Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CARA PENULISAN KUTIPAN DARI BERBAGAI SUMBER


PUSTAKA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen pengampu : Nanang Hasan Susanto, M.Pd.I

Disusun oleh :
1. Arif Setiawan (2621050)
2. Putri Prihastari (2621052)
3. Tarisa Shinta Ihsani (2621055)

KELAS A
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
2023
Alamat : Jln. Pahlawan, Rowolaku, Kajen, Kabupaten Pekalongan telp (0285)412575, fax 423418
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan izin-Nya
kepada para penyusun sehingga makalah yang berjudul “Cara Penulisan Kutipan dari
Berbagai Sumber Pustaka ” ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang kelak kita nantikan syafa’atnya.
Penulis sudah berusaha untuk menyusun makalah ini selengkap mungkin. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang telah membantu pembuatan makalah
ini, terutama Bapak Nanang Hasan Susanto, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Metodologi
Penelitian
yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga menerima saran dan
kritik dari pembaca guna menyempurnakan penulisan makalah mendatang. Penulis berharap
walau dengan segala kekurangannnya, makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekalongan, 21 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang....... ..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................3
A. Penulisan Kutipan ...................................................................................................3
B. Pengertian Parafrase ............................................................................................... 4
C. Fungsi Parafrase ......................................................................................................6
D. Teknik Parafrase dalam Menghindari Plagiarisme .................................................. 7
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................8
A. Kesimpulan ..............................................................................................................8
B. Saran ........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menulis merupakan kegiatan yang
melahirkan pemikiran dan perasaan. Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang
produktif, menulis berarti seseorang menciptakan karya tulis, sehingga menulis dapat
dikatakan bukan suatu kegiatan yang mudah, namun menulis juga tidak sulit.
Saat ini dalam budaya akademis, etika pengutipan sumber informasi (copy paste) masih
belum menjadi perhatian. Hal ini menyebabkan munculnya budaya mengutip informasi
tanpa menyertakan penulisnya, salah satunya terdapat pada contoh jurnal, artikel, surat
kabar, dan lain-lain. Kegiatan ini di sebut juga dengan plagiarisme. Menurut KBBI, plagiat
atau plagiarisme adalah kegiatan mengambil karangan (pendapat, dsb) milik orang lain
dan menjadikannya seolah-olah hasil karya sendiri. Meski budaya ini sudah dikenal luas
di dunia akademis, namun hal ini tidak boleh dilakukan. Karena beberapa orang di dunia
akademis telah ditangkap karena plagiarisme. Untuk mencegah dan menanggulangi
permasalahan tersebut, Pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia menetapkan Peraturan Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 12 yang menyatakan bahwa
dosen/staf /peneliti dan mahasiswa akan dihukum jika terbukti melakukan plagiarisme.1
Oleh karena itu dalam makalah ini ditulis mengenai cara menulisan kutipan dari
berbagai sumber pustaka agar terhindar dari plagiarisme.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana cara penulisan suatu kutipan ?
2. Apa yang di maksud dengan parafrase?
3. Apa fungsi dari parafrase?
4. Bagaimana cara membuat parafrase dalam menghindari plagiarisme?
C. Tujuan Penelitian
Berdasakan latar belakang dan permasalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan makalah ini dibuat yaitu sebagai berikut.
1. Untuk memberikan suatu cara penulisan kutipan.

1
Rudi, F. “Contoh Parafrase Jurnal”. Ridwan institute .(2022). Diakses dari https://ridwaninstitute.co.id/contoh-
parafrase-jurnal/

1
2. Untuk memberikan penjelasan pengetahuan mengenai pengertian parafrase.
3. Untuk memberikan penjelasan pengetahuan mengenai fungsi parafrase.
4. Untuk memberikan cara membuat parafrase agar terhindar dari plagiarisme.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penulisan Kutipan
Salah satu bagian penting dalam sebuah proses penelitian adalah studi literatur
(membaca dari berbagai sumber) sesuai dengan topik yang diteliti untuk menghasilkan
ide/analisis baru yang dipresentasikan dalam sebuah hasil penelitian. Ide atau hasil
penelitian orang lain itu harus dituliskan sebagai kutipan. Kutipan adalah semua kalimat
atau paragraf yang bukan berasal dari ide/tulisan sendiri. Biasanya seorang penulis atau
pengarang mengambil tulisan orang lain untuk menjadi bagian dalam tulisannya. Informasi
lengkap tentang sumber kutipan dituliskan dalam sebuah daftar yang disebut Daftar
Referensi atau Daftar Pustaka. Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang
dipakai pada penulisan daftar referensi. Sebagai contoh, jika penulisan kutipan
menggunakan format American Psychological Association (APA), penulisan daftar
referensi juga harus menggunakan format APA.
Kutipan pada karya ilmiah bertujuan untuk menghindari adanya plagiarisme,
memperkuat argumen dan dijadikan sebagai landasan teori, penjelasan suatu uraian, atau
sebagai bukti untuk menunjang sebuah argumen.
Berdasarkan cara mengutipnya, kutipan dibedakan menjadi 2 jenis:
1. Kutipan tidak langsung, yaitu penulis mengambil ide orang lain, kemudian
merangkainya dengan kalimat sendiri. Hal ini berarti penulis tidak menulis sama
persis dengan kalimat asli yang dikutip. Cara menulis kutipan tidak langsung yaitu
dengan parafrase atau merangkum.
2. Kutipan langsung, yaitu menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Hal ini
berarti penulis langsung menggunakan teknik copy paste tanpa mengubah kalimat
aslinya. Ada dua jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang yakni terdiri
dari 40 kata dan kutipan langsung pendek yakni terdiri dari < 40 kata. Berikut adalah
cara menulis kutipan langsung.2
a. Penulisan Sumber

2
Faozan Tri Nugroho. Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung. Bola.com. (2022). Diakses dari
https://www.bola.com/ragam/read/4997176/cara-menulis-kutipan-langsung-dan-tidak-langsung

3
Penulisan kutipan biasanya berasal dari jurnal, buku, tulisan, sampai pernyataan
dari para ahli. Setelah dikutip, selanjutnya sumber harus dicantumkan ke dalam
tulisan. Penulisan nama sumber kutipan menggunakan nama terakhir dari
penulis. Cara penulisannya ada empat cara yaitu Sugiyono (2004), Sugiyono
(2004:19), (Sugiyono, 2004), (Sugiyono, 2004: 19). Penulisan nama sumber
diletakkan di depan maupun di akhir kalimat. Jika terdapat dua sumber penulis
dan akan dituliskan dalam satu tulisan maka teknik penulisannya adalah
menggunakan tanda penghubung dan (&). Misalnya, (Sugiyono & Arikunto,
2004) atau Sugiyono & Arikunto (2004). Jika lebih dari dua sumber maka nama
yang dituliskan adalah sumber pertama dan diikuti dengan kata “et al”.
Misalnya, Sugiyono et al. Selain itu, ketika akan menuliskan sumber yang
berasal dari buku yang terbitannya berbeda dan penulisnya juga berbeda dapat
dituliskan dengan cara memisahkan dengan tanda titik koma dan diurutkan
sesuai abjad. Misalnya, (Sugiyono, 2004; Arikunto, 2007).
b. Mengutip kutipan
Mengutip kutipan adalah penulis ingin mengutip kutipan yang ada dicantumkan
di bukan sumber aslinya. Penulisannya dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
"Responden adalah subjek penelitian atau orang yang diminta untuk
memberikan jawaban mengenai persepsi dan fakta terhadap topik tertentu."
(Arikunto, dikutip dalam Sugiyono, 2006).
B. Pengertian Parafrase
Parafrase adalah satu di antara jenis kutipan tidak langsung. Parafrase atau parafrasa
berasal dari bahasa Yunani παράφρασις (Paraphrasein), dan dalam bahasa latin disebut
“Paraphrasis”, yang artinya “cara ekspresi tambahan”. Menurut Kamus Oxford Advanced
Learner’s Dictionary, parafrase adalah cara mengekspresikan apa yang telah ditulis dan
dikatakan oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata yang berbeda agar membuatnya
lebih mudah untuk dimengerti.3 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdapat
2 pengertian parafrase, diantaranya:
1. Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa
menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian;

3
Linc, B.. “Workshop Mandeley dan Parafrase”. (2021) [Presentasi Powerpoint]. Diakses dari http://akt.febi.uin-
alauddin.ac.id/assets/file/Introduction_to_Mendeley.pdf?1646152030

4
2. Penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain,
dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.
Parafrase adalah penyajian kembali atas sebuah karya dengan bahasa lain tanpa
menghilangkan makna sesengguhnya dari karya tersebut.4 Parafrase juga dapat dipahami
sebagai penulisan ulang teks dalam bentuk susunan kata yang berbeda dengan tujuan
untuk menjelaskan makna yang tersembunyi. Dapat dikatakan bahwa parafrase
merupakan suatu cara yang digunakan penulis untuk menghindari plagiarisme melalui
kutipan tidak langsung dari teks aslinya. Penulis menggunakan teknik parafrase sebagai
teknik yang tidak melanggar hukum karena penulis hanya memparafrasekan gagasan
dengan kata-katanya sendiri.
Parafrase adalah keterampilan penting untuk dipahami dalam penulisan akademis. Hal
ini memungkinkan penulis untuk memasukkan sumber ke dalam karya tulis tanpa
plagiarisme dan menunjukkan bahwa penulis memiliki pemahaman yang mendalam
terhadap materi (Hafiz maisarah, 2023). Namun, penting untuk diingat bahwa parafrase
bukan hanya sekedar mengubah beberapa kata. Sebaliknya, keseluruhan ide dikerjakan
ulang dengan cara unik yang berbeda dari aslinya. Dan selalu ingat untuk mencantumkan
sumber aslinya saat melakukan parafrase.
Dilansir dari situs gramedia.com adapun ciri-ciri parafrasa diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Parafrase memiliki tuturan bahasa yang berbeda dengan teks asli sebelum
diparafrasakan,
2. Memiliki teknik penyampaian bahasa yang berbeda dari sumber aslinya,
3. Makna dan isi tuturan tidak berubah dari sumber aslinya.
Berikut beberapa contoh spesifik parafrase jurnal yang dapat digunakan dalam
penulisan karya ilmiah:
 Kutipan asli
"Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka
merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang
ingin diteliti." (Agung Hermanto, 2009: 15-16)
 Versi parafrase

4
Mursalati, U.V, Rati A. “Teknik Parafrase Dalam Ketrampilan Menulis untuk Menghindari Plagiarisme.”
Prosiding Seminar Nasional PBSI-III. (2020). Hal 344.

5
Menurut Agung Hermanto, (2009: 15-16), dalam membuat sebuah karya ilmiah
jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk
mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti.
C. Fungsi Parafrase
Ada beberapa fungsi dari parafrase, diantaranya:
1. Menghindari plagiarisme: Parafrase memungkinkan kita untuk menyertakan sumber
dalam karya kita tanpa harus menyalin teks asli. Ini sangat penting dalam menulis
akademis, karena plagiarisme dapat menyebabkan nilai rendah atau bahkan dikenakan
sanksi.
2. Menunjukkan pemahaman yang mendalam: Dengan parafrase, kita dapat
menunjukkan bahwa kita memahami dan dapat mengutarakan ide asli dalam kata-kata
kita sendiri. Ini menunjukkan kemampuan kita dalam memahami dan menafsirkan teks
yang kompleks.
3. Membuat teks yang lebih mudah dipahami: Parafrase dapat digunakan untuk
mengubah bahasa ilmiah menjadi bahasa yang lebih sederhana, sehingga teks yang
dihasilkan lebih mudah dipahami oleh pembaca yang berbeda.
4. Menyajikan ide dengan lebih jelas: Dalam konteks lisan, parafrase dapat membantu
kita untuk mengklarifikasi atau menyajikan ide kita dengan lebih jelas.
5. Meningkatkan kompetensi bahasa: Melakukan parafrase membuat kita harus
memahami ide dari teks asli dan menuliskannya dalam kata-kata kita sendiri. Hal ini
meningkatkan kemampuan kita dalam menulis dan berbahasa.
6. Meningkatkan kemampuan analisis: Melakukan parafrase membutuhkan kita untuk
memahami dan menganalisis teks asli secara mendalam. Hal ini dapat meningkatkan
kemampuan kita dalam menganalisis teks dan menemukan ide yang penting.
7. Menambah kosa kata: Melakukan parafrase membuat kita harus mencari kata-kata
yang sesuai untuk mengganti kata-kata dalam teks asli. Hal ini dapat meningkatkan
kosa kata kita dan menambah kemampuan kita dalam menggunakan bahasa.
8. Menambah penguasaan bahasa: Melakukan parafrase dapat menambah penguasaan
kita dalam bahasa yang kita gunakan, baik dalam bahasa asing maupun bahasa ibu.
9. Meningkatkan kemampuan sintaksis: Melakukan parafrase membuat kita harus
mengubah struktur kalimat dalam teks asli. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan
kita dalam menulis dengan sintaksis yang baik.

6
10. Menambah wawasan: Melakukan parafrase membuat kita harus mempelajari dan
memahami teks asli secara mendalam. Hal ini dapat menambah wawasan kita tentang
topik yang dibahas dalam teks tersebut.
D. Teknik Menulis Parafrase untuk Menghindari Plagiarisme
Budaya salin tempel (copy-paste) dalam kegiatan membuat suatu tulisan sudah menjadi
hal biasa dilakukan. Kegiatan copy-paste dalam menulis disebut plagiarisme. Plagiarisme
atau plagiat adalah kegiatan menjiplak karya orang lain. Menurut Brotowijoyo (1993),
plagiarisme adalah pembajakan berupa fakta, penjelasan ungkapan dan kalimat orang lain
secara tidak sah. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No.17 tahun 2010, plagiat merupakan perbuatan secara sengaja dalam memperoleh kredit
atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan
karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan secara
tepat dan memadai.
Plagiarisme dalam kegiatan menulis dapat dihilangkan dengan teknik parafrase.Teknik-
teknik yang bisa dilakukan untuk menghindari plagiarisme diantaranya:
1. Membaca ulang teks sumber sehingga kita benar-benar memahami isi teks tersebut.
2. Menulis ulang ide serta gagasan dalam teks dengan menggunakan kata-kata yang
dikembangkan sendiri dengan tata bahasa yang berbeda.
3. Membuat daftar beberapa kata dibawah parafrasa agar membantu dalam memahami
teks aslinya, dengan cara mencatat beberapa kata kunci yang menjadi tema parafrase.
4. Memastikan bahwa gagasan utama dalam suatu parafrasa pembahasannya masih sama
dengan artikel aslinya. Gunakan tanda petik ganda dalam mengidentifikasi istilah-
istilah khusus, terminologi, ataupun frase yang sebelumnya dikutip dari naskah asli.
5. Menuliskan sumber (termasuk halaman) untuk dapat mempermudah dalam menuliskan
sumber pustaka atau referensi.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kutipan adalah semua kalimat atau paragraf yang bukan berasal dari ide/tulisan
sendiri. Kutipan dibagi menjadi 2 jenis yaitu kutipan langsung dan tidak langsung.
Parafrase adalah penyajian kembali atas sebuah karya dengan bahasa lain tanpa
menghilangkan makna sesengguhnya dari karya tersebut. Dapat dikatakan bahwa
parafrase merupakan suatu cara yang digunakan penulis untuk menghindari
plagiarisme melalui kutipan tidak langsung dari teks aslinya. Penulis menggunakan
teknik parafrase sebagai teknik yang tidak melanggar hukum karena penulis hanya
memparafrasekan gagasan dengan kata-katanya sendiri.
Parafrase mempunyai beberapa fungsi diantaranya dapat menghindari plagiarisme,
menunjukkan kemampuan bahwa kita dapat memahami dan menafsirkan teks yang
kompleks, membuat teks menjadi lebih mudah dipahami, menyajikan ide dengan lebih
jelas, meningkatkan kompetensi bahasa, meningkatkan kemampuan analisis,
menambah kosa kata, menambah penguasaan bahasa, meningkatkan kemampuan
sintaksis, dan menambah wawasan.

B. Saran
Dengan adanya penjabaran makalah mengenai “Cara Penulisan Kutipan dari
Berbagai Sumber Pustaka” diharapkan pembaca dapat memahami materi dengan baik.
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
terutama dosen dan para mahasiswa, agar makalah ini dapat menjadi makalah yang
lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo. (1993). Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Akademia Presendo.


Linch, B. (2021). Workshop Mandeley dan Parafrase.Diakses dari http://akt.febi.uin-
alauddin.ac.id/assets/file/introduction to Mendeley.pdf?1646152030
Madani, M. U., & Ardianti, R. (2020). Teknik Parafrase Dalam Keterampilan Menulis
Untuk Menghindari Plagiarisme. Prosiding Seminar Nasional PBSI-III Tahun
2020, 344.
Rudi, F. (2022). Contoh Parafrase Jurnal. Ridwan Institute.Diambil dari
https://ridwaninstitue.co.id/contoh-parafrase-jurnal/
Faozan, T.,N. (2022). Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung.
Bola.com. Diakses dari https://www.bola.com/ragam/read/4997176/cara-
menulis-kutipan-langsung-dan-tidak-langsung.

Anda mungkin juga menyukai