Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN


Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pengampu
Hj.Libriyanti Kurnia Yuki,M.Pd

Oleh
1.M.Hilal (216100095)
2.Adelya Lestari HY(216100083)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.karena dengan rahmat dan hidayah-Nya,
dapat menyusun makalah berjudul “Kutipan dan Sistem Rujukan”dengan baik dan benar serta
lancar.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “Bahasa Indonesia”. Materi
kutipan dan sistem rujukan ini merupakan materi yang telah ditetapkan dalam kurikulum
perkuliahan bagi mahasiswa semester I UNPI CIANJUR.Makalah ini berisikan tentang kajian-
kajian kutipan dan sistem rujukan yang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah, berikut
pengertian dan kaidah-kaidah yang diuraiakan untuk mempermudah pembaca khususnya
mahasiswa untuk memahami isinya. Penyusunan makalah ini juga berkaitan dengan materi-
materi bahasa Indonesia yang lain dalam semester I ini yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa
terutama sebagai referensi penyusunan Skripsi di akhir semester.

Kami jauh dari kata sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya.Oleh karena itu,keterbatasan waktu daan kemampuaan kami,maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Cianjur,Oktober 2021
Tertanda,

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................3


2.1 Kutipan………………………………………………………………….. 3
a. Kutipan langsung................................................................................3
b. Kutipan tidak langsung ......................................................................5
2.2 Sistem Rujukan…………………………………………………………...5

BAB III PENUTUP.....................................................................................10


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..IV

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Kita sering mendengar istilah seperti Kutipan dan Sistem Rujukan seperti,  mengutip pendapat
atau pemikiran orang lain yang sering disebut dengan kutipan dan footnotes atau catatan kaki.
didalam makalah ini kita juga mempelajari ketentuan-ketentuan dalam penggunaan Kutipan dan
Sistem Rujukan.

Kutipan itu ada bermacam-macam seperti, Kutipan langsung dan Kutipan tidak langsung.
Sedangkan system rujukan itu seperti cacatan kaki yang letaknya dibawah lembaran atau margin,
didalam Sistem rujukan terdapat pula pembahasan tentang Daftar Pustaka.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah kutipan dan system rujukan maka akan dibahas
dalam makalah ini tentang pengertian, cara penggunaan, dan contoh-contohnya.
Selain itu makalah  ini  dibuat juga untuk mengkaji masalah-masalah yang penulisan artikel serta
makalah yang benar, tentu saja banyak harus diketahui tentang kutipan dan sistem rujukan agar
penulisan kita bisa menjadi benar serta pembahasannya pun menjadi jelas.

Dengan adanya kutipan dan sisitem rujukan kita bisa menggunakan pendapat ataupun teori
siapapun untuk menjelaskan materi, karena kita menggunakan kutipan dari bermacam-macam
buku. Asalkan dalam pembuatan kutipan dan sistem rujukan kita harus mencantumkan
sumbernya. Jika tidak ingin dikatakan sebagai plagearisme. Plagearisme merupakan tindakan
pencurian terhadap hak cipta seseorang yang dilindungi oleh hukum.
                                         

4
1.2       Rumusan masalah
Didalam makalah ini kita akan membahas tentang kutipan dan system rujukan dimana
permasalahan yang harus diselesaikan seperti:
1. Pengertian kutipan dan system rujukan ?
2. Macam-macam kutipan dan system rujukan ?
3. Kegunaan kutipan dan system rujukan seperti cacatan kaki pada buku ?
4. Tata cara penulisan kutipan, cacatan kaki, dan daftar isi ?
5. Contoh-contoh yang berkaitan dengan pembahasan!

1.3   Tujuan penulisan
Dalam tujuan makalah ini, kami memiliki beberapa tujuan diantaranya:
1. Untuk para pembaca agar dapat mengetahui cara-cara dalam penulisan ilmiah seperti
tesis, jurnal, makalah, skripsi, dll.
2. Disini penulis juga bertujuan agar para pembaca bisa memahami materi ini dengan baik
dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Kutipan
Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil
penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi. Kutipan dilakukan
apabila penulis sudah memperoleh sebuah kerangka berpikir yang mantap. Jika belum, hasilnya
akan merupakan karya “suntingan”, yaitu “suSUN” dab “gunTING”. Menurut Keraf (1997),
walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan, tidaklah berarti bahwa
keseluruhan sebuah tulisan dapat terdiri dari kutipan-kutipan.

a. Kutipan Langsung
Dalam mengutip secara langsung tidak melakukan perubahan apa pun terhadap teks
yang kita kutip tersebut. “Pada umumnya kutipan harus sama dengan aslinya, baik
mengenai susunan kata-katanya, ejaannya, maupun mengenai tanda bacanya
 Ciri Kutipan Langsung:
1) Tidak ada perubahan terhadap teks asli,
2) Tanda (sic!)digunakan apabila ditemukan kesalahan pada teks asli,
3) Tanda titik tiga berspasi (. . .) digunakan apabila ada bagian kutipan yang
dihilangkan, dan
4) Menggunakan sumber kutipan yang berlaku dalam bidang selingkung.

 Kutipan langsung terbagi 2, yaitu:


1. Kutipan langsung (pendek)
Sebuah kutipan disebut kutipan pendek apabila tidak lebih dari empat baris. Ciri
kutipan langsung (Pendek)
a. Diintegrasikan langsung dengan tulisan kita,
b. Diapit oleh tanda kutip, dan
c. Jangan lupa, sumber kutipan harus ada.

6
Contoh:
1) kutipan yang panjangnya kurang dari dari lima baris dimasukkan kedalam
teks biasa, jadi ber-spasi dua, akan tetapi diberi tanda kutip pada awal dan
akhir kutipan.
2) Bagi  bangsa  Indonesia  demokrasi  bukanlah  suatu  yang  asing,
melainkan  sesuatu  yang  sesuai  dengan  “watak  dan  peradaban  bangsa 
Indonesia”.
3) Kalau dalam kutipan itu perlu dihilangkan beberapa bagian dari kalimat,
maka pada bagian itu diberi titik tiga buah, yang masing-masing berjarak
dua pukulan tik.
4) Demokrasi bagi bangsa kita bukanlah sesuatu yang baru, suatu barang
impor, sebab  “ sejak beribu-ribu tahun . . . segala keputusan . . . dipungut
dengan berunding . . .
2. Kutipan langsung (Panjang)
 Ciri kutipan langsung (Panjang)
a. Dipisahkan dari teks dengan spasi dan besaran huruf yang lebih kecil,
b. Boleh diapit oleh tanda kutip boleh tidak, dan
c. sumber kutipan harus ada.
Contoh:
1) Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih, di-tik berspasi satu
dengan mengosongkan empat pukulan tik dari garis margin disebelah kiri.
2) Demokrasi bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat kita seperti yang
dikemukakan oleh Muhammad Yamin:
Sejak beribu-ribu tahun peradaban Indonesia, maka segala putusan yang
mengenai Negara dan masyarakat dipungut dengan berunding  antara
anggota yang berkepentingan. Kata mupakat ialah cara pemerintah
menurut watak dan peradaban bangsa Indonesia.

Perundingan itu menjamin bahwa pemerintah berjalan menurut keinginan


sebanyak yang mengeluarkan suatu perimbangan dan perundingan itu
sejajar dengan kelahiran adat asli  yang menghendaki mupakat

7
Nyatalah, bahwa demokrasi bagi kita bukan barang impor, melainkan.

b. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung ini disebut juga sebagai inti sari pendapat.
 Ciri kutipan tidak langsung:
1) Diintegrasi dengan teks,
2) Tidak diapit oleh tanda kutip, dan
3) Harus menyertakan sumber kutipan.
Contoh:
Bagi  bangsa  Indonesia  demokrasi  bukanlah  suatu  yang  asing, melainkan  sesuatu
yang  sesuai  dengan  watak  dan  peradaban  bangsa  Indonesia.
Ingat, hanya inti sarinya aja yang diambil dari kutipan yang anda ingin ambil. Untuk
kutipan tidak lamgsung ini.
Mengenai sumber kutipan, hal tersebut mutlak harus ditulis jika tidak ingin tergolong
sebagai orang yang melakukan plagiarisme karena plagiarisme merupakan tindakan
pencurian terhadap hak cipta seseorang yang dilindungi oleh hokum.
Selain terhindar dari
tuduhan plagiarisme, menyertakan data atas sumber kutipan juga berarti menghargai
pikiran orang yang tulisannya kita kutip selain sebagai etika dalam dunia ilmu dan aspek
legalitasnya.

2.2 Sistem Rujukan


Yang dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan karya ilmiah, yaitu
sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari seorang penulis untuk
menyatakan sesuatu dalam karya tulisannya.Ada dua system perujukan yang sering digunakan,
yaitu
a. Catatan kaki (footnotes), dan
b. Catatan belakang (daftar pustaka).

1. Catatan kaki (footnotes)

8
Catatan kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman, menurut S. Natusion
dan M. Thomas catatan kaki atau footnotes ialah catatan pada kaki halaman kegunaanya
untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran fakta-fakta atau ikhtisar.
Footnotes dapat juga berisi komentar mengenai suatu hal yang dikemukakan didalam teks.

Sistem catatan dapat dibagi dalam dua jenis: referensi dan informasi tambahan. Yang
dimaksud dengan referensi adalah data semua sumber yang dijadikan rujukan dengan
ditandai oleh angka. Teks dibawah ini akan pribadi seseorang dengan lingkungannya
mengutip pendapat seorang tokoh psikologi Amerika bernama Donald B. Calne. Tokoh ini
menulis buku berjudul Batas Nalar yang diterbitkan oleh kepustakaan Populer Gramedia di
Jakarta. Di halaman 159, penulis buku membuat pernyataan yang cukup penting mengenai
mentalitas para pedagang sehingga perlu dikutip dan diberi catatan (bagian bawah dikutip
ditebalkan).
Setiap orang akan dipengaruhi oleh lingkungannya. Demikian pula dengan profesi
seseorang. Orang yang sukses berniaga punya kecenderungan bertindak dan menentang
resiko dimana perlu. Seperti dikatakan oleh Jhon Maynard Keynes, dst.

Informasi tambahan pada sistem catatan digunakan apabila penulis memandang perlu
menjelaskan sebuah istilah, menjelaskan bagian dari uraian tertentu, memberikan
informasikan adanya sumber lain yang membahas kasus yang sama. Tujuan informasi
tambahan ini adalah agar pembaca mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas istilah
atau bagian dari uraian tersebut. Contoh berikut diambil dari tulisan Maman S. Mahayana
yang berjudul “Gerakan Budaya Menjelang Kemerdekaan Indonesia-Malaysia” yang terbit
Jurnal Makara Vol. 11, No. 2 Desember 2007, Hal.48-57. Dihalaman 52, Maman
menguraikan mengenai usaha seorang tokoh melayu bernama Ibrahim Yaakob. Kesimpulan
atas usaha tokoh itu secara singkat dimasukkan dalam catatan kaki.

2. Bentuk footnotes
Dalam footnotes harus dicantumkan nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun
penerbitan, halaman-halaman yang dikutip atau yang berkenanaandengan teks.

9
 Kegunaan footnotes seperti pada:
 Buku
 Majalah
 Surat kabar
 Karangan yang tidak diterbitkan, seperti tesis, disertasi
 Interviu, dll
3. Mempersingkat footnotes
Footnotes atau catatan kaki tak usah selalu ditulis selengkapnya. Kalau suatu sumber
telah pernah disebut dengan lengkap, yakni pada pertama kalinya, maka footnotes itu
selanjutnya dapat dipersingkat dengan mempergunakan singkatan: ibid., Op. Cit, dan
Loc. Cit.
a. Pemakaian Ibid
Ibid, kependekan dari ibidem, = “pada tempat yang sama” dipakai apabila suatu
kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahuluinya,
dengan tidak disela oleh sumber lain. Dalam hal ini boleh dipakai ibid, walaupun
di antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
b. Pemakaian Op. Cit.
Op. Cit. kependekan dari Opere Citato artinya “dalam karangan yang telah
disebut”, dipakai untuk menunjuk kepada suatu buku yang disebut sebelumnya
dengan lengkap pada halaman lain dan telah diselingi oleh sumber-sumber lain.
Jadi yang dicantumkan nama pengarang, Op. Cit., (diberi bergaris) dan nomor
halaman. Kalau dari seorang pengarang telah disebut dua macam buku atau lebih,
maka harus ditambahkan nama buku utuk menghindari kekeliruan.
c. Pemakaian Loc. Cit
Loc. Cit, kependekan dari Loco Citato artinya “pada tempat yang telah disebut”
digunakan kalau kita menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber
yang telah disebut. Jadi yang dicantumkan; nama akhir pengarang, Loc. Cit,
(diberi bergaris). Nomor halaman yang perlu diberikan, sebab dengan sendirinya
sama dengan halaman dalam buku yang telah disebut sebelumnya.

4. Daftar Pustaka (Catatan Belakang)

10
Daftar pustaka atau bibliografi adalah semua sumber  yang menjadi rujukan seorang penulis
dalam kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber tersebut harus dihimpun
dalam sebuah daftar yang lazim disebut sebagai Daftar Pustaka atau Bibliografi atau
Kepustakaan dengan  fungsi sebagai berikut.
a. Membantu pembaca mengetahui ruang lingkup studi penulis
b.Memberikan penunjuk kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam
mengenal tulisan yang dibacanya serta hubungannya dengan tulisan lain yang
berkaitan.
c. Membantu pembaca memilih referensi yang sesuai dengan bidang studinya.
d. Sebagai bentuk keterbukaan dan kejujuran penulis mengenai sumber-sumber yang
dipergunakannya.
1. Unsur-unsur daftar pustaka
a. Nama penulis,
b. Tahun terbitan sumber yang bersangkutan,
c. Judul sumber yang dipakai sebagai referensi, dan
d. Data publikasi (nama tempat terbit, nama penerbit).

 Dalam menyusun Daftar Pustaka, beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu:


 Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan
selanjutnya dimulai dengan 3-5 ketukan ke dalam,
 Jarak antar baris satu spasi,
 Jarak antar sumber 1,5 atau 2 spasi
 Diurut  berdasarkan  abjad  huruf  pertama  nama  keluarga  nama keluaerga 
penulis  (bergantung pada gaya selingkung bidang)
 Untuk nama penulis, penulisannya dalam daftar pustaka berbeda dengan penulisan
dalam catatan kaki. pada catatan kaki, nama penulis tidak dibalik tetapi Daftar
Pustaka dibalik, yakni dengan mendahulukan nama belakang karena dianggap
sebagai nama diri seperti contoh berikut.
Format MLA (The Modern Language Association)

Caine, Donald B. Batas Nalar. Jakarta: Keputusan Populer Gramedia, 2005.

11
                Gennep, Arnold Van. The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University Press, 1992
Format APA (American Psycologycal Association)

Caine, Donald B. (2005). Batas Nalar. Jakarta: Keputusan Populer Gramedia.


                Gennep, Arnold Van. (1992). The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University
Press.

Apabila pengarang dalam sumber lebih dari satu orang, maka nama penulis pertama
saja yang dibalik sedangkan nama pengarang  kedua tidak. Apabila penulisannya empat
orang atau lebih, maka setelah nama penulis pertama cukup ditulis kata dan ‘dkk’ yang
artinya ‘dan kawan-kawan’ yang dalam istilah Latin adalah et,al. contoh:

Dua penulis:
Gustiati, Rina dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012:Kiamat tak jadi datang. Jakarta: CV.
Tiga Pena Mandiri.
Tiga penulis:
Gustiati, Rina, Syahrial, dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012:Kiamat tak jadi datang.
Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.
Empat penulis:
Gustiati, Rina, dkk.  (2005). 2012:Kiamat tak jadi datang. Jakarta: CV. Tiga Pena
Mandiri.

12
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Kutipan berarti mengutip pendapat pakar, ucapan tokoh, pengamat, nara sumber, kitab suci, kata
mutiara, puisi, syair lagu, atau hasil penelitian yang terdapat dalam makalah, skripsi, tesis,
majalah, jurnal, buku. Tajuk rencana perlu diperkuat dengan kutipan untuk memperkuat
argumen,mempertajam analisis, dan membangun kredibilitas media. Sedangkan system rujukan
seperti catatan kaki dan daftar isi.

Catatan kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman, sisstem catatan dapat
dibagi dalam dua jenis: referensi dan informasi tambahan. Yang dimaksud dengan referensi
adalah data semua sumber yang dijadikan rujukan dengan ditandai oleh angka. Informasi
tambahan pada sistem catatan digunakan apabila penulis memandang perlu menjelaskan sebuah
istilah, menjelaskan bagian dari uraian tertentu, memberikan informasikan adanya sumber lain
yang membahas kasus yang sama. Tujuan informasi tambahan ini adalah agar pembaca
mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas istilah atau bagian dari uraian tersebut.

Daftar pustaka atau bibliografi adalah semua sumber  yang menjadi rujukan seorang penulis
dalam kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber tersebut harus dihimpun dalam
sebuah daftar yang lazim disebut sebagai Daftar Pustaka atau Bibliografi atau Kepustakaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Poerwadarminta,W.J.S.(2003).Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka


Akhaidah,Sabarti,Maidar G.Arsyad,dan sakura M.Ridwan.(1993).Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta:Gramedia
Pengertian Kutipan dan Sistem Rujukan Dalam Penulisan Bahasa Indonesia
https://www.goindoit.com diakses 30 September 2021,jam 08.38

14

Anda mungkin juga menyukai