Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SITASI DALAM TEKS AKADEMIK

DOSEN PENGAMPU:
Muhammad Rois Abdulfatah, S. Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Abdul Halim Fannani (D400200164)
2. Alvin Decky Nayama (D400200146)
3. Fauzan (D400200158)
4. Indra Diana (D400200093)
5. Irgi Ferdiansyah (D400200097)
6. Muhamad Agus Hermawan (D400200126)
7. Muhammad Rafi Nur Romadhon (D400200100)
8. Muhammad Rifki Fauzi (D400200152)
9. M Taqiyudin Abdurahman Al Ausath (D400200137)
10. Salma Puspa Mega (D400211150)
11. Zaki Isra Mustaqim (D400211004)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikn
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam penulisan karya tulis
ilmiah.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Bahasa Indonesia. Yang utama kami mengucapkan terimakasih kepada bapak
Muhammad Rois Abdulfatah, S. Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Surakarta, 12 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
2.1. Definisi Sitasi ...................................................................................................... 2
2.2. Jenis-jenis Sitasi .................................................................................................. 3
2.3. Tujuan Sitasi ....................................................................................................... 3
2.4. Cara Membuat Sitasi ........................................................................................... 3
2.5. Bagaimana Melakukan Sitasi yang Baik dan Benar ........................................... 6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 7
3.7. KESIMPULAN ................................................................................................... 7
3.8. SARAN ............................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dengan berkembangnya zaman dan teknologi membuat beberapa orang mulai
sadar akan kasus plagiarisme. Arti dari plagiarisme adalah meniru karya,
mengutip dari seseorang tanpa mencantumkan sumbernya. Untuk menghindari
plagiarisme tersebut maka perlu adanya pengetahuan tentang sitasi. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam sitasi dapat berupa memahami berbagai model sitasi,
cara membuat sitasi (kutipan), dan menuliskan daftar pustaka. Ilmu tentang sitasi
juga sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembuatan
karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman tentang sitasi. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sitasi dalam
akademik.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam penulisan karya tulis ilmiah kita memerlukan referensi atau sumber
baik itu dari buku artikel jurnal, naskah arsip, koran, situs web, laporan dan
lainnya. Untuk tugas kuliah hingga tugas akhir (skripsi) tidak bisa dipisahkan dari
penulisan sitasi. Menjadi permasalahan dikalangan pelajar dan mahasiswa
sekarang ini adalah bagaimana cara membuat sitasi yang benar dan supaya tidak
terjadi plagiarisme.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka masalah yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1.2.1. Apakah definisi dari sitasi?
1.2.2. Apa saja jenis-jenis dari sitasi?
1.2.3. Bagaimana cara menulis sitasi?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian sitasi
1.3.2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari sitasi
1.3.3. Untuk mengetahui cara menulis sitasi yang benar

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi Sitasi


Sitasi adalah referensi ke sumber yang dipublikasikan maupun tidak
dipublikasikan. Lebih tepatnya, sitasi adalah ekspresi alfanumerik yang disingkat,
yang tertanam dalam tubuh sebuah karya intelektual yang menunjukan entri
dibagian referensi bibliografi karya untuk tujuan mengakui relevansi karya orang
lain. Sitasi merupakan sinonim dari kata kutipan atau ada yang mengatakan sitasi
sebagai sitiran, jika bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
KBBI mendefinisikan sitasi (kutipan) sebagai kegiatan pengambilalihan satu
kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh
pendapat dalam tulisan sendiri. Adapun definisi sitasi menurut para ahli, antara
lain adalah sebgai berikut.
a) Diana Hacker dan Nancy Sommers
Diana Hacker dan Nancy Sommers dalam “A Pocket Style Manual, Eighth
Edition” mengemukakan bahwa sitasi adalah cara yang digunakan untuk
menghargai peneliti dan penulis lain ketika menggunakan karya mereka dalam
karya tulis.
b) Garfield
Analisis sitiran banyak digunakan dalam kajian bibliometrika karena jelas
mewakili subjek yang diperlukan, tidak memerlukan interpretasi, valid, dan
reliabel
c) Guha
Guha menyebutkan beberapa penggunaan sekunder sitiran, antara lain:
1. Dipergunakan sebagai bibliografi.
2. Mempersiapkan daftar peringkat majalah.
3. Dipergunakan sebagai daftar peringkat.
4. Mengetahui hubungan penggunaan berbagai bentuk dokumen.
5. Mengetahui umur penggunaan dokumen.
6. Mengetahui keterhubungan dan keterkaitan subjek-subjek.
7. Mengetahui asal-usul atau akar dari subjek ilmu.
8. Kajian sitiran dari abstrak/indeks.

Sitasi merupakan hal penting dalam penulisan karya ilmiah, dengan sitasi
penulis menunjukkan kepada pembaca adanya tulisan pada karya ilmiah kita yang
bersumber dari karya ilmiah orang lain. Dengan melakukan sitasi, kita
menghargai karya ilmiah orang lain dan menghindari plagiarisme. Sitasi
memberikan informasi kepada pembaca terkait informasi tentang penulis dari
karya ilmiah yang disitasi, judul karya ilmiah yang disitasi, nama dan lokasi
penerbitan, tanggal dan tahun terbitan, serta halaman karya ilmiah yang disitasi.
Dari berbagai definisi sitasi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa sitasi
dikatakan sebagai rujukan bagi kita dalam menulis sebuah tulisan yang
mempunyai sumber pasti dan dapat dipercaya, sehingga tulisan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2
2.2. Jenis-jenis Sitasi
Sitasi adalah cara untuk memberi penghargaan kepada individu atas karya
kreatif dan intelektualnya yang digunakan untuk mendukung laporan penelitian.
Hal ini dapat digunakan untuk menemukan sumber-sumber tertentu dan
memerangi plagiarisme.
Gaya sitasi menentukan informasi yang diperlukan dalam kutipan dan
bagaimana informasi tersebut dituliskan, serta tanda baca dan pemformatan
lainnya. Ada banyak cara mengutip sumber untuk pendekatan penelitian. Gaya
sitasi bergantung pada disiplin akademis yang terlibat. Sebagai contoh:
1. Gaya APA (American Psychological Association) digunakan dalam bidang
Pendidikan, Psikologi, dan Ilmu Pengetahuan.
2. Gaya MLA (Modern Language Association) digunakan dalam bidang
Humaniora
3. Gaya Chicago / Turabia umumnya digunakan dalam Bisnis, Sejarah, dan Seni
Rupa.
Selain ketiga gaya tersebut ada pula jenis gaya lainnya, seperti halnya Oxford;
Harvard; ASA (American Sociological Association); AMA (American Medical
Association), IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).
Bentuk sitasi umumnya mengacu pada salah satu sistem kutipan yang telah
diterima secara umum, seperti yang telah disebutkan diatas karena konvensi
sitaksisnya dikenal luas dan mudah ditafsirkan oleh pembaca. Masing-masing
sistem kutipan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Editor sering menentukan
sistem kutipan yang akan digunakan.

2.3. Tujuan Sitasi


Sitasi memiliki beberapa tujuan penting, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Untuk menjunjung tinggi kejujuran intelektual tau menghindari plagiarisme.
2. Untuk menghubungkan karya dan ide sebelumnya atau tidak asli dengan
sumber yang benar.
3. Untuk memungkinkan pembaca menentukan secara independen apakah bahan
yang direferensikan mendukung argumen penulis melalui klaimnya.
4. Untuk membantu pembaca mengukur kekuatan dan validitas materi yang telah
digunakan penulis.

2.4. Cara Membuat Sitasi


Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menggunakan karya orang lain
kedalam sebuah tulisan karya, yaitu sebagai berikut.
a. Kutipan/Qoute (Quotations)
Kutipan harus sama dengan sumber yang digunakan. Hanya mengutip
frasa, baris, atau bagian yang relevan dengan subjek anda dan tidak mengubah
ejaan atau tanda baca dari kutipan asilinya.

3
b. Parafrase (Paraphrasing)
Parafrase melibatkan anda dalam penulisan, frasa demi frasa dari sumber
ditulis kembali menjadi kata-kata anda sendiri. Bagian anda harus memiliki
panjang yang sama atau lebih pendek dari bagian aslinya. Parafrase berarti
penulisan ulang lengkap dari bagian sumber yang digunakan dan bukan hanya
penataan ulang kata-kata.
c. Meringkas (Summarizing)
Meringkas termasuk menempatkan ide utama suatu bagian ke dalam kata-
kata sendiri. Ringkasan jauh lebih pendek daripada bagian sumber aslinya.
Pastikan untuk tidak mengubah arti sebenarnya dari bagian ini dengan
meringkas ide utama.

Secara lebih rinci, berikut ini cara menyusun sitasi berdasarkan tiga gaya sitasi
yang paling banyak digunakan, yaitu Gaya APA, MLA dan Chicago.

a. Sitasi Gaya APA


Ada dua bagian kutipan untuk gaya APA dan gaya lainnya, yaitu bentuk
kutipan pendek dalam baris yang mengarahkan pembaca ke entri penuh
diakhir bab atau buku. Kutipan sebaris berbeda dari catatan kaki yang
merupakan catatan yang ditempatkan dibagian bawah halaman.
Kutipan sebaris (in-line citation) juga disebut kutipan dalam teks yang
ditempatkan dalam satu baris teks. Untuk membuat kutipan sebaris, kutip
nama penulsi dan tanggal (dalam tanda kurung) dari artikel, laporan, buku atau
studi, seperti contoh ini dari “A Pocket Style Manual” menunjukan:

Cubuku (2012) berpendapat untuk pendekatan yang berpusat pada kinerja


siswa, siswa harus mempertahankan “kepemilikan tujuan dan kegiatan
mereka” (hal. 64).

Perhatikan bagaimana anda mencantumkan nomor halam diakhir kutipan


dalam teks dalam tanda kurung diikuti dengan tanda titik (jika diakhir kalimat).
Jika ada dua penulis, sebutkan nama belakang masing-masing, seperti berikut
ini:

“Menurut Donitsa-Schmidt dan Zurzovsky (2014), …“

Jika ada lebih dari dua penulis, tuliskan nama belakang penulis diikuti
dengan kata-kata “et al.”, misalnya:

Herman et al. (2012)melacak 42 siswa selama periode tiga tahun (hlm. 49).

Diakhir makalah Anda, lampirkan satu atau lebih halaman untuk


menuliskan referensi. Pembaca makalah Anda kemudian dapat membuka
daftar referensi untuk membaca kutipan lengkap untuk setiap karya yang Anda
kutip. Sebenarnya ada banyak variasi untuk referensi kutipan tergantung,
misalnya, apakah Anda mengutip buku, artikel jurnal, atau cerita dari surat
kabar, atau berbagai jenis media, termasuk rekaman audio dan film.
Kutipan yang paling umum adalah buku. Untuk kutipan seperti itu, tuliskan
nama belakang penulis, diikuti dengan koma, diikuti dengan inisial pertama
penulis, diikuti dengan titik.
Anda akan menempatkan tahun buku itu diterbitkan dalam tanda kurung,
kemudian judul buku dicetak miring, diikuti oleh titik, tempat penerbitan,

4
diikuti oleh titik dua, dan kemudian penerbit. “A Pocket Style Manual”
memberikan contoh ini:

Rosenberg, T. (2011). Join the club: How peer pressure can transform the
world. New York, NY: Norton.

b. Sitasi Gaya MLA


Sitasi gaya Modern Language Association (MLA) merupakan gaya sitasi
yang sederhana. Gaya sitasi ini memiliki tujuan untuk memberikan
kemudahan bagi penulis dalam menulis sitasi. Adapaun menurut Panduan
Panulisan Sitiran Universitas Gadjah Mada, gaya penulisan MLA adalah
sebagai berikut .
1. Nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang dituliskan di depan
2. Tahun terbit diletakkan pada bagian akhir
3. Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata akhir dan nomor
halaman kutipan
4. Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jens media dan
format
5. Pada sumber online cukup menampilkan tanggal bulan dan tahun diakses
tanpa menyebutkan sumber daringnya.
Contoh :
1. Kutipan atau catatan dalam teks
Dapat ditulis (nama akhir penulis halaman) atau (nomor halaman)
Partini menyatakan (80), maksudnya pernyataan yang akan disampaikan
menunjukkan bersumber dari partini pada halaman buku 80. Contoh lain
dapat ditulis dengan Dalam studi lain (Partini 80)
2. Daftar Pustaka
Dalam gaya MLA ini daftar Pustaka dapat ditulis dengan (Nama akhir
penulis, Nama depan. Judul. Tempat Terbit:Penerbit, Tahun terbit)

c. Sitasi Gaya Chicago


Ciri dari peulisan daftar Pustaka dengan Chicago style adalah sebagai
berikut.
1. Sumber pustaka ditulis urut berdasar nama belakang dari penulis.
(contoh : Allin Junikhah menjadi Junikhah, Allin )
2. Nama penulis kedua dan seterusnya dituliskan sama (tidak mengalami
perubahan) dengan yang tertulis pada sumber asli.
3. Daftar pustaka ditulis dengan spasi double dan hanging indents untuk
masing-masing pustaka
4. Baris pertama pustaka ditulis dengan margin kiri, baris kedua dan
seterusnya ditulis dengan indent 5 spasi.
5. Tidak terdapat spasi baris pada pustaka satu dengan yang lain.
6. Penulisan miring digunakan pada penulisan judul buku, judul jurnal,
dan judul prosiding.
7. Penulisan judul artikel dan judul dari bab tidak dituliskan miring, tetapi
dituliskan dalam tanda double quotation ("...").

5
2.5. Bagaimana Melakukan Sitasi yang Baik dan Benar
Terdapat beberapa aturan untuk menulis sitasi yang baik dan benar, adapun
aturan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penulisan sitasi dapat ditulis dibagian awal dan dibagian akhir, tergantung
jenis sitasi yang digunkan
2. Penulisan nama ditulis dengan cara menulis nama belakang terlebih dahulu
kemudian disusul nama depan. Setelah itu diberikan tahun sumber tersebut
diterbitkan atau dicetak.
3. Apabila sitasi ditulis lebih dari satu orang maka semua nama penulis wajib
ditulis dan dicantumkan dengan menggunakan kata hubung ‘dan’
4. Apabila penulis lebih dari dua maka cukup ditulis satu penulis saja diikuti kata
dan kawan-kawan (dkk)
5. Jika penulisan sitasi yang diambil dari literatur terjemahan maka yang
dituliskan tetap penulis asli dan penerjemah ditulis pada daftar pustaka.

6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.7. KESIMPULAN
Secara garis besar sitasi merupakan ekspresi alfanumerik yang disingkat yang
tertanam dalam tubuh sebuah karya intelektual yang menunjukan entri dibagian
referensi bibliografi karya sebagai ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam
penelitian dan bertujuan untuk memberi penghargaan kepada individu atas karya
kreatif dan intelektualnya. Sitasi dikatakan sebagai rujukan dalam menulis sebuah
tulisan yang mempunyai sumber pasti dan dapat dipercaya, sehingga tulisan
tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Terdapat berbagai jenis gaya sitasi diantaranya yang paling sering digunakan
adalah Gaya APA (American Psychological Association), Gaya MLA (Modern
Language Association), dan Gaya Chicago / Turabia. Lalu ada beberapa gaya
lainnya seperti Oxford; Harvard; ASA (American Sociological Association);
AMA (American Medical Association), IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers).
Tujuan adanya sitasi adalah agar menghindari plagiarisme, menghubungkan
suatu karya dengan sumbernya, memungkinkan pembaca menentukan argumen
pada reverensi sesuai atau tidak dengan karya penulis, serta membantu pembaca
mengukur kekuatan dan validitas materi yang telah digunakan penulis.

3.8. SARAN
Penulis menyarankan untuk para pembuat tulisan karya ilmiah dapat
memperhatikan cara pembuatan serta penerapan sitasi agar pembaca karya ilmiah
dapat mengetahui sumber sitasi yang dikutip. Sebagai mahasiswa kita juga
dituntut untuk mengetahui bagaimana cara membuat sitasi yang benar agar
nantinya dalam pembuatan karya ilmiah terhindar dari plagiarisme.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rina Hayati, Pengertian Sitasi, Jenis, dan Cara Membuatnya.


“http://sin.fst.uin-alauddin.ac.id/pentingnya-sitasi-dalam-karya-ilmiah/”
(diakses pada Rabu, 13 Oktober 2021)

UIN ALAUDIN, Fakultas Sain & Teknologi Sistem Informasi. Pentingnya


Sitasi dalam Karya Ilmiah. “http://sin.fst.uin-alauddin.ac.id/pentingnya-
sitasi-dalam-karya-ilmiah/” (diakses pada rabu, 13 Oktober 2021)

Widiawati Ana, Pedoman Penulisan Sitasi Yang Benar untuk Skripsi /


Karya Ilmiah “https://penerbitbukudeepublish.com/pedoman-penulisan-
sitasi/” (diakses pada Kamis, 14 Oktober 2021)

Wulandari Wiwik Fitri & Elisa Irukawa , Cara menulis Sitasi Dari Jurnal,
Buku dan Website “https://penerbitdeepublish.com/menulis-buku-
membuat-sitasi-dengan-mudah/” (diakses pada Kamis, 14 Oktober 2021)

Lavenderin, Penulisan Referensi dengan Chicago Style


“https://lavenderinz.blogspot.com/2011/10/chicago.html” (diakses pada
Kamis, 14 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai