Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

“SISTEMATIKA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH


RUJUKAN & DAFTAR PUSTAKA”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah
Dosen Pengampu :
Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd, Ph.D
Wahdah Refia Rafianti, S.Sn, M.Pd

KELOMPOK 8
KELAS 5C PGSD
05. Nita Septiana Hayati 1810125120029
17. Wahyudi 1810125210063
26. Melinda Fitria 1810125220054
31. Fitriani 1810125220060
41. Eka Rusianti 1810125320003

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
hidayah, rahmat, serta inayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah mengajarkan pedoman
hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah untuk keselamatan dunia dan akhirat.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Penulisan Karya
Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan materi mengenai penulisan
makalah ini.
Kami sangat berharap setelah membaca makalah ini para pembaca mendapat
pengetahuan serta pengalaman yang dapat di praktikan dalam kehidupan sehari-
hari. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari para pembaca agar
tercapainya kesempurnaan makalah ini selanjutnya,

Banjarmasin, 9 November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Pengertian Daftar Pustaka.............................................................................6
B. Fungsi Rujukan dan Fungsi Daftar Pustaka..................................................7
C. Penulisan Rujukan.........................................................................................9
D. Penulisan Daftar Pustaka.............................................................................19
E. Perbedaan Daftar Rujukan dan Daftar Pustaka...........................................25
BAB III...................................................................................................................27
PENUTUP..............................................................................................................27
A. KESIMPULAN.............................................................................................27
B. SARAN.......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rujukan dan daftar pustaka adalah salah satu dari unsur dalam
penyusunan karya ilmiah, yang mana kita harus mengerti pengertian
rujukan maupun daftar pustaka, harus bisa membedakan antara rujukan
dengan daftar pustaka. Dan didalam penyusunan dan penulisannya rujukan
dan daftar pustaka haruslah benar dan memperhatikan syarat-syarat
ataupun ketentuannya.Dan daftar pustaka dapat dari berbagai sumber yaitu
dari buku, internet, dsb.

Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita


mulai belajar pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai
pelajar, pembuatan daftar pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa
Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam sebuah ulangan. Dan pada
tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan pentingnya sebuah daftar
pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya tulis
kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar
pustaka.

Ada cara bagaimana penulisan daftar pustaka serta penulisan


rujukan yang harus diketahui dalam membuat karya ilmiah, Dan unsur ini
terkadang disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan
ilmiah. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan tentang apa itu daftar
pustaka,dan rujukan, serta perbedaan dari daftar pustaka dan rujukan
.Dimana pembahasan ini amatlah penting untuk menunjang mata kuliah
Penulisan Karya Ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan daftar pustaka dan rujukan?

4
2. Apa fungsi dari daftar pustaka dan rujukan?

3. Bagaimana penulisan rujukan?

4. Bagaimana penulisan daftar pustaka?

5. Apa perbedaan rujukan dan daftar pustaka ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari daftar pustaka dan rujukan

2. Untuk mengetahui fungsi dari daftar pustaka dan rujukan

3. Untuk mengetahui bagaimana penulisan rujukan

4. Untuk mengetahui bagaimana penulisan daftar pustaka

5.Untuk mengetahui apa saja perbedaan dari rujukan dan daftar pustaka

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Daftar Pustaka


Istilah Daftar Pustaka secara etimologi berasal dari bahasa Inggris
Bibliography yang kemudian diserap menjadi Bibliografi yang memiliki
sinonim daftar pustaka. Dalam bahasa Indonesia, arti daftar adalah catatan
sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah, pustaka
berarti kitab atau buku. Dengan demikian pengertian daftar pustaka
(Bibliografi) adalah catatan daftar yang mencantumkan judul buku, nama
pengarang, penerbit, dan sebagainya yang disusun menurut abjad dan
ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku.

Namun ada yang berpendapat bahwa daftar pustaka hanya susunan


buku-buku sebagai bahan tambahan atau informasi yang dapat dibaca oleh
pembaca sebuah karya tulis (untuk memperkaya informasi). Meskipun
daftar pustaka dijadikan sumber bacaan penulis, akan tetapi tidak dirujuk
atau dikutip langsung ke dalam tulisan.

Dalam buku-buku populer akan banyak ditemukan penggunaan


daftar pustaka dibandingkan daftar rujukan karena banyak buku yang
dijadikan sumber bacaan bagi penulis, tetapi tidak dirujuk atau dikutip
langsung ke dalam tulisannya.Pengertian daftar pustaka dalam The
Australian Handbook (1996: 76), disebutkan bahwa di dalam daftar
pustaka (bibliografi) dapat dibedakan antara karya yang dikutip langsung
(references) dengan daftar bacaan lanjutan (suggested further reading)
dengan memberinya sub bab khusus.Dengan demikian, pengertian
bibliografi memiliki arti tersirat sebagai daftar yang memuat lengkap
sumber bacaan maupun sumber referensi langsung.

6
Unsur-unsur penting yang harus dimasukkan dalam sebuah daftar
pustaka adalah :

1. Nama pengarang yang dibalik susunannya;


2. Judul buku termasuk judul tambahannya;
3. Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan
keberapa, nomor jilid (kalau ada);
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.

Pengertian Rujukan

Rujukan adalah sumber tempat pengambilan kutipan yang


ditempatkan di depan atau di belakang kutipan. Unsur-unsur rujukan
mencakup nama pengarang, tahun terbit, dan halaman yang dikutip dari
sumbernya. Penempatan sumber rujukan itu dapat dilakukan melalui dua
cara. Pertama, sebelum kutipan, dengan menuliskan unsur nama singkat
pengarang, tahun dan halaman yang ditempatkan dalam tanda kurung,
misalnya Parera (1990 : 168). Kedua, ditempatkan sesudah kutipan dengan
menuliskan unsur nama singkat pengarang, tahun, dan halaman semuanya
dalam tand kurung, misalnya (Parera, 1990:168).

Rujukan dalam tulisan dapat berupa catatan dalam (in-notes),


catatan kaki (foot notes), dan catatan akhir (end notes). Di dalam daftar
rujukan biasanya dicantumkan juga nomor halaman dari sumber bacaan
yang dirujuk langsung.Rujukan seringkali digunakan dalam karya-karya
akademis karena sifatnya yang terbatas sehingga mempermudah penguji,
penyunting dalam meneliti dan melakukan verifikasi silang antara teks dan
sumber referensi yang dirujuk oleh penulis. Misalkan pembuatan jurnal
ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, disertasi, dan tesis.

B. Fungsi Rujukan dan Fungsi Daftar Pustaka


1. Fungsi Rujukan

7
Secara prinsip fungsi rujukan dapat digolongkan menjadi beberapa
fungsi sebagai berikut.
a. Digunakan sebagai acuan
Dalam fungsinya sebagai acuan, rujukan memiliki peran yang
sangat penting kasrena pada proses pengolahan data rujukan akan
digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam proses pemecahan
masalah, baik hal tersebut terkait dengan konsentrasi penciptaan
maupun pengkajian. Oleh sebab itu, ketepatan pemilihan beberapa
referensi menjadi pertimbangan yang sangat mutlak, yang pada hasil
akhirnya akan berkolerasi positif dengan kualifikasi akhir dari suatu
tulisan ilmiah. Pemilihan rujukun yang di dalamnya terdapat
berbagai teori yang relevan menjadi salah satu perhatian seorang
penulis yang tentunya tidak boleh diabaikan.
b. Digunakan sebagai bahan acuan pertimbangan
Tidak semua rujukan yang di dalamnya terdapat berbagai
macam teori itu dipakai sebagai bahan pendukung analisis dalam
suatu tulisan. Justru, ada kalanya suatu rujukan itu dipakai sebagai
bahan pertimbangan atau sebagai bahan yang akan diperbandingkan
dengan beberapa rujukan lain yang dipakai. Dengan demikian,
fungsi rujukan yang kedua ini mengarah pada fungsinya sebagai
bahan yang akan diaji lebih lanjut.
c. Digunakan sebagai bahan pengembangan
Fungsi rujukan yang ketiga ini lebih berfokus pada sebgai
bahan yang masih harus dikembangkan atau disempurnakan. Ada
kemungkinan penulis melihat di dalam rujukan itu kekurangan,
kendatipun sebetulnya rujukan itu dipandang bagus atau cukup
penting. Oleh karena itu, di dalam hal ini penulis tetap mengambil
dan menggunakannya sebgai rujukan meskipun di sana-sini masih
perlu ditambahkan dengan pengembangan atau pendapat penulis
sebagai perbaikan seperlunya.

8
2. Fungsi Daftar Pustaka
a. Memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan
hasil pemikiran penulis sendiri,tapi hasil pemikiran orang lain.
b. Memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan
sehingga dapat ditelusuri bila perlu.
c. Ketika pembaca berkehendak mendalami lebih jauh pernyataan yang
dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber
kutipan.

C. Penulisan Rujukan
1. Cara Merujuk
Perujukan dapat dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan
tahun diantara tanda kurung. Apabila ada dua penulis dalam rujukan,
perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama akhi darir kedua
penulis. Apabila penulis lebih dari dua orang penulis, cara penulisan
rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis
tersebut diikuti dengan dan kawan-kawan. Namun apabila, nama
penulis tidak disebutkan dalam sumber rujukan, yang dicantumkan
dalam rujukan hanyalah nama lembaga yang menerbitkan, nama
dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan,
perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya
bukan penerjemah buku tersebut. Rujukan dari dua sumber yang ditulis
oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung,
dengan titik, sebagai tanda pemisahnya.

2. Cara Merujuk Kutipan-Kutipan Langsung


a. Kutipan kurang dari 40 kata.
Cara merujuk kutipan yang berisi kurang dari 40 kata dengan
meletakkan diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang
terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan
nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam

9
teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam
kurung. Seperti contoh sebagai berikut:
 Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Soebronto (1990: 123) menyimpulkan “ada
hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan
kemajuan belajar”.
 Nama penulis disebut dengan tahun penerbit dan
nomor halaman.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah: “ada
hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan
kemajuan belajar” (Soebronto, 1990: 123).
 Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda
kutip tunggal (‘…’).
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat
kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan
perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991: 101).

b. Kutipan 40 kata atau lebih.


Cara penulisan kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis
tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului.
Ditulis 1,2 cm atau terus 7 ketukan dari garis tepi sebelah kiri
dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman
juga harus ditulis. Seperti contoh sebagai berikut:
Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut:
The ‘plecebo effect’. Which had been verified in previous
studies, dissappeared whwn behavior were studied in this
manner. Furthermore, the behavior were never exhibited
again, even when real drugs were administered Earlier student
were clearly premature in attributing the results to aplecebo
effect.

10
c. Kutipan yang sebagian dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam
kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti
dengan tiga titik. Seperti contoh berikut:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan
di sekolah… diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru”
(Manan, 1995: 278).
Apabila ada kalimat yang dihubungkan, maka kalimat yang
dibuang diganti dengan empat titik. Seperti contoh berikut:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan
koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain….yang
termasuk gerak manipulatif adalah menangkap bola,
menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:319).

3. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung.


Cara penullisan kutipan yang ditulis secara tak langsung atau
dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis dengan tanda kutip
dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat ditulis
terpadu dalam teks, atau ditulis dalam kurung bersama tahun
penerbiynya. Jika memungkinkan nomor halaman bisa
dituliskan.Seperti contoh berikut:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun
keempat (Salimin,1990:13).

4. Cara Menulis Daftar Rujukan.


Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, atau
bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak
langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan dan telah dikutip secara
langsung ataupun tak langsung dalan teks harus dicatumkan dalam
daftar rujukan.

11
Unsur yang ditulis dalam daftar rujukan meliputi:
a. Nama penulis dengan urutan yaitu nama akhir, nama awal, dan
nama tengah, tanda gelar akademik.
b. Tahun penrrbitan.
c. Judul, termasuk anak judul (subjudul).
d. Kota tempat penerbitan.
e. Nama penerbit.
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber
pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan
namanya sama dengan penulis pertama. Nama penulis yang terdiri
dari dua bagaian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma,
nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus dalam satu
karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk
ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam
daftar rujukan.

5. Rujukan dari Buku.


a. Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan Indonesia,
dimulai dengan nama belakang (diketik lengkap), diikuti nama
depan (sebaiknya diketik singkatan nama depannya), diakhiri
dengan tanda (.).
b. Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.).
c. Judul buku, diketik dengan huruf miring (italic) atau diberi garis
bawah, semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama
judul dan subjudul, diakhiri dengan tanda (.).
d. Kota tempat penerbit atau negara bagian tempat penerbit (yang
dapat didahului dengan kota tempat penerbit), diakhiri dengan
tanda titik (:).
e. Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik (.).
f. Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang
yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data

12
tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang
urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad
buku-bukunya.
Contoh:
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan
Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
______. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

6. Rujukan dari Buku yang berisi Kumpulan Artikel dan terdapat


Editor.
Cara penulisannya hampir sama seperti menulis rujukan dari buku
hanya saja ditambah dengan tulisan (Ed.) apabila ada satu editor dan
(Eds) apabila editornya lebih dari satu, diantara nama penulis dan
tahun penerbitan.
a. Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan penulis
Indonesia, dimulai dengan nama belakang (diketik oleh
lengkap), diikuti nama depan (diketik singkatannya), diakhiri
dengan tanda titik (.).
b. Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.).
c. Judul artikel, tidak diketik dengan huruf miring (italic) atau
dibagi garis bawah, semua diketik dengan huruf kecil kecuali
huruf pertama judul dan subjudul , diakhiri dengan tanda titik
(.).
d. Ditambah dengan tulisan Ed. jika ada satu editor dan Eds. jika
editornya lebih dari satu diantara nama penulis dan tahun
penerbitan diketik di belakan kata ‘Dalam’ dan dimulai dengan
nama belakangnya (diketik singkatannya), diikuti nama
belakang (diketik lengkap), diakhiri dengan tanda titik dua (:).

13
e. Judul buku diketik huruf miring (italic) atau diberi garis bawah,
semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama judul
dan subjudul, diakhiri dengan tanda titik (.).
f. Kota tempat penerbit atau negara bagian tempat penerbit (yang
dapat didahului dengan kotya tempat penerbit), diakhiri dengan
tanda titik dua (:).
g. Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik (.).
Contoh:
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingualm
Education: Teaching as a Second Languege. New York: Praeger.
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan
YA3.

7. Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan artikel dan terdapat


Editor.
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun
penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis
seperti: menulis nama biasa, diberi katerangan (Ed.) bila hanya satu
editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor judul buku kumpulannya
ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam
kurung. Contoh:
Lewin. K. 1958. Group desicion and Social Change. Dalam E.E.
Maccoby, T.M. Newcomb & E.L. Hartley (Eds). Reading in Social
Psychology. New York: Holt, Rinehard & Wilson.

8. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal.


a. Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan Indonesia,
dimulai dengan nama belakang (diketik lengkap), diikuti nama
depan (diketik singkatan), diakhiri dengan tanda titik (.).

14
b. Tahun terbit diakhiri dengan tanda titik (.).

c. Judul artikel, tidak diketik dengan huruf miring (italic) atau diberi
garis bawah, semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf
pertama judul dan subjudul, diakhiri dengan tanda titik (.).

d. Nama judul, diketik dengan huruf miring (italic) atau diberi garis
bawah, diakhiri dengan tanda koma (.).

e. Nomor halaman, tidak diketik dengan huruf miring (italic), nomor


halaman ini diketik mulai dari halaman awal sampai dengan akhir
artikel.

Contoh:
Bell, S.M. 1970. The Develompent of the Concept of object as Related
to Infant-Mother Attachment. Child Development, 41, 291-311.

9. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM.


Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel
dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam
kurung. Contoh:
Krashen, S,. Long, M. & Scaecella, R. 1979. Age, Rate and Eventual
Attaiment in second Langueage Acquisition. TESOL Quarterly, 13:
573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Diginal, 1997).

10. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran.


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan
tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf
besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah
ditulis dengan huruf kecil huruf pertama setiap kata, dan dicetak
miring. Nomor halaman disebut pada bagian bagian akhir. Contoh:
Suryadarma, S. V. C. 1990. Prosor dan Interface: komunikasi data.
info komputer, IV (4) 46-48.

15
11. Rujukan dari Koran tanpa Penulis.
Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun
ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar
kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman. Contoh:
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3.

12. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang diterbitkan oleh


suatu Penerbit tanpa Penulis dan tanpa Lembaga.
Judul atau nama dokumen ditulis di bagaian awal dengan cetak
miring, diikuti tahun penerbitan, kota penerbitan dan bulan
penerbit. Contoh:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta PT Armas Duta Jaya.

13. Rujukan dari Lembaga yang ditulis atas Nama Lembaga tersebut.
Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan,
diikuti dengan tahun. Judul karangan yang dicetak miring, nama
tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab atau
penerbitan larangan tersebut. Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1978. Pedoman
Penulisan Laporan Penelitian Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

14. Rujukan Berupa Karya Terjemahan.


Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan,
judul, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan
dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli
tidak dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa tahun. Contoh:
Ary, D., Jacobs, L.C., & Razavieh, A. Tanpa Tahun. Pengantar

16
Penelitian Pendidikan. Terjemahan Arief Ferchan. 1982. Surabaya.
Usaha Nasional.

15. Rujukan berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi.


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum
pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi ditulis dengan cetak
miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis atau disertasi tidak
diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas
serta nama perguruan tinggi. Contoh:
Ardian, 1995. Pengaruh Informasi dan Pendidikan terhadap
pemahaman ibu dalam Penggunaan ASI. Bandung: Universitas
Padjadjaran. Tesis tidak dipublikasikan.

16. Rujukan berupa Makalah yang disajikan dalam Seminar,


Penataran, atau Lokakarya.
Nama penulis ditulis paling depan, tahun, judul makalah ditulis
dengan cetak miring kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan
dalam…”… nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat
penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya. Contoh:
Manan, Bagir. 2004. Mewujudkan Peradilan yang Bersih dan
Berwibawa Melalui Good Governance. Makalah disajikan pada
Seminar Nasional diselenggarakan Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara, Medan, tanggal 10 Januari.

17. Rujukan dari Internet berupa Karya Individual.


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti
secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring)
dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan
alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan
diakses, di antara tanda kurung. Contoh:

17
Hitchcock, S., Carr, L., & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online
Journals, 1990-95: The Calm Before the Storm, (Online),
http://joornal.acs.soton.ac.uk/survey.html, (diakses 12 Juni 1996).

18. Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal.


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti
secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak
miring) dengan diberi keterangan dalam alamat sumber rujukan
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda
kurung. Contoh:
Griffith, A. L. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for
Scooling. Education Policy Analysis, Archives, (Online), Vol. 3, No. 1,
(http:/olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12 Februari 1997).

19. Rujukan dari Internet berupa bahan Diskusi.


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti
secara berturut-turut oleh tanggal, bulan dan tahun, topik bahan diskusi
(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan
diakhiri dengan e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summaru of Citing Internet Sites.
NETTRAIN Discussion List. (Online),
(NETTRAIN2ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995).

20. Rujukan dari Internet E-mail Pribadi.


Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung
(alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal,
bulan, tahun, topik, isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirim
disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Contoh:

18
Davis, A. (a.dav s@uwts edu.au). 10 juni 1996. Learningto Use web
Authoring Tools. E-mail Kepada Alison hunter (huntera@usq.edu.au).

D. Penulisan Daftar Pustaka

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) daftar pustaka


merupakan daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang,
penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu
karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar pustaka
biasanya terletak dihalaman belakang dari tulisan kita. Sehingga, dapat
disimpulkan bahawa daftar pustaka adalah suatu daftar yang berisisemua
sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisankarya
ilmiah seperti makalah, skripsi, tugas akhir, laporan, thesis, serta
penelitian. Terdapat macam-macam daftar pustaka, yaitu :

 Buku-buku dasar : buku yang dipergunakan sebagai bahan


orientasiumum mengenai pokok yang digarap itu,

 Buku-buku khusus : yaitu buku-buku yang dipakai oleh penulis


untukmencari bahan-bahan yang langsung bertalian dengan
pokokpersoalan yang digarap.

 Buku-buku pelengkap : buku-buku yang topiknya lain dari


topik yangdigarap penulis

Dalam memilih serta menentukan sumber informasi yang akan dipakai


ada baiknya sumber bacaan harus mempunyai mutu yang baik dan sesuai
dengan masalah yang dihadapi. Selain itu, bahan bacaan yang diperoleh
mengemukakan pemikiran/ pendapat/ kesimpulan yang sama. Dan
usahakan selalu memakai bahan bacaan yang mutakhir.

19
Sebenarnya daftar pustaka tidak termasuk dalam sistematika karya
ilmiah secara langsung. Namun, bagian ini sangatlah penting. Karena
daftar pustaka memuat sejumlah sumber rujukan yang digunakan, yakni
seperti buku, majalah, jurnal, surat kabar, atau tulisan dalam internet.
Semua sumber yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah harus
dicantumkan dalam daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka tentunya
memiliki manfaat dan tujuan. Yakni antara lain adalah sebagai berikut:

1. Ciri khas karya tulis ilmiah.

2. Rujukan, kajian atau sumber ilmu pengetahuan terkait.

3. Memberikan kepuasan batin untuk penulis, penerbit


dansebagainya.

4. Mengetahui kota atau tempat terbit.

5. Membangun kepercayaan pembaca.

6. Membantu pembaca mencari bahan bacaan atau ilmu


pengetahunterkait isi karya tulis.

Adapun fungsi dari sebuah daftar pustaka yaitu berfungsi sebagai :

1. Pelengkap dan sebuah catatan kaki. Karena ketika pembaca ingin


mengetahuilebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan
kaki. maka ia dapatmencarinya dalam daftar pustaka. Dalam daftar
pustaka dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap
mengenai buku atau majalah itu.

2. Untuk memberikan informasibahwa pernyataan dalam karangan itu


bukan hasil pemikiran penulis sendiri,tetapi hasil pemikiran orang
lain yang penulis, untuk memberikan arah bagipara pembaca buku

20
atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atauuntuk
melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.

3. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku


atau karya tulis yang dirujuk terhadaphasil karyanya yang turut
menyumbang peraran dalam penulisan karya tulisyang kita tulis.

4. Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagaiseorang penulis


karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.

Terdapat unsur-unsur dalam sebuah daftar pustaka yang wajib


diketahui jika ingin menulis sebuah karya ilmiah. Penulis wajib
mengetahui pokok-pokok mana saja yang harus dimasukkan dalam
penulisan daftar pustaka. Unsur-unsurnya antara lain nama pengarang,
judul buku (termasuk judul tambahannya), data publikasi (tahun
penerbitan, kota penerbitan, nama penerbit, cetakan ke-berapa, nomor
jilid, dan tebal), dan untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel
yangbersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun. Ada
beberapa aturan dalam penulisan daftar pustaka, caranya adalah
sebagai berikut:

a. Nama penulis dalam daftar pustaka dituliskan secara terbalik.


Artinya, nama belakang ditulis di awal, baru diikuti nama
depannya dengan menggunakan tanda koma (,). Ketentuan ini
berlaku secara internasional.

Contoh:

J.S. Badudu ditulis Badudu, J.S.

Gorys Keraf ditulis Kelaf, Gorys

21
b. Jika sumber buku tersebut ditulis oleh dua atau tiga orang penulis,
nama penulis dituliskan semuanya. Akan tetapi, nama yang
penulisannya dibalikkan hanya nama penulis yang pertama.

Contoh:

Kusmayadi, Ismail, Dini Aida Fitria, dan Eva Rahmawati.

c. Jika ditulis oleh lebih dari tiga orang, sumber buku yang ditulis
hanya nama penulis pertama dan diikuti dengan penyingkatan dan
kawan-kawan (dkk.) atau et all.

Contoh:

Kusmayadi, Ismail dkk.

d. Urutan penulisan daftar disusun berdasarkan abjad penulis setelah


nama penulis dibalik. Dalam daftar pustaka, tidak perlu
menggunakan nomor urut.

e. Setelah penulisan nama diikuti dengan penulisan tahun terbit, judul


buku (digaris bawahi atau dicetak miring), kota terbit, dan penerbit.
Selain itu, perhatikan pula tanda bacanya.

Contoh:

Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa


Indonesia. Jakarta: Gramedia.

f. Baris pertama diketik mulai dari pukulan pertama dari batas tepi
margin dan baris berikutnya diketik mulai pukulan kelima atau satu
tab dalam computer.

Contoh:

22
Kridalaksana, Harimurti. 1996. pembentukan kata dalam Bahasa
Indonesi. Jakarta: Gramedia.

g. Jarak antara baris pertama dengan baris berikutnya yang


merupakan kelanjutannya adalah satu spasi, sedangkan jarak antara
sumber satu dengan sumber lainnya adalah dua spasi.

Contoh:

Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif.


Bandung: Penerbit Falah Production.

Cara penulisan daftar pustaka mungkin sering dianggap remeh,


namun sangat berarti bagi para penulis. Hal ini dikarenakan hanya
dengan mengakui sebuah karya sebagai milik mereka dengan benar
menulis sebuah daftar pustaka. Sehingga para penulis tidak merasa
dirampok ilmu serta pemikirannya. Adapun cara penulisan
kepustakaan dalam daftar pustaka yang berasal dari berbagai sumber
informasi adalah sebagai berikut:

a. Penulis perorangan

 nama penulis/penulis 2 (disusun baik)

 tahun terbit

 judul buku (dicetak miring atau digaris bawahi)

 edisi dan volume

 nama penerbit

23
 tempat terbit (cukup nama kota)

 halaman yang dibaca

b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan satu/beberapa


editor

 nama penulis

 tahun terbit

 judul karangan/bab diikuti kata “dalam” atau “in”

 judul buku (dicetak miring atau digaris bawahi)

 nama editor

 edisi

 nama penerbit

 tempat terbit(cukup nama kota)

 halaman yang dibaca

c. Buku yang dikarang oleh lembaga

 nama lembaga

 tahun terbit

 judul buku (dicetak miring atau digaris bawahi)

 edisi atau volume

24
 nama penerbit

 tempat terbit (cukup nama kota)

 halamam yang dibaca

d. Buku terjemahan

 nama penulis

 tahun terbit

 judul buku (dicetak miring atau digaris bawahi)

 penerjemah

 nama penerbit

 tempat terbit

 halaman yang dibaca

e. Artikel yang ditulis penulis

 nama penulis

 tahun penerbitan

 judul artikel

 nama majalah (dicetak miring atau digaris bawahi)

 volumr majalah diikuti tanda :

 halaman yang dibaca

25
f. Artikel yang ditulis badan/lembaga

 nama lembaga

 tahun penerbitan

 judul artikel

 volumr majalah diikuti tanda :

 halaman yang dibaca

g. Kelompok makalah yang telah dipresentasikan dalam


seminar/symposia/kongres, tetapi tidak dipublikasikan

 nama penulis

 tahun penyajian

 judul makalah

 nama forum penyajian (dicetak miring atau digaris


bawahi)

 kota

 bulan dan tanggal penyajian

h. Dari internet

 nama penulis

 tahun

 judul karya (diapit dengan tanda kutip)

26
 alamat sumber pustaka dan tanggal akses

E. Perbedaan Daftar Rujukan dan Daftar Pustaka


Daftar rujukan adalah daftar bahan-bahan yang dirujuk langsung di
dalam teks buku, makalah, majalah, surat kabar, atau media daring) dan
tentu sudah pasti tersebut di dalam teks. Karena itu, daftar rujukan kerap
digunakan dalam karya-karya akademis agar penguji atau dosen dapat
meneliti langsung sumber referensi yang digunakan oleh penulis,
contohnya dalam artikel ilmiah di jurnal, makalah, skripsi, disertasi, dan
tesis. Daftar rujukan jelas lebih disukai pada karya akademis karena
sifatnya yang terbatas sehingga para penguji, penyunting, ataupun dosen
dapat melakukan verifikasi silang antara teks dan sumber yang dirujuk.
Rujukan dalam teks dapat berupa catatan perut (in-notes), catatan kaki
(foot notes), dan catatan akhir (end notes). Di dalam daftar rujukan
biasanya juga tercantum nomor halaman dari sumber bacaan yang dirujuk
langsung.
Daftar pustaka adalah daftar bacaan yang memperkaya tulisan
sehingga tetap dicantumkan penulis dengan atau tanpa dirujuk langsung di
dalam teks. Daftar pustaka alhasil memuat semua daftar bacaan sang
penulis yang disusun berdasarkan alfabetis, sama halnya dengan daftar
rujukan (references), tanpa memuat nomor halaman dari bagian sumber
yang dirujuk.
Dalam The Australian Handbook (1996: 76), bahkan disebutkan
bahwa di dalam bibliografi (daftar pustaka) dapat dibedakan karya yang
dikutip langsung (references) dan daftar bacaan lanjutan (suggested further
reading) dengan memberinya subbab khusus. Jadi, pengertian bibliografi
pun tersirat sebagai daftar yang memuat lengkap sumber bacaan maupun
sumber referensi langsung.
Jadi, dalam buku-buku umum popular, Anda justru akan
menemukan lebih banyak penggunaan daftar pustaka dibandingkan daftar
rujukan. Pada buku-buku umum populer itu memang banyak buku yang

27
dijadikan sumber bacaan penulis, tetapi tidak dirujuk atau dikutip langsung
di dalam teks-fungsinya hanya sebagai pengaya informasi.
Sebenarnya, dari penamaannya saja sudah tersirat perbedaannya.
Daftar rujukan berarti daftar bahan-bahan yang dirujuk. Adapun daftar
pustaka berarti daftar kepustakaan, apakah itu buku, majalah, surat kabar,
atau media daring (online)-tidak ada kesan itu dirujuk.
Perbedaan mendasar adalah daftar pustaka merupakan catatan-
catatan sejumlah buku (daftar kepustakaan) yang berkesan tidak dikutip
atau dirujuk, sedangkan daftar rujukan merupakan deretan catatan
sejumlah buku yang telah dikutip atau dirujuk di dalam tulisan.

28
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rujukan merupakan sumber tempat pengambilan kutipan yang
ditempatkan di depan atau di belakang kutipan. Daftar pusaka (Bibliografi)
merupakan catatan daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang,
penerbit, dan sebagainya yang disusun menurut abjad dan ditempatkan pada
bagian akhir suatu karya tulis atau buku yang mana keduanya memiliki fungsi,
perbedaan dan cara penulisan tersendiri dalam penulisan karya ilmiah.

B. SARAN
Saran dari penulisan makalah ini adalah pembaca mengkaji materi
rujukan dari daftar pustaka dengan sungguh-sungguh sehingga dapat
memperjelas, menggeneralisasikan, mengabstraksi, dan memadukan hal-hal
terkait rujukan dan daftar pustaka. Pembaca mendalami materi rujukan dan
daftar pustaka agar bias memperoleh manfaat dan memberikan informasi
tentang bagaimana proses penanganan dan penyelesaian masalah mengenai
penulisan karya ilmiah sekarang ini.

Saran dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Pembaca mengkaji materi supervise pendidikan dengan sungguh-sungguh


sehingga dapat memperjelas, menggeneralisasikan, mengabstraksi, dan
memadukan hal-hal terkait supervise pendidikan.
2. Pembaca mendalami materi supervisi pendidikan agar bias memperoleh
manfaat dan memberikan informasi tentang bagaimana proses penanganan
dan penyelesaian masalah mengenai pendidikan sekarang ini.

29
30
DAFTAR PUSTAKA

A.G, Haryanto, dkk. 1999. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku
Ajar Untuk Mahasiswa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Danial, Deni Muhammad. 2008. Menjadi Penulis Mulai dari Sekarang.


Semarang: PT Sindur Press.

Duli, Nikolaus. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk


Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS. Deepublish, 2019.

Gunawan, Agustin Widia, dkk. 2004. Metode Penyajian Karya Ilmiah. Bogor:
IPB PRESS.

Kristanto, Vigih Hery. Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis


Ilmiah:(KTI). Deepublish, 2018.

Kuntarto, E., 2017. Penulisan Rujukan Berdasarkan Ketentuan Apa Versi 6.


Repository Unja. Jambi: Unversitas Jambi.

Kusmayadi, Ismail, dkk. 2008. Be Smart Bahasa Indonesia untuk kelas IX


SMP/MTs. Makassar: Grafindo Media Pratama.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.


Yogyakarta: Trustmedia.

Mutmainah, Siti. 2019. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Malang:


Litera si Nusantara.

Santana, Septiawan. 2007. Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:

31
Yayasan Obor Indonesia.
Santoso, Hari, and S. Sos. "Pencegahan dan Penanggulangan Plagiarisme dalam
Penulisan Karya Ilmiah di Lingkungan Perpustakaan Perguruan
Tinggi." Hari Santoso, S. Sos 1 (2015): 1-23.

Santoso, Hari, and S. Sos. "Pengembangan berpikir kritis dan kreatif pustakawan
dalam penulisan karya ilmiah." Jurnal Univeritas Negeri Malang.
hlm (2015): 1-17.

32
33

Anda mungkin juga menyukai