
b. titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata
c. (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat
2. Kutipan Tidak Langsung
Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk
dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip.
a. Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan
spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
b. Semua kutipan harus dirujuk. Sumber rujukan dapat ditulis sebelum
atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
c. Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana
tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan
tahun terbitan di antara tanda kurung.
d. Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda
kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.

5
Contoh kutipan tidak langsung dapat diberikan berikut ini.
Menurut Nunan (1992), penelitian studi kasus sering mengalami
kesukaran dalam hal validitas eksternal; hasil penelitian ini tidak dapat
digeneralisasikan kepada ... Hal lain yang menyebabkan kelemahan studi
kasus adalah bahwa penelitian jenis ini sering mengalami kesukaran
dalam hal validitas eksternal; hasil penelitian itu tidak dapat
digeneralisasikan kepada populasi yang .... (Nunan: 1992).
Lalu, Menurut Antonius (2004) dan Boeriswati (2004) ada jenis kutipan yang
lain yaitu kutipan dengan catatan kaki dan kutipan tanpa catatan kaki.
1. Kutipan dengan catatan kaki
a. Kutipan teks dan catatan kakinya harus berada dalam halaman yang
sama.
b. Tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang dikutip dengan
mempergunakan angka Arab yang diketik naik setengah spasi.
c. Di dalam 1 (satu) kalimat mungkin saja terdiri dari beberapa kutipan.
Untuk hal ini maka tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang
dikutip sebelum tanda baca penutup.
d. Untuk 1 (satu) kalimat yang seluruhnya dari satu kutipan, tanda catatan
kaki diletakkan sesudah tanda baca penutup kalimat.
Contoh kutipan dengan catatan kaki (Boeriswati, 2004) :
Larrabee mendefinisikan ilmu sebagai pengetahuan yang dapat
diandalkan¹ sedangkan Richter melihat ilmu sebagai sebuah metode²
dan Conant mengidentifikasikan ilmu sebagai serangkaian konsep
sebagai hasil dari pengamatan dan percobaan³
e. Catatan kaki pada tiap bab diberi nomor urut mulai dari 1 sampai
dengan habis dan dibuat mulai 1 kembali pada bab baru.
f. Kalimat yang dikutip hams dituliskan sumbemya dalam catatan kaki,
sebagai berikut :

6
Contoh (Boeriswati, 2004) :
¹Larrabee, 1964. Reliable Knowledge. Houghton Mifflin. Boston.
²Richter, 1972. Science as a Cultural Process. Schenkman.
Cambridge.
³Conant, 1961. Science and Common Sense. Yale University Press.
New Heaven.
g. Catatan kaki ditulis dalam satu spasi.
h. Semua sumber referensi kemudian disertakan / dicantumkan pada
daftar pustaka atau daftar kepustakaan
2. Kutipan tanpa catatan kaki
a. Model penulisan ini memadukan sumber referensi / rujukan ke dalam
tubuh tulisan atau materi tulisan/karangan (integratif model).
b. Letak daftar pustaka atau daftar kepustakaan berada di bagian belakang
setelah seluruh materi tulisan selesai
c. Model ini lebih memudahkan penulis dalam pengetikan tetapi pembaca
yang meresensi atau menganalisa tulisan akan lambat karena
membalik-balik halaman untuk menemukan rujukan.
d. Untuk kedua model di atas, semua sumber referensi dicantumkan pada
daftar pustaka.
e. Penulisan daftar pustaka akan diulas pada bagian berikut.
1) Buku
Penulisan buku mengikuti urutan komponen sebagai berikut: Nama
belakang pengarang, koma, nama atau nama-nama depan (apabila
ada), titik, tahun terbitan, titik, nama buku dengan huruf cetak
miring, titik, nama kota tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit,
titik. Bila pengarang buku lebih dari seorang, nama pengarang
kedua dan seterusnya boleh tidak dibalik (ditulis apa adanya). Bila
buku telah mengalami pengeditan, tuliskan edisi keberapa di dalam
kurung setelah nama buku tersebut. Berikut adalah contoh-contoh
penulisan daftar pustaka untuk beberapa jenis buku.
a) Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dal am Pengajaran
Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

7
b) Bailey, K. M., and R. Ochsner. 1983. A methodological review
of the diary studies: Windwill tilting or social science? dalam
K. M. Bailey, M. H. Long, dan S. Peck (Eds.). Second
Language Acquisition Studies. Rowley, Mass.: Newbury
House.
Apabila nama pengarang lebih dari satu kata, ditulis sesuai dengan
apa yang tertera pada sumber rujukan. Apabila pada sumber
rujukan tidak disingkat, penulisannya juga tidak disingkat.
Sebaliknya, apabila pada sumber rujukan disingkat, penulisannya
juga disingkat.
2) Jurnal dan Terbitan Karya Ilmiah Sejenis
Penulisan rujukan artikel jurnal dan terbitan karya ilmiah yang
sejenis mengikuti urutan: nama belakang pengarang, koma, nama
atau nama-nama depan (apabila ada), titik, tahun penerbitan, titik,
judul artikel (diketik biasa dan hanya kata terdepan dimulai dengan
huruf kapital kecuali kata yang menunjukkan nama), titik, nama
jurnal dengan cetak miring, koma, nomor jurnal dengan cetak
miring, koma, nomor-nomor halaman dalam jurnal, titik. Berikut
ini diberikan contoh rujukan artikel jurnal.
Nuryanto, F. 1996. “Penggunaan ragam bahasa Indonesia ilmiah
oleh Dosen IKIP Yogyakarta”. Jurnal Kependidikan, 1, XXIV,
hlm. 85-100.
3) Karya Ilmiah yang Tidak Diterbitkan
Jenis sumber rujukan ini dapat berbentuk tugas akhir, thesis,
disertasi, dan laporan penelitian. Penulisan daftar pustakanya
mengikuti format penulisan daftar pustaka untuk buku, ditambah
dengan keterangan jenis karya ilmiah tersebut. Berikut ini contoh
penulisan daftar pustaka yang berupa karya ilmiah yang tidak
diterbitkan
Utari, D. Rr. 1993. Penggunaan Tableau de Feutre dalam
Pengajaran Ketrampilan Berbicara. Makalah TABS. Yogyakarta:
Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS IKIP Yogyakarta.

8
4) Dokumen Resmi
Dokumen resmi adalah dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh
lembaga resmi. Untuk rujukan jenis ini digunakan nama lembaga
sebagai nama penulis. Komponen yang lain mengikuti ketentuan-
ketentuan yang sama. Pada umumnya, nama penerbit sama dengan
nama lembaga yang tertulis di depan. Berikut ini contoh penulisan
daftar pustaka yang berupa dokumen resmi
a) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Garis-garis
Besar Program Pengajaran: Bidang Studi Bahasa Inggris.
Jakarta: Depdikbud.
b) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. 1994.
Peraturan Akademik 1994. Yogyakarta: UPP IKIP
YOGYAKARTA.
5) Rujukan dengan Pengarang yang Sama
Untuk daftar pustaka dengan dua atau lebih pengarang yang sama,
nama pengarang yang kedua dan seterusnya tidak ditulis lengkap,
tetapi diganti dengan garis lurus tengah. Pengurutan alfabetik
dilakukan mulai dari tahun terbitan yang terbaru. Apabila tahun
terbitan sama, digunakan huruf arab kecil langsung setelah tahun.
Ketikan dimulai 7 ketukan dari batas tepi kiri.
a) Ellis, R. 1992. Understanding Second Language Acquisition
(2nd Ed.). Oxford: Oxford University Press.

b) ______ 1990a. Classroom Second Language Development.


London: Prentice Hall.

c) ______ 1990b. Instructed. Second Language Development.


Oxford: Blackwell.
6) Internet
Penulisan daftar pustaka yang bersumber internet mengikuti model
berikut ini.

9
a) Riko, Budi. 2016. Dampak Globalisasi di Indonesia.
http://globalisasi.blogspot.com/2016/01/01-dampak-
globalisasi-di-Indonesia.html. (1 Januari 2015).
b) Yusuf, Muhammad. 2018. Pendapatan Negara di Asia
Tenggara. http://ekonomiproject.blogspot.com/2018/02/02-
negara-asia-tenggara.html. (2 Februari 2018).

D. Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengutip


1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian
kutipan
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan
tak langsung
6. Teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

10
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip adalah mengambil
perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda
dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat
orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.
Secara umum, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis. Secara
umum kutipan terbagi menjadi dua yaitu kutipan langsung dan tidak langsung.
Namun menurut Antonius (2004) dan Boeriswati (2004) ada jenis kutipan yang
lain yaitu kutipan dengan catatan kaki dan kutipan tanpa catatan kaki.
B. Saran
Dalam mengutip sebaiknya memperhatikan tata cara dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku dalam etika pengutipan, dengan demikian tulisan yang kita buat
mampu menjadi tulisan yang dapat menjadi contoh bagi penulis-penulis lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Rinda. dkk. 2014. Teknik Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka. Makalah
Bahasa Indonesia FMIPA Universitas Brawijaya.
Ardi, Andi. 2012. Tehnik Tehnik Mengutip dan Mencantumkan Daftar Pustaka di
dalam Membuat Karya Tulis Ilmiah. Buletin SAWALA Balai Diklat
Kehutanan Kadipaten.
Syamsi, Kastam. 2015. Merangkum dan Mengutip dalam Penulisan Karya Ilmiah.
Jurnal FBS Universitas Negeri Yogyakarta.
Azaria, Sally. 2015. Penulisan Sumber Kutipan dan Daftar Pustaka. Jurnal Doesen
Departemen Mata Kuliah Umum Universitas Kristen Petra.

12

Anda mungkin juga menyukai