Anda di halaman 1dari 16

Membaca Kritis Tulisan

Tulisan ilmiah biasanya berisi informasi yang


merupakan hasil penelitian. Ini berbeda dengan jenis
tulisan lain yang informasinya bisa berupa pendapat
dan kesan pribadi yang belum dibuktikan melalui
penelitian dan prosedur ilmiah
Membaca Tulisan / Artikel
1. Menggali tesis atau pernyataan masalah
Tulisan atau artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan umum tentang
masalah yang dibahas. Sebuah tesis biasanya diungkapkan dengan sebuah kalimat dan
menilai apakah penulisannya berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan
masalah yang diajukan.
2. Meringkas butir-butir penting setiap artikel
Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kita baca perlu dilakukan karena
ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat. Dengan
adanya ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau
kita memerlukan informasi dari artikel yang bersangkutan.
3.  Memahami konsep-konsep penting ( pandangan ahli, hasil penelitian,dan teori)
Memahami konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung
tesis atau pernyataan umum tulisan. Dengan memahami konsep-konsep penting dari
sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih memahami konsep-konsep yang akan kita
kembangkan dalam tulisan.
4. Menentukan bagian yang akan dikutip
Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam
menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah juga perlu
memperhatikan relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita.
5. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip
Dalam mengutip bagian dari sebuah artikel perlu menyadari implikasinya, apakah
kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan atau
sebaliknya.
6.  Menentukan posisi penulis sebagai pengutip
Dalam mengutip pernyataan yang ada sebuah artikel, perlu secara jelas meletakkan
posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui atau tidak menyetujui
pernyataan yang kita kutip.
Kemampuan Berpikir dan Bersikap Kritis
a. menginterpretasi secara kritis;
b.  menganalisis secara kritis;
c.  mengorganisasi secara kritis;
d. menilai secara kritis;
e.  menerapkan konsep secara kritis
Teknik-teknik yang digunakan untuk
meningkatkan sikap kritis

Kemampuan mengingat dan mengenali ide pokok paragraf dan


sifat-sifatnya.
·  Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersirat
·   Kemampuan menganalisis
·   Kemampuan menilai isi bacaan
Menulis Ilmiah

Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan


kalimat agar pesan, informasi, serta maksud yang
terkandung dalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulis
dapat disampaikan dengan baik. Untuk itu satu kalimat harus
disusun sesuai dengan kaidah gramatika, sehingga mampu
mendukung pengertian baik dalam taraf significance maupun
dalam taraf value. Sebagai proses kreatif yang berlangsung
secara kognitif, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
laporan tulisan ilmiah.
Tahap Penyusunan Laporan Tulisan Ilmiah
1. Tahap persiapan (pra-penulisan)
Tahap persiapan adalah ketika seseorang merencanakan,
mengumpulkan dan mencari informasi, merumuskan masalah,
menentukan arah dan fokus tulisan, mengolah informasi, menarik
tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi,
membaca, mengamati dan lain-lain yang akan memperkaya masukan
kognitifnya yang akan diproses pada tahap selanjutnya.
2)   Tahap inkubasi
Tahap ketika sesorang memproses informasi yang telah dimilikinya,
sehingga mengantarkannya pada kemampuan untuk menyelesaikan
masalah.
3)  Tahap iluminasi
Tahap ketika datangnya inspirasi, yaitu gagasan yang muncul secara
tiba-tiba dan dilakukan tahap verifikasi atau evaluasi yaitu apa yang
dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi diperiksa kembali,
diseleksi dan disusun sesuai dengan fokus laporan atau tulisan yang
diinginkan.
Teknik Mengenali Identitas Referensi Dan Memilih Bahan
Tulisan
 Teknik Mengenali Identitas Referensi
Referensi adalah cara standar untuk mengakui sumber informasi dan
ide-ide yang telah digunakan dalam karya ilmiah yang dibuat oleh
peneliti. Di dalam karya ilmiah, penulisan referensi (citation
mark,citation) harus dilakukan dengan baik karena pembaca harus dapat
mengecek sumber aslinya mengenai ide atau informasi yang digunakan
di dalam karya ilmiah tersebut. Penulis harus menulis daftar referensi
yang ada di domain publik yang dapat dibaca oleh pembaca, baik dalam
letter, paper, proseding, jurnal, skripsi, thesis, disertasi (Bayu, 2001).
Kata referensi berasal dari inggris reference dan merupakan kata kerja
to refer yang artinya menunjukan kepada. Buku referensi adalah buku
yang dapat memberikan keterangan topik perkataan, tempat, peristiwa,
data statistika, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang
terkenal.
 Teknik Menulis Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau
ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-
majalah. Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan tidaklah
berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat terdiri dari kutipan-kutipan
berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis (Rahardi, 2010).
Prinsip-prinsip membuat kutipan (Rahardi, 2010):
a. Jangan mengadakan perubahan
b. Bila dalam teks asli ada kejanggalan atau kesalahan cetak, penulis dapat
membuat catatan singkat dalam tanda [sic!] disisipkan di belakang kata yang salah
cetak itu.
c. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata
tambahan itu harus dicetak lain (tebal, miring atau renggang) dan diberi catatan
kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan
teks asli.
d. Bila ingin menghilangkan bagian-bagian tertentu, harus diberi tanda titik-titik
berspasi dalam tanda [….].
e. Harus dijelaskan sumber asalnya dengan format-format tertentu, antara lain
dengan cara memberi nomor dan catatan kaki.
Jenis-jenis kutipan
 Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun
ejaannya. Pendapat atau gagasan orang lain dimuat secara lengkap, kata demi kata dan kalimat demi
kalimat, sesuai dengan teks yang asli. Pada kutipan langsung, kalimat yang dikutip itu harus diberi tanda
kutip. Kutipan langsung tidak boleh terlalu panjang, sebaiknya dicantumkan sebagai lampiran ( misalnya
sampai satu halaman atau lebih ). Cara atau teknik penulisan kutipan adalah sebagai berikut :
1.   Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke dalam teks
Diketik seperti ketikan teks
Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“)
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
Rujukan ditulis diantara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka, tanda koma, tahun terbitan, titik dua, spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman (Penulis,
Tahun:Halaman).
Contoh :
adalah keadaan emosional transisi yang ditandai oleh perasaan subyektif ketegangan dan ketakutan”
(Anastasi dan Urbaina,
2.  Kutipan yang panjangnya terdiri dari empat baris atau lebih
Diketik satu spasi
Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat, pada bagian itu diberi
titik sebanyak tiga buah
Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut
diganti dengan titik-titik sepanjang satu barisApabila pengutip ingin memberi penjelasan atau
menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan
tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip)
 Contoh :
.“Kecemasan adalah bentuk reaksi yang menggambarkan reaksi emosional yang terdiri dari
perasaan subyektif terhadap ketegangan, ketakutan, dan kekhawatiran, dan dengan sendirinya
mempertinggi sistem kerja urat syaraf” (Spielberger, 1979: 17).
 .  Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak lansung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Pengutip hanya
mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat
yang disusun oleh pengutip. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut
:
Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap
sebagaimana teks biasa
Semua kutipan harus dirujuk
Sumber sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung
kutipan
Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka
masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung
Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan
nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun
terbitan
Contoh kutipan tidak langsung:
spasi………………………………………………………..……bahwa kecemasan adalah hal yang wajar dirasakan
oleh setiap orang, namun jika sudah terjadi gangguan terhadap kecemasan itu sendiri maka
perlu mendapat perhatian yang serius, gangguan kecemasan secara umum diartikan sebagai
perasaan cemas yang terus menerus dan berlebihan terhadap sesuatu tanpa alasan yang jelas
(Baldwin, 2003: 12).………………………………………………………….
Teknik Menyusun Daftar Rujukan
 Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang
dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak
dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara
langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada
dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi (Sophia, 2002):
nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar
akademik
Tahun penerbitan
Judul, termasuk anak judul (subjudul)
Kota tempat penerbitan
Nama penerbit
Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama. Jika
sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, maka semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam
daftar rujukan.
Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu (Sophia, 2002):
Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa
menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).
 Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a.   Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
b.   Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
c.   Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
d.   Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama
penerbit diberi tanda titik.
Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih
dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat:
a.       Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
Nama Pengarang
Tanggal revisi terakhhir
Judul Makalah
Media yang memuat
URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file
 Tanggal akses
b.  Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut:
Artikel jurnal dari internet: Majalah atau Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatan resminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.
*) Nama majalah online harus ditulis miring
ü  Artikel umum dari internet dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).
*) Judul artikel harus ditulis miring
Artikel umum dari internet tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).
*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring
 Contoh penulisan daftar pustaka :
Baradja, M.F. 1990, Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang.
Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.
Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch, [online], (
http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal 25 Juli 2008 )
Contoh penulisan referensi :
Hartati, Dwi. ___, Menulis Daftar Pustaka, [pdf], (http://oke.or.id,diakses tanggal 17 September 2008)
Sophia, S. 2002, Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan Pustaka Online, Pusat Perpustakaan
dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.
Winarko, E. ____, Penulisan Sitasi pada Karya Ilmiah, [pdf], (
http://ewinarko.staff.ugm.ac.id/metopen/modul6-daftarpustaka.pdf, diakses tanggal 17 September
2008 )
Dari uraian di atas dapat penulis tulios beberapa kesimpulan, sbb:
Referensi adalah cara standar untuk mengakui sumber informasi dan ide-ide yang telah digunakan dalam
karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti. Di dalam karya ilmiah, penulisan referensi (citation mark, citation)
harus dilakukan dengan baik karena pembaca harus dapat mengecek sumber aslinya mengenai ide atau
informasi yang digunakan di dalam karya ilmiah tersebut.
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang
terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Walaupun kutipan atas pendapat
seorang ahli itu diperkenankan tidaklah berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat terdiri dari kutipan-
kutipan berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis.
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik
secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak
dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak
langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan
Kesimpulan
Referensi adalah cara standar untuk mengakui sumber informasi dan ide-ide yang telah digunakan
dalam karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti. Di dalam karya ilmiah, penulisan referensi (citation
mark, citation) harus dilakukan dengan baik karena pembaca harus dapat mengecek sumber aslinya
mengenai ide atau informasi yang digunakan di dalam karya ilmiah tersebut.
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang
yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Walaupun kutipan atas
pendapat seorang ahli itu diperkenankan tidaklah berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat
terdiri dari kutipan-kutipan berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis.
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang
dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak
dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara
langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan

Anda mungkin juga menyukai