Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

WUJUD MATERI DAN PERUBAHANNYA

DOSEN PENGAMPU
Muhsinah Annisa, S.Si., M.Pd
Nazaruddin, M.Pd

DISUSUN OLEH

KELAS 3 A

KELOMPOK 8 MATERI 1

Muhammad Hendra 1910125120009


Sintya Rahmawati 1910125120006
Cut Seruni Nur Azizah 1910125120011
Herdyan Azoka Chandra 1910125210126

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini dengan judul “WUJUD MATERI DAN
PERUBAHANNYA”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini mengulas tentang penegertian
materi, sifa-sifat materi, dan perubaha materi. Kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Banjarmasin, 3 Oktober 2020

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
C. TUJUAN PENULISAN .......................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. PENGERTIAN MATER......................................................................................... 2
B. SIFAT-SIFAT MATERI ......................................................................................... 8
C. PERUBAHAN WUJUD MATERI ....................................................................... 10
D. PENERAPAN MATERI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ....... 12
Latihan Soal ...................................................................................................................... 16
BAB III ............................................................................................................................. 22
PENUTUP ........................................................................................................................ 22
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 22
B. SARAN ................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Materi dan perubahannya merupakan objek kajian dari ilmu kimia. Ilmu
kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Ilmu
kimia juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang susunan (komposisi dan
struktur) zat, sifat zat, perubahan susunan atau sifat zat yang menyertainya.
Jadi, yang menjadi objek ilmu kimia adalah zat atau materi. Secara garis besar
wujud materi dikelompokkan menjadi padat, cair, dan gas. Semua bahan
kimia yang ada di sekitar kita merupakan contoh materi atau zat. Benda-benda
di sekitar kita yang tergolong materi contohnya, kursi, buku, air, awan, dan
udara. Benda-benda terssebut tergolong materi karena selain menempati ruang
juga mempunyai massa. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan
adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada benda tersebut. Misalnya, air
menjadi es dan kayu yang dibakar menjadi arang. Perubahan-perubahan yang
terjadi di alam dapat digolongkan menjadi perubahn fisika dan kimia.
Perubahan tersebut disebabkan beberapa factor yaitu suhu dan kelembaban.
Beberapa factor tersebut berkaitan dengan perubahan materi yang disebabkan
oleh adanya pembakaran, pengkaratan oleh oksigen dan air, pemanasan,
pembusukan, dan pendinginan. Dalam mempelajari ilmu kimia diawali dengan
memahami hakikat dari materi tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan materi?
2. Bagaimana sifat-sifat materi?
3. Bagaimana perubahan dalam materi?
4. Bagaimana penerapan materi kimia dalam kehidupan sehari-hari?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian materi
2. Untuk mengetahui pengelompokan sifat-sifat materi
3. Untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi pada suatu materi
4. Untuk mengetahui penerapan materi kimia dalam kehidupan sehari-hari

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MATERI

Gambar 1.1
Menurut Syukri (1999: 11) materi adalah segala sesuatu yang menempati
ruang dan mempunyai massa. Pada prinsipnya, semua materi dapat berada
dalam tiga wujud: padat, cair dan gas. Padatan adalah benda yang kaku
dengan bentuk yang pasti. Cairan tidak seperti padatan ia bersifat fluida, yaitu
dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya. Seperti cairan, gas
bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat mengembang tanpa batas.
Materi tersusun atas partikel-pertikel yang dapat berbentuk atom, molekul,
dan ion. Materi di klasifikasi menjadi 2 yaitu :
1. Zat Tunggal atau Zat Murni
Zat tunggal adalah bentuk materi yang memiliki komposisi yang tetap
dan sifat yang khas. Contohnya, air, emas, lainnya dengan melihat
komposisinya dan dapat diidentifikasi melalui oksigen, dan garam dapur.
Zat tunggal dapat dibedakan dengan zat tunggal penampakannya, baunya,
rasanya, dan sifat lainnya. Zat murni digolongkan menjadi unsur dan
senyawa.

2
a. Unsur
Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-
zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Unsur juga bias dikatakan, zat
tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain dengan reaksi
kimia biasa (bukan reaksi nuklir). Alam semesta ini mengandung unsur
yang sangat banyak, tetapi yang baru diketahui dan dipelajari oleh para
ahli adalah sebanyak 118 macam unsur dimana diantaranya lebih dari 22
unsur adalah merupakan unsur buatan. Daftar dari nama-nama unsur
tersebut dapat diketahui dalam Daftar Periodik Unsur-unsur Sistem
Berkala. Unsur berfungsi sebagai zat pembangun untuk semua zat-zat
kompleks yang akan dijumpai, mulai dari garam dapur sampai senyawa
protein yang sangat kompleks. Semua zat dibentuk dari sekumpulan unsur-
unsur yang terbatas. Huruf pertama lambang unsur selalu huruf besar,
tetapi huruf kedua tidak pernah ditulis dengan huruf besar. Sebagai contoh,
Co adalah lambang unsur kobalt, Fe (besi), Au. Unsur dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1) Unsur logam
Secara umum unsur logam memiliki sifat berwarna putih
mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus
listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor atau panas. Pada
umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu unsur
logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Beberapa unsur logam yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
- Besi (Fe) Merupakan logam yang paling murah, sebagai
campu1ran dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi
bangunan, mobil dan1rel kereta api.
- Tembaga (Cu) Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik,
perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah
menghasilkan perunggu sedangkan 1campuran tembaga dengan
seng menghasilkan kuningan.
- Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas
rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.

3
- Platina (Pt) Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik,
dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman1tulang yang
patah.
- Emas (Au) Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan
ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai
perhiasan dan komponen1listrik berkualitas tinggi. Campuran
emas dengan perak banyak1digunakan sebagai bahan koin.
2) Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap,
penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Secara
umum non logam merupakan penghantar panas yang buruk, namun
terdapat satu unsur non logam yang dapat menghantarkan panas
dengan baik yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
- Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi
berfungsi menguatkan gigi, freon 1–12 sebagai pendingin kulkas
dan AC.
- Yodium (I) Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka,
tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes
amilum (karbohidrat) dalam industri tepung.
3) Unsur semi logam (Metaloid)
Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam.
Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain :
- Silikon (Si), senyawa silikon banyak digunakan dalam peralatan
pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta bahan
untuk membuat gelas dan keramik.
- Germanium (Ge) , germanium merupak an bahan semikonduktor,
yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada
suhu tinggi sebagai konduktor.

4
Gambar 2

Gambar 3

b. Senyawa
Senyawa adalah suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari dua unsur
atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap.
Sebagai contoh, gas hidrogen terbakar dalam gas oksigen membentuk air.
Air terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen. Semua sampel air, dari

5
manapun asalnya akan mengandung unsur ini dengan perbandingan satu
bagian massa hidrogen dengan delapan bagian massa oksigen (misalnya
1,0 g hidrogen dengan 8,0 g oksigen). Apabila hidrogen bereaksi dengan
oksigen untuk membentuk air, akan selalu bergabung dalam perbandingan
massa seperti ini. Jadi, apabila ada 1,0 g hidrogen yang bereaksi, maka
tepat 8,0 g oksigen yang juga bereaksi, tidak lebih atau kurang. Atau 2,0 g
hidrogen bereaksi dengan 16,0 g oksigen menjadi 18,0 g air. Senyawa
dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Senyawa organik
Senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk
hidup. Selain itu senyawa organik juga merupakan senyawa yang
tersusun oleh atom karbon dan hidrogen (C-H). Senyawa organik juga
dikenal sebagai senyawa hidrokarbon dimana senyawa tersebut
merupakan rantai karbon dengan hidrogen yang dapat mengikat gugus
fungsi lain di dalamnya.Struktur dan atom yang menyusun senyawa
organik akan menentukan bagaimana sifat dan karakteristik senyawa
tersebut. Selain itu, reaksi yang dapat dialami oleh senyawa organik
itu juga akan ditentukan oleh strukturnya. Senyawa organik sangat
banyak ditemukan dalam kehidupan manusia, bahkan penyusun tubuh
manusia sepenuhnya juga merupakan senyawa organik.Senyawa
organik pada umumnya memiliki ikatan kimia kovalen yang
memungkinkannya untuk berbentuk padat, cair, ataupun gas.Senyawa
organik juga dapat larut dalam air ataupun dapat larut dalam pelarut
organik non polar seperti eter, toluena, n-heksana, dan lain
sebagainya. Secara sifat fisika, senyawa organik umumnya memiliki
titik didih dan titik leleh yang relatif rendah.
2) Senyawa Anorganik
Senyawa-senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup.
Senyawa anorganik juga merupakan senyawa yang tidak tersusun atas
atom karbon dan hidrogen. Sama seperti kimia organik, di kimia
anorganik juga akan mempelajari struktur, sifat, komposisi, dan reaksi
kimia dari senyawa anorganik tersebut.Pada umumnya senyawa

6
anorganik telah diproduksi secara alami dan tersedia di alam.
Senyawa anorganik dapat berupa senyawa ataupun unsur murni yang
tidak bergabung dengan unsur lain. Ikatan ionik merupakan jenis
ikatan yang banyak ditemukan pada senyawa anorganik. Ikatan ini
memanfaatkan perbedaan muatan ion yakni anion yang bermuatan
negatif dengan kation yang bermuatan positif. Dari segi kelarutannya,
umumnya senyawa anorganik dapat larut dalam air dan tidak dapat
larut dalam pelarut organik atau pelarut yang memiliki sifat non polar.
Selain itu, senyawa organik juga kebanyakan memiliki titik didih
serta titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan senyawa organik.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa seluruh alam
semesta ini tersusun atas senyawa organik dan senyawa anorganik.
Dapat dipastikan sangat banyak jenis dan contoh senyawa kimia
organik serta senyawa anorganik yang dapat kita temui di kehidupan
sehari-hari, baik itu yang paling dekat maupun paling jauh dengan
kita.
2. Campuran
Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan
perbandingan sembarangan. Contohnya udara, minuman ringan, susu,
semen, dll. Udara merupakan campuran gas, tersusun dari nitrogen,
oksigen, argon, uap air dan karbon dioksida. Campuran dapat pula terjadi
antar senyawa, contohnya air dengan alkohol, atau antara unsur dengan
senyawa, contohnya nitrogen dengan uap air. Campuran tidak memiliki
susunan yang tetap. Campuran dapat dibagi dua, yaitu campuran yang
homogen dan heterogen.
a. Campuran Homogen
Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang
cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan akan
sama. Larutan ini disebut campuran homogen. Dengan kata lain campuran
homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Yang disebut

7
satu fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian
dengan bagian yang lain didekatnya.
b. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara
dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu
dengan yang lainnya tidak sama di berbagai bagian bejana, contohnya,
minyak dan air. Apabila kita mengambil sampel dari sebagian campuran
minyak dan air akan kita dapatkan bahwa sebagian campuran akan
mempunyai sifat minyak, sedangkan sebagian lain mempunyai sifat air.
Jadi, campuran ini terdiri dari dua fasa yaitu minyak dan air. Apabila
campuran kita kocok, maka minyaknya akan tersebar (terdispersi) sebagai
butir-butir halus yang jika dikumpulkan akan merupakan satu fasa. Hal ini
karena masing-masing butir minyak tersbut mempunyai sifat dan
komposisi seperti minyak pada butir lain. Komponen-komponen dalam
campuran dapat dipisahkan secara fisika. Beberapa metode yang dapat
digunakan untuk memisahkan campuran adalah dengan cara:
1. Penyaringan (filtrasi)
2. Penyulingan (destilasi)
3. Pengkristalan (kristalisasi)
4. Kromatografi
5. Sublimasi

B. SIFAT-SIFAT MATERI
Tiap zat misalnya air, gula, garam, perak atau tembaga, memiliki
seperangkat sifat atau karakteristik yang membedakannya dari semua zat lain
dan memberinya identitas unik. Baik gula maupun garam berwarna putih,
padat, kristalin, larut dalam air dan tak berbau. Tetapi gula manis, bila
dipanaskan dalam belanga akan meleleh dan menjadi coklat. Gula terbakar di
udara. Garam asin, baru meleleh setelah dipanasi sehingga membara, tak
menjadi coklat betapapun dipanasi, tidak terbakar di udara meskipun akan
menghasilkan nyala kuning bila dipanasi di dalam nyala. Ada dua macam sifat
materi, yaitu sifat intensif dan sifat ekstensif.

8
1. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif yang terukur bergantung pada seberapa banyak materi
yang diukur. Massa, panjang, mol dan volume adalah sifat-sifat ekstensif.
Semakin banyak materi, semakin besar massanya. Nilai-nilai dari sifat
ekstensif yang sama dapat dijumlahkan. Misalnya, dua keping uang logam
mempunyai massa gabungan yang merupakan jumlah dari massa masing-
masing keping uang itu, dan volume yang ditempati air dalam dua gelas
merupakan jumlah dari volume air di tiap gelas tersebut.
2. Sifat Intensif
Sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi yang diukur. Sifat
intensif seperti suhu, titik didih, titik beku, indeks bias, kerapatan dan
rumus senyawa. Suhu adalah sifat intensif, bayangkan kita memiliki dua
gelas air yang suhunya sama. Jika kita mencampurkan air itu, maka suhu
air akan tetap sama dengan suhunya ketika masih terpisah. Sifat intensif
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
a. Sifat fisika
Sifat fisika adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisik
zat. Sifat fisika dapat digunakan untuk menerangkan penampilan
suatu zat. Sifat-sifat yang tergolong sifat fisika yaitu: warna, bau,
rasa, kerapatan, titik didih, titik lebur, titik beku, daya hantar,
kemagnetan, kelarutan, dan kekerasan.
b. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat yang menunjukkan kemampuan suatu zat
untuk melakukan reaksi kimia, atau sifat yang menyatakan interaksi
antar zat. Sifat-sifat yang tergolong sifat kimia antara lain:
- Mudah tidaknya suatu terbakar. Contoh alcohol, spiritus, bensin
Kestabilan, mudah tidaknya suatu zat terurai oleh pengaruh panas.
Contoh air.
- Kereaktifan, mudah tidaknya suatu zat untuk bereaksi dengan zat
lain. Contoh asam mudah bereaksi dengan basa membentuk
garam.

9
- Perkaratan, mudah tidaknya zat membentuk karat. Contoh besi
mudah berkarat pada tempat yang lembab.

C. PERUBAHAN WUJUD MATERI


1. Perubahan Fisika
Perubahan wujud zat merupakan perubahan fisika. Perubahan wujud
zat dapat terjadi jika suatu zat menerima atau melepas kalor. Berikut
macam-macam perubahan fisika :
- Mencair, perubahan wujud zat padat menjadi cair. contohnya es
yang mencair dan cokelat meleleh saat dipanaskan.
- Membeku, perubahan wujud zat cair menjadi beku, contohnya air
yang didinginkan menjadi es.
- Menguap, perubahan wujud zat zat cair menjadi gas, contohnya
bensin menguap saat terkena udara.
- Mengembun, perubahan wujud gas menjadi cair, contohnya uap air
yang berasal dari air panas dalam gelas akan berubah menjadi cair
setelah menyentuh tutup gelas.
- Menyublin, perubahan wujud zat padat menjadi gas, contohnya
kapur barus yang dibuka kemasannya lama-kelamaan akan habis
karena berubah menjadi gas.
- Menghablur, perubahan wujud gas menjadi padat, contohnya pada
peristiwa pembentukan salju.
a. Perubahan fisika karena perubahan bentuk
Berbagai benda padat dapat diubah bentuknya. Misalnya, kain diubah
menjadi baju. Perubahan tersebut termasuk perubahan fisika karena kain
hanya mengalami perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak
berubah.
b. Perubahan fisika karena perubahan ukuran
Ukuran materi dapat berubah jika materi tersebut pecah. Misalnya,
beras ditumbuk menjadi tepung. Pada peristiwa tersebut, sifat beras tidak
berubah, yang berubah hanya ukurannya.

10
c. Perubahan fisika karena perubahan volume
Contoh perubahan fisika yang disebabkan oleh volume adalah
memuainya raksa atau alkohol dalam termometer jika menyentuh
permukaan yang panas, sehingga dapat digunakan sebagai pengukur suhu.
d. Perubahan fisika karena perubahan bentuk energy
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
dihilangkan dan juga tidak dapat diciptakan. Energi hanya dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain. Contohnya adalah lampu pijar menyala
dan kipas angin berputar.
e. Peristiwa perubahan fisika karena pelarutan
Contoh perubahan fisika karena pelarutan adalah ketika kita membuat
kopi. Rasa kopi setelah dilarutkan dalam air tetap sama atau tidak berubah.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menghasilkan zat
baru dengan sifat yang berbeda dengan sifat zat sebelumnya. Perubahan
kimia bersifat tetap, sehingga suatu zat yang mengalami perubahan kimia
tidak dapat dikembalikan lagi kepada keadaan semula.
a. Gejala Perubahan Kimia
Terjadi perubahan kimia suatu zat ditunjukkan dengan adanya gejala-
gejala berikut ini :

- Terjadi perubahan warna, misalnya besi yang berkarat berwarna cokelat


kemerahan
- Perubahan suhu, misalnya pada reaksi fotosintesis tumbuhan, perubahan
singkong menjadi tapai, dan perubahan kedelai menjadi tempe.
- Pembentukan gas, misalnya terbentuknya asap ketika kertas dan kayu
dibakar, serta terbentuknya gas hidrogen, ketika logam magnesium
direaksikan dengan asam klorida.
- Pembentukan endapan, misalnya terbentuknya endapan pada susu yang
telah basi.
b. Faktor Terjadinya Perubahan Kimia
- Perubahan kimia karena pembakaran

11
Pembakaran merupakan reaksi kimia antara zat dengan oksigen,
contohnya terjadi kebakaran hutan pada musim kemarau,
pembakaran sampah.
- Perubahan kimia karena perkaratan
Perkaratan merupakan reaksi kimia antara logam dengan oksigen
dan uap air di udara, contohnya perkaratan pada besi.
- Perubahan kimia karena pembusukan
Pembusukan terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme,
contoh sayuran yang dibiarkan di tempat terbuka dalam waktu
yang lama akan busuk.
- Perubahan kimia karena fermentasi
Zat yang mengalami fermentasi akan memiliki sifat yang berbeda
dengan sifat awalnya, proses fermentasi terjadi pada susu yang di
ubah menjadi keju, singkong yang di ubah menjadi tapai, dan
kedelai yang diubah menjadi tempe.
- Perubahan kimia karena proses biologis makhluk hidup
Contoh perubahan kimia yang terjadi karena proses biologis
makhluk hidup adalah proses pencernaan makanan, proses
pernapasan, serta proses fotosintesis pada tumbuhan.

D. PENERAPAN MATERI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


a. Reaksi-reaksi Dalam Tubuh
Cairan intrasel yang ada dalam tubuh kita merupakan senyawa organik
dalam jumlah yang besar sehingga memungkinkan terjadinya reaksi kimia
didalam sel. Disamping itu, terdapat pula elektrolit antara lain K+, Mg2+,
dan fosfat. Sedangkan cairan ekstrasel juga mengandung unsur-unsur N+,
Ca2+, dan Cl– jauh lebih besar dari cairan intrasel. Pada pernafasan, reaksi
kimia terjadi pada saat perpindahan oksigen dari udara dalam atmosfer
sampai masuk ke dalam sel. Reaksi terjadi pada waktu oksigen terikat
pada Haemoglobin dalam sel darah. Pada transfer karbondioksida, terjadi
reaksi oksidasi dalam sel yang dihasilkan CO2 dalam jumlah banyak.
Sedangkan pada pencernaan makanan, reaksi kimia dimulai dari
pencernaan dalam mulut hingga hasil akhir pencernaan. Sebagai contoh

12
dalam mulut, enzim ptialin dalam air ludah (saliva) adalah enzim amilase
yang berfungsi untuk memecah molekul amilum menjadi maltosa dengan
proses hidrolisis atau reaksi pembentukan asam HCl dalam lambung yang
dihasilkan dari sel-sel parietal untuk membuat pH antara1, 0–2, 0 agar
proses pemecahan molekul protein oleh enzim pepsin dengan cara
hidrolisis berjalan dengan baik.
b. Bidang Kesehatan
Dalam ilmu kedokteran, ilmu kimia telah berkembang pesat terutama
setelah ditemukannya teknologi rekayasa genetika dan radiokimia.
Teknologi radiasi telah banyak membantu penyembuhan penderita kanker.
Sekarang ini telah banyak ditemukan obat-obatan yang dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Dunia obat-obatan maju seiring dengan
pengetahuan manusia akan sifat dan karakteristik suatu zat. Salah satu obat
yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah obat analgesik
dan antipiretik. Obat analgesik adalah obat penghilang rasa
sakit,sedangkan obat antipiretik adalah obat penghilang deman. Salah satu
contoh obat analgesik dan antipiretik adalah aspirin atau asam asetil
salisilat.
c. Bidang Makanan
Makanan merupakan kumpulan senyawa kimia berperan penting
dalam proses kehidupan. Contohnya air yang kita minum adalah senyawa
H2O, garam yang kita konsumsi adalah senyawa NaCl, begitu juga gula
yang merupakan senyawa C6H6O12. Makanan menghasilkan energi agar
organisme tetap hidup. Makanan juga mempengaruhi pertumbuhan dan
menggantikan jaringan-jaringan tubuh. Tubuh manusia adalah gumpalan
zat-zat kimia. Apabila dilakukan analisis kimia terhadap tubuh, maka akan

didapatkan nya adalah air, mineral, darah, dan cairan tubuh lain yang

mengandung larutan garam yang semuanya merupakan senyawa kimia.


d. Bidang Kebersihan
Secara tidak sadar bahan-bahan di sekitar lingkungan kita merupakan
senyawa kimia. Contoh barang-barang kebersihanyang menggunakan zat
kimia yang akan dijelaskan adalah sabun dan pemutih. Sabun mandi

13
biasanya mengandung zat tambahan misalnya: pewarna, parfum, krim, dan
minyak. Sedangkan sabun pembersih mengandung zat
penggosok,misalnya silica. Sabun dapat digantikan dengan deterjen untuk
membersihkan pakaian ataupun tujuan lain. Penggunaan sabun
mempunyai 2 problem, salah satunya adalah dalam larutan asam, sabun
akan berubah menjadi asam lemak bebas. Asam lemak tidak mempunyai
ujung ionik seperti sabun, sehingga tidak bisa mengemulsi minyak dan
kotoran. Selain itu asam lemak tidak larut dalam air. Problem kedua dan
sangat serius dari kerugian sabun adalah tidak dapatbekerja dengan baik
dalam air yang mengandung ion logam tertentu, terutama Mg, Ca, dan Fe.
Anion sabun akan bereaksi dengan logam-logam tersebut membentuk
senyawa yang tidak larut dalam air. pemutih banyak pula digunakan dalam
rumah tangga. Pemutih adalah oksidator. Larutan yang biasanya
digunakan dalam pemutih adalah larutan 5,25% Natrium Hipoklorit
(NaOCl). Pemutih hipoklorit melepaskan klorida dengan cepat, dan pada
konsentrasi tinggi dapat merusak pakaian, atau menyebabkan berwarna
kuning bukan putih. Bermacam-macam pelarut banyak pula digunakan
dalam rumah tangga. Pelarut yang paling dikenal adalah yang
mengandung minyak pinus, yaitu mengandung terpentin, suatu senyawaan
yang mempunyai 10 atom C yang banyak terdapat di alam. Minyak pinus
terpentin biasanya mempunyai struktur cincin, terpineol yang dapat
berfungsi sebagai desinfectantringan (desinfectantyang lunak/tidak keras)
dan membantu melarutkan kotoran.
e. Bidang Kecantikan
Pasta gigi adalah salah satu produk kosmetik yang mempunyai
komponen utama detergen dan komponen tambahan sebagai bahan
penggosok. Bahan penggosok yang ideal harus dapat membersihkan gigi,
tetapi tidak merusak email gigi. Sabun dan Natrium Bikarbonat adalah
senyawa yang baik digunakan tetapi tidak nyaman. Kosmetik lain yang
sering digunakan adalah lipstik. Lipstik terbuat dari minyak (oil) dan
lemak (wax). Minyak yang digunakan biasanya castor oil dan lemaknya
adalah bees wax, carnauba, dan candelilla. Dyes dan pigmen dibutuhkan

14
pula untuk warna. Parfum biasa ditambahkan pula untuk menghilangkan
bau yang tidak sedap dari lemak dan minyak. Selain itu, antioksidan
digunakan untuk menghambat ketengikan (retard rancidity). Karena
mengandung minyak maka lipstik dapat melindungi bibir dari kekeringan.

15
Latihan Soal

1. Dalam unsur-unsur logam, unsur tersebut memiliki sifat-sifat, seperti semua


unsur logam berupa zat padat (kecuali raksa yang berwujud cair), sedangkan
unsur-unsur seperti O2 (oksigen), N (nitrogen), S (belerang), C (karbon), Cl
(klorin) dan I (iodium), unsur-unsur tersebut termasuk dalam unsur nonlogam.
Apakah fungsi dari unsur?
2. Dalam sifat-sifat materi, terdapat sifat yang tergolong memiliki sifat fisika
seperti warna, bau, rasa, kerapatan, titik didih, titik lebur, titik beku, daya
hantar, kemagnetan, kelarutan, dan kekerasan. Apakah yang dimaksud dengan
sifat fisika tersebut?
3. Mencair, membeku, menguap, mengembun, menyublin dan menghablur
adalah perubahan fisika karena wujudnya. Perubahan wujud ini dapat terjadi
jika suatu zat menerima atau melepas kalor. Apakah pengertian dari
perubahan fisika tersebut?
4. Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan
sembarangan. Contohnya udara, minuman ringan, susu, semen, dan lain lain.
Campuran tidak memiliki susunan yang tetap. Akan tetapi campuran dibagi
menjadi 2, sebutkan dan jelaskan!
5. Perubahan fisika merupakan perubahan zat yang tidak menimbulkan zat baru
dan bersifat sementara. Perubahan fisika terjadi karena suatu zat memiliki sifat
fisika. Perubahan fisika dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Sebutkan dan
jelaskan faktor-faktor perubahan fisika tersebut!
6. Unsur juga bisa dikatakan, zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi
zat-zat lain dengan reaksi kimia biasa dan unsur terdiri dari 2 bagian.
Sebutkan 2 bagian unsur tersebut beserta contohnya!
7. Semua benda di alam ini, baik tumbuh- tumbuhan, hewan maupun manusia
termasuk materi. Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang. Istilah materi meliputi segala sesuatu yang dapat dilihat dan
disentuh (seperti air, pohon, dan tanah), serta yang tidak dapat dilihat dan
disentuh (seperti udara). Ada dua macam sifat materi yang kita ketahui.
Sebutkan 2 macam sifat materi dan Jelaskan!

16
8. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai bahan-bahan kimia,
namun kita sering tidak menyadari nya. Perubahan pada suatu benda atau zat
juga termasuk kedalam ilmu kimia. Lalu, bagaimana manfaat dari perubahan
kimia tersebut?
9. Perubahan materi terdiri dari dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Jelaskan bagaimana perubahan fisik tersebut bisa terjadi?
10. Setiap perubahan memiliki ciri-cirinya masing-masing. Lalu bagaimanakan
perbedaan ciri-ciri perubahan fisika dan perubahan kimia tersebut?

Jawaban :

1. Unsur berfungsi sebagai zat pembangun untuk semua zat-zat kompleks yang
akan dijumpai, mulai dari garam dapur sampai senyawa protein yang sangat
kompleks. Semua zat dibentuk dari sekumpulan unsur-unsur yang terbatas.
2. Sifat fisika adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisik zat. Sifat
fisika dapat digunakan untuk menerangkan penampilan suatu zat.
3. Perubahan fisika merupakan perubahan zat yang tidak menimbulkan zat baru
dan bersifat sementara. Perubahan fisika terjadi karena suatu zat memiliki
sifat-sifat fisika.
4. Campuran dapat dibagi dua, yaitu campuran yang homogen dan heterogen.
 Campuran Homogen
Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang cukup
lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan akan sama. Larutan
ini disebut campuran homogen. Dengan kata lain campuran homogen adalah
penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar
merata sehingga membentuk satu fasa. Yang disebut satu fasa adalah zat yang
sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian yang lain
didekatnya.
 Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara dua zat
atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya
tidak sama di berbagai bagian bejana, contohnya, minyak dan air. Apabila kita
mengambil sampel dari sebagian campuran minyak dan air akan kita dapatkan

17
bahwa sebagian campuran akan mempunyai sifat minyak, sedangkan sebagian
lain mempunyai sifat air. Jadi, campuran ini terdiri dari dua fasa yaitu minyak
dan air. Apabila campuran kita kocok, maka minyaknya akan tersebar
(terdispersi) sebagai butir-butir halus yang jika dikumpulkan akan merupakan
satu fasa. Hal ini karena masing-masing butir minyak tersbut mempunyai sifat
dan komposisi seperti minyak pada butir lain.
5. Faktor-faktor perubahan Fisika
 Perubahan fisika karena perubahan wujud
Perubahan wujud zat merupakan perubahan fisika. Perubahan wujud zat dapat
terjadi jika suatu zat menerima atau melepas kalor. Berikut macam-macam
perubahan fisika.
Mencair, perubahan wujud zat padat menjadi cair. contohnya es yang mencair
dan cokelat meleleh saat dipanaskan.
Membeku, perubahan wujud zat cair menjadi beku, contohnya air yang
didinginkan menjadi es
Menguap, perubahan wujud zat zat cair menjadi gas, contohnya bensin
menguap saat terkena udara.
Mengembun, perubahan wujud gas menjadi cair, contohnya uap air yang
berasal dari air panas dalam gelas akan berubah menjadi cair setelah
menyentuh tutup gelas.
Menyublin, perubahan wujud zat padat menjadi gas, contohnya kapur barus
yang dibuka kemasannya lama-kelamaan akan habis karena berubah menjadi
gas.
Menghablur, perubahan wujud gas menjadi padat, contohnya pada peristiwa
pembentukan salju.
 Perubahan fisika karena perubahan bentuk
Berbagai benda padat dapat diubah bentuknya. Misalnya, kain diubah menjadi
baju. Perubahan tersebut termasuk perubahan fisika karena kain hanya
mengalami perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.
 Perubahan fisika karena perubahan ukuran

18
Ukuran materi dapat berubah jika materi tersebut pecah. Misalnya, beras
ditumbuk menjadi tepung. Pada peristiwa tersebut, sifat beras tidak berubah,
yang berubah hanya ukurannya.
 Perubahan fisika karena perubahan volume
Contoh perubahan fisika yang disebabkan oleh volume adalah memuainya
raksa atau alkohol dalam termometer jika menyentuh permukaan yang panas,
sehingga dapat digunakan sebagai pengukur suhu.
 Perubahan fisika karena perubahan bentuk energy
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dihilangkan
dan juga tidak dapat diciptakan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain. Contohnya adalah lampu pijar menyala dan kipas angin berputar.
 Peristiwa perubahan fisika karena pelarutan
Contoh perubahan fisika karena pelarutan adalah ketika kita menbuat kopi.
Rasa kopi setelah dilarutkan dalam air tetap sama atau tidak berubah.
6. Unsur dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu unsur logam dan unsur
non logam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, perak, alumunium,
tembaga, natrium, kalium, dan magnesium. Contoh unsur non logam adalah
O2 (oksigen), N (nitrogen), S (belerang), C (karbon), Cl (klorin) dan I
(iodium). Sifat sifat unsur non logam diantara lain , tidak mengkilap, sulit
dibentuk dan rapuh, bukan penghantar panas dan listrik yang baik.
7. Sifat-sifat materi
- Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif yang terukur bergantung pada seberapa banyak materi yang
diukur. Massa, panjang, mol dan volume adalah sifat-sifat ekstensif.
Semakin banyak materi, semakin besar massanya. Nilai-nilai dari sifat
ekstensif yang sama dapat dijumlahkan. Misalnya, dua keping uang logam
mempunyai massa gabungan yang merupakan jumlah dari massa masing-
masing keping uang itu, dan volume yang ditempati air dalam dua gelas
merupakan jumlah dari volume air di tiap gelas tersebut.
- Sifat Intensif
Sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi yang diukur. Sifat
intensif seperti suhu, titik didih, titik beku, indeks bias, kerapatan dan

19
rumus senyawa. Suhu adalah sifat intensif, bayangkan kita memiliki dua
gelas air yang suhunya sama. Jika kita mencampurkan air itu, maka suhu
air akan tetap sama dengan suhunya ketika masih terpisah. Sifat intensif
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.

8. - Industri minyak bumi, yaitu pada penyulingan minyak bumi yang


menghasilkan minyak gas, bensin, solar, lilin, aspal dan sebagainya. Minyak
gas dibakar dapat digunakan untuk memasak.
- Industri sabun, yaitu minyak kelapa ditambah dengan larutan soda api
berubah menjadi sabun yang sangat berguna.
- Industri cat, yaitu hasil perubahan kimia suatu zat yang mempunyai warna
tertentu.
- Proses pernapasan/respirasi, yaitu pengambilan oksigen menghasilkan
karbon dioksida.
- Proses pembakaran, misalnya pembakaran kertas menjadi arang, asap, dan
api
- Proses perkaratan besi, misalnya besi di tempat lembap menjadi karat besi
- Proses peragian tape, misalnya singkong dan ragi menghasilkan tape
- Proses pembusukan, misalnya susu dan bakteri menghasilkan susu masam
9. - Industri es batu, yaitu air yang berwujud cair berubah menjadi es yang
berwujud padat.
- Industri susu dalam kaleng, yaitu wujud susu yang cair diubah menjadi
susu yang berupa serbuk.
- Industri gula pasir, yaitu gula yang berwujud cair (dalam batang tebu)
diubah menjadi gula yang berwujud padat.
- Membuat meja. Kayu yang dipotong membentuk meja merupakan
perubahan fisika
- Kamper untuk mengusir rayap, memanfaatkan perubahan fisika
- Membuat air hangat, jika cuaca dingin kita bisa membuat air hangat
dimana airnya harus dididihkan terlebih dahulu yang memanfaatkan
perubahan fisika
- Menggulung kawat

20
10. Ciri Perubahan Fisika
- Tidak akan menciptakan sebuah bentuk dari zat baru
- Perubahan yang diman akaan terjadi akan dapat terbentuk dari berabgai
macam bentuk wujud apapun
- Mampu unutk dapat kembali ke dalam bentuk awalnya
- Sifat dari partikel akan tetap selalu sama
- Akan dapat terjadi dikarenakan berbagia macam bentuk dari proses
pemanasan dan juga melakukan perubahan dari berbagai macam bentuk
wujud pada zat.

Ciri-ciri Perubahan Kimia

- Akan terjadi sebuah bentuk endapan


- Akan terdapat sebuah perubahan pada warna
- Akan memiliki sebuah gelembung gas
- Terjadinya perubahan dari temperatur
- Terjadinya sebuah perubahan dari volume pada senyawa
- Terjadi pemancaran cahaya ketika adanya reaksi kimia
- Terdapat perubahan dari bau
- Akan tercipta perubaha rasa
- Akan terjadi sebuah bentuk dari titk didih dan juga titik beku

21
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud: padat, cair
dan gas. Padatan adalah benda yang kaku dengan bentuk yang pasti. Cairan
tidak seperti padatan ia bersifat fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil
bentuk sesuai wadahnya. Seperti cairan, gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti
cairan, gas dapat mengembang tanpa batas. Materi di klasifikasi menjadi 2
yaitu : Zat Tunggal atau Zat Murni, dan Campuran. Tiap zat misalnya air,
gula, garam, perak atau tembaga, memiliki seperangkat sifat atau karakteristik
yang membedakannya dari semua zat lain dan memberinya identitas unik.
Baik gula maupun garam berwarna putih, padat, kristalin, larut dalam air dan
tak berbau. Tetapi gula manis, bila dipanaskan dalam belanga akan meleleh
dan menjadi coklat. Gula terbakar di udara. Garam asin, baru meleleh setelah
dipanasi sehingga membara, tak menjadi coklat betapapun dipanasi, tidak
terbakar di udara meskipun akan menghasilkan nyala kuning bila dipanasi di
dalam nyala. Ada dua macam sifat materi, yaitu sifat intensif dan sifat
ekstensif. Sedangkan perubahan materi ada 2, yaitu perubahan secara fisika,
dan perubahan secara kimia.

B. SARAN
Demikian makalah yang telah diselesaikan oleh kami. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi semua kalangan khususnya para pendidik serta calon
pendidik. Untuk memperbaiki kualitas, maka kami mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini menjadi lebih baik.

22
DAFTAR PUSTAKA

Afnidar. (2016). Materi dan Sifatnya serta Kegunaan Bahan Kimia dalam
Kehidupan. Jakarta: Pustaka.

Amanatie. (t.thn.). Buku Pegangan Mahasiswa Biologi Kimia Umum. Yogyakarta:


Universitas Negeri Yogyakarta.

Padmono, d. (2006). Kimia Terapan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Poppy K. Devi, d. (2009). Kimia 1. Jakarta: Pusat Perbukuan , Departemen


Pendidikan Nasional.

Rahayu B.R, d. (2020). Buku Pelengkap Kurtilas Pemetaan Materi dan Bank Soal
SMP Kelas. Sidoarjo: Genta Group Production.

Ramlawati, d. (2017). Zat dan Karakteristiknya. Jakarta: KEMENTERIAN


PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Ratulani, J. (2017). Kimia Dasar. Padang: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Sumari, d. (2019). Kimia Dasar 2. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Warlina, d. (2014). Kimia Dasar I. Jakarta: Universitas Terbuka.

23

Anda mungkin juga menyukai