Anda di halaman 1dari 14

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN iii
A. Latar Belakang iii
B. Rumusan Masalah iii
C. Tujuan Masalah iii
BAB II PEMBAHASAN iv
A. Pengertian Kutipan, Catatan kaki dan Daftar Pusaka iv
B. Cara menulis Kutipan, Catatan Kaki dan Datar Pusaka v
BAB III PENUTUP xii
A. Kesimpulan xii
DAFTAR PUSAKA xiii

i
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam penulisan-penulisan karya ilmiah baik penulisan artikel-artikel ilmiah,
karya-karya tulis, maupun penulisan skripsi dan disertasi seringkali dipergunakan
kutipan-kutipan dan catatan kaki untuk menjelaskan isi dari uraian-uraian atau untuk
membuktikan apa yang ditulis. Oleh karena itu, pada bab pembahasan nanti akan kami
tuliskan apa itu kutipan dan catatan kaki, apa tujuannya, prinsip mengutip dan membuat
catatan kaki, jenis kutipan dan catatan kaki, unsur-unsur referensi dan cara membuat
catatan kaki sampai kepada singkatan-singkatannya.
Sangat membuang waktu jika sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan
dibuktikan oleh seorang ahli dan sudah dimuat secara luas dalam sebuah buku atau
majalah, harus diselidiki kembali oleh seorang penulis untuk menemukan kesimpulan
yang sama. Di samping itu dalam keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak
punya waktu untuk menyelidiki suatu segi kecil dari tulisannya secara mendalam. Sebab
itu hal-hal yang penting dan yang sudah ditulis dalam buku-buku tidak perlu diselidiki
lagi. Penulis cukup mengutip pendapat yang dianggapnya benar itu dengan
menyebutkan di mana pendapat itu dibaca, sehingga pembaca dapat mencocokkan
kutipan itu dengan sumber aslinya.
B Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas dapat diambil tujuan masalah yaitu ;
1. Bagaimana tentang pengertian kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka?
2. Bagaimana tentang cara penulisan/penggunaan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka?

ii
C Tujuan Masalah
Dari penjelasan diatas dapat diambil tujuan masalah yaitu ;
1. Dapat mengetahui pengertian kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
2. Dapat mengetahui tentang cara penulisan/penggunaan kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka

1. Kutipan

Adalah Pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang,


atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku
maupun majalah. Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahl itu
diperkenankan, tidaklah berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat
berdiri dari kutipan-kutipan itu. Garis besar kerangka karangan, serta
kesimpulan-kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulis
sendiri, sebaliknya kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti
untuk menunjang pendapatnya.
2. Catatan kaki

Adalah Keterangan-keterangan atas teks karangan yang


ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan
kaki bukan semata-mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat
terdapatnya sebuah kutipan, tetapi dapat juga dipakai untuk memberi
keterangan- keterangan lainnya terhadap teks. Oleh karena itu catatan
kaki dan bagian dari teks yang akan diberi penjelasan itu terdapat suatu
hubungan yang sangat erat.

iii
3. Daftar pustaka

Adalah daftar untuk menyajikan semua pustaka yang diambil

dalam skripsi. Penyajian disusun secara sistematik, yaitu nama penulis


dibalik jika penulis tersebut orang luar negeri, sedangkan untuk nama
Indonesia hanya dibalik jika nama tersebut mengandung marga.
Kemudian daftar pustaka diurutkan secara alfabetis. Semua gelar
akademik tidak dicantumkan dalam penyusunan daftar pustaka. Daftar
pustaka ditulis dengan satu spasi, tetapi antara satu pustaka dengan

1
Prof. Dr. Keraf, Gorys, 1994. Komposisi. Ende: Nusa Indah. Hlm 132

pustaka berikutnya diberi jarak dua spasi. Setiap pustaka ditulis dengan urutan nama,
tahun, judul, kota terbit, dan penerbit dengan masing-masing menggunakan tanda
baca yang telah ditentukan.
B Cara menulis Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka
1. Cara menulis Kutipan

Pengutipan adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat seorang


pengarang atau ucapan seorang ahli dalam bidang yang sedang ditulis. Fungsi
kutipan adalah sebagai landasan teori, sebagai penjelas, dan sebagai penguat
pendapat yang dikemukakan penulis.2
a. Jenis kutipan
Kutipan Langsung
Kutipan Langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan
aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Bahan yang dikutip harus
direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda
baca, dan sebagainya.

Contoh Kutipan Langsung:

Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif terhadap


pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum
miskin yang terlibat dalam akar penjarahan” (Sudibyo, 2002 : 184).
……………………

Kutipan Tak Langsung :


Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud
penulis dengan kata-katanya sendiri. Yang dikutip adalah pokok-pokok pikiran,

iv
atau ringkasan dan kesimpulan dari sebuah tulisan kemudian dinyatakan dengan
bahasa sendiri. Walaupun yang dikutip berasal dari bahasa asing, namun tetap
dinyatakan dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Contoh Kutipan Tidak Langsung : Kusumaatmadja (1999, 43) mengatakan bahwa


tidak satu pun perusahaan mampu bertahan hidup bilamana tidak berhasil
memperoleh pembeli..

2 Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang


dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan perlu
dikembangkan agar lebih terbuka pada perkembangan yang ada disekitarnya. Hal itu
penting agar mereka tidak terpaku pada padi, jagung, tetapi juga pada komoditi yang lain

b. Cara Penulisan Kutipan


1. Di depan
Muass (1989:23) Perpustakaan merupakan
2. Di tengah
Mengenai kalimat efektif, Anton M. Moeliono mengemukakan: “Kalimat
efektif dapat dikenal karena ciri-cirinya yang berikut: keutuhan, perpautan,
pemusatan perhatian, dan keringkasan.”
3. Di Akhir
Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang
tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel
1976:125)

c. Aturan Penulisan Kutipan antara lain :

1) Penulis satu
Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)
Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwa …………….
2) Penulis dua
Menyebutkan kata terakhir dari penulis pertama dan nama terakhir
penulis kedua.
Contoh : Kebijakan Pengembangan Koleksi, menurut Othmer dan Frenstrom
(1978:23) menghasilkan …………
3) Penulis lebih dari dua
Menuliskan nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dengan
diikuti dengan singkatan dkk .
Contoh : Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang
tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel
dkk, 1976:125)

v
4) Pengutipan lebih dari satu karangan
Suatu kalimat kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari
berbagai sumber yang menguraikan hal yang sama (mengandung suatu
pengertian yang sama). Di dalam hal yang seperti itu, pencantuman nama
penulis satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda titik koma (;)

Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan


(1989:76); dan Basuki (2004:90) bahwa…….

5) Sitasi dari Sitasi

Hal ini boleh dilaksanakan apabila terpakasa, misalnya publikasi aslinya


sulit sekali untuk ditemukan. Sebelum melakukan sitasi seperti itu hendaknya
mahasiswa melakukan konsultasi dengan pembimbing.

Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Hary (1987) seperti dikutip oleh Heri
(1990:87) bahwa ……….. Lain halnya dinyatakan oleh Henry (1999); Herni (2000)
bahwa ………..

2. Cara menulis Catatan Kaki


Catatan kaki (footnote) adalah catatan di kaki halaman untuk
menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, pernyataan, atau ikhtisar
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan catatan kaki adalah
sebagai berikut.

Nomor catatan kaki agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak
sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau
tepi teks, atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri
lebih daridua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin atau
tepi teks biasa.
a. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar
seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan
b. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring
jika diketik dengan komputer.
c. Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama
pengarang dicantumkan semua.
d. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang
pertama, lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.
Perhatikan contoh penulisan catatan kaki yang berasal dari buku di bawah ini :
vi
Catatan kaki dengan satu pengarang
1
a. Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman Potensial, Penebar
Swadaya, Depok, 2002, hlm. 14.
b. Catatan kaki dengan dua pengarang
2
c. Bagas Pratama dan T. Manurung, Surat Menyurat Bisnis Modern,
Pustaka Setia, Bandung, 1998, hlm. 50.
d. Catatan kaki dari majalah

4
e. Mochtar Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31Januari
1975, hlm. 36.
f. Catatan kaki dari surat kabar
12
g. Suara Merdeka, 29 Agustus 2005, hlm. 4.

Dalam menuliskan catatan kaki, adakalanya digunakan singkatan- singkatan


tertentu, yaitu :

a. Aibid, kependekan dari ibidem yang berarti ’di tempat yang sama dan belum
diselingi dengan kutipan lain’.

b. op.cit., singkatan dari opere citato, artinya ’dalam karangan yang telah disebut
dan diselingi dengan sumber lain’.

c. loc.cit, kependekan dari loco citato, artinya ‘di tempat yang telah disebut’. loc.
Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber
yang telah disebut.
Perhatikan pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini:

 1
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999,
hlm. 8.

 2
Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)

 3
Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm
46.
 4
Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rosda
Karya, Bandung, hlm. 23.
 5
Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah disebutkan di atas)
vii
 6
Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman
yang sama, yakni hlm. 46)
3. Cara menulis daftar pustaka

Berikut cara penulisan daftar pustaka beserta penggunaan tanda bacanya:

a. Pustaka berupa buku

1) Nama keluarga (last name) pada penulis pertama diletakkan di depan


diikuti tanda koma (,) diteruskan nama lengkapnya. Jika penulisnya dua
orang, nama pengarang yang kedua tidak mengalami perubahan.
Antara nama penulis pertama dan kedua dihubungkan dengan kata
dan.

2) Tahun ditulis lengkap. Tidak boleh diputus dan diakhiri dengan tanda
titik.
3.) Huruf pertama masing-masing kata pada judul buku ditulis dengan
menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata-kata depan, misalnya
kata dalam, pada, dan, di, dan dari.
4.) Penerbit buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan
titik dua (:), kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.
Contoh daftar pustaka berupa buku
Huda, Nurul dan Heru Ramli. 2004. Managemen Pembinaan dan
Pengembangan Koleksi. Yogyakarta: Nilai Ilmu.
b. Pustaka berupa majalah
Yang dimaksudkan majalah disini dapat berupa buletin, jurnal, dan
sejenisnya. Penulisannya didalam daftar pustaka hampir seperti yang lain, yaitu
dimulai dari penulis artikel, diikuti tahun terbit, judul karangan, nama majalah
(cetak miring), nomor atau edisi majalah. Misalnya:
Buckland, Michael K. 1991. “Information as Thing”. Dalam Journal of the
American Society for Information Science, Volume V, Nomor 11.

c. Pustaka dari artikel pada surat kabar


Sumber yang berupa surat kabar dicantumkan seperti penulisan artikel
dari majalah. Misalnya:
viii
Torsina, M. 1998. “Rintihan di Balik Penjarahan”. Kompas, 29 Mei 1998, Th. 33
No. 338, Hlm. 4
d. Pustaka dari suatu abstrak atau intisari
Penggunaan abstrak atau intisari sebagai rujukan dapat digunakan
hanya manakala dokumen aslinya tidak ditemukan. Pustaka dari abstrak atau
intisari penulisannya di daftar pustaka pelu dicantumkan kata abstrak atau
intisari diantara tanda kurung yang diletakkan pada urutan paling belakang atau
setelah nama (majalah) abstraknya. Misalnya:
Almquist, J.O. and B.C. Cunningham. 1996. “Semen Traits of Beef Bull Ejaculated
Frecuently”. Dalam Journal Animal Science (abstrak)
e. Pustaka dari publikasi dalam buku yang diterbitkan oleh editor
Suatu buku dapat diterbitkan oleh editor, yaitu kumpulan dari
berbagai tulisan dalam suatu bidang, kemudian dilakukan pengeditan oleh
seseorang atau lebih. Dengan demikian, di dalam buku itu ada penulis aslinya
dan ada pula editornya. Penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:
Levin, R.J. 1994. “Absorption from the Alimentary Tract in: phsyologi and
Biochemestry of the Domestic Fowl”. Dalam Chemistry. B.M. Freeman (ed.). Vol.
5., London, Orlando, and Tokyo: academic Press.

f. Pustaka dari suatu skripsi

Pada pustaka ini hampir sama dengan buku. Hanya saja setelah judul
skripsi disebutkan nama fakultas, nama universitas, dan nama lokasi
universitasnya. Misalnya:

Rusdi, Ibnu. 2001. “Tingkat Keterpakaian Bahan Nonbuku pada Perpustakaan


Khusus DIY” (skripsi). Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
g. Pustaka dari internet
Misalnya: Victor, H. 2004. “Perpustakaan Digital pada Era Teknologi”.
www.presscom.com, tanggal 11 November 2004, pukul 14.32.

h. Penulisan pustaka tanpa tahun terbit, kota, dan penerbit.

ix
Bila tahun terbit tidak tercantum pada sebuah dokumen, terpaksa
ditulis dengan kata tanpa tahun (dapat disingkat t.t.) diantara tanda kurung (t.t.).
jika tanpa kota terbit tulislah tanpa kota (disingkat t.k.) diantara tanda kurung
(t.k.). jika tanpa penerbit tulislah tanpa penerbit (disingkat t.p.) diantara tanda
kurung (t.p.)
i. Pustaka dari karangan institusi
Yang dimaksud institusi disini dapat berupa universitas, badan
pemerintahan, lembaga penelitian, organisasi, dan sebagainya. Misalnya: AOAC.
1970. Official Methods of Analysis, 11 th ed. Washington DC: Association of Official
Analytical Chemists. Pustaka yang tidak diketahui pengarangnya, bagian yang
seharusnya dicantumkan pengarang diganti kata anonim. misalnya: Anonim.
1993. “Earth’s Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life on Earth. New
York: Life Public

x
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang


pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-
buku maupun majalah. Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahl itu
diperkenankan, tidaklah berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat
berdiri dari kutipan- kutipan itu. Garis besar kerangka karangan, serta
kesimpulan-kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri,
sebaliknya kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk
menunjang pendapatnya.
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan kaki
bukan semata-mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat
terdapatnya sebuah kutipan, tetapi dapat juga dipakai untuk memberi
keterangan- keterangan lainnya terhadap teks. Oleh karena itu catatan kaki
dan bagian dari teks yang akan diberi penjelasan itu terdapat suatu
hubungan yang sangat erat.

xi
Daftar pustaka adalah daftar untuk menyajikan semua pustaka yang
diambil dalam skripsi. Penyajian disusun secara sistematik, yaitu nama
penulis dibalik jika penulis tersebut orang luar negeri, sedangkan untuk
nama Indonesia hanya dibalik jika nama tersebut mengandung marga.
Kemudian daftar pustaka diurutkan secara alfabetis. Semua gelar akademik
tidak dicantumkan dalam penyusunan daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis
dengan satu spasi, tetapi antara satu pustaka dengan pustaka berikutnya
diberi jarak dua spasi. Setiap pustaka ditulis dengan urutan nama, tahun,
judul, kota terbit, dan penerbit dengan masing-masing menggunakan tanda
baca yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys, Prof. Dr. 1994. Komposisi. Ende: Nusa Indah


http://dhani1192.blogspot.co.id/2013/03/kutipan-dan-catatan-
kaki.html

xii
xiii
14

Anda mungkin juga menyukai