Anda di halaman 1dari 18

KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN

Makalah

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh

Muhammad Rayhan Rizqi Fahmi 190442160004


Nathasya Olievia Siadari 190442160021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA


POLITEKNIK LP3I JAKARTA
KAMPUS HARVEST
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur atas karunia Tuhan Yang
Maha Esa, yang mana berkat tuntunan dan kemudahan dari-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Kutipan dan Sistem
Rujukan” ini tanpa halangan yang berarti. Penyusunan makalah ini
didasarkan atas pemenuhan tanggung jawab tugas dan ditujukan sebagai
sarana penampung informasi berdasarkan judul yang kami tinjau secara
lugas.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam mendorong dan membantu penulis
dalam menyusun makalah, khususnya kepada:
1. Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, Jajang Setiawan, S.S., M.Pd.
2. Keluarga dan teman teman penulis.

Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak


yang telah berperan dalam proses pembuatan makalah ini. Terlepas dari
hal tersebut, kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan dari berbagai segi. Kritik dan saran akan sangat kami
perlukan agar makalah ini dapat disempurnakan.

Akhir kata penulis berharap semoga mugas makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua.

Bogor,08 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

KATA PENGATAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

2.1 Pengertian Kutipan...................................................................3

2.2 Fungsi Kutipan ........................................................................3

2.3 Jenis Kutipan ...........................................................................4

2.4 Cara Buat Kutipan ...................................................................6

2.5 Pengertian Sistem Rujukan .....................................................7

2.6 Fungsi Sistem Rujukan ...........................................................7

2.7 Jenis Sistem Rujukan ..............................................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................14

3.1 Kesimpulan ............................................................................14

3.2 Saran .....................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia yang baik tentunya yaitu bahasa yang sesuai
dengan konteks, sedangkan bahasa Indonesia yang benar yaitu
bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan aturan EYD.

Salah satu aspek di dalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan


dan sistem rujukan. Kutipan dan sistem rujukan sangat berperan
penting dalam sebuah penulisan bahasa terutama dalam pembuatan
karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu bentuk
pengabdian seseorang kepada keabadian perubahan. Melalui tulisan
karyailmiah, seseorang sedang menginformasikan ide, argumentasi
ataupun temuan dari hasil kegiatan ilmiah kepada pembaca. Dengan
membaca tulisan karya ilmiah, pembaca memperoleh sejumlah
informasi untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari.
Untuk itu, penulisan karya ilmiah mempunyai fungsi transformasi dan
kreasi ilmiah untuk merubah perilaku individu maupun masyarakat.

Penulisan karya ilmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan


ilmiah, sehingga isi tulisan karya ilmiah merupakan pengetahuan
yang “sahih” (valid). Kegiatan ilmiah merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh fakta,konsep, generalisasi dan teori
yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan
menyolusikan masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, karya
ilmiah berisikan akumulasi pengetahuan yang berupa fakta, konsep,
generalisasi.

Keterampilan meracik kutipan dalam penulisan karya ilmiah

1
diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Dimiliki apabila
seseorang belajar dan berlatih meracik kutipan dalam penulisan
karya ilmiah dan teori yang telah dihasilkan dari berbagai kegiatan
ilmiah untuk memahami fenomena dan menyolusikan masalah saat
ini dan masa datang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah tentang kutipan dalam penulisan Bahasa


Indonesia ?
2. Bagaimanakah tentang sistem rujukan dalam penulisan Bahasa
Indonesia ?
3. Apakah fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya
ilmiah ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang kutipan dalam penulisan Bahasa


Indonesia.
2. Untuk mengetahui tentang sistem rujukan dalam penulisan
Bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam
karya ilmiah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari


seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam
buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat
kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal
media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya.
Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan.

Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan


yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil
penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau
belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu
dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus
menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai
pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.

Menurut pendapat Wasty (1994:33) kutipan merupakan sebuah


pengambilan konsep atau pendapat dari orang lain sebagaimana
yang tertulis dalam karya tulisnya. Kutipan di samping dimaksudkan
sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi
sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan
oleh penulis yang mengutip itu.

3
2.2 Fungsi Kutipan

Fungsi kutipan diantaranya :

1. Untuk menegaskan isi uraian.


2. Untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang
dibuat oleh penulis,
3. Untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang
digunakan penulis,
4. Untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang
digunakan,
5. Untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas,
dan
6. Untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan
orang lain sebagai milik sendiri (plagiat).

Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah sebagai


berikut.
Menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan
oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur,
pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris.
Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau
menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote)
umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya
penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.

2.3 Jenis Kutipan

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian,


hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis
dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di

4
teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama
pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya.
Kutipan Langsung dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari 4 baris.


Ditulis menyatu dengan teks, diapit tanda petik, jarak tulisan
antara baris dengan baris 2 spasi, Pada akhir kutipan diberi
nomor penunjukan setengah spasi ke atas, dan diberi catatan
kaki.( Catatan kaki ialah catatan pada kaki halaman untuk
menerangkan sumber kutipan yaitu nama pengarang, judul
buku, jilid berapa, cetakan keberapa, halaman berapa, nama
penerbit, kota tempat buku sumber diterbitkan dan tahun
penerbitan). Sumber kutipan ditulis di antara tanda kurung.

b. Kutipan langsung yang lebih dari 4 baris.


Kutipan itu dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi, jarak
antara baris dengan baris kutipan satu spasi, kutipan itu boleh
diapit tanda kutip boleh juga tidak, pada akhir kutipan dibubuhi
nomor penunjukan, seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5-7
ketikan.

2 Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil


penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya
tidak sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa
atau kalimat penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan ini, sumber
rujukan harus disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa
nomor halaman. Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung
atau ada dua cara dalam mengutip secara tidak langsung. Pertama,
dengan meringkas, menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok
pikiran orang lain.

5
2.4 Cara Buat Kutipan

Berikut ini beberapa teknik pencantuman sumber kutipan. Penulis


bisa memilih beberapa cara di antaranya sesuai kebutuhan. Teknik
tersebut adalah:

1) Cukup ditulis nama penulis, tahun penerbitan, dan


halamannya.
·Kutipan langsung. Misalnya: “Perilaku seks adalah segala
tingkahlaku yang didorong oleh hasrat seksual”. (Dr. Sarlito Wirawan
Sarwono, 1994 : 137).
·Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono
(1994 : 137) berpendapat bahwa, perilaku seks adalah segala
tingkah-laku yang dirorong oleh hasrat seksual.

2) Cukup dinulis nama penulis, penerbit dan tahun penerbitan.


·Kutipan langsung. Misalnya: Perilaku seks menurut Dr. Sarlito
Wirawan Sarwono (Raja Grafindo Persada: 1994) adalah: “Perilaku
seks adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh hasrat seksual”.
[3]
·Kutipan tidak langsung. Misalnya: Perilaku seksual adalah segala
tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual. (Dr. Sarlito Wirawan
Sarwono, Raja Grafindo Persada :1994).

3) Cukup ditulis nama penulis dan buku karangannya.


·Kutipan langsung. Misalnya : Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam
buku Psikologi Remaja berpendapat: “Perilaku seksual adalah

6
segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual.”

Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono


dalam buku Psikologi Remaja berpendapat bahwa perilaku seksual
adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh hasrat seksual.

Tiga teknik tersebut adalah di antara teknik yang paling sering


digunakan. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah:

a. Bila penulis lebih dari tiga orang, cukup menulis nama penulis
yang pertama diikuti dengan tulisan”et al” (et al = dan kawan-kawan).
b. Bila sumber itu kumpulan tulisan, tulis nama orang atau badan
yang mengedit, diikuti dengan “ed” (ed = editor).
c. Bila sumber itu terjamahan, ditulis pula nama penulis aslinya,
tetapi di belakangnya ditulis nama penerjamahnya. Judul buku yang
ditulis boleh judul asli atau terjamahan.
d. Bila sumber itu tidak diketahui nama pengarangnya, ditulis nama
sumbernya (penanggung jawab) kemudian ditulis data lainnya.
e. Bila sumber itu surat kabar atau majalah, maka ditulis judul
artikel, nama surat kabar atau majalah, tanggal/bulan/tahun
penerbitan.

2.5 Pengertian Sistem Rujukan

Sistem Rujukan adalah sebuah sistem yang digunakan sebagai


referensi atau sumber dari seorang penulis untuk menyatakan
sesuatu dalam karya tulis.

2.6 Fungsi Sistem Rujukan

Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis:

7
1. Menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di
atas.
2. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau
sumber lain,
3. Meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,
4. Menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,
5. Menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu
pengetahuan umum, dan
6. Merujuk pada bagian lain pada teks.

2.7 Jenis Sistem Rujukan

Setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya masing-masing.


Sistem perujukan ilmu kedokteran berbeda dengan sistem perujukan
ekonomi atau teknik. Akan tetapi, ada dua sistem perujukan sumber
bacaan yang sering digunakan sebagai dasar kutipan, yaitu Sistem
Catatan dan Sistem Langsung.

1. Sistem catatan (note-bibliography)

Sistem catatan dilakukan dengan mencantumkan pemarkah


angka arab di akhir setiap kutipan. Angka arab tersebut
mengacu kepada catatan yang berisi informasi dari sumber
kutipan. Angka itu diletakkan langsung di akhir kutipan dan
terletak setengah spasi ke atas.

Ada dua cara penempatan catatan. (1) Catatan dapat


ditempatkan di bawah halaman yang sama dengan nomor
pemarkah dan disebut catatan kaki (footnotes). (2) Catatan
dapat pula ditempatkan pada akhir setiap bab atau sebuah
tulisan dan disebut catatan belakang (endnotes).
Biasanyauntuk catatan belakang, penomoran kutipan dilakukan

8
secara berurutan dalam satu bab dan dimulai lagi dengan
angka satu pada bab berikutnya. Untuk catatan kaki, urutan
angka dapat berlaku sepanjang tulisan atau karya ilmiah.

Fungsi catatan kaki dan catatan belakang ini tidak hanya untuk
menunjukkan sumber kutipan, tetapi ada beberapa fungsi lain.
Jadi, ada empat fungsi catatan kaki dan catatan belakang.
1. Untuk menyusun pembuktian, khususnya yang berkaitan
dengan pembuktian kebenaran yang dilakukan oleh penulis
lain;
2. Untuk referensi atau untuk menyatakan utang budi kepada
penulis yang teksnya digunakan sebagia bahan kutipan;
3. Untuk menyampaikan keterangan tambahan yang
dibutuhkan, namun tidak berkaitan langsung dengan karya
ilmiah yang ditulis, dan
4. Untuk merujuk pada bagian lain dari karya ilmiah.

Jika sistem catatan digunakan untuk menyusun pembuktian


atau referensi, ada unsur-unsur dan aturan yang perlu diketahui
oleh penulis karya ilmiah. Unsur-unsur yang digunakan sama
dengan unsur-unsur yang digunakan dalam daftar pustaka.
Akan tetapi, ada tiga perbedaan yang cukup penting antara
sistem catatan dan sistem daftar pustaka.

9
Contoh sistem catatan diambil dari Azril Azahari (1998):

1
A. Parasuraman, Marketing Research, ed ke-2 (Reading:
Addison-wesley, 1991), 63-69.
2
William Giles Campell, Stephen Vaughn Ballou dan Carole
Slade, Form and Style: Theses, Report, Term Papers, es, ke-8
(Boston: Houghton Mifflin, 1991), 35.
3
“Focus Group Interviewing: New Stategies for Business and
Industry,” Evaluation, Okt, 1990, 233.
4
Carrick Martin et al. Introduction to Accounting ed.ke-3
(Singapore: Mc. Graw Hill, 1991), 123.

Jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang


merujuk pada sumber yang sama, digunakan singkatan yang
berasal dari bahasa Latin untuk merujuk pada sumber pertama.
Ketiga jenis singkatan itu adalah sebagai berikut.

a. Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang

10
berarti ‘pada tempat yang sama’. Singkatan ini digunakan jika
perujukan lanjutan mengacu langsung pada karya yang disebut
dalam perujukan nomor sebelumnya. Jika nomor halaman
pengacuan sama, tidak perlu dicantumkan nomor halaman.

b. Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere


citato yang berarti ‘pada karya yang telah dikutip’. Singkatan ini
digunakan jika perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama
yang berasal dari buku namun diselingi perujukan lain. Teknik
penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh op.cit., diikuti
nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari
perujukan pertama.

c. Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato


yang berarti ‘pada tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini
digunakan jika perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama
yang berasal dari artikel dalam majalah, ensiklopedi, surat
kabar, namun diselingi perujukan lain.

Oleh karena hanya merupakan bagian dari suatu buku,


majalah, surat kabar (atau opus ‘karya’), artikel dirujuk dengan
locus yang berarti ‘tempat’. Teknik penulisannya: nama
belakang penulis, diikuti oleh loc.cit., diikuti nomor halaman jika
nomor halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.

2. Sistem langsung (parenthetical-reference)

Sistem pencantuman sumber kutipan dengan forman MLA dan


APA disebut juga format Author-Date (AD) atau Author-Date-
Page (ADP). Format ini mencantumkan sumber kutipan
langsung pada teks. Sumber kutipan tersebut terdiri atas nama
keluarga penulis, tahun terbitan buku, dan halaman tempat

11
kutipan itu berasal. Pernyataan sumber kutipan dapat
diletakkan sesudah kutipan atau sebelum kutipan.

Misalnya, contoh diambil dari Azahari (1998:54)

Parasuraman (1991) mengungkapkan, “marketing research is


an essential link between marketing decision makers and the
market they operate in” (hlm 15). Atau
“Marketing research is an essential link between marketing
decision maker and the market they operate in” (Parasuraman,
1991:15) Atau
Dalam bukunya, Parasuraman (1991:15) mengungkapkan
bahwa, “marketing research is and essential link between
marketing decision makers and the market they operate in”

Selain mengutip sumber – sumber tercetak, sekarang ini,


penulis juga dapat mengumpulkan adata dan referensi dari
Internet atau WWW (World Wide Web, Jaringan Jagad
Jembar). Aturan penulisan referensi sama saja denagn rujukan
buku; hanya tempat, nama, dan tanggal terbutan ditulis
berbeda.

Artinya, unsur – unsur itu mengikuti tata cara penulisan di


Internet. Unsur – unsur yang dicantumkan dalam referensi
Internet adalah:

(1) nama penulis yang diawali dengan penulisan nama


keluarga.
2) judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip.
3) judul karya tulis keselurhan (jika ada) dengan huruf miring
(italics), dan (4) data publikasi berisi protokol dan alamat, path,

12
tanggal pesan, atau waktu akses dilakukan.

Contoh pengutipan rujukan dari internet:

1. Dari WWW Wlaker, Janice R. ”MLA-Style Citations of


Electronic Sources.” Style Sheet.
http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html (10 Feb. 1996)
2. Dari File Transfer Protocol (kutipan yang dipunggah/diunduh
[download] malelui FTP User.”ftp
daedalus.com/pub/CCCC95/Johnson=eilola (10 Feb.1996)
3. Dari ratron (surat electron, e-mail) Bruckman,Amy
S.”MOOSE Crossing Proposal.”
4. Dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman
chatting menggantikan nama penulis, jenis komunikasi
(misalnya, wawancara pribadi, alamat ratron (jika ada), tanggal
komunikasi dalam tanda kurung. Marsha s_Guest. Personal
interview. Telnet daedalus.com 7777 (10 Feb 1996)

13
BAB II

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Makalah tentang kutipan dan sistem rujukan hanya berusaha
menyampaikan sesuatu pemberitahuan,pengetahuan tanpa mempegaruhi
minat dan sikap pembaca, Pembaca diberi kesempatan untuk menerima,
memutuskan atau menolak tentang sesuatu yang diuraikan penulis. Gaya
penyampaiannya cenderung bersifat informatif, artinya penulis juga
memberikan penjelasan untuk gagasan, sehingga pembaca dapat
mengetahui lebih dalam tentang sesuatu yang dimaksudkan dari gagasan
tersebut.

3.2. Saran
Pemberian informasi penjelasan melalui makalah kutipan dan sistem
rujukan hanya bersifat menguraikan dan memberi penjelasan bagi
pembaca dan bukan merupakan suatu pembuktian. Penggunaan bahasa
dalam makalah ini tidak dipengaruhi oleh unsur subjektifitas dan emosional.
Penulis menyarankan pembaca untuk mendalami lebih jauh tentang materi
kutipan dan sistem rujukan .Agar lebih jelas dalam setiap penulisan karya
tulis ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

http://marlinanafis.blogspot.com/2015/04/makalah-kutipan-dan-sistem-
rujukan.html
https://omdompetaub.wordpress.com/2014/01/04/kutipan-dan-sistem-rujukan-
dalam-karya-ilmiah/
http://www.academic.ibs.ac.id/admin/download/KUTIPAN%20DAN%20SISTEM
%20RUJUKAN.pdf
http://yassinsakarepku.blogspot.com/2014/06/rujukan-dan-kutipan-bahasa.html

Anda mungkin juga menyukai