Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TATA PENULISAN KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Ade Anggraeni Kartika Devi., M.Pd

Tingkat 1B

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Ejelica Nova Sari (P27901122062)


Hayatu Zakiyati Kamila (P27901122067)
Nur Febriyani (P27901122081)
Wida Maulida Heryani (P27901122095)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANTEN

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat
dan segala bentuk dan kenikmatannya kepada kita semua sehingga penulisan makalah ini
dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah diharapkan. Tak lupa pula kami
mengirimkan Shalawat atas junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW, sebagai Rahmatan
Lil’Alamin.

Makalah ini merupakan bentuk kewajiban dan penyempurnaan nilai kami selaku mahasiswa
di Poltekkes Kesehatan Banten pada mata kuliah Bahasa Indonesia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam membantu
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga makalah ini menjadi lebih sempurna.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Serang, 18 Juli 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2

Bab II Pembahasan

A. Kutipan ........................................................................................................................ 3
1. Definisi Kutipan ................................................................................................... 3
2. Fungsi Kutipan ..................................................................................................... 3
3. Jenis Kutipan ........................................................................................................ 3
4. Dasar-dasar Penulisan Kutipan ........................................................................... 5
5. Cara Penulisan Kutipan ....................................................................................... 7
6. Teknik Mengutip Berdasarkan Sumbernya ........................................................ 8
7. Teknik Mengutip Berdasarkan Bentuknya ......................................................... 9
8. Kiat-kiat Mengutip ............................................................................................... 10

B. Daftar Pustaka ............................................................................................................ 12


1. Definisi Daftar Pustaka ........................................................................................ 12
2. Cara Penulisan Daftar Pustaka ............................................................................ 13
3. Cara Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan Sumber yang Digunkan .............. 13

C. Tujuan Penulisan Kutipan Dan Daftar Pustaka ........................................................ 16

Bab III Penutup

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 17
B. Saran ............................................................................................................................ 17

Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal
tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait sat sam lain. Unsur-unsur yang
terkait tersebut memegang peran penting dalam memnjaga keutuhan bahasa Indonesia itu
sendiri.

Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan dan daftar pustaka.
Pembahasan ini dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah karya dan karangan ilmiah
harus memiliki kedua unsur ini. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan
kembali kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah
penulisan yang benar.

Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus mencari beberapa sumber
untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan
ke dalam sebuah kutipan maupun daftar pustaka. Penulisan kutipan dan daftar pustaka
yang baik dan benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia harus diketahui terlebih
dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum
memahami dan mempelajari tentang kutipan dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata
cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan ini sangat
penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan iiam agar sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kutipan?
2. Apa saja jenis-jenis kutipan?
3. Apa yang dimaksud daftar pustaka?
4. Bagaimana cara penulisan daftar pustaka?
5. Apa tujuan dari penulisan kutipan dan daftar pustaka?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi dari kutipan
2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis kutipan
3. Mengetahui dan memahami definisi daftar pustaka
4. Mengetahui dan memahami cara penulisan daftar pustaka
5. Mengetahui dan memahami tujuan penulisan kutipan dan daftar pustaka

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kutipan
1. Definisi Kutipan
Kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan mengutip
pendapat ahli di bidangnya atau upaya menyampaikan gagasannya dengan
menyampaikan gagasan para ahli.

Kutipan juga merupakan semua kalimat atau paragraf yang bukan berasal dari
ide/tulisan. Biasanya seorang penulis atau pengarang mengambil tulisan orang lain
untuk menjadi bagian dalam tulisannya. Gagasan itu diambil dari kamus,
ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, dan lain sebagainya.

2. Fungsi Kutipan
a. Landasan teori
b. Penguat pendapat orang lain
c. Penjelasan suatu uraian
d. Bahan bukti untuk menunjang suatu pendapat

3. Jenis-jenis Kutipan
Berdasarkan cara mengutipnya, kutipan dibagi mejadi 2 jenis:
a. Kutipan Langsung
Yaitu menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Hal ini berarti penulis
menulis langsung menggunakan teknik copy lalu paste tanpa mengubah kalimat
aslinya. Contoh kutipan langsung:
1) Mangkunegara (2007:86) menyatakan bahwa “benefit adalah nilai keuangan

(moneter) langsung untuk pegawai yang secara cepat dapat ditentukan”.


2) “Benefit adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang

secara cepat dapat ditentukan” (Mangkunegara, 2007:86).

Ada 2 jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan
langsung pendek. Kedua kutipan ini berbeda cara penulisan dan syaratnya.
a) Kutipan langsung pendek
Memiliki jumlah kata di bawah 40, dan jumlah barisnya tidak mencapai 3
baris. Kutipan langsung pendek dituliskan menjadi satu dalam paragraf karya

3
tulis, tambahkan tanda petik pada kutipan sehingga tanda petik ini menjadi
pemisah antara kalimat Anda dengan kalimat kutipan. Sumber kutipan ditulis
sedekat mungkin dengan kalimat kutipan. Penulisan sumber kutipan dapat
diletakkan di awal maupun akhir tulisan. Jika menulis sumber di awal kalimat,
nama penulis diletakkan di luar tanda kurung. Jika menulis sumber di akhir
kalimat, nama penulis diletakkan di dalam tanda kurung beserta tahun serta
nomor halaman.

Di bawah ini merupakan contoh penulisan kutipan langsung pendek untuk


memperjelas cara penulisan jenis kutipan ini:

Kata teknologi bisa menjurus ke topik kesenian, sebagaimana penjelasan dari


Capra (2004), yaitu “teknologi merupakan salah satu pembahasan sistematis
seni terapan atau pertukangan. Hal ini lebih mengacu pada literatur Yunani
menyebutkan tentang Technologia yang berasal dari techne kata, yang artinya
wacana seni.”

b) Kutipan langsung panjang


Kutipan langsung panjang berisikan 40 kata atau lebih, dan bisa memakan 3
baris dari satu paragraf. Sesuai dengan istilah yang mengikutinya, yaitu
dengan cara membuat blok kalimat yang dikutip tanpa tanda petik, ukuran
font, dan spasi sesuai dengan karya tulis tetapi ditulis menjorok/masuk 1 cm (5
spasi) dari batas margin kiri tulisan Anda. Oleh karena kalimat yang dikutip
ini tergolong banyak/panjang maka kalimat kutipan dipisahkan dari kalimat.
Contoh kutipan panjang:

Informasi mengenai alam laut belum sebanyak informasi yang didapatkan di


alam daratan, karena betapa luasnya permukaan laut. Hal ini sesuai dengan
pernyataan sejumlah ahli (Austin, 1988; Prager dan Earle, 2000). Mereka
mengatakan:
Lautan merupakan habitat terbesar dunia yang di dalamnya masih tersimpan
banyak rahasia yang belum terungkap. Laut menutupi lebih dari dua per tiga
atau tujuh puluh persen permukaan bumi. Luas keseluruhan wilayah laut yang
menutupi bumi adalah 3,61 x 108 km2, dengan kedalaman rata-rata 3.800 m
dan menyediakan sekitar 97 persen dari keseluruhan ruang kehidupan di
bumi.

4
b. Kutipan tidak langsung
Yaitu pinjaman pendapat yang hanya mengambil inti sarinya saja, kemudian
merangkainya dengan kalimat sendiri. Hal ini berarti penulis tidak menulis sama
persis dengan kalimat asli yang dikutip. Terdapat 2 pilihan ketika menulis kutipan
tidak langsung.
1) Dengan melakukan parafrase dari kutipan, yaitu mengganti sejumlah kata dan
kalimat tanpa mengubah makna kutipan. Contoh kutipan yang di parafrase:

Teks asli: “Orang dewasa adalah seseorang yang telah menyelesaikan


pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya di dalam masyarakat
bersama dengan orang dewasa lainnya”. (Elizabeth Hurlock, 1991).

Teks setelah melakukan parafrase: Berdasarkan pemikiran Elizabeth Hurlock


(1991), dapat disimpulkan bahwa orang dewasa merupakan orang yang sudah
mengakhiri proses perkembangan dan pertumbuhan, serta mampu hidup
berdampingan dengan orang dewasa lainnya dalam kehidupan sosial
masyarakat.

2) Dengan merangkum, meringkas, dan menyimpulkan isi dari kutipan. Contoh


dari proses merangkum sumber kutipan, untuk menulis kutipan tidak
langsung.
Teks asli: “Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.
Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi
juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.” (Shannon &
Weaver, 1949)

Teks setelah dirangkum: Shannon & Weaver (1949), berpendapat bahwa


komunikasi adalah interaksi manusia untuk mempengaruhi satu sama lain,
menggunakan berbagai medium dalam prosesnya.

4. Dasar-dasar Penulisan Kutipan


Hal-hal yang perlu diperhatikan, khususnya mengenai format penulisan kutipan yang
benar. Format penulisan ini berlaku baik untuk menulis kutipan langsung atau menulis
kutipan tidak langsung.

5
a. Menulis nama penulis dari sumber kutipan
Jika tidak bisa menemukan penulis asli dari sumber kutipan, dapat menuliskan
nama penerbit atau nama organisasi yang menulis sumber kutipan. Berikut contoh
dari penulisan nama penulis sumber kutipan:
1) Sumadiria (2005)

2) Oxford Paperback Dictionary (1979)

b. Penulisan sumber kutipan


Setidaknya terdapat 4 cara yang bisa terapkan dalam menulis sumber kutipan.
Penulisan kutipan ini bergantung apakah Grameds ingin mencantumkan halaman
di mana kutipan tersebut diambil atau tidak. Berikut contoh dari 4 penulisan
sumber kutipan:
1) Djuraid (2007)
2) Djuraid (2007:19)
3) (Djuraid, 2007)
4) (Djuraid, 2007:19)

c. Meletakan sumber di akhir kalimat


Cara penulisan tersebut merupakan cara yang umumnya digunakan dalam
menulis kutipan. Juga bisa menggabungkan sumber dengan kalimat penulisan.
Berikut kedua contoh dari kedua penulisan kutipan:
“Media pembelajaran adalah segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan
pesan untuk belajar baik melalui buku, film, kaset, dan media pendidikan
lainnya” (Briggs, 1970), atau;
Briggs (1970), mengungkapkan pendapat yaitu “media pembelajaran adalah
segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan untuk belajar baik melalui
buku, film, kaset, dan media pendidikan lainnya.”

d. Mengutip 2 penulis sumber kutipan


Ada kalanya menemukan 2 penulis yang mengarang tulisan sumber kutipan. Jika
menemukan kasus tersebut, cukup menambahkan tanda “dan” (&) di antara kedua
penulis. Selebihnya, bisa mengikuti kaidah yang sebelumnya sudah dijelaskan.
Berikut contoh penulisannya:
Doug Newson & James A. Wollert (1985:11), mengatakan “berita adalah apa
saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat.”

6
e. Mengutip tulisan yang sudah dikutip sebelumnya
Terkadang, penulis mengutip tulisan dari penulis lain di dalam tulisannya. Dalam
situasi ini, kita bisa menyatakan bahwa kutipan ini telah dikutip oleh penulis lain.
Berikut cara penulisannya:
“Berita merupakan laporan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi yang ingin
diketahui oleh umum, dengan sifat aktual, terjadi di lingkungan pembaca,
mengenai tokoh terkemuka, akibat peristiwa tersebut berpengaruh terhadap
pembaca.” (Nasution, dikutip dalam Aliet, 2008).

f. Mengutip banyak sumber berbeda


Kita bisa mengutip 2 sumber berbeda, dan memasukkannya ke dalam satu kalimat
yang sama. Caranya adalah dengan memisahkan kedua sumber dengan tanda
“titik koma” (;), serta mengurutkannya berdasarkan abjad. Berikut contoh
penulisannya:
“Uang merupakan sesuatu yang lazim dipakai dalam bertransaksi atau alat
penukar, serta mempunyai kemampuan dalam mentransformasikan serta
mengubah dunia sosial terhadap dunia aritmatik dan digunakan sebagai sarana
reifikasi paling murni.” (A. C. Pigou, 1949; Georg Simmel, 1900).

5. Tata Cara Penulisan Kutipan


a. Cara menulis kutipan yang berasal dari internet
1) Memastikan ulang bahwa website tersebut memiliki informasi valid untuk
karya ilmiah. Ini tetap harus dilakukan agar karya ilmiah tidak memiliki
kesalahan dalam penyampaian informasi.
2) Mencari nama penulis serta tahun tulisan dimuat dalam website tersebut.
Nama penulis ini nantinya akan menjadi sumber penulis yang dicantumkan
ketika mengutip tulisan dari website tersebut.
3) Selebihnya, proses pengutipan sumber dari internet sama dengan mengutip
tulisan dari karya ilmiah lain.

Berikut salah satu contoh dari menulis kutipan yang sumbernya berasal dari
internet:
Penyerangan Rusia terhadap Ukraina membawa dampak bagi harga minyak
dunia. Hal ini selaras dengan pernyataan Siladitya Ray (2022), yang

7
mengungkapkan bahwa pasar saham global terus diguncang oleh konflik yang
semakin dalam di Ukraina, sementara harga minyak mentah global sempat
mencapai level tertinggi 14 tahun.

6. Teknik Mengutip Berdasarkan Penulisan Sumbernya


a. Catatan Dalam Tubuh Karangan (Body Note)
1) Dalam body note terdiri dari tiga unsur, yakni nama pengarang, tahun terbit,
dan halaman.
2) Selain tiga unsur tadi cara penulisan body note selalu menggunakan tanda
kurung dan tahun serta halaman yang dipisah dengan titik dua.
Contoh : Haryanto (2009:15) dan Ismail (2008:25).

b. Catatan Kaki (Foot Note)


Unsur catatan kaki antara lain :
1) Nomor Petunjuk
Nomor petunjuk letaknya diawal dengan bentuk angka Arab yang
menggantung di atas dan berurutan secara berkesinambungan.

2) Nama Pengarang
Nama pengarang ditulis seperti biasa, tidak dibalik dan dengan gelar yang
tidak dicantumkan.

3) Judul Karangan
Judul jika bersumber dari buku, maka judul tersebut dicetak miring dan jika
bersumber dari majalah, koran, atau internet maka diapit dengan tanda kutip.

4) Data Kepustakaan
Data kepustkaan meliputi kota terbit, penerbit, dan tahun terbit. Ketiga hal itu
berada di dalam tanda kurung dengan nama kota diawal yang diikuti oleh titik
dua untuk kemudian ditulis nama penerbitnya. Setelah nama penerbit, barulah
tahun terbit dengan nama penerbit yang dipisah dengan koma. Hal ini berbeda
dengan sumber yang berasal dari jurnal, majalah, atau koran yang dalam
catatan kaki ini nama jurnal, majalah, atau koran dicetak miring diikuti oleh
tanggal penerbitan. Khusus untuk internet, hal yang disampaikan adalah nama
laman (website) diikuti tanggal pengaksesan.

8
c. Halaman
Halaman ditulis diakhir catatan kaki. Ada yang menyingkat kata halaman ini
dengan hlm. Atau hal., yang kemudian diikuti oleh halam referensi yang dirujuk.
Setelah itu, barulah kemudian diakhiri dengan titik.
1) Contoh dari buku
Henry Guntur Taringan, Menulis : Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa,
(Bandung:Angkasa, 2008), hlm. 5.
2) Contoh nonbuku
a) Syarif Hidayatullah, “Apa Itu Bahasa: Sepuluh Pengertian Bahasa
Menurut Para Ahli, ” Dikutip dari http:// wismasastra.wordpress.com pada
5 Januari 2013.
b) Arifin. “Bahasa Kita Bahasa Indonesia.” Republika, 12 Desember 2013

7. Teknik Mengutip Berdasarkan Bentuknya


a. Kutipan langsung
1) Untuk teks yang tidak lebih dari 4 baris maka dapat melakukan langkah-
langkah berikut :
a) Kutipan terintregasi oleh teks.
b) Kutipan diawali dan diakhiri tanda kutip.
c) Jika teks utama ditulis dengan 2 atau 1,5 spasi, maka kutipan pun ditulis 2
atau 1,5 spasi. Hal yang sama terjadi jika teks utama 1 spasi, maka ditulis
1 spasi.
d) Mencantumkan sumber referensi.
Contoh: Pembelajaran sebagai suatu yang bersifat sistematis tersebut,
dinyatakan pula oleh Dimyati dan Mudjono (1999: 297) yang menyatakan
bahwa, “pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam
desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar.”

Adapun kutipan yang lebih dari empat baris memiliki cara penulisan sebagai
berikut :
1) Kutipan dipisahkan dari teks utama.
2) Kutipan tidak diawali tanda kutip.
3) Kutipan ditulis 1 spasi walaupun teks utama 2 atau 1,5 spasi.

9
Contoh: Strategi pembelajaran bahasa Indonesia menurut Iskandar Wassid dan
Sunendar (2009:8) memiliki pengertian, Pola keterampilan pembelajaran yang
dipilih pengajar untuk melaksanakan program pembelajaran keterampilan
berbahasa Indonesia. Program tersebut dirancang dapat menciptakan situasi
pembelajara yang memungkinkan peserta didik melakukan aktivitas mental
dan itelektual secara optimal untuk mencapai tujuan keterampilan berbahasa
Indonesia yang terdiri atas keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.

b. Kutipan tidak langsung


Karakteristik kutipan tidak berbeda dengan kutipan langsung. Hal ini bisa dilihat
dari teknis pemulihannya berikut :
1) Terintregasi dengan teks utama.
2) Tidak diapit oleh tanda kutip.
3) Teks kutipan sesuai dengan teks utama. Jika 1 spasi, maka 1 spasi, begitupun
jika 1,5 atau 2 spasi.
4) Mencantumkan sumber kutipan.

Contoh :
Majas menurut Nurgyantoro (1987:297) merupakan kata kata yang tidak
menunjuk pada makna harfiah melainkan pada makna yang ditambah atau makna
yang tersirat.

8. Kiat-Kiat Mengutip
a. Menerangkan Kutipan
Dalam menerangkan kutipan, penulis dituntut untuk membahas kembali kutipan
yang telah ia kutip dengan pandangannya atau dengan mengkaitkan antara kutipan
dengan pembahasan yang dibahasnya.
Contoh:
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memeberikan dua pengertian
bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol
vokal (bunyi ujaran) yag bersifat arbitrer. Dari pendapat ini jelas bahwa bahasa

10
merupakan alat komunikasi primer yang ditandai dengan bunyi dan itu hanya
dihasilkan oleh alat ucap manusia, bukan hewan. Adapun bunyi ini bersifat
arbitrer. Artinya tidak ada hubungan antra bahasa dengan benda yang
disimbolkan.

b. Memperkuat Gagasan dengan Kutipan


Jika dalam menerangkan kutipan, letak kutipan berada di awal, maka sebaliknya
dalam memperkuat gagasan ini, kutipan diletakkan setelah pendapat penulis.
Sehingga kutipan tersebut seakan-akan menjadi dalil pembenaran atas pendapat
penulis.
Contoh:
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Manusia akan mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi tanpa adanya bahasa. Dapat dilihat bagi mereka yang
tunarungu dan wicara. Mereka hanya bisa menggerakan tangan untuk
memberikan bahasanya. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan
alat primer untuk berkomunikasi. Hal ini senada dengan pendapat Keraf dalam
Smarapradhipa (2005:1), yang memberikan pengertian bahasa menjadi dua.
Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,
bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

c. Menyimpulkan Beberapa Kutipan


Dalam menyimpulkan beberapa kutipan, syarat utamanya adalah kutipan-kutipan
tersebut harus satu konsep ata sederajat sehingga memungkinkan untuk
melakukan penyimpulan. Hal ini terjadi pada penjabaran mengenai definisi yang
biasanya tidak cukup dengan satu kutipan.
Contoh:
Pengertian bahasa menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), dibagi menjadi
dua. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol
vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Adapun menurut Santoso (1990:1),
bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara
sadar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi

11
yang dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan alat ucap manusia yang
dilakukan secara sadar dengan simbol-simbol yang bersfat arbitrer.

d. Membandingkan Beberapa Kutipan


Dalam membandingkan beberapa kutipan yang diperbandingkan adalah
persamaan dan perbedaan.
Contoh:
Pengertian bahasa menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Hal ini sedikit berbeda dengan
yang disampaikan oleh Wibowo (2001:3), yang menyampaikan definisi bahasa
sebagai sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat
ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat
berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Pendapat Wibowo senada dengan Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1),
memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan sebagai alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang
mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

B. Daftar Pustaka
1. Definisi Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi keterangan mengenai sumber rujukan yang digunakan dalam
penyusunan tugas akhir. Keterangan ini meliputi nama pengarang, tahun terbitan,
judul buku, kota penerbitan, dan nama penerbit. Gelar yang dimiliki pengarang tidak
dicantumkan dalam daftar pustaka. Ketentuan pencantuman daftar pustaka adalah
sebagai berikut. Daftar rujukan dapat berupa buku teks, jurnal penelitian, laporan
penelitian,tugas akhir seperti skripsi dan disertasi, dan terbitan karya ilmiah. Daftar
pustaka disusun secara alfabetis menurut nama belakang pengarang dan tidak perlu
menggunakan nomor urut. Apabila terdapat dua atau lebih nama pengarang yang
sama, pengurutan dilakukan mulai dari tahun terbitan yang terbaru. Untuk terbitan-
terbitan berikutnya nama pengarang tidak ditulis, tetapi diganti dengan garis lurus
tengah (bukan garis bawah) sepanjang 7 ketukan. Daftar pustaka ditulis tanpa nomor.

12
2. Cara Penulisan Daftar Pustaka
Komponen-komponen yang harus dicatumkan dalam daftar pustaka ini adalah sebagai
berikut.
a. Nama penulis,
Dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan.
Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun Indonesia. Cara
penulisan inilah yang berlaku secara internasional tanpa mengenal kebangsaan
dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak mengenal prinsip nama yang lebih dikenal
masyarakat, melainkan nama belakangnya, tanpa memperhitungkan jenis nama itu
merupakan nama keluarga atau bukan.
b. Tahun penerbitan,
c. Judul
Sumber tertulis yang bersangkutan dengan digaris bawahi atau dicetak miring.
d. Kota tempat penerbit berada,
e. Nama penerbit.

3. Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang Digunakan


a. Sumber dari jurnal
Penulisan jurnal sebagai daftar pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis,
nama depan penulis, tahun penerbitan, judul artikel (ditulis diantara tanda petik),
judul jurnal dengan digaris bawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan
angka arab dan digaris bawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor
penerbit (jika ada) dengan angka arab dan ditulis di antara tanda kurung, nomor
halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir
tanpa didahului singkatan “pp” atau “h”.
b. Sumber dari buku
Kalau sumber tertulisnya berupa buku, maka urutan-urutan penulisnya adalah:
nama belakang penulis, nama depan, tahun penerbitan, judul buku digaris bawahi,
edisi, kota asal, penerbit.
Contoh Daftar Pustaka yang sumbernya dari Buku (Roma Decade, 2019)
1) Satu Orang Penulis
Mahendra, Rendra. 2010. Politik dan Ekonomi. Jakarta: Pustaka Barat.

13
2) Dua atau Tiga Penulis
Ramadhan, Reza, Budiono dan Viona Putri. 2006. Dasar-dasar Mempelajari
Tenses Untuk Beginner 2. Bandung. Pustaka Indonesia.
3) Tanpa Penulis
Depdiknas. 2010. Panduan Pengajaran Pendidikan Tingkat Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.
4) Buku Teks Terjemahan
Saputra, Robi (Penterjemah). 2011. Analisis Manajemen Produksi dan
Manajemen Pemasaran. Bandung: Intermedia
5) Nama Penulis Sama, Judul Buku Yang Berbeda
Maharani, Riska. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan Menengah Edisi 1.
Semarang: Media Akuntansi. __________. 2009. Dasar-dasar Akuntansi
Keuangan Menengah Edisi 2. Semarang: Media Akuntansi

c. Jika sumber di luar jurnal dan buku


1) Berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Soelaeman, M.I. 1985. Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis Terhadap
Situasi Kehidupan dan Penddikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertai
Doktor pada IKIP Bandung: tidak diterbitkan
2) Berupa publikasi departemen
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Petunjuk pelaksanaan
Beasiswa dan Dana bantuan Operasional. Jakarta; Depdikbud
3) Berupa dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. 1983. Laporan Penilaian Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud
4) Berupa makalah
Kartadinata, S. 1989. “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia:
Kajian Psikologis”. Makalah pada konvensi tujuh IPBI, Denpasar
5) Berupa surat kabar
Sanusi, A. 1986. “Menyimak Mutu Pendidikan Dengan Konsep Taqwa dan
Kecerdasan. Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif”. Pikiran rakyat
(8 September 1986)

14
d. Jika sumber dari internet
Cara penulisannya ialah: Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), (jenis
medium). Tersedia: alamat di Internet. (tanggal diakses).
1) Bila artikel dalam majalah
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah (Jenis Media),
Volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat di Internet. (tanggal diakses)
2) Bila artikel di surat kabar
Cara penulisan artikel dari surat kabar adalah menuliskan judul artikel diikuti
tanggal, bulan dan tahun dalam tanda kurung, nama surat kabar dicetak
miring, nomor halaman.
3) Bila pesan dari e-mail
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan. E-
mail kepada penerima. (alamat e-mail penerima).

e. Cara penulisan artikel dari sumber elektronik


Sumber bacaan dari elektronik dituliskan dengan abjad awal nama akhir, tahun,
pernyataan sumber yang dikutip, nama dan alamat sumber, tanggal sumber
informasi tersebut diperoleh.

f. Cara penulisan sumber bagian bab dari buku


Sumber bacaan yang berasal dari bagian bab atau chapter dari sebuah buku,
dituliskan pada daftar pustaka yakni nama akhir penulis, abjad awal nama awal
dan tengah, tahun, judul bab, diikuti dengan nama akhir penulis atau editor buku
yaitu singkatan nama akhir, diikuti nama awal dan tengah (jika ada), judul buku
ditulis miring, halaman dalam kurung, tempat penerbitan dan penerbit.

g. Rujukan dengan Pengarang yang sama


Untuk daftar pustaka dengan dua atau lebih pengarang yang sama, nama
pengarang yang kedua dan seterusnya tidak ditulis lengkap, tetapi diganti dengan
garis lurus tengah (bukan garis bawah). Pengurutan alfabetik dilakukan mulai dari
tahun terbitan yang terbaru. Apabila tahun terbitan sama, digunakan huruf arab
kecil langsung setelah tahun. Ketikan dimulai 7 ketukan dari batas tepi kiri.

h. Dokumen resmi
Dokumen resmi adalah dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga resmi.
Untuk rujukan jenis ini digunakan nama lembaga sebagai nama penulis.

15
Komponen yang lain mengikuti ketentuan-ketentuan yang sama. Pada umumnya,
nama penerbit sama dengan nama lembaga yang tertulis di depan.
i. Pustaka yang tidak diketahui pengarangnya
Untuk sumber yang tidak diketahui pengarangnya, bagian yang seharusnya
dicantumkan pengarang diganti kata anonim. misalnya: Anonim. 1993. “Earth’s
Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life on Earth. New York: Life
Public.
1) Tanda titik.
2) Huruf pertama masing-masing kata pada judul buku ditulis dengan
menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata-kata depan, misalnya kata
dalam, pada, dan, di, dan dari.
3) Penerbit buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan titik dua
(:), kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.

C. Tujuan penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka


1. Agar terhindar dari tuduhan penjiplakan (plagiarisme)
Salah satu fungsi kutipan adalah untuk menguatkan atau mendukung tulisan ilmiah
Anda. Oleh karena itu, Anda harus mencantumkan sumber kutipan Anda secara
singkat di bagian akhir setelah kalimat kutipan atau tepat sebelum kalimat kutipan
(paling dekat dengan kalimat kutipan) dan menuliskan sumbernya secara lengkap
pada daftar pustaka. Dengan melakukan ini sebenarnya Anda sedang menghindarkan
diri dari masalah di kemudian hari terkait dengan mengambil hak cipta karya tulis
seseorang tanpa ijin.
2. Menghargai penulis sebelumnya
Ketika Anda menuliskan secara lengkap sumber kutipan dan daftar pustaka,
sebenarnya Anda sedang menghargai orang yang mempunyai ide tersebut. Selain itu,
juga pengakuan bahwa teks pada bagian tersebut adalah dari ide, argumen, dan atau
analisa orang lain.
3. Membantu pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai sumber kutipan
Salah satu manfaat dari menuliskan sumber kutipan dan daftar pustaka secara lengkap
adalah membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kutipan
tersebut. Kadang-kadang pembaca tertarik untuk membaca lebih dalam tulisan yang
Anda kutip. Dengan demikian, pembaca dapat menelusuri informasi dari sumber
kutipan dan kemudian mendapatkan rincian lengkapnya pada daftar pustaka.
16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Membuat sebuah karya dan karangan ilmiah, akan lebih baik jika dilengkapi dengan
kedua unsur ini yaitu kutipan dan daftar pustaka. Kedua unsur ini memiliki peran dan
fungsinya maisng-masing seperti yang telah dibahas pada bab diatas. Salah satu fungsi
dari kedua unsur ini adalah sebagai penghargaan atas pendapat dan karya orang lain.

Dalam sebuah karya dan karangan ilmiah, kutipan biasanya ditemukan di dalam teks
bacaan. Terakhir adalah daftar pustaka, untuk membuat sebuah karya ataupun karangan
ilmiah, daftar pustaka ini harus tercantum agar pembaca dapat mengetahui sumber-
sumber bacaan lainnya yang ditemukan pada karya dan karangan ilmiah. Daftar pustaka
diletakkan pada halaman akhir sebuah karya atau karangan ilmiah.

B. Saran

Seorang penulis hendaknya memperhatikan dalam penulisannya baik karya ilmiah,


artikel, skripsi, tesis dan lainnya dalam penggunaan kutipan dan daftar pustaka, agar
pembaca dapat melihat referensi atau daftar bacaan penulis. Sehingga penulis dapat
mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya. Selesailah makalah yang membahas tentang
kutipan dan daftar pustaka. Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus penulis
perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arum, Rifda. Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung. Diakses pada 21 Juli
2022. Dari https://www.gramedia.com/literasi/cara-menulis-kutipan-langsung-dan-
tidak-langsung/

Azaria, Sally. 2016. Penulisan Sumber Kutipan dan Daftar Pustaka. Diakses pada 18 Juli
2022. Dari
https://library.petra.ac.id/files/APA%20dan%20MLA%20edisi%20baru.pdf

Deepublish. 2022. Diakses pada 21 Juli 2022. Dari https://penerbitdeepublish.com/kutipan-


dalam-buku-ajar/amp/

Irawan, Dedi. 2014. Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah. Diakses
pada 18 Juli 2022. Dari https://www.slideshare.net/deddirraone/cara-menulis-kutipan-
dan-daftar-pustaka-karya-tulis-ilmiah

Lestyarini, Beniati. 2011. Mengutip dan Menulis Daftar Pustaka dalam Penulisan Karya
Ilmiah. Diakses pada 18 Juli 2022. Dari
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198605272008122002/pengabdian/makalah+ppm+20
11.pdf

Radianto, D. O. 2019. Kutipan dan Daftar Pustaka. Diakses pada 18 Juli 2022. Dari
https://lecturer.ppns.ac.id/dennyoktavina/2019/11/27/kutipan-dan-daftar-pustaka/

Rafif dan Anisatul. 2017. Makalah Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka. Diakses pada
19 Juli 2022. Dari
https://www.academia.edu/38043665/MAKALAH_KUTIPAN_CATATAN_KAKI_
DAN_DAFTAR_PUSTAKA_docx

Sarwinata, dkk. 2016. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa. Diakses pada 19 Juli
2022. Dari https://gizi.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/Buku-Pedoman-
Skripsi_Okt2017-dari-LPPM.pdf#page=35

18

Anda mungkin juga menyukai