Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengutipan

1. Pengertian Kutipan

Adalah Pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau

ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun

majalah. Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahl itu diperkenankan,

tidaklah berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat berdiri dari kutipan-

kutipan itu. Garis besar kerangka karangan, serta kesimpulan-kesimpulan yang

dibuat merupakan pendapat penulis sendiri, sebaliknya kutipan-kutipan hanya

berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapatnya (keraf, 1994:132).

2. Jenis Kutipan

Kutipan ada dua macam, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak

langsung.

a. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang persis sama dengan sumber asli, baik

dari segi struktur kalimat maupun tanda baca. Ketentuan dalam pengutipan

langsung harus memenuhi kriteria berikut:

Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Kerinci tahun

2022, teknik kutipan langsung sebagai berikut:

1. Kutipan langsung tidak boleh melebihi satu halaman;

2. Kutipan langsung yang kurang dari lima barus ditulis menyatu dengan

1
paragraf dengan membubuhkan tanda petik ganda (“”) di awal dan akhir

kutipan.

3. Kutipan langsung yang lebih dari lima baris diketik dalam paragraf

tersendiri dengan posisi menjorok lima ketukan ke dalam, jarak satu

spasi, dan tidak dibubuhkan tanda petik ganda

4. Kutipan langsung terjemahan Alquran dan Hadis diketik miring,

menjorok ke dalam lima ketukan, spasi satu, dan tanpa perlu

menambahkan kata “artinya” di awal.

b. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah pengambilan ide atau pokok pikiran dari suatu

sumber tanpa menyalin utuh susunan kata dan tanda baca nya. Dengan

ungkapan lain, kutipan tidak langsung adalah pemahaman penulis terhadap

suatu sumber/bacaan yang ditulis kembali dengan susunan kata-kata penulis

sendiri.

3. Kutipan Dengan Catatan Kaki (Foot Note)

Catatan Kaki (Foot Note) merupakan keterangan khusus yang di tulis di

bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah yang merujuk

pada kalimat yang dikutip dalam sebuah karya ilmiah. Catatan Kaki (Foot Note)

ditulis lengkap dengan ketentuan:

a. Nama pengarang, judul buku, nama penerbit, tempat diterbitkan, tahun

penerbitan dan nomor halaman.

b. Sumber yang sudah pernah digunakan dalam karya ilmiah, bila ingin

digunakan lagi cukup ditulis singkatan: Ibid, Op. Cit, Loc. Cit.

2
Ibid = digunakan untuk menguktip kutipan sama tampa diselangi

kutipan lain.

Op. Cit = digunakan untuk menyatakan kutipan sumber yang sama telah

disebut sebelumnya, tetapi telah diselangi kutipan lain.

Loc. Cit = digunakan untuk menyatakan kutipan sumber yang sama telah

disebut sebelumnya, dan merujuk pada halaman yang sama.

Contoh:

Cara menggunakan catatan kaki di Komputer:

1) Buka dokumen karya ilmiah, dan cari kalimat kutipan, kemudian letak

kan kursor di akhir kutipan

Kursor

2) Pilih reference

3
3) Pilih insret footnote

4) Buat footnote sesuai aturan yang berlaku

4. Kutipan Catatan Perut (Body Note)

Teknik pengutipan dalam penulisan skripsi menggunakan catatan tubuh

(body note). Unsur yang dimasukkan ke dalam catatan tubuh terdiri dari: nama

akhir pengarang, tahun terbit, dan halaman referensi atau yang dikutip. Jika

pengarangnya dua orang, maka dituliskan nama akhir kedua pengarang yang

dihubungkan dengan kata “dan”. Jika pengarangnya lebih dari dua, maka

dituliskan nama akhir pengarang pertama saja, lalu diikuti kata “dkk.”

(singkatan dari “dan kawan-kawan”).

Ada dua teknik penulisan body not yaitu, kurang dari 40 kata dan lebih

dari 40 kata:

4
1. Contoh Kutipan Langsung Kurang dari 40 kata

a. Nama penulis disebut di dalam teks secara terpadu

Soebroto (2012:123) menyimpulkan “ada hubungan


yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan tingkat
kemauan belajar”

b. Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor

halaman

Kesimpulan menyatakan bahwa “ada hubungan yang


erat antara faktor sosial ekonomi dengan tingkat
kemauan belajar (Soebroto, 2012:124).

c. Jika nama kutip di dalam kutipan digunakan tanda kutip tunggal (‘)

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat


kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’
pimpinan perusahaan semakin rendah partisipasi
karyawan (Soebroto, 2012:121).

2. Contoh Kutipan Langsung Lebih dari 40 kata

Kutipan langsung lebih dari 40 kata, menjorok kedalaman dari ketikan

yang ada, dimulai dengan 7 ketukan dari kiri, dengan spasi 1.

Contoh:

5. Mendiley

Mendiley merupakan aplikasi sitasi ilmiah yang berbentuk software yang

harus di instal agar bisa digunakan. Berikut bentuk tampilan mendiley.

5
Untuk menggunakan aplikasi ini pengguna harus teregestrasi secara

online dan memiliki aplikasi yang telah terdownload

B. Sitasi

1. Tinjauan Umum Sitasi

Sitasi menjadi hal terpenting yang wajib dilakukan dalam penulisan

suatu karya ilmiah untuk menghindari tuduhan penjiplakan (plagiarism). Selain

itu menurut Judy Hunter dari Grinner Collage dalam karyanya dengan judul

“The Importance of Citation”, sitasi harus dilakukan karena:

a. Ide yang dituang dalam suatu tulisan merupakan “mata uang” bagi

akademisi yang artinya semakin banyak sitasi dilakukan maka kredit

terhadap kontribusi idenya semakin banyak.

b. Sitasi yang dilakukan dengan dengan cara tidak benar dan tepat dapat

merusak hak-hak orang yang mengagaskan suatu ide pertama kali.

c. Adanya kebutuhan untuk penelusuran atau pelacakan terhadap

perkembangan suatu ide atau teori yang pernah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya.

2. Jenis Sitasi

Sitasi terbagi menjadi dua macam, yaitu sitasi tidak langsung dan sitasi

6
langsung, sebagai berikut:

1) Sitasi Tidak Langsung, yaitu mengambil gagasan orang lain dengan

merangkai ulang kalimat tersebut yang berarti penulisan tidak akan sama

persis dengan sumber aslinya. Sitasi tidak langsung dibagi menjadi 2 (dua)

jenis, yaitu:

a. Paraphrasing yaitu proses pengungkapan kembali suatu sumber

pustaka dengan menambah ekspresi di dalam penyampaian suatu

gagasan tanpa mengubah pengertiannya.

b. Summarizing adalah menyarikan uraian dari suatu sumber yang disitasi

menjadi lebih ringkas dan padat dengan menggunakan narasi deskriptif

yang ditulis oleh penulis sendiri, namun tetap perlu dilengkapi dengan

identitas sumber yang dirujuk.

2) Sitasi Langsung, yaitu mengambil gagasan orang lain tanpa mengedit atau

mengubah kalimat aslinya. Sitasi ini disebut Wording yaitu mengutip

pernyataan sesuai dengan kata asli dari sumber yang dirujuk. Bila terdapat

kesalahan konsep di dalam pernyataan tersebut, maka penulis memberi

tanda [sic] yang artinya penulis mengetahui kesalahan tersebut. Sitasi

langsung terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

c. Sitasi Langsung Pendek, dituliskan dalam satu paragraf atau alinea

dengan karya tulis penulis dengan menambahkan tanpa petik (“) pada

awal dan akhir kalimat yang dikutip dan Sumber Sitasi dituliskan

sedekat mungkin pada kalimat kutipan. Untuk penulisan dengan gaya

American Psychological Association (APA), banyaknya kata dalam

7
kalimat maksimal 40 kata. Jika menggunakan penulisan dengan gaya

Modern Language Association (MLA), panjang kalimat yang dikutip

tidak lebih dari 4 baris.

d. Sitasi Langsung Panjang atau Block Quote, dituliskan menjorok/ masuk

1 cm (5 spasi) dari batas margin kiri tulisan penulis. Kalimat yang

dikutip tanpa tanda petik, ukuran huruf (font) dan spasi sesuai dengan

karya tulis penulis dan dipisahkan dari paragraf tulisan penulis.

3. Gaya Penulisan Sitasi

Dalam penulisan sitasi terdapat beberapa gaya sitasi yang diterbitkan

oleh berbagai asosiasi, yaitu: 1. APA (American Psychological Association). 2.

MLA (Modern Language Association). 3. Chicago dan Turabian. 4. AMA

(American Medical Association). 5. ASA (American Sociological Association).

6. IEEE (Institue of Electrical Engineer). 7. MHRA (Modern Humanities

Research Association). 8. NLM (National Library of Medicine). 9. ACS

(American Chemical Society). 10. APSA (American Political Science

Association). 11. CBE (Council of Biology Editors). 12. Columbia.

Anda mungkin juga menyukai