Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“PENDEKATAN INSTRUKSIONAL, EKLEKTIK, DAN ANALITIK


PLURARISTIK”

Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Kelas

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd, Ph.D / Drs. Asrani, M.Pd

Disusun oleh :
Kelas 5C PGSD
(Kelompok 7)
Ahmad Aulia 1810125310005

Eka Febrianti 1810125220050

Fitriani 1810125220060

Nira Fatika Sari 1810125320011

Wahyudi 1810125210063

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan
makalah ini dimaksudkan untuk memenuhitugas mata kuliah “Pengelolaan Kelas”
dan menambah wawasan serta pengetahuan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd, Ph.D / Drs. Asrani, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah “Pengelolaan Kelas” yang telah berperan dalam
memberikan bimbingan dan arahan.
2. Teman–teman mahasiswa/i yang mengikuti mata kuliah “Pengelolaan
Kelas” atas kerjasama, bantuan, dan dukungannya.
3. Semua pihak yang telah membantu dengan memberikan waktu, tenaga,
dan pikiran untuk membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun dalam
penyempurnaan isi makalah ini sangatlah kami harapkan. Akhir kata dengan
segala kekurangan yang ada pada kami, kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, 1 Oktober 2020

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................5

A. Pengertian Pengelolaan Kelas.......................................................................5

B. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas...........................................................5

1. Pendekatan Intruksional............................................................................7

2. Pendekatan Eklektik..................................................................................8

3. Pendekatan Analitik Pluralistik...............................................................10

BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan berpusat pada proses pembelajaran di


dalam kelas. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan tergantung
dari pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru. Pengelolaan kelas
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik. Namun, pada nyatanya di lapangan sangatlah banyak
berbagai macam tantangan yang perlu disikapi dan diberikan solusi oleh
seorang guru dalam memecahkan permasalahan pengelolaan kelas di
sekolah. Hal tersebut dapat dipicu oleh adanya pengaruh globalisasi selaras
dengan arus globalisasi sehingga dalam mengatur atau mengelola kelas
tidak semudah saat zaman dulu karena terjadinya suatu perubahan sikap
pada diri anak zaman sekarang dibandingkan dengan anak zaman dulu, hal
tersebut dapat disebabkan oleh terpengaruhnya anak terhadap budaya asing
karea pengaruh media atau tononan yang menjadi konsumsi anak sehari-hari
yang biasanya anak suka meniru tanpa memikirkan dampaknya, sehingga
hal ini berimplikasi pada perilaku anak di kelas.

Kemudian daripada itu, kelas biasanya dihuni oleh berbagai


macam karakter yang berbeda dari setiap peserta didik, yang mana hal itu
dapat memicu berbagai macam konflik yang mengganggu kegiatan
pembelajaran. Sehingga perlulah seorang guru untuk dapat mencari solusi
terbaik mengenai permasalahan tersebut melalui berbagai macam
pendekatan pengelolaan kelas guna mengkondusifkan kelas meskipun
dihuni oleh barbagai macam karakter peserta didik yang beraneka ragam

Dalam hal ini, seorang guru harus mampu mengendalikan kondisi


kelas dengan berbagai pendekatan tiga diantaranya adalah pendekatan

1
instruksional, pendekatatan eklektis, dan pendekatan analitik pluralistik,
agar proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai yang diharapkan,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Dengan demikian, hal tersebutlah yang melatarbelakangi


pembuatan makalah yang berjudul “Pendekatan Instruksional, Eklektik, dan
Analitik Pluralistik”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mendeskripsikan pendekatan instruksional dalam


pengelolaan kelas?
2. Bagaimana cara menganalisis pendekatan eklektis dalam pengelolaan
kelas?
3. Bagaimana cara memaparkan pendekatan analitik pluraristik dalam
pengelolaan kelas?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mendeskripsikan pendekatan instruksional dalam pengelolaan


kelas.
2. Untuk memberikan analisis mengenai pendekatan eklektis dalam
pengelolaan kelas.
3. Untuk memaparkan pendekatan analitk pluralistic dalam pengelolaan
kelas.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

Seorang guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan dalam suatu


lembaga pendidikan. berhasil atau tidaknya peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran ditentukan oleh seorang guru dalam mengelola kelas melalui
berbagai macam pendekatan. Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk bisa
untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih
mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada pada tingkat yang
optimal.

Hasil belajar yang optimal ditentukan oleh kondisi belajar yang optimal
pula. kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika seorang guru mampu
mengelola kelas dengan baik. Pengelolaan kelas dipandang sebagai salah satu
aspek penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar. Aktivitas
pengelolaan yang dilakukan oleh guru dalam rangka menciptakan kondisi yang
optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dapat berupa
hubungan interpersonal yang baik antara guru dan peserta didik maupaun peserta
didik dengan peserta didik lainnya.

Masalah akan muncul pada saat guru masuk ke dalam kelas, baik masalah
yang bersangkutan dengan pembelajaran maupun yang bersangkutan dengan
manajemen. masalah pembelajaran berkaitan dengan membuat RPP, penyajian
informasi, mengajukan pertanyaan, dan evaluasi. sedangkan masalah yang
berkaitan dengan manajemen adalah usaha untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya, memberi penguatan,
mengembangkan hubungan guru dan peserta didik, membuat tata tertib kelas yang

3
produktif. Masalah pembelajaran harus diatasi dengan cara pembelajaran, dan
masalah pengelolaan kelas harus diatasi dengan cara pengelolaan. beberapa alasan
seorang guru harus melakukan pengelolaan kelas, diantaranya: (1) mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar yang memungkinkan Peserta Didik untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin; (2) Menghilangkan berbagai hambatan yang
dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar; dan (3) Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta peralatan belajar yang mendukung dan
memungkinkan Peserta Didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional,
dan intelektual Peserta Didik dalam kelas.

Dengan demikian, pengelolaan kelas melalui berbagai macam pendekatan


dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta
didik sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Ketika
kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang
bagi kegiatan pembelajaran.

4
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Kelas


Tuntutan seorang guru ialah mampu untuk mengelola kelas agar
menciptakan serta mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi
tercapainya tujuan pengajaran sehingga guru tersebut bisa dikatakan
sebagai tenaga pendidik yang professional.
Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam
menciptakan dan mempertahankan serta mengembang tumbuhkan
motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan (Menurut
Amatembun (dalam Supriyanto, 1991)). Sedangkan menurut Usman
(2003) “Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif”. Pengelolaan dipandang
sebagai salah satu aspek penyelenggaraan sistem pembelajaran yang
mendasar, di antara sekian macam tugas guru di dalam kelas.

B. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas


Sebagai pekerja profesional, seorang guru harus memahami secara
mendalam dalam melakukan pendekatan-pendekatan di kelas, sebab di
dalam penggunaannya ia harus terlebih dahulu meyakinkan bahwa
pendekatan yang dipilihnya untuk menangani suatu kasus pengelolaan
kelas merupakan alternatif yang terbaik sesuai dengan hakikat masalahnya.
Artinya seorang guru terlebih dahulu harus menetapkan bahwa
penggunaan suatu pendekatan memang cocok dengan hakikat masalah
masalah yang ingin ditanggulangi. Ini tentu tidak dimaksudkan untuk
mengatakan bahwa seorang guru akan berhasil baik setiap kali ia
menangani kasus pengelolaan kelas.
Masalah individu dan kelompok menjadi masalah-masalah yang
terjadi di dalam kelas. Masalah-masalah tersebut terjadi ketika seorang
peserta didik ingin agar tingkah lakunya dapat diterima oleh orang lain.

5
Ketika tingkah laku peserta didik tersebut tidak diterima oleh orang lain,
maka mereka cenderung melakukan atau bertindak dengan hal-hal yang
kurang wajar.
Di antara tindakan atau perbuatan asosial yang bersifat individu
menurut Direkurs adalah sebagai berikut:
a) Tingkah laku yang ingin mendapatkan perhatian orang lain misalnya
membadut aktif di kelas, atau berbuat serba lamban.
b) Tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan misalnya selalu
mendebat atau kehilangan kendali emosional.
c) Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain, misalnya mengata-
ngatai.
d) Peragaaan ketidakmampuan, yaitu dalam bentuk sama sekali menolak
untuk mencoba melakukan apa pun karena yakin bahwa kegagalan
yang menjadi bagiannya.
Kemudian masalah-masalah kelompok dalam pengelolaan kelas
adalah:
a) Kelas kurang kohesif.
b) Kelas memberikan reaksi negative terhadap salah seorang Peserta
Didik.
c) Kelas memberikan support kepada anggota kelas yang melanggar
norma atau disiplin.
d) Kelas mudah dialihkan konsentrasinya kepada hal-hal yang tidak ada
hubungan dengan kegiatan pembelajaran.
e) Semangat kerja rendah.
f) Kelas kurang mampu beradaptasi dengan kondisi yang baru. melihat
dari permasalah tersebut, seorang guru yang profesional harus
mengetahui permasalahan yang terjadi serta mampu memecahkan
masalah tersebut. kelas yang baik ditandai dengan interaksi yang baik
pula. interaksi yang baik bergantung pada pendekatan yang guru
lakukan sebagai bagian dari pengelolaan kelas yang epektif.

6
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi
terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor
utama yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan
kegairahan peserta didik baik secara berkelompok maupun secara
individual. Keharmonisan hubungan guru dan anak didik, tingginya
kerjasama diantara peserta didik tersimpul dalam bentuk interaksi.
Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru
lakukan dalam rangka pengelolaan kelas. (Djamarah 2006)
Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:

1. Pendekatan Intruksional
Secara mendasar pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan
dengan cermat akan mencegah timbulnya sebagian besar manajerial kelas
merupakan pengertian dari pendekatan instruksional. Pendekatan ini
berpendapat bahwa manajerial yang efektif adalah hasil perencanaan
pengajaran yang bermutu. Dengan demikian merencanakan dengan teliti
pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan kemampuan setiap peserta didik merupakan peranan seorang guru.
Oleh karena itu, para pengembang pendekatan instruksional
menyarankan guru dalam mengembangkan strategi manajemen kelas
memperhatikan hal-hal berikut ini:
a) Menyampaikan kurikulum dan pembelajaran yang menarik, relevan
dan sesuai;
b) Menerapkan kegiatan yang efektif;
c) Menyediakan daftar kegiatan rutin kelas;
d) Memberikan pengarahan yang jelas;
e) Menggunakan dorongan yang bermakna;
f) Memberikan bantuan mengatasi rintangan;
g) Merencanakan perubahan lingkungan;
h) Mengatur kembali struktur situasi;

7
Guru sebagai pengelola kelas merupakan orang yang mempunyai
peranan yang strategis yaitu orang yang merencanakan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan di kelas, orang yang akan mengimplementasikan
kegiatan yang direncanakan dengan subjek dan objek peserta didik, orang
menentukan dan mengambil keputusan dengan strategi yang akan
digunakan dengan berbagai kegiatan di kelas, dan guru pula yang akan
menentukan alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan tantangan
yang muncul maka dengan beberapa pendekatan-pendekatan yang
dikemukakan, akan sangat membantu guru dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya.

Guru dalam melakukan tugas mengajar di suatu kelas, perlu


merencanakan dan menentukan pengelolaan kelas yang bagaimana yang
perlu dilakukan dengan memperhatikan kondisi kemampuan belajar
peserta didik serta materi pelajaran yang akan diajarkan di kelas tersebut.
Menyusun strategi untuk mengantisipasi apabila hambatan dan tantangan
muncul agar proses belajar mengajar tetap dapat berjalan dan tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai.

Pengelolaan kelas akan menjadi sederhana untuk dilakukan apabila


guru memiliki motivasi kerja yang tinggi, dan guru mengetahui bahwa
gaya kepemimpinan situasional akan sangat bermanfaat bagi guru dalam
melakukan tugas mengajarnya.

Dengan demikian pengelolaan kelas tidak dapat terlepas dari


motivasi kerja guru, karena dengan motivasi kerja guru ini akan terlihat
sejauhmana motif dan motivasi guru untuk melakukan pengelolaan kelas,
sedangkan dengan gaya kepemimpinan guru yang tepat yang digunakan 6
dalam pengelolaan kelas akan mengoptimalkan dan memaksimalkan
keberhasilan pengelolaan kelas tersebut.

2. Pendekatan Eklektik

8
Wilford A. Weber menyatakan bahwa pendekatan eklektik
merupakan pendekatan dengan cara menggabungkan semua aspek terbaik
dari berbagai pendekatan manajemen kelas untuk menciptakan suatu
kebulatan, atau suatu keseluruhan yang bermakna, yang secara filosofis,
teoritis, dan psikologis dinilai benar, yang bagi guru merupakan sumber
pemilihan prilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi disebut
dengan pendekatan eklektik.

Adapun beberapa syarat yang harus dilakukan dalam pendekatan


Eklektik , yakni:

1. Menguasai pendekatan-pendekatan manajemen kelas yang pontensial,


seperti pendekatan pengubahan perilaku, penciptaan iklim emosional,
dan proses kelompok.
2. Dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur
yang sesuai dengan baik dalam manajemen kelas.

Bentuk pengajaran yang menggunakan pendekatan eklektik ini


yaitu menggabungkan elemen-elemen daripada kedua pendekatan yaitu
induktif atau dedukti. Rasional amalan pendekatan induktif dan deduktif
dalam sesi pengajaran dan pembelajaran yaitu karena pelajar-pelajar yang
terdiri dari berbagai arah dan kebolehan. Ada pelajar yang senang atau
mudah memahami isi pelajaran jika diberi contoh dahulu dan ada pula
pelajar yang mudah paham jika dibuat generalisasi terlebih dahulu dan
diakhiri pengajaran pada hari itu dengan mengemukakan contoh-contoh
dalam menjelaskan maksud atau konsep sesuatu perkara.
Pendekatan eklektik bermaksud pengajaran disampaikan dengan
menggabungkan semua atau sebagian daripada ciri-ciri sesuatu kaedah
kedalam kaedah yang baru. Pengajaran amat penting dalam membantu
meningkatkan kemahiran mengeja dan juga kemahiran membaca dalam
kalangan kanak-kanak. Pendekatan eklektik digunakan apabila sesuatu

9
pengajaran memerlukan guru menggunakan berbagai pendekatan tidak
hanya dengan menggunakan satu bidang pendekatan dalam satu teori.
Kelebihan dari Pendekatan Eklektik ini yaitu, guru dapat membuat
pengajaran lebih bervariasi dablebih menarik, masalah perbedaan individu
lalu materi lingkungan belajar yang kurang menarik dapat dipecahkan,
guru dapat lebih percaya diri dan meyakinkan dalam mengajarkan
keterampilan berbahasa, guru dapat menyampaikan materi pelajaran secara
lebih cepat, guru dapat menghidupkan suasana belajar mengajar dikelas,
siswa akan bersemangat dalam belajar dan tidak cepat jenuh, dan dapat
membuat siswa berkonsentrasi pada pelajaran.

Kekurangan dari Pendekatan Eklektik yaitu, Penggunaan


pendekatan ini dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan
dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasi dari ketiga pendekatan
tersebut (potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif).

3. Pendekatan Analitik Pluralistik

Pendekatan analitik pluralistik merupakan pendekatan dengan


pemilihan di antara berbagai strategi manajemen kelas suatu atau beberapa
strategi yang memiliki kemungkinan untuk menciptakan serta menampung
kondisi-kondisi yang memberikan kemudahan kepada pembelajaran yang
efektif dan efisien. Diamana pendekatan analitik lebih memberi
kesempatan kepadapara pengajar untuk memilih strategi manajemen kelas
ataupun gabungan beberapa strategi dari berbagai pendekatan manajemen,
yang dimana strategi tersebut dianggap mampu untuk menanggulangi
berbagai masalah dalam pengelolaan kelas. Adapun pendekatan ini tidak
mengikat guru pada serangkaian strategi manajerial tertentu saja.
Melainkan guru dapat bebas mempertimbangkan semua strategi yang
dirasa efektif untuk diimplementasikan.

Adapun beberapa syarat yang harus dilakukan dalam pendekatan


Analitik pluralistik, yakni :

10
1) Menentukan Kondisi kelas
Yakni dengan menyusun kondisi kelas yang sesuai dengan tujuan
belajar. Selain itu, guru juga harus cermat melihat untuk mengetahui
masalah apa saja yang muncul didalam kelas. Dengan melakukan
analisa, serta mengetahui faktor serta dampak apa saja yang
ditimbulkan, dengan ini guru dapat melakukan penilaian dan
menyusun tujuan atas hal tersebut.

2) Menganalisis Kondisi Yang Nyata


Yakni menentukan kondisi kelas yang diinginkan, guru selanjutnya
menganalisis keadaan yang ada. Yaitiu dengan membandingkan
keadaan yang nyata dengan keadaan yang diharapkan.

3) Memilih serta Menggunakan Strategi Pengelolaan


Guru yang efektif adalah guru yang menguasai berbagai strategi
manajerial yang terkandung di dalam berbagai pendekatan manajemen
kelas, dan mampu memilih serta menggunakan strategi yang paling
sesuai dalam situasi tertentu yang telah dianalisis sebelumnya.

4) Menilai Efektivitas Pengelolaan


Dalam tahap ini guru harus mengetahui sejauh mana efektivitas
strategi yang digunakan dalam pengelolaannya.Yakni dengan
melakukan evaluasi pengelolaan manajemen kelas baik dari sudut
pandang guru ataupun siswa. Apakah guru sudah menerapkan
manajemen kelas dengan tepat serta apakah siswa telah menunjukkan
perilaku yang diharapkan atau tidak.

Kelebihan dari pendekatan Analitik Pluralistik ini yaitu, guru dapat


memilih serta menggabungkan secara bebas pendekatan- pendekatan yang
sesuai dengan kemampuan selama maksud dan penggunaannnya untuk
pengelolaan kelas sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara

11
efektif dan efisien. Sedangkan kekurangannya yakni pendekatan analitik
pluralistik mendominasi tergantung berdasarkan jenis pendekatan apa yang
akan dipakai guru dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.

12
BAB IV

KESIMPULAN

Seorang guru adalah tenaga profesional yang berperan sebagai pengelola


aktivitas yang harus bekerja berdasarkan pada kerangka acuan pendekatan
manajemen kelas. Guru harus memiliki, memahami dan terampil dalam
menggunakan bermacam-macam pendekatan dalam manajemen kelas supaya bisa
menyesuaikan sehingga dapat mengangani kasus manajemen kelas yang tepat
dengan masalah yang dihadapinya.
Pendekatan instruksional pada dasarnya dirancang untuk memecahkan masalah-
masalah yang ada dalam siswa. Ini berarti tujuan-tujuan instruksional yang
hendak dicapai melalui model sistem instruksional yang dirancang harus sesuai
dengan need (kebutuhan) siswa, berarti wewenang untuk menentukan tujuan
(sistem) adalah siswa; wewenang untuk mengembangkan rancangan instruksional
(sistem instruksional) adalah ahli pendidikan. Maka dapat disimpulkan bahwa
kegiatan analisis siswa, pengguna lulusan dan lingkungan mutlak dilaksanakan
dalam pengembangan rancangan sistem instruksional

Pendekatan pluralistik merupakan pendekatan dengan pemilihan di antara


berbagai strategi manajemen kelas suatu atau beberapa strategi yang memiliki
kemungkinan untuk menciptakan serta menampung kondisi-kondisi yang
memberikan kemudahan kepada pembelajaran yang efektif dan efisien. Adapun
beberapa syarat yang harus dilakukan dalam pendekatan Analitik pluralistik,
yakni : 1)Menentukan Kondisi kelas, 2)Menganalisis Kondisi Yang Nyata ,
3)Memilih serta Menggunakan Strategi Pengelolaan dan 4) Menilai Efektivitas
Pengelolaan.

pendekatan eklektik merupakan pendekatan dengan cara menggabungkan


semua aspek terbaik dari berbagai pendekatan manajemen kelas untuk
menciptakan suatu kebulatan, atau suatu keseluruhan yang bermakna, yang secara

13
filosofis, teoritis, dan psikologis dinilai benar, yang bagi guru merupakan sumber
pemilihan prilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi disebut dengan
pendekatan eklektik. Pendekatan elektik meroukan pendekatan yang menekankan
pada potensialitas, kreaktivitas, dan inisiatif guru kelas dalam memilih pendekatan
tersebut sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Penggunakan pendekatan ini
dalam suatu situasi dapat digunakan dengan salah satu, mengombinasikan, atau
ketiga pendekatan tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anton, Anton, dan Usman Usman. "PENINGKATAN KUALITAS


PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN PENGELOLAAN
KELAS." TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan 4.1
(2020): 69-83.

Faizah, dkk. 2017. PSIKOLOGI PENDIDIKAN (Aplikasi teori di Indonesia).


Malang: UB Press.

Faruqi, Dwi. "Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Melalui


Pengelolaan Kelas." Journal EVALUASI 2.1 (2018): 294-310.

Nagro, Sarah A., Shanna E. Hirsch, and Michael J. Kennedy. "A self-led approach
to improving classroom management practices using video
analysis." TEACHING Exceptional Children 53.1 (2020): 24-32.

Mujiati, Maria. 2018. "Pendekatan Manajemen Kelas terhadap Masalah Belajar


melalui Studi Kasus di Kelas I SDN Merjosari 4 Kota Malang." SKRIPSI
Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah-Fakultas Ilmu
Pendidikan UM.

Skiba, Russ, et al. "Teaching the social curriculum: Classroom management as


behavioral instruction." Theory into practice 55.2 (2016): 120-128.

Wahyuni, Ayu Nur. Implementasi Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan


Efektifitas Pembelajaran Mata Pelajaran Al–Islam di Kelas III SD
Muhammadiyah 26 Surabaya. Diss. Universitas Muhammadiyah
Surabaya, 2016.

Warsono, Sri. "Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Belajar Siswa." Manajer


Pendidikan 10.5 (2016).

15
Widiasworo, E. (2018). Cerdas Pengelolaan Kelas. Diva Press

Yumnah, Siti. "Strategi Dan Pendekatan Pengelolaan Kelas Dalam


Pembelajaran." Jurnal Studi Islam: Pancawahana 13.1 (2018): 18-26.

Zahroh, Lailatu. 2015. "Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas." TASYRI':


JURNAL TARBIYAH-SYARI'AH ISLAMIYAH 22.2: 175-189.

16

Anda mungkin juga menyukai