Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEKNIK PARAFRASA DAN PENULISAN KUTIPAN SESUAI GAYA SELINGKUNG


DALAM KARYA ILMIAH

DOSEN PEMBIMBING :
Dra. Siti Annijat Maimunah M.Pd.

DISUSUN OLEH :
NELI KHIKMATUL LAILI : 220108110005
ELOK AYU SEKAR VALENTIEN ADHA : 220108110019
A. WAHID HASYIM : 220108110023
HASUNA AKLILAH : 220108110029

TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2022
Daftar Isi

Judul Utama…………………………………………………………………………………….....i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………..ii
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………..………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………….…...…………………………………………………..2
1.3 Tujuan Penulisan……………………..………………….…………………………….3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Parafrasa Dalam Karya Ilmiah……………................................................3
2.2 Pengertian Gaya Selingkung…………………..............................................................4
2.3 Pengertian Dan Fungsi Kutipan……………………………………………...………..5
2.4 Pengertian Daftar Rujukan…………………………………………………………….6
2.4 Teknik Penulisan Kutipan Sesuai Gaya Selingkung…………………………………..6
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..8

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan
tugas makalah, guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan,
dengan judul: “TEKNIK PARAFRASA DAN PENULISAN KUTIPAN SESUAI GAYA
SELINGKUNG DALAM KARYA ILMIAH”.
Sholawat serta salam senantiasa kami haturkan kepada Nabi Muhammad Saw. Dalam
penyusunan makalah ini kami melibatkan banyak pihak, maka dari itu kami mengucapkan
banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Rector UIN Maliki Malang Prof. Dr. Zainuddin MA
2. Pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Dra. Siti Annijat Maimunah M.Pd
3. Seluruh teman-teman yang ikut serta dalam penyelesaian makalah ini
Atas segala bantuan dan juga bimbinganya, kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi pembacanya. Kurang lebihnya kami tim penyusun mohon
maaf, apa bila dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan. Terima kasih.

Tim Penyusun

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 LATAR BELAKANG


Menulis salah satu hal yang tidak dapat terpisahkan dalam dunia pendidikan.
Karena dengan menulis mampu mengubah pola pikir menjadi lebih kritis. Hal tersebut
dapat terjadi karena dalam menulis kita dapat menuangkan ide dan pendapat mengenai
suatu hal berdasarkan fakta atau opini yang disampaikan secara lugas. Tujuan menulis
sendiri yakni menyampaikan gagasan kepada pembaca sehingga pembaca bisa
mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru dari tulisan tersebut.
Diantara jenis penulisan yang umum digunakan dalam dunia Pendidikan yakni
penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang mencakup suatu
pembahsan secara ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam
penulisan karya ilmiah dibutuhkan teknik-teknik penulisan yang tepat, agar tulisan yang
dihasilkan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca sesuai kaidah-kaidah
penulisan. Teknik-teknik tersebut meliputi teknik parafrasa dan teknik mengutip dengan
gaya selingkung.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas,maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Mengapa teknik parafasa penting dalam penulisan karya ilmiah?
2. Apa pengertian gaya selingkung?
3. Apa pengertian dan fungsi dari kutipan?
4. Apa pengertinan daftar rujukan?
5. Bagaimana teknik penulisan kutipan sesuai gaya selingkung ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
- Memaparkan fungsi-fungsi bahasa Indonesia dalam bidang akademik dan profesional
- Menjelaskan gambaran umum bahasa Indonesia
- Memaparkan contoh dari bahasa Indonesia di bidang akademik

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Teknik Parafrasa Dalam Karya Ilmiah
2.2 Pengertian Gaya Selingkung
Gaya selingkung mempunyai makna yakni suatu gaya yang menjadi ciri khas dan
identik pada suatu karya ilmiah yang bersifat tetap. Gaya selingkung di ambil dari kata
“lingkung-melingkung” yang berarti memberi sebuah batasan atau pagar. Jadi gaya
selingkung dapat di artikan sebagai gaya penulisan pada satu lingkungan saja.
Lingkungan yang di maksud di sini bisa dimaksud media cetak maupun media elektronik.
Setiap tulisan pasti mempunyai ciri khas masing-masing. Ada tulisan yang patuh
seratus persen pada penulisan KBBI, ada yang separuhnya saja, bahkan ada yang tidak
sama sekali, karna setiap tulisan pasti mempunyai alasan tersendiri mengapa memilih itu.
Bukan berarti jika memilih tidak menggunakan kaidah KBBI di anggap tidak taat, karna
bisa jadi pilihan itu merupakan kesepakatan para penulis media tersebut.
Gaya selingkung memiliki sifat dinamis tetapi tetap bersistem. Yang berarti
mengikuti perkembangan dalam kehidupan masyarakat. Penggunaan gaya selingkung
harus digunakan dengan tepat karna berpotensi besar dalam hal penerbitan atau diterima
di kalangan public. Pada dasarnya terdapat tiga pokok yang mendasari atau menentukan
gaya selingkung, yaitu perwajahan dan format (ukuran,warna ,hiasan, isi, dan tata letak),
pola kepenulisan, serta kedalaman dan kerincian penyajian

2.3 Pengertian Dan Fungsi Kutipan


Pengutipan dalam karya ilmiah pasti selalu dibutuhkan seorang penulis. Sedangkan
pengutipan sendiri merupakan cara menuliskan gagasan, istilah, kata atau kalimat, data yang
diambil dari suatu sumber menjadi bagian dari teks untuk mendukung, memperkuat,
mempertajam, memerinci, dan membandingkan gagasan yang disampaikan penulis. Oleh
karena itu, tidak dibenarkan mengutip dari berbagai sumber yang bertujuan memperpanjang
tulisan, tetapi tidak menambah substansi tulisan. Pengutipan dibagi menjadi dua, yaitu
pengutipan langsung dan pengutipan tidak langsung.
 Pengutipan Langsung
Pengutipan langsung adalah penulisan kembali hal yang dikutip persis seperti aslinya.
Pengutipan langsung ada 2 macam yakni : (1) kutipan pendek dan (2) kutipan Panjang. Cara
penulisan kedua jenis kutipan tersebut berbeda.
1. Kutipan pendek
Kutipan pendek adalah kutipan yang panjang kutipannya kurang dari 40 kata atau
kurang dari 5 baris. Penulisan kutipan pendek tersebut mengikuti aturan sebagai berikut,
yakni:
a) ditulis di antara tanda kutip ("...")
b) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama
c) sumber kutipan dapat dituliskan di awal kutipan atau di akhir kutipan.
Hal yang perlu dituliskan dalam sumber kutipan adalah:
a) nama pengarang (cukup nama belakang, jika namanya lebih dari satu kata)
b) tahun terbit dari sumber kutipan
c) nomor halaman dan sumber kutipan.
Contoh:
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Margono (2014:149) menyimpulkan bahwa "desain
apersepsi berbasis gambar mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa."
Sejalan dengan pernyataan tersebut, "desain apersepsi berbasis gambar mampu meningkatkan
partisipasi belajar siswa" (Margono, 2014:149).
Jika dalam kutipan terdapat tanda kutip, tanda kutip dalam kutipan diganti tanda kutip
tunggal (...).
Contoh:
Putra (2015:17) menyatakan, "Tidak seperti peneliti di laboratorium yang menggunakan
sarung tangan untuk menjaga kemurnian objek penelitian, peneliti penelitian tindakan
'nyemplung' atau terlibat dalam kerja nyata."
2. Kutipan Panjang
Kutipan panjang adalah kutipan yang berisi 40 kata atau lebih atau 5 baris atau lebih.
Penulisan kutipan panjang harus mengikuti aturan sebagai berikut, yakni:
a) ditulis terpisah dari teks yang mendahului
b) dimulai setelah ketukan ke 5 dari garis tepi sebelah kiri
c) diketik dengan spasi tunggal
d) dituliskan sumber kutipannya seperti pada kutipan pendek.
Contoh:
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut:
The "placebo effect which had been verified in previos studies. disappeared when
behaviors, were studied in this manner. Furthermore, the behaviors, were never exhibited again,
even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the
results to a placebo effect.
 Pengutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung adalah kutipan yang dituliskan secara tak langsung atau
dikemukakan dengan menggunakan bahasa penulis sendiri. Termasuk dalam kutipan tidak
langsung tersebut adalah kutipan terjemahan, kutipan saduran, kutipan ringkasan, dan kutipan
parafrase. Aturan yang digunakan dalam penulisan kutipan tidak langsung ini adalah:
1. ditulis tanpa tanda kutip (“ “)
2. kutipan terpadu/terintegritasi dalam teks
3. kutipan berupa inti sari dari kutipan asli
4. ketentuan spasi dan margin sama dengan teks yang lain
Contoh :
a) Nama pengarang disebut di awal kutipan
Sarina (1990) mengemukakan bahwa tidak semua pengajar BIPA di Indonesia memiliki
pendidikan dan pengalaman dalam mengajarkan BIPA.
b) Nama pengarang disebutkan di akhir kutipan
Sejalan dengan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tidak semua pengajar BIPA di
Malang memiliki pendidikan pengalaman dalam mengajarkan BIPA (Sarina, 1990).
 Fungsi Kutipan
Penulis karya ilmiah mengutip gagasan tertentu untuk berbagai kepentingan yang
beragam. Ada penulis yang mengutip pendapat orang lain untuk memperkuat atau mendukung
gagasan yang disampaikan. Ada juga penulis yang menggunakan kutipan sebagai titik
pangkal atau sumber utama pemikiran dalam mengembangkan karyanya. Di samping itu, ada
juga penulis yang menggunakan kutipan untuk keperluan yang lain, di antaranya adalah: (a)
untuk memperkuat penyusunan simpulan, (b) sebagai simpulan dari pembahasan yang
ditulisnya, dan (c) sebagai paparan pembahasan, yakni berbentuk uraian saduran.

2.4 Penulisan Daftar Rujukan


Daftar rujukan adalah kumpulan identitas karya yang dirujuk Daftar rujukan berisi identas
buku, makalah, artkel atau bahan lainnya yang dirujuk dalam karya ilmiah. Bahan bahan yang
dibaca, tetapi tidak dirujuk tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan
yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung harus dicantumkan. dalam daftar rujukan

Daftar rujukan disusun secara alfabelis berdasarkan nama-akhir penulis Jika beberapa bahan
rujukan ditulis oleh orang yang sama, pengurutannya dilakukan secara kronologis tahun terbitan.
Apabila beberapa bahan rujukan tersebut ditulis pada tahun yang sama, pengurutannya dilakukan
secara alfabetis berdasarkan judul yang ditandai huruf a, b, c pada penulisan tahun

Penulisan daftar rujukan yang berupa jurnal meliputi :


1. nama penulis
2. tahun penerbitan
3. Judul artikel
4. Nama jurnal
5. Volume dan nomor
6. Rentangan nomor halaman artikel Penulisan daftar rujukan yang berupa buku meliputi
a. Nama penulis
b. Tahun penerbitan.
c. Judul, termasuk subjudul
d. Kota tempat penerbitan
e. Nama penerbit.
Nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal dan tengah disingkat tanpa gelar
akademik, dan diakhiri tanda titik Jika penulisnya lebih dari satu cara penulisan nama kedua dan
seterusnya sama dengan penulis pertama. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua
nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi
bergantung jenis sumber yang dirujuk.

2.5 Teknik Penulisan Kutipan Sesuai Gaya Selingkung

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan suatu simbol atau
ucapan yang disepakati di suatu daerah oleh penduduk di tempat itu untuk memudahkan
mereka dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, bahasa
persatuan, sekaligus menjadi ciri khas Bangsa Indonesia. Selain itu Bahasa Indonesia kerap
digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat memudahkan kita dalam
mengembangkan budaya.
Dalam penulisan karya ilmiah sifat objektif, logis, sistematik, lugas, dan jelas dapat
dicapai dengan Bahasa Indonesia yang tepat. Maka dari itu, kita sebagai rakyat Indonesia
harus mempelajari Bahasa Indonesia lebih dalam.
5
DAFTAR PUSTAKA
Suyitno, Imam. 2012. Menulis Makalah dan Artikel. Bandung: PT Refika Aditama.
Anggota IKAPI. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM Penerbit & Percetakan
Pusat Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Universitas Brawijaya. 2020. Buku Ajar Bahasa
Indonesia. Malang: CV.Oase Publishing

Anda mungkin juga menyukai