Anda di halaman 1dari 7

SOAL UTS ANTRO

1. Jelaskan mengenai peraturan adat eksogami dan endogami!


Jawab:
Sistem Endogami ialah suatu perkawinan yang hanya memperbolehkan seseorang kawin
harus dengan keluarga/marganya sendiri. Salah satu yang menerapkan sistem ini di daerah
Toraja.
Sistem Eksogami ialah suatu sistem perkawinan yang hanaya memperbolehkan seseorang
nikah harus diluar dari keluarganya sendiri/marganya. Istilah eksogami ini mempunyai
pengertian yang sangat nisbi (relatif). Pengertian diluar batas lingkungan bisa diartikan luas
namun bisa pula sangat sempit. Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat kalau orang dilarang
kawin dengan saudara-saudara kandungnya, maka kita sebut "eksogami keluarga batih".
Kalau orang dilarang kawin dengan semua orang yang mempunyai marga "marga" yang
sama, disebut "eksogami marga". Kalau orang dilarang kawin dengan orang yang berasal dari
"nagari" yang sama, kita sebut dengan "eksogami nagari daerah yang menerapkan sistem ini
diantaranya adalah daerah gayo. Alas, Tapanuli, Minang Kabau, Sumatera Selatan, Buru, dan
Seram.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip “patrineal” pada prinsip keturunan!
Jawab:
Patrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak
ayah. Kata ini seringkali disamakan dengan patriarkat atau patriarki, meskipun pada
dasarnya artinya berbeda. Patrilineal berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu pater yang
berarti ayah, dan linea yang berarti garis. Jadi, patrilineal berarti mengikuti garis keturunan
yang ditarik dari pihak ayah.[1] Penganut sistem patrineal di Indonesia adalah di Tanah Gayo
alias Batak, Ambon, Irian Jaya, Timor dan Bali[2]
3. Jelaskan mengenai prinsip timbal balik sebagai penggerak masyarakat dalam solidaritas
masyarakat kecil
Jawab:
Dalam masyarakat komunitas kecil di seluruh dunia, saling tolong-menolong tampak sangat
menanjol. Dalam komunitas kecil, sistem bantu-membantu ini seringkali menimbulkan salah
paham, karena orang seringkali menyangka bahwa warga komunitas kecil saling tolong-
menolong hanya karena mereka terdorong oieh keinginan spontan untuk berbakti pada
sesama warga. Penelitian'para ahli antropologi sosial dan sosiologi sebaliknya menunjukkan
bahwa saling tolong-menolong itu didasari saling membutuhkan. Menurut B. Malinowski,
dalam masyarakat penduduk Kepulauan Trobriand,rzB sistem saling tukar¬menukar jasa
tenaga dan benda dalam berbagai bidang produksi dan ekonomi dan dalam
penyelenggaraan upacara-upacara keagamaan, maupun pertukaran harta mas kawin,
menjadi pengikat dan penggerak; dalam masyarakat. Sistem memberi sumbangan yang
mengundang kewajiban,bagi si penerima sumbangan untuk membalasnya, merupakan
prinsip dalam kehidupan masyarakat kecil yang oleh Malinowski disebut principle of
-reciprocity, atau "prinsip timbal-balik".

4. Bagaimaana proses pembentukan sikap dan perubahan sikap


Jawab:
Pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil interaksi antara
individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Sikap dapat pula dinyatakan
sebagai hasil belajar, karenanya sikap dapat mengalami perubahan. Sesuai yang di nyatakan
oleh Sheriff & Sheriff (1956), bahwa sikap dapat berubah karena kondisi dan pengaruh ayng
diberikan. Sebagai hasil dari belajar sikap tidaklah terbentuk dengan sendirinya karena
pembentukan sikap senantiasa akan berlangsung dalam interaksi manusia berkenaan
dengan objek teretntu (Hudaniah, 2003).

5. Apa saja sistem kekerabatan di indonesia? Jelaskan dan berikan contohnya!


Jawab:
Sistem kekerabatan yang ada di masyarakat hukum adat di Indonesia dibagi menjadi:

1. Sistem kekerabatan unilateral

Sistem kekerabatan unilateral merupakan sistem kekerabatan yang angota-anggotanya


menarik garis keturunan hanya dari satu pihak saja yakni pihak ayah (Δ) atau ibu (O).

Sistem kekerabatan unilateral ini dapat dibagi menjadi 2, yakni:

a. Sistem Kekerabatan Matrilineal

Sistem kekerabatan matrilineal merupakan sistem kekerabatan yang anggota-anggotanya


menarik garis keturunan hanya dari pihak ibu saja terus menerus ke atas karena ada
kepercayaan bahwa mereka semua berasal dari seorang ibu (O) asal.

Misal: masyarakat Minangkabau, Kerinci, Semendo (Sumatera Selatan), Lampung Paminggir.

b. Sistem Kekerabatan Patrilineal

Sistem kekerabatan patrilineal merupakan sistem kekerabatan yang anggota-anggotanya


menarik garis keturunan hanya dari pihak laki-laki/ayah saja, terus menerus ke atas karena
ada kepercayaan bahwa mereka berasal dari seorang ayah (Δ) asal.

Misal: masyarakat Alas (Sumatera Utara), Gayo, Tapanuli (Batak), Nias, Pulau Buru, Pulau
Seram, Lampung Pepadun, Bali, Lombok.

2. Masyarakat Bilateral/ Parental

Sistem kekerabatan bilateral/ parental merupakan sistem kekerabatan yang angota-


anggotanya menarik garis keturunan baik melalui garis ayah (Δ) maupun ibu (O).

6. Sebutkan bagaimana cara pengadilan sosial!


Jawab:
Ada dua cara pengendalian sosial di masyarakat yaitu:
Pengendalian sosial dengan cara persuasif, yakni tidak dilakukan melalui kekerasan, tetapi
melalui ajakan atau bimbingan supaya orang dapat bertindak sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat.
Pengendalian sosial dengan cara koersif, yakni menekankan kekerasan atau ancaman
dengan kekuatan fisik, dengan tujuan agar pelaku tidak mengulangi lagi perbuatannya yang
menyimpang.

7,8,9 ada di papper akoeh!!


10. Apa yang menjadi dasar pertimbangan sehingga aliran keturunan ini bisa berlaku pada beberapa
suku di indonesia?

Jawab:

11. Apa yang menjadi syarat syarat yang harus ditempuh agar bisa dikatakan layak dan cocok sebagai
sebuah kelompok?

Jawab:

Pimpinan dalam suatu masyarakat dapat berupa kedudukan sosial, tetapi juga proses sosial.
Kedudukan sosial seorang pemimpin membawa sejumlah hak dan kewajiban. Seorang pemimpi
harus dapat membangkitkan masyarakat atau kesatuan-kesatuan sosial khusus dalam masyarakat
untuk melakukan berbagaia kegiatan sosial.

Seorang pemimpin harus memiliki 3 unsur penting untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik,
yaitu kekuasaan, kewibawaan dan popularitas. Walaupun kedua unsur pertama umumnya dianggap
sebagai unsur-unsur yang terpenting, tanpa unsur yang ketiga seorang pemimpin tak dapat
melaksanakan kepemimpinannya dengan baik dan mantap. Ketaatan pada seorang pemimpin yang
tidak popular adalah ketaatan yang didasari sikap takut, atau karena secara adat orang memang
harus taat pada pemimpin yang secara resmi telah mendapat kewenangan.

12. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai konsep daerah kebudayaan atau culture area?

Jawab:

Daerah kebudayaan (Culture Area) merupakan suatu penggabungan atau penggolongan (yang
dilakukan oleh para ahli antropologi) dari suku-suku bangsa yang dalam masing-masing
kebudayaannya beraneka ragam dengan mempunyai beberapa unsur yang serupa

Suatu Culture Area menggolongkan berpuluh-puluh kebudayaan yang masing-masing berbeda ke


dalam satu golongan, berdasarkan atas persamaan dari sejumlah ciri yang mencolok dalam
kebudayaan-kebudayaan tersebut. Ciri-ciri itu tidak hanya berupa unsur kebendaan, seperti alat-alat
berburu, alat-alat bertani, senjata, ornamen, bentuk dan gaya pakaian, bentuk tempat kediaman dan
sebagainya, tetapi juga unsur-unsur yang lebih abstrak, seperti unsur-unsur sistem organisasi sosial,
dasar-dasar mata pencaharian hidup, sistem perekonomian, upacara keagamaan, dan sebagainya.
Ciri-ciri mencolok yang sama dalam sejumlah kebudayaan menjadi alasan untuk klasifikasi.

13. Tuliskan ciri ciri struktur sosial yang anda ketahui!

Jawab:

 Bersifat abstrak
 Terdapat dimensi vertikal dan horizontal.
 Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.
 Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah.
 Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu Masyarakat.
 Mencakup seluruh hubungan sosial antara individu pada saat tertentu.
 Mengacu pada interaksi sosial yang pokok, yang bisa memberikan bentuk pada
masyarakat.
 Realitas sosial yang bersifat statis dan mempunyai kerangka yang menciptakan suatu
tatanan.
14. Sebutkan daerah daerah kebudayaan di dunia!

Jawab:

Sepuluh daerah kebudayaan di daerah Amerika Utara menurut klasifikasi Clark Wissler, yaitu:
a.Daerah kebudayaan Eskimo

b.Daerah kebudayaan Yukon-Mackenzie

c.Daerah Kebudayaan Pantai Barat-Laut

d.Daerah Kebudayaan Dataran Tinggi

e.Daerah kebudayaan Plains

f.Daerah kebudayaan Hutan Timur

g.Daerah kebudayaan Dataran California

h.Daerah kebudayaan Barat-Daya

i.Daerah kebudayaan Tenggara

j.Daerah kebudayaan Meksiko

k.Daerah kebudayaan

Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Latin:

Kebudayaan di Amerika Latin menurut J.M Couper diklasifikasikan menjadi:

a.Circum Carribean Culture

b.Andrean Civilization

c.Tropical Forest Culturers

d.Marginal Cultures

Daerah kebudayaan Afrikamenurut klasifikasi M.J Herskovits, yaitu: a.Daerah kebudayaan Afriak
Utara b.Daerah kebudayaan Hilir Nil c.Daerah kebudayaan Sahara d.Daerah kebudayaan Sudan Barat
e.Daerah kebudayaan Sudan Timur f.Daerah kebudayaan Hulu Tengah Nil g.Daerah kebudayaan
Afrika Tengah h.Daerah kebudayaan Hulu Selatan Nil i.Daerah kebudayaan Tanduk Afrika j.Daerah
kebudayaan Pantai Guinea k.Daerah kebudayaan Bantu Khatulistiwa l.Daerah kebudayaan Bantu
Danau-danau m.Daerah kebudayaan Bantu Timur n.Daerah kebudayaan Bantu Tengah o.Daerah
kebudayaan Bantu Barat-Daya p.Daerah kebudayaan Bantu Tenggara q.Daerah kebudayaan Choisan
r.Daerah kebudayaan Madagaskar
Daerah-daerah Kebudayaan di Asia

Menurut klasifikasi A.L Kroeber, daerah-daerah kebudayaan di Asia terbagi atas:

a.Daerah kebudayaan Asia Tenggara

b.Daerah kebudayaan Asia Selatan

c.Daerah kebudayaan Asia Barat-Daya

d.Daerah kebudayaan Cina

e.Daerah kebudayaan Steppa Asia Tengah

f.Daerah kebudayaan Siberia

g.Daerah kebudayaan Asia Timur-Laut

15. Apa itu adat viriolokal?

Jawab:

Adat virilokal adalah yang menentukan bahwa sepasang suami-istri diharuskan menetap sekitar
pusat kediaman kaum kerabat suami.

Contoh daerah : Pulau Bali

16. Bagaimana keanekaragaman kebudayaan itu bisa terjadi?

Jawab:

Kebudayaan adalah pola pikir manusia. Kebudayaan merupakan suatu sistem gagasan, tindakan,
serta hasil karya dalam kehidupan masyarakat yang menjadi milik manusia. Banyak sekali budaya
yang terdapat di dalam bangsa kita ini. Terkadang kebudayaan di suatu daerah bisa berbeda dengan
kebudayaan di daerah yang lain. Kebudayaan antara satu tempat dengan tempat yang lain berbeda.
Kebudayaan ini tentu saja telah disetujui oleh masyarakat yang menjalani kebudayaan tersebut.

Saya melihat beberapa faktor yang menyebabkan mengapa kebudayaan itu bisa berbeda-beda.
Misalnya di suku Jawa, mengapa ada bahasa Jawa yang berbeda-beda, padahal namanya sama-sama
bahasa Jawa. Inilah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman budaya :
1.Tempat tinggal : dimana seseorang itu tinggal, mempengaruhi suatu kebudayaan yang mereka
jalani, misalnya seseorang yang tinggal di daerah pantai mata pencaharian hidupnya tidak mungkin
mencari teh karena tidak sesuai dengan tempat tinggalnya

2.Pengaruh dari luar : pengaruh dari luar ini tidak terbatas. Misalnya bagi daerah Jawa Tengah, lalu
terpengaruh oleh Jawa Timur. Bagi Jawa Tengah, Jawa Timur itu termasuk pengaruh dari luar.
Namun, pengaruh dari luar ini juga termasuk pengaruh dari bangsa asing yang dulu memang pernah
menjajah Indonesia. Misalnya di Indonesia bagian timur banyak yang menganut agama kristen,
sedangkan di bagian barat banyak yang menganut agama islam karena terpengaruh Turki, dll.

3.Iklim : iklim juga mempengaruhi kebudayaan yang dijalani oleh masyarakat. Hawa dan suhu
lingkungan juga dapat menentukan apa yang kita lakukan. Misalnya, bagi orang-orang yang tinggal di
daerah Eropa, udara disana dingin, sehingga mereka membutuhkan sesuatu yang dapat
menghangatkan badannya, salah satunya dengan meminum alkohol. Sedangkan di Indonesia hal
tersebut dilarang untuk dilakukan, karena Indonesia beriklim tropis sehingga udaranya tidak terlalu
dingin dan juga terkadang tidak begitu panas, sehingga memang tidak membutuhkan alkohol untuk
dikonsumsi.

4.Turunan nenek moyang : turunan dari nenek moyang ini, atau bisa katakan semacam tradisi yang
diturunkan kepada setiap anggota keluarganya. Misalnya bahasa Jawa yang berbeda-beda,
walaupun namanya itu sama-sama bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan keturunan dari nenek moyang
kita yang terdahulu. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa-bahasa tersebut sehingga
dari generasi ke generasi bahasa yang digunakan berbeda-beda, walaupun biasanya tingkat
kekentalan berbahasa daerah itu semakin berkurang.

5.Mobilisasi : mobilisasi ini dapat menciptakan budaya baru. Misalnya ada orang Jawa yang tinggal di
Palembang. Sehingga apa yang ada disuku Jawa orang tersebut di gabungkan dengan apa yang ada
di Palembang, sehingga terbentuk budaya baru (terjadi akulturasi).

6.Jarak dan Lingkungan : ketika terjadi jarak dan lingkungan yang berbeda maka juga terjadi
perbedaan budaya. Misalnya budaya didaerah Sumatera Utara berbeda dengan budaya di daerah
Jawa Timur. Bahkan hal ini juga bisa terjadi didalam satu rumah, misalnya kebiasaan si adik dan si
kakak dikamar mereka masing-masing.

7.Kepercayaan : kepercayaan juga mempengaruhi kebudayaan. Misalnya di daerah Bali kebanyakan


menganut agama Hindu, sedangkan di Medan banyak yang menganut agama kristen. Ritual-ritual
dan upacara agama yang dilakukan disetiap daerah tersebut berbeda-beda, dan hal ini karena
dipengaruhi oleh perbedaan kepercayaan.

Anda mungkin juga menyukai