Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KUTIPAN

Dosen pengampu:

GITA ANDRIANI, SPd., M.Pd

Disusun: Kelompok 9

1. Andini Alexa Saputri (23051070408)


2. Selviyanah (23051070409)
3. Jimmy Rimbah Rogi (23051070410)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
1
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kutipan
Menyisipkan kutipan–kutipan dalam sebuah tulisan ilmiah bukanlah merupakan
suatu keaiban bahkan tindakan mengutip dalam penulisan karya ilmiah dibenarkan.
Tidak jarang pendapat, konsep, dan hasil penelitian dikutip kembali untuk dibahas,
ditelaah, dikritik, dipertentangkan, atau diperkuat. Tindakan ini untuk memberikan
kejelasan tentang topik yang sedang dikerjakan, bahkan memberikan penananda
penulis menguasai informasi yang sudah ada, bahkan penulis bisa mengaitkan dengan
informasi yang ada tersebut dengan topik yang sedang dikerjakan. Namun demikian,
kita hanya mengutip kalau memang perlu. Janganlah tulisan kita itu penuh dengan
kutipan. Di samping itu, kita juga harus bertanggung jawab penuh terhadap ketetapan
dan ketelitian kutipan terutama kutipan yang tidak langsung.
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang
atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal,
baik yang melalui media cetak maupun elekrtronik. Kutipan ditulis untuk menegaskan
isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan.
Pengutipan adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat seseorang pengarang atau
ucapan seseorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis.
Adapun pengertian lainnya kutipan adalah suatu gagasan, ide, pendapat yang
diambil dari berbagai sumber. Pengutipan adalah penggunaan teori, konsep, ide, dan
lain yang sejenis yang berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, artikel, laporan, buku, majalah, internet,
dan lain sebagainya.

B. Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya:
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu,

1
Penulisan kutipan berfungsi:
1. Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi tentang
sumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan.
2. Untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang dikemukakan
dalam teks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat.

Selain fungsi di atas, kutipan juga memiliki fungsi tersendiri. Diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5. Mencegah pengulangan penulisan data Pustaka
6. Meningkatkan estetika penulisan.
7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data Pustakamempunyai tujuan tertentu yaitu
selain untuk memperkuat pendapat penulis, juga bisa membedakan dengan pendapat
penulis, bahkan untuk menyanggah pendapat seseorang.
Fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau
membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang
diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris.
Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian
catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata
penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan
uraian pada teks.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya:


1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

2
C. jenis- Jenis Kutipan
Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi:
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pemindahan secara lengkap, dalam arti, kata demi
kata, kalimat demi kalimat sesuai dengan bunyi pada teks atau perkataan seseorang
yang dikutip oleh penulis. Atau penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Kutipan
langsung terkadang memang diperlukan dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian
pernyataan itu.
Contoh:
- Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu 2004
secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten Bantul.”
- Berkenaan dengan kegiatan pembalakan liar (illegal logging), seorang tokoh
masyarakat mengatakan bahwa ”kegiatan illegal logging di wilayah ini sudah sangat
parah, dan upaya untuk membasminya seperti menegakkan benang basah”
(Suparlan, wawancara, 21 Juli 2007).
Kutipan langsung juga terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung
panjang.
1. Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak
melebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian cukup dimasukkan dalam teks
dengan memberikan tanda petik diantara bahan yang dikutip.
2. Kutipan langsung Panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya melebihi
tiga baris ketikan. Kutipan semacam ini tidak dimasukkan dalam teks. Kutipan
tersebut diberi tempat tersendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri. Kutipan
langsung panjang ini diketik dengan satu spasi. Lebar jorokan ke dalam dari kalimat
pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru. Sedangkan baris kedua,
ketiga dan seterusnya dimulai sesudahempat ketukan huruf dari garis tepi kiri. Bahan
kutipan langsung panjang tidak ditulis diantara tanda petik.

Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :


- Untuk mengutip rumus atau model matematika
- Untuk mengutip peraturan-peraturan hukum, surat keputusan, surat
perintahanggaran rumah tangga, tabel statistik dan sebagainya.
3
- Untuk mengutip peribahasa, puisi, karya drama, dan kata-kata mutiara.
- Untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah
pasti
- Untuk mengutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk
lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.

2. Kutipan Tidak Langsung


Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang
disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip)
untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar
atau intisari berdasarkan apa yang dikutipnya. Kutipan tidak langsung merupakan
penungkapan kembali maksud penulis dengan kata-kata atau kalimatnya sendiri.
Contoh:
- Gelombang demokratisasi yang ada di dunia ini bisa dibagi menjadi tiga periode,
yakni demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara 1828-1926,
demokratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 1943-1962, dan demokratisasi
gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974 sampai tahun1990-an (Huntington
1991). Mengingat sekarang masih banyak rejim-rejim otoriter, apakah akan ada
gelombang demokratisasi keempat?
- Sebagaimana terjadi di beberapa negara sedang berkembang, di Indonesia juga
ditemukan bahwa bahwa banyak kasus korupsi yang terjadi atas nama
pemberantasan korupsi (Kompas, 11 Maret 2008).
Kutipan tidak langsung ini merupakan suatu petikan. Pokok – pokok pikiran
atau ringkasan kesimpulan yang disusun menurut jalan pikiran dan dinyatakan dalam
bahasa pengutip sendiri. Kutipan tidak langsung tidak dituliskan di antara tanda petik,
melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea. Ketentuan ini berlaku baik
untuk kutipan tidak langsung pendek maupun kutipan-kutipan tidak langsung panjang.
Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari
satu alinea atau kurang. Apabila lebih dari satu alinea dianggap sebagai kutipan tidak
langsung panjang. Beberapa petunjuk dalam membuat kutipan tidak langsung pendek.
- Jangan memasukkan pendapat sendiri ke dalam kutipan tidak langsung. Satualinea
sepenuhnya disediakan untuk kutipan tidak langsung.
- Kutipan tidak langsung dalam alinea itu hanya berasal dari satu sumber.

4
- Apabila suatu bahan yang diambil dari dua sumber atau lebih berisi pokok-pokok
pikiran yang sama, maka pernyataan tersebut tidak perlu dicantumkan dalam alinea
sendiri-sendiri dengan footnote masing-masing, tetapi cukup diparaphrasekan
dalam satu alinea saja dan kemudian disebutkan sumberya.

D. Teknik Penulisan Kutipan


1. Kutipan Langsung
a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :
- Kutipan diintegrasikan dengan teks
- Jarak antar baris kutipan 2 spasi
- Kutipan diapit dengan tanda kutip
- Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung
ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau
nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu
diambil.
Contoh :
Amir mengatakan, “Bahasa Rusia merupakan rumusan bahasa Slavia yang
paling banyak dipertuturkan. Bahasa Rusia termasuk kelompok Timur bahasa–
bahasa Slavia rumpun bahasa Indo-Eropa, sehingga berkerabat dengan bahasa
Sansekerta, Yunani, dan Latin. (2006:285)”

b. Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari empat baris :


- Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 2,5 spasi.
- Jarak antar kutipan 1 spasi.
- Kutipan menjorok kedalam 5-7 huruf/karakter, sesuai dengan alinea teks pengarang
atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
ditulis 5-7 huruf/karakter.
- Kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
- Di belakang kutipan di ikuti tanda kurung dan diberi sumber kutipan.
Contoh :
“Bahasa Rusia merupakan rumpun bahasa Slavia yang paling banyak
dipertuturkan. Bahasa rusia termasuk kelompok Timur bahasa-bahasa Slavia
rumpun bahasa Indo-Eropa, sehingga berkerabat dengan bahasa Sansekerta,
Yunani, dan Latin. Dalam rumpun bahasa Slavia, bahasa Rusia berkerabat dengan
5
bahasa-bahasa Slavia Timur, yaitu bahasa Belarus dan bahasa Ukraina. Seperti
kedua bahasa ini, bahasa Rusia ditulis menggunakan abjad sirilik yang terdiri dari
33 huruf. Bahasa Rusia merupakan perpaduan.
2. Kutipan Tidak Langsung
- kutipan diintegrasikan dengan teks
- jarak antar baris kutipan 2 spasi
- Tanpa penggunaan tanda kutip
- Diakhiri dengan tanda kurung buka, nama singkat, tahun terbit, dan nomor halaman,
lalu diakhiri dengan tanda kurung tutup.
Contoh:
Bahasa Rusia digologkan sebagai bahasa tingkat III, yaitu bahasa yang cukup sulit
dipelajari oleh orang berbahasa ibu inggris asli, dan membutuhkan waktu 780 jam
intensif untuk bisa berbicara bahasa rusia dengan cukup lancar (Amir, 2006:286).
Dengan demikian dapat kita katakan.
Untuk melakukan kutipan tidak langsung bisa dengan cara menyadur, yaitu
mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya kembali dengan kalimat atau
bahasa sendiri dan menyadur tersebut ada dua macam, yaitu meringkas atau mebuat
ikhtisar. Meringkas berarti menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang
panjang dalam bentuk ringkas, sedangkan ikhtisar berarti menyajikan suatu karangan
yang panjang dalam bentuk ringkas, tidak menyajikan keseluruhan isi, tetapi langsung
kepada intii bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.
3. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja.
Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
4. Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila
pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan
langsung atau kutipan tidak langsung.
5. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan. Dapat dilakukan
dengan dua cara: bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip Tunggal atau tanda kutip ganda. Bila kutipan asli memakai
tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila

6
kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip
tunggal .

E. Prinsip – prinsip mengutip


1. Penulis harus menahan diri agar tidak mengutip terlalu banyak sehingga tulisan yang
disusun menjadi suatu himpunan kutipan;
2. Penulis harus memahami bahwa kutipan hanya menjadi bukti penunjang pendapat
penulis;
3. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya;
4. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya;
5. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andai kata penulis
tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi
tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan
demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.

7
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Kutipan adalah suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber.
Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari
kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Kutipan di bagi menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung adalah pemindahan secara lengkap, dalam arti, kata demi kata,
kalimat demi kalimat sesuai dengan bunyi pada teks atau perkataan seseorang yang
dikutip oleh penulis.
Contoh :
Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu
2004 secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten
Bantul.”
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan
aslinya melainkan menggunakan bahasa atau kalimat.
Contoh :
Sistem distrik dan sistem proporsional adalah dua jenis sistem pemilihan
umum yang paling populer, yang masing-masing sistem ini memiliki
variannya sendiri-sendiri. Dalam sistem distrik, jumlah pemenangn yang akan
menjadi wakil di parlemen adalah satu orang, sedangkan dalam sistem
proporsional jumlah wakil yang akan mewakili suatu daerah pemilihan adalah
beberapa orang sesuai dengan proporsi perolehan suaranya (Budiardjo
1982:4).

Anda mungkin juga menyukai