Anda di halaman 1dari 12

ANTROPOLOGI

TERAPAN
1. Astri Nur Utami (3020210315)
2. Yuanita Kisma (3020210321)
KELOMPOK IV 3. Najwa Almadina (3020210322)
4. Osarina Mega Safira (3020210157)
5. Salsabila Azaria (3020210344)
6. Ananda Wisnu Wardhana (3020210305)
7. Syariif Agiansyah (3020210121)
8. Ambar danny sugandi ( 3020210303)
Pengertian Antropologi Terapan

Antropologi Terapan adalah satu bidang dalam ilmu antropologi tempat pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills),
dan sudut-pandang (perspective) ilmu antropologi digunakan untuk menolong mencari solusi bagi masalah-masalah
praktis kemanusiaan dan memfasilitasi pembangunan. Secara strategis, dalam kajian-kajian antropologi terapan,
mahasiswa harus memperlihatkan bagaimana konsep teoretis diterapkan secara empiris ke dalam kenyataan
sosiokultural, dan pada gilirannya bagaimana analisis empiris ini berguna untuk keperluan praktis dan sekaligus
memberikan umpan-balik bagi pengembangan teori dan konsep antropologi.

Antropologi terapan merupakan cabang Antropologi yang belum lama dikenal yang muncul untuk menjawab tantangan
zaman. Antropologi terapan ini diadakan untuk langsung diaplikasikan sesuai situasi dan kondisi. Misalnya : pasukan
militer yang ditugaskan ke daerah konflik, mereka perlu dibekali dengan Antropologi yang langsung bisa diaplikasikan di
daerah konflik sehingga misi yang mereka emban dapat tercapai. Sejarah mencatat bahwa kekerasan tidak dapat
dikalahkan dengan kekerasan. Dengan mengenal dan mengetahui bagaimana masyarakat dan budaya daerah konflik,
maka perdamaian akan terwujud.
Antropologi terapan mengkaji atau berhubungan dengan
budaya-budaya dan kelompok sosial yang hidup pada masa
kini (living cultures and contemporary peoples). Studi
antropologi terapan adalah berkenaan dengan kebutuhan dan
masalah nyata yang dihadapi kelompok sosial tersebut pada
masa kini, seperti masalah konflik etnis, pengangguran,
bencana alam, penyalahgunaan obat, HIV/AIDS, kemiskinan
struktural, ethnic cleansing, dan sebagainya. Ilmu terapan
berbeda dengan ilmu murni. Perbedaannya yaitu, ilmu terapan
dipelajari, diketahui, dan diterapkan (diaplikasikan) ditempat
yang bersangkutan sesuai dengan situasi, kajiannya untuk
dimanfaatkan masyarakat. Sedangkan ilmu murni merupakan
ilmu yang benar-benar sekedar untuk diketahui, manfaatnya
untuk ilmu itu sendiri.
Pola kerja dari antropologi terapan hampir sama
dengan ilmu-ilmu terapan lain. Laura Thomson
menyamakan antropologi terapan dengan antropologi
‘kedokteran’, dalam pengertian bagaimana ilmu
kedokteran bekerja pada masa awal
perkembangannya. Bahwa seorang antropolog
terapan tidak hanya dituntut untuk mendiagnosis
masalah-masalah sosiokultural dalam sebuah
masyarakat (diagnosis the problem) dan memberikan
rekomendasi pengobatannya (recommend treatment),
tetapi juga harus mengembangkan instrumen untuk
kerja diagnosis (develop the instruments of diagnosis),
melakukan penyelidikan untuk menemukan obat bagi
masalah sosiokultural tersebut (discover the remedy),
dan menyelia pengobatan (superintend treatment),
(Thompson 1963:354).
 
Ideologi dalam Antropologi Terapan: Etnosentrisme vs
Relativisme Kultural

Untuk menjadi seorang antropolog terapan orang dituntut untuk berani melawan ideology arus utama (mainstream)
dalam ilmu antropologi, yaitu ‘cultural relativism’ (relativisme kultural). Selama ini antropologi secara umum telah
berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang dominan bersifat basic science, yang tujuan utamanya adalah untuk
mengembangkan teori dan konsep antropologi. Antropologi adalah kajian tentang manusia dalam segala aspeknya.

Orang antropologi abstrak tidak menilai kultur dari suatu bangsa atau suku-bangsa menurut tolok ukur kultur bangsa
lain. Orang antropologi anti terhadap ethnocentrism (etnosentrisme). Ini adalah sebuah dosa. Menurut relativisme
kultural setiap bangsa mempunyai nilai dan keunikan kultural sendiri. Dan itu harus dihargai. Suatu bangsa yang unggul
dalam bidang ekonomi dan militer, belum tentu secara spiritual, etika, sosial, dan politis juga sama sempurnanya
(Shweder 2000:161).

Sebaliknya, dalam antropologi terapan orang harus berani mengambil posisi, menentukan nilai. Client dari seorang
antropolog terapan memerlukan saran-saran tentang kebijakan dan rencana tindakan (action plan). Rekomendasi seperti
itu tentu didasarkan atas pilihan nilai, mana yang baik dan mana yang buruk. Orang antropologi tidak terbiasa dengan
kerja seperti ini. Ahli antropologi biasanya menolak untuk berkomitmen dengan nilai-nilai di luar metode keilmuan.
Jadi karena itu masuk ke bidang antropologi terapan adalah sebuah tantangan bagi mahasiswa
antropologi. Tantangan dari luar, yaitu dari para client yang mengharapkan rekomendasi
kebijakan yang penuh muatan nilai, dan tantangan dari kalangan dalam antropologi sendiri
yang mengharapkan pengembangan teori dan konsep tanpa muatan nilai kecuali nilai ilmiah.
(Rapoport 1963:340–41). Sejatinya antropologi terapan, lawan dari antropologi ilmu murni
atau antropologi abstrak, bukanlah satu hal yang baru dalam perkembangan ilmu antropologi.
Bahkan bidang ini adalah sama tuanya dengan ilmu antropologi itu sendiri, karena normalnya,
seperti kata Compte, ‘science is born of practical necessities’ (dikutip dalam Bastide 1973
[1971]:1). Karena itu kelahiran antropologi sebagai satu disiplin ilmu sekitar tahun 1870-an,
lalu berkembang dengan pesat setelah tahun 1920-an, juga terdorong oleh keperluan praktis
tertentu.
Perkembangan Antropologi Terapan
Perkembangan Antropologi terapan di Amerika
Antropologi terapan pertama kali
dipergunakan dalam upaya memperbaiki suku Perkembangan Antropologi Terapan di Indonesia
bangsa Indian. Hal ini ditandai oleh adanya
beberapa perkumpulan dan organisasi swasta Ditandai dengan adanya etische polite. Antropologi terapan di
yang dibiayai oleh beberapa orang kaya, yang Indonesia merupakan pengetahuan mengenai manusia, masyarakat
tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebudayaan rakyat Indonesia yang terdiri dari beberapa suku
hidup orang Indian Amerika. bangsa yang perlu ditingkatkan, Maka ilmu antropologi di Indonesia
disebut Etnologi/Volkenkunde (ilmu bangsa-bangsa), yaitu ilmu yang
memegang peranan penting dan bersifat terapan, sebagai ilmu yang
mempelajari cara berfikir bangsa Indonesia. Sifat terapannya, bahwa
Perkembangan Antropologi Terapan di Eropa Barat pengertian tersebut diperlukan oleh pemerintah Belanda untuk
memperbaiki taraf ekonomi rakyat, tetapi juga untuk
Negara seperti Inggris, Perancis, Belanda,
mempermudahkan mereka dalam menjalankan pemerintahan di
Belgia, Spanyol, Jerman, Itali yang negara-negara jajahan mereka tanpa perlu menggunakan paksaan dan
merupakan negara penjajah bangsa di Asia- kekerasan terlalu banyak. Contoh: antropologi sebagai ilmu terapan
Afrika. Hal ini ditandai dengan adanya dipergunakan Belanda dalam menguasai aceh.
perubahan sikap dalam kebijaksanaan mereka
terhadap negara yang mereka jajah.
Posisi "Antropologi Terapan" 
Dalam "Antropologi" Budaya.

Dalam perkembangan selanjutnya, "Antropologi" sosial budaya


bergerak pula di bidang kependudukan, pendidikan, Kesehatan, hukum,
politik, dan lain-lain.  Sehingga
berkembanglah "Antropologi" Spesialisasi yang pada aplikasinya
memunculkan "Antropologi Terapan". "Antropologi
Terapan" adalah "antropologi" yang langsung diaplikasikan karena
dibutuhkan untuk keperluan tertentu.
 
Ilmu Antropologi Terapan

Ilmu antropologi terapan berkenaan dengan analisis, penelitian, dan


pencarian solusi atas masalah terkait manusia dalam berbagai bidang
dan garis waktu. Dalam beberapa hal, ilmu ini juga menjembatani
perusahaan atau organisasi dengan masyarakat yang dilayani.
Antropologi merupakan ilmu multi-bidang yang terbagi menjadi
empat sub-bidang:
a. Antropologi sosial budaya
b. Antropologi biologis
c. Antropologi linguistic
d. Arkeologi
 
Antropolog yang menerapkan ilmu antropologi untuk keperluan
tindakan langsung atau untuk membantu ranah kebijakan regulasi
dapat disebut sebagai antropolog terapan. Keahlian antropolog
terapan di antaranya adalah analisis dan penelitian lapangan serta
evaluasi dampak sosial.
Contoh-Contoh Antropologi Terapan
1. Melakukan penelitian mengenai banyaknya pengangguran yang terjadi saat ini. Yang pembahasannya meliputi latar belakang terjadinya
pengangguran, keadaan masyarakat akibat adanya pengangguran, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran pada masa kini.

2. Contoh lain dari antropologi terapan ini adalah antropologi hukum dan antropologi ekonomi dalam perspektif kehutanan:

a.) Bagi antropologi hukum dalam perspektif kehutanan dapat dipahami dari ketidakjelasan batas tenurial kawasan hutan antara kawasan milik
masyarakat dengan pengusaha atau pemerintah dipicu oleh adanya dualisme hukum yang berkembang di lapangan. Masyarakat desa hutan
berpegang pada tata aturan hukum tidak tertulis, sedangkan pengusaha dan pemerintah berpedoman pada hukum nasional tertulis. Pluralisme
hukum yang dimiliki oleh kesatuan masyarakat desa hutan berbenturan dengan unifikasi hukum pemerintah. Akibatnya, persoalan dualisme
hukum menjadi kendala integrasi antara masyarakat dengan pemerintah atau pengusaha hutan. Dan resolusi konflik yang dapat dilakukan
dalam perspektif antropologi terapan kehutanan adalah rekonstruksi hukum nasional, juga rekonsiliasi secara terbuka, partisipatif, dan sejajar
sehingga dapat diterima semua pihak.

b.) Selain itu, antropologi ekonomi yang diterapkan di kehutanan, dapat dipahami persoalan marginalisasi masyarakat desa hutan merupakan
buah dari praktek konglomerasi pengusahaan hutan yang mengedepankan pencapaian target pertumbuhan ekonomi, kebijakkan top down,
hubungan patron klien, dan pemerataan hasil pembangunan meresap dari atas (tricle down effect). Perilaku konglomerasi pengusahaan hutan
secara nyata hanya dinikmati oleh segelintir kaum konglomerat di pemerintahan pusat, sedangkan masyarakat desa hutan terjadi marginalisasi
yang meliputi pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan  sumber daya hutan. Karenanya, untuk meningkatkan pembangunan ekonomi
masyarakat desa hutan perlu dilakukan pendekatan antropologi ekonomi yang mengedapankan penguatan institusi lokal, demokratitasi, dan
pemberdayaan masyarakat.

 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai