Anda di halaman 1dari 2

Keselarasan IMTAQ dan IPTEK

Barang siapa ingin menguasai dunia dengan ilmu, barang siapa ingin menguasai akhirat dengan ilmu, dan barang siapa ingin menguasai kedua-duanya juga harus dengan ilmu (AlHadist). Perubahan lingkungan yang serba cepat de asa ini sebagai dampak gl!balisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekn!l!gi (iptek), harus diakui telah memberikan kemudahan terhadap berbagai akti"itas dan kebutuhan hidup manusia. #i sisi lain, memunculkan kekha atiran terhadap perkembangan perilaku khususnya para pelajar dan generasi muda kita, dengan tumbuhnya budaya kehidupan baru yang cenderung menjauh dari nilai-nilai spiritualitas. $emuanya ini menuntut perhatian ekstra !rang tua serta pendidik khususnya guru, yang kerap bersentuhan langsung dengan sis a. #ari sisi p!siti", perkembangan iptek telah memunculkan kesadaran yang kuat pada sebagian pelajar kita akan pentingnya memiliki keahlian dan keterampilan. %tamanya untuk meny!ngs!ng kehidupan masa depan yang lebih baik, dalam rangka mengisi era milenium ketiga yang disebut sebagai era in"!rmasi dan era bi!-tekn!l!gi. &ni sekurang-kurangnya telah memunculkan sikap !ptimis, generasi pelajar kita umumya telah memiliki kesiapan dalam menghadapi perubahan itu. #!n 'apsc!tt, dalam bukunya (r! ing up #igital ()***), telah melakukan sur+ei terhadap para remaja di berbagai negara. &a menyimpulkan, ada sepuluh ciri dari generasi , (-er!), yang akan mengisi masa tersebut. .iri-ciri itu, para remaja umumnya memiliki pengetahuan memadai dan akses yang tak terbatas. Bergaul sangat intensi" le at internet, cenderung inklusi", bebas berekspresi, hidup didasarkan pada perkembangan tekn!l!gi, sehingga in!+ati", bersikap lebih de asa, in+estigati+e arahnya pada h! use s!mething as g!!d as p!ssible bukan h! d!es it !rk. /ereka pemikir cepat ("ast thinker), peka dan kritis terutama pada in"!rmasi palsu, serta cek ricek menjadi keharusan bagi mereka. $ikap !ptimis terhadap keadaan sebagian pelajar ini tentu harus diimbangi dengan memberikan pemahaman, arti penting mengembangkan aspek spiritual keagamaan dan aspek pengendalian em!si!nal. $ehingga tercapai keselarasan pemenuhan kebutuhan !tak dan hati (k!lbu). Penanaman kesadaran pentingnya nilai-nilai agama memberi jaminan kepada sis a akan kebahagiaan dan keselamatan hidup, bukan saja selama di dunia tapi juga kelak di akhirat. 0ika hal itu dilakukan, tidak menutup kemungkinan para sis a akan terhindar dari kemungkinan melakukan perilaku menyimpang, yang justru akan merugikan masa depannya serta memperburuk citra kepelajarannya. Amatilah pesta tahunan pasca ujian nasi!nal, yang kerap dipert!nt!nkan secara +ulgar !leh sebagian para pelajar. &tulah salah satu c!nt!h p!tret buram k!ndisi sebagian k!munitas pelajar kita saat ini.

%ntuk itu, k!mp!nen penting yang terlibat dalam pembinaan keimanan dan ketak aan (imtak) serta akhlak sis a di sek!lah adalah guru. 1endati "akt!r lain ikut mempengaruhi, tapi dalam pembinaan sis a harus diakui guru "akt!r paling d!minan. &a ujung t!mbak dan garda terdepan, yang memberi pengaruh kuat pada pembentukan karakter sis a. 1epada guru harapan tercapainya tujuan pendidikan nasi!nal disandarkan. &ni sebagaimana termaktub dalam Pasal 2 %ndang-undang 3!. 4, tahun 4,,2, tentang $istem Pendidikan 3asi!nal. &ntinya, para pelajar kita disiapkan agar menjadi manusia beriman dan berta5 a kepada 'uhan 6ang /aha 7sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreati", mandiri. $ekaligus jadi arga negara yang dem!kratis dan bertanggung ja ab. 'ujuan pendidikan sebenarnya mengisyaratkan, pr!ses dan hasil harus mempertimbangkan keseimbangan dan keserasian aspek pengembangan intelektual dan aspek spiritual (r!hani), tanpa memisahkan keduanya secara dikh!t!mis. 3amun praktiknya, aspek spiritual seringkali hanya bertumpu pada peran guru agama. &ni dirasakan cukup berat, sehingga pengembangan kedua aspek itu tidak berpr!ses secara simultan. %paya melibatkan semua guru mata ajar agar menyisipkan unsur keimanan dan ketak aan (imtak) pada setiap p!k!k bahasan yang diajarkan, sesungguhnya telah digagas !leh pihak #eparteman Pendidikan 3asi!nal maupun #epartemen Agama. $ur+ei membuktikan, mengintegrasikan unsur 8imta59 pada mata ajar selain pendidikan agama adalah sesuatu yang mungkin. 3amun dalam praktiknya, target kurikulum yang menjadi beban setiap guru yang harus tuntas serta pemahaman yang berbeda dalam menyikapi muatanmuatan imta5 yang harus disampaikan, menyebabkan keinginan menyisipkan unsur imtak menjadi terabaikan. /emang tak ada sanksi apapun jika se!rang guru selain guru agama tidak menyisipkan unsur imta5 pada pelajaran yang menjadi tanggung ja abnya. 0ujur saja guru umumnya takut salah jika berbicara masalah agama, mereka mencari aman hanya mengajarkan apa yang menjadi tanggung ja abnya. $esungguhnya ia bukan sekadar tanggung ja ab guru agama, tapi tanggung ja ab semuanya. #alam kacamata &slam, ke ajiban menyampaikan kebenaran agama ke ajiban setiap muslim yang mengaku beriman kepada Allah, 'uhan 6ang /aha 1uasa.

Anda mungkin juga menyukai