Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

ketika menulis sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan
kutipan dan rujukan ini. Bahkan dalam penulisan karya ilmiah menjadi suatu yang mutlak ada dan
dilakukan oleh segenap civitas akademika yang melabuhkan diri dalam penulisan karya ilmiah.
Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan dan catatan kaki yang harus diketahui dalam
membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini terkadang disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun
karangan ilmiah.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang kutipan, dan catatan kaki, dan cara
membuat/ mengambil kutipan, dan catatan kaki yang benar. Dan Pembahasan ini amatlah penting untuk
menunjang mata kuliah karya tulis ilmiah.

1.PEMBAHASAN
1.KUTIPAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kutipan adalah pungutan; petikan; nukilan; sitat.Dan
menurut Erizal Gani, dalam karya tulis ilmiah, yang dimaksud dengan kutipan adalah suatu kegiatan yang
berkaitan dengan memungut, mengambil, atau meminjam pemikiran orang lain berdasarkan kaidah dan
tata cara tertentu.
Kutipan juga berarti peminjaman pemikiran orang lain ataupun pendapat dari seseorang
pengarang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat
kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan berupa informasi yang disampaikan
seseorang dan lain sebagainya.
Bahan-bahan yang dimasukkan sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi
pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau
belum menjadi pendapat umum.
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran
kutipan tersebut.

Pada dasarnya kutipan dalam sebuah karya ilmiah memiliki dua fungsi yaitu:

1. Untuk memperkuat analisa yang digunakan


2. Menjadikan acuan untuk melakukan analisa secara kritis.

Kutipan merupakan pengambilan pendapat dari para ahli atau teori yang telah ada berhubungan
dengan persoalan yang sedang diteliti namun demikian seorang peneliti tidak mesti harus sependapat
dengan pendapat yang telah ada, seorang peneliti bisa saja melakukan analisa kritis terhadap pendapat
yang dikutip dengan cara menguraikan argumentasi yang rasional.

Melalui analisa kritis terhadap pendapat yang dikutip maka akan muncul dua kemungkinan konklusi
yaitu :
1. Memperkuat pendapat yang dikutip
2. Memperlihatkan kelemahan pendapat yang dikutip dengan mengumumkan sisi-sisi kelemahan
tersebut. Melalui proses ini, akan memungkinkan munculnya seleksi ilmiah terhadap ilmu
pengetahuan.[4]

Fungsi lain dari kutipan adalah:

1. Untuk memperkokoh dan memperkuat suatu gagasan.


2. Untuk mempetanggungjawabkan suatu pemikiran atau gagasan dari orang lain yang dikutipnya.
3. Untuk perbandingan bagi penulis mengenai pembahasan yang ditulisnya .
4. Untuk melihat kesungguhan seorang penulis karya ilmiah.
5. Untuk ilustrasi analisis seorang penulis.[5]
6. Untuk landasan teori bagi seorang penulis.[6]

Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki.
Peletakan pada catatan akhir (end note) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan
adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, di antaranya :

1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.


2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

1. JENIS KUTIPAN

Ada dua macam bentuk kutipan dalam sebuah karya ilmiah yaitu:

1. Kutipan langsung

Kutipan langsung adalah pengambilan pendapat para ahli sama dengan bentuk asli yang dikutip
dalam hal susunan kata dan tanda bacanya. Kutipan langsung tidak boleh lebih dari satu halaman.
Cara Merujuk Kutipan-Kutipan Langsung[7]

1. Kutipan langsung yang panjang tidak selalu dibuat di dalam tanda kutip. Hal ini dibolehkan jika
kutipan tersebut diletakkan pada tempat tersendiri.
2. Jika ada penyataan yang salah maka penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata
penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi
tanda: [ ] atau [siec]. Siec berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “
seperti itu”.

Contohnya : ‘Tugas Bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’

Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
memperbaikinya.

Cara memperbaikinya:

 ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
 ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’ [Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

3. Jika kutipan itu pendek maka dibuat didalam dua tanda kutip (“…“). Tanda kutip tersebut adalah
sebagai penanda bahwa pernyataan yang terdapat diantara dua tanda kutip itu adalah milik
orang lain.

Contoh :

Perempuan minangkabau merupakan perempuan yang pemberani. Salah satu bukti yang
memperkuat pernyataan itu diungkapkan dalam SKH singgalang (2009:10), ”Jemaah Calon Haji (JCH)
Perempuan Sumatera Barat, benar-benar wanita pemberani. Soalnya, dari dua kloter yang sudah
diterbangkan dua pertiga diantaranya adalah kaum wanita” dst…

Contoh lainnya:

…. pendapat yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh phoenix. Menurut poenix (dalam Nanu, 2002),
“manusia merupakan paduan antara fakta dan nilai-nilai tertentu yang bersifat luhur”. Paduan tersebut
akan ….
4. Jika kutipan langsung tersebut panjang dan dibuat di tempat tersendiri maka ada aturan
tertentu sebagaimana berikut:
5. Baris pertama kutipan dipisahkan dari kalimat sebelumnya denga jarak 2.5 spasi
6. Jarak kutipan adalah 1 spasi
7. Kutipan dijorokkan anatara 5-7 ketikan, biasanya penjorokan ini sejauh penjorokan baris
pertama (awal) paragraf.
8. Dan garis pertama dijorokkan juga 5-7 ketikan jika kutipan terletak pada bagian awal paragraf,
jika tidak maka tidak perlu dijorokkan.

Contoh:

Salah satu dari fungsi bahasa adalah sebagai alat kontrol sosial. Apakah yang dimaksud dengan
kontrol sosoial tersebut?

Yang dimaksud dengan kontrol sosial adalah usaha untuk mempengaruhi tingkah laku dan tidak
tanduk orang lain. Tingkah laku itu dapat bersifat terbuka (overt: yaitu tingkah laku yang dapat di amati
atau di observasi), maupun bersifat tertutup (convert:yaitu tingkah laku yang dapat dioservasi).
(keraf:1980)

Melalui fungsi kontrol sosoial bahasa tersebut, rasa kekeluargaan, saling menghargai, tenggang
rasa, dan lain-lain dapat ditingkatkan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung adalah proses pengambilan pendapat para ahli yang dijabarkan dengan
bahasa penulis tanpa mengurangi atau merubah esensi atau pokok pikiran pendapat yang dikutip .
proses pengetikannya tidak mengalami perubahan sebagaimana proses pengetikan biasanya [siec]
sebuah kalimat (2 spasi).[8]

Dalam pengertian lain kutipan langsung adalah Penulis melakukan parafrase atau menggunakan
kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang
dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip sendiri.

Satu hal yang perlu dan harus diingat dalam pengembangan informasi dari ide pokok yang
dipinjam tersebut adalah keaslian ide. Artinya, pengembangan ide tersebut tidak mengubah makna ide
pokok yang dikutip. Oleh karena itu kutipan ini sering disebut juga kutipan isi (Erizal Gani, 2013:152)

Contoh:

Melihat demikian srategisnya pendidikan bagi manusia maka tidak berlebihan jika –secara
tegas– fazlur rahman seorang neo modernis pakistan mengatakan bahwa pembaharuan dunia islam
mesti dimulai dari pendidikan, melalui pembaharuan dibidang pendidikan, memungkinkan intelektual
muslim mampumenghasilkan solusi jangka panjang yang tepat bagi menghasilkan solusi jangka panjang
yang tepat bagi masalah masalah yang sedang dihadapi umat  islam.1

 1lihat, Fazlur Rahman, Islam Modernis, (Chicago:The University of Chicago, 1979) h. 260
2.CATATAN KAKI

Catatan kaki atau footnotes adalah catatan pada kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu
kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta atau ikhtisar dan dapat juga berisi komentar mengenai
suatu hal yang dikemukakan didalam teks.
Yang dimaksud dengan catatan kaki disini adalah catatan pada bagian bawah halaman teks yang
menyatakan sumber sesuatu kutipan, pendapat, atau keterangan penyusun mengenai sesuatu hal yang
diuraikan dalam teks.
Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada jgaris besarnya sama yaitu
secara berurutan: nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung pembuka, tempat penerbit, titik
dua, nama penerbit,koma, tahun terbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid, dan nomor
halaman. Nama buku ditulis miring, halaman disingkat. h., nama pengarang ditulis sesuai dengan nama
yang tercantum dalam buku karangannya. Pangkat atau gelas seperti Prof., Dr., SH., dan sebagainya
tidak perlu dicantumkan.

4.CARA MENULIS RUJUKAN (CATATAN KAKI)

1.Dari Buku
18
Bey Arifin, rangkaian Cerita dalam Al-Quran, (Bandung:PT Al-Maarif,1992) cet. Ke-2, jilid 2, h.9

a.Pengarang lebih dari dua orang

Apabila pengarang lebih dari dua orang, hanya disebutkan nama pengarangnya yang pertama
dan setelah tanda koma dituliskan singkatan et al (ditulis miring). Singkatan itu kepanjangan dari et alii
(dengan orang lain).

b.Pengulangan catatan kaki

Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama ditulis dalam tiga bentuk:

 Ibid singkatan dari ibiden artinya dalam halalman yang sama. terdapat dua praktek pemakaian
ibid. ibid dipakai apabila sumber yang sama dikutip lagi tanpa diselingi oleh sumber lain. Kalo
kutipan baru menunjuk halammn yang sama, cukup ditulis , h. 15
 cit singkatan dari opere citati yang artinya dalam karangan yang telah disebut. Op.Cit
dipergunakan apabila sumber yang sama dikutip lagi dari halamanyang berbeda dan telah
diselingi oleh kutipan dari sumber lain.
Contoh:

5
Ramayulis,  Ilmu Pendidikan Islam  (Jakarta: Kalam Mulis, 2004), h.32
6
Mushlis Bahar, Fiqh Kontemporer, (Jakarta: Nuansa Madani, 2004) h.30
7
Ramayulis, Op.Cit., h.40

 cit singkatan dari loco citato yang artinya, pada tempat yang sama telah disebut. Loc.cit
dipergunakan apabila sumber yang sama dikutip lagi dari halaman yang sama tetapi diselingi
oleh kutipan dari sumber lain.

Contoh

8
Ramayulis, loc.Cit

1. Kumpulan karangan yang dirangkum oleh editor, yang dianggap pengarangnya dan yang
dicantumkan dalam caratan kaki adalah nama editornya saja.

Contoh : Alfian (ed), segi-segi sosial masyarakat aceh,(Jakarta: LP3ES, 1997), h.129

1. Bila dalam sumber yang dikutip tidak tercantum nama pengarangnya yang dianggap dan
dicantumkan sebagai pengarang adalah badan, lembaga, perkumpulan, dan sebagainya yang
menerbitkannya.

Contoh: Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Badan Amil Zakat, Infaq, Dan Sadaqah (Bazis),
pokok –pokok pendayagunaan zakat fitrah produktif, (jakarta: 1992) h.20

2.Dari Al-Quran

Untuk kutipan dari ayat al-Quran tidak diperlukan catatan kaki karena nama dan nomor surat
serta nomor ayat telah dituliskan pada akhir ayat yang dikutip, ayat yang ditulis harus diberi tanda baca
(syakal)

3.Dari terjemahan al-Quran, tafsir atau hadist

Catatan kaki untuk hal seperti ini sama dengan sumber yang berasal dari buku, sumber rujukan
harus sumber primer dan bukan sumber sekunder.

4.Dari majalah

Majalah yang bertulisan latin maupun arab pada prinsipnya sama dengan kutipan yang berasal
dari buku, bedanya, kalau dari majalah, judul artikel dituliskan diantara tanda petik rangkap dan nama
majalah ditulis miring diikuti volume, nomor, kurung buka, bulan, tahun, kurung tutup dan nomor
halaman.
Contoh:

9
Richard Thomas,”Menguak Abad Baru Hijrah Di Eropa”  Panji Masyakat,_XII, 314 (Februari,2001) h.1919

5.Dari surat kabar

Untuk kutipan yang diambil dari surat kabar hanya dengan menuliskan judul tulisan atau rubrik
nama surat kabar ditulis miring, tempat terbit dalam kurung, tanggal bulan dan tahun terbitnya dan
diakhiri dengan nomor halamannya

Contoh :

Rencana undang undang pendidikan nasional , kompas (Jakarta) 5 September 2006 h.4

6.Dari karangan yang tidak diterbitkan

Karangan yang tidak diterbitkan dapat berupa skripsi, tesis, atau disertasi, cara pengutipannya
adalah dengan menyebutkan nama pengarangnya, judul karangan ditulis diantara tanda petik rangkap,
disebutkan skripsi, tesis atau disertasi, kurung buka, nama tempat penyimpanan dokumentasi, titik dua,
tahun penulisan kurung tutup halaman dan keterangan tidak diterbitkan yang disingkat dengan t.d.

Contoh:
6
Surjo Sumarsono, “Saran-Saran untuk Memperbaiki Pendidikan Jasmani”, Tesis Sarjana
Pendidikan,  (Bandung: Perpustakaan IKIP, 1980) h.20. t. d

7.Dari wawancara

Disebutkan wawancara dengan siapa, identitasnya, tempat, bentuk wawancara, dan tanggal
wawancara

Contoh:
11
Sirajuddin Zar, Direktur Program Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang, diprogram Pascasarjana IAIN
Imam Bonjol Padang, wawancara langsung. 25 Mei 2015

8.Dari ensiklopedi

Disebutkan nama editornya yang disingkat dengan ed (ditulis miring), nama entrinya dituliskan,
dinatara tanda petik rangkap , nama ensiklopedi ditulis miring, kurung buka, nama tempat dan tahun
penerbitan, kurung tutup, selanjutnya ditulis jilid dan nomor halamannya.

Contoh:
15 
H.A.R.Gibb dan J.H kramers, (ed) ”khamr”.Sborter Ensiklopedia Of Islam, (leiden:brill,1994) jilid 3, h.
234
9.Dari internet

Sebuah kutipan yang diambil dari internet dituliskan lengkap nama pengarang atau lembaga,
judul, tahun akses, halaman dan alamat website

Contoh:
20
Geoerge shear: motivation is, 2003, p.1 /http/study.keaul.com/meaning/
21
University of chichago. Administration procedure manual. 2006, p.3.

http/www.Universityofchichago.admin/procedure.

Dalam referensi lain ditulis juga

10.Dari CD room

Kutipan yang diambil dari cd room dituliskan perawi hadist, nama cd room, nama kitab hadist,
nama bab dalam kitab hadis (kesemuanya dicetak miring) dan nomor hadis.

Contoh :

HR. Al-bukhari, cd, masu’ah, alhadist assyarif. Shahih albukhary alkitab al i’tisham bi kitab wa
sunnah. hadis 123

Jika diriwayatkan lebih dari satu riwayat dan terdapat pada riwayat lain maka data –data dari
tiap riwayat dipisahkan dengan menulis titik koma (;)

Contoh:

HR. Abu daud, al Turmudzi dan al Darimi (cd, mausu’ah al hadis al syarif: sunan abu daud , kitab
al- aqliyah, hadis 3119; sunan al –turmudzi kitab al hadis, hadis 1249; dan 21084; sunan al-darimi , kitab
al –muqaddimah, hadis 168)

3.PENUTUP

Setelah mendeskripsikan sejumlah pengertian dan pembagian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa kutipan adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan memungut, mengambil, atau meminjam
pemikiran orang lain berdasarkan kaidah dan tata cara tertentu untuk mendukung dan memperkuat
tulisan yang ditulis.

Cara mengutip bisa dengan kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, dan setiap kutipan
harus didasari oleh referensi yang benar dan hendaknya berasal dari sumber asli. Seseorang penulis
karya ilmiah tidak akan mengutip bila kutipan tersebut tidak memiliki fungsi yang jelas. Berkaitan
dengan hal itu fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :

1. Memperkokoh
2. Tanggung jawab
3. Perbandingan
4. Kesungguhan
5. Ilustrasi
6. Dan Landasan teori

Mudah-mudahan mendapatkan pencerahan dari apa yang dibahas dalam tulisan ini, dan diharapkan
kritik dan saran dari rekan-rekan dan dosen pengampu dalam mata kuliah karya tulis ilmiah ini.

4.DAFTAR PUSTAKA

Gani, Erizal, Menulis Karya Ilmiah; Teori dan Terapan (Padang: UNP Press, 2013)

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline. vers 1.3

Nasution, S, Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi dan Makalah (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013)

Tim kontributor, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, (Tesis dan Disertasi) (Padang: Pasca Sarjana IAIN
Imam Bonjol Padang, 2013)

Yunita t. Winanto, dkk. Karya Tulis Ilmiah Sosial “Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya” (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2007)

[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline. vers 1.3

[2] Erizal Gani, Menulis Karya Ilmiah; Teori dan Terapan, (Padang: UNP Press, 2013), h. 130

[3] Tim kontributor, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Tesis dan Disertasi) (Padang: Pasca Sarjana
IAIN Imam Bonjol Padang. 2013), h. 59

[4] Ibid. h.59


[5] Kegiatan ilustrasi analisis ini biasanya dilakukan dalam kegiatan menganalisa data kualitatif (data
kualitatif yaitu berupa kata, kalimat, paragraf atau wacana bukan angka-angka)

[6] Erizal Gani. Op. Cit., h.131-135

[7] Lihat, Abdul Gani, Op. Cit., h. 155 -161

[8] Tim kontributor, Pedoman penulisan karya tulis ilmiah, Op.Cit. h.62

[9] S. Nasution, Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi dan Makalah, (Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2013), h. 35

[10]Tim kontributor, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, op.cit h. 63

Anda mungkin juga menyukai