PENYUSUN
MALANG
DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul "Kutipan" ini dapat diselesaikan.
Makalah ini merupakan materi yang disajikan sebagai panduan pembuatan kutipan dan
diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk kita semua mengenai kutipan. Dengan
kemampuan yang sangat terbatas dan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam
pengetikan maupun isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.2 Definisi dan Jenis Kutipan...........................................................................................................3
2.2.1 Definisi Kutipan..................................................................................................................3
2.2.2 Jenis Kutipan......................................................................................................................3
2.3 Teknik Mengutip dalam Kutipan.................................................................................................4
2.3.1 Teknik Mengutip Berdasarkan Bentuknya..........................................................................4
2.3.2 Teknik Mengutip Berdasarkan Penulisan Sumbernya.........................................................6
2.4 Kiat-kiat Mengutip Sebuah Kutipan..........................................................................................11
2.4.1 Menerangkan Kutipan.....................................................................................................11
2.4.2 Memperkuat Gagasan dengan Kutipan..........................................................................12
2.4.3 Menyimpulkan Beberapa Kutipan..................................................................................13
2.4.4 Membandingkan Beberapa Kutipan................................................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................15
3.1 Simpulan...................................................................................................................................15
3.2 Saran.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita pun dituntut untuk
selalu memngembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu bentuk pengembangan
tersebut ialah dengan cara membuat karya tulis ilmiah, buku since, dan lain sebagainya. Dalam
pembuatan karya ilmiah maupun buku-buku since tentu tidak akan lepas dari yang namanya
sumber rujukan. Sumber rujukan dalam hal ini adalah teori–teori dari berbagai sumber baik
diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya
yang mendukung argumen kita dalam pembuatan karya tulis tersebut. Dalam pengambilan
informasi tersebut tentu keterangan dari sumber tersebut harus dicantumkan dalam karya tulis
Sungguh ironis jika sampai saat ini masih banyak para terpelajar yang kadang masih
salah dalam melakukan kutipan. Karena pentingnya mengutip dengan cara yang benar, maka atas
keprihatinan akan hal inilah yang mendorong kami untuk membuat makalah mengenai kutipan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan bahwa nantinya dalam pembuatan karya tulis mahasiswa
dan para terpelajar lainnya dalam mengutip bisa mengutip dengan cara yang benar berdasarkan
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan mengutip pendapat
para ahli. Oleh karena itu, kutipan didefinisikan sebagai pinjaman kalimat atau pendapat
dari seorang pengarang atau ucapan seorang pengarang yang terkenal baik dalam buku
lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
sarinya saja.
Dari kedua jenis kutipan tersebut dapat disampaikan bahwa kutipan langsung dan
mengutipnya, kutipan langsung secara utuh mengutip teks yang akan dijadikan
rujukan, sedangkan kutipan tidak langsung hanya mengambil pokok pikiran atau
3
2.3 Teknik Mengutip dalam Kutipan
masing-masing pola ditentukan oleh banyaknya teks yang dikutip. Untuk teks
yang tidak lebih dari 4 baris, maka dapat melakukan langkah-langkah berikut.
3) Jika teks utama ditulis dengan 2 atau 1,5 spasi, maka kutipan pun ditulis
2 atau 1,5 spasi. Hal ini yang sama terjadi jika teks utama 1 spasi,
Pembelajaran sebagai suatu yang bersifat sistematis tersebut, dinyatakan pula oleh
Dimyati dan Mudjono (1999: 297) yang menyatakan bahwa, “pembelajaran merupakan
kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar
4
Adapun kutipan yang lebih dari empat baris memiliki cara penulisan sebagai berikut.
3) Kutipan ditulis 1 spasi walaupun teks utama 2 atau 1,5 spasi.
Selanjutnya, hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengutipan langsung adalah teknik
menghilangkan bagian yang tidak perlu. Dalam kutipan seringkali justru gagasan yang ingin
dikutip terletak di akhir atau bahkan di tengah. Menulis semua teks tersebut tentu dapat
menggangu konsentrasi pembaca selain juga akan membuat halaman lebih banyak. Untuk
menyiasati hal ini, maka yang harus dilakukan adalah memberikan titik elipsis atau tiga titik (...)
pada bagian yang akan dihilangkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:
Ciri pembelajaran yang efektif dalam proses belajar menurut Aunurrahman (2009:34)
adalah,’’ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri sendiri. Seorang dikatakan telah
mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah terjadi perubahan dari tidak tahu
Karena ada bagian yang tidak terlalu penting untuk karangan tersebut, maka dilakukan
Ciri pembelajaran yang efektif dalam proses belajar belajar menurut Aunurrahman (2009:34)
adalah, “... telah terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti.”
5
1) Terintegarasi dengan teks utama.
3) Teks kutipan sesuai dengan teks utama. Jika 1 spasi, maka 1
contoh berikut.
pengungkapan bahasa, penggaya bahasa yang maknanya tidak menunjuk pada makna harfiah
kata-kata yang mendukung, melainkan pada makna yang ditambah, makna yang tersirat.”
artikel atau karangan yang dimuat di koran ataupun majalah yang tidak
memungkinkan penulisan rujukan dengan pola catatan kaki. Semua itu dilakukan
karena body note memudahkan dalam proses tata letak baik pada koran, majalah
maupun buku. Hal ini karena body note memiliki pola pengutipan yang terintegrasi
dengan teks.
Dalam body note terdiri dari tiga unsur: Unsur tersebut yakni, nama pengarang,
tahun terbit, dan halaman. Untuk nama pengarang cukup ditulis nama akhirnya saja
dan ditulis tanpa gelar. Untuk tahun terbit yang ditulis adalah tahun terbit yang ada
pada katalog buku yang lazim ada pada awal sebuah buku. Adapun halaman yang
6
ditulis di sini adalah halaman teks yang kita jadikan rujukan bukan halaman
Selain tiga unsur tadi, cara penulisan body note selalu menggunakan tanda kurung
dan tahun serta halaman serta halaman yang dipisah dengan dengan titik dua.
Adapun, jika nama di dalam, maka didalam tanda kurung tersebut berisi nama
ditambah koma, untuk kemudian ditulis tahun serta halaman yang dijeda dengan titik
dua. Perhatiakan contoh berikut: Haryanto (2009: 15) dan Ismail (2008; 5).
Adapun variasi lain bisa yang bisa digunakan adalah sumber kutipan bisa
pembuatan makalah, skripsi, tesis, maupun desertasi. Namun, ada juga beberapa
rujukannya.
mngetahui secara cepat sumber referensi yang digunakan oleh seorang penulis.
Hal ini dikarenakan, unsur yang ada dicacatan kaki menyerupai unsur dalam
daftar pustaka dan bahkan ditambah dengan nomer petunjuk dan halaman.
7
yang menggantung diatas dan berurutan secara berkesinambungan.
Dalam perurutan ini, ada dua cara yang mengabaikan bab sehingga
nomor petunjuk berurutan dari bab 1 sampai bab terakhir. Ada juga
yang nomor petunjuknya setiap berganti bab dimulai dari nomor satu.
miring dan jika bersumber dari majalah, koran, atau internet maka
terbit. Ketiga hal itu berada didalam tanda kurung dengan nama kota
diawal yang diikuti dengan titik dua untuk kemudian ditulis nama
penerbit yang dipisah dengan koma. Hal ini berbeda dengan sumber
yang berasal dari jurnal, majalah atau koran yang dalam catatan kaki
ini nama jurnal, majalah, atau koran tersebut dicetak miring diikuti
8
5) Halaman
dengan hlm. Atau hal., yang kemudian diikuti oleh halaman referensi
titik.
Kasus lain yang sering terjadi dalam ketika melakukan pengutipan dari internet adalah
nama pengarang dalam laman yang di kunjungi tidak ada. Jika tetap ingin dijadikan sebagai
sumber rujukan, maka pada nama pengarang cukup ditulis dengan istilah anonim.
Dalam penulisan catatan kaki tidak selamanya sumber rujukan mencantumkan seluruh unsur
catatan kaki. Hal ini akan terjadi jika sumber kutipan yang dikutip lebih dari sekali. Maka,
kutipan-kutipan selanjutnya cukup diwakili dengan istilah ibid.,loc. Cit, dan op. Cit.
Ibid. Merupakan singkatan dari ibidem yang memiliki arti pada tempat yang sama. Penulisan
ibid. Dilakukan jika kutipan yang telah dikutip berasal dari sumber rujukan yang sama tanpa
9
Penulisan Ibid. Di atas menggunakan halaman karena halaman tersebut berbeda. Jika
halamannya sama, maka cukup ditulis dengan Ibid. Selanjutnya adalah Op. Cit. Yang memiliki
arti pada karya yang telah dikutip. Sedangkan Loc. Cit. Berarti pada tempat yang telah dikutip.
Dengan demikian jelas secara harfiah bahwa Op. Cit. Diunakan jika ada kutipan yang berasal
dari buku dengan sumber yang sama, akan tetapi akan dijeda oleh kutipan lain. Adapun Loc. Cit.
Digunakan jika ada kutipan yang sama dan berasal dari bukan buku yakni bisa jurnal, majalah,
koran, maupun internet, akan tetapi telah dijeda oleh kutipan lain.
3.
Isjoni, Op, Cit, hlm. 19.
4.
Kiranawati, Loc. Cit.
Dari contoh tersebut, nomor 3 merupakan rujukan yang bersumber dari buku dan
merujuk pada buku Isjoni. Nama dalam Op. Cit. Maupun Loc. Cit. Harus ada agar tidak tertukar
dengan rujukan lain. Sebab bisa saja hal ini trjadi pada kutipan kedua puluh lima, maka jika
dituis hanya Op. Cit. Atau Loc. Cit. Saja tentu pembaca akan kebingungan. Adapun Loc. Cit.
Mengapa tidak ada halamannya, ini disebabkan karena memangdalam internet tidak ada jumlah
halaman. Hal yang sama bisa saja terjadi pada Op. Cit. Jika halaman yang dirujuk ternyata sama
10
2.4 Kiat-Kiat Mengutip Sebuah Kutipan
kemudian digabungkan antara satu pendapat dengan pendapat lain. Hal ini bila dilakukan,
maka karya tersebut akan terlihat dangkal, Sebab, dengan demikian apa bedanya dengan guru
yang menugaskan siswanya untung mengkliping? Hal inilah yang sering terjadi pada
Karangan yang baik adalah ketika seorang penulis mengutip suatu pendapat ahli
mengenai suatu hal, yang lalu kemudian kutipan tersebut diinterpretasi berdasarkan cara
pandangnya. Dengan demikian, maka ada semacam dialog intelektual anatara sumber
rujukan dengan penulis. Berikut ini akan disampaikan beberapa kiat yang akan dijabarkan
sebagai berikut.
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Dari pendapat ini jelas bahwa bahasa
merupakan alat komunikasi primer yang ditandai dengan bunyi dan itu hanya
dihasilkan oleh alat ucap manusia, bukan hewan. Adapun bunyi itu bersifat
11
arbitrer. Artinya tidak ada hubungan antara bhasa dengan benda yang
disimbolkannya.
kesulitan dalam berkomunikasi tanpa adanya bhasa. Dapat dilihat bagi mereka
yang tunarungu dan wicara. Mereka hanya bisa menggerakkan tangan untuk
alat primer untuk berkomunikasi. Hal ini senada dengan pendapat Keraf dalam
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,
12
yang biasanya tidak cukup dengan satu kutipan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
contoh berikut:
antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Adapun menurut Santoso
(1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
secara sadar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat
arbitrer.
perbedaan yang ada antara satu kutipan dengan kutipan lain. Jadi yang
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Hal ini sedikit
definisi bahasa sebagai sebagai sistem simbol bunyi yang bermakna dan
13
berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional,
melahirkan perasa bunyi yang yang dihasilkan oleh perasaan dan pikiran.
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah
14
BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan mengutip pendapat
ahli di bidangnya atau upaya menyampaikan gagasannya dengan menyampaikan gagasan para
ahli. Kutipan dibagi menjadi kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Teknik mengutip
dalam kutipan diantaranya teknik mengutip berdasarkan bentuknya dan teknik mengutip
berdasarkan penulisan sunbernya yang didalamnya terdapat body note dan foot note. Kiat-kiat
3.2 Saran
Mengutip adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperkuat suatu gagasan. Tentunya
dalam mengutip terdapat aturan-aturan didalamnya sehingga tidak bisa sembarangan dalam
mengutip sebuah pendapat orang lain. Jadi, perlu pengetahuan dan pemahaman yang khusus
dalam membuat kutipan dan menerapkannya ketika membuat makalah, skripsi dan sebagainya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ade, Nani. 2013. Bahasa Indonesia (untuk Mahasiswa S1 & Pascasarjana, Guru, Dosen, Praktisi
16