DOSEN PENGAMPU:
Muhammad Rois Abdulfatah, S. Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Abdul Halim Fannani (D400200164)
2. Alvin Decky Nayama (D400200146)
3. Fauzan (D400200158)
4. Indra Diana (D400200093)
5. Irgi Ferdiansyah (D400200097)
6. Muhamad Agus Hermawan (D400200126)
7. Muhammad Rafi Nur Romadhon (D400200100)
8. Muhammad Rifki Fauzi (D400200152)
9. M Taqiyudin Abdurahman Al Ausath (D400200137)
10. Salma Puspa Mega (D400211150)
11. Zaki Isra Mustaqim (D400211004)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikn
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam penulisan karya tulis
ilmiah.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Bahasa Indonesia. Yang utama kami mengucapkan terimakasih kepada bapak
Muhammad Rois Abdulfatah, S. Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian sitasi
1.3.2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari sitasi
1.3.3. Untuk mengetahui cara menulis sitasi yang benar
1
BAB II PEMBAHASAN
Sitasi merupakan hal penting dalam penulisan karya ilmiah, dengan sitasi
penulis menunjukkan kepada pembaca adanya tulisan pada karya ilmiah kita yang
bersumber dari karya ilmiah orang lain. Dengan melakukan sitasi, kita
menghargai karya ilmiah orang lain dan menghindari plagiarisme. Sitasi
memberikan informasi kepada pembaca terkait informasi tentang penulis dari
karya ilmiah yang disitasi, judul karya ilmiah yang disitasi, nama dan lokasi
penerbitan, tanggal dan tahun terbitan, serta halaman karya ilmiah yang disitasi.
Dari berbagai definisi sitasi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa sitasi
dikatakan sebagai rujukan bagi kita dalam menulis sebuah tulisan yang
mempunyai sumber pasti dan dapat dipercaya, sehingga tulisan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2
2.2. Jenis-jenis Sitasi
Sitasi adalah cara untuk memberi penghargaan kepada individu atas karya
kreatif dan intelektualnya yang digunakan untuk mendukung laporan penelitian.
Hal ini dapat digunakan untuk menemukan sumber-sumber tertentu dan
memerangi plagiarisme.
Gaya sitasi menentukan informasi yang diperlukan dalam kutipan dan
bagaimana informasi tersebut dituliskan, serta tanda baca dan pemformatan
lainnya. Ada banyak cara mengutip sumber untuk pendekatan penelitian. Gaya
sitasi bergantung pada disiplin akademis yang terlibat. Sebagai contoh:
1. Gaya APA (American Psychological Association) digunakan dalam bidang
Pendidikan, Psikologi, dan Ilmu Pengetahuan.
2. Gaya MLA (Modern Language Association) digunakan dalam bidang
Humaniora
3. Gaya Chicago / Turabia umumnya digunakan dalam Bisnis, Sejarah, dan Seni
Rupa.
Selain ketiga gaya tersebut ada pula jenis gaya lainnya, seperti halnya Oxford;
Harvard; ASA (American Sociological Association); AMA (American Medical
Association), IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).
Bentuk sitasi umumnya mengacu pada salah satu sistem kutipan yang telah
diterima secara umum, seperti yang telah disebutkan diatas karena konvensi
sitaksisnya dikenal luas dan mudah ditafsirkan oleh pembaca. Masing-masing
sistem kutipan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Editor sering menentukan
sistem kutipan yang akan digunakan.
3
b. Parafrase (Paraphrasing)
Parafrase melibatkan anda dalam penulisan, frasa demi frasa dari sumber
ditulis kembali menjadi kata-kata anda sendiri. Bagian anda harus memiliki
panjang yang sama atau lebih pendek dari bagian aslinya. Parafrase berarti
penulisan ulang lengkap dari bagian sumber yang digunakan dan bukan hanya
penataan ulang kata-kata.
c. Meringkas (Summarizing)
Meringkas termasuk menempatkan ide utama suatu bagian ke dalam kata-
kata sendiri. Ringkasan jauh lebih pendek daripada bagian sumber aslinya.
Pastikan untuk tidak mengubah arti sebenarnya dari bagian ini dengan
meringkas ide utama.
Secara lebih rinci, berikut ini cara menyusun sitasi berdasarkan tiga gaya sitasi
yang paling banyak digunakan, yaitu Gaya APA, MLA dan Chicago.
Jika ada lebih dari dua penulis, tuliskan nama belakang penulis diikuti
dengan kata-kata “et al.”, misalnya:
Herman et al. (2012)melacak 42 siswa selama periode tiga tahun (hlm. 49).
4
diikuti oleh titik dua, dan kemudian penerbit. “A Pocket Style Manual”
memberikan contoh ini:
Rosenberg, T. (2011). Join the club: How peer pressure can transform the
world. New York, NY: Norton.
5
2.5. Bagaimana Melakukan Sitasi yang Baik dan Benar
Terdapat beberapa aturan untuk menulis sitasi yang baik dan benar, adapun
aturan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penulisan sitasi dapat ditulis dibagian awal dan dibagian akhir, tergantung
jenis sitasi yang digunkan
2. Penulisan nama ditulis dengan cara menulis nama belakang terlebih dahulu
kemudian disusul nama depan. Setelah itu diberikan tahun sumber tersebut
diterbitkan atau dicetak.
3. Apabila sitasi ditulis lebih dari satu orang maka semua nama penulis wajib
ditulis dan dicantumkan dengan menggunakan kata hubung ‘dan’
4. Apabila penulis lebih dari dua maka cukup ditulis satu penulis saja diikuti kata
dan kawan-kawan (dkk)
5. Jika penulisan sitasi yang diambil dari literatur terjemahan maka yang
dituliskan tetap penulis asli dan penerjemah ditulis pada daftar pustaka.
6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.7. KESIMPULAN
Secara garis besar sitasi merupakan ekspresi alfanumerik yang disingkat yang
tertanam dalam tubuh sebuah karya intelektual yang menunjukan entri dibagian
referensi bibliografi karya sebagai ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam
penelitian dan bertujuan untuk memberi penghargaan kepada individu atas karya
kreatif dan intelektualnya. Sitasi dikatakan sebagai rujukan dalam menulis sebuah
tulisan yang mempunyai sumber pasti dan dapat dipercaya, sehingga tulisan
tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Terdapat berbagai jenis gaya sitasi diantaranya yang paling sering digunakan
adalah Gaya APA (American Psychological Association), Gaya MLA (Modern
Language Association), dan Gaya Chicago / Turabia. Lalu ada beberapa gaya
lainnya seperti Oxford; Harvard; ASA (American Sociological Association);
AMA (American Medical Association), IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers).
Tujuan adanya sitasi adalah agar menghindari plagiarisme, menghubungkan
suatu karya dengan sumbernya, memungkinkan pembaca menentukan argumen
pada reverensi sesuai atau tidak dengan karya penulis, serta membantu pembaca
mengukur kekuatan dan validitas materi yang telah digunakan penulis.
3.8. SARAN
Penulis menyarankan untuk para pembuat tulisan karya ilmiah dapat
memperhatikan cara pembuatan serta penerapan sitasi agar pembaca karya ilmiah
dapat mengetahui sumber sitasi yang dikutip. Sebagai mahasiswa kita juga
dituntut untuk mengetahui bagaimana cara membuat sitasi yang benar agar
nantinya dalam pembuatan karya ilmiah terhindar dari plagiarisme.
7
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari Wiwik Fitri & Elisa Irukawa , Cara menulis Sitasi Dari Jurnal,
Buku dan Website “https://penerbitdeepublish.com/menulis-buku-
membuat-sitasi-dengan-mudah/” (diakses pada Kamis, 14 Oktober 2021)