DOSEN PEMBIMBING:
WIYONO,S.IPI
DISUSUN OLEH
FRANCISCA ROMANA ANITA DWI ASTUTI
(NIM 21.200.0118)
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karuniaNYA kami dapat
menyusun makalah “Sitasi”ini dengan baik.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang bertujuan
untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca
Kami haturkan terima kasih kepada Bapak Wiyono,S.IPI selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia
Kami juga haturkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi para pembaca.
Terima Kasih
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I 1
Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
BAB II 2
Pembahasan 2
A.Pengertian Sitasi 2
B.Macam-macam Sumber Sitasi Yang Dipergunakan 4
C. Jenis Sitasi 5
D. Gaya Sitasi 5
E. Tujuan Sitasi 6
F. Cara Membuat Sitasi 7
G. Cara Menyusun Sitasi 7
BAB III 12
Penutup 12
Daftar Pustaka iii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu bentuk pengakuan atas ide, pendapat orang lain dalam sebuah
karya tulis adalah dengan menuliskan sumber rujukan yang secara nyata kita
gunakan. Hal ini merupukan kejujuran intelektual yang sudah semestinya kita junjung
dan jaga sehingga menjadi iklim dan budaya yang berkembang dalam dunia
akademis. Tulisan ini menguraikan hal-hal yang terkait tentang bagaimana kita
melakukan pengakuan atas ide/gagasan orang lain yang kita rujuk dalam tulisan kita.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SITASI
Sitasi didefinisikan sebagai daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk
atau yang dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut
dimuat dalam bibliografi dokumen yang mengutip, yang secara khusus mengkaji
pengarang dan karya-karya lain.
Sitasi juga dapat diartikan sebagai referensi intelektual ke sumber yang diterbitkan
atau tidak diterbitkan dengan mengutip sebuah buku, penulis atau publikasi yang ada
untuk mendukung fakta.
2
PENGERTIAN SITASI MENURUT PARA AHLI
Adapun definisi sitasi menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;
Diana Hacker dan Nancy Sommers dalam “A Pocket Style Manual, Eighth
Edition” mengemukakan bahwa sitasi adalah cara yang Anda gunakan untuk
menghargai peneliti dan penulis lain ketika Anda menggunakan karya mereka dalam
karya tulis Anda.
Garfield
Guha
3
B. MACAM- MACAM SUMBER SITASI YANG DIPERGUNAKAN
Konten kutipan dapat bervariasi tergantung pada jenis sumber yang digunakan,
yaitu dapat mencakup:
1. Buku, Judul buku, penerbit, tanggal penerbitan, nomor halaman, Nomor Buku
Standar Internasional (ISBN).
2. Jurnal, Penulis, judul dalam pengertian artikel, judul jurnal, tanggal publikasi,
nomor halaman.
3. Koran, Penulis, judul artikel, nama surat kabar, judul bagian, dan nomor halaman
jika diinginkan, tanggal publikasi.
4. Situs web, Penulis, judul artikel dan publikasi, URL, tanggal ketika situs diakses,
Digital Object Identifier (DOI).
5. Sajak, Garis miring spasi biasanya digunakan untuk menunjukkan baris yang
terpisah dari sebuah puisi, dan kutipan tanda kurung biasanya menyertakan nomor
baris.
Seiring dengan informasi khas tentang penulis, tanggal publikasi, judul dan nomor
halaman, sitasi juga menyertakan pengidentifikasi unik yang sering digunakan untuk
jenis karya referensi tertentu:
Serial Item dan Contribution Identifier (SICI): Digunakan untuk volume tertentu,
artikel jurnal, atau bagian lain dari suatu majalah.
4
Digital Object Identifier (DOI): Digunakan untuk dokumen dan sumber elektronik.
C. JENIS SITASI
Sitasi adalah cara untuk memberi penghargaan kepada individu atas karya
kreatif dan intelektualnya yang Anda gunakan untuk mendukung laporan penelitian
Anda. Ini juga dapat digunakan untuk menemukan sumber-sumber tertentu dan
memerangi plagiarisme.
D. GAYA SITASI
Ada banyak cara mengutip sumber untuk pendekatan penelitian Anda. Gaya
sitasi terkadang tergantung pada disiplin akademis yang terlibat. Sebagai contoh:
3. Gaya Chicago / Turabia umumnya digunakan dalam Bisnis, Sejarah, dan Seni
Rupa.
5
Selain ketiga gaya tersebut ada pula jenis gaya lainnya, yaitu:
Bentuk sitasi umumnya mengacu pada salah satu sistem kutipan yang telah diterima
secara umum, seperti yang telah disebutkan di atas, karena konvensi sintaksisnya
dikenal luas dan mudah ditafsirkan oleh pembaca. Masing-masing sistem kutipan ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Editor sering menentukan sistem kutipan yang
akan digunakan.
E. TUJUAN SITASI
Sitasi memiliki beberapa tujuan penting, antara lain adalah sebagai berikut;
2. Untuk menghubungkan karya dan ide sebelumnya atau tidak asli dengan sumber
yang benar
4. Untuk membantu pembaca mengukur kekuatan dan validitas materi yang telah
digunakan penulis.
6
F. CARA MEMBUAT SITASI
Anda dapat menggunakan karya orang lain ke dalam tulisan Anda melalui tiga
cara, yaitu:
1. Kutipan/Quote (Quotations)
Kutipan harus sama dengan sumber yang digunakan. Hanya mengutip frasa,
baris, atau bagian yang relevan dengan subjek Anda dan tidak mengubah ejaan atau
tanda baca dari kutipan aslinya.
2. Parafrase (Paraphrasing)
Parafrase melibatkan Anda dalam penulisan, frasa demi frasa dari sumber Anda
tulis kembali menjadi kata-kata Anda sendiri. Bagian Anda harus memiliki panjang
yang sama atau lebih pendek dari bagian aslinya. Parafrase berarti penulisan ulang
lengkap dari bagian sumber yang digunakan dan bukan hanya penataan ulang kata-
kata.
3.Meringkas (Summarizing)
Secara lebih rinci, berikut ini cara menyusun sitasi berdasarkan tiga gaya sitasi
yang paling banyak digunakan, yaitu Gaya APA, MLA, dan Chicago.
7
1. SITASI GAYA APA
Ada dua bagian kutipan untuk gaya APA dan gaya lainnya, yaitu bentuk kutipan
pendek dalam baris, yang mengarahkan pembaca ke entri penuh di akhir bab atau
buku. Kutipan sebaris berbeda dari catatan kaki, yang merupakan catatan yang
ditempatkan di bagian bawah halaman.
Kutipan sebaris (in-line citation), juga disebut kutipan dalam teks yang ditempatkan
dalam satu baris teks. Untuk membuat kutipan in-line, kutip nama penulis dan tanggal
(dalam tanda kurung) dari artikel, laporan, buku, atau studi, seperti contoh ini dari “A
Pocket Style Manual” menunjukkan:
Cubuku (2012) berpendapat untuk pendekatan yang berpusat pada kinerja siswa,
siswa harus mempertahankan “kepemilikan tujuan dan kegiatan mereka” (hal. 64).
Jika ada lebih dari dua penulis, tuliskan nama belakang penulis pertama diikuti
dengan kata-kata “et al.”, misalnya:
Herman et al. (2012) melacak 42 siswa selama periode tiga tahun (hlm. 49).
Di akhir makalah Anda, lampirkan satu atau lebih halaman untuk menuliskan
“Referensi”. Pembaca makalah Anda kemudian dapat membuka daftar referensi
untuk membaca kutipan lengkap untuk setiap karya yang Anda kutip.
8
Sebenarnya ada banyak variasi untuk referensi kutipan tergantung, misalnya, apakah
Anda mengutip buku, artikel jurnal, atau cerita dari surat kabar, atau berbagai jenis
media, termasuk rekaman audio dan film.
Kutipan yang paling umum adalah buku. Untuk kutipan seperti itu, tuliskan nama
belakang penulis, diikuti dengan koma, diikuti dengan inisial pertama penulis, diikuti
dengan titik.
Anda akan menempatkan tahun buku itu diterbitkan dalam tanda kurung, kemudian
judul buku dicetak miring, diikuti oleh titik, tempat penerbitan, diikuti oleh titik dua,
dan kemudian penerbit. “A Pocket Style Manual” memberikan contoh ini:
Rosenberg, T. (2011). Join the club: How peer pressure can transform the world. New
York, NY: Norton.
Gaya MLA sering digunakan dalam tulisan bahasa Inggris dan humaniora. MLA
mengikuti gaya kutipan penulis dalam teks, catatan Purdue OWL, situs kutipan, tata
bahasa, dan penulisan yang sangat baik yang dioperasikan oleh Universitas Purdue.
Purdue memberikan contoh kutipan dalam teks ini, yang juga disebut kutipan kurung
dalam gaya MLA. Perhatikan bahwa dalam gaya MLA, nomor halaman biasanya
tidak muncul kecuali kalimat atau kutipan adalah kutipan langsung dari aslinya,
seperti halnya di sini:
Puisi romantis dicirikan oleh “luapan spontan dari perasaan yang kuat” (Wordsworth
263).
9
Di akhir makalah, lampirkan halaman untuk “Work Cited” atau halaman yang setara
dengan bagian “Referensi” dalam gaya APA. Bagian sitasi “Work Cited” sangat
mirip dalam gaya MLA dan APA, seperti dalam contoh karya dengan beberapa
penulis dari Purdue OWL:
Warner, Ralph, et al. How to Buy a House in California. Edited by Alayna Schroeder,
12th ed., Nolo, 2009.
Tuliskan nama depan penulis dengan gaya MLA; tambahkan koma sebelum “et al.”;
gunakan judul buku, jurnal, atau judul artikel; hilangkan tempat informasi publikasi;
ikuti nama penerbit dengan koma; dan cantumkan tanggal publikasi di bagian akhir.
Chicago adalah yang tertua dari tiga gaya penulisan dan kutipan utama di
Amerika Serikat, setelah dimulai dengan penerbitan panduan gaya Chicago pertama
pada tahun 1906. Untuk kutipan dalam teks, gaya Chicago, yang berasal dari
“Chicago Manual of Style” dari University of Chicago Press, cukup sederhana: nama
belakang penulis, tanggal publikasi, koma, dan nomor halaman, semua dalam tanda
kurung, sebagai berikut:
Di akhir makalah, masukkan daftar referensi, yang dalam gaya Chicago disebut
bibliografi. Buku, jurnal, dan artikel lain dikutip dengan cara yang mirip dengan gaya
APA dan MLA.
10
Cantumkan nama belakang penulis, koma, dan nama depan lengkap, diikuti dengan
judul buku dalam huruf miring, tempat penerbitan, diikuti oleh titik dua, diikuti
dengan nama penerbit, koma, dan tanggal publikasi, semua dalam tanda kurung,
diikuti oleh koma dan nomor halaman. Kate L. Turabian, dalam “A Manual for
Writers” (versi Chicago untuk mahasiswa), memberikan contoh berikut:
Gladwell, Malcolm, The Tipping Point: How Little Things Can Make a Big
Difference (Boston: Little Brown, 2000), 64-6
11
BAB III
PENUTUP
Ketika kita mengutip baik langsung maupun dengan melakukan parafrasa, jangan
lupa untuk tetap selalu menyebutkan sumber aslinya. Hal ini menghindarkan kita dari
plagiarisme. Dalam menulis sebuah karya ilmiah, kita harus memperhatikan gaya
pengutipan pada tiap-tiap institusi, karena mereka memiliki ketentuan yang berbeda-
beda. Pemahaman tentang format sitasi akan memudahkan ketika kita melakukan
penulisan suatu karya ilmiah.
12
DAFTAR PUSTAKA
iii