Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik
yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari
ucapan seorang tokoh. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis.
Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi kumpulan
kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap pendapat penulis
pribadi, kutipan berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu,
seorang penulis sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan
sampai satu halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya
adalah kutipan. Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur
tulisan.
Kutipan juga bisa diambil dari pernyataan lisan dalam sebuah wawancara,
ceramah, ataupun pidato. Namun, kutipan dari pernyataan lisan ini harus
dikonfirmasikan dulu kepada narasumbernya sebelum dicantumkan dalam tulisan.
Terdapat dua jenis kutipan:
a. Kutipan langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap
kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan
perubahan sama sekali.
b. Kutipan tidak langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain dengan
menguraikan inti sari pendapat tersebut, susunan kalimat sesuai dengan gaya
bahasa penulis sendiri.
Pernyataan dalam buku yang berjudul The ROI of human capital, Fitz-ecz
menyatakan bahwa dalam akuntansi human capital yang diperhitungkan oleh bisnis
meliputi 4 perspektif yaitu produktivitas, promotabilitas, transferabilitas dan
retainabilitasnya.1 (angka 1 kecil diakhir atas kalimat sebagai angka kutipan yang
akan disebutkan sumber kutipannya oleh penulis di bagian footnote)
Kutipan langsung adalah pemakaian kutipan yang dilakukan penulis dengan cara
menulis kembali pikiran atau pendapat atau ide atau gagasan orang lain sama persis
dengan aslinya. Dengan kata lain, penulis secara langsung memakai teknik copy
kemudian paste tanpa adanya pengubahan dari kalimat aslinya.
Kutipan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu Kutipan Langsung Panjang dan
Kutipan Langsung Pendek. Berikut penjelasannya:
Syarat:
dipisahkan dari teks dengan spasi (jarak antarbaris) lebih dari teks,
diberi jarak rapat antar baris dalam kutipan,
boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak.
Contoh :
Golcman2 dalam karyanya yang berjudul The new leader; Transforming the art of
leadership into the science of results yang mengutip pendapat Kolb menyatakan
bahwa belajar dapat melalui cara – cara berikut:
Concrete experience: Having an experience that allows them to see and feel wat it is
like
Reflection: Thinking about their own and others’ experiences
Mode building: Coming up with a theory that makes sense of what they observe
Trial and error learning: Trying something out by actively experimenting with a new
approach.
Kutipan di atas dapat dibuat catatan kaki sebagai berikut :
2Daniel Goleman; Richard Ooyntzis & Annie McKee. 2002. The new leaders:
Transforming the art of leadership into the science of results. London: Little, Brown,
hlm. 143.
Jika penulis mengutip sumber bacaan berjumlah kurang dari 4 baris, teks yang ia
kutip dimasukkan menjadi bagian dalam tulisannya dan sebagai kelanjutan tubuh
tulisan (bukan paragraf baru) dengan mempergunakan tanda kulipan berupa koma dua
di bagian atas dan koma dua di bagian atas kalimat yang dikutip. Kutipan langsung
pendek ini ditulis menjadi satu dalam sebuah paragraf karya tulis. Tanda petik
tersebut memisahkan antara kalimat kutipan dengan kalimat penulis. Sumber kutipan
ditulis dekat dengan kalimat kutipan.
Hubungan antara organisasi dengan manusia yang menciptakannya sangat erat, hal
ini sesuang dengan pengertian organisasi, “Organisasi merupakan respons terhadap
dan alat penciptaan nilai untuk memuaskan kebuluhan manusia.” (Wirawan, 2007)
Ekarasi (Ekarasi, 2015 : 132) menyatakan bahwa “mental seseorang akan tertekan
ketika tuntutan semakin besar namun ia tidak sanggup mengejar tuntutan tersebut.”