PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengidentifikasikan teknik pengutipan dan daftar rujukan
2. Menyebutkan komponen-komponen dalam teknik pengutipan dan daftar rujukan
3. Membedakan antara daftar rujukan dan daftar pustaka
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. 1 Kutipan Langsung
3
A. Kutipan Langsung Panjang
Terdiri dari lebih 40 kata atau lebih dari tiga baris ketikan dan penulisannya
harus mengikuti aturan berikut:
1. Teks diketik dalam spasi tunggal.
2. Teks kutipan tidak dimasukkan dalam teks, tetapi ditempatkan pada
tempat tersendiri.
3. Pengetikan dibuat menjorok kedalam dan teks dengan ketentuan dimulai
pada ketikan kelima dari garis tepi sebelah kiri.
4. Kutipan langsung panjang tidak diapit dengan tanda petik.
5. Sumber kutipan berupa nama pengarang, tahun terbit, serta halaman dari
sumber rujukan tidak dimasukkan kedalam teks kutipan.
Rekam medik dapat diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun
yang terekan tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium,
diagnosa, sgala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien
dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapat
pelayanan gawat darurau atau dengan kata lain, segala informasi menyangkut
seorang pasien yang akan dijadikan dasar didalam menentuka tindakn lebih
lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan
kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit.
4
sumber kutipan ada dibelakang, nama , tahun, dan halaman sumber diketik
dalam kurung.
5
berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu
untuk menarik simpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa
itu. Di dalam analogi, inferensi tentang kebenaran suatu gejala khusus
ditarik berdasarkan kebenaran gejala khusus yang bersamaan. Hubungan
kausal adalah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang
mengikuti pola sebab-akibat, akibat-sebab, atau akibat-akibat (Shurter &
Pierce, 1997: 8).
Kutipan tidak langsung pendek, dapat berupa kutipan yang dikutip dari
sumber kutipan lain dan kutipan yang bersumber dari banyak kutipan. Bila
kutipan bersumber dari kutipan lain, maka penulisan sumber kutipan harus
menyebutkan sumber asal dan sumber kutipan (sekaligus).
6
2.2 Daftar Rujukan
Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan itu secara berurut-urut
meliputi (1) nama penulis, ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama
tengah tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul termasuk subjudul, (4)
kota tempat penerbitan, (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi
bergantung jenis sumber pustakanya.
Contoh :
7
B. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, tahun
(jika ada). Judul artikel diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada setiap huruf
awal kata, kecuali kata tugas atau kata hubung. Nama majalah ditulis dengan
huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor
halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Dwiloka, B. 1995. “Menyibak Rahasia Baru Lipida Ikan bagi Gizi Manusia”.
Info Pangan dan Gizi Jawa Tengah, 5 (2): 16-23.
Dwiloka, B. 1987. “Kulit Ternak, Lezat dan Bergizi Tinggi”. Suara Karya,
7 Juli, hlm. 12.
Nama penulis ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti secara berturut-
turut tahun, judul karya tersebut (diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan
dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut
disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli,
judul terjemahan, nama penerjemah, tahun penerjemah, nama tempat penerbit
dan nama penerbit terjemahan. Jika tahun penerbitan buku asli tidak
dicantumkan, ditulis denagn kata Tanpa tahun.
8
Contoh:
Contoh:
9
- Secara umum rujukan terdiri dari: nama pengarang (tanpa gelar), tahun
publikasi dan nomor halaman.
Contoh:
Menurut Sudarto dan Muladi (1981: 151), politik hukum adalah
serangkaian usaha untuk menciptakan norma-norma hukum yang sesuai
dengan situasi dan kondisi pada masa tertentu. Perkembangan hukum
tidak terlepas dari perkembangan dinamika atau pengaruh politik pada
suatu masa (Moh. Mahfud MD, dalam Ni’matul Huda, 2010: 8). UU
Pornografi merupakan respon terhadap semakin maraknya peredaran
pornografi di Indonesia. Data Departemen Kominfo menunjukan bahwa
90% anak-anak di Indonesia dengan usia antara 8 hingga 16 tahun yang
menggunakan internet pernah melihat situs porno di internet (Kompas,
12 Juli 2007).
10
2.2.3 Daftar Rujukan dan Daftar Pustaka
11
2.2 Catatan Kaki
Catatan kaki ialah keterangan mengenai rujukan, kata, dan ungkapan di dalam
teks yang dicantumkan pada margin bawah halaman buuku (biasanya dicetak dengan
huruf lebih kecil dibandingkan huruf di dalam teks) untuk menambah referensi uraian
dalam naskah pokok.
Tujuan penulisan catatan kaki adalah untuk menyusun pembuktian (sumber
tulisan), menyatakan utang budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya),
menyampaikan keterangan tambahan, memperkuat uraian (intisasi, keterangan
insidental materi penjelas yang kurang penting, perbaikan, dan pandangan yang
bertentangan), dan merujuk bagian lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau
sesudahnya).
Teknik Penulisan Catatan Kaki
- Catatan kaki tidak boleh melebihi 3 cm dari margin bawah.
- Catatan kaki dibuat sesudah baris terakhir teks, dalam jarak 3 spasi dibuat
garis mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan huruf pika atau 18 ketikan
huruf elite.
- Catatan kaki dua spasi di bawah garis terakhir teks. Teks catatan kaki ditulis
setengah spasi ke bawah setelah nomor penunjuk (setengah spasi ke bawah)
dari nomor penunjuk.
- Jarak antarbaris dalam catatan kaki menggunakan spasi rapat, sedangkan jarak
antarcatatan kaki (jika lebih dari satu catatan) menggunakan dua spasi.
- Setiap baris catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri atau sejajar.
Ada tujuh teknis penulisan catatan kaki yang perlu diingat.
- Nama pengarang tidak dibalik
- Judul buku dicetak miring (jika diketik dengan komputer) atau digaris
bawah (jika tidak dengan komputer). Selain buku (artikel di majalah,
Koran, atau jurnal), judul sumber ditempatkan dalam tanda petik dua
(“…”), tidak dicetak miring atau digaris bawah
- Kota terbit, nama penerbit, tahun terbit, nomor halaman
- Semua unsur dihubungkan dengan tanda koma (,), kecuali setelah kota
terbit, dihubungkan dengan tanda titik dua (:).
12
Contoh Catatan Kaki 1 s/d 3 Pengarang
Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1991), hlm 4.
Sumi Winarsih, Ridha Yulfika, Bagus Wicaksono, Belajar Bahasa Indonesia,
(Bandung: Acarya, 2005), hlm. 32.
Contoh Catatan Kaki 4 atau lebih Pengarang
Mahmud Hidayat, dkk., Bahasa dan Sastra Indonesia, (Klaten: Citra Aji
Parama, 2004), hlm. 45.
Contoh Catatan Kaki jika Sumber berasal dari Majalah/Surat Kabar
Dinda Mutiara, “Bahasa Jawa di Ambang Kepunahan?”, Kompas, 3 Mei,
1990, hlm. 5.
Fajar Samudra, “SMA II, Sekolah yang Kuyup Budaya Jawa,” Majalah Pelajar
MOP, Juni, 2005, hlm. 22.
Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Buku Terjemahan
Multatuli, Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj.
H. B. Jassin, (Jakarta: Jambatan, 1972), hlm 54.
Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Artikel
Melani Budianta, “Bercermin pada Kaki Langit: Kreativitas dan Pendidikan
Sastra Pelajar Indonesia”, Kaki Langit Sastra Pelajar, ed. Jamal D. Rahman,
(Jakarta: Majalah Sastra Horizon dan Kaki langit, 2002), hlm. 282.
“India”, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ikhtisar Baru-Van Hoeve, 1982),
hlm. 1402-1407.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kutipan dan daftar rujukan merupakan hal hal yang penting dalam sebuah karangan
ilmiah. Kutipan merupakan pengambil alihan satu kalimat atau lebih dari karya tulis
lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dengan tulisan sendiri,
sedangkan Daftar Rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau
bahan lainnya yang dikutip secara langsung maupun tidak langsung. Keduanya
berkaitan erat untuk membentuk sebuah teknik penulisan yang baik dan sistematis.
Dalam proses pengutipan diharapkan penulis mengutip pendapat orang lain
seperlunya saja. Dengan kata lain, pengutipan yang berlebihan mengakibatkan tulisan
tidak lebih dari sebuah jiplakan semata. Disamping itu, pengutip juga harus
bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipannya, sehingga
tulisan dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada pembaca maupun kepada
pihak yang membuat sumber kutipan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Oleh karna itu, penulis menngharapkan kritik dan saran dari pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Anas, dkk, 2016. Menulis Ilmiah: Buku Ajar MPK Bahasa Indonesia.
Surabaya: Unipress
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana, 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan. Jakarta: Rineka Cipta
Hariwijaya. M. 2006. Pedoman Teknik Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan
Disertasi. Yogyakarta: Citra Pustaka
Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.
Yogyakarta: Trustmedia.
https://www.kompasiana.com/bambangtrim/5529681af17e61876a8b45a2/daftar
rujukan-vs-daftar-pustaka
15