Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“MODEL-MODEL KOMUNIKASI”

Dosen Pengampu :

Ira Restu kurnia, S.Pd, M.Pd,

Di susun oleh :

1. Nasya Eka Kurniawan 131910051

2. Khana suci maslihah 131910001

3. Ananda Fitriya 131910080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PGSD

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji yang kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kesempatan dan kesehatan sehingga makalah yang sederhana ini
dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Makalah yang berjudul “Komponen Pengembangan Kurikulum” ini kami
susun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran.
Seperti halnya pepatah yang mengatakan, “ Tiada Gading Yang Tak Retak”.
Demikian pun kami menyadari ada begitu banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan makalah ini. Karena itu dengan penuh kerendahan kami menerima kritik
dan saran yang dapat memperbaiki dan dapat mengubah makalah ini menjadi lebih
baik lagi. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya
kepada kami penyusun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I ....................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

1. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1

2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 2

3. TUJUAN MASALAH .................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3

2.1. Pengertian Model Komunikasi Pendidikan .............................................................. 3

2.2. Model Komunikasi Efektif Dalam Proses Pembelajaran Dihubungkan Dengan


Teori Belajar....................................................................................................................... 4

2.2.1. Model mekanistik ................................................................................................. 4

2.2.2. Model interaksional ............................................................................................. 5

2.2.3. Model psikologis ................................................................................................... 6

2.2.4. Model pragmatis .................................................................................................. 7

2.3. Media komunikasi yang yang dapat digunakan sebagai saluran penyampaian
pesan agar noise dalam proses pembelajaran dapat diminimalisir. ............................. 8

BAB III.................................................................................................................................. 11

PENUTUP............................................................................................................................. 11

3.1. KESIMPULAN ......................................................................................................... 11

3.2. SARAN ....................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan hal mutlak yang dilakukan oleh setiap manusia.
Karena dengan berkomunikasilah manusia bisa saling berinteraksi dalam hidupnya
dalam kepentingan suatu hal. Dapat juga dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah
satu kebutuhan yang tidak kalah penting dengan kebutuhan lainnya bagi manusia.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan social, budaya pendidikan dan politik sudah
disadarai oleh para cendikiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun lalu sebelum
masehi.

Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai model yang tentunya


mempunyai sisi positif dan juga sebaliknya yaitu negatif. Menurut Sereno dan
Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang
dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi mempresentasikan secara
abstrak cirri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam
dunia nyata. Dengan adanya model komunikasi tentu akan mempermudah penyampaian
dengan berbagai model penyampaian. Adanya model-model dalam komunikasi juga
tentunya akan membuat komunikator mampu mengetahui dengan model apa yang harus
di terapkannya dalam menyampaikan sesuatu guna mencapai sasaran dengan lebih
efektif. Secara tidak disadari sudah banyak sekali contoh-contoh model-model
komunikasi yang selama ini terjadi di lingkungan baik di lingkungan masyarakat
maupun dalam lingkungan lembaga dan lainnya yang kesemuanya adalah fenomena
nyata tentang bagaimana penerapan model-model komunikasi yang akan dibahas dalam
makalah ini.

Model komunikasi dibuat untuk membantu dalam memberi pengertian tentang


komunikasi dan juga untuk menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam
hubungan antar manusia. Model tidak hanya memberi manfaat kepada para ilmuan
namun model juga menyediakan kerangka rujukan untuk memikirkan masalah bila
modal awal tidak berhasil memprediksi. Model memberikan kita kerangka kerja yang

1
bisa kita gunakan untuk mempertimbangkan suatu masalah, meskipun dalam versi
awalnya modal tidak akan membawa kita menuju prediksi yang berhasil.

2. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas kami ingin memperjelas dengan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari model komunikasi.?
2. Model komunikasi apa saja yang efektif dalam proses pembelajaran yang
dapat dihubungkan dengan teori belajar.?
3. Media komunikasi apa saja yang dapat digunakan sebagai saluran
penyampaian pesan agar noise dalam proses pembelajaran dapat
diminimalisir.?

3. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari model komunikasi.?
2. Model komunikasi apa saja yang efektif dalam proses pembelajaran yang
dapat dihubungkan dengan teori belajar.?
3. Media komunikasi apa saja yang dapat digunakan sebagai saluran
penyampaian pesan agar noise dalam proses pembelajaran dapat
diminimalisir.?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Model Komunikasi Pendidikan


Komunikasi sangat dibutuhkan untuk interaksi sesama manusia, oleh karena
itu komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia seharihari, sehingga
tanpa adanya komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan sempurna.
Karena komunikasi itu memiliki peranan sangat penting, dibuatlah suatu model
komunikasi.
Komunikasi pendidikan merupakan komunikasi timbal balik antara pihak satu dengan
pihak lainnya dan mengandung maksud atau tujuan tertentu yang diinginkan.
Komunikasi penddikan dilakukan oleh orang tua ataupun guru sebagai pendidik dan
anak sebagai peserta didik, terutama apabila dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk
mendidik, yaitu mengantarkan anak menjadi dewasa. Dalam hal ini, yang penting
adalah maksud berlangsungnya komunikasi itu sendiri. Karena tujuan pendidikan
menjadi hal pokok, maka kegiatan komunikasi pendidikan merupakan kegiatan yang
disusun dan direncanakan secara sistematis.
Komunikasi dalam pendidikan merupakan komunikasi ataupun interaksi yang
terjadi di dalam dunia pendidikan, bahkan ia sangatbesar peranannya dalam
menentukan keberhasilan pendidikan yang bersangkutan. Komunikasi berfungsi
mendidik masyarakat, mendidik setiap orang dalam menuju pencapaian kedewasaan
bermandiri.
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi
yang memperlihatkan kaitan antara suatu komponen komunikasi dengan komponen
lainya. Penyajian model dalam bagian ini dimaksudkan untuk mempermudah
memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu
komunikasi.(Naway, 2017).
Model komunikasi adalah alat yang digunakan sebagai sarana penyampaian
pesan dan tujuan. Model memberi teoritikus suatu struktur untuk menguji temuan
mereka dalam dunia nyata. Meskipun demikian, model, seperti juga definisi atau teori,
pada umumnya tidak pernah sempurna dan final.(Rina, 2018).
Model komunikasi adalah representasi dari komponen-komponen penting dalam
komunikasi tersebut. Sereno dan Mortenses dalam Mulyasa (2009:132) menyatakan
3
bahwa model komunikasi merupaka deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan
untuk terjadinya komunikasi. Para pakar bisa saja menggunakan kata-kata, angka,
simbol, dan gambar dalam melukiskan suatu model komunikasi. Sebagai suatu yang
proses yang dinamis, model komunikasi dibuat untuk mengidentifikasi unsur-unsur
komunikasi dan bagaimana unsur-unsur komunikasi tersebut berhubungan. (Nofrion,
2016).
Adapun unsur-unsur komunikasi pendidikan antara lain:
a. Manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji, dan penerima
pesan.
b. Interaksi antara pendidik dan peserta didik
c. Materi pendidikan adalah ajaran atau informasi yang diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data.
d. Alat metode dan teknik merupakan prosedur rutin atau acuan yang disiapkan
untuk menggunakan bahan, peralatan, dan lain-lain agar proses pembelajaran
dapat disampaikan dengan komunikasi yang sebaik-baiknya.
e. Lingkungan mencakup situasi sekitar atau tempat dimana peristiwa atau pesan
diterima.

2.2. Model Komunikasi Efektif Dalam Proses Pembelajaran Dihubungkan


Dengan Teori Belajar.

2.2.1. Model mekanistik


Model komunikasi mekanistis terdiri dari one way communication dan two way
communication. Salah satu contoh model komunikasi mekanistis tipe one way
communication adalah metode ceramah didalam proses pembelajaran. Yaitu guru
menyampaikan materi dan peserta didik menyimaknya dengan baik. Didalam metode
ini komunikan (peserta didik) akan bersikap pasif. Karena mereka hanya mendengar
dan menghafal materi yang telah disampaikan oleh guru tersebut. Pada keterangan
mengenai model mekanistis diatas, hal ini cenderung membuat pembelajaran menjadi
kuarang efektif. Mengapa? Karena guru tidak peduli apakah pelajaran yang ia
sampaikan diminati dan dibutuhkan oleh para peserta didiknya atau tidak.
Untuk mensiasati hal ini, penguasaan materi dan metode penyampaian yang efektif
dan menarik harus dimiliki oleh guru tersebut. Apabila guru ingin menggunakan

4
metode ceramah, maka guru tersebut harus mengusai keterampilan-keterampilan
sebagai berikut:
a) Dalam menyampaikan materi, guru harus menguasai materi tersebut sebaik
mungkin. Hindari membaca buku terlalu sering. Karena hal tersebut membuat peserta
didik tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh sang guru.
b) Show the best performance ketika tampil di depan kelas. Karena apabila guru
memberikan representasi yang baik kepada peserta didiknya, maka para peserta
didiknya itu akan menginterpretasi sang guru dengan baik. Begitupun sebaliknya.
Guru yang memberikan representasi yang buruk, maka para peserta didiknya akan
menginterpretasi yang kurang baik pula dari diri guru tersebut. Jadi, dalam hal ini
pencitraan image positif dari seorang guru menjadi hal yang harus diperhatikan agar
tujuan pembelajaran berhasil.

Penggunaan model komunikasi mekanistik mampu merangsang siswa lebih aktif,


agresif karena rasa ingin tahu akan lebih besar. Namun dalam penyampaian dalam
pembelajaran juga harus tepat, sehingga model pembelajaran ini akan terasa
pengaruhnya terhadap siswa.

2.2.2. Model interaksional


a) Terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua
arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada
satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai
komunikan.
b) Komunikasi berlangsung dua arah dari pengirim dan kepada penerima dan dari
penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi
selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah
orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial,
tapatnya melalui pengambilan peran orang lain. Bahwa model ini menempatkan
sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang
penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan
terhadap suatu pesan
c) Dalam perspektif interaksionalisme seorang individu merupakan suatu
penggabungan antara individualisma dan masyarakat, artinya individu yang

5
menggabungkan potensi kemanusiaannya melalui interaksi sosialnya. Jika kita
mengambil contoh lingkungan sosial atau masyarakatnya adalah ruang kelas, berarti
guru dan peserta didik adalah komponen-komponen masyarakat tersebut yang saling
berinteraksi dan memiliki irisan karakteristik. Sebagai contoh, pada saat mata
pelajaran kesenian. Guru dan peserta didik harus sama-sama memiliki ketertarikan
terhadap seni tersebut. Apabila ketertarikan atau kecenderungan antara guru dan
peserta didik itu telah sama maka akan terdapat irisan kesamaan karakteristik antara
guru dan peserta didik, yaitu menyenangi kesenian. Jika hal ini telah tercipta maka
proses pembelajaran akan mudah dilaksanakan dan tujuan pembelajaran akan mudah
tercapai. Untuk mencapai hal ini, guru harus mampu bersosialisasi dan berinteraksi
dengan peserta didiknya. Disini guru harus memiliki keterampilan dalam
bersosialisasi dan berinteraksi dengan peserta didik.

Model interaksional sangat ideal digunakan dalam pembelajaran dikelas. Model


interaksional memungkinkan adanya interaksi dalam kelas baik antara siswa dengan
guru, ataupun siswa dengan siswa itu sendiri dan siswa dengan lingkungannya, maka
proses pembelajaran akan terasa lebih hidup. Dan siswa pun akan merasa puas atas
semua pertanyaan dan jawaban dari guru yang dirasa belum dimengerti. Maka model
interaksional perlu ada dalam pembelajaran.

2.2.3. Model psikologis


a) Model komunikasi psikologis mempelajari perilaku individu, termasuk perilaku
belajar, merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir
saling pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran
dan motif
b) Model komunikasi psikologis yaitu memahami perkembangan perilaku apa saja
yang telah diperoleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran tertentu.
c) Media menjadi stimulus dari luar diri khalayak yang akan menyebabkan terjadinya
perubahan sikap
d) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku atau kepribadian manusia.
Korelasinya dengan pembelajaran psikologi adalah salah satu cara untuk menganalisis
kepribadian atau tingkah laku peserta didik agar tercapai tujuan pembelajaran yaitu
behaviour change.

6
Model komunikasi psikologis menerangkan bahwa dalam proses komunikasi, yang
terlibat bukan hanya faktor fisik semata, tapi aspek psikologis setiap individu turut
memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Keadaan psikologis seorang
individu akan mempengaruhi semua aspek kehidupannya. Salah satunya aspek
pendidikan, yaitu kegiatan belajar. Apabila guru mampu menganalisis keadaan
psikologis peserta didiknya, maka guru tersebut akan lebih mudah menentukan
metode dan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh,
guru hendaknya tidak memaksakan diri untuk menyampaikan semua materi ketika ia
melihat kondisi psikologis peserta didiknya tidak mendukung. Hendaknya guru
tersebut berkomunikasi dengan peserta didiknya sehingga ia dapat menganalisis
masalah apa yang sedang terjadi dan bagaimanakah penangannya. Karena seorang
guru tidak hanya berkewajiban menyampaikan materi pelajaran, tetapi unsur
behaviour change dalam konteks kepribadian juga harus senantiasa menjadi tujuan
utama pembelajaran seorang guru. Jadi, guru harus mampu berkomunikasi secara
psikologis dengan peserta didiknya. Agar tujuan pembelajaran yaitu behaviour change
tersebut dapat tercapai.

2.2.4. Model pragmatis


a) Model pragmatis ini berkaitan dengan kompleksitas waktu. Model pragmatis
memiliki dua arah unsur yang dipandang amat penting, yaitu:
1) Tindakan atau perilaku individu, yang dipandang sebagai unsur fundamental
fenomenan komunikasi; inipun dianggap sebagai ‘Lokus’ komunikasi yang akibatnya
komunikasi dipandang sama atau identik dengan perilaku itu sendiri.
2) Unsur waktu yang dipandang sebagai dimensi keempat dalam gambar ini muncul
akibat dari kedua unsur itu sendiri. Tindakan atau perilaku individu dipandang terjadi
dalam suatu rangkaian peristiwa yang berkesinambungan, sehingga keberurutan
tindakan atau perilaku individu itu menjadi penting (Hawes, 1973)

Urutan-urutan perilaku atau tindakan dari fase ke fase berikutnya membentuk dinamik
suatu sistem komunikasi. Dalam sistem ini interaksi-interaksi ganda yang paling
redundan” dinamakan ‘pola’. Jadi, untuk dapat memahami komunikasi manusia dalam
perspektif pragmatis maka orang harus mencari dan memahami pola-pola
interaksinya.

7
Model komunikasi ini akan efektif dalam memecahkan kendala belajar bila di guru
dapat mendesain, memanfaatkan, dan mengelolanya dengan baik. Guru dapat
memanfaatkan kondisi atau keadaan kelas dengan efektif dan efisien apabila guru
dapat memanfaatkan model komunikasi ini dalam proses pembelajaran.

Model komunikasi pragmatis tentunya sulit untuk dikembangkan apabila suasana


diskusi tersebut kurang mendukung. Untuk menjadikan metode diskusi ini efektif,
lagi-lagi peranan guru dalam berkomunikasi dengan peserta didiknya, dan
mengkomunikasikan dirinya dengan repserentasi yang tepat perlu di tingkatkan.
Apabila model komunikasi pragmatis ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
melalui metode diskusi, maka ini akan mempermudah guru dalam menyampaikan
materi dan tentunya mempermudah peserta didik dalam menyerap materi
pembelajaran. Penerapam model komunikasi pragmatis dalam metode diskusi ini
memiliki korelasi dengan keterampilan guru dalam menggunakan model komunikasi
mekanistis, psikologis, dan interaksional.

2.3. Media komunikasi yang yang dapat digunakan sebagai saluran


penyampaian pesan agar noise dalam proses pembelajaran dapat diminimalisir.

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Dari
sumber lain menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajarmedia dapat kita artikan sebagai segala
sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai informasi dari pengirim pesan kepada
penerima pesan.
Untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya
guru menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau
alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta
mempertinggi daya serap atau yang kita kenal sebagai alat bantu baik audio maupun
visual.
Ada dua macam gangguan: gangguan eksternal dan gangguan internal dan.
Gangguan eksternal adalah berbagai gangguan yang berasal dari luar komunikator dan
komunikan. Gangguan ini dapat berupa suara gaduh, suhu udara yang panas, ada hal
lain yang lebih menarik perhatian audiens, bau yang tidak sedap, udara yang terlalu

8
dingin dll. Gangguan dari luar biasanya tidak banyak mengganggu media atau saluran
komunikasi, sepanjang tingkat gangguan itu masih bisa ditoleransi. Akan tetapi
gangguan yang lebih sulit untuk dikendalikan adalah gangguan internal. Gangguan ini
berasal dari faktor-faktor psikologis. Misalnya rasa takut, kecewa, cemas, grogi atau
gejolak emosi lainnya.
Sebelum mendapatkan apa media komunikasi yang digunakan untuk penyampaian
pesan agar noise dalam proses pembelajaran dapat diminimalisir yaitu kita sebagai
pengajar harus mengupayakan hal-hal sebagai berikut :
a) Hangat dan Antusias
Hangat dan Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan
akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
b) Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c) Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak
didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa.
Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif
dan menghindari kejenuhan.
d) Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar
yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e) Penekanan pada Hal-Hal yang Positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal
yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap
tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif.
Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan
kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses
belajar mengajar.
9
f) Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin
diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak
didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.
Setelah hal di atas dapat dilaksanakan, media komunikasi yang digunakan
untuk penyampaian pesan agar noise dalam proses pembelajaran dapat diminimalisir
yaitu media harus memiliki :
a) Interactivity.
Pemilihan media harus mempertimbangkan aspek kemudahan dalam berkomunikasi.
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas. Setiap kegiatan pembelajaran yang kita kembangkan tentu saja
memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
b) Organization.
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Penentuan media
pembelajaran yang akan digunakan juga harus mendapat dukungan dari
penyelenggara pendidikan, termasuk yang berkaitan dengan arah kebijakan
penyelenggaraan pendidikan tersebut.
c) Novelty.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah aspek “up date”
media. Kebaruan dari media yang kita pilih juga harus menjadi pertimbangan. Media
yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi pengguna.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi. Satu
model mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang jelas tidak ada
model yang benar atau salah.Setiap model hanya dapat diukur berdasarkan
kemanfaatannya ketika dihadpakan dengn dunia nyata, khusunya ketika digunakan
untuk menjaring data dalam penelitian. Selain itu, model yang dirancang, unsur-unsur
model dan hubungan antar berbagai unsur tersebut, bergantung pada perspektif yang
digunakan si pembuat model. Sebagaimana gajah, yang menurut pribahasa,
menampilkan realitas yang berlainan ketika diperiksa oleh enam orang buta, maka
komunikasipun dapat dikaji dari berbagai sudut pandang yang berbeda tergantung
pada pribadi masing-masing.

3.2. SARAN
Saran yang mungkin dapat kami sampaikan :
 Gunakanlah model komunikasi yang sesuai agar pesan tersampaikan secara
efektif.
 Berkomunikasi bukan dengan ego diri tetapi dengan dasar pemikiran.
o Berkomunikasi untuk semakin memperbaiki diri.

11
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/HP/Downloads/Makalah%20komunikasi.pdf diakses pada


09/03/2022 pukul 13:18 WIB

Uniwa,gatot (2012) “MODEL KOMUNIKASI EFEKTIF DLM PROSES


PEMBELAJARAN DIHUBUNGKAN DENGAN TEORI BELAJAR” . Diakses
pada 07/03/2022 pukul 18:03 WIB

Bersua, meong (2021) “Model-Model Komunikasi Pendidikan” . Diakses


pada 09/03/2022 pukul 13.30 WIB

Sukarsi. Angelbertus (2019) “KOMUNIKASI PENDIDIKAN”. Diakses pada


09/03/2022 pukul 14:51 WIB

12

Anda mungkin juga menyukai