Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Kelas
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd, Ph.D / Drs. Asrani, M.Pd
Disusun oleh :
Kelas 5C PGSD
(Kelompok 7)
Ahmad Aulia 1810125310005
Fitriani 1810125220060
Wahyudi 1810125210063
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan
makalah ini dimaksudkan untuk memenuhitugas mata kuliah “Pengelolaan Kelas”
dan menambah wawasan serta pengetahuan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd, Ph.D / Drs. Asrani, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah “Pengelolaan Kelas” yang telah berperan dalam
memberikan bimbingan dan arahan.
2. Teman–teman mahasiswa/i yang mengikuti mata kuliah “Pengelolaan
Kelas” atas kerjasama, bantuan, dan dukungannya.
3. Semua pihak yang telah membantu dengan memberikan waktu, tenaga,
dan pikiran untuk membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun dalam
penyempurnaan isi makalah ini sangatlah kami harapkan. Akhir kata dengan
segala kekurangan yang ada pada kami, kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
1. Pendekatan Intruksional............................................................................7
2. Pendekatan Eklektik..................................................................................8
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
instruksional, pendekatatan eklektis, dan pendekatan analitik pluralistik,
agar proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai yang diharapkan,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Hasil belajar yang optimal ditentukan oleh kondisi belajar yang optimal
pula. kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika seorang guru mampu
mengelola kelas dengan baik. Pengelolaan kelas dipandang sebagai salah satu
aspek penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar. Aktivitas
pengelolaan yang dilakukan oleh guru dalam rangka menciptakan kondisi yang
optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dapat berupa
hubungan interpersonal yang baik antara guru dan peserta didik maupaun peserta
didik dengan peserta didik lainnya.
Masalah akan muncul pada saat guru masuk ke dalam kelas, baik masalah
yang bersangkutan dengan pembelajaran maupun yang bersangkutan dengan
manajemen. masalah pembelajaran berkaitan dengan membuat RPP, penyajian
informasi, mengajukan pertanyaan, dan evaluasi. sedangkan masalah yang
berkaitan dengan manajemen adalah usaha untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya, memberi penguatan,
mengembangkan hubungan guru dan peserta didik, membuat tata tertib kelas yang
3
produktif. Masalah pembelajaran harus diatasi dengan cara pembelajaran, dan
masalah pengelolaan kelas harus diatasi dengan cara pengelolaan. beberapa alasan
seorang guru harus melakukan pengelolaan kelas, diantaranya: (1) mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar yang memungkinkan Peserta Didik untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin; (2) Menghilangkan berbagai hambatan yang
dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar; dan (3) Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta peralatan belajar yang mendukung dan
memungkinkan Peserta Didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional,
dan intelektual Peserta Didik dalam kelas.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Ketika tingkah laku peserta didik tersebut tidak diterima oleh orang lain,
maka mereka cenderung melakukan atau bertindak dengan hal-hal yang
kurang wajar.
Di antara tindakan atau perbuatan asosial yang bersifat individu
menurut Direkurs adalah sebagai berikut:
a) Tingkah laku yang ingin mendapatkan perhatian orang lain misalnya
membadut aktif di kelas, atau berbuat serba lamban.
b) Tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan misalnya selalu
mendebat atau kehilangan kendali emosional.
c) Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain, misalnya mengata-
ngatai.
d) Peragaaan ketidakmampuan, yaitu dalam bentuk sama sekali menolak
untuk mencoba melakukan apa pun karena yakin bahwa kegagalan
yang menjadi bagiannya.
Kemudian masalah-masalah kelompok dalam pengelolaan kelas
adalah:
a) Kelas kurang kohesif.
b) Kelas memberikan reaksi negative terhadap salah seorang Peserta
Didik.
c) Kelas memberikan support kepada anggota kelas yang melanggar
norma atau disiplin.
d) Kelas mudah dialihkan konsentrasinya kepada hal-hal yang tidak ada
hubungan dengan kegiatan pembelajaran.
e) Semangat kerja rendah.
f) Kelas kurang mampu beradaptasi dengan kondisi yang baru. melihat
dari permasalah tersebut, seorang guru yang profesional harus
mengetahui permasalahan yang terjadi serta mampu memecahkan
masalah tersebut. kelas yang baik ditandai dengan interaksi yang baik
pula. interaksi yang baik bergantung pada pendekatan yang guru
lakukan sebagai bagian dari pengelolaan kelas yang epektif.
6
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi
terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor
utama yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan
kegairahan peserta didik baik secara berkelompok maupun secara
individual. Keharmonisan hubungan guru dan anak didik, tingginya
kerjasama diantara peserta didik tersimpul dalam bentuk interaksi.
Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru
lakukan dalam rangka pengelolaan kelas. (Djamarah 2006)
Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:
1. Pendekatan Intruksional
Secara mendasar pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan
dengan cermat akan mencegah timbulnya sebagian besar manajerial kelas
merupakan pengertian dari pendekatan instruksional. Pendekatan ini
berpendapat bahwa manajerial yang efektif adalah hasil perencanaan
pengajaran yang bermutu. Dengan demikian merencanakan dengan teliti
pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan kemampuan setiap peserta didik merupakan peranan seorang guru.
Oleh karena itu, para pengembang pendekatan instruksional
menyarankan guru dalam mengembangkan strategi manajemen kelas
memperhatikan hal-hal berikut ini:
a) Menyampaikan kurikulum dan pembelajaran yang menarik, relevan
dan sesuai;
b) Menerapkan kegiatan yang efektif;
c) Menyediakan daftar kegiatan rutin kelas;
d) Memberikan pengarahan yang jelas;
e) Menggunakan dorongan yang bermakna;
f) Memberikan bantuan mengatasi rintangan;
g) Merencanakan perubahan lingkungan;
h) Mengatur kembali struktur situasi;
7
Guru sebagai pengelola kelas merupakan orang yang mempunyai
peranan yang strategis yaitu orang yang merencanakan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan di kelas, orang yang akan mengimplementasikan
kegiatan yang direncanakan dengan subjek dan objek peserta didik, orang
menentukan dan mengambil keputusan dengan strategi yang akan
digunakan dengan berbagai kegiatan di kelas, dan guru pula yang akan
menentukan alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan tantangan
yang muncul maka dengan beberapa pendekatan-pendekatan yang
dikemukakan, akan sangat membantu guru dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya.
2. Pendekatan Eklektik
8
Wilford A. Weber menyatakan bahwa pendekatan eklektik
merupakan pendekatan dengan cara menggabungkan semua aspek terbaik
dari berbagai pendekatan manajemen kelas untuk menciptakan suatu
kebulatan, atau suatu keseluruhan yang bermakna, yang secara filosofis,
teoritis, dan psikologis dinilai benar, yang bagi guru merupakan sumber
pemilihan prilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi disebut
dengan pendekatan eklektik.
9
pengajaran memerlukan guru menggunakan berbagai pendekatan tidak
hanya dengan menggunakan satu bidang pendekatan dalam satu teori.
Kelebihan dari Pendekatan Eklektik ini yaitu, guru dapat membuat
pengajaran lebih bervariasi dablebih menarik, masalah perbedaan individu
lalu materi lingkungan belajar yang kurang menarik dapat dipecahkan,
guru dapat lebih percaya diri dan meyakinkan dalam mengajarkan
keterampilan berbahasa, guru dapat menyampaikan materi pelajaran secara
lebih cepat, guru dapat menghidupkan suasana belajar mengajar dikelas,
siswa akan bersemangat dalam belajar dan tidak cepat jenuh, dan dapat
membuat siswa berkonsentrasi pada pelajaran.
10
1) Menentukan Kondisi kelas
Yakni dengan menyusun kondisi kelas yang sesuai dengan tujuan
belajar. Selain itu, guru juga harus cermat melihat untuk mengetahui
masalah apa saja yang muncul didalam kelas. Dengan melakukan
analisa, serta mengetahui faktor serta dampak apa saja yang
ditimbulkan, dengan ini guru dapat melakukan penilaian dan
menyusun tujuan atas hal tersebut.
11
efektif dan efisien. Sedangkan kekurangannya yakni pendekatan analitik
pluralistik mendominasi tergantung berdasarkan jenis pendekatan apa yang
akan dipakai guru dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.
12
BAB IV
KESIMPULAN
13
filosofis, teoritis, dan psikologis dinilai benar, yang bagi guru merupakan sumber
pemilihan prilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi disebut dengan
pendekatan eklektik. Pendekatan elektik meroukan pendekatan yang menekankan
pada potensialitas, kreaktivitas, dan inisiatif guru kelas dalam memilih pendekatan
tersebut sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Penggunakan pendekatan ini
dalam suatu situasi dapat digunakan dengan salah satu, mengombinasikan, atau
ketiga pendekatan tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
Nagro, Sarah A., Shanna E. Hirsch, and Michael J. Kennedy. "A self-led approach
to improving classroom management practices using video
analysis." TEACHING Exceptional Children 53.1 (2020): 24-32.
15
Widiasworo, E. (2018). Cerdas Pengelolaan Kelas. Diva Press
16