Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

Implementasi Pembelajaran Tematik


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik Terpadu
Dosen Pengampu :
Uswatun Hasanah, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh PGMI 6-D


Kelompok 6
1. Roudhotul Jannah (12205183023)
2. Sabrina Aisyah Wulandari (12205183040)
3. Elvin Saputri (12205183041)
4. Miftakhun Nabila (12205183235)
5. Ayka Aziz (12205183336)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan serta kelancaran dalam penyusunan makalah Pembelajaran Tematik
Terpadu dengan judul “Implementasi Pembelajaran Tematik”.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Tematik Terpadu dosen pengampu Uswatun Hasanah, S.Pd.I.,
M.Pd.
Kami mngucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan
kepada :
1. Dr. Mafthukin, M.Ag. Selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di IAIN
Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan.
3. Uswatun Hasanah, S.Pd.I., M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan tugas dan pengarahan kepada kami.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan kami sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan kami dalam menyelesaikan
tugas-tugas dimasa yang akan datang. Dan akhirnya semoga apa yang kami buat
ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Tulungagung, 21 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Implementasi Pembelajaran Tematik Di Masa Pandemic .......... 3
B. Strategi Dalam Pembelajaran Tematik........................................ 9
C. Metode Dalam Pembelajaran Tematik ........................................ 11
D. Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Tematik ..................... 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 Tahun 2013
mengenai Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI menegaskan
bahwa Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar didesain dengan
menggunakan pembelajaran tematik terpadu. Sebelum diterapkannya
Kurikulum 2013, penetapan pendekatan pembelajaran tematik di Sekolah
Dasar telah disebutkan pula oleh pemerintah melalui Badan Standar
Nasional Pendidikan (BNSP) tahun 2006.Berdasarkan kondisi tersebut
maka diketahui bahwa pembelajaran tematik bukanlah suatu hal yang baru
dalam sejarah kependidikan di Indoneasia.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik
terpadu memerlukan persiapan yang tinggi dari guru dalam segi
pemahaman dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran. Guru
disebut sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan karena guru adalah
manajer utama dalam kelas yang bertugas untuk menerjemahkan dan
mengimplementasikan kurikulum menjadi satuan aksi pembelajaran.
Selain faktor guru sebagai pelaksana, juga terdapat sumber daya
pendidikan lain yang dapat mempengaruhi ketercapaian tujuan kurikulum
2013 seperti sarana prasarana serta budaya sekolah atau organisasi seperti
peran pengawasan dan pembinaan.
Pemerintah pun telah melakukan upaya untuk meningkatkan
kualitas praktisi dalam menerapkan kurikulum 2013 dengan memberikan
pelatihan sebagai pembekalan agar dapat membantu
mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan baik.
Kurikulum 2013 diterapkan secara bertahap mulai dari tahun ajaran
2013/2014 terhitung dari bulan Juli 2013. Seperti yang telah diketahui
bahwa banyak sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013. Mengingat
adanya upaya pemerintah untuk terus memperbaiki kualitas pembelajaran,

1
maka studi mengenai keberlangsungan penerapan tematik terpadu perlu
dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi pembelajaran tematik di masa pandemic ?
2. Bagaimana strategi dalam pembelajaran tematik ?
3. Bagaimana metode dalam pembelajaran tematik ?
4. Bagaimana media dan sumber belajar dalam pembelajaran tematik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami implementasi pembelajaran tematik
di masa pandemic.
2. Untuk mengetahui dan memahami strategi dalam pembelajaran
tematik.
3. Untuk mengetahui dan memahami metode dalam pembelajaran
tematik.
4. Untuk mengetahui dan memahami media dan sumber belajar dalam
pembelajaran tematik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Implementasi Pembelajaran Tematik di Masa Pandemic
Pembelajaran jarak jauh bukanlah hal baru lagi di Indonesia,
sejak Pemerintah menetapkan teknologi dalam pembelajaran. Upaya ini
dilakukan agar tercapainya tujuan negara Indonesia yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Luasnya negara Indonesia yang terbentuk dari beberapa
pulau menjadi alasan yang kuat bagi negara untuk menerapkan
pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh sebagai suatu upaya
interaksi pembelajaran dengan memanfaatkan fasilitas belajar berbasis
teknologi.
Daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan
internet dan teknologi seperti multimedia, video, kelas virtual, teks online
animasi, pesan suara, email, telepon, video streaming online. Pembelajaran
daring memerlukan siswa dan guru berkomunikasi secara interaktif dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, seperti media
komputer dengan internet-nya, telepon atau fax. Pembelajaran daring
pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana Champagn
dengan menggunakan sistem instruksi berbasis computer.
Pembelajaran yang semestinya dilaksanakan di sekolah harus
dilaksanakan secara daring dari rumah. Selanjutnya, pembelajaran tematik
yang mengharuskan pembelajaran siswa sebagai sentral belajar tentu tidak
bisa sejalan dengan semestinya. Padahal dalam Permendikbud No. 65
Tahun 2013 menjelaskan bahwa “Sesuai dengan KompetensiLulusan dan
Standar Isi maka pembelajaran dilaksanakan untuk menuju pembelajaran
terintegrasi”1. Hal tersebut tentu menjadi permasalahan yang tidak
biasanya dihadapi. Para pemangku pendidikan yaitu harus memikirkan hal
tersebut untuk memperbaiki pola pendidikan.

1
Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 22 Tahun 2016. Tentang standar proses
pendidikan dasar dan menengah, Badan standar nasional pendidikan. Jakarta: 2016. Hal 1-10

3
Pendidikan adalah suatu hal sangat penting untuk didapatkan
semua manusia karena dengan adanya pendidikan manusia dapat
mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, dengan adanya pendidikan
manusia melakukan secara tidak langsung berinteraksi dengan orang lain
sebagai mahkluk sosial.2 Jika dilihat bahwa saat ini kurikulum pendidikan
yaitu kurikulum 2013 atau biasa disebut K13 sudah menerapkan
pembelajaran tematik. Pembelajaran k13 atau tematik pada sekolah dasar
yaitu lebih cenderung pada teori konstruktivisme dimana pembelajaran
mengedepankan pengetahuan pada siswa. Teori konstruktivisme
menekankan proses untuk menemukan suatu gagasan atau ide daripada
hasil jawaban yang didapatkan oleh siswa. Pengetahuan merupakan
kumpulan dari berbagai fakta dalam proses pemeblajaran yang sedang
berlangsung, tetapi menjadi konstruksi kognitif seseorang terhadap objek
dan pengalaman. Dalam pembelajaran ini guru dituntut untuk ikut aktif
membimbing dan mengikuti perkembangan siswa dalam mengembangkan
potensi yang dimiliki siswa. Oleh karena itu dalam pembelajaran tematik
ini, pembelajaran dipusatkan pada siswa dengan menggunakan teori
konstruktivisme yaitu teori yang mementingkan faktor-faktor sosial dalam
belajar.
Implikasinya adalah bahwa pendidikan harus mempunyai cara agar
pembelajaran tematik dapat terlaksana di masa pandemi saat ini.
Sebagaimana dalam teori konstruktivisme bahwa pembelajaran berpusat
pada siswa dengan lebih banyak mengedepankan pengalaman siswa
tersebut. Guru sebagai pendorong maupun fasilitator yang diharapkan
dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki
siswa. Keunikan inilah yang terjadi pada pembelajaran tematik secara
daring di masa pandemi.
Oleh karena itu agar pemebelajaran dapat terus berjalan, maka
harus mengetahui komponen pembelajaran nya terlebih dahulu.

2
Muhibbin, & Hidayatullah, M.A. 2020, Implementasi teori bejar konstruktivisme Vygotsky.
Balajea: jurnal pendidikan islam. Hal 115-125

4
Pembelajara yang dilakukan dengan jarak jauh atau daring memiliki
banyak komponen diantaranya yaitu: peserta didik, pengajar/ guru, bahan
ajar, proses belajar, dan lembaga yang menyelenggarakan pembelajaran
jarak jauh. Komponen pembelajaran jarak jauh secara lebih operasional
dapat diringkas menjadi empat komponen yaitu:
1. Lembaga penyelenggara.
Lembaga penyelenggara merupakan konsep utama pembelajaran
dengan jarak jauh, komponen ini sekaligus menjadi pembeda dengan
belajar sendiri atau autodidak. Lembaga penyelenggara ini dapat
berupa penyelenggara pendidikan konvensional seperti sekolah
akademi dan lain-lain. Atau berupa lembaga khusus penyelenggaraan
pembelajaran jarak jauh.
2. Adanya keterpisahan secara fisik antara pendidik dan peserta didiknya.
Pendidik dengan peserta didik terpisah secara lokasi maupun
waktu. Artinya, pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik
kepada peserta didiknya dipisahkan oleh jarak dan waktu.
3. Menggunakan suatu sistem telekomunikasi interaktif.
Keterpisahan secara fisik antara pendidik dan peserta didik
membutuhkan sesuatu yang dapat menghubungkan keduanya
sehingga nantinya dimungkinkan akan terjadi komunikasi jarak jauh.
Dengan menggunakan sistem telekomunikasi interaktif memiliki peran
yang sangat penting yaitu slahsatunya terjadinya interaksi antara
pendidik dan peserta didik, merupakan kunci dari suatu proses
pembelajaran.
4. Adanya saling berbagi data, suara maupun video yang diharapkan akan
memberikan pengalaman belajar. Artinya, objekyang ditampilkan akan
menarik perhatian siswa dalam meinat belajar. Dengan menggunakan
objek dapat membantu siswa dalam mensimulasi proses pembelajaran
dengan mudah. Setelah mengetahui komponen apa saja yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran daring, mkaa agar
pembelajaran tetap terlaksana maka banyak cara yang dapat dilakukan

5
oleh pemangku pendidikan, diantaranya yaitu melalui berbagai aplikasi
media sosial. Media sosial atau aplikasi yang biasanya digunakanyaitu
seperti WhatsApp Group (WAG), Google Classroom, Youtube, Zoom,
dan lain- lain. Meskipun pembelajaran menggunakan aplikasi, tetapi
guru harus tetap mengajar dengan ketentuan yang telah disiapkan
dalam rancanagan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Agar guru tetap
dapat mengembangkan kompotensi yang harus dicapai siswa dengan
tujuan pembelajaran yang runtut walau harus dengan pembelajaran
dalam jaringan. Seperti harus adanya:
1) Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan yang harus dilakukan guru
yaitu, (1) Mempersiapkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran
(2) Memberikan apresiasi dan motivasi belajar kepada siswa
yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari maupun contoh
yang sesuai dengan kemampuan nalar peserta didik, (3)
Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran
sebelumnya untuk mengarahkan siswa agar dapat tercapainya
tujuan pembelajaran (4) Menyampaikan materi yang akan
dipelajarai pada pembelajaran yang akan berlangsung.
2) Kegiatan inti
Langkah pertama yang harus dilaksanakan oleh guru yaitu
dengan mengirimkan materi berupa file dokumen pembelajaran.
Selanjutnya guru memberikan arahan kepada siswa untuk
membuka buku paket tematik yang sudah dibagikan sebelumnya.
Sambil dipandu guru juga menjelaskan melalui pesan suara dan
menanyakan apabila siswa ada kesulitan dalam memahami
materi yang sedang dibahas.
Langkah kedua, guru juga menyampaikan materi
pembelajaran melalui aplikasi youtube. Youtube yaitu salah satu
website yang memberikan fasilitas dalam berbagi video yang
diunggah oleh semua orang. Ada banyak video yang terdapat di

6
Youtube yaitu, video musik, video edukasi, tutorial, dan lain-lain.
Bisa juga menggunakan vidio yang telah dibuat oleh gurunya
sendiri, dengan begitu lebih baik. Karena di masa seperti ini guru
juga di tuntut untuk lebih aktif adan faham dalam memanfaatkan
media teknologi.
3) Evaluasi
Kegiatan penutup yaitu guru dan siswa melakukan refleksi
secara bersama-sama dalam mengevaluasi pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Hal yang dilakukan dalam evaluasi yaitu melakukan
evaluasi tentang (1) kegiatan proses pembelajaran dari awal
sampai akhir, (2) merberikan timbal balik tentang proses dan hasil
pembelajaran (3) adanya kegiatan tindak lanjut yaitu memberikan
tugas kepada siswa dan (4) meberikan informasi tentang materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjntnya.
Lalu guru di akhir pembeajaran memberikan list nilai peserta
dalam penugasan satu hari ini.3
Dalam sebuah pembelajaran tidak mungkin akan selalu berjalan
dengan luruspastilah ada kendala dan hambatan terutamanya dalam
pembelajaran daring ini. Adapun hambatan yang terjadi dalam
pembelajaran tematik secara daring ditinjau dari teori kontruktivisme
yaitu:
1. Siswa kurang percaya diri
Kepercayaan diri pada siswa akan menentukan pembelajaran
tersebut berjalan atau tidak. Hal ini menyebabkan guru harus
membimbing dan sabar dalam mengarahkan siswanya. seperti yang
diungkapkan oleh ibu Siti Sediyaningsih, S.Pd sebagai guru kelas 1
ketika diwawancarai:“Ketika menerapkan model pembelajaran daring
itu bisa dikatakan sulit juga mudah, karena pada saat awal siswa belum
terbiasa dengan model pembelajaran daring, maka perlu ada waktu

3
Ragil diana purnama putri. 2021, Implementasi pembelajaran tematik disekolah dasar pada masa
pandemi ditinjau dari teori konstruktivisme. Universitas islam negri sunan kalijaga: jurnal of
integrated elementary education. Hal 7-14.

7
untuk beradaptasi dengan hal-hal yang baru. Oleh karena itu
diperlukan kesabaran dalam mengahadapi hal seperti ini.”
2. Kemampuan memenejemen waktu
Guru harus pandai-pandai membagi waktu dapam pembelajaran
online dengan durasi yang telah dibuat guru dalam RPP. Media yang
digunakan seperti halnya file bacaan, gambar, video, dll. Waktu bisa
cukup karena kesuksesan sebuah pembelajaran terletak pada
bagaimana seorang guru dalam memberikan motivasi atau dorongan
kepada siswa agar mereka lebih besemangat lagi dalam belajar. Dalam
memberikan motivasi siswa dibutuhkan metode pembelajaran yang
sesuai dan media pembelajaran maupun dalam penyampaian materi
yang disesuaikan dengan kondisi siswa.
3. Motivasi belajar
Kesuksesan sebuah pembelajaran terletak pada bagaimana
seorang guru dalam memberikan motivasi atau dorongan kepada
siswa agar mereka lebih besemangat lagi dalam belajar. Dalam
memberikan motivasi siswa dibutuhkan berbagai model pembelajaran
untuk memberikan pelayanan pembelajaran yang kondusif dan terarah
4. Sarana dan prasanaran dalam proses pembelajaran
Sarana dan prasarana adalah komponen yang dibutuhkan ketika
kegiatan belajar dan mengajar. Maka berbagai upaya terus menerus
dilakukan oleh sekolah tersebut guna meningkatkan kualitas
pendidikannya. Hal ini tidaak di tinjau dari segi prasa rana sekolah
saja, berhubung ini dalam pembelajaran seecara daring maka sekolah
maupun guru harus dapat meninjau dari sarana prasarana siswanya.
Seperti banyak ditemukan kendala yaitu ada siswa yang dari latar
belakang keluarga yang pas-pasan atau bahkan kurang. Mungkin
mereka tidak semuanya mempunyai hp androit. Oleh karenaitu guru di
tuntut untuk memahami siswanya dari berbagai aspek, dan guru
membantu memecahkan masalah.

8
B. Strategi dalam Pembelajaran Tematik
Strategi pembelajaran adalah suatu tindakan pengorganisasian isi
pelajaran, menyampaikan isi pelajaran, dan pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang
digunakan pendidik dalam mendorong tercapainya proses kegiatan belajar
yang efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat tersebut strategi merupakan
sebuah usaha yang dilakukan dalam penyampaian isi pelajaran untuk
memperoleh tujuan pendidikan tertentu, seperti meningkatkan hasil belajar
siswa ataupun menciptakan suasana belajar kelas yang efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sebuah
perencanaan yang berisi mengenai rangkaian kegiatan yang disusun
sedemikian rupa guna mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran digunakan pada hakekatnya merupakan sebuah rancangan
yang digunakan pendidik atau lembaga pendidikan yang bertujuan untuk
mensukseskan capaian pendidikan tertentu. Hasilnya akan mempengaruhi
seberapa jauh siswa mendapatkan ilmu yang diajarkan. Setiap tahap yang
terdapat pada strategi pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan
tertentu, dan siswa dapat meraih hasil yang baik dalam pembelajaran
sebagai hasil akhirnya. Seorang pendidik harus memiliki potensi dalam
menyusun sebuah strategi pembelajaran agar dapat tercapai tujuan belajar
yang mengacu pada hasil akhir belajar siswa.4
Model pembelajaran merupakan serangakain dari pendekatan,
strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran. Model pembelajaran
pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Atau sering disebut
dengan bingkai dari penerapan suatu pendekatan pembeljaran. Pengertian
dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

4
Ahmadi, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu., (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher,2011),
hal.91.

9
bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancang aktivitas
belajar mengajar. Model pembelajaran dapat ditentukan oleh guru dengan
memperhatikan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan
merujuk pada situasi dan kondisi yang terjadi di sekolah. Model
pembelajaran yang digunakan di tengah merebahnya pandemi covid-19
adalah model pembelajaran dengan jarak jauh, belajar dari rumah dengan
menggunakan jaringan internet atau sering disebut daring. Pembelajaran
daring yaitu program penyelenggaraan kelas belajar untuk menjangkau
kelompok belajar yang masif dan luas melalui jaringan internet.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memenfaatkan
teknologi multimedia, video, kelas virtual, teks online animasi, pesan
suara, email, telepon konferensi, dan video streaming online. Pembelajaran
dapat dilakukan secara masif dengan jumlah peserta yang tidak terbatas.
Tematik adalah program pembelajaran yang berangkat dari satu
tema atau topik tertentu dan kemudian dielaborasi dari berbagai aspek.
Atau ditinjau dari beberapa perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan
di sekolah. Tematik merupakan terapan dari pembelajaran terpadu.19
Pembelajaran tematik sebagai satu konsep dapat dikatakan sebagai
pendektan belajar-mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Dikatakan
bermakna karena pada pembelajaran terpadu anak akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari itu memalui pengalaman langsung
dan menghubungannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami
atau memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema.
Kegiatan pembelajaran terpadu ini mengaitkan beberapa aspek baik dalam
intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran.5
Supaya dapat melaksanakan strategi pembelajaran dengan efektif
terdapat beberapa unsur stategi dasar, antara lain:
1. Menentukan spesifikasi dari kualifikasi perubahan tingkah laku, tujuan
selalu dijadikan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan

5
Ahmadi Ruslam, Pengantar Pendidikan . (Jakarta: Ar-Ruzz Media,2016) hal,76.

10
pembelajaran. Untuk itu maka tujuan pembelajaran harus dirumuskan
secara spesifik dalam arti menuju pada perubahan perilaku dan
operasional yang dapat diukur.
2. Memilih pendekatan pembelajaran yakni suatu cara dalam
menyampaikan apa yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan
tertentu. Kegiatan pembelajaran harus dipertimbangkan dan dipilih
mana jalan pendekatan yang paling utama, tepat dan efektif.
3. Memilih dan menetapkan metode, teknik, dan prosedur pembelajaran.
Metode yakni cara yang dipilih utnuk menyampaikan bahan sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Teknik yaitu cara untuk melaksanakan
metode dengan sarana penunjang pembelajaran yang telah ditentukan
dengan memperhatikan kecepatan dan ketepatan belajar. Kemudian
merancang penilaian, remidial, dan pengayaan.6
Terdapat strategi dan ciri-ciri pengajaran dalam menghadapi
modalitas belajar siswa, strategi pembelajaran ini menghadapi belajar
siswa secara visual antara lain:
1. Menggunakan materi visual seperti gambar, diagram, dan peta.
2. Mengunakan warna untuk menandai hal-hal yang penting.
3. Dirangsang untuk membaca buku-buku ilustrasi.
4. Menggunakan multimedia.
5. Mendorong anak mengilustrasikan imajinasinya dan gambar.
C. Metode dalam Pembelajaran Tematik.
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal. Metode pembelajaran berfungsi sebagai
cara dalam menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi
latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk
merancang strategi maka guru harus memilih metode yang sesuai untuk
semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Karena tidak semua

6
Nurdyansyah N, & Andiek Widodo. Inovasi Teknologi Pembelajaran, (Sidoarjo: Nizamial
Learning Center,205) hal, 34.

11
metode cocok untuk menerapkan setiap tema yang disajikan dalam
pembelajaran tematik.7
Berikut ini merupakan beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran menurut
Depdiknas – PMPTK tahun 2008 :
1. Metode Ceramah
Ceramah sebagai suatu metode pembelajaran merupakan cara yang
dilakukan dalam mengembangkan proses pembelajaran melalui cara
penuturan. Hal yang perlu diperhatikan, hendaknya ceramah mudah
diterima, isinya mudah dipahami serta mampu menstimulasi pendengar
(murid) untuk mengikuti dan melakukan dari isi ceramah yang
disampaikan.
2. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar
tiruan. Menurut Saiful Sagala metode demonstrasi adalah petunjuk
tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada
penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan
dipahami oleh peserta didik secara nyata.
3. Metode Diskusi
Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa
pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah
dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu
keputusan. Oleh karena itu diskusi bukan berarti debat yang bersifat
mengadu argumentasi tetapi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk
menentukan keputusan tertetu secara bersama-sama.
4. Metode Stimulasi

7
Miftakhul Muthoharoh, “Strategi dan Matode Pembelajaran Temati Serta Penerapannya pada
Pembelaaran Pendidikan Agama Islam” Jurnal Tasyri’, Vol. 24, No. 1, 2017, hal. 119-126.

12
Simulasi berasal dari kata Simulate yang artinya berpura-pura atau
berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat
diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu.
5. Metode Tugas dan Resitasi
Secara denotative, resitasi adalah pembacaan hafalan dimuka
umum, atau hafalan yang diucapkan oleh murid-murid di dalam kelas.
Metode tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi
lebih luas dari itu. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif
belajar baik secara individu atau kelompok. Tugas dan resitasi bisa
dilaksanakan dirumah, disekolah, diperpustakaan dan ditempat yang
lainnya.
6. Metode Tanya Jawab
Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic. Guru
bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Metode
Tanya jawab dimasukkan untuk merangsang berfikir siswa dan
membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan.
Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara
langsung antara guru dan siswa.
7. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok
mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang
sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas
kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok).
8. Metode Problem Solving
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran berbasis masalah, yakni
pembelajaran yang berorientasi learner centered berpust pada
pemecahan masalah oleh siswa melalui kerja kelompok. Metode ini

13
sering disebut metode ilmiah karena langkah-langkah yag digunakan
adalah langkah ilmiah.
9. Metode Latihan (Drill)
Metode drill adalah cara membelajarkan siswa untuk
mengembangkan kemahiran dan keterampilan serta dapat pula
mengembangkan sikap dan kebiasaan. Latihan atau berlatih merupakan
proses belajar dan membiasakan diri agar mampu melakukan sesuatu.
10. Metode Karya Wisata (Field Trip)
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri,
berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata disini
berarti kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar.8
Metode Pembelajaran Daring yaitu program penyelenggaraan kelas
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang
luas dan massif. Dengan menggunakan jaringan, pembelajaran bisa
dilaksanakan secara massif dengan peserta didik yang tidak terbatas.
Pembelajaran Daring bisa saja dilaksanakan dan diikuti secara berbayar
bahkan gratis.9
Pembelajaan metode daring juga bisa disebut dengan kegiatan
pembelajaran e-learning sesungguhnya. Frase yang terdiri dari dua kata
yakni “E” dan “Learning”. E dari kepanjangan dari kata “Electronic”
selanjutnya disingkat “E”, dan kata “Learning” dalam Bahasa Indonesia
artinya pembelajaran. Sehingga dalam bahasa yaitu pembelajaran melalui
prantara atau memakai alat elektronik antara laian pemakaian komputer,
pemakaian CD pembelajaran dan infokus serta pembelajaran multimedia.10

8
Miftakhul Muthoharoh, “Strategi dan Matode Pembelajaran Temati Serta Penerapannya pada
Pembelaaran Pendidikan Agama Islam” Jurnal Tasyri’, Vol. 24, No. 1, 2017, hal.119-123.
9
Yusuf Bilfaqih &M. Nur Qomarudin, Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring (Yogyakarta:
CV Budi Utama, 2015), Hal 1
10
Nunu Mahnun, “Implementasi Pembelajaran OnlineDan Optimalisasi Pengelolaan Pembelajaran
Berbasis Online di Perguruan Tinggi Islam Dalam Mewujudkan World Class University” Jurnal
IJEM, Vol.1, No.1, hal. 30.

14
Macam-macam Metode Pembelajaran Daring
Adapun metode yang digunakan dalam model pembelajaran daring
adalah sebagai berikut:
a. Metode E-Learning
e-Learning juga diartikan sebagai pembelajaran jarak jauh yang
menggunakan teknologi komputer atau biasanya disebut internet. e-
Learning merupakan proses instruksi atau pembelajaran yang
melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan,
membantu perkembangan, menyampaikan, menilai, dan memudahkan
suatu proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta
dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun.
b. Mobile Learning
Mobile Learning merupakan media pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi telepon seluler. Kehadiran Mobile Learning
ditujukan sebagai pelengkap pembelajaran serta memberikan
kesempatan pada siswa untuk mempelajari materi yang kurang
dikuasai dimanapun dan kapanpun.
c. Metode Quantum Learning
Quantum Learning yaitu kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses
belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat serta
membuat belajar sebagai suatau proses yang menyenangkan dan
bermanfaat. Quantum Learning merupakan suatu pembelajaran yang
mempunyai misi utama untuk mendesain suatu proses belajar yang
menyenangkan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
Interaksi-interaksi ini yang mencakup unsur-unsur untuk belajar yang
mempengaruhi kesuksesan siswa11
D. Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Tematik.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata pembelajaran
“pembelajaran” berasal dari kata “ajar” yang berarti petunjuk yang

11
Ulfah Hamdatus, Skripsi: “Penerapan Metode Pembelajaran Daring dalam Mata Pelaaran
Bahasa Indonesia di MI Miftahul Huda” (Metro: IAIN Metro, 2020), Hal. 10-11.

15
diberikan kepada orang supaya diketahui, sedangkan “pembelajaran”
berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar.12Dalam belajar seseorang akan memperoleh pengertian yang lebih
luas serta mengumpulkan pengalaman untuk menghadapi situasi yang
akan datang. Karena proses belajar adalah proses jangka panjang.
Sedangkan pembelajaran adalah segala aktifitas atau kegiatan dalam
proses pendidikan atau belajar mengajar baik yang mencakup tentang
perencanaan sampai tujuan untuk mendapatkan efektifitas
pembelajaran.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk memudahkan proses internal
yang berlangsung ketika seseorang belajar, serta upaya untuk mewujudkan
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik agar mencapai
tujuan tertentu.
Indonesia tengah dihadapkan dengan tantangan era revolusi
industri. Tidak hanya sektor ekonomi, sosial, dan teknologi, namun sektor
pendidikan kini juga mau tidak mau harus dapat beradaptasi dengan era
ini. Perkembangan itu mulai dimanfaatkan oleh beberapa sekolah dasar di
Indonesia dalam penyelenggaraan program pendidikannya. Program
tersebut dikenal sebagai program pembelajaran daring atau sistem e-
learning.13Pembelajaran daring pertama kali diperkenalkan oleh
Universitas Illionis di Urbana Champagn dengan menggunakan sistem
instruksi berbasis computer. Istilah daring merupakan akronim dari “dalam
jaringan”. Pembelajaran daring adalah salah satu model pembelajaran
online atau dilakukan melalui jaringan internet.Pembelajaran daring
bertujuan memberikan layanan pembelajaran yang bermutu dalam jaringan
(daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat yang
lebih banyak dan lebih luas.Pembelajaran daring merupakan pembelajaran
dalam jaringan atau menggunakan sistemjarak jauh dengan menggunakan

12
M.Thobroni, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktek, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2015), hal. 16.
13
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika BelajarSiswa,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2017), hal. 42.

16
internet, atau sering disebut sebagai salah satu bentuk model pembelajaran
yang dipersepsikan bersifat studentcentered.14
Pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa.15Menurut Hadi Subroto, pembelajaran tematik merupakan
pembelajaran yang diwakili dengan suatu pokok bahasan atau tema
tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu
dikaitkan dengan konsep lain yang dilakukan secara spontan atau
direncanakan, baik dengan suatu bidang atau lebih, dan dengan beragam
pengalaman belajar siswa maka pembelajaran akan lebih bermakna. Maka
pada umumnya pembelajaran tematik adalah pembelajaran dengan
menggunakan tema tertentu yang mengaitkan antara beberapa isi mata
pelajaran dengan pengalaman kihidupan nyata siswa-siswa sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.16Prinsip dasar
pembelajaran tematik adalah dalam pembelajarantematik perlu memilih
materi beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan. Dengan demikian
materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara
bermakna.Mata pelajaran yang dipadukan tidak perlu terlalu dipaksakan.
Artinya, materi, yang tidak perlu dipadukan tidak usah dipadukan.17
Kurang lebih dari 8 bulan terakhir ini, pendidikan di Indonesia
tengah mengalami perubahan sistem pembelajaran dari yang tadinya
belajar tatap muka di sekolah menjadi pembelajaran daring di rumah,
anjuran pemerintah untuk melakukan pembelajaran daring di rumah
dikarenakan mengantipasikan penyebaran virus corona-19 di Indonesia
yang sangat cepat penyebarannya. Ribuan sekolah di Negara lain,

14
Ahmad Jayul dkk, Model Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif Proses KegiatanBelajar di
Tengah Pandemi Covid-19, Vol. 6, No. 2, Juni 2020, hal. 191.
15
Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, ( Jakarta: Prestasi Putrakarya,2009),
hal.78-79.
16
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: PRENADA MEDIA GORUP,
2011), hal.82.
17
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik…, hal. 85.

17
termasuk Indonesia, menutup sekolah sebagai upaya untuk menghentikan
penyebaran virus tersebut. Tanggapan UNESCO sebagai lembaga yang
bergerak di bidang pendidikan, sangat menyetujui pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan wadah dalam jaringan (daring) upaya
pembelajaran jarak jauh, sehingga pembelajaran dapat dijangkau oleh
siswa dimanapun berada.18Pembelajaran daring adalah sebuah inovasi
pendidikan yang melibatkan unsur teknologi informasi dalam
pembelajarannya. Pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak
jauh dengan sekumpulan metode pembelajaran dimana terdapat aktivitas
pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas
belajar.19Dengan munculnya pandemi covid-19 kegiatan pembelajaran
tematik yang semula dilaksanakan di sekolah menjadi pembelajaran
dirumah melalui daring. Selain itu, pembelajaran tematik juga dapat
dilakukan dengan menggunakan pembelajaran luar jaringan (luring),
menurut Sunendar dalam KBBI disebutkan bahwa istilah luring adalah
akronim dari “luar jaringan” atau terputus dari jaringan
komputer.Pembelajaran luring merupakan sistem pembelajaran yang
menggunakan tatap muka atau luring dapat diartikan sebagi pembelajaran
yang sama sekali tidak menggunakan jaringan internet. Pembelajaran
luring dilakukan menggunakan buku pegangan siswa, atau dengan
pertemuan langsung. Tetapi sering disalah pahamkan arti dari
pembelajaran daring dan luring, pembelajaran daring dan luring dianggap
sebagai kegiatan yang terhubung melalui internet. Dalam pembelajaran
tematik dengan menggunakan luring tidak menggunakan jaringan internet
sama sekali, pembelajaran tematik dengan menggunakan pembelajaran
luring adalah pembelajaran yang menggunakan media seperti televisi,
radio, modul, buku pegangan siswa, lembar kerja, bahan ajar dari

18
Arifah Prima Satrianingrum & Iis Prasetyo, “Persepsi Guru Dampak PandemiCovid-19 Terhadap
Pelaksanaan Pembelajaran Daring di PIAUD, Jurnal Obsesi: JurnalPendidikan Anak Usia Dini.
Volume 5 No.1, Agustus 2020, hal. 634.
19
Yani Fitriyani dkk, “Motivasi Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Daring SelamaPandemi
Covid-19”, Jurnal Pendidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan diBidang
Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran,Volume 6 No. 2, hal. 166.

18
lingkuangan sekitar atau siswa melakukan offline conference dengan
bertemu secara langsung tanpa jaringan internet.Sedangkan proses
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran daring dapat dilakukan
menggunakan perangkat smartphone, leptop, computer dengan bantuan
teknologi digital seperti google classroom, rumah belajar, zoom, video,
telepon atau live chat dan lainnya.Pembelajaran tematik menggunakan
daringjuga dilakukan dengan berbagai model pembelajaran seperti
presentasi klasikal, diskusi kelompok kecil, dan belajar individual dirumah
masing-masing siswa.20

Acmad Jayul dkk, “Model Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif Proses KegiatanBelajar
20

Pendidikan Jasmani di Tengah Pandemi Covid-19”, Jurnal Pendidikan KesehatanRekreasi,


Volume 6 No. 2, Juni 2020, hal. 192.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajara yang dilakukan dengan jarak jauh atau daring
memiliki banyak komponen diantaranya yaitu: peserta didik, pengajar/
guru, bahan ajar, proses belajar, dan lembaga yang menyelenggarakan
pembelajaran jarak jauh. Komponen pembelajaran jarak jauh secara lebih
operasional dapat diringkas menjadi empat komponen yaitu: Lembaga
penyelenggara, adanya keterpisahan secara fisik antara pendidik dan
peserta didik,menggunakan sistem telekomunikatif interaktif, adanya
berbagi data dan media.
Terdapat strategi dan ciri-ciri pengajaran dalam menghadapi
modalitas belajar siswa, strategi pembelajaran ini menghadapi belajar
siswa secara visual antara lain: 1). Menggunakan materi visual seperti
gambar, diagram, dan peta. 2). Mengunakan warna untuk menandai hal-hal
yang penting. 3). Dirangsang untuk membaca buku-buku ilustrasi. 4).
Menggunakan multimedia. 5). Mendorong anak mengilustrasikan
imajinasinya dan gambar.
Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran menurut Depdiknas –
PMPTK tahun 2008 yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode
diskusi, metode stimulasi, metode tugas dan resitasi, metode tanya
jawab,metode kerja kelompok, metode problem solving, metode
latihan,metode karya wisata. Sedagkan metode yang digunakan dalam
model pembelajaran daring yaitu metode e-learning, mobile learning,
metode quantung learning.
Dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan luring tidak
menggunakan jaringan internet sama sekali, pembelajaran tematik dengan
menggunakan pembelajaran luring adalah pembelajaran yang
menggunakan media seperti televisi, radio, modul, buku pegangan siswa,
lembar kerja, bahan ajar dari lingkuangan sekitar atau siswa melakukan

20
offline conference dengan bertemu secara langsung tanpa jaringan
internet.Sedangkan proses pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran daring dapat dilakukan menggunakan perangkat smartphone,
leptop, computer dengan bantuan teknologi digital seperti google
classroom, rumah belajar, zoom, video, telepon atau live chat dan
lainnya.Pembelajaran tematik menggunakan daringjuga dilakukan dengan
berbagai model pembelajaran seperti presentasi klasikal, diskusi kelompok
kecil, dan belajar individual dirumah masing-masing siswa.
B. Saran
Dalam proses pembelajaran tematik daring maupun luring, pendidik
mempunyai peran penting. Diantaranya, harus benar-benar memperhatikan
siswa saat akan melakukan proses pembelajaran, pendidik perlu
memperhatikan lagi siswa agar siswa termotivasi untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran, pendidik harus lebih bisa memanfaatkan dan
mengoptimalkan media pembelajaran agar siswa tidak bosan pada saat
pembelajaran daring.

21
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu.Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
Bilfaqih, Yusuf &M. Nur Qomarudin.2015. Esensi Pengembangan Pembelajaran
Daring. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Darmadi.2007.Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika
Belajar Siswa.Yogyakarta: Budi Utama.
Fitriyani, Yani dkk, “Motivasi Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Daring
SelamaPandemi Covid-19”, Jurnal
Hamdatus, Ulfa. 2020. Skripsi: “Penerapan Metode Pembelajaran Daring dalam
Mata Pelaaran Bahasa Indonesia di MI Miftahul Huda” .Metro: IAIN
Metro.
Jayul, Ahmad dkk.2020. Model Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif Proses
KegiatanBelajar di Tengah Pandemi Covid-19, Vol. 6, No. 2, Juni 2020.
Mahnun, Nunu. “Implementasi Pembelajaran OnlineDan Optimalisasi
Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Online di Perguruan Tinggi Islam
Dalam Mewujudkan World Class University” Jurnal IJEM, Vol.1, No.1
Muhibbin, & Hidayatullah, M.A. 2020, Implementasi teori bejar konstruktivisme
Vygotsky. Balajea: jurnal pendidikan islam.
Muthoharoh, Miftakhul.2017. “Strategi dan Matode Pembelajaran Temati Serta
Penerapannya pada Pembelaaran Pendidikan Agama Islam” Jurnal
Tasyri’, Vol. 24, No. 1.
Nurdyansyah N, & Andiek Widodo.2015. Inovasi Teknologi
Pembelajaran.Sidoarjo: Nizamial Learning Center.
Pendidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan diBidang
Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran,
Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 22 Tahun 2016. Tentang
standar proses pendidikan dasar dan menengah, Badan standar nasional
pendidikan. Jakarta: Badan standar nasional pendidikan
Prima Satrianingrum, Arifah & Iis Prasetyo. “Persepsi Guru Dampak Pandemi
Covid-19 Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring di PIAUD”,
Jurnal Obsesi: JurnalPendidikan Anak Usia Dini. Volume 5 No.1,
Agustus 2020.
Putri, Ragil diana purnama. 2021, Implementasi pembelajaran tematik disekolah
dasar pada masa pandemi ditinjau dari teori konstruktivisme.
Universitas islam negri sunan kalijaga: jurnal of integrated elementary
education.
Ruslan, Ahmadi.2016. Pengantar Pendidikan .Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Thobroni, M.2015.Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktek.Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Trianto.2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi
Putrakarya.
Trianto.2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prenada
Media Gorup.

Anda mungkin juga menyukai