Anda di halaman 1dari 214

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Festival Kemilau Budaya Benua Etam Kalimantan Timur merupakan

kegiatan tetap yang masuk dalam jadwal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif. Festival ini diadakan agar menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan

untuk mengenal kebudayaan Kalimantan Timur. Didalam festival tersebut

terdapat tujuh kegiatan diantaranya Parade Seni Budaya, Olahraga Tradisional

(Belogo, Begasing dan Menyumpit), Lomba Masakan Khas Daerah Kaltim,

Lomba Musik dan Lagu Kreasi Tradisional, Lomba Tari Kreasi Tradisional

Pesisir dan Pedalaman, Pameran Seni Budaya dan Kepariwisataan dan Lomba

Busana Daerah Kaltim. Budaya yang ditampilkan umumnya adalah budaya pesisir

dan budaya pedalaman.

Budaya pesisir dan budaya pedalaman di Kalimantan Timur mengalami proses

belajar kebudayaan sendiri, yakni proses internalisasi, proses sosialisasi dan

proses enkulturasi. Proses internalisasi sendiri merupakan proses panjang sejak

seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal. Individu belajar

menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang

diperlukan sepanjang hidupnya. Wujud dan pengaktifan dari berbagai macam isi

kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang berada

dalam sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun budayanya. Misalnya :

1
perasaan pertama yang diaktifkan dalam kepribadian seorang bayi saat dilahirkan

adalah perasaan puas dan tidak puas. Tiap hari dalam hidupnya berlalu,

bertambahlah pengalamannya mengenai bermacam-macam perasaan baru, dan

belajarlah ia merasakan kegembiraan, kebahagiaan, simpati, cinta, benci,

keamanan, harga diri, kebenaran, perasaan bersalah, dosa, malu, dsb. Selain

perasaan-perasaan tersebut,juga bermacam hasrat, seperti hasrat untuk

mempertahankan hidup, bergaul, meniru, tahu, berbakti, keindahan, dipelajarinya

melalui proses internalisasi, menjadi bagian kepribadian individu.1

Selain proses internalisasi, ada pula proses sosialisasi, proses ini berkaitan

dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam

proses itu seorang individu dari masa anak- anak sampai masa tuanya belajar

pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya

yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam

kehidupan sehari-hari. Kita dapat mengerti cara menyelami dan mencoba

mencapai pengertian tentang suatu kebudayaan dengan belajar dari jalannya

proses sosialisasi baku yang lazim dialami oleh sebagian individu dalam

kebudayaan bersangkutan. Itulah sebabnya proses sosialisasi merupakan suatu

proses yang sudah sejak lama mendapat perhatian besar dari banyak ahli

antropologi sosial. Para individu pada masyarakat yang berbeda akan mengalami

1
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. (Jakarta: Rineka Cipta) P.

2
proses sosialisasi yang berbeda pula karena proses sosialisasi banyak ditentukan

oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan.2

Dan yang terakhir yakni proses enkulturasi, dimana proses seorang

mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem

norma dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Sering kali individu

belajar dengan meniru berbagai macam tindakan, setelah perasaan dan nilai

budaya pemberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasi dalam

kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru maka tindakannya menjadi suatu pola

yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya “dibudayakan”.3

Karena adanya ketiga proses diatas, dapat terjadi discovery pada kesenian

yang ada di Kalimantan Timur, seperti pada tari belayun. Peneliti tertarik meneliti

dari segi discovery yang terlihat pada gerakan baru dari tarian tersebut yang tidak

ada di pijakan tarian belayun yaitu gerak patah ayam, gerak sufi dan gerak mabok

dimana nama dari gerak ini tidak pernah ada pada karya-karya sebelumnya,

dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat mengetahui inovasi dari tari

belayun tersebut.

2
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. (Jakarta: Rineka Cipta) P.
3
Ibid. P.

3
B. Rumusan Masalah

1. Masalah Utama :

Mengapa terjadi discovery Tari Belayun Kota Samarinda?

2. Masalah Khusus :

a. Bagaimana proses discovery itu berlangsung pada tari Belayundi Kota

Samarinda?

b. Bagaimana elemen pokok dan elemen pendukung pada tari Belayun

diKota Samarinda, Kalimantan Timur?

c. Bagaimana proses internalisasi, sosialiasasi, dan enkulturasi pada tari

belayun sehingga menjadi discovery?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan secara utuh mengenai discovery pada tari Belayun di

Kota Samarinda.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sarana informasi kepada khalayak terutama masyarakat disekitar

mengenai discovery pada tari belayun kota samarinda.

2. Sebagai sumber referensi tentang discovery pada tari belayun di Kota

Samarinda Kalimantan Timur.

3. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran pada pendidikan

disekolah khususnya mata pelajaran seni budaya.

4
E. Teori dan Konsep

1. Teori

Berdasarkan teori Rogers (1962), ide inovasi tersebar kedalam sistem

sosial (masyarakat) menerusi lima tahap, yaitu :4

a. Pengetahuan (pendedahan individu terhadap kewujudan inovasi dan

memahami fungsinya).

b. Pemujukan (individu membentuk sikap suka atau sebaliknya tentang

kewujudan sesuatu inovasi)

c. Keputusan (individu meletakkan komitmen untuk melakukan peniruan)

d. Pelaksanaan (individu menggunakan inovasi secara praktis)

e. Pengesahan (individu melakukan penilaian terhadap peneguhan dengan

berasaskan hasil yang positif yang diperoleh daripada invoasi).

2. Konsep

a. Discovery

Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang

baru, baik berupa suatu alat baru, suatu ide baru, yang diciptakan oleh

seorang individu atau suatu rangkaian dari beberapa individu dari beberapa

masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention bila

masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru

itu. Faktor pendorong penemuan baru bagi individu dalam suatu

4
Hamid, Azhar Abd, dkk. Rekacipta & Inovasi Dalam Perspektif Kreativiti. P. 301-302

5
masyarakat, diantaranya a). Kesadaran para individu akan kekurangan

dalam kebudayaan, b). Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan, c).

Sistem perangsang bagi aktivitas dalam mencipta dalam masyarakat.

Menemukan suatu hal yang baru memerlukan suatu daya kreatif dan usaha

yang besar, tetapi menyebar suatu hal baru yang memerlukan daya dan

usaha lebih besar lagi.

Suatu krisis masyarakat berarti bahwa dalam masyarakat itu banyak

individu menentang keadaan; mereka menetang karena tidak puas dengan

keadaan dan mereka tidak puas karena mereka sadar akan kekurangan-

kekurangan disekelilingnya.

Keinginan para ahli dalam suatu masyarakat akan mutu merupakan

dorongan juga bagi terjadinya penemuan baru. Kata “ahli” disini tentu

diambil dalam arti seluas-luasnya, jadi bukan hanya ahli dalam suatu

ilmu, melainkan juga ahli dalam pertukangan, ahli kerajinan, ahli kesenian

atau seniman; pendeknya ahli dalam segala pekerjaan yang mungkin

terdapat dalam suatu masyarakat. Keinginan untuk mencapai mutu yang

tinggi menyebabkan bahwa seorang ahli selalu mencoba memperbaiki

hasil-hasil karyanya, dan dalam usaha itu sering tercapai hasil yang

sebelumnya belum pernah tercapai oleh ahli lain. Dengan demikian, telah

timbul suatu penemuan baru.

6
Dalam penelitian ini, dilihat dari gerak dasar yang digunakan dalam

tari belayun terdapat discovery pada penamaan motif gerak di tari belayun

tersebut. Dimana selain terjadi pengembangan gerak, terjadi pula inovasi

yang tertuang dalam penamaan motif gerak yang ada pada tari belayun

oleh penata tari.

b. Konsep Unsur dan Wujud Kebudayaan

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan

karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan

dari hasil budi dan karyanya. Kebudayaan manusia memiliki ke tujuh

unsur yang universal, yang artinya unsur-unsur kebudayaan tersebut yang

bisa didapatkan dalam semua kebudayaan dimanapun. Ke tujuh unsur

tersebut adalah : (1) Bahasa, (2) Sistem Pengetahuan, (3) Organisasi

Sosial, (4) Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi, (5) Sistem Mata

Pencaharian, (6) Sistem Religi, (7) Kesenian. Tiap-tiap unsur kebudayaan

universal sudah tentu juga menjelma dalam ketiga wujud kebudayaan.5

Koentjaraningrat berpendirian bahwa kebudayaan itu ada tiga wujudnya,

yaitu :6

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan,

nilai, norma, peraturan dan sebagainya.

5
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. (Jakarta: Rineka Cipta) p.165
6
Ibid. p. 150

7
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta

tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

c. Konsep Klasifikasi Tari Di Indonesia

Menurut Soedarsono tari di Indonesia dapat diklasifikasikan

berdasarkan pola garapan, berdasarkan fungsi, berdasarkan bentuk

koreografinya, dan berdasarkan tema.7

1. Berdasarkan pola garapannya, tari terbagi menjadi 2, diantaranya :

1) Tari Tradisional, dilihat berdasarkan artistiknya ada 3 macam,

yaitu :

a. Tari Primitif, berkembang di masyarakat yang masih

mempertahankan budaya pra sejarah.

b. Tari Rakyat, tumbuh dan berkembang di masyarakat biasa.

c. Tari Klasik, estetisnya tinggi, rumit, detail, tumbuh dan

berkembang di kalangan Istana.

Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan

yang tinggi dan sudah ada sejak jaman feudal.Tari ini biasanya

hidup dilingkungan keraton. Ciri-ciri tari klasik adalah :

a) Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi

b) Hidup dikalangan raja-raja

7
Soedarsono. 1976. Pengantar Pengetahuan Tari. (Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia) p.9

8
c) Adanya standarisasi

2) Tari Kreasi Baru (Non Tradisional)

Tari kreasi baru merupakan ungkapan seni yang tidak berpola pada

tari tradisi, tetapi lebih merupakan garapan baru yang tidak berpijak

pada standar yang telah ada. Tari kreasi atau yang disebut juga tari

modern mulai ada gejalanya setelah Indonesia merdeka pada tahun

1945, namun demikian karena Indonesia merupakan negara yang

bertradisi kuat dalam bidang tari, pembaharuan berjalan setapak demi

setapak.

2. Berdasarkan fungsi, fungsi tari terbagi menjadi 3 yakni sebagai ritual

upacara, sebagai hiburan dan sebagai pertunjukan.

3. Berdasarkan bentuk koreografinya, tari terbagi menjadi 3 yakni tari

berpasangan, tari kelompok dan tari tunggal.

4. Berdasarkan tema, tari terbagi menjadi 2 yakni tari dramatik dan tari

nondramatik.

d. Konsep Gerak Tari

Tari merupakan komposisi tari gerak yang telah mengalami

penggarapan. Penggarapan gerak tari lazim disebut stilisasi atau distorsi.

Berdasarkan bentuk geraknya, secara garis besar ada dua jenis tari, yaitu

tari yang representasional dan tari yang non representasional. Tari yang

representasional ialah tari yang menggambarkan sesuatu secara jelas,

9
sedangkan tari non-representasional adalah tari yang tidak

menggambarkan sesuatu. Baik dalam tari yang representasional maupun

yang non-representasional dalam garapan geraknya terkandung dua jenis

gerak, yaitu gerak-gerak maknawi atau gesture dan gerak-gerak murni

atau pure movement. Gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti

yang jelas, misalnya gerak nuding atau menunjuk pada tari Bali yang

berarti marah, gerak menirukan bersisir, dan sebagainya. Sudah barang

tentu gerak-gerak semacam ini baru bernilai sebagai gerak tari apabila

telah mengalami stilisasi atau distorsi. Gerak murni adalah gerak yang

digarap sekedar untuk mendapatkan bentuk artistik dan tidak

dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu.8

e. Konsep Elemen Pendukung Tari

Menurut Soedarsono, dalam membuat suatu karya tari selain

memperhatikan gerak, ide garapan, tema dan yang lainnya, harus juga

memperhatikan fasilitas-fasilitas yang lain untuk mendukung terwujudnya

karya tari tersebut atau yang lazim disebut sebagai elemen pendukung tari.

Elemen-elemen tersebut diantaranya terdiri dari musik, lantai tari, kostum

dan rias tari, properti tari, dan stage lighting.9

8
Soedarsono. 1976. Pengantar Pengetahuan Tari. (Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia)
p.20-21
9
Ibid. p.4-6

10
Dalam penelitian ini, hanya akan digunakan beberapa elemen yang

sesuai dengan data yang diperoleh oleh peneliti diantaranya musik, kostum

dan rias tari, dan properti tari.

3. Kerangka Pemikiran

Tari belayun merupakan tari kreasi yang berpijak pada tari jepen yang

berkembang di daerah Kalimantan, dimana karya tari tersebut merupakan

salah satu hasil kreativitas penata tari muda yang ingin menceritakan mata

pencaharian masyarakat Samarinda sebelum era globalisasi. Dalam penulisan

laporan penelitian antropologi ini, discovery tari kreasi belayun daerah pesisir

Kota Samarinda pada Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam IX 2014.

Dimana dalam menjabarkan discovery pada tari belayun tersebut

menggunakan teori Rogers mengenai inovasi ada 5 tahap yakni a).

Pengetahuan (pendedahan/proses individu terhadap kewujudan inovasi dan

memahami fungsinya), b). Pemujukan (individu membentuk sikap suka atau

sebaliknya tentang kewujudan sesuatu inovasi), c). Keputusan (individu

meletakkan komitmen untuk melakukan peniruan), d). Pelaksanaan (individu

menggunakan inovasi secara praktis), dan e). Pengesahan (individu

melakukan penilaian terhadap peneguhan dengan berasaskan hasil yang

positif yang diperoleh daripada inovasi), dan juga konsep discovery yang

dikutip dalam buku “Pengantar Ilmu Antropologi” bahwa ada 3 proses

terbentuknya discovery yakni a). Kesadaran para individu akan kekurangan

dalam kebudayaan, b). Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan, c).

11
Sistem perangsang bagi aktivitas dalam mencipta dalam masyarakat.

Berdasarkan yang dikemukakan dari teori Rogers dan konsep discovery

tersebut maka discovery dilihat berdasarkan beberapa pernyataan diatas

dengan adanya pengetahuan dilihat dari pengetahuan penata tari terhadap

penggarapan karya tarinya, sistem perangsang dilihat dari pengalaman-

pengalaman pada penata tari dan aktivitas yang membangkitkan kreativitas,

pengesahan dilihat dari tari belayun tersebut mendapatkan penghargaan pada

lomba tari kreasi budaya pesisir dalam Festival Kemilau Seni Budaya Benua

Etam IX 2014, pemujukan dilihat berdasarkan respon dari penonton terhadap

penampilan tari belayun ini dan dengan dipercayanya untuk tampil pada acara

Gubernur Kalimantan Timur, dan pelaksanaan dilihat dari penata tari

memberikan nama-nama motif gerak yang berbeda dengan penata tari lainnya

dimana hal ini yang merupakan suatu discovery pada tari belayun ini.

Selain itu penelitian ini didukung pula oleh-oleh konsep gerak tari, elemen

pendukung tari, dan konsep klasifikasi jenis tari di Indonesia, dimana hal ini

dapat lebih memperincikan laporan hasil penelitian antropologi.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara alamiah untuk memperoleh data dengan

kegunaan dan tujuan tertentu, dimana umumnya tujuan dari penelitian itu ada 3

macam yaitu bersifat penemuan, bersifat pembuktian dan bersifat pengembangan.

Metode etnografi adalah upaya dalam memperhatikan makna dan tindakan dari

12
kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami. Etnografi didasarkan pada

asumsi berikut : pengetahuan dari semua kebudayaan sangat tinggi nilainya.10

Model etnografi cenderung mengarah kekutub induktif, konstruktif,

transferabilitas, dan subyektif. Kecuali itu, juga lebih menekankan idiografik,

dengan cara mendeskripsikan budaya dan tradisi yang ada. Etnografi pada

dasarnya lebih memanfaatkan teknik pengumpulan data pengamatan berperan

serta karena untuk memahami cara orang-orang berinteraksi dan bekerjasama

melalui fenomena teramati dalam kehidupan sehari-hari.11

Etnografi harus menyangkut hakekat kebudayaan, yaitu sebagai pengetahuan

yang diperoleh, yang digunakan orang untuk menginterpretasikan pengalaman dan

melahirkan tingkah laku sosial.12

1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan metode etnografi postmodern yang

lahir pada tahun 1960 melalui antropologi kognitif, dimana ciri utamanya

bagaimana suatu masyarakat memanfaatkan kebudayaan tersebut dalam

kehidupannya dan etnografi postmodern dibicarakan sesuai dengan pikiran

10
Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. (Terjemahan: Misbah Zulfa Elizabeth).
(Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya) p.12
11
Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press) p.50-51
12
Ibid. p.52

13
masyarakat yang diteliti (emik) dan mengungkap seluruh tingkah laku sosial

budaya masyarakatnya melalui deskripsi yang holistik.13

Dalam hal ini, peneliti tidak hanya mempelajari suatu masyarakat tetapi

juga belajar dari masyarakat yang bersangkutan dan bagaimana peneliti dapat

mendeskripsikan suatu kebudayaan secara utuh tentang discovery pada tari

Belayun Samarinda Kalimantan Timur. Instrumen penelitian ini adalah

peneliti dan objek peneliti difokuskan pada discovery tari Belayun Samarinda

Kalimantan Timur.

2. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini ditentukan dengan berbagai pertimbangan,

bahwasanya peneliti belum mengenal betul suasana di daerah Samarinda

sendiri, namun karena diberitahukan dan ditunjukkan oleh RT setempat

serta diadakan workshop pula dengan seniman, maka peneliti

menentukan untuk ketempat mana saja agar mendapatkan informasi yang

sebanyak-banyaknya. Lokasi yang kami datangi :

1) Jl. Kemakmuran, Gg. PLN 22/23 Kelurahan Sungai Pinang Dalam,

Samarinda-Kalimantan Timur, merupakan yayasan bina seni

13
Ratna, Nyoman Kutha. Metodologi Penelitian Kajian Kebudayaan dan Ilmu-ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnya. p.88

14
budaya Indonesia yang dekat dengan pemukiman yang peneliti

teliti.

2) Jl. Siti Aisyah Gg Teluk Lerong Kec. Mahakam Ulu Kota

Samarinda

3) Gor Sampadja Kota Samarinda, Kalimantan Timur

4) Taman Budaya Kalimantan Timur

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 4 hari, pada hari Senin – Jum’at, 14

– 17 November 2014 di Samarinda Kalimantan Timur.

c. Unit Analisis

Unit analisis berupa discovery pada tari Belayun Kalimantan Timur,

proses discovery, elemen pokok dan pendukung tari Belayun Kalimantan

Timur.

3. Sumber Data

Dalam memenuhi kebutuhan penelitian ini, maka peneliti menggunakan

beberapa sumber data, diantaranya :

a. Narasumber dan Informan

Peneliti mendapatkan informasi tentang tari Belayun dari penata tari

dan penata musik. Informan lain, dari pemusik, penari, dan vokalis dalam

tari belayun.

15
b. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini berasal dari proses pengamatan pada tari belayun

Kaliamantan Timur.

c. Pustaka

Sumber pustaka untuk penelitian ini menggunakan buku-buku tentang

discovery, metode penelitian etnografi, antropologi dan buku-buku lain

yang menunjang penelitian ini.

d. Dokumen

Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari arsip-arsip yang dimiliki

oleh narasumber maupun informan, berupa :

- Dokumen pribadi, yang akan diperoleh dari narasumber dan

informan berupa makalah, foto-foto pribadi saat pertunjukan dan

yang lainnya.

- Dokumen resmi yang akan diperoleh dari lembaga yang

mempunyai dokumen tentang tari Belayun seperti Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kalimantan Timur.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data wawancara yang dipakai secara terbuka

kepada narasumber dan informan. Karena ada beberapa data yang tidak

16
dapat diperoleh pada saat melakukan observasi, maka wawancara perlu

dilakukan. Sumber data yang digunakan peneliti untuk melakukan

wawancara adalah penata tari dan informan lain yaitu penata musik,

penari, pemusik dan vokal pada tari belayun Kalimantan Timur.

Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara

informal. Dimana pada jenis wawancara ini hubungan pewawancara dan

terwawancara dalam suasana baik, pertanyaan dan jawabanpun berjalan

seperti pembicaraan. Dalam wawancara ini, peneliti akan memperoleh

data dan jawaban yang dijabarkan oleh terwawancara. Data yang

diperoleh berupa pijakan yang digunakan pada tari belayun, elemen

pokok dan pendukung tari belayun, dan discovery pada tari belayun.

b. Pengamatan

Teknik pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti

berapresiasi dengan melihat secara langsung pada festival kemilau seni

budaya benua etam IX di Kalimantan Timur khususnya tari belayun. Dan

pengamatan pada penata tari saat meragakan salah satu gerak dasar dan

gerak pengembangannya dalam tari belayun.

17
c. Studi Pustaka

Dalam meneliti tari belayun ini peneliti menggunakan studi pustaka,

berupa buku tentang Antropologi, Komposisi Tari, Metode Penelitian

Kebudayaan, Etnografi, dan sebagainya.

d. Studi Dokumen

Dalam studi dokumen, peneliti menggunakan Handycam, kamera dan

handphone untuk mendapatkan data secara langsung kepada penata tari,

penata musik, pemusik, penari dan vokalis tari belayun. Iringan musiknya

dan tariannya direkam secara live atau langsung dengan media yang telah

disebutkan diatas. Peneliti akan mencantumkan beberapa foto yang

berkaitan dengan tari belayun.

5. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data ini akan mempersoalkan pokok-pokok sebagai

berikut: pemrosesan satuan, kategorisasi data termasuk pemeriksaan

keabsahan data, kemudian diakhiri dengan penafsiran data.

a. Pemrosesan Satuan (Unityzing)

Uraian tentang pemrosesan satuan, terdiri dari tipologi satuan dan

penyusunan satuan sebagai berikut.

18
1) Tipologi Satuan

Satuan atau unit adalah satuan suatu latar sosial. Pada dasarnya

satuan itu merupakan alat untuk menghaluskan pencatatan data.

Menurut Lofland and Lofland (1984:93), satuan kehidupan sosial

merupakan kebulatan dimana seseorang mengajukan pertanyaan.

Menurut Linclon dan Guba (1985:344) menamakan satuan itu sebagai

satuan informasi yang berfungsi untuk menentukan atau

mendefinisikan kategori. Bentuk penyajian tari, pencipta tari, penari

sanggar, penata musik, fungsi tari belayun, elemen pokok dan

pendukung, dan discovery yang terjadi pada tari belayun. Serta hasil

wawancara dalam proses wawancara, observasi, studi pustaka dan

studi dokumen.14

2) Penyusunan Satuan

Satuan itu tidak lain adalah bagian terkecil yang mengandung

makna yang bulat dan dapat berdiri sendiri terlepas dari bagian yang

lain. Menurut Linclon dan Guba (1985:345) karakteristiknya ada dua,

yaitu: Pertama, satuan itu harus heuristik artinya mengarah pada satu

pengertian atau satu tindakan yang diperlukan oleh peneliti atau akan

dilakukannya, dan satuan hendaknya juga menarik. Kedua, satuan itu

hendaknya merupakan “sepotong” informasi tambahan selain

14
Lexy J, Moleong. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
p.190-191

19
pengertian umum dalam konteks latar penelitian.15 Dari data-data

tersebut dipilih-pilih yaitu dari disecovery pada tari belayun, bentuk

penyajian dari tari belayun, elemen pokok dan pendukung didalamnya

terdapat kostum dan aksesoris, gerak dasar, tata rias, iringan musik,

dan sebagainya.

b. Kategorisasi Data

Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori tidak lain adalah

salah satu tumpukan dari seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar

pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria tertentu. Menurut Linclon dan

Guba (1985:347-351) menguraikan kategorisasi sebagai berikut, 1)

mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat kedalam bagian-bagian isi

yang secara jelas berkaitan; 2) merumuskan aturan yang menguraikan

kawasan kategori dan yang akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan

inklusi setiap kartu pada kategori dan juga sebagai dasar untuk

pemeriksaan keabsahan data; dan 3) menjaga agar setiap kategori yang

telah disusun satu dengan lainnya mengikuti prinsip taat asas.16 Dari

semua data yang telah diperoleh kemudian data itu disusun berdasarkan

kriteria data yang sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu : 1) data-

data tentang discovery, 2) data-data tentang fungsi tari belayun, 3) data-

data tentang elemen pokok tari belayun, 4) data-data tentang elemen

15
Ibid. p.192
16
Lexy J, Moleong. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
p.193

20
pendukung tari belayun, 5). Data-data tentang bentuk penyajian tari

belayun karya Purnomo.

c. Penafsiran Data

Penafsiran data adalah upaya untuk memahami data secara lebih

ekstensif sekaligus mendalam. Setelah proses pengumpulan data langkah

penafsiran data untuk deskriptif analisis adalah peneliti menemukan

kategori-kategori yang muncul dari data, kategori data merupakan suatu


17
langkah fundamental dalam penelitian kualitatif. Temuan kategori data

tentang 1) discovery pada tari kreasi belayun, 2) bentuk penyajian tari

belayun, 3) fungsi tari belayun, 4) elemen pokok tari belayun, 5) elemen

pendukung tari belayun. Kategori dan hubungannya diberikan label

dengan pernyataan sederhana berupa proposisi yang menunjukkan

hubungan dengan discovery.

6. Teknik Kaliberasi dan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan

17
Ibid. p.199

21
data. Teknik kaliberasi dan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan

teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode.18

Pada triangulasi sumber hal yang dibandingkan adalah informasi dari

narasumber yaitu Purnomo dan informan lainnya. Data diperoleh dari hasil

pengamatan pada kesenian tari belayun pada saat penampilan di Festival

Kemilau Seni Budaya Benua Etam 2014 dan Yayasan Bina Seni Budaya

Indonesia pimpinan Pak Asrani. Pada triangulasi metode akan

membandingkan informasi dari sumber data pengamatan dan sumber data

wawancara.

7. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Bab I Pendahuluan :

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan permasalahan dalam penelitian,

tujuan, manfaat, teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini, dan

metode penelitian.

Bab II ……. :

Berisikan bagaimana gambaran umum mengenai masyarakat Samarinda,

sistem mata pencaharian, kesenian, lokasi atau lingkungan Samarinda,

sistem pengetahuan, dan bahasa.

18
Lexy J, Moleong. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
p.170

22
Bab III Tari Kreasi Belayun Karya Purnomo Ruslan :

Bab ini berisikan mengenai ide garapan, elemen pokok tari, elemen

pendukung tari, dan tanggapan masyarakat.

Bab IV Discovery Tari Belayun :

Bab ini berisikan penjelasan discovery yang terjadi pada tari belayun

dengan menggunakan teori inovasi, konsep-konsep yang menunjang untuk

menganalisisnya.

Bab V Penutup :

Dalam bab ini dijelaskan secara singkat dan jelas kesimpulan dari apa

yang telah dijabarkan di Bab II, III, dan IV, saran, dan implikasi kajiannya.

23
BAB II

GAMBARAN MASYARAKAT KOTA SAMARINDA DAN

LINGKUNGANNYA

A. Sejarah Kota Samarinda

Sejarah Kota Samarinda tidak lepas dari peranan Kesultanan Kutai

Kartanegara ing Martadipura, rombongan orang-orang Bugis Wajo, serta penjajah

Belanda dan Jepang.

1. Wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara

Kerajaan Kutai Ing Martadipura berdiri pada abad ke-4 sampai dengan abad

ke-17 Masehi dan berpusat di Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Kerajaan

Kutai Kartanegara yang berdiri tahun 1300 sampai dengan tahun 1959

mengalami dua kali perpindahan pusat pemerintahan. Pusat pemerintahan

tahun 1735-1959 tidak disebutkan dalam cerita. Tahun 1300-1734 berpusat di

Kutai Lama atau Tepian Batu. Raja pertama bernama Aji Batara Agung Dewa

Sakti dan permaisurinya bernama Putri Karang Melenu.

Pada waktu itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai Kartanegara meliputi

daerah yang luas, mulai daerah pantai, daerah kiri kanan Sungai Mahakam,

sampai batas wilayah Muara Kaman ke udik. Daerah itu merupakan wilayah

24
kekuasaan Kerajaan Kutai Ing Martadipura sampai masa runtuh kerajaan itu

pada abad ke-17.

Wilayah Samarinda termasuk pula ke dalam wilayah Kerajaan Kutai

Kartanegara. Akan tetapi saat itu, belum ada sebuah desa pun berdiri, apalagi

kota. Sampai pertengahan abad ke-17, wilayah Samarinda merupakan lahan

persawahan dan perladangan beberapa penduduk. Lahan persawahan dan

perladangan itu umumnya dipusatkan di sepanjang tepi Sungai Karang

Mumus dan sungai Karang Asam.

Berdirinya kota Samarinda tidak terlepas dari hijrah orang-orang Bugis

Wajo, Sulawesi Selatan. Merekalah yang membangun Samarinda. Menurut

lontara atau silsilah kedatangan suku Bugis menyebar ke seluruh Nusantara

bermula pada tahun 1668. Penyebaran itu terjadi karena kerusuhan di Kerajaan

Bone Sulawesi Selatan pada tahun 1665. Ketika itu diadakan perhelatan besar

pernikahan putra Goa dengan putri Bone. Kemudian terjadi perkelahian antara

putra-putra Bone dan putra-putra bangsawan Wajo karena acara sabung ayam.

Saat itu putra bangsawan Bone tewas tertikam keris sakti putra Wajo.

2. Awal mula berdirinya Samarinda

a. Perjanjian Bungaya

Pada saat pecah perang Gowa, pasukan Belanda di bawah Laksamana

Speelman memimpin angkatan laut Kompeni menyerang Makassar dari

25
laut, sedangkan Arung Palakka yang mendapat bantuan dari Belanda

karena ingin melepaskan Bone dari penjajahan Sultan Hasanuddin (raja

Gowa) menyerang dari daratan. Akhirnya Kerajaan Gowa dapat

dikalahkan dan Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian

yang dikenal dengan Perjanjian Bungaya pada tanggal 18 November 1667.

b. Kedatangan orang Bugis ke Kesultanan Kutai

Pemukiman penduduk di tepi Sungai Mahakam pada zaman

pendudukan Belanda. Wilayah ini sekarang menjadi kawasan Karang

Asam. Sebagian orang-orang Bugis Wajo dari kerajaan Gowa yang tidak

mau tunduk dan patuh terhadap isi perjanjian Bongaja tersebut, mereka

tetap meneruskan perjuangan dan perlawanan secara gerilya melawan

Belanda dan ada pula yang hijrah ke pulau-pulau lainnya di antaranya ada

yang hijrah ke daerah Kesultanan Kutai, yaitu rombongan yang dipimpin

oleh La Mohang Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama).

Kedatangan orang-orang Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa itu diterima

dengan baik oleh Sultan Kutai.

26
Atas kesepakatan dan perjanjian, oleh Raja Kutai rombongan tersebut

diberikan lokasi sekitar kampung melantai, suatu daerah dataran rendah

yang baik untuk usaha Pertanian, Perikanan dan Perdagangan. Sesuai

dengan perjanjian bahwa orang-orang Bugis Wajo harus membantu segala

kepentingan Raja Kutai, terutama di dalam menghadapi musuh. Semua

rombongan tersebut memilih daerah sekitar muara Karang Mumus (daerah

Selili seberang) tetapi daerah ini menimbulkan kesulitan di dalam

pelayaran karena daerah yang berarus putar (berulak) dengan banyak

kotoran sungai. Selain itu dengan latar belakang gunung-gunung (Gunung

Selili).

c. Rumah Rakit yang Sama Rendah

Jl. Jendral Winkelman (sekarang Jl. RE Martadinata dan Jl. Gajah

Mada) di tepi Sungai Mahakam pada zaman penjajahan Belanda.

Sekitar tahun 1668, Sultan yang dipertuan Kerajaan Kutai

memerintahkan Pua Ado bersama pengikutnya yang asal tanah Sulawesi

membuka perkampungan di Tanah Rendah. Pembukaan perkampungan ini

dimaksud Sultan Kutai, sebagai daerah pertahanan dari serangan bajak laut

27
asal Pilipina yang sering melakukan perampokan di berbagai daerah pantai

wilayah kerajaan Kutai Kartanegara. Selain itu, Sultan yang dikenal

bijaksana ini memang bermaksud memberikan tempat bagi masyarakat

Bugis yang mencari suaka ke Kutai akibat peperangan di daerah asal

mereka. Perkampungan tersebut oleh Sultan Kutai diberi nama Sama

Rendah. Nama ini tentunya bukan asal sebut. Sama Rendah dimaksudkan

agar semua penduduk, baik asli maupun pendatang, berderajat sama. Tidak

ada perbedaan antara orang Bugis, Kutai, Banjar dan suku lainnya.

Dengan rumah rakit yang berada di atas air, harus sama tinggi antara

rumah satu dengan yang lainnya, melambangkan tidak ada perbedaan

derajat apakah bangsawan atau tidak, semua "sama" derajatnya dengan

lokasi yang berada di sekitar muara sungai yang berulak dan di kiri kanan

sungai daratan atau "rendah". Diperkirakan dari istilah inilah lokasi

pemukiman baru tersebut dinamakan Samarenda atau lama-kelamaan

ejaan Samarinda. Istilah atau nama itu memang sesuai dengan keadaan

lahan atau lokasi yang terdiri atas dataran rendah dan daerah persawahan

yang subur.

Penduduk menerima bagian lahan yang sama-sama rendah sehingga

wilayah itu dinamakan "sama rendah". Akhirnya daerah itu disebut

Samarinda. Penduduk Samarinda setiap tahun bertambah karena orang-

orang Wajo berdatangan dan menetap di sana. Berhadapan dengan daerah

28
pemukiman baru ini, di tepi kanan Sungai Mahakam berkembang pula

pemukiman di sekitar sungai Karang Mumus dan Karang Asam.

Pemukiman ini dibangun para petani dan nelayan suku Kutai dan suku

Banjar, pendatang dari Kalimantan Selatan.

La Mohang Daeng Mangkona mulai membangun daerah baru itu

dengan bantuan seluruh pengikutnya. Hutan belantara ditebas dan kayu-

kayu besar ditebang. Setelah lahan terbuka dan pohon-pohon kering

dibakar terbukalah daerah persawahan yang luas di tanah datar dan rendah

tanpa bukit-bukit. Air tadah hujan menggenangi lahan yang pada saatnya

ditanami bibit padi sawah.

Rumah-rumah didirikan di tepi Sungai Mahakam, membujur dari hilir

ke hulu. Setiap keluarga mendirikan tumah tinggal yang dikerjakan secara

gotong-royong. Dengan sistem gotong-royong semua pekerjaan dapat

dilaksanakan dengan baik. Pua Ado diberi gelar Panglima Sepangan

Pantai. Ia bertanggungjawab terhadap keamanan rakyat dan kampung-

kampung sekitar sampai ke bagian Muara Badak, Muara Pantuan dan

sekitarnya. Keputusan sidang kerajaan membuka Desa Sama Rendah

memang jitu. Sejak saat itu, keamanan di sepanjang pantai dan jalur

Mahakam menjadi kondusif. Tidak ada lagi bajak laut yang berani beraksi.

Dengan demikian, kapal-kapal dagang yang berlayar, baik dari Jawa

maupun daerah lainnya bisa dengan aman memasuki Mahakam. Termasuk

29
kapal-kapal pedagang Belanda dan Inggris. Mereka berlayar hingga ke

pusat Kerajaan, di Tepian Pandan. Dengan demikian roda pemerintahan

berjalan dengan baik serta kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat.

Sejak kedatangan bangsa Belanda yang memerintah di Indonesia

sebagai penjajah, daerah ini dibangun menjadi pusat pemerintahan di

Kalimantan Timur, wilayah antara Karang Mumus dan Karang Asam.

Bangsa Jepang datang ke Samarinda pada tanggal 3 Februari 1942

setelah menguasai Tarakan dan Balikpapan. Sesampainya di Samarinda,

pada tanggal 5 Februari 1942, tentara Jepang melanjutkan penyerbuaannya

ke Lapangan Terbang Samarinda II yang waktu itu masih dikuasai oleh

Tentara Hindia Belanda (KNIL). Dengan berhasil direbutnya lapangan

terbang itu, dengan mudah pula Banjarmasin diduduki oleh tentara Jepang

pada tanggal 10 Februari 1942.

d. Samarinda Seberang

Sejarah terbukanya sebuah kampung yang menjadi kota besar, dikutip

dari buku berbahasa Belanda dengan judul “Geschiedenis van Indonesie“

karangan de Graaf. Buku yang diterbitkan NV.Uitg.W.V.Hoeve, Den

Haag, tahun 1949 ini juga menceritakan keberadaan Kota Samarinda yang

diawali pembukaan perkampungan di Samarinda Seberang yang dipimpin

oleh Pua Ado. Belanda yang mengikat perjanjian dengan kesultanan Kutai

30
kian lama kian bertumbuh. Bahkan, secara perlahan Belanda menguasai

perekonomian di daerah ini. Untuk mengembangkan kegiatan

perdagangannya, maka Belanda membuka perkampungan di Samarinda

Seberang pada tahun 1730 atau 62 tahun setelah Pua Ado membangun

Samarinda Seberang. Di situlah Belanda memusatkan perdagangannya.

Namun, pembangunan Samarinda Seberang oleh Belanda juga atas izin

dari Sultan Kutai, mengingat kepentingan ekonomi dan pertahanan

masyarakat di daerah tersebut. Apalagi, Belanda pada waktu itu juga

menempatkan pasukan perangnya di daerah ini sehingga sangat menjamin

keamanan bagi Kerajaan Kutai.

Samarinda berkembang terus dengan bertambahnya penduduk yang

datang dari Jawa dan Sulawesi dalam kurun waku ratusan tahun. Bahkan

sampai pada puncak kemerdekaan tahun 1945 hingga keruntuhan Orde

Lama yang digantikan oleh Orde Baru, Samarinda terus ’disatroni’

pendatang dari luar Kaltim. Waktu itu Tahun 1966 adalah peralihan masa

Orde Lama ke Orde Baru. Keadaan semuanya masih acak dan

semberawut. Masalah keamanan rakyat memang terjamin dengan

terbentuknya Hansip (Pertahanan Sipil) yang menggantikan OPR

(Organisasi Pertahanan Rakyat). Hansip mendukung keberadaan Polisi dan

TNI.

31
Kendati terbilang maju pada zamannya, perubahan signifikan Kota

Samarinda dimulai ketika wali kota Kadrie Oening diangkat dan

ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No.

Pemda 7/ 67/14-239 tanggal 8 November 1967. Ia menggantikan Mayor

Ngoedio yang kemudian bertugas sebagai pejabat tinggi pemerintahan

Jawa Timur di Surabaya. Kotamadya Samarinda pada tahun 1950 terbagi

tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan

Samarinda Seberang. Luas wilayahnya saat itu hanya 167 km². Kemudian

pada tahun 1960 wilayah Samarinda diperluas menjadi 2.727 km² meliputi

daerah Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja.

Namun belakangan, kembali terjadi perubahan. Kota Samarinda hanya

tinggal Kecamatan Palaran, Samarinda Seberang, Samarinda Ilir dan

Samarinda Ulu.

B. Lokasi Lingkungan dan Demografi Kota Samarinda

Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi

Kalimantan Timur, Indonesia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung

dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai dengan

perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang membelah di

tengah Kota Samarinda, yang menjadi "gerbang" menuju pedalaman Kalimantan

Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 718 kilometer persegi dan berpenduduk

32
805.688 jiwa pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik Kota Samarinda),

menjadikan kota ini berpenduduk terbesar di seluruh Kalimantan.

Dengan luas wilayah 718 km², Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dengan

koordinat di antara 0°21'81"–1°09'16" LS dan 116°15'16"–117°24'16" BT. Kota

Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Temperatur udara antara

20 °C – 34 °C dengan curah hujan rata-rata per tahun 1980 mm, sedangkan

kelembaban udara rata-rata 85%.

Gambar : Peta Lokasi Kota Samarinda

Kota Samarinda memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Utara, berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara

2. Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara

3. Timur, berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak, Anggana, dan Sanga-

Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara.

33
4. Barat, berbatasan dengan Kecamatan Tenggarong Seberang dan Muara

Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara.19

Kota Samarinda dibentuk dan didirikan pada tanggal 21 Januari 1960,

berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953, Lembaran Negara No. 97 Tahun 1953

tentang Pembentukan daerah-daerah Tingkat II Kabupaten/kotamadya di

Kalimantan Timur.

Semula Kodya Dati II Samarinda terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu Kecamatan

Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan Samarinda Seberang. Kemudian dengan SK

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimantan Timur No. 18/SK/TH-

Pem/1969 dan SK No. 55/TH-Pem/SK/1969, terhitung sejak tanggal 1 Maret

1969, wilayah administratif Kodya Dati II Samarinda ditambah dengan 4

kecamatan, yaitu Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja

(luas sekitar 2.727 km²).

Saat ini pembagian kecamatan di Samarinda tidak termasuk Sanga-Sanga,

Muara Jawa dan Samboja, ketiganya masuk dalam Kabupaten Kutai Kartanegara.

Setelah PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah administrasi Kodya Dati II

Samarinda mengalami pemekaran, semula terdiri dari 4 kecamatan menjadi 6

kecamatan, yaitu:

19
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Samarinda

34
1. Kecamatan Sungai Kunjang

2. Kecamatan Samarinda Ulu

3. Kecamatan Samarinda Utara

4. Kecamatan Samarinda Ilir

5. Kecamatan Samarinda Seberang

6. Kecamatan Palaran

Pemekaran kecamatan kembali dilakukan seiring dengan pertumbuhan

penduduk yang cukup pesat dan pelayanan masyarakat yang semakin meningkat.

Kecamatan-kecamatan di Samarinda yang semula berjumlah 6, kini dimekarkan

menjadi 10 kecamatan. 4 kecamatan hasil pemekaran tersebut antara lain:

1. Kecamatan Samarinda Kota

2. Kecamatan Loa Janan Ilir

3. Kecamatan Sambutan

4. Kecamatan Sungai Pinang

Peresmian kecamatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2010.

Jadi, secara administratif Kota Samarinda dibagi menjadi 10 kecamatan dan 53

kelurahan.20

20
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kecamatan_dan_kelurahan_di_Kota_Samarinda

35
1. Jumlah Penduduk Kota Samarinda

Gambar : Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk Kota Samarinda dari tahun ke tahun belum banyak mengalami

perubahan. Dari 607,675 jiwa penduduk Kota Samarinda pada tahun 2009,

sebanyak 25.05 % menempati Kecamatan Samarinda Utara yang memiliki

wilayah paling luas yaitu sebesar 277.80 km2. Sedangkan Kecamatan Palaran

yang memiliki luas wilayah sebesar 182.53 km2 atau terluas kedua setelah

Samarinda Utara, hanya ditempati 43,989 jiwa atau 7.23 % dari jumlah

penduduk Kota Samarinda. Angka tersebut merupakan angka terendah dalam

distribusi penduduk per kecamatan di Kota Samarinda.

Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran penduduk Kota Samarinda

mayoritas mengarah ke bagian Utara, sedangkan ke arah Selatan seperti

36
Palaran dan Samarinda Seberang masih minim. Data jumlah penduduk Kota

Samarinda dapat dilihat pada table berikut :

Jumlah Penduduk menurut masing-masing Kecamatan Tahun 2009

Jumlah Penduduk Luas Wilayah Persentase


No Kecamatan
(Jiwa) (KM²) (%)

Jumlah 607.675 718 100

1 Palaran 43.989 182,53 7.24

2 Samarinda Ilir 109.529 89,70 18.02

Samarinda
3 95.632 40.48 15.74
Seberang

4 Sungai Kunjang 99.840 69,23 16.43

5 Samarinda Ulu 106.477 58,26 17.52

6 Samarinda Utara 152.208 277,80 25.05

Samarinda merupakan kota yang cukup banyak penduduknya, jumlah

penduduk di Samarinda ada 607.675 jiwa. Penduduk Samarinda tersebar di

beberapa kecamatan diantaranya di kecamatan palaran ada 43.989 jiwa, di

kecamatan Samarinda Ilir ada 109.529 jiwa, di Samarinda seberang ada

95.632 jiwa, di Sungai Kunjang ada 99. 840 jiwa, di Samarinda Utara ada

152.208 jiwa, dan di samarinda Ulu ada 106.477 jiwa.

37
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami/tinggal

dalam suatu wilayah atau daerah dalam luasan dan waktu tertentu. Kepadatan

penduduk di Kota Samarinda diklasifikasikan menjadi 3 kategori sebagai

berikut :

1) Kepadatan penduduk jarang

Kecamatan di Kota Samarinda yang tergolong kategori jarang adalah

kecamatan yang memiliki luas wilayah cukup besar atau di atas 10 % dari

luas Kota Samarinda, yaitu Kecamatan Samarinda Utara, Palaran, dan

Samarinda Ilir. Pola penyebaran penduduk yang menuju pusat

pemerintahan, pusat perdagangan dan pusat hiburan menjadikan wilayah

ini memiliki kepadatan penduduk yang jarang.

2) Kepadatan penduduk sedang

Gambar : Grafik Kepadatan Penduduk Sedang

38
Sungai Kunjang dan Samarinda Ulu merupakan kecamatan dengan

kepadatan penduduk sedang. Kedua wilayah ini merupakan wilayah yang

mengalami perkembangan perekonomian yang pesat, seperti pusat

perdagangan, pusat hiburan, serta pusat pemerintahan sehingga sebagian

besar penduduk melakukan migrasi dari kecamatan lain ke kedua kawasan

ini.

3) Kepadatan penduduk padat

Kepadatan penduduk padat di alami oleh Kecamatan Samarinda Seberang.

Dibandingkan Sungai Kunjang dan Samarinda Ulu yang telah lebih dulu

berkembang, perkembangan perekonomian di wilayah ini sedang mengalami

peningkatan semenjak 3 tahun terakhir, sehingga menarik minat sebagian

penduduk untuk migrasi ke wilayah ini. Namun, karena tidak didukung oleh

luas wilayah yaitu 40.48 km2 atau 5 % dari luas Kota Samarinda, maka

kepadatan penduduk di wilayah ini mencapai 2,362.45 jiwa/km2, dimana

angka tersebut tergolong kategori padat.

2. Tenaga kerja kota samarinda

Salah satu aspek penting dalam pembangunan daerah adalah penduduk,

termasuk di dalamnya ketenagakerjaan. Penduduk usia 15 tahun ke atas yang

dikenal sebagai penduduk usia kerja, pada tahun 2009 mencapai 437,626

39
orang. Dimana 271,446 orang diantaranya merupakan angkatan kerja dan

sisanya yaitu 166,180 orang bukan angkatan kerja.

Perkembangan Angkatan Kerja Kota Samarinda

No Uraian 2007 2008 2009

1 Penduduk 15+ 403,012 434,672 437,626

2 Angkatan Kerja 240.576 260,612 271,446

3 Bukan Angkatan Kerja 162,436 174,060 166,180

4 Bekerja 229,286 248,145 252,502

5 Pengangguran 11,290 12,467 18,944

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda, jumlah

pengangguran pada tahun 2009 adalah 18,944 jiwa, dimana 43.99 % adalah

lulusan SMA. Dapat diartikan mereka saat ini sedang tidak bekerja, sedang

mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha. Perhatikan diagram

berikut :

40
Gambar : diagram pekerja penduduk samarinda

Secara garis besar, pembangunan di Kota Samarinda berorientasi kepada

Kota Jasa dan Perdagangan. Pemerintah Kota telah membuktikan

konsistensinya dengan mengembangkan sector jasa dan perdagangan.

Terbukti sector perdagangan telah menyerap 33.67 % tenaga kerja dan 22.16

% dari sector jasa.21

C. Kesenian

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi

hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.

Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan

berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian

yang kompleks. Kesenian masyarakat di gang PLN Samarinda ada tari tradisional,

21
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Samarinda

41
nyanyian tradisional yaitu di yayasan milik Bapa Asrani. Disana juga ada musik

tradisional kalimantan yang diajarkan. Masyarakat yang ada di kota samarinda

juga melestarikan budaya yang berasal dari jawa timur yaitu reog ponorogo. Ada

beberapa orang yang dapat menggunakan reog ponorogo. Ada pula kuda lumping

yang ditarikan oleh remaja di samarinda yang bersuku bangsa jawa. Seni yang ada

didaerah Samarinda ada seni tari yang berfungsi sebagai, hiburan dan ritual , lalu

ada vocalis yang juga berkembang pada seni-seni tradisional dan ada juga

kesenian alat musik traditional, dan juga di Samarinda juga ada seni kerajinan

tangan.

Seni tari yang berkembang di masyarakat Samarinda adalah tari yang

berfungsi sebagai hiburan dan ritual. Tari yang berfungsi sebagai hiburan

kebanyakan tari yang mengandung unsur melayu. Dan tari yang berfungsi sebagai

ritual adalah tari yang digunakan untuk ritual-ritual bagi masyarakat Samarinda

misalkan tarian belian yang berfungsi untuk penyembuhan. Seni Vocal sering

digunakan sebagai penghibur dan vocal yang digunakan kebanyakan memakai

bahasa Samarinda sendiri dan juga banyak digunakan dalam tarian-tarian

tradisional.

Seni musik juga berkembang dalam masyarakat Samarinda, alat musik yang

digunakan adalah musik-musik traditional, namun akibat perkembangan zaman,

banyak alat musik traditional yang diganti dengan alat musik yang modern.

42
Seni kerajinan tangan di masyarakat Samarinda kerajinan yang banyak

berkembang adalah menenun dan seni pahat juga banyak di kota Samarinda

khususnya pada suku benoaq.

Gambar : Patung pada suku benoaq

D. Sistem Teknologi dan Peralatan

Sistem peralatan hidup seperti alat tenun yang biasanya digunakan adalah

alat tenun yang tradisional, namun sekarang alat tenun yang digunakan oleh

masyarakat Samarinda adalah alat tenun modern yang berupa seperti mesin.

Perubahan pada masyarakat Samarinda dibidang teknologi itu adalah alat

tenun tersebut dan juga alat musik yang digunakan dalam tariannya, ada alat

musik tradisional yang biasa digunakan yang diganti dengan alat musik

modren.

43
E. Sistem Organisasi Masyarakat

Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun

diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki

kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa

utuk berorganisasi dan bersatu. Di kota samarinda tepatnya di kelurahan

sungai pinang dalam dan di gang PLN. Dalam organisasi ada ketua beserta

sekretaris dan sebagainya. Dibawah ini adalah contoh gambar dari struktur

organisasi yang ada di sungai pinang dalam dan gang PLN yaitu di kelurahan

sungai pinang dalam dan di yayasan seni budaya Kalimantan Timur.

Gambar : Organisasi Yayasan Bina Seni Budaya Indonesia

44
Gambar : Struktur Organisasi Kelurahan Sungai Pinang Dalam

F. Bahasa

Bahasa merupakan sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan

hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama

manusia.Di jalan kemakmuran gang PLN kota samarinda banyak masyarakat

yang bersuku bangsa jawa sehinga dominan bahasa yang digunakan adalah

bahasa jawa. Bahasa yang digunakan orang kalimantan khusunya samarinda

adalah bahasa Indonesia,Banjar, Kutai Masyarakat di kota samarinda juga

memakai bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari selain bahasa daerah

yang digunakan.

G. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi

Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang

dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan

45
membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain. Mata pencaharian

hidup pada masyarakat kota samarinda di gang PLN yaitu pedagang, pegawai

negeri sipil, dan wiraswasta. Ada yang menjual dagangannya di warung,

menjual kain songket khas samarinda, bekerja di kantor, mendirikan yayasan,

dan lain-lain.

H. Sistem pengetahuan

Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang

berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula,

sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti. Salah satu

narasumber mengetahui tentang tari betawi yang bernuansa cina dan dia juga

tau tentang beberapa seniman , seperti Dedi Rutan yang telah meninggal,dll.

Tarian yang banyak digunakan pada zaman saat ini adalah tarian garapan baru.

I. Sistem religi

Agama yang dianut oleh masyarakat di Kota Samarinda yaitu Islam,

Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Sedangkan Konghucu masih belum

terdapat di Kota Samarinda. Berdasarkan data Kementerian Agama Kota

Samarinda, sampai tahun 2009 jumlah pemeluk agama adalah 770,001 jiwa

yang sebagian besar memeluk Agama Islam sebanyak 700,234 jiwa (90.94 %),

diikuti pemeluk Kristen Protestan sebanyak 40,086 jiwa ( 5.20 %), Kristen

Katolik 17,290 jiwa ( 2.25 % ), Budha sebanyak 8,295 jiwa ( 1.08 % ), dan

46
Hindu sebanyak 1,052 jiwa ( 0.14 % ). Fasilitas ibadah bagi agama Islam terus

bertambah setiap tahun. Sampai tahun 2009 jumlah tempat ibadah agama

Islam sebanyak 810 buah yang terdiri atas mesjid, musholla dan langgar.

Sedangkan untuk agama Non Islam, tidak terjadi peningkatan, bahkan untuk

gereja cenderung menurun dari 74 buah (2008) menjadi 71 buah (2009).

47
BAB III

TARI BELAYUN KARYA PURNOMO RUSLAN

A. Tari Belayun

Tari belayun merupakan tari kreasi yang berpijak dari pekerjaan asli di kota

Samarinda pada saat belum adanya gedung-gedung yaitu seperti bertani dan

berlayar. Bertani contohnya seperti bercocok tanam dan nelayan seperti

memancing dan mendayung perahu.

Menurut narasumber (Purnomo), tari belayun yang berarti behuma nelayan

menenun ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Samarinda yang diawali

dari bangun tidur (beraktivitas) dan kemudian kembali tidur.Nelayun itu sendiri

merupakan singkatan dari nelayan dan menenun pekerjaan khas Samarinda. Para

penari tari belayun ini menceritakan tentang aktifitas kehidupan masyarakat

Samarinda. Tarian ini dilakukan berpasangan dilihat dari perkembangan zaman.

Berdasarkan penampilan dalam festival kemilau seni budaya benua etam IX yang

dilaksanakan pada hari Jum’at, 14 November 2014para penari tari belayun yang

menceritakan tentang aktifitas kehidupan masyarakat Samarinda terlihat dari

adanya interaksi dengan pasangannya.

Di yayasan bina seni budaya kaltim yang diketuai oleh Pak Asrani

mengatakan bahwa tari belayun ini menjuarai dalam festival kemilau seni budaya

48
benua etam IX sebagai penata tari terbaik dan tari belayun sendiri juga menjuarai

di ajang tersebut. Proses latihan yang mereka tempuh ± sekitar 2 bulan. 2 bulan

tersebut yaitu proses latihan dengan penata tari dan penata musik, namun

sebelumnya penata musik dan penata tari menghabiskan waktu beberapa bulan

untuk mendapatkan musik yang penata tari inginkan. Penata tari disini juga anak

didik BSBI yang bernama Purnomo dan penata musiknya adalah anak didik

sekaligus anak kandung dari Pak Asrani sendiri yang bernama Asfiano. Asfiano

sendiri 4 tahun berturut-turut menjuarai dalam ajang festival kemilau seni budaya

benua etam sebagai penata musik terbaik.

Dalam prosesnya juga, tari belayun tidak hanya dipegang oleh 2 kepala saja

namun ada 8 kepala yang masing-masing juga ikut andil dalam proses garapan tari

ini. Ada kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi pada saat proses berlangsung,

contohnya seperti gerak yang dilakukan penari tidak sesuai dengan yang

diinginkan oleh koreografer dan setiap penari memilki kelemahan masing-masing.

Purnomo sebagai penata tari mengatasinya dengan setiap kelemahan para penari

teresbut diambil kelemahannya lalu dibuatlah gerakan yang mudah untuk

dipahami dan sesuai dengan kemampuan para penari. Dilihat dari sosialisasinya

belayun pernah ditampilkan pertama kali dirumah lamin pada tanggal 2 oktober

2014 sebelum dipertunjukan di ajang festival kemilau seni budaya benua etam IX.

Bentuk simbolis yang diciptakan seniman berawal dari pengalaman yang

telah melewati suatu transformasi simbolis (Sussane K.Langer, 1957). Dengan

demikian pengalaman yang dituangkan Purnomo dalam karya seninya adalah

49
pengalaman yang telah direnungkan menjadi bentuk simbolis. Pengalaman

tersebut saat dirinya bertemu dengan orang tua yang umurnya sekitar 85 tahun,

beliau membuat karya tari berawal dari bangun tidur dan berakhir dengan tidur

kembali. Hal itulah yang membuat purnomo untuk mengembangkan ide gerak

tersebut berawal dan berakhir dengan tidur karena dianggapnya sangat menarik.

Ekspresi emosi Purnomo yang telah menjadi karya seni atau simbol merupakan

universalisasi pengalaman dan objektifikasinya. Elemen-elemen dalam suatu

karya seni selalu diciptakan secara baru dengan totalitas citranya, dan walaupun

adanya analisis dari apa yang disumbangkan bagi citranya, tidaklah dimungkinkan

menetapkan apapun makna yang dikandungnya terpisah dari keseluruhannya

(Langer, 1957 : 43-135). Elemen pokok dan elemen pendukung dari tari belayun

adalah dapat dari gerak (ide gerak), iringan musik, properti, dan busana tari.

B. Ragam Gerak Tari Belayun

Motif gerak yang terdapat pada tari belayun lebih menekankan pada gerak

bertani, berlayar, dan menenun yang mengaitkan dengan judul tarian yaitu

belayun. Didalam motif geraknya berawal dari tidur dan berakhir juga dengan

tidur. Gerak intro disini yaitu gerak bangun tidur selanjutnya ke ladang (sawah)

lalu memancing dan kembali tidur. Gerak tari belayun menggunakan beberapa

gerak dasar tari jepen yaitu gerak dasar melayu. Kental tradisi tarinya itu ada pada

gerak tari jepen mabok kegayang. Patah ayam merupakan salah satu gerakan inti.

50
Jepen berawal dari bersamaannya dengan ajaran islam. Jepen dibawa oleh

orang banjar ( perempuan semua ). Gerakan Jepen selalu melangkah samping

kanan kiri maju mundur, step, dan berputar.

Gerakan Jepen

1) Samping kanan-kiri, maju-mundur, step

2) Jinjit jalan

3) Gerak terbang

Tari belayun menggunakan beberapa gerak dasar jepen diantaranya :

1) Gerak Mabok, adalah gerak dasar jepen dimana kaki menyeret jalan

kedepan atau bisa disebut patah ayam.

2) Gerak Sufi, adalah gerak berputar dengan posisi tangan membuka

kesamping. Namun pada tari belayun ini hanya melakukan beberapa putaran

dan dengan putaran yang normal.

3) Gerak Tenun, adalah gerakan sehari-hari yaitu menenun dengan posisi

duduk dan gerakan kedua tangan memutar dan seperti menjahit.

C. Iringan Musik Tari Belayun

Garapan iringan tari belayun begitu inovatif, kreatif dan tidak monoton serta

lirik lagu pada tari belayun sangatmerdu, enerjik, dinamis, dan mendukung

suasana pada tari ini, sehingga secara kesuluruhan terlihat baik dari segi elemen

pokok dan elemen pendukungnya.

51
Alat musik yang digunakan pada tari belayun ini yaitu : gambus, ketipung,

beduk, jimbe, bas, simbal, haibad, dan beberapa alat perkusi lainnya.

D. Lirik Lagu Tari Belayun

Didalam tari kreasi tersebut terdapat lirik lagu yang dilantunkan oleh dua

orang vokalis, dimana lirik tersebut memiliki pesan moral dan nilai sosial didalam

kehidupan. Lirik lagu nya yaitu :

Tula’ hambat ayo etammingatan

Bakecoh etam saling bekerja

Ncari pitis ngan cari penghidupan

Disepanjang sungai mahakam

Odah diam nun ditepi muhakam

Tula’ ulu sampai ke hi’ir

Rame etam tula’ bebayaan

Tula’ hamba sampe merian

Reff

Tari belayun betani nelayan menenun

Disitu odah etam bekerja

Tari belayun betani nelayan menenun

Itu ha’ kerjaan urang Samarinda

Mun etam giat dapat ha’ dilestarikan polaham etam ndik ‘akan diamkan jaman

52
Pesan moral lirik lagu tari belayun ini adalah terus lestarikan budaya

khususnya kota Samarinda dari yang tua sampai yang muda. Dan nilai sosialnya

adalah mengenal kota Samarinda yang akan punah. Ada juga lirik yang lain yang

merupakan tarsur doa, yaitu :

Yo’ etam bedoa

Kepada yang kuasa

Supaya kerjaan etam

Ndik sia-sia

Tari belayun behuma nelayan menenun

Itu ha’ kerjaan urang Samarinda

Lirik lagu diatas memiliki makna memohon kepada yang maha kuasa agar

pekerjaan yang mereka tekuni tidak sia-sia dan memiliki berkah.

E. Properti dan Tata Busana Tari Belayun

Properti yang digunakan penari sangat mendukung dan tingkat kreativitas

sangat terlihat dan sesuai dengan adegan-adegan dari tari belayun, yang terdiri

dari properti yang menempel pada tubuh penari yang menggambarkan perahu

kecil, sebagai alat tenun, dan menggambarkan layar pada perahunya, dayung, kain

yang menggambarkan ombak dan perahu, bambu dan ikan yang menggambarkan

hasil tangkapan dilaut .

53
Busana yang terlihat berdasarkan penampilan dalam festival kemilau seni

budaya benua etam IX yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 14 November 2014

dan menurut sumber, baju biru yang dikenakan penari menggambarkan laut.

F. Proses Internalisasi, Sosialisasi, dan Enkulturasi

3. Internalisasi

Internalisasi dalam tari belayun terlihat dari proses latihan yang mereka

lakukan selama ± 7 bulan yang akhirnya dapat tergarap secara utuh tari kreasi

ini yang sesuai dengan tema yang diangkat. Dimana dalam proses

penggarapan tersebut, penata tari meneliti tari jepen pada salah seorang

narasumber yang berumur 85 tahun yang masih bisa menari, dan ia

mendapatkan informasi mengenai motif-motif gerak tari jepen, salah satunya

gerak patah ayam. Tari jepen merupakan pijakan tarian dalam penggarapan

tari belayun.Dan dalam proses latihannya terjadi kolaborasi antara penata tari

dan penata musik, terkadang ada gerakan yang tidak sesuai dengan musik dan

juga sebaliknya, maka harus ada komunikasi yang baik antar penata musik

dan penata tari yang akhirnya terbentuklah suatu karya tari yang baik.

4. Sosialisasi

Sosialisasi dari tari belayun inipertama kali ditampilkan pada bulan

Oktober 2014 (Narasumber tidak ingat tanggalnya) di rumah Lamina tau

Gubernur. Penampilan kedua dan ketiga masih dibulan Oktober (namun

narasumber tidak ingat tanggalnya), penampilan selanjutnya di Bali

54
dilaksanakan pada tanggal 8-12 November 2014, dan penampilan selanjutnya

dalamlomba tari kreasi budaya pesisir pada acara Festival Kemilau Seni

Budaya Benua Etam IX tahun 2014 yang tujuannya untuk memperkenalkan

tari garapan baru dari Kota Samarinda kepada masyarakat umum yang

menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir. Selain

ingin memperkenalkan hasil tari garapan barunya, koreografer juga ingin

mensosialisasikan hasil kreativitasnya yang diinterpretasikan dalam kegiatan

lomba tersebut. Dalam proses sosialisasi ini, terlihat pada saat peneliti melihat

penampilan dan ikut berapresiasi pada tarian belayun di festival tersebut.

Proses sosialisasi tari belayun kepada masyarakat ± 2 bulan, dimulai dari

bulan Oktober – November. Setelah penampilan pertama kalinya, tarian ini

hingga sekarang diminati masyarakat untuk tampil pada event-event tertentu.

Informasi yang kami dapatkan pada tanggal 17 November 2014, mereka akan

menampilkan kembali tari belayun untuk acara di kantor Gubernur.

5. Enkulturasi

Enkulturasi yang terjadi pada tari belayun ada pada pimpinan yayasan bina

seni budaya Indonesia yang bernama Pak Asrani dan beliau yang menaungi

penata tari yakni Purnomo. Dimana penata tari tersebut merupakan anggota

dari yayasan, dan Purnomo sendiri baru pertama kali menggarap karya tari.

Pak Asrani sendiri selain sebagai pimpinan yayasan seni budaya Indonesia,

beliau juga merupakan pegawai negeri sipil di Dinas Kebudayaan dan

55
Pariwisata Kalimantan Timur, sehingga secara tidak langsung yayasan

binaannya lebih dikenal oleh masyarakat dan jika ada event-event tertentu

yayasan seni budaya Indonesia yang selalu diundang untuk mengisi acara.

Pada yayasan seni budaya Indonesia terdapat beberapa macam seni yang

dibina, meliputi tari daerah, vocal, hadrah, tingkilan, dan sebagainya. Dimana

ciri khas pada yayasan seni budaya Indonesia terlihat dari pola garapan baru

mereka dengan menggabungkan macam-macam seni yang dibina oleh

yayasan ini sehingga menjadi identitas dari Bina Seni Budaya Indonesia yang

dipimpin oleh Pak Arsani.

56
BAB IV

DISCOVERY TARI BELAYUN

Bab ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengapa terjadi discovery pada

Tari Belayun Kota Samarinda dan faktor apa saja yang mempengaruhinya

sehingga menjadi suatu discovery atau penemuan baru. Berdasarkan yang

dikemukakan dari teori Rogers dan konsep discovery tersebut maka discovery

dilihat berdasarkan beberapa pernyataan diatas dengan adanya pengetahuan dilihat

dari pengetahuan penata tari terhadap penggarapan karya tarinya, sistem

perangsang dilihat dari pengalaman-pengalaman pada penata tari dan aktivitas

yang membangkitkan kreativitas, pengesahan dilihat dari tari belayun tersebut

mendapatkan penghargaan pada lomba tari kreasi budaya pesisir dalam Festival

Kemilau Seni Budaya Benua Etam IX 2014, pemujukan dilihat berdasarkan

respon dari penonton terhadap penampilan tari belayun ini dan dengan

dipercayanya untuk tampil pada acara Gubernur Kalimantan Timur, dan

pelaksanaan dilihat dari penata tari memberikan nama-nama motif gerak yang

berbeda dengan penata tari lainnya dimana hal ini yang merupakan suatu

discovery pada tari belayun ini.

57
A. Discovery

Pengetahuan dalam artian disini mengacu kepada pengetahuan penata tari

dalam dunia tari, khususnya tari jepen yang dijadikan sebagai dasar pijakan atas

karya tarinya dengan judul tari belayun tersebut. Karena dalam proses

penggarapan, penata tari tidak serta merta membuat pengembangan gerak, tetapi

mencari informasi terlebih dahulu mengenai gerak-gerak dasar pada tari jepen

kepada yang mengetahui dengan jelas bagaimana motif-motif gerak dasar tari

jepen tersebut.

Sistem rangsangan disini diartikan mengenai pengalaman penata tari dalam

berkesenian, dimana penata tari sering mengikuti dan berapresiasi dalam kegiatan

seni terutama bidang seni tari seperti festival dan parade-parade tari baik tingkat

daerah asal, nasional, dan luar negeri. Dengan pengalamannya tersebut, maka

penata tari dapat menggali kreativitas yang ada di dalam dirinya seperti yang

tertuang dalam karya tari belayun. Selain itu, penata tari juga mengamati aktivitas

masyarakat sebagian masyarakat yang mata pencahariannya masih seperti dulu

seperti mencari ikan, bercocok tanam, dan menenun, dimana pada saat ini

masyarakat Samarinda sudah berpindah mata pencaharian karena sudah

terbangunnya gedung-gedung di sekitar Kota Samarinda sendiri dengan begitu

mata pencaharian masyarakatpun akan berubah. Dengan mengamati dan

pengalamannya tersebut, maka penata tari terangsang untuk membuat suatu karya

tari yang menceritakan mengenai masyarakat Samarinda yang bermata

pencaharian menenun, bercocok tanam atau bertani dan mencari ikan dengan

58
gerak-gerak pengembangan yang berbeda dengan penata tari yang lain, dan

adanya discovery pada penamaan motif gerak yang diberikan oleh penata tari.

Pengesahan dalam artian disini, melihat dari piagam atau sertifikat pada

Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam IX 2014, dimana tari belayun karya

Purnomo menjuarai lomba tari kreasi baru budaya pesisir dalam kegiatan tersebut.

Maka dapat terlihat bahwasannya pemerintah dan masyarakatpun menyukai

dengan yang ditampilkan pada tari belayun karena terlihat ada yang unik dimana

tata busana penari wanita dapat juga dijadikan sebagai properti tari.

Pemujukan disini diartikan dari respon penonton atau masyarakat pada tari

belayun ini, tidak hanya dalam kegiatan Festival Kemilau Seni Budaya Benua

Etam IX 2014, tetapi juga diluar festival tersebut, karena sebelum ditampilkannya

di festival, penampilan perdananya pada acara Gubernur Kalimantan Timur.

Dengan begitu terlihat bagaimana antuasiasnya pada tari belayun tersebut, selain

karena memenangkan juara, namun juga dalam tarian tersebut terdapat amanah

pada masyarakat bahwasannya pekerjaan menenun, bercocok tanam, dan mencari

ikan merupakan pekerjaan orang Samarinda.

Pelaksanaan dalam artian disini dilihat berdasarkan pemberian nama-nama

motif gerak oleh penata tari, dimana penata tari menamai motif-motif geraknya

dengan gerak bangun tidur, gerak buka pintu, gerak menenun, gerak mencari ikan,

dan sebagainya. Dimana dapat terlihat dengan jelas bahwasannya penata tari ingin

menyuguhkan karya tari yang berbeda, tidak hanya dari ide ceritanya,

59
penampilannya, namun juga dari penamaan motif gerak sehingga karya tari

belayun dapat dihargai baik oleh masyarakat sendiri maupun pemerintah

setempat.

Bila mengkaji discovery tentu akan terkait juga bagaimana inventionnya,

seperti pada tari belayun ini terlihat pada ide gerak yang digunakan penata tari

yaitu terlihat pada gerak tari jepen mabok kegayang, gerak sufi, dan gerak tenun.

1. Discovery

Discovery pada tari belayun dilihat dari gerak dasar tari jepen:

a. Gerak Mabok, adalah gerak dasar jepen dimana kaki menyeret jalan

kedepan atau bisa disebut patah ayam.

b. Gerak sufi, adalah gerak berputar kedua tangan berada disamping dan

dengan putaran yang cukup cepat dan tidak beraturan.

c. Gerak tenun, adalah gerakan sehari-hari yaitu menenun dengan posisi

duduk dan gerakan kedua tangan yang seolah-olah seperti menjahit,

gerakan disini terlihat lebih sulit.

Dan dari gerak dasar seperti inilah maka timbul penamaan motif gerak yang

pada tari belayun oleh penata tari, disinilah letak discoverynya tersebut, dimana

penata tari menamai dengan gerak intro yang didalamnya ada gerak bangun tidur,

gerak mandi, gerak buka pintu, gerak bercocok tanam, gerak menangkap ikan,

gerak mendayuh, gerak menenun, gerak berdoa, dan gerak tidur kembali.

60
2. Invention

Invention pada tari belayun dilihat dari gerak dasar tari jepen ada sedikit

perkembangan.

a. Gerak Mabok, posisi tangan dan kaki yang berbeda dengan

sebelumnya. Ada pengembangan, posisi tangan sebelumnya tidak

menggenggam hanya sedikit menyentuh jempol dan telunjuk

kemudian menjadi mengenggam seutuhnya. Pada posisi kaki

awalnya hanya menapak lalu setelah dikembangkan menjadi sedikit

ada aksen jinjit diankhir gerak.

b. Gerak sufi, pengembangan terlihat pada posisi kedua tangan yang

membuka kesamping dan perputarannya beraturan, berputar hanya

2x8.

c. Gerak tenun, pengembangan gerak ini dibuat oleh penata menjadi

lebih mudah dan sederhana hanya bermain dengan kain dan benang

gerak atas bawah, samping kanan kiri.

Invention disini berupa proses atau hasil produksi, penyempurnaan, atau

pengembangan penata dari penemuan awal. Kemudian, invention juga bersifat

continous dan terus menerus mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik.

61
B. Elemen Pokok Tari

Elemen pokok tari pada tari belayun ini terletak pada motif gerak antara lain

gerak intro yang tersusun pada susunan gerak tari yang terdiri dari bangun tidur,

buka pintu, mandi, menari bersama, dan bekerja di ladang. Motif gerak tari

belayun mengalami perkembangan dari :

1. Mabok (tari jepen mabok), jalan kedepan menyeret kaki atau patah ayam.

Sebelum pengembangan gerak kaki pada motif gerak tersebut menyeret

kaki dengan kaki menapak ke tanah dan mengayunkan tangan dengan

tangan mengenggam, namun setelah pengembangan gerak menyeret

kakinya menjadi jinjit dan tangan menggenggam.

2. Gerak Sufi (Gerak Berputar), biasanya gerak tersebut berputar tanpa

hitungan dengan putaran yang cepat, setelah pengembangan gerak tersebut

mengikuti hitungan dimana perputarannya 4x8 hitungan dan sudut

pandang mata melihat ke arah samping bawah.

3. Gerak Tenun, kegiatan yang selalu dilakukan sehari-hari pada masyarakat

Samarinda (Gerak menjahit atau menyulam kain), sebelum pengembangan

proses menenun tersebut dilakukan secara berurutan dari memasukan

benang kedalam alat tenun sampai semua benangnya menyatu. Setelah

pengembangan gerak tenun tersebut diberi aksen-aksen yang membuat

gerak tersebut tidak monoton dilihat, geraknya lebih luas dan mengalami

stilisasi dari gerak wantah menjadi gerak tidak wantah dan memiliki

makna atau yang disebut sebagai gerak maknawi.

62
Berdasarkan bentuk gerak-gerak yang terdapat didalam tari belayun karya

Purnomo termasuk kedalam gerak tari representasional menurut Soedarsono,

dimana tari yang representasional ialah tari yang menggambarkan sesuatu secara

jelas. Hal ini terlihat pada saat penari melakukan gerakan mendayuh, menenun

dan yang lainnya.

C. Elemen Pendukung Tari

Elemen pendukung tari dalam tari belayun diantaranya :

1. Properti Tari

Properti tari yang digunakan dalam tari belayun ini yakni sarung

samarinda yang dibentuk menyerupai perahu yang kemudian menempel pada

busana penari wanita. Dimana sarung tersebut, dibuat multifungsi tidak hanya

menggambarkan perahu, tetapi juga menggambarkan hasil tenunannya pada

tari tersebut. Dimana dalam membentuk sebuah perahu digunakan pipa untuk

menyambungkan sehingga terlihat seperti perahu. Dari hal ini dapat terlihat

kreativitas penata tari dan para pendukungnya, serta hal ini dapat dijadikan

salah satu pernyataan tari belayun dapat dikatakan sebagai discovery pada

bidang seni tari. Selain itu ada pula property sarung samarinda yang dimaknai

sebagai layar dalam perahu, kain panjang yang dimaknai sebagai ombak

dilaut, gandum sebagai hasil pertanian, ikan yang dimaknai sebagai hasil laut,

dan tongkat untuk mengikat hasil dari behuma masyarakat samarinda yang

dapat dilihat sebagai discovery.

63
2. Tata Busana dan Tata Rias

Tata busana dan tata rias yang digunakan pada tari belayun ini diantaranya

: sarungnya samarinda, bajunya berwarna biru menggambarkan laut dan awan,

sanggulnya kutai, tata rias dengan warna-warna natural seperti warna coklat

dan emas. Mesikpun tata busana dan tata rias terlihat sederhana, namun hal ini

tidak mengurangi penampilannya pada saat kegiatan Festival berlangsung.

Selain itu, busana yang digunakan pada tari belayun mendapatkan

penghargaan pada kegiatan Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam IX

sebagai penata busana terbaik.

3. Iringan Tari

Iringan tari yang digunakan dalam tari belayun diantaranya : gambus,

ketipung, bedug, jimbe, rebana, gimbal, hyhate, dengan nada diatonik. Selain

itu, pada tarian ini pun terdapat lirik lagu yang dinyanyikan oleh vokalis pada

adegan tari menuju akhir. Dengan lirik seperti dibawah ini :

Tula’hambat ayo etam mingatan

Bekecoh etam saling bekerja

ncari pitis ngancari penghidupan di sepanjang sungai Mahakam

ngodah diam nun di tepi Mahakam

tula’ ulu sampai ke hilir

rame etam tula’ bebayaan

64
tula’ hamba sampai merian

Reff :

Tari belayun betani nelayan menenun

Disitu odah etam bekerja

Tari belayun betani nelayan menenun

Itu ha’ kerjaan urang Samarinda

Mun etam giat dapat ha’ dilestarikan

Polahan etam ndi’ akan dimakan jaman

Dengan inti lirik lagunya yakni inilah kerjaan samarinda janganlah disia-

siakan, mari kita lestarikan bersama misalkan dari tenunnya, dari ikannya

yang sering di bikin buat ole-ole seperti amplang yang dibikin dari ikan pipi,

terus estarikan juga beras gunung. Dan tenunnya juga bedakan. Intinya lebih

dikembangkan dan jangan sia-siakan karna ini hampir punah.

D. Klasifikasi Jenis Tari

Menurut Soedarsono, jenis tari di Indonesia diklasifikasi berdasarkan pola

garapan, berdasarkan fungsi, berdasarkan bentuk koreografinya, dan berdasarkan

tema. Tari belayun dilihat berdasarkan pola garapannya termasuk kedalam tari

kreasi baru yang berpijak pada tari tradisional jepen, dimana yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwasannya pijakan geraknya dari gerak tari jepen yang

berkembang di Kalimantan.

65
Sedangkan dilihat dari fungsinya, tari belayun karya Purnomo ini merupakan

tari yang berfungsi sebagai pertunjukan dan hiburan, karena tari ini ditampilkan di

event-event tertentu saja, seperti dalam acara-acara pemda setempat dan

sebagainya. Jika dilihat berdasarkan bentuk koreografinya tari belayun termasuk

kedalam tari berpasangan, bahwasannya tari ini ditampilkan oleh penari laki-laki

dan wanita dan ada interaksi diantara penari-penari juga.

E. Wujud Kebudayaan

Menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan terbagi menjadi tiga,

diantaranya :

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai,

norma, peraturan dan sebagainya, dilihat berdasarkan ide garapan yang

dituangkan didalam tari kreasi belayun ini, dimana tari tersebut berpijak

pada tari tradisi jepen yang berkembang di Kalimantan.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan

berpola dari manusia dalam masyarakat, dilihat berdasarkan pengamatan

penata tari pada aktivitas masyarakat Samarinda yang dulunya atau

sekarang sebagian bermata pencaharian sebagai nelayan, bertani, dan

menenun, namun karena sekarang sudah terbangun gedung-gedung pada

Kota Samarinda, maka berubahlah pula mata pencaharian masyarakatnya

tersebut.

66
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia, dilihat

berdasarkan kerajinan tenun pada masyarakat Samarinda yang mata

pencahariannya masih menenun dan juga hasil karya tari belayun oleh

penata tari muda bernama Purnomo, dimana karyanya ini merupakan

sebuah discovery atau inovasi pada bidang tari didaerahnya.

67
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya pesisir dan budaya pedalaman di Kalimantan Timur mengalami

proses belajar kebudayaan sendiri, yakni proses internalisasi, proses

sosialisasi dan proses enkulturasi. Proses internalisasi sendiri merupakan

proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir

meninggal. Individu belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala

perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.

Karena adanya ketiga proses diatas, dapat terjadi discovery pada

kesenian yang ada di Kalimantan Timur, seperti pada tari belayun. Dari segi

discovery yang terlihat pada gerakan baru dari tarian tersebut yang tidak ada

di pijakan tarian belayun yaitu gerak patah ayam, gerak sufi dan gerak mabok

dimana nama dari gerak ini tidak pernah ada pada karya-karya sebelumnya.

dalam tari belayun, yang diangkat dari kehidupan masyrakat samarinda

khususnya masyarakat pesisir, dimana dalam tarian ini terdapat unsur-unsur

discovery yang juga didukung oleh data pendukung tentang masyarakat

samarinda tersebut yang diperjelas dengan konsep unsur kebudayaan, yang

mana dalam unsur-unsur kebudayaan tersebut terdapat ide yang digarap oleh

68
penata tari yang bernama purnomo, dimana ia menambah gerakan-gerakan

baru dalam gerakan pijakan yaitu tari jepen, dimana gerakan-gerakan baru

tersebut diberin nama dan menjadi nama pakem dalam tari belayun adapun

nama gerakan tersebut adalah Gerak Mabok, adalah gerak dasar jepen dimana

kaki menyeret jalan kedepan atau bisa disebut patah ayam. Gerak sufi, adalah

gerak berputar kedua tangan berada disamping dan dengan putaran yang

cukup cepat dan tidak beraturan. Gerak tenun, adalah gerakan sehari-hari

yaitu menenun dengan posisi duduk dan gerakan kedua tangan yang seolah-

olah seperti menjahit, gerakan disini terlihat lebih sulit.

Selain dari gerakan tari belayun yang dilihat pada segi discovery, elemen

lainnya adalah property tari, dimana penata tari sangat kreatif dalam

memanfaatkan satu property tari dijadikan sebagai makna property menjadi

ganda, penata tari menggunakna pipa, sarung samarinda yang demikian itu

dijadikan makna ganda.

B. Saran

Berdasarkan hasil dan landasan penelitian, maka dapat disarankan sebagai

berikut :

1. Tarian kreasi baru harus dipertahankan agar masayrakat juga

mengetahui bagaimana tingkat kreatifitas bisa saja membuat suatu

karya seni yang mengagumkan.

2. Perlu adanya langkah darai Dinas Pariwisata dalam hal pelestarian

kesenian, apalagi tarian kreasi baru, yang mana tidak semua kalangan

69
mengetahuinya dan brtahan lama, dengan melakukan pembinaan-

pembinaan dan kegiatan pentas seni secara rutin, makan tarian yang di

ciptakan oleh generasi muda yang kreatif akan tersalurkan dengan baik

dan diperhatikan.

3. Meningat pesatnya arus informasi dari penjuru dunia mellaui

mediaelektronika, hendaknya kelompok-kelompok kesenian yang ada

selalu dipupuk dengan rasa cinta dan memiliki dengan selalu

melibatkan generasi mudanya.

C. Implikasi Kajian

Dapat diterapkan pada pembelajaran seni tari di tingkat sekolah

dimana dalam berkarya tari tidak harus dengan ide-ide yang

menmpersulitkan murid-murid, dengan memanfaat hal-hal yang ada di

lingkungan sendiri bisa mnciptakan sebuah karya tari , hanya dengan ide

sederhana saja bisa menghasilkan kreativitas yang membanggakan. Hal-

hal yang baru tidak harus dari sesuatu yang menakjubka, tetapi dari hal-hal

yang sederhana bisa memnciptakan sesuatu yang luar biasa.

70
DAFTAR PUSTAKA

Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press

Hamid, Azhar Abd. Rekacipta & Inovasi Dalam Perspektif Kreativiti

Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. (Terjemahan: Misbah Zulfa

Elizabeth). Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Lexy J, Moleong. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Soedarsono. 1976. Pengantar Pengetahuan Tari. Yogyakarta: Akademi Seni Tari

Indonesia

Ratna, Nyoman Kutha. Metodologi Penelitian Kajian Kebudayaan dan Ilmu-ilmu

Sosial Humaniora Pada Umumnya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Samarinda

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Kota_Samarinda

http://bappeda.samarindakota.go.id/profil_01.php

71
LAMPIRAN

Lampiran 1.Foto Tari Belayun

Gambar.01. piala penghargaan tari terbaik I “tari belayun” yang diperoleh

oleh Yayasan Bina Seni Budaya Indonesia

Gambar.02. sebagian alat musik yang digunakan dalam iringan tari belayu

72
Gambar.03.salah satu alat musik yang digunakan dalam tari belayun

Gambar.04. salah satu alat musik yang digunakan dalam tari belayun

Gambar.05.peneliti sedang melakukan wawancara kepada narasumber

“Purnomo “

73
Gambar.06. peneliti sedang wawancara kepada informan yaitu vocalis dari

tari belayu “Sherly Lin “

Gambar.07.proses wawancara peneliti kepada narasumber dan informan

74
Gambar.08.informan tari belayun khusus nya dalam segi iringan tari

belayun

75
Lampiran 3. Kodifikasi Data

KODIFIKASI DATA : W1,A

Identitas Data

Narasumber : Adrianus Liah (N1)

Alamat : Jl. Kemakmuran, Gg PLN Kelurahan Sungai


Pinang Dalam, Samarinda

Sumber Data : Orang (Seniman)

Teknik Pengumpulan Data : Wawancara

Waktu : Jum’at, 14 November 2014

Tema : Workshop Mengenal Kesenian Kalimantan Timur

Pembicara : Adrianus Liah lahir di Long Pangahay tanggal 16


Februari 1983. Kegiatan beliau wiraswasta orangtua beliau adalah kepala adat
Dayak Bangau.

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Salam Pembuka N : Salam sejahtera untuk kita semua. Kalau kita Upacara ritual hasil
bicara tentang kesenian yang saat ini saya dan
dan Suku Dayak ladang
teman kembangkan spesifik pada dayak kayang.
Kayan mengingatkan
Kayang adalah rumpun besar salah satu suku
dayak. Rumpun besar lainnya ada kenya dan peneliti akan upacara
macam lain. Dan dalam kayang terbagi menjadi
seren taun yang ada
anak anak suku yaitu bangau, bakuning, batuan,
di Masyarakat
dll.yang kami pelajari disini khusus pada seputar
kesenian kayang ini. Kesenian kayang sendiri agraris sebagai

76
ada banyak ragam, itu terlihat pada fungsi atau upacara untuk hasil
musim.Karena sebagian besar dari kesenian
panen padi.
terkait dengan ritual dalam keseharian. Ada
banyak yang memuat simbol simbol kehidupan
dalam orang kayang. Sebagai contoh pada awal
musim ladang itu ada banyak tradisi yang
dilakukan secara bersama sama yang memiliki
arti atau makna dalam hubungan kekerabatan
mereka yang disimbolkan dalam bentuk bentuk
kesenian. Bisa berupa ritual sampai pada hiburan
hiburan rakyat.Itu semua berjalan terus.Musim
ladang sebenernya itu tahun ladang.Satu tahun
dalam tradisi kayang itu dimulai pada saat
bercocok tanam sampai dengan panen atau
membuka ladang yang baru.Ketika menanam
padi kembali itulah dimulai tahun yang baru.
2. Tari Hudoq P : Itu tanamannya padi di ladang, memulai Seperti tari pada
menanam padi di ladang itu ya? Mulai awal
topeng betawi, tari
tahun?
hudoq pun
N : pada penanaman yang pertama kali itulah awal
tahun dalam hitungan kalendernya. Karena salah menggunakan
satu kesenian yang banyak dilihat atau
topeng dimana
diperhatikan oleh orang. Sekarang ini kan tarian
bentuknya lebih
hudoq. Hudoq itu artinya topeng.Topeng dengan
bentuk wajah bermacam macam.Nah itu besar dibandingkan
ditarikan setelah selesai menanam padi.Memang
topeng betawi dan
ada perbedaan sedikit dalam suku kayang ini.
sangat jauh berbeda
Ada beberapa sub suku yang melakukannya
pada musim panen. Tarian hudoq hanya pula.

77
sebagian kecil yang melaksanakannya di musim
panen.Masing masing dia punya versinya juga
bagaimana asal usulnya.Kalo yang di musim
setelah musim tanam itu filosofinya para hudoq
atau penari hudoq datang memasuki kampung
dan membawa roh roh kebaikan.Membawa roh
padi, roh kesejahteraan, roh kemakmuran untuk
kesejahteraan di bumi.Mereka diusut dari
apolagan, apolagan yaitu tempat dimana roh roh
itu berkumpul.
P : hudoq itu seperti apa?
N :Yang menjadi hudoq itu gambaran roh. Kalo
kita sebut itu semacam dewa.Tapi kami tidak
tahu istilah para dewa tapi kami menyebut
hudoq itu roh.
P : ohh penggambaran dari roh
N : mereka bukan berasal dari manusia, apakah
yang didalam agama disebut malaikat atau apa
ga tau juga. Tapi roh ini juga banyak asal
usulnya ada yang datang dari bintang, penjuru
jagat, datang dari bawah air, tanah, atau penjuru
bumi lainnya.Semua nya ini berkumpul di
apolagan dibawah perintah ada satu dayung
istilahnya.Dayung itu adalah seorang pemimpin
ritual tapi dalam hal ini dia pemimpin ritual yang
tertinggi.Dia ini namanya ineaya apolagan.
P : hah? Apa?
N : ineaya apolagan, biasa dikenal begitu dalam
mantra atau doa juga disebutnya panjang. Ine

78
daya ipoy bauipan daya ipuy ineaya
apolagan.Mengundang semua roh untuk datang
membantu manusia di bumi untuk
memakmurkan dan menyuburkan tanaman
mereka, Supaya dalam tahun ini mereka
sejahtera.Maka mereka dikirim untuk turun ke
bumi. Tapi saat mereka mau mengunjungi
manusia di bumi dalam mitosnya mereka tidak
boleh datang dan bertemu langsung pada
manusia karena dua dunia yang berbeda. Mereka
ada di dunia alam baka, untuk masuk ke alam
sana mereka tidak boleh tampil begitu saja
sehingga mereka harus menggunakan topeng
atau penyamaran. Itulah asala mula nya para
penari hudoq itu.Dalam pelaksanaan upacara
adat itu, mereka dilarang untuk membuka
topeng.Ada larangan selama upcara berlangsung
mereka tidak boleh menampilkan wajah
asli.Kalaupun mereka harus minum topengnya
hanya boleh dibuka sedikit. Dan ketika ada yang
bertanya, mereka akan menyebutkan nama lain
atau tidak menyebutkan nama asli. Karena itu
topeng. Topeng aslinya menyembunyikan
identitas. Memang ada bebrapa tokohyang
menonjol di hudoq ada yang namanya naling
ledang. Itu dia seorang pemuda itu punya sejarah
sendiri. Panjang bu kalo di ceritain.
P : itu ada berapa tokoh pa ?
N : yang biasa ditampilkan itu ada 15 tokoh.

79
P : ohhhh
N : ada lake bunang ngatut, jeliwang ngojo kela,
jeliwang kalung, ada hura baya napa dari bawah
air, naling ledang itu dari cahaya.
P : setiap awal panen harus ada itu ya?
N : awal musim anen ya, setelah musim panen
selesai, semua orang tidak ada lagi yang
menanam padi. Baru itu dimulai kemudian juga
melaksanakan nya pada musim panen baik
bentuk rasa syukur dan mengusir hal yang tidak
baik karena ketika musim panen menarik
perhatian dari hal hal yang kurang baik.
Mungkin penyakit, hama, dsb. Seringkali datang
pada musim itu.Mereka melaksanakan upacara
khusus untuk mengusir semua hal hal yang
buruk itu.
3. Perkembangan Tari P : sampai saat ini masih ya pa ?di wilayah mana Acara yang
tuh pa kalo dilihat pada peta ?
Hudoq dilaksanakan hampir
N : kalo dilihat peta itu kabupaten mahakam ulu,
serupa dengan
kabupaten palu, kalo dulu itu daerah kutai
barat. Dua kabupaten itu masih melakukan upacara seren taun,
ritual itu.Bisa dibilang ritual atau bisa dibilang
dimana ada
pertunjukan karena itu hiburan rakyat.Semua
pertunjukan atau
orang yang ada diundang untuk berpartisipasi.
Apakah untuk menari saja atau untuk nyanyian yang
memeriahkan acara itu bersama sama.
diiringi dogdog

lojor.

4. Busana Dalam Tari P : kalo yang saya tahu itu pakai daun pisang yah? Kepercayaan pada

80
Hudoq Itu daun pisangnya yang kering atau baru masyarakat
dipetik?
penyangganya masih
N : iya, daun pisang yang baru dipetik. Dalam
sangat kental akan
mitosnya daun pisang itu hanya pisang urang.
Mungkin kalo disini disebutnya pisang ambon. namanya mitos, hal
Harus daun pisang itu karena dalam stiap
ini yang menjadikan
upacara adat daun pisang tiu pasti ada untuk
ciri dari pulau
membersihkan hal hal yang tidak baik. Apakah
itu sial, atau nasib buruk. Dalam ritual Kalimantan.
penyembuhan penyakit daun ini yang biasa
digunakan, sehingga para hudoq menggunakan
daun pisang ini untuk menepis hal hal yang
tidak baik dari pemukiman. Nah itu tentang
hudoq setelah selesai upacara hudoq itu, orang
menantikan padinya tumbuh. Jika padi sudah
berwarna hijau adalagi ritual lain seperti
ngeyoho, nebuko ketika padi mulai musib.
Maksudnya padinya bulirnya sudah ada, udah
mulai berisi. Nebuko itu lebih pada olahraga
tradisonal namanya tihiding. Tihiding juga
belum jelas karena belum ada yang meneliti
tapi kalau menurut kamiitu kesenian dengan
rotan dan perisai menggunakan tarian perang
dengan strategi perang semacam perang
perangan.Aturannya Cuma satu kalo kena
yaudah.
5. Tari Ngeyah atau P : ohh tapi berusaha melawan ga? -
N : berusaha untuk mengenai lawan kalo udah kena
Enggang
ya berhenti digantikan oleh yang lain. Dan itu

81
juga berlangsung dimana ada kesenian lain yang
mengiringi tarian ngeyah.
P : apa? Ngeyah?
N : iya ngeyah atauyang sering disebut tarian
enggang.
P : enggang tuh burung pa?
N : iya, orang sering menanyakan judul tarian
enggang padahal ngenyah yang diiringi dengan
alat musik sampe atau sape. Ada perbedaan
sedikit orang kenya biasanya bilang sape kalo
orang kayan sampe.
6. Upacara dalam P : kaya gitar yah ?gitar akustik ? -
N : bukan, itu diiringi dengan sampe pada musim
siklus Suku Dayak
panen. Nanti setelah musim panen itu adalagi
ritual namanya danai.Danai itu ritual upacara
adat suku. Semua siklus kehidupan orang dayak
itu dirayakan pada upacara danai itu. Mulai pada
pemberian nama, akil balik, sampai dengan
menikah.
P : oh jadi orang nunggu sampai panen baru
melaksanakan upacara itu ?
N : iya dilaksanakan bersama sama. Semua
keluarga berkupul itu rame banget. Semua
keluarga yang merantau sekalipun akan pulang.
Itu upacara yang hanya dilakukan, apa yah
namanya? inisiasi ya dari pemberian nama, akil
balik, kalau sudah menilah diupacarakan di
perkawinan itu dan selesai. Berikutnya
anaknya yang diupacarakan lagi.Dalam ritual

82
ini pasti melibatkan tarian.
P : tarian apa pa ?
N : ada tarian akad. Itu biasa ditarikan ketika
dayung pemimpin upacara itu mulai
melantunkan perjalanan dayung untuk
mengundang roh roh kebaikan yang ada dijagat
ini untuk mengumpulkan berkah. Karena orang
dulu percaya kalo roh ini memiliki berkah
tertentu yang diberikan secara khusus oleh
tanetinge
7. Tane Tinge P : apa ?tane tinge ? Sebutan atau
N : tane tinge itu sebutan kami untuk tuhan yang
(Tuhan) panggilan terhadap
maha kuasa. Lengkapnya tane tinge tipang
yang Maha Kuasa
tenangan. Itu kalo diartikan “ bapa yang maha
melihat dan menaungi segala sesuatu”. Para roh berbeda-beda,
yang memiliki berkah dikunjungi para dayung
seperti dalam Islam
dalam upacara ini. Ketika itu mulai dilantunkan
Tuhan itu Allah,
mereka menari berkeliling. Tariannya sederhana
Cuma seperti berjalan, sedikit meloncat yang namun intinya tetap
melakukan biasanya perempuan. Kalo dikayan
sama.
itu jarang itu jarang laki laki memegang adat.
Kalo laki laki niasanya memegang adat adat
tertentu saja biasanya berhubungan dengan
kepemerintahannya atau kemiliterannya itu saja
yang ditangani laki laki kalo ada yang lainnya
itu urusan perempuan. Termasuk ritual ritual itu
dipimpin oleh wanita.Dalam perjalanan
mengunjungi para roh ini diatas bumi, naik ke
langit, kemudian ke bawah tanah, naik ke air,

83
kemudian naik keatas lagi itu biasanya
melibatkan kesurupan. Yang biasanya kesurupan
itu dayungnya, dia akan menari terus sambil
dayung yang lain menenangkannya. Semua itu
berjalan untuk mendoakan kehidupan dalam satu
tahun itu.Acara danai itu disyukuri semuanya
disitu. Melibatkan tarian tarian dan melibatkan
alat musik.
8. Ritual Sebelum P : sebelum tarian ini ada ritualnya ga pa ? -
N: ada ritualnya. Dalam perjalanan ini ada ritual
tarian
pakanak tanah itu memperbarui tanah dalam
ritual ini tanah lama yang sudah dipakai untuk
bercocok tanam diganti dengan yang baru. Para
dayung ini akan membalik tanah ini dan
menenggelamkan yang lama. Dan biasanya ada
bambu diketuk ketukan di tanah sambil
membaca doa oleh dayung. Dalam upacara itu
melibatkan banyak dayung ada yang tertinggi
yaitu dayung aya.Saya tidak ingat, tapi setiap
dayung itu ada tingkatannya kaya kelas 1, kelas
2 kelas 3.
P : itu dilihat dari apa ?
N : itu dilihat dari petul dayung, petul itu inisiasi
dari dayung itu sendiri. Dia harus melewati
tahap tahap tertentu.itu bisa dilihat dari topi topi
yang dipakai. Kalo dayung itu terbuat dari kulit
macan. Dalam mitosnya para dayung akan
melaksanakan perjalanan spiritual. Mereka tetap
disitu tetapi para dayung punya kembaran.

84
Henda dayung istilahnya kembarannya itu diberi
nama, ada satu ritual lagi sebelum mereka
menjadi dayung. Mereka bertanya kepada
leluhur siapa leluhur yang mau menjadi
dayungnya. Namanya diundi pakai daun pisang
tadi dibuat menjadi enam lembar. Kalau ditanya
nama, kalau leluhur setuju nama hendak dayung
ini adalah siapaa maka tunjukan tandanya pada
daun ini. Semua terbuka atau semua tertutup
keenam daun ini akan jatuh dan dilihat terbuka
atau tertutup semua atau ada satu yang terbuka
dan yang lain tertutup itu artinya tidak setuju.
Cari lagi nama lain sampai seperti yang diminta.
Setelah upacara adat itu ada upacara adat lain
yang kali ini melibatkan laki laki secara adat
ngayau atau kayo. Ini khusus untuk laki laki saja
yang mengikuti.
9. Kayo (Penguatan) P : itu apa pa? Kayo itu apa? Seruan bhineka
N : itu penguatan jiwa laki laki dan pendewasaan.
tunggal ika memang
Kalo jaman dulu seorang laki laki yang belu
pantas untuk
mengikuti upacara ini tidak boleh menikah.Itu
orang kayan. Kkalu tradisi dayak ada banyak Indonesia, karena
kalaupun bertetangga sekalipun bahasanya beda.
keberagaman
Pengucapannya beda contohnya kalo makan
masyarakat dan
dalam bahasa bahau itu kumay kalo dalam
bahasa lunglay itu muy. Kalo bicara dalam suku-suku, seperti
bahasa bahau itu dua lunggelat penue.
halnya pada data

disamping tersebut.

85
10. Upacara adat Kayo P : apakah ada bahasa kasar atau halus ? Bahasa-bahasa
N : ada, kalo bahasa bahau itu kumay, itu bahasa
dalam setiap suku,
kasar. Kalo lebih halus itu ngelabut. Banyak
akan terbagi menjadi
kalo membicarakan dayak keseluruhan, untuk
memahaminya satu dulu. Kembali ke musim bahasa yang halus
kalo musim ladang upacara adat kayo ada tari
dan kasar. Sama
perang yang bertujuan untuk melebur larangan
seperti halnya dalam
atau menghilangkan larangan. Anak anak kecil
dilarang menggunakan benda pusaka seperti bahasa sunda.
mandau kuno atau dibah perang yang dari kulit
macan.Peralatan peralatan yang digunakan laki
laki menjadi pusaka. Anak anak kecil yang
belum mengikuti upacara kayo tidak boleh.
Memegang saja tidak boleh apalagi
menggunakannya. Dalam upacara adat kayo
yang dibilang tarian perang itu atau karang kayo
untuk membuang atau melepas pantangan itu
sehingga dia boleh memakai baju perang, boleh
memakai mandau atau pusaka, atau memakai
bulu enggang ditopinya. Itu harus melalui adat
kayo biasanya dia menari karang kayo di
perlengkapan perlengkapan pusaka itu dan
dilangkahi. Ia melangkahi untuk melepas
larangan bahwa sekarang benda benda pusaka
ini boleh ia pakai. Dan tidak ada pantangan lagi.
P : kalo dia belum melakukan upacara adat itu lalu
ia menggunakan pusaka ada?
N : ada konsekuensinya namanya, kami bilang
parit.

86
11. Parit P : parit itu apa? -
N : parit bentuknya bisa macam macam di alam
sumur. Tapi yang sering terjadi kalo orang
kualat , orang parit itu sering jadi lumpuh
walaupun ia masih kecil.
P : itu sampai seumur hidup ?
N : tidak, itu bisa diobati
P : udah pernah kejadian atau belum ?
N : sering
P : cara pengobatannya seperti apa?
N : dengan ritual, biasanya dimandikan di sungai
lalu dengan daun pisang. Hampir semua
memakai tarian.Kadang ada beberapa akulturasi
contohnya seperti tari ngeyah yang sering
dibilan tari enggang itu percampuran kayan dan
kenyah. Kalo kayan biasanya sehari-hari karang
tape sering ditarikan dalam tari hudoq. Makna
nya ga terlalu tahu.Kalo makna tariannya dalam
perjalanan hudoq. Para hudoq menuju ke tempat
tinggal manusia.Itu biasanya memakai gerakan
dan hentakan. Maaf mungkin saya ga paham
nanti saya tanyakan pada yang lebih tua. Kalo
kayan lebih menghentak kalo kenya itu lebih
mengayun. Gerakannnya diambil dari unsur
alam seperti air, awan, binatang.
12. Gerak P : gerakan itu ada koreografernya atau emang dari -
pada saat gerak itu spontanitas ?
N : biasanya spontanitas tradisinya. Kalo sekarang
kan dikembangkan dan ada koreografernya.

87
Kalo dulu masing masing orang menampilkan
imajinasinya sendiri-sendiri dan ada akrobatik
juga. Kalo mendengar cerita dari kakek kami.
Dulu kan lamin adat tiangnya tinggi tinggi.
Kadang mereka bisa menari sampai tiang itu.Itu
biasanya sekadar buat pamer aja.Biasanya
tarian-tarian itu untuk hiburan kalo ngenyah,
kalo tarian kayan karena hampir semuanya
berkaitan dengan ritual, adalagi ritual kecil
lainnya seperti ritual penyembuhan penyakit itu
dia pake tarian juga, pake tape talinya dua.Pake
karang itu untuk ritual penyembuhan penyakit
dan konon katanya dulu orang yang sudah mati
bisa dihidupkan kembali.
13. Gerak dan P : bapa kan tau gerakan tari gantar yah pa, itu Berdasarkan data
menghentak atau mengayun ?
Perkembangan Tari tersebut, peneliti
N : dia menghentak.
Gantar merubah objek
P : itu perkembangan dari apa yah pa? Tari gantar?
N : tari gantar itu budaya ordanum kalimantan penelitian tari
tengah. Itu bermigrasi ke kalimantan timur dan
menjadi tari yang
berkembang di dayak tunjung dan benoa di kutai
lain yang berasal
barat.
dari Kalimantan

Timur.

14. Upacara Nugal P : apakah ada nama upacara awal tahun ? -


N : nugal, upacara nugal kami datang atas
permintaan leluhurnya “kami mendengar kabar
bahwa manusia di bumi sedang melaksanakan

88
kegiatan menanam padi di awal tahun yang baru.
Itu tadi yang saya ceritakan yang dulu dulu dan
apa yang terjadi sekarang masih berlangsung di
kampung dayak.
15. Hubungan Dayak P : adakah hubungan orang dayak dengan -
kayan ?
dengan Kayan
N : hubungan antara orang dayak dan kayan
yang tinggal di mahakam hubungan dengan
kesultanan itu seperti hubungan antara dua negara
jadi tidak ada yang menguasai dan tidak ada yang
dikuasai. Masing masing dengan struktur nya
sendiri.Kalo dengan kesultanan sepertinya
pengaruhnya ga ada.

KODIFIKASI DATA : W2,A

Identitas Data

Narasumber : Adrianus Liah (N1)

89
Alamat : Jl. Siti Aisyah Gg Teluk Lerong Kec. Mahakam

Ulu Kota Samarinda

Sumber Data : Orang (Seniman)

Teknik Pengumpulan Data : Wawancara

Waktu : Sabtu, 15 November 2014

Tema : Tari Beliant

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Asal Tari Beliant P : bagaimana tarian belian itu sebenarnya bang? Suku dayak itu
N : tarian belian itu dari suku tunjung dari suku
bermacam-macam,
benoa. Berneo itu dari suku baho, semua suku itu
sehingga seperti
disebut juga suku tunjung
P : suku benoa itu gimana bang ? halnya baduy terbagi
N : didalam suku bernoa itu ada suku khayan ,
menjadi 2, baduy
baho, dll.
luar dan baduy

dalam.

2. Perkembangan Tari P : bagaimana perkembangan tarian belian? Dari data ini dapat
N : belian itu berkembang pesat dikalimantan
Beliant diketahui
tengah , kalau dikalimantan timur, itu berkembang
bahwasannya
tapi gak sepesat di kalimantan tengah.
P : gerakan yang berputar-putar itu gerkannya cepat masyarakat tidak
atau gimana bang? Dan apa ada perkembangan
bersikap konservatif,
gerak tari belian itu?
karena ada
N : kalau gerak ada , tapi gerakan yang digunakan
adalah gerakan medle, namun saya belum pernah perkembangan tari
melihat tarian belian di pertunjukkan secara

90
utuhatau konklit, dan kalau di kalimantan tengah yang memang
gerakannya udah lebih luas. Tapi katanya sich itu
sebagian diterima
memang ada gerakan yang melipat-lipat tubuh,
oleh masyarakat.
dibenoa juga ada namun ada beberapa orang
beranggapan itu malih untuk dipertontonkan.
3. Kepercayaan P : apa aja anggapan dari masyarakat bang tentang -
tari belian ?
Masyarakat
N : belian itu kalau dimasyarakat tradisionalnya itu
Terhadap Tari
mungkin,
Beliant P : apa dengan tari belian itu penyakitnya beneran
akan sembuh?
N : sembuh atau gaknya itu tergantung
tuhannya.mungkin karena dia bisa sembuh dan
mereka jadi percaya akan itu.
P : mereka itu melakukan dengan siapa aja bang?
N : mereka melakukan itu hanya dengan keluarga.
Semua yang dilakukan dalam tarian itu atas
permintaan keluarga masing-masing.Belian itu
sebenarnya tidak hanya untuk penyembuhan,
semua ritual itu tradisi tunjung benua itu satu
rumah atau semua upacara adat itu adalah dalam
ranah Belian.
4. Pemeliant P : arti belian itu sendiri apa bang? Sebutan pemeliant
N : kurangtau, tapi mungkin belian itu karna
serupa dengan istilah
dipimpin oleh orang pemelian,itu dia yang
paranormal untuk
mimpindia yang melakukan ritual . dia yang akan
bedialog dengan alm-alam gaib, diistilah mereka kalangan umum.
alam-alamgaib itu disebut dengan pemelian.
Pemelian itu adalah dayung tapi beda suku jadi

91
beda jugacara penyebutannya. Pemelian itubisa
ditentangi oleh roh dan menjadi tidak sadar, kalau
hudog itu tetap dalam keadaan sadar.
5. Pemeliant P : kalau belian itu satu orang yang itu aja yang jadi -
pemelian atau beda lagi bang rohnya?
N : dia memanggil roh itu , adalah roh yang
menaungi belian ini, setiap pemelian mempunyai
dan memelihara roh-roh jahat
P : apa tidak ada roh baik bang?
N : roh baik juga ada, mereka juga harus hati-hati,
karna apabila mereka melaksanakan belian itu
disatu rumah bkin upacara dirumah itu berarti
mereka harus beli pemelian itu dibeli baik dari
kampungnya atau tetangganya. Mereka harus hati-
hati belinya ya kalau dapat pemelian yang
memelihara roh jahat ya berarti biasanya
kebanyakan tumbalnya tumbal darah , tapi kalau
pemelian yang memelihara roh baik palingan
jarang untuk meminta tumbal, adapun minta tumbal
tumbalnya barang tapi gak banyak.
Kalau roh jahat itu kalau meminta tumbal itu gak
pernah berhenti-berhenti.
P : itu darah yang dimintany adrah manusia atau
darah hewan bang?
N : hahaha, biasanya ada juga pernah minta darah
manusia , dan itu harus dipenuhi ya kalau tidak
dipenuhi dia mencari pemelian atau roh yang lain.
P : roh itu akan marah gak bg?
N : gak , saya juga kurang tau lebih rinci atau lebih

92
dalam tentang tari belian ini, jadi saya juga tidak
berani mempertanggung jawabkan. Mereka atau
pihak keluarga akan dipertanyakan oleh pemelian
mau sembuh , cacat atau mati?
Siroh biasanya akan menjawab kalau mau sembuh
harus ada ini ini ini, cacat harus ada ini ini ini... dan
mati pun juga harus ada tumbalnya
P : mati juga ada tumbalnya bang? Lah itu giman
ceritanya bang bisa begitu , masa mati juga diminta
tumbalnya , kasian banget bang..
N : iya mati juga ada tumbalnya hahahha,
6. Ketidakpercayaan P : abang sendiri udah pernah ngerasain belum -
bang?
dengan transaksi
N : belum, karna keluarga kami tidak setuju / tidak
roh
terima akan itu, karna keluarga kami hal-hal yang
berbau transaksi tidak percaya dan tidak mau
melakukan hal itu , dalam tradisi bahal juga ada
seperti itu. Tidak pernah bertransaksi dari roh.
Kalau kami hanya percaya dengan tuhan dan hanya
dimintai perlindungan dari tuhan .ritualnya juga
ada beberap versi dalam suku, tergantung
pemeliannya mau ritualnya seperti apa.
7. Sesaji dalam Tari P : itu sesajiannya seperti apa? Sesaji dalam upacara
N : sesajiannya biasanya , beras kuning, merah ,
Beliant ritual selayaknya,
beberapa jenis kue, lauknya ayam , dll. itu
mau dipulau Jawa,
tergantung yang dimintai oleh pemeliannya, ada
juga yang makan darah. Kalu belian setiu dia nari Kalimantan dsb
berputar-putar gitu tapi kalu belian bawo di
tidak begitu berbeda
memakai gelang dengan logam yang banyak. Kalau

93
sentiu itu kayak gasing. Itu yang menghilangkan jauh.
kesadaran .
8. Perbedaan Sentio P : perbedaannya apa setiu dengan bawo ? -
N : perbedaannya pada mantranya. Kalau sentiu itu
dan Bawo
yang berbahasa benua , kalau bawo itu biasanya
dengan tunjung . tapi tariannya bisa diperagakan.
9. Penari Beliant P : itu yang menarikan apa ada perempuan bang? -
N :perempuan bisa tapi menarikannya lebih
melewai, dia tidak seperti laki-laki tariannya , dia
seperti gerakan bawo jug amemakai gelang. Saya
juga pernah melihat dari jauh.Bisa juga 2-3 lembar.
Itu pemeliannya memberikan list apa aja yang
dibutuhkan.apa pemeliannya udahdirasuki ,
penglihatannya akan beda , matanya merah dan
lidahnya menjadi panjang untuk mencari
penyakitnya, kalau dibilangin itu udah gak logis
lagi kalaugak lihat dengan mata sendiri. Kalau gak
dilihat sendiri gak bakalan percaya , biasanya
didampingi beberapa pemelian.

KODIFIKASI DATA : W3,B

Identitas Data

Narasumber : Asfi (N)

94
Alamat : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan Sungai
Pinang Dalam Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Sumber Data : Orang (Penata Musik)

Teknik Pengumpulan Data : Wawancara

Waktu : Sabtu, 14 November 2014

Tema : Mengetahui Musik Tradisional Kreasi

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Salam Pembuka N : Yang mana dulu nih? -


P : Pokoknya ceritain dulu gambaran umumnya,
pertama perkenalkan dulu namanya sapa?
N : Namaku Asfi, panjangnya Asfian Nur
2. Makna Dalam P : Terus nama musik ini apa? Dalam setiap lagu
N : jadi yang kami bawakan itu dari dayak benuaq
Lagu Ilining P : ini gambaran umumnya gimana sih cerita akan pasti akan
tentang lagu ini gitu?
Kaholo N : jadi tadi lagu ini menceritakan tentang memiliki makna
leluhurnya orang benuaq yang turun ke bumi,
turun ke bumi eee lalu mengisahkan banyak tersendiri yang
jejak, dialah orang yang pertama kali
menginjakan kaki di bumi samarinda ini di kota tersirat sehingga
ini. Seniyang kaholo namanya
P : ooo seniyang kaholo pesan yang ingin
N : nama dewa artinya, yang koholo itu nama dewa
itu. Ilining kaholo nama orangnya itu, seniyang disampaikan bisa
itu nama dewanya
terungkap dalam

lirik lagu-lagu.

3. Fungsi dan P : hehe, kira-kira ini udah berapa apa sih ini tuh Di era globalisasi
dibawain disini tuh udah berapa lama gitu atau
Generasi Anggota gimana perkembangannya disini gitu, dalam membuat
N : Jadi gimana?
Sanggar BSBI P : Jadi perkembangan ini dari jaman ke jaman e kesenian tentu sudah
dari tahun ke tahun kan pasti beda ya kan nah
perkembangannya itu apa dari tahun pertama pasti akan terkait
sampai sekarang kesenian ini gitu, khususnya
kesian ini?

95
P2 : yaa jadi maksudnya ee fungsi kesenian ini dengan komersil
untuk apa, pertama kali dilakuin untuk apa terus
sekarang untu apa, pastinya beda dong dengan atau hal finansial.
sekarang
N : Jadi kami mengikuti event setiap tahun sekali
namanya event festifal kemilau seni budaya
benua etam. Jadi itu ee kami diminta mewakili
kabupaten atau kota Samarinda untuk mengikuti
ajang festifal, tapi bukan festifal tapi lomba
namanya aja yang festifal tapi dia lomba,
peringkat satu dua tiga. Ini sekarang kemilau
yang ke tujuh kami ikut terus selama festifal.
Terus dari sanggar saya sendiri itu beberapa kali
ganti penari ganti pemusik juga udah tiga
generasi nih pemusik ini sekarang generasi ke
tiga.
4. Generasi di P : Ini generasi yang muda-muda gitu ya, jadi ada -
yang lebih tua-tua, engga?
Sanggar BSBI N : Baru, kalau dibilang muda saya juga lebih
muda dari mereka, mereka tua-tua semua, yang
itu tua yang ini tua, tua-tua semua hahaha
P : Kalau ka Asfi sendiri generasi ke berapa,
pertama?
N : Pertama, hmm menang banyak
P : pertama samapai generasi ke tiga gitu
5. Ungkapan Lagu P2 : Boleh diceritain ga musik yang tadi dimainin Bahasa adalah
apa aja, terus itu tuh ungkapannya untuk apa,
Ilining Kaholo dan bahasanya pun kita g ngerti nih simbol untuk
N : iya jadi itu tadi dari bahasa, lirik lagunya dari
Alat Musik bahasa benuaq benuaq eheng. Musiknya itu berkomunikasi
menceritakan tentang mengenang leluhur untuk
mengenang, mengenang turunnya ilining begitu pula lagu mau
kaholo. Mereka masyarakat dayak benuaq itu
bergembira menyambut ee bergembira dengan bahasa
mengenang turunnya seniyang ilining kaholo.
Kalau alat musik yang dipakai ini ada apapun, tetap intinya
kelentangan dari daerah benuaq, kalau itu
sampe’ atau sape’ untuk simbol

berkomunikasi

dimana dengan cara

96
menuangkan kata-

kata yang diiringi

oleh iringan musik

yang selaras.

6. Alat Musik Sampe’ P : Yang mana? Ooh itu sampe’ -


N : Terserah mau nulisnya gimana mau sampe’
atau sape’
P : Sampe koma atas atau gimana?
N : Pake tanda petik kalau pake k jadi sampek
hahah
7. Nada Diatonik dan P : ini ada berapa buah yang dimainin? Data tersebut
N : kalau yang aslinya ini cuma 6, nadanya mulai
Alat Musik dari sini dari kiri (sambil memainkan) la do re mengingatkan
mi sol la
P : La do re mi sol la. Ini kelenyang kembali dengan
N : ada juga sebagian dari dayak benuaq dimulai
dari nada do, do re mi sol la do jadi lagunya mata kuliah
pentatonik
P : kalau lagu tadi dimulai dari la? pengetahuan tari dan
N : Iya cuman saya mainnya eee diatonik bukan
pentatonik, hmm tau kan diatonik mainnya kaya iringan tari dengan
piano do re mi fa so la si do saya tambahin
bukan lagi pentatonik cuman nada yang belajar nada-nada
dihasilkan tadi idium-idium nya tetap
menggunakan nada tangga nada pentatonik skill. diatonik dan
Sedangkan sampe’ atau sape’ asalnya dari
enyah, dayak enyah. Sedangkan musik yang pentatonik.
barusan kami bawakan berasal dari dayak enyah,
sampe’ itu hanyalah melodi pendukung cuman
penambah biar rame karena di dayak benuaq
tidak memiliki sampe’. Dayak benuaq itu dia
lebih ke perkusi lebih ke ya lebih ke perkusi ee
diovon emm main gong main rentangan bonang
kalo dijawa namanya
8. Alat Musik, Dayak P : iya -
N : nah dia lebih ke alat musik perahi
Benuaq dan Dayak P : apa namanya? Perahi ?yang gendang itu? kaya
bedug kecil ya ?
Tunjung N : bukan, dia suaranya memang kaya bedug tapi
besar dia panjangnya bisa 3m kaya rotan

97
diameternya 30 cm itu orang dayak benuaq
P : Itu aslinya benuaq?
N : Asli dari tunjung dan benuaq, karena tunjung
dan benuaq itu sosialnya sama adat dan
budayanya sama, bedanya cuman status strata
sosialnya dia beda itu yang pertama, yang kedua
tingkat kerumitan dari dia mengolah baju apa ya
kecerdasannya dia lebih maju dayak benuaq
dibanding dayak tunjung
9. Kain Ulaq Doyo P : Lebih kreatif lah -
N : Iya Dayak benuaq dia memiliki kain yang
Dayak Benuaq bernama ulaq doyo sedangkan dari dayak
tunjung dia tidak memiliki kain yang bernama
ulaq doyo.
P : Ulaq Doyo ?
N : Ulaq Doyo. Ulaq Doyo itu unik warnanya
warna warni gitu
10. Bulu Enggang P : itu selanjutnya apa tuh yang itu ? -
N : oh kalau alat yang ini kreasi semua. Kalau
dayak tunjung eh dayak kenyah, kayan, bahau,
eheng dan lain-lain dia itu lebih ke manik-manik
bajunya lebih ke bulu-bulu, kalau dayak tunjung
dan benuaq dia tidak pakai bulu-bulu, dia pakai
bulu juga cuman dia lebih banyak menggunakan
bulu dewa namanya. Bulu dewa itu bulu merak
utan. Kalau orang kenyah dayak kenyah, bahau,
kayan banyak menggunakan bulu
P : Bulu ayam.. maaf
N : Bulu enggang, burung enggang. Kalau orang
dayak menyebutnya burung tingang ee nama
ilmiahnya burung rangkong
P : Rangkong ?
N : ee bukan bukan nama ilmiah sebutan daerahnya
burung rangkong burung burung cirang macem-
macem. Yak kalau bahasa dayak kami disini
burung tingang macem-macem
11. Yayasana BSBI P : ini yang punya yayasan ini sapa ? -
N : kebetulan ayah saya sendiri
atau Sanggar BSBI P : oohh.. bapak siapa namanya ?
N : Asrani
P : oo Bapak asrani. Ini udah kemana-mana ya
sanggar ini ya?

98
N : kemana-mana gimana ?
P : prestasinya udah kemana-mana itu banyak foto-
fotonya tuh kan
N : oh ini cuma nampil biasa
P : ooh nampil biasa, undangan atau gimana gitu ?
N : Yaa gitu deh nampil biasa
P : emang sengaja dikolaborasiin sama tari ya ?
N : ya disini di yayasan bina seni budaya kaltim ini
banyak difisi, ada difisi ensambel yang tadi
barusan, ada difisi musik band musik band nya
itu keroncong tingkilan namanya. Ee iramanya
irama keroncong tapi alunan melodinya ee kutai,
sama ritmisnya ketipung kutai gayanya gaya
kutai, yang barusan itu ensambel band nya itu
tingkilan. Terus difisinya itu baru musik ya,
difisi tari ada mereka
12. Binaan Tari dalam P : tarinya ada apa aja di sini ? itu kan tulisannya -
tari daerah itu khusus kaliamntan aja atau
Sanggar BSBI bagaimana ?
N : Tari daerahnya itu maksudnya tari kaltim yang
kami bisa baru dayak dan disini gaya kaltim itu
ada 3 pilar. Yang pertama budaya pesisir,
budaya pesisir itu kan melayu terus budaya
pedaleman, sama budaya keraton. Keraton kutai
dia miliki khas kesenian yang sama seperti jogja
ada gambyong seperti solo, tari kanjar kanjur
kalau disana namanya ganjar ganjur disini
kanjar kanjur kanjar laki kanjar bini bedanya
sedikit. Ibaratnya di solo dan joga itu ganjar
ganjur tariannya lebih rumit kalau disini dia
lebih mudah lebih disederhanakan di kutai
13. Ilining Kaholo P : ini namanya apa ? -
N : ee ilining kah olo, artinya turunnya ning kah
olo. Disini dayak cuman satu orang yang tadi
yang main itu sebagiannya ada yang kutai ada
yang banjar
14. Asal daerah P : itu suku dayak asli itu dia atau gimana ? -
N : iya dayak asli yang main barusan tadi
pemusik P : yang ono yang oake baju merah itu ya ?
N : iya
P : kalau asfi ?
N : saya kutai
15. Perbedaan daya P : oo kutai, kutai sama dayak apa bedanya ? -
N : jadi gini banjar sama kutai itu fisiknya sama

99
dengan kutai dan dengan dayak, budaya mereka sama dengan
dayak berburu, meramu ee ya itu dayak dan
banjar kutai sama. Cuman yang beda apanya ya,
keyakinan aja kali yang beda kutai dan banjar
sudah berubah keyakinan jadi islam
P : kalau dayak masih percaya animisme
dinamisme ?
N : ee gimana yaa kutai dan banjar dulu
mempercayai meyakini bahwa ee dia menghindu
ibaratnya masih meyembah ee bebatuan ya
dinamisme pepohonan sama anismis eedia lebih
kalau apa-apa harus ijin nenek moyang. Kutai
dayak banjar sama dulu walaupun mereka
sekarang dayak rata-rata memeluk agama kristen
dan katolik tapi mereka tetap ibaratnya
keharingan itu tidak lepas
P : Keharingan itu apa?
N : Keharingan itu agama kepercayaan nenek
moyang ee kepercayaan nenek moyang bukan
agama keharingan itu
16. Kebisaan P : ini kakak sendiri bisa cukup musik aja gitu -
N : jangan panggil kakak, panggil asfi aja
Narasumber P : ya asfi, itu bisa musik aja atau bisa nari juga
gitu atau gimana?
N : saya bisa nari cuman kita pasti manusia ada
kapasitasnya kan
P : iya
N : lebih menyukai jalur mana bisa nari bisa lukis
bisa musik bisa teater tapi pasti kita memilih
salah satu, saya lebih menyukai musik
P : asfi sendiri belajar musik dar umur berapa ?
N : dari 2 SD
P : aaaa itu disuruh atau emang pengen atau tadinya
disuruh sama bapak atau ikut-ikut doang?
N : ikut-ikut doang karena sering liat om-om main
musik nari
17. Fungsi kesenian P : ini tadi yang kesenian ensambel ini nyanyian Fungsi komersil
rakyatnya khusus untuk kerohanian atau gimana
ensambel ? lebih diutamakan
N : Bukan , ini sudah fungsinya untuk seni
pertunjukan untuk hiburan bukan dari seni ke karena adanya
seni tapi dari seni ke entertain dikemas memang
untuk hiburan fungsinya. Oia boleh nanya ga perkembangan
teman-teman dari jurusan apa aja ya

100
jaman.

18. Penutup P : kita khusus dari jurusan pendidikan seni tari -


dari universitas negeri jakarta
N : semuanya ?
P : iya kita semua satu angkatan
N : Berapa orang ?
P : 57. Kalau begitu cukup sampai disini aja kali ya
makasih banget nih atas informasinya mungkin
lain kali kita bisa berjumpa lagi

KODIFIKASI DATA : W4,C

Identitas Data

Narasumber : Maria Eka (I)

Alamat : Jl. Siti Aisyah Gg Teluk Lerong Kec. Mahakam


Ulu Kota Samarinda

Sumber Data : Orang (Keturunan Dayak Tunjung)

Teknik Pengumpulan Data : Wawancara

Waktu : Sabtu, 15 November 2014

Tema : Jenis Tari Beliant

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Salam Pembuka N : kaka namanya siapa ya ? -


P : nama saya Maria Eka
2. Tari Beliant P : emm mau tanya tentang sejarah atau Tari beliant dikenal
pengetahuan tentang tari belian itu sendiri ?
sebagai ritual
N : tari belian itu sebenarnya untuk ini sih ya ee
penyembuhan,
ritus pengobatan, jadi ada juga tingkatan-
tingkatannya itu yang namanya saya ga tahu, tapi namun ternyata tidak

101
secara umum itu untuk tarian pengobatan. Ada juga hanya sebagai ritual
kalau untuk dayak bahao untuk pemberian nama
penyembuhan, ada
pada bayi gitu kan nah belian juga ada. Melas
juga sebagai ritual
namanya kalau untuk bayi yang baru lahir
istilahnya untuk mengenalkan sama dunia ini loh mengenalkan bayi
ada bayi baru lahir namanya melas, ee kalau belian
yang baru lahir dsb.
itu untuk ritus pengbatan. Macem-macem juga itu
namanya macem-macem juga sebenernya ini
digunakan untuk apa untuk apa
3. Macam-macam tari P : kan katanya kalau belian ada beberapa macam, Gerak beliant sentio
ada perbedaan atau gimana ?
beliant seperti gerakan sufi
N : kalau perbedaannya kan belian itu ada belian
dari Arab.
bawo, ada sentio apalagi ya, yang saya tahu Cuma
dua itu sih. Soalnya itu dua yang yang apa ya lebih
umum lah orang tahu, kalau melas itu yang untuk
istilahnya untuk bayi baru lahir. Tari belian dibagi
menjadi 2 , yaitu :
1. Belian bawo : berputar dengan
memainkan musik (bunyi ditangan)
dengan menggunakan gelang besi di
tangannya.
2. Belian sentio : berputar mengikuti
iringan atau instrumen musik, musiknya
dari pelan ke cepat. Makin cepat
perputarannya makin membuat penari
hilang kesadaran.
Perbedaan belian bawo dengan belian sentio yaitu
pada bahasa mantra, belian bawo menggunakan
bahasa tunjung dan belian sentio menggunakan

102
bahasa benuaq.Upacara belian dilakukan dirumah
mereka masing-masing atas permintaan dari
keluarga itu sendiri.Pemimpin ritual tari upacara
belian tersebut disebutpabalian. Pabalian itu
nantinya yang akan berdialog dengan alam-alam
gaib. Pemanggilan roh tergantung dengan roh yang
menyertai si pabalian ini. Pabalian yang
memelihara roh jahat biasanya meminta tumbal
darah hewan untuk transaksi proses penyembuhan
dana pabalian yang memelihara roh baik biasanya
jarang meminta tumbal, terkadng meminta darah
manusia juga. Sebelum melakukan proses
penyembuhan h-roh akan bertanya terlebih dahulu
ingin sembuh, cacat, atau mati namun dengan
syarat-syarat tertentu juga.
4. Tempat upacara P : itu biasanya tari belian harus dilakukan didalam Berbeda dengan
rumah atau gimana ka?
tari beliant upacara ritual
N : iya, Upacara belian diadakan di dalam rumah,
lainnya, ritual ini
namun orang luar tidak boleh masuk karena bukan
untuk dipertontonkan. Orang yang sakit selalu tidak dipertontonkan
dibawa keruang tengah untuk diobati.
dan dilaksanakan

didalam ruangan

bukan di arena.

5. Sesajian dalam tari P : sesajian yang biasa dipake apa ka? Sesaji tak beda jauh
N : Sesajian yang ada pada saat upacara :
beliant dengan sesaji ritual
1. Sesajian, seperti ( beras kuning, beras
yang ada di pulau
merah, dan beras putih)
2. Jenis kue tradisional

103
3. Ayam beberapa ekor, dan sesaji lainnya Jawa.
tergantung permintaan belian itu sendiri.
6. Perbedaan kostum P : hmm kalau boleh tahu kostum yang digunakan -
baik laki-laki sama perempuan itu ada bedanya gak
penari laki-laki dan
ka?
perempuan
N : bedanya cuman sedikit. Kostum yang
dikenakan untuk laki-laki itu menggunakan Ketau,
rok payung yang lebar itu ada ukir-ukiran yang
mempunyai makna tentang tumbuhan dan hewan,
lalu janur ( mandau) dia itu daun kuning dimana
mandau sebagai perang mempunyai arti kepada
leluhur tentang sakit yang diderita.Kostum yang
dikenakan untuk perempuan tidak jauh berbeda
kebaya kutu baru dan ketau
7. Musik pada tari P : Musik apa saja yang diguanakan pada saat -
mengirngi tari belian?
beliant
N : emm musiknya itu ada kelentangan.
Kelentangan itu sejenis bonang, tahu kan? Tapi dia
bentuknya memanjang. Lalu ada gendang, namnya
kratuk dan perahi, trus gong biasa gong nya gitu
8. Gerak pada tari P : itu gerakannya Cuma berputar aja atau ada yang -
lain?
beliant
N : Gerakan dari tari belian itu sendiri selalu
memulai dari kanan dengan menggunakan satu
ragam gerak yang di ulang-ulang yaitu ngelawai.
Ngelawai merupakan gerakan tangan kesamping
kanan-kiri dan atas bawah yang dilakukan
berulang-ulang mengikuti ritme iringan musik.
9. Tata rias tari P : Biasanya rias yang diguanakan itu seperti apa Seperti halnya pada

104
beliant kak ? tari yang berasal dari
N : Tata rias yang biasa digunakan dalam tari
Papua dengan badan
belian yaitu, dibadan memakain kapur (bergaris-
yang dicoret dengan
garis) yang mempunyai arti sebagai cahaya. Namun
sekarang memakai body painting karena itu lebih yang berwarna putih
ringan dikulit dan tidak membuat panas dikulit.
biasanya.

10. Persiapan sebelum P : Apa saja gitu yang harus dilakukan atau -
persiapan apa saja sebelum upacara ritual tari
upacara beliant
belian ini ?
N : Menyiapkan sesaji, 1 minggu sebelumnya
menyiapkan doa-doa, memanggil pemeliatn (
dokter ), proses penyembuhan. Upacara akan terus
berlanjut jika pasien belum sembuh total.

KODIFIKASI DATA: W5,D

Identitas Data

Narasumber : Asrani (N1)


Asfi (N2)
Purnomo (N3)

105
Alamat : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan Sungai
Pinang Dalam Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Sumber Data : Orang (Pembina Yayasan Bina Seni Budaya
Indonesia)
Teknik Pengumpulan Data : Wawancara
Waktu : Sabtu, 16 November 2014
Tema : Mengenal yayasan bina seni budaya Indonesia
Peneliti : Dosen Pembimbing dan Mahasiswa/Mahasiswi
Seni Tari UNJ (P)

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Salam Pembuka N : Kok bisa lesensinya kemari, padahal Saat itu terlihat
banyak dedengkot atau tokoh atau suku bagaimana pak asrani
karanganah yang ada di kalimantan timur mencari maksud yang
tapi disbudpar mengapa melesensi atau sebenarnya akan
mendisposisikan kemari karna yakin ini kehadiran mahasiswa
sangat muda saya dirikan baru tahun 92, ya UNJ Seni Tari di
kan. Mungkin saja ade-ade belom lahir, Sanggar-nya.
kebetulan saya belom tahu nama beliau
mohon maaf. Untuk lebih rinci,
menjelaskan kepada kami apa maksud dan Dan para anggota
tujuan ibu dengan anak UNJ, ade-ade ini sanggar yang terlihat
yang bersilaturahim atau bersilaturahmi mengangguk-
kesini apakah berbentuk mau tahu keritan ngangguk menyatakan
kami, apakah mau tahu kegiatannya daerah. kebenaran akan
Cukup rumit menarik pada umum, keadaan yang ada di
kemudian teman-teman yang dibutuhkan 3 sanggar tersebut.
orang sudah menyaksikan kesenian-
kesenian tradisional kreasi yang publisnya
tau yang buat adalah 70 persen keaslian
kenapa keinginan itu muncul, 30 persen
eeee ini 30 persen sudah dimodifikasi alias
kreasi, jadi kawan-kawan ini hendak ingin
tahu, tolong sambil makan ya, disitu tidak
ada do’a tapi kalo dari sampean ada acara

106
silahkan dibuka dengan do’a boleh. Saya
hanya mengantarkan aja ini, nanti dari
pihak akan menjelaskan yang bersangkutan
.....ee diberi kesempatan. Oleh dari itu kami
ingin tahu maksud dan tujuan daripada mba
noni dan kawan-kawan, ada juga yang
ajeng namanya kalo gak salah, angkat
tangan ajeng.Angkat tangan ajeng. Nah ini
juga ini juga angkat tangan ajeng, coba nah
ini ajeng juga, nah ini ovisial, ovisial
kemaren juara ini, ni ni gak boleh seperti
ini ya. Lain kali kalo menang kemaren
jangan diliat-liatkan seperti ini, ini
namanya ria. Kalo dalam bahasa kami saya
ria itu bangga diri, nah fakirnya muncul
kan. Kami juara loh, nah biar orang jakarta
lihat. Tetapi kali ini mau sukuran, mau
sukuran dalam arti apa, mengundang
kerabat-kerabat yang diundang, mungkin
kami kejakarta desember baca do’a selamat
di sanggar ini tanggal 4 tanggal 5 untuk
mensyukuri keimanan emm mungkin sekali
lagi. Saya kira itu mudah-mudahan dari
pihak univer sitas negri jakarta bisa
menyampaikan tentang yang akan
disampaikan apa yang dimaksud mungkin
dari ibu dosen ... disini ada penata musik
kebetulan dia fotokopi saya, ristiano tapi
orangnya masih dibandung, ee kemudian
ada penata tari, ni yang kemarin juara baru
satu kali menata, 1 kali langsung menang.
Sebetulnya ada 3 koreografer karya
semuanya ikut bayar baik musik atau tari
tapi sudah 4 tahun dimana dia yang nata
sudah saya lepas. Gitu saya inget ee tidak
cemburu lagi tentu saat saya sama pacar-
pacar saya dulu. Nah itu mantan pacar saya
tuh, mantan kekasih yang sekarang sudah

107
jadi sudah jadi istri (istrinya: halo semua,
lambai dong tangannya) kemudian disana
ada penari terbaik tahun 2014, mana
orangnya nah itu, sebenernya gak juara tapi
karna pesertanya sedikit jadi juarakan.

Eee mudah-mudahan gak ada permintaan


untuk untuk mentas ya, kalo mentas
terpaksa harus ..siapa tau ada yang mau ...
namanya hudoq, nah terakhir eee saya
bawa kira-kira yang saya ciptakan 5 M atau
4 M kurang lebih. 4 M itu maksudnya
bukan harganya saya bikin sendiri saya
bawa sendiri, anggota masih belum ada
belum masuk, setelah ada ini barulah
mereka masuk eeee ... 4 M itu maksudnya
4 kali minjam bu, haha di bank, minjem 30
juta 50 juta SK pegawai negeri nahh. Yang
pertama 3 taun yang lebih kedua kedua
sekian taun. Eeeee kalo begitu mudah-
mudahan eee kawan-kawan yang dari
jakarta menanyakan tidak ada niate
....pembagian hadiah-hadiah eee lomba
pawai lomba apa. Dan eee alhmdulillah
kawan-kawan sudah melaksanakan tugas-
tugasnya negri paman sam, eropa, eee oleh
sebab itu kita mensyukurinya.Awalnya
saya tuh di tetapkan pegawai negeri
mensyukurinya ya ini karyawan bukan dari
bukan akademik. ... PDU ... pernah
ditugaskan 6 bulan diluar...itulah modal
saya untuk mengajarkan kawan-kawan.
Turnamen yang lama dari kantor ke kantor
dari kota ke kota. Nah ini juga saat-saat
mengamen, pegawai negeri setelah itu
belakangnya mengamen tiap minggu main
keyboard, televron.Pak mein telvron
tanggal sekian. Pak main stinki, wah stinki
itu lagu musik daerah campur sari

108
kalimantan timur. Pak nari tanggal sekian,
nah yang ini baru selesai kemilau sudah
ada telvon.4 kali yang juara pesisir tampil
dirumah jabatan, gubernur nah besok besok
malam sampean sudah pulang. Rabu sudah
pulang ya, kalo belom saya undang, saya
kasih makan disana prasmanan.... Baik ee
panjang lebar itulah tadi saya ungkapkan,
sekali lagi ndak boleh seperti itu lagi
temen-temen ini ria namanya, ee temen-
temen sudah liat kalo kita menang nanti,
bayangkan tadi malem horee mahasiswa
jakarta kesebutkan namanya biar dekat.
Siapa yang siapa yang menikmati
kedatangan anda, yang pertama tiket, orang
tiket uang, kemudian orang-orang
samarinda, tentu transport lokalnya, anda
makan diwarung mana-mana yang
menikmati banyak. Kemudian itulah tekad
kami mendapatkan arong termasuk dari
budak dari jakarta, budak jakarta ya seperti
itu kita kompak, ayo kamu cium-cium
tangan supaya sana juga menikmati uang-
uang jakarta. Iyakan .tapi sering si ya
begitu 50 orang.... nah itu merupakan tugas
dinas pariwisata untuk menyambut...
segeralah ini mungkin ada acara khusus
dari temen-temen segera dimulai
..dipersilahkan untuk kepengurusan untuk
memulai sesuai waktunyanya.

P1 : Terimakasih pak asrani untuk


menanggapi, assalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh. Ya selamat
pagi salam sejahtera untuk kita semua, ya
pak asrani, ibu kemuadian temen-temen eee
sanggar bina seni budaya kalimantan timur,
ee kami dari jurusan seni tari, Universitas
Negeri Jakarta eee bertamu kee sanggar ini

109
dengan tujuan untuk melakukan latihan
penelitian bapak. Tidak semacem-macem
sanggar semua, ee saya nursilah namanya
saya adalah dosen dari eee para mahasiswa
jurusan seni tari yang eee memimpin
kegiatan ini dari jakarta. Tujuan kami
kesini adalah untuk mengetahui bagaimana
aktifiktas berkesenian khususnya seni tari
dan khususnya latihan dilakukan di sanggar
seni B yang dipimpin oleh pak asrani yang
dilakukan oleh temen-temen sanggar
semuanya.Kami eee kesini berada dibawah
naungan mata kuliah jadi ada dua mata
kuliah yang eee menugasi para mahasiswa
dari Universitas Negeri Jakarta yaitu
praktek penelitian dari mata kuliah
antropologi tari dan folklor. Sedikit
informasi bahwa untuk antropologi tari itu.

2. Kesenian N1 : eeeh singkat waktu mungkin, apa yang Terlihat pak asrani
Kalimantan diinginkan oleh teman- teman ini ya ibu yang sedang
Timur nursilah mengatakan sukur-sukur kalian menceritakan dengan
eemm geraan-geraan tarung, saya pikir lantang tapi tidak
sama sama semua, bahkan kita belajarnya yakin, bahwa apa
dipulau jawa ya. Mana contohnya nah yang diceritakannya
kalimantan timur itu terjadi dari 3 pilar, itu belum sepenuhnya
bahkan sekarang jadi 4 pilar kekuatan benar.
budaya kalimantan timur. Pilar 1 adalah
kebudayaan atau menyangkut disit, pilar
ke2 keraton kebudayaan keraton kebudian
keraton dan pilar ke3 adalah kebudayaan
pedalaman, jadi pesisir, keraton dan
pedalaman adalah pilar ke4 itu tadi sudah
menyembutkan 4 yaitu etnis-etnis yang ada
dikota ini semua menjadi eekempat kotan
contohnya yaitu ada etnis buton,apa ee
seluruh indonesia ada termasuk
warowambe juga ada. Jadi tuh ya pilar
keempat etnis-etnis ya. Nah tentu sama

110
mungkin eee kita ketahui bersama bahwa
cabang seni itu ada 4 yang paling besar
yang tidak bisa kita hindari ee ... satu
cabang seni musik, cabang seni tari, cabang
act act cabanng drama kan teater. Nah itu
itu yang tidak boleh eee harus seimbang
maksudnya.Kata tari saya paling tua
padahal kata musik saya. Bergerak dulu
baru suara..... gerak dan suara. Ada dulu
apa namanya ada dulu apa namanya lingka-
lingka dulu. Jadi 4 cabang seni besar itu
ternyata sama tidak boleh kita
kesampingkan nah dengan 4 pilar itu tadi
menyikapi. Kemudian untuk tektuman
yang kami apa langkahkan disini sudah
mempunyai kreasi tetapi kami tidak
meninggalkan asli. Mana aslinya nanti bisa
dicontohkan, contoh saja misalkan kita
menggarap tari pedalaman. Saya minta mas
pur tolong ee tari pedalaman untuk gaya
babi. Coba langsung saja mas pur berdiri.
Ada hudoq yang sikap buaya nah tiga tiga
empat dungtoptoptoptop top top babi yaa,
halo-halo dengarkan dulu kalo takut lihat
bawah aja ya, kalo dijawa tuh gak punya
marga kalo di kalimantan jongpahan. Eee
pengata yang masih mengkal itu namanya
mengkal itu belum masak iyahh tapi
mengkal udah dipercayain yaa artinya
bagus, dia malu pertama, kedua suka
diprotes ituh.... silahkan 3 detik atau 4 detik
nah seniman itu sendiri. Sekarang gaya
burung aa, hudoq hudoq. Ada hudoq
topeng burung. Coba dungtoptoptoptop top
top ooooowwww uuuuwwwuk aaa coba
coba cukup cukup dari dua ini itu
pedalaman ya Kami menggagarap
pedalaman dengan cara-cara itu tapi kami

111
gabungkan dengan yang lain sehingga ee
termunculah motif , eee kami tidak berhak
ijin karna ada yang lebih berhak tetapi isi
perutnya pak bayondong doktor profesor
bayondong itu terkenal dengan yang
namanya maharang apa eee sudah ya. Aaa
tolong dibagikan. Isi perutnya hudoq kutai
barat tuh bahau sudah ada dengan teman-
teman kemarin dikopi itu. Ada tahap satu
yang datang saya bawa ikan mau masak,
saya bukan liah eee saya bukan liah udah
saya tolak dan tahap kedua mencari saya
tapi saya bilang saya mau masak terimalah
sama dia, ara ... ara ... ada ara ..ajeng
..ajeng ..aaa nanti kalo itu hudoq isi
perutnya hampir 90 persen sudah masuk ke
teman-teman, perkembangannya,
bagaimana metodologinya, dan sebagainya,
cara penulisannya. Geraannya sedikit kita
liatkan, saya rasa tau semua.sudah ada arti
hudoq dan segi geraannya. Sekarang kami
sudah menggarap tari pesisir karna pesisir
yang dibumingkan dan saya otomatis
berkaitan agar penyelenggara dengan untuk
itu karna islami kan, islami itu kebudayaan
yang dipengaruhi oleh budaya
budiyapalapu. Mana dia positif antara lain :
Ya rosullallah bumpang bumpang
dudumpang dimiliki hadroh, kasidah,
rebanaan kemudian bismillahitawakalta
dengan nama Allah tuhan samasta. Hari ini
kita kedatangan tamu dari jakarta, besok
lusa kita bercanda. Bersajak a-a-a boleh
bersajak ab-ab dan seterusnya, yakan nah
itu salah satu kesenian robetutul ya.
Berkata atau berpantun kalo di..ni
jugaberpatun ada sering-sering makan
kedongdong tatap saya dong. Kalo pantun

112
jaman dulu tuh lengkap. Kemudian nah
selain itu juga ada yang namanya papega
yang dangdut itu tapi tetep aja jepen
muslim dilihat dari Mungkin ya rosulallah
salamun alaik, itu bahwa bagian dari
kehidupan muslim. Termasuk puisi itu
dikit.Jadi banyak itu pilar-pilar seni,
keraton dan pedalaman.Nah keratonnya
kami tidak berani mengganggu gugat tetapi
saya pernah mee mengiringi tari keraton itu
di Australi itu tari Ganjar-ganjur ganjar-
ganjur. Keraton yang tidak disuplay
kenegara yang terluas di Kalimantan
Timur, itu dia belajar berpuluh-puluh tahun
kepulau jawa, ilmu pengetahuan, adat
istiadat termasuk budaya, nah kalo anda
ketenggarong masuk keraton di depan itu
sudah ada gamelan jawa seperangkat bukan
100 persen tapi 1000 persen, mulai gende,
saron ya kan bonang, dan yang lain-lain
gong apa demung bagai kempul ya kan
lengkap dia. 1000 persen gamelan jawa,
mengapa kalo kenapa gampang, kenapa bu
kan tapi kalo mengapa jawabnya banyak
karena raja kita belajat ke jawa adat
istiadat, belajar sopan santun, belajar ilmu
pengetahuan termasuk juga seni budaya,
akhirnya dibawlaah seperangkat itu jadi
kebudayaan kutai, nah cuman judul
tariannya diubah kalo dikenal gambyong,
golek dan sebagainya dirubah jadi ganjar-
ganjur tadi. Sebenernya saya tidak hak
untuk menjelaskan itu karena darah biru
yang berhak, kemudian dikedalaman ada
tari kebudayaan kaya upacara belian, belian
itu terdiri dari belian dadap, belian sentiu,
belian itu upacara adat, upacara itu ada
ritual, ritual itu adalah pengobatan yang

113
seharusnya tidak boleh dipertontonkan tapi
dengan proses waktu eee ada yang
menyampaikan sna-sana ada upacara,
upacara pengobatan. Lama-lama
diinformasikan diinformasikan akhirnya
menjadi pertontonan, kalo sekarang belian
dibelikan. Tolong tampilkan belian didepan
gubernur karena ada tamu mentri, karna
duit tampilah dia, lama-lama tampil tampil
tampil menjadi pertunjukan ada yang keras
protes protes protes jangan itu bahaya itu
ritual kita tapi ya sepuh sepuh yang lain itu
kan gerak yang namanya tari itukan gerak.
Apalagi dibuat komposisi menjadi indah,
dibuat level, level yang lantai bolehlah
level rendah level apa level kebawah level
keatas yakan dalam tarikan jelas. Kadang-
kadang level ada 10, level ada 3 macam
misalnya, nah itulah modal kita untuk
komposisikan banget ya kan. Oleh sebab
itu ternyata upacara belian dipertontonkan.
Dari ritual dirahasiakan dilembah dan
tersembunyi untuk menghilang santet dan
sebagainya sekarang kok malah terangkat
keperukaan malah narinya di AC kan, apa
dengan itu ada apa dengan itu ?nah ini PR
bagi kita bersama untuk menanyakan
kepada yang berhak.

Disini ada 19 anak suku 19 anak suku yang


dimiiki oleh dayak, belum kutai banyak
lagi nah itu. Nah sekarang selain upacara
adat ada hudoq tadi ada ritual pengobatan
apa mengusir mengusir hama ya,untuk ini
mengusir ini, untuk babi mengusir babi,
buaya, burung macam-macam ya.
Perkembangannya kalo mau
antropologinya silahkan dibaca itu.Sebab
saya menelitinya lewat pak bayon juga dan

114
beberapa tokoh gudoq yang aada orang
tanah hulu.Saya tinggal merapihkan
tulisannya itu tulisan beliau juga. Jakarta
meminta kepada saya 20 judul buku the
history namanya, 20 judul kesenian
kalimantan timur untuk tahap satu,
mungkin ada 2 300 kesenian yang belom
tertulis ada tapi ditaman budaya ada.

3. Tari Jepen P2 : eee mau nanya sama bapaknya mungkin


ya. Kita mau menyakan tentang tari jepen,
kemarin itu kita udah ketemu sama ibu
dinas pariwisata dan budaya dikartanegara
yaitu ibu sri ukar. Kata ibu sri sendriri itu
tari jepen itu sendiri emang bener-bener
asli kutai bukan eee tari japin, sedangkan
dari sumber yang kita ketahui ka via, ka
pur, pa jembi, pak danti pak danwi itu kita
mendapatkan informasi yang berbeda
dengan ibu sri itu yaitu katanya jepen itu
memang dari japin tapi eee untuk
gerakannya sendiri memang yang dari
kalimantan itu katanya memang berbeda
dengan japin dari budaya melayu. Nah itu
perbedaannya itu kita masih
bingung,sebenernya itu yang bener yang
mana ?

N1 : Saya juga tidak bisa menjawab pasti ya


tapi yang jelas yang saya ketahui, eemm ee
kebudayaan suku itu memang mayoritas
dipengaruhi oleh ... apakah kalimantan sendiri
punya kepercayaan islam yang sama kan gak
mungkin mentok danum, tau apa itu danum ?
danum itu gambus. Itu sudah sangat jelas
ketika kita melihat gambus itu besar. Turunan
orang sana nikah sama orang sini. Tapi saya

115
masih kurang yakin kalo jepen itu milik
kalimantan sendiri. Ternyata di telusuri orang-
orang jaman dlu menyebarkan lewat berpantu,
bernyanyi. Lama kelamaan diubah menjadi
pusaka ada orang kawin dengan orang nenek
moyang kita. Lalu dibuat tatrian-tarian.Yang
tadinya jepen atau japin itu gerakannya maju
mundur maju mundur itu dibuat kreasi bahkan
mungkin geraknnya disederhanakan. Jepen
sialal, jepen silali. Karena kita selalu membuat
jepen yang baru-baru. Mungkin aja jepen yang
sekarang beberapa tahun kemudian akan jadi
milik yang lain kan kita tidak tahu. Coba pur
tolong dijelasi.

P2 : berarti tari jepen itu eee memiliki


pakemnya ya dari segi gerak, segi kostum
sama musiknya, jadi ada pakemnya ya pak.

N1 : iyah udah ada pakemnya, contohnya


pakemnya ya nandak empat, putar tengah
putar tenun tapi banyak pengaruhnya.
Mungkin didaerah yang lain memiliki
nama yang berbeda. Namanya aja
contohnya kalo dijawa gatu tiwun, disini
tuh apa namanya yang buat tiwun jitung
disana pilu disini pilus. Silahkan masih ada
?nah silahkan. Leo tadi ya. Sabar mas leo
ya memang cowo sedikit itu banyak
godaan.

N1 : pokoknya pakem jepen itu harus ada


lagu, gambus dan ketipung. Apakah puas
jawabannya, kalo belum tanya lagi aja
gapapa. Biar puas gitu.

P3 :ya pak, apakaah tari jepennya itu yang


dibuat pas dulu atau sekarang kalo dulu
apakah ada perubahan. Dari dulu hingga

116
sekarang apakah ada perubahan atau tidak

N1 : seumpamanya begini, saya tidak


mengatakan ada perubahan atau tidak yang
jelas kalo dulunya besar mungkin
temourungnya sekarang mulai mengecil.
Melain menyederhanakan dengan cara
seperti itu. Contohnya gambus besar
dikaltim kok makin kecil-kecil kecil.Jadi
inginnya yang simpel yang praktis, tetapi
yang paling penting itu unik, karena
keunikan itulah yang membuat
mahal.Mungkin itu kira-kira.Ya silahkan
yang lainnya.

4. Tari P3: assalammualaikum wr. Wb. Saya ingin


Persembahan bertanya eee ari hasil wawancara kelompok
saya eee jadi kita dari kelompok satu, berita
lain yang kita dapatkan dari suku dayak
khususya ternyata emang identik dengan
upacara ritual untuk pesembahan, untuk
penyambutan awal tahun ataupun menanam
padi ataupun panen padi. Nah saya ingin
menanyakan disini apakah ada tari
penyambutan untuk eemmm naymbut-
nyambut tamu-tamu penting atau kedutaan
besar yang berpijak pada jepennya jepen
yang khususnya pesisir.Seperti itu pak,
terimakasih.

P3 : jadi pertanyaannya apakah ada tari


penyambutan untuk menyambut tamu
agung atau tamu-tamu penting yang
berpijak pada kesenian jepen khususnya
daerah dari ee pesisir.

N1 : ee terimakasih pertanyaannya bagus, jadi


begini misalkan ada tamu dari luar, orang-
orang penting misalnya dari pihak sana
meminta tari penyambutan. Saya tanya, tari

117
pesisir apa pedalaman, tari pedalaman. Nah
tari pedalaman yang kaya gimana macam
ritual atau penyambutan ritual atau biasa
artinya singkat.Singkat itu misalnya nari
didepan tamu lalu mengantarkan kekorsi
atau dia tinggal duduk baru disambut
dengan tarian. Sudah duduk barulah MC
akan bialang inilah tari penyambutan
kepada bapak menteri. Tari selamat datang
ini berjudul tari sarung samarinda. Nah jadi
untuk menentukan itu tari penyambutan
dari Intronya, misalnya intronya seperti ini
“Selamat datang kami ucapkawan, bapak
ibu lewat sungai mahakam”, yakan nah itu
“Jika salah mohon maafkan, mohon ampun
bapak dan tuan”. Bersajak N . “Hari ini
kami sajikan, untuk para pendatang” nah
banyak dari situlah letak penyambutannya,
judul tarinya mau apa, tergantung ia orang
yang memintanya tak tau. Pak bawain tari
penyambutan pak, saya minta dari daerah
pesisir atau dari pedalaman.Tari pedalaman
itu tari penyambutan sebenernya.Tari
galegong, tari perang, kajang papatai,
kajang pangeng, tari gantar gantar itu untuk
suku tunjung. Kalo kenya ya tari enggang
tari. Berjejerlah wanita menyambut dengan
tari. Tergantung MC, protokol yang
membawa tadi atau dari intronya. Beda
dengan penyambutan secara ritual. Contoh
mntri datang butuh satu ibu, satu bapak,
satu cewe cantik lengkap dengan
kostumnya ya, jepen atau apa, jepen,
yasudah menyiapkan kobokan yang buat
cuci tangan gitu, daun pisang diikat-ikat
lalu kunyit diparut-parut dikasih air segelas
dicampus semua, nanti begitu datang
dihadang dengan payung misalnya dengan

118
tokoh dan cewe cantik tadi memegang
tempurung apa atau kobokan tadi, lalu sang
bapak atau sesepuh tadi mengucapkan
sesuatu seperti hey datuk jangan diganggu
kepada bapak yang datang hari ini. Ingin
ada peresmian gedung sekolah, eee bapak
mentri selamat menikmati hidangan,
silahkan duduk dengan tenang didalam
ruangan.Baru tangannya diambil trus
dikasih air yang ada dalam kobokan tadi.Itu
penyambutan barulah diberi tarian jepen
tadi dan judulnya terserah.Dikatakan tari
penyambutan ya karena saat itu digunakan
untuk penyambutan.Tari apapun yang
dibawakan saat penyambutan ya itulah tari
penyambutan.

P3 : jadi itu pak, tari penyambutannya itu gak


ada pakemnya ya pak. Jadi itu tergantung
pada Mc yang berbicara seperti itu.

KODIFIKASI DATA : W6,E

Identitas Data

Narasumber : Purnomo (N)

119
Alamat : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan Sungai
Pinang Dalam Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Sumber Data : Orang (Penata Tari Belayun)

Teknik Pengumpulan Data : Wawancara

Waktu : Sabtu, 16 November 2014

Tema : Mengetahui asal usul Tari Belayun

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Ide Garapan P : kak aku mau tanya tentang tari belayun kk .. Data tersebut akan

N : iya tanya apa? digunakan peneliti

P : tari belayun itu pijakannya dari mana ya kak? dalam bagian bab 3

N : itu saya dapat dan saya ambil dari samarinda data utama sebagai
sendiri, gimana sich pekerjaan orang-orang
bahan untuk
samarinda dulu pada saat sebelum ada gedung-
gedung tinggi , pekerjaan asli masyarakat itu penelitian ini.
apa, ya yang saya dapatkan bertani, menenun,
nelayan yang saya tuangkan ke tarian

P : kira-kira dapat inspirasi dari mana gerakan itu


kak?

N : saya ambil gerakan itu pekerjaan , misalkan


bertani yang didalamnya ada bercocok tanam.
nelayan ada orang mancing mungkin, ada orang
menjala ikan, ada orang mendayung perahu.
Begitu juga dengan tenun gerakan tenun.

2. Motif gerak Tari P : ada nama motif geraknya yang kakak pakai Dari data ini
gak kak?
Belayun dan diperoleh orisinalitas

120
Pijakan Gerak N : o ada, misalkan gerak aku bangun tidur itu penata tari dan dapat
namanya gerak intro , kemudian dia mandi, eh
dijadikan sebagai
bentar sebelumnya dia buka pintu , kemudian
objek kajian dalam
dia mandi setelah dia mandi mereka bersama-
sama menari abis itu mereka langsung menuju penelitian ini.
ke ladang kesawah untuk bekerja, setelah itu
mereka mau kearah laut ni , aku buat gerak
gelombang dengan suasana – suasana laut
gerakannya gelombang itu gimana sich, terus
gerak yang mau kekapal itu aku pasang gimana
sich orang itu kena ombak kemudian dia naik
keatas kapal dan terasa kena ombak lalu nelayan
memancing ya gitulah , dari situ kemudian udah
selesai itu ada gerakan jepen mabok , ada juga
sich aku lihat dibuku itu jepen mabok kebayang,
ada lihat gaya mabok kan, disitulah kental
tradisinya.

P : dapat pijakan tarinya dari mana?

N : tanya keorang dulu yang umurnya udah 85


tahun masih bisa nari dia, itu yang tradisi sama
yang jepen mabok ada maju terus, kakinya
kebelakang depan yang disebut gerakan patah
ayam

3. Kesulitan Garapan P : ada kesulitannya gak sich kak ? Dalam proses

N : kesulitannya dipenarinya aja, ya kan mau saya menggarap suatu


kayak gini tapikan satu penari itu gak sama ,
karya sudah tentu
kelemahan mereka gimana, jadi saya suruh
akan menghadapi
mereka gerak, geraknya itu semaksimal

121
mungkin yang dilakukan jadi sebisa mereka kesulitan, seperti
seandainya lemah saya tambahkan atau saya
pada penggarapan
rombak kembali
mata kuliah

koreografi 2 peneliti.

4. Pengalaman Penata P : pengalaman-pengalaman karya kakak sendiri Pengalaman dapat


gimana sih kk , kan udah banyak karya terus
Tari melahirkan inspirasi
pengalamannya apa kak yang paling berkesan?
yang tidak akan
N : kalau karya yang benar-benar semuanya
ternilai harganya.
sendiri Cuma ini belayun , setelah itu kami
penari 8 orang ya 8 orang itu yang mikir, kami Karena inspirasi
beranggapan gak bisalah orang itu dipimpinitu
muncul dengan
hanya 1 kepala yang mikir pasti ada campur-
sendirinya.
campur tangan kayak gitu. Terus apa lagi?

P : yang membuat karya ini asli hanya kakak


sendiri atau ada campur tangan dari yang lain?

N : jadi pembuatannya itu sendiri aku dengan Afni,


aku yang membuat geraknya dan afni membuat
musiknya, jadi kalau latihan berdua jadi
komunikasi tawar menawar dalam musik
misalkan hitungannya dikurangin atau
ditambahin.

5. Perdana Tari P : tarian ini dikeluarkan di festival pertama kali -


atau kapan kak?
Belayun di
N : bukan, perdana tari ini tu pada bulan oktober
tampilkan
dirumah melamin awalnya tarian ini hanya
untuk berkarya bukan untuk festival namun

122
ditunjuklah untuk ikut difestival dikarenakan
tarian ini adalah garapan baru maka saya ikuti

6. Tanggapan P : apresiasi dan antusias dari penontonnya sendiri Tanggapan


itu gimana kak?
Masyarakat masyarakat ini dapat
N : kemaren tu aku sempat kaget, kemaren tu ada
dijadikan sebagai
yang bilang “ alah palingan samarinda gitu-gitu
data pendukung
aja gak benar gak baik” , ternyata pas kami
perform mereka tu langsung bilang kayak gini dalam penelitian ini.
,“kata-kata kasar (dog) ni kalian koq bagus
banget sampe bikin merinding “. Ada juga yang
komentar dari kukar juga, penata tari juga pada
bilang “tumben”. Saya gak perlu sich dikenal
masyarakat tapi saya cukup dikenal aja sam
teman-teman dan seniman lainnya.

7. Proses garapan P : Proses latihan itu sendiri berapa lama sih kak -
sampai tarian itu benar-benar utuh jadi?

N : ± 2 bulan, itu bersih sama tampil-

tampilnya itu.

8. Makna Lirik lagu P : oh ya dimusiknya itu kan ada lirik lagunya kak Mata pencaharian
, itu ada maknanya gak sich kak ?
dalam Tari masyarakat disetiap
N : ada. Misalkan di reff nya ne , “tari belayun
Belayun daerah berbeda-
aduh nelayan menenun, itulah kerjaan urang
beda. Begitupula
samarinda “ , artinya itu nah kerjaan urang
samarinda. dengan masyarakat

P : inti dari liriknya aja kak? Samarinda.

N : intinya itu : inilah kerjaan samarinda janganlah

123
disia-siakan, mari kita lestarikan bersama
misalkan dari tenunnya, dari ikannya yang
sering di bikin buat ole-ole seperti amplang yang
dibikin dari ikan pipi, terus estarikan juga beras
gunung. Dan tenunnya juga bedakan. Intinya
lebih dikembangkan dan jangan sia-siakan karna
ini hampir punah.

9. Instrumen dalam P : alat musiknya sendiri itu apa aja kak? Data tersebut dapat

Tari Belayun N : gambus, ketipung, bedug, gimbe, terus rebana, digunakan sebagai
gimbal, hyhate,
data utama untuk
P : lagunya itu lagu baru digarap atau udah ada
elemen pendukung
sebelumnya? Pake bahasa apa kak?
dalam tari belayun.
N : baru itu, tari dibuat bersamaan lagu pun dibuat.
Pake bahasa kutai.

10. Klasifikasi Tari P : tari inikan tari berpasangan kak, kenapa sich -
dibuat berpasangan kak , apa emang jepen itu
berdasarkan
awalnya tari berpasangan atau tari pergulan kak?
Koreografi
N : bukan sebenarnya tari itu, zapin itu kan dari
arab jadi tarinya itu menirukan huruf arab
misalkan alif,ba,ta,tsa,dll.jadi gerakan tarinya itu
ngikutin gerakan itu. Jadi sebenarnya itu gak ada
tarinya itu berpasangan cuman perempuan aja,
karena gak tau perkembangannya aja kakek-
kakek dulu ya kan mungkin dia mau happy.
Buat suka kayak gitu, jadi tari berpasangan itu
hanya kreasi saya aja dan ciri khas saya aja.

11. Sinopsis dan Arti P : arti dari judul tarian itu sendiri apa ya kak? Data ini dapat

124
Belayun N : bertani, nelayan atau menenun. digunakan peneliti

P : boleh minta sinopsisnya kak? sebagai bahan untuk

N : ada dilaptop teman sich, tapi bisa aja dibacain. data utama dalam
Sinopsisnya : tari belayun yang berarti
penelitian ini.
berumah/bertani, nelayan , menenun. tarian ini
menceritakan tentang kehidupan masyarakat
kota Samarinda yang diawali dari bangun tidur ,
beraktivitas dan kembali tidur lagi.

12. Properti Tari P : property yang digunakan -

Belayun N : awalnya kain yang digunakan yang dibentuk


seperti perahu, kemudian sebelum dia dipasang
menjadi perahu dia menjadi hiasankan , lalu
dibawa cowoknya itu Cuma mengibarkan lalu
menunjukkan ini loch sarung saya , kemudian
di ambil sarung tersebut.

P : dari mana kakak dapat inspirasi propeti ini?

N : kita mikirnya bikin property ini tidak banyak


tetapi satu tapi multifungsi jadi mikir pake apa
ya? kita mencoba pake besi tapi gak bisa , terus
make pipa , namun susah awalnnya gak bias lalu
dicoba terus hingga akhirnya bisa. Lalu
ditambahin kain khas samarinda, awalnya
bentuknya tidak berbentuk kapal bentuk lurus
aja, lalu kita potonglah membentuk kapal.
Kayaknya asyik ni dibawa perempuan berbentuk
perahu , coba-coba aja sebenernya, ga ada di
planningkan mengalir aja inspirasinya, yang

125
jelas cerita itu ada dan konsepnya ada.

13. Tata busana dan P : tata busana dan tatarias yang digunakan pada -
tari ini apa aja sich kak?
Tata Rias Tari
N : sarungnya samarinda, terus sanggulnya kutai,
Belayun
terus make up nya sederhana ya apa ya namanya
make up lebih kenatural . kalau bajunya warna
biru itu diambil dari warna laut dan warna
awan.Disana punya sanggar juga kalian,nari
juga?

14. Background P : kita dijakarta dari berbagai daerah jadi -


basicnya beda-beda , ada juga yang dari awal
Mahasiswa/i Seni
sebelum masuk kampus udah masuk sanggar,
Tari UNJ
kalau kita pribadi sich bukan anggota sanggar ,
dikampus lebih di perdalam etnis betawinya.

N : oo kayak budaya tionghoa gitu ya?

P : etnis betawi itukan perpaduan budaya dari cina


dan dalam negri kak..

15. Pengalaman dan N : tiap tahun saya kan meneliti di parade tari -
nusantara, pada tahu 2010 yang menang itu
Planning Penata
kayak apa sich gayanya atau geraknya,
Tari
kemudian 2011 itu kayak apa sih , sampe 2014
belum ada gayany kayak apa, jadi saya
memunculkan kembali gaya yang ada di 2007.
Karna saya pernah dikasih tau oleh dedi rutan
yang sekarang udah almarhum, dia bilang gini
sama saya “ pur, kalau mau membuat garapan
tari jangan outtronya atau keluar tariannya

126
ditengah langsung hormat , tapi buatlah kayak
gaya 2007”, dia intro dan outtro sama seperti
yang saya buat tariannya saya tidur dan kembali
tidur. Gaya yang sudah lama saya munculkan
kembali.

P : planing atau rencana kakak selanjutnya apa ne


kak?

N : oh ya ada planing , saya planing dengan penata


musik saya. Yang pertama, saya dan musik saya
akan membuat mini album musik dan tari karya
saya. Saya menciptakan ada enam, dan yang
nantinya bisa saya pasarkan. Masa orang luar aja
yang bisa, saya tu pengen gimana ya disini tu
macet udah mulai macet terus masa keseniannya
gak bisa kayak di yogja gitu.

16. Akulturasi Gerak P : akulturasi geraknya itu gimana kak ? -

dalam Tari N : itu kan ada pada saat dia berdo’a tu bahwa dia
siap untuk memasarkan hasil yang didapat ,
Belayun
senanglah gitu dia berdo’a dan bersyukur
hasilnya dapat dijual dan buat kehidupan dia
gitu.

P : kalau dari gerakannya yang beda dengan tari


jepen aslinya

N : setelah akulturasi ada salah satu gerakan


perubahannya di bentuk tangan dan kaki

P : selain itu ada lagi gak kak

N : sufi, saya ngambil dari situ , kalau sufi kan dia

127
kencang dan gak punya hitungan sedangkan
gerakan saya ada hitungannya 1x8

P : apa lagi ne kak ?

N : gerak tenun yang biasanya dibawah dan lebih


rumit , saya buat lebih mudah atau gampang
agar gerakan tersebut tidak mononton.

P : lagunya kk?

N : dengan penyanyinya langsung aja ya..

KODIFIKASI DATA : W7,G

Identitas Data

Narasumber : Sherly (I)

128
Alamat : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan Sungai
Pinang Dalam Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Sumber Data : Orang (Vokalis Tari Belayun)
Teknik Pengumpulan Data : Wawancara
Waktu : Sabtu, 16 November 2014
Tema : Mengetahui Lirik Lagu Belayun
Peneliti : Anita Geofani
Elvianti Putri Chaniago
Erda Betti
Monsanti
Rianti Mandasari
Santi Tiara Dewi (P)
NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Salam Pembuka P : Halo ka, boleh tau siapa namanya? -


I : halo, sherlly..
2. Lirik Lagu Tari P : kak mau tanya, kan lagunya garapan baru, -
Belayun nah itu ada kesulitan gak menurut kakak?
I : pada saat diberi teks ini job kita, itu
dihafalin , selama 2 malam itu udah
dinyanyiin, awalnya emang ada kesulitan
karna nadanya agak melenceng dkit.
P : Berapa lama kakak menguasai lagu itu
kak?
N : menguasainya pas pertama kita lounching
tampil di melamin itu,kesusahannya di
demamangnya , demamang itu adalah
do’a. Beberapa kali mencoba
memasukkan kalimat dengan nadanya
sampai malamnya itu udah perform
hingga akhirnya bisa.
P : udah lama kakak masuk yayasan ini dan

129
berarti udah banyak pengalaman kan
kak?
N : aku sejauh ini vocal biasanya aku
pengiring sebagai vocal untuk tari
pedalaman yang suaranya tinggi dan harus
nyampe, sejauh ini vocal pedalaman lah
yang paling susah.
P : kami mau tau lirik dalam tari belayun
itu ka?
I : judulnya belayun , ni liriknya
(dibacakan )
Tula’hambat ayo etam mingatan
Bekecoh etam saling bekerja
ncari pitis ngancari penghidupan di
sepanjang sungai Mahakam
ngodah diam nun di tepi Mahakam
tula’ ulu sampai ke hilir
rame etam tula’ bebayaan
tula’ hamba sampai merian
Reff :
Tari belayun betani nelayan menenun
Disitu odah etam bekerja
Tari belayun betani nelayan menenun
Itu ha’ kerjaan urang Samarinda
Mun etam giat dapat ha’ dilestarikan
Polahan etam ndi’ akan dimakan jaman

KODIFIKASI DATA : W9,B


Identitas Data

130
Narasumber : Asfi (N3)
Alamat : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan Sungai
Pinang Dalam Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Sumber Data : Orang (Penata Musik)
Teknik Pengumpulan Data : Wawancara
Waktu : Sabtu, 16 November 2014
Tema : Mengetahui Iringan Tari Belayun
Peneliti : Anita Geofani
Elvianti Putri Chaniago
Erda Betti
Monsanti
Rianti Mandasari
Santi Tiara Dewi (P)

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Iringan Musik Tari P : Ka, aku mau nanya tentang iringan


Belayun musik dari tari belayun, nah itu kan
tadi aku udah tau tentang apa alat-alat
musiknya udah tau, nah tinggal mau
tau bagaimana proses pembuatan
musik tari belayun itu ?

I : jadi proses musik iringannya itu


setelah gerakan tarinya jadi, jadi kami
membungkusnya, membungkus
musiknya, langsung mengiringi
tarinya dengan spontan melalui
perkusi.

P : terus itu kan jadi kan langsung dari


garapan pertamanya gerak dulu kan ya
baru garapan musik, nah pertamanya
musik pake musik perkusi dulu ya,

131
cuma perkusi aja gitu ya nah makin
lama makin lama?

I : heem..mulai ada sutan dari telinga


aksen dari otak untuk membuat sebuah
bunyi-bunyian itu langsung maen aja
ngalir dari gambus.

P : ini yang berperan paling utama itu


siapa sih? Kak Asfi sendiri atau
banyak omongan dari sini dari sini
lalu kakak saringkan lalu kakak
simpulkan?Apakah khusus ini buatan
saya gitu?

I : ini khusus buatan saya yang belayun


ini, masukannya si penata tari si Pur
dia maunya begini begini langsung
aku terjemahkan “nenenenetak dibikin
gimana fi?” Langsung saya
terjemahkan menyesuaikan.

P : musik belayun ini pijakannya dari


musik apa?

I : kutai.

P : hem kutai. Itu dari tari jepennya


sendiri apa gimana?

I : tari jepen lalu dikembangkan.

P : oh dari tari jepen lalu dikembangkan.


Ini kira-kira berapa lama ka bikin
musik ini?

I : ngikut tarian 2 bulan lebih.

P : dari mulai?

I : gak tau tepatnya bulan apa,


lupa..bulan apa ya…

132
P : kalo denger dari Kak Lutfi sendiri
dari akhir bulan Maret, bener ga kak?

I : aku lupa bener.

P : pertama dari gambus langsung ya?


Ini pemusiknya berapa orang sih ka
kalo boleh tau?

I : heem..6 orang.

P : nah 6 orang itu megang apa aja?

I : gambus, bass, jimbe, bedug,


rebananya 3 orang.

P : rebana 3 orang?

I : Bentar..bentar ada yang nelpon.

P : 8 lah ya ini mah.

133
2. Sejarah P : kan pertama kali katanya dipentasin
dimana? Di hotel buat nyambut
Gubernur itu?

I : di ini di Lamin Etam..

P : nah di Lamin Etam, itu pas bulan


apa?

I : itu perdana sekitar 3 bulan yang lalu.

P : 3 bulan yang lalu, ini tari belayun


udah berapa kali ditampilkan?

I : 3 kali sama ini, eh lamin, senyio,


bali, sama ini kan.. 4 kali

P : maksudnya khusus tari belayun aja?

I : Heeh 4 kali belayun. Lebih dari 4


kali belayun.Pokoknya lebih dari
sekali.Kalo musik yang Ili ning
Kaholo itu kemaren yang msuik
ensemble baru perdana ditampilin.

P : itu yang lomba musik itu kan?

I : itu yang musik lagu tradisional


kreasi.

P : tapi kalo misalkan musik tari belayun


ini udah berkali-kali gitu ya
ditampilkan?

I : karena sudah lama jadinya.

P : berarti tariannya udah lama dong ka?

I : iya..iya..

P : Tahun berapa itu ka?

I : tahun ini.

134
P : 2014? Cuman beberapa bulan yang
lalu?

I : iya.

P : berarti tari belayun ini berkembang


pas 2014 aja gitu?

I : lahirnya.

P : iya maksudnya lahirnya 2014. Ini


kira-kira paten apa ngga ka?

I : patenlah.

P : berarti misalkan 2015 atau 2016 gitu


gak akan ada perubahan lagi
musiknya?

I : ngga, ngga berubah.

P : ngga akan berubah.

I : iya tergantung penata tari. mau rubah


musiknya gimana, saya ngikut atau
gerak tarinya mau berubah pasti
musikpun ada perubahan.

P : ini mah yang penting Kak Asfinya


ngikutin Kak Pur gitu ya?

I : iya..kan musik pengiring tari. tarinya


yang jadi raja, kitanya ngikuti. Kami
fungsinya hanyalah penyejuk suasana
gitulah.

P : berarti enak disini yah? Kalo disana


gerak tari yang harus ikutin musik,
kalo disana.

I : itu masalah kebiasaan, mungkin


karena belum terlatih aja yang penata
tari untuk melatih buat tariannya dulu

135
gitu mungkin.

P : mau pergi ya?

I : ngga ngirimin nomer.

P : yah batterai lowbat?

I : entar deh di line gimana?

P : nada dari tari belayun ini sendiri tuh


ngikutin nada apa kak? Diatonik a tau
apakah gitu?

I : diatonik.

P : diatonik terlihat dari?

I : tangga nadanya tersebut.

P : dari tangga nadanya,.

I : bukan terlihat tapi terdengar.

P : Oh iya terdengar maksudnya. Yang


diawali?

I : do re mi fa sol la si do. Semuanya


terpakai.

P : maksudnya pertama kali yang


muncul di tari belayun itu apa? atau
gambusnya atau jimbenya atau
perkusinya?

I : perkusinya..jimbenya…

P : heem perkusinya berarti ya. Kan kalo


denger dari kak Lutfi ini Kak Lutfi itu
gak megang satu alat musik, nah
berarti ada syarat maksudnya apa ya
cara ngomongnya ada syarat
khususnya atau ada harus keharusan
pemusik itu harus bisa memainkan

136
semua alat musik mau itu musik
apapun gitu harus bisa?

I : Harus, disini overall harus bisa


semua. Ganti ganti

P : termasuk tari belayun itu sendiri,


berarti semua pemusik harus bisa
mainin.

I : ya..ya.. tapi khusus saya yang saya


mainkan gambus itu semua pemusik
hampir masih belajar untuk musiknya
untuk gambus.

P : kalo Kak Asfi ini megang dari awal


sampai akhir apa tuh?

I : gambus.

P : gambus..mungkin itu aja Kak kalo


dari musiknya. Makasih ya udah
ngeluangin waktu buat saya.

I : iya.

3. Pengalaman P : ngga ngga ini masih jalan kok ka.


Narasumber. Pengalaman kakak sendiri selama
mengiringi tari belayun ini gimana
pengalamannya?

I : pengalaman gimana?

P : secara umumnya aja gitu.

I : apaan nih?

P : pengalaman pribadi kakak selama


mengiringi musik tari belayun, selama
berproses kaya susahnya senangnya
sedihnya gitu ka.

137
I : oooh… sukanya yaaaaa….

P : misalnya gedek sama penari atau


pemusik yang lain gitu, gapapa kita
curhat aja gitu.

I : gak sih gak ada dukanya, enjoy


karena biasa bersama-sama. Kita
disini gondok-gondokan biasa, adu
mulut ejek-ejekan juga biasa disini,
udah keluarga semua.

P : hmmm..jadi semua dijalanin biasa-


biasa ya.

I : mau ngomong kasar disini boleh asal


masih sebatas partner penari atau
pemusik, tapi kalo sudah diluar
dibawah sini kita sudah jadi orang lain
sudah jadi keluarga tapi tetep orang
lain. Kalo diatas kita mau ngomong
kasar boleh karena memang kita sudah
saya sudah ajarkan untuk mental yang
kuat gitu.

4. Salam Penutup P : gambus..mungkin itu aja Kak kalo


dari musiknya. Makasih ya udah
ngeluangin waktu buat saya.

I : iya.

138
KODIFIKASI DATA : W10,H

Identitas Data

Narasumber : Lutfi Jaya Saputra (I)


Alamat : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan Sungai
Pinang Dalam Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Sumber Data : Orang (Pemusik)
Teknik Pengumpulan Data : Wawancara
Waktu : Sabtu, 16 November 2014
Tema : Mengetahui Iringan Tari Belayun
Peneliti : Anita Geofani
Elvianti Putri Chaniago
Erda Betti
Monsanti
Rianti Mandasari
Santi Tiara Dewi (P)

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Iringan Musik P : kakak di tari belayun ini megang alat musik


Tari Belayun. apa ya kalau boleh tahu ?

I : pertama tampil pertama itu saya megang


Jimbe .

P : itu tanggal berapa kak perdana ?

I : kurang tau, lupa sudah. Soalnya itu perdana


nya di dirumah lamin.

P : Jimbe ? jimbe yang kayak bedug ya kak ?

I : Iya, dan tadi malam saya kemaren pas lomba


saya megang rabbana.

139
P : Semuanya bisa kak main alat musiknya,
maksudnya kok bisa ganti-gantian gitu

I : iya , jadi semuanya harus bisa , jadi tu di


rolling . jadi pemain musik harus bisa
memainkan musik apa aja, jadi ndak ada yang
khusus.

P : itu alat musik nya itu apa aja sih kak, yang
dipakai khusus belayun ?

I : ada gambus, bass ( gitar ) , kemudian drum,


tapi drumnya drum tradisional.

P : drum tradisional itu terdiri dari ?

I : bedug, jimbe( pakai stik ) simbal, dan ih-


hate’ ( simbal yang dijepit pakai kaki, diinjak
kemudian dijepit, jimbe dipakai untuk ta’ nya
dung . rabbana biasa, marakas ( isinya pasir ) ,
tamborin ( cek-kecek-kecek- nya tangan ) .

P : nada dasar yang digunakan itu apa sih kak ?

I : tergantung penyanyi , kalo missal penyanyi


mau tinggi, bisa ke G , bisa ke E atau gis.

P : maksudnya saya nada dasar tari belayun ini


apa musik jepen atau lainnya ?

I : jepen, pijakannya jepen.

P : Jadi lebih dominannya jepen ya kak ?

I : iya .

P : kalo rendah nadanya apa kak ?

I : bisa ke C .

P : ini gitar apa semua alat musik ?

I : Semua alat musik petik pokoknya yaitu

140
gambus, bass.

P : kan ada 2 jimbe tu kak , suaranya mengikuti


bass apa rabbana dua duanya ?

I : ikutin rabbana, karena jimbe buat improve .

P : imptof nya maksdunya gimana kak ,


perpindahan musik atau ?

I : improvnya tu seperti dung dung tak tak tak


dung trettt , mainnya tak bisa diam

P : oh jadi jimbe itu bisa dikreasikan kak ?

I : iya asalkan nyambung sama nada yang sedang


diikuti.

P : itu kalo rabbana satu ketukan aja ?

I : iya.

P : tag tag dung dari awal sampai akhir ?

I : iya, dan rabana tu pemegang nya ada 3 saat fil


in , pada saat break, atau koma musik, dasar
(nyencang), ada yang melengkah dan
merasuk.

P : ada lagi gak kak yang kakak ketahui di


musiknya belayun ini?

I : kayaknya sudah deh.

P : kana da intronya dalam musik belayun, itu


yang pertama kali masuk musik apa ya ?

I : gambus . oh iya ada yang ketinggalan alat


musiknya ada suling juga bunyinya pada saat
berdoa itu gerakannya.

P : sulingnya itu suling sunda apa suling lain kak


?

141
I : Suling nya ni , tu berdasarkan gambusm kerna
bunyi nya beda-beda. kalo cocoknya sama
suling sunda yaudah pakai suling sunda. Tapi
sulingnya suling biasa aja kok.

P : adalagi gak kak yang belum tersampaikan ?

I : udah gak ada lagi, terserah situ mau nanya apa


lagi .

P : nada belayun ini nadanya diatonic atau ?

I : kalo ndak salah ini Diatonis .

P : ciri nya dari mana kak terdengarnya ?

I : terdengar kok, ketahuan dia diatonisnya, ini


saya gak bisa jelaskan. karena udah ada
pengertiannya kan. Kalo mau lebi tau Tanya
asfi aj langsung.

P : ini kakak tinggal disini atau dimana ?

P : kalo proses latihannya itu berapa lama sih


kak ?

I : sebulan lebih dimulai bulan maret.

P : oh bikin tariannya itu maret ya kak ?

I : iya . garap nya itu maret atau akhir maret.

P : nah kak pur kan punya ide ni kak, terus dia


bilang gak sih musik nya itu mau begini
begini nya ?

I : Oh engga , jadi asfi yang mengurus semua


musiknya. Jadi pur bilang “fi bikinkan musik
begini begini” jadi langsung asfi bikin.

P : jadi kak asfi itu lihat dulu tariannya terus kak


asfi bikin musiknya?

142
I : iya.

P : Jadi pertama itu garapan tari dulu baru garap


musik ?

I : Iya.

P : Jadi, kakak gak tau maksud musik itu apa


gitu , waktu pelan gambarkan tentang apa,
waktu cepat gambarannya seperti apa , jadi
musik dan tarian itu gambrannya sama aja ya
kak ?

I : iya, tadinya judul tarian nya itu belum


dapat,setelah tariannya maw ditampilkan nah
kak pur itu kasih nama judul belayun nah
disitu ada behuma, nelayan dan bertenun
merupakan kegiatan aktif orang samarinda.

2. Pengalaman P : terus musiknya kan di garap baru ni kak, jadi


Narasumber. tu bagaimana sih kak susah senang atau ada
kesulitan nya dalam garap itu ?

I : banyak, karena kesulitannya tu adalah


masalah waktu . waktu untuk latihan itu
banyak gak ontime, kesulitan selanjutnya tu
yaitu Cuma asfi yang garap , semuanya
dikasih tau begini-begini .

P : jadi, menurut kakak itu bagus apa engga kalo


satu orang aja yang garap.

I : sebenarnya sih gak bagus, tapi karena skil


kami begini –begini aja dan asfi skill nya
yang paling tinggi maka asfi yang garap.

P : jadi, disini hanya memfokus pada satu orang


yaitu kak asfi aja yang garap ya kak.

I : iya, cuman kita bisa juga kasih masukan


begini-begini.

143
P : kalo kesusahan lain apa aja kak ?

I : kesusahan lainnya itu masalah skill, skill di


drum. Pemain drum ini kan bukan pemain
musik asli, bukan asli orang sini jadi diambil
dari organisasi lain.

P : nah kak, musik ini ada penyanyi nya, nah itu


susah gak sih kak nyatuin nya kak ?

I : nyatuinnya itu susah, susahnya itu nyatuinnya


digambus, kadang penyanyi suaranya false.

P : kakak udah lama ikut sama yayasan ini ?

I : sejak asfi kelas 5 atau 6 SD, jadi sekitar 9/10


tahunan

P : berarti sudah sangat menguasai lah ya alat


musik di yayasan ini ?

I : iya , tapi kalo alat musik petik saya malas


mainnya, suka keram tangganya.

P : tapi bisa ?

I : bisa .

I : dulunya tinggal disini sekarang saya tinggal


KNPI . disini main main aja. Sudah kayak
keluarga.

P : musik itu udah jadi hobby kali ya kak buat


kakak ?

I : bukan hobby lagi, ini adalah darah daging.


Jadi tu setiap saya kerja saya tidak bisa lepas
dari seni.Lebih baik saya melepaskan
pekerjaan dari pada seni.

P : ini kakak tinggal disini atau dimana ?

3. Sejarah. P : nah kalo boleh tau ni, ini tarian belayun ini -

144
pas festival itu pertama kalinya ditampilkan
atau sudah pernah ditampilkan sebelumnya ?

I : Sudah sebelumnya , di samarinda sudah 3x,


diluarkota sekali .

P : Pertama kali dimana ?

I : di Hotel Bumi Senyiur yang nyambut


gubernur.

P : pertama kalikan buat nyambut gubernur, itu


kakak langsung berpartisipasi langsung jadi
pemusikkah ?

I : iya langsung jadi pemusik , yaitu saya main


jimbe.

P : nah ini kan disebutin proses penggarapan nya


dimulai akhir maret, ini tahun berapa kak?

I : Tahun ini, 2014 .mulai ada baying-bayangan


kemudian fokusnya itu ya bulan-bulan setelah
mau nampilin itu, saya lupa bulan lupa.

P : itu udah pakai property tarinya kak, kayak


perahu-perahu itu , dsb

I : sudah , sudah ada itu . Cuma yang kemarin itu


padi kita pakai tali rapia dirobek-robek, tapi
lomba tadi malam kita pakai gandum asli.

4. Salam Penutup P : makasih kak atas informasi yang telah -


diberikan kepada kami.

I ; iya, sama-sama. Semoga bermanfaat.

145
KODIFIKASI DATA: W11, I

Identitas Data

Narasumber : Wahyu (I)


Alamat : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan Sungai
Pinang Dalam Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Sumber Data : Orang (Penari)
Teknik Pengumpulan Data : Wawancara
Waktu : Sabtu, 16 November 2014
Tema : Pengalaman Menari Tari Belayun
Peneliti : Anita Geofani
Elvianti Putri Chaniago
Erda Betti
Monsanti
Rianti Mandasari
Santi Tiara Dewi (P)

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Iringan Musik P : ini ka kalo boleh tau gimana sih proses -


dan Tari pembuatannya? Misalnya pengalamannya
Belayun. gitu selama berproses ini?

I : wah pokoknya dia langsung pada


intinya ya, intinya itu saya selalu
mengalah pada itungan-itungan gerakan
tari gitu.

P : oh jadi disini tuh intinya iringan atau


musiknya yang ngikutin tarian gitu?

I : iya, pemusiknya ngikutin tarian,


kebanyakan begitu, tapi ada juga
sebagian musik tarinya itu misalnya gini

146
contohnya ada sebagian yang seperti ini
tarinya hitungannya 6 kali 1x6 tapi
musiknya mau diteruskan eeeh dibikin
ternyata ganjil harus 8 harus genap, jadi
mau gak mau mereka yang mengalah
pada 1 dan 2 gerakan yang mengalah
pada musik, tapi kebanyakan musik yang
mengalah pada gerakan.

2. Pengalaman P : Penari belayun?


Narasumber
I : belayun saya nari di Bali aja kemarin, di
festival ini nggak.

P : Nggak, yaudah aku nanya pengalaman


kakak aja selama menari ini.
Bagaimanakah pengalamannya selama
menari tari belayun ini?susahkan?
Sedihkah?Atau bagaimana?

I : ya… susah kalo dibilang susah sih


ngga ya kalo menurut saya, cuman kita
harus betul-bentul mendalamin gerakan-
gerakan, soalnya belayun ini gerakannya
beda sama tari-tarian yang biasa saya
tarikan gitu.

P : bedanya dari mana?

I : bedanya dari apa namanya posisi tubuh itu


harus bener-bener sama, terus posisi tangan, itu
tuh lebih tegas gitu. Tegasnya tuh dia lebih lebih
apa di belayun ini tuh lebih lebih cepat dari
biasa, lebih energik gitu. Jadi, 2 kali lipat kerja
gitu tariannya.

3. Gerak Tari P : kakak sendiri tau gak sih pijakan dasar


tari belayun kan dari jepen katanya, nah
bisa ngasih tau gak misalkan gerakan apa
yang kakak tau nama-nama geraknya

147
gitu?

I : di belayun?

P : iya.

I : step yang saya tau..

P : yang step itu yang 2 kali 2 kali?

I : yak..step, terus yang baru ini Purnomo


namain gerakan mabuk,

P : hah mabuk? Itu kaya gimana


gerakannya bisa contohin gak?

I : iya mabuk..kalo gak salah yang gini ya


(sambil meragakan gerakannya).

P : oh yang mau berdoa itu ya?

I : iya kalo ga salah yang itu yang mabuk.


Soalnya itu gerakan yang baru selama
kita punya tarian jepen itu yang baru.

P : oh, itu Kak Pur sendiri yang iniin?

I : iya, tapi saya gak tau gerakan yang


lamanya.

P : tapi itu kan gerakan yang bergoyang-


goyang ini dasarnya dari mana? Dari
jepen juga?Atau dari mana?

I : iya dari jepen juga.

P : kalo dari jepen kan pasti ada dasarnya


nih, kaya gimana?

I : jepen itu ada 14 gerakan dasar, nah kalo


itu tuh dari 14 ini yang saya tau gak ada
yang masuk, cuman Pur sendiri bilang
masuk dari apa sudah lama gitu dari
orangtuanya dia gitu. Jadi kami ngikut ke

148
dia, jadi kan sebenernya kita kan gerakan
dasar jepen ini ada banyak ya tapi kita
pelajari 14 dasar tari jepen, itu yang dari
step, ayun anak, dari puter full, puter
setengah, dari tahtim…..

P : itu dari apa tuh itu jepen?

I : itu jepen, gerak dasar jepen

P : kalo ini gerak dasar jepennya apa?


Ngambilnya dari mana?

I : itu gak tau ngambil dari mana,


pokoknya yang jelas kalo dari Mas Pur
bilang sih dia dari orangtuanya.

P : oh dari orangtuanyaaa,,,

I : dia kan dari orang penari semua.

P : yang kakak tau tuh gerak dasar dari tari


belayun tuh contohnya ngambil dari tari
jepen tuh ap? Gerak yang mana?

I : step tadi, eeeeeh apa saya lupa namanya


cuman apa sih namanya ayam ayam yang
kaya gini (sambil meragakan gerak)

P : oh patok ayam ya?

I : iya, yang tu dua tiga empat, tu dua tiga


empat yang ininya diseret (sambil
meragakan gerak. itu ayam ayam apa gitu
saya lupa namanya.

P : patok ayam katanya

I : oh patok ayam ya. Itu gerak dasar.

P : itu dasar dari jepen?

I : heeh..terus putar full ada..

149
P : terus itu ada perkembangan gak yang
patok ayam di jepen sama patok ayam di
belayun?

I : gak, sama kaya gitu patok ayam.

P : oooh…

I : terus putar full ada..

P : putar full yang kaya gimana?

I : putar full..

P : ayo loh kak capek-capek aku suruh iniin


terus..

I : ini putar full (sambil meragakan gerak).

P : itu gerakan asli jepen?

I : asli dasar jepen, kalo setengah (sambil


meragakan gerak)

P : kalo putar full, muternya full sampai


kedepan lagi kedepan lagi gitu?

I : heeh..iya, itu sih yang ada di belayun.

P : oh berarti 4 dasar gerak ini aja ya, jadi


dikembangin lagi dikembangin lagi. nah
ini gerakan ininya apa sih kak? Yang
jalan di tempat kaya paskibra?

I : heeh..gak tau saya namanya. Soalnya


belayun kan baru tahun ini dan itu
energik banget. jadi untuk satu per satu
nama-nama gerakannya yang tau Pur
gitu. Kalo dari kami kan penari yang
ditarik sama dia untuk menarikan tarian
dia gitu.

P : iya kita fokus sama belayun yang

150
kemaren di festival itu. Itu kakak pas
lomba gak ikut?

I : nggak..

P : pas penampilan terbaik juga gak ikut?

I : yang lomba kemaren kan? itu kan


mereka, ya gak ikut.

P : berarti kakak ikutnya yang di Bali aja?

I : yang di Bali nari belayun juga.

P : tahun ini juga?

I : kemaren tanggal 8 sampai tanggal 12..

P : November ini?

I : iya sampai disini satu hari, besok


langsung lomba kita.

P : oh gitu ka..ada yang beda gak sih penari


di belayun di Bali sama disini?

I : sama semua, yang beda cuman saya.


Jadi yang gantiin saya mas Roni

P : oh mas Roni..ya ya ya…

I : heeh..

P : itu kakak kenapa kok kakak ga ikut?

I : dia ikut garap, saya ga ikut garap gitu.


Jadi si mas Roni itu ikut garap kostum
sama dia ikut 2 bulan garap tari belayun
itu dia ikut, saya nggak. Saya vakum
nyeleseikan skripsi kan, kan saya wisuda
duluan jadi saya nyeleseikan skripsi
vakum 2 bulan gak ikut nari pas
kebetulan garap tari belayun. Nah
kebetulan kemarin ke Bali itu jatah saya

151
berangkat, mas Roni sudah berangkat jadi
saya gantikan dia, jadi mau gak mau
dalam waktu singkat saya harus hafal
tarian belayun, jadi 5 kali saya latihan
langsung hafal.

P : wihh keren….

I : makanya festival saya gak ikut karena


dia yang garap, Roni ikut garap,
sedangkan saya kan hanya menggantikan
posisi dia, jadi kalo dia berhalangan baru
saya ikut nari gitu.

P : oh gitu..

I : dan ada beberapa penari cowok yang


hafal belayun yang gak ikut itu cuma
saya, jadi saya kalo ada apa-apa di
kemilau ada salah satu penari cowok
yang gak bisa saya gantikan gitu.

P : termasuk abang-abang yang tadi tinggi


itu dia tari belayun gak?

I : nggak. Dia gak bisa, dia bisa cuman


belum belajar gitu, yang baru bisa saya
sendiri yang udah belajar.

P : ooh… itu tadi siapa namanya yang


tinggi itu?

I : Ifan...

P : Ifan, dia orang sini juga?

I : iyah..tinggal disini juga..

P : oh tinggal disini juga..tinggal disini?

I : iya dia sepupu.

P : oh sepupu Kak Asfi. Kakak tinggal

152
disini juga?

I : nggak..saya rumah sendiri..

P : kakak ngekost disini?

I : ngga, rumah sendiri..saya asli


Samarinda.

P : kakak asli Samarinda?

I : iya, rumah saya di deket itu Sungai


Mariam, jadi dia disana kampung
nelayan, petani banyak deh disana.

P : oh gitu, kita belum liat yang petani-


petani ya.

I : belum ya?

P : iya disini kota sih yah.

I : disini kotanya.

P : iya kalo kain tenunnya udah.

I : tenun sudah ya Samarinda sebrang?

P : soalnya kain jadinya ya..

I : oh belum liat prosesnya ya?

P : iya belum liat prosesnya..

I : itu Samarinda sebrang, jadi kemaren


belayun kan nelayan, petani sama
menenun, nenunnya Samarinda sebrang,
nelayan sama petaninya ada ditempat
saya. Banyak disana petani.

P : itu masih pedesaan gitu yah?

I : heeh..

P : pengen saya main kesana, tapi

153
masalahnya besok saya udah pulang. Jadi
Kak Pur itu garap tarinya dia liat kesana
pergi kesana langsung?

I : nggak, kita kan sebelum belayun kan


ada tari-tarian lain yang memang kaya
sarung Samarinda. Sarung Samarinda itu
kan apa namanya mulai dari ngebikin itu
juga kan kita udah tau, jadi kita penari-
penari disini udah tau, jadi kita
mengangkat tarian sesuai kebiasaan
masyarakat Samarinda gitu. Dan pasti
kita sebagai orang Samarinda tau
kebiasaan masyarakat Samarinda itu apa
gitu

P : hmmm… kakak udah berapa lama ikut


nari?

I : saya disini kurang lebih 3 tahunan.

154
KODIFIKASI DATA : P1

IDENTITAS DATA

Lokasi : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan


Sungai Pinang Dalam Kota Samarinda,
Kalimantan Timur

Sumber Data : Mengamati salah gerak yang dilakukan


Narasumber.

Teknik Pengumpulan Data : Pengamatan

Waktu : 14 November 2014

Tema : Gerak Enggang

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. DESKRIPSI Hasil pengamatan dilihat berdasarkan


GERAK / Gerak
wawancara dan observasi , narasumber
Tari
memberikan contoh salah satu gerak dari tari

enggang, dimana pada gerak yang

dicontohkannya tersebut terlihat hentakan-

hentakan kaki yang memang ciri khas dari

tari tersebut, sedangkan gerakan tangan yang

dilakukan hanya mengayun saja. Gerakan

kaki yang dihentakan tidak begitu luas

namun bertenaga sehingga menimbulkan

155
bunyi saat kaki dihentakan. Gerakan tangan

luwes saja namun tetap bertenaga juga. Jika

secara keseluruhan terlihat bagus dan

menarik untuk dilihat, karena gerakan

tersebut sangat berbeda dengan yang ada di

Pulau Jawa.

KODIFIKASI DATA : P2

IDENTITAS DATA

Lokasi : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan


Sungai Pinang Dalam Kota Samarinda, Kalimantan
Timur

Sumber Data : Mengamati Latihan Musik Tradisional Kreasi di


Yayasan Bina Seni Budaya Indonesia

Teknik Pengumpulan Data : Pengamatan

Waktu : 14 November 2014

Tema : Musik Tradisional Kreasi

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Sinopsis Ilining Ilining kah olo sendiri menceritakan tentang Vokalis sering
mendapatkan juara
Kah olo leluhurnya orang benuaq yang turun ke bumi

156
lalu mengisahkan banyak jejak, dialah orang dalam menyanyi
/berlagu
yang pertama kali menginjakan kaki di bumi

samarinda yang bernama Seniyang Kah olo

2. Sinopsis musik Musiknya itu menceritakan tentang

mengenang leluhur, mengenang turunnya

ilining kaholo. Makna dari lirik itu sendiri

adalah kegembiraan masyarakat dayak

benuaq menyambut dan mengenang

turunnya seniyang ilining kaholo.

3. Vokal Lagu Ilining Lagu ilining kah olo dibawakan oleh 5


Kah olo
pemusik dan 2 vokalis, diantarnya vokalis

utama dan vokalis pendukung.

Lirik lagunya dari bahasa benuaq eheng .

Lagu ilining kah olo dimainkan secara

diatonik, dimana dimulai dari nada do re

mi fa so la si do.

4. Irama lagu Genre dari lagu ini terdapat unsur pop

didalamnya dengan sentuhan melayu yang

lembut. Permainan dinamikanya juga

sangat bagus dari lambat-cepat-lambat.

157
Suara dari vokalis utama membuat lagu ini

semakin hidup.

5. Alat musiknya Beberapa alat musik yang dipakai yaitu

ada kelentangan dari daerah benuaq,

sampe’ ( sape’ ), sampe’ itu hanyalah

melodi pendukung cuman penambah biar

rame lalu selanjutnya ada perahi dan yang

lainnya adalah alat musik kreasi semua

sperti bas listrik dan perpaduan antara

gendang dan drum.

6. Difisi musik Di yayasan bina seni budaya kaltim ini

banyak difisi, ada difisi ensambel yang

tadi barusan, ada difisi musik band musik

band nya itu keroncong tingkilan

namanya. Ee iramanya irama keroncong

tapi alunan melodinya ee kutai, sama

ritmisnya ketipung kutai gayanya gaya

kutai, kalau ilining kah olo ensambel band

nya itu tingkilan.

158
KODIFIKASI DATA : P3
IDENTITAS DATA

Lokasi : Gor Sampadja

Sumber Data : Obyek Penelitian lomba tari kreasi budaya pesisir

Teknik Pengumpulan Data : Pengamatan

Waktu : 14 November 2014

Tema : Tari Ronggeng

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Gerak Tari Tari ini pada adegan awal banyak


menggunakan desain bawah, dan hal itu
membuat para penonton dari bawah panggung
tidak bergitu terlihat gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh para penari. Intensitas penari
yang berbeda-beda, terlihat dari gerak yang
tidak kompak dan tenaga yang digunakan
dalam melakukan geraknya pun tidak sama
sehingga kesannya tidak bagus dalam
pengamatan kami. Dalam pengamatan kami
ada beberapa motif gerak liukan pinggul sama
seperti dalam tari jaipong yang ada di Jawa
Barat dan ada gerak yang diulang-ulang,
namun tidak diberi aksen canon atau gerak
dipercepat ataupun di perlambat jadi kesannya
agak monoton.

159
2. Tata Busana Tata busana khususnya baju yang digunakan Busana yang
digunakan
pada tari ini, ketika diamati memiliki
mngingatkan
kemiripan dengan baju dalam tari topeng
dengan busana
betawi, dimana ada rumbai-rumbai pada tari betawi namun
warna yang
bagian lengan.
berbeda, kalau
warna betawi
lebih mencolok
dibandingka
warna pada tarian
tersebut.

3. Properti Properti selendang yang dibuat seperti

kerudung dan berjalan layaknya seorang

model, hal ini terlihat berbeda denga peserta

lainnya

160
KODIFIKASI DATA : P4

IDENTITAS DATA

Lokasi : Gor Sampadja

Sumber Data : Penampilan pada lomba tari kreasi budaya pesisir

Teknik Pengumpulan Data : Pengamatan

Waktu : 14 November 2014

Tema : Tari Jepen Behuma Dari Kota Bontang


NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Sinopsis Hasil pengamatan dilihat Data sinopsis


berdasarkan penampilan dalam tersebut
festival kemilau seni budaya menceritakan
benua etam IX yang dilaksanakan kehidupan
pada hari Jum’at, 14 November masyarakat
2014, para penari tari belayun samarinda
yang menceritakan tentang
aktifitas kehidupan masyarakat
Samarinda. Tari ini menceritakan
tentang petani yang giat bekerja
diladang, mereka bekerja sambil
bersuka cita, bersama bergotong
royong.dan mengharap panen
yang berlimpah. Selesai behuma
mereka menghilangkan
kejenuhan sambil menari jepen
bersama, suka cita dan
kegembiraan untuk

161
menghilangkan kejenuhan dan
kelelahan mereka. Sampai tibalah
di penghujung behuma, panen
raya pun tiba, mereka memanen
dengan riang dan penuh suka
cita, dan bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, atas rezeki yang
berlimpah.

2 Gerak tari Dilihat dari segi gerak tarian ini Data tersebut yaitu
menggunakan pijakan tarian gerak tari jepen
jepen dimana terlihat dari yang memakai
banyaknya gerakan hentakan banyak hentakan
kaki. Dalam tarian ini peneliti kaki mengingatkan
melihat bahwasanya pola lantai kita akan suatu hal
yang digunakan bagus dan yaitu gerak tari dari
mengikuti alur cerita sesuai sumatera barat yang
synopsis, tetapi dalam segi juga banyak
interaksi antar penari karena memakai hentakan
mereka tarian berpasangan, kaki.
interaksi antar penari masih
kurang, penari hanya memikirkan
gerakan apa lagi yang
selanjutnya.

3 Tata Busana Dilihat dari segi kostum, data tata busana


kostum penari perempuan tidak tersebut ada yang
menyimbolkan sebagai petani menggambarkan
yang sedang behuma, karena sebagai petani dan

162
mereka lebih memakai kostum ada juga yang tidak
mewah, dengan aksesoris kepala menggambarkan
seperti aksesoris sunda, sebagai petani.
sedangkan kostum penari laki-
laki sudah menyimbolkan petani
yang sedang behuma karena
mereka memakai tutup kepala
juga, tetapi peralatan yang
dibawa oleh penari kurang
lengkap, seharusnya mereka
membawa cangkul juga untuk
menggali tanah.

4 Iringan tari/ Dilihat dari segi iringan musik, Data tersebut yaitu
musik dalam tarian ini iringan tarinya iringan tari sudah
sudah bagus, sudah mengalir sesuai dengan tema
mengikuti tema. yang dibawakan.

163
KODIFIKASI DATA : P5

Identitas Data

Lokasi : Gor Sampadja

Sumber Data : obyek penelitian video

Teknik Pengumpulan Data : Pengamatan

Waktu : 15 November 2014

Tema : Juara Lomba Musik Tradisional Pada Festival


Kemilau Seni Budaya Benua Etam IX

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Tata Cahaya Dalam video ini terlihat tata Data tersebut


Pertunjukan cahaya yang menerangi panggung mengingatkan
begitu banyak namun ada yang tentang suatu hal
mengganggu penonton. Cahaya yaitu tata cahaya
lampu itu berada di atas panggung. yang ada dalam
pertunjukan
seharusnya tata
cahaya tidak
mengganggu
penonton.

2 Tata panggung Panggung yang didesain untuk Data tersebut


festival budaya benua etam mengingatkan kita
berbentuk T. betapa banyaknya
desain panggung
dan salah satu

164
desain panggung
yang digunakan
yaitu panggung
berbetuk huruf T.

3 Musik Musik yang mengiringi adalah Data tersebut yaitu


perpaduan antara musik tradisional musik berkaitan
kalimantan dengan alat musik dengan bagian
modern misalnya seperti drum. data yang diteliti
yaitu tentang
musik tradisional
kalimantan.

4 Penyanyi Lagu tradisional kalimantan Data tersebut


dibawakan oleh dua orang
penyanyi wanita yang satu berada
di depan dan yang satu berada di
belakang. Penyanyi tersebut
bernyanyi sambiil sedikit menari.
Penyanyi menyanyikan lagu
ningkah olo dalam acara festival.
Suara penyanyi bagus dan enak
didengar sehingga penonton dapat
menikmatinya.

5 Tata Busana Dilihat dari segi tata busana yang Data tersebut
ada dalam acara tersebut penari berkaitan dengan
menggunakan pakaian tradisional bagian data
khas kalimantan timur. Penari laki penelitian.
laki maupun penari wanita
memakai pakaian berwarna merah

165
dan ada hiasan di kepala mereka.

KODIFIKASI DATA : P6

Identitas Data

Lokasi : Jl. Siti Aisyah Gg Teluk Lerong Kec. Mahakam

Ulu Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Sumber Data : Obyek Penelitian video lomba tari kreasi budaya


pedalaman pada festival Borneo 2007

Teknik Pengumpulan Data : Pengamatan

Waktu : 15 November 2014

Tema : Tari Belian kreasi

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Tata Cahaya Saat pertama penari ingin masuk ke data tersebut yaitu
Panggung dalam panggung, cahaya dalam tata cahaya
panggung tidak dihidupkan dan panggung
dibiarkan gelap dan saat para penari mengandung
masuk ke dalam panggung barulah estetika atau
cahaya lampu dinyalakan. saat keindahan dimana
penari wanita berkumpul lampu di cahaya dimatikan
panggung dimatikan kemudian para dan dihidupkan
penari wanita menyalakan obor kembali.
suasana panggung pun gelap dan
hanya bercahayakan api di obor
tersebut. Lilin yang dipegang oleh

166
para wanita kemudian dibawa ke
atas tangan mereka kemudian
diturunkan lagi dan dimatikan.
Pada saat lilin dimatikan, lampu
dipanggung kembali menyala.

2 Gerak Tari Gerakan tari yang dibawakan oleh Data tersebut yaitu
para penari terlihat bagus namun gerak tari yang
ada yang kurang yaitu senyuman. dibawakan penari
Para penari menari dengan gerakan bagus namun
yang bagus tetapi senyuman dari kurang senyum.
mereka kurang terlihat. Gerakan
tari pertama tidak cepat karena
mngikuti alunan musik yang
tenang. Penari mengayunkan
tangan mereka ke depan dan
kesamping. Penari laki laki
menarikan tarian ini dengan
gerakan lebih cepat dari tari
sebelumnya. Ada juga penari laki
laki yang masih kanak kanak
datang, dan ada penari laki laki
dewasa yang datang membawa
daun kelapa atau yang sering kita
sebut janur. Penari laki laki juga
lincah saat membawakan tari nya.
Ada satu penari laki laki yang
menarikan tarian dengan cepat dan
gerakannya memutar.

167
3 Musik Musik pengiring dalam festival Data tersebut yaitu
borneo 2007 ini sangat enak musik khas
didengar terutama pada saat tarian kalimantan timur.
pertama, musik nya pelan dan
mengalir seperti bunyi gitar. Pada
saat tari berikutnya musik mulai
cepat dan tidak selambat yang
sebelumnya. Semakin lama musik
yang dibawakan semakin cepat
iramanya.

4 Properti Penari memakai properti di tangan Data tersebut yaitu


yang dihiasi oleh bulu burung properti yang
enggang. Banyak sekali bulu digunakan penari
burung enggang yang digunakan terlihat sekali
dalam hiasan untuk penari mulai bercirikan
dari di kepala sampai properti. kalimantan karena
Properti yang digunakan oleh memakai burung
penari laki laki seperti senjata enggang dan
Penari laki laki menarikan tarian ini senjata khas
dengan gerakan lebih cepat dari tari kalimantan.
sebelumnya.

5. Tata Busana Dilihat dari segi tata busana atau Data tersebut yaitu
kostum para penari, mereka tata busana
menggunakan busana yang ramai mengandung nilai
namun tetap terlihat bagus. Penari keindahan terlihat
wanita menggunakan kostum dari aneka warna
berwarna hitam dan dihiasi dengan yang ada pada
warna warna lain yang ada dalam kostum dan dihiasi
kostum busana tersebut seperti ada dengan manik

168
warna hijau, kuning, dan putih. manik berwarna.

6. Tata Rias Dilihat dari segi tata rias, tata rias Dilihat dari data
yang digunakan penari terlihat tersebut yaitu tata
natural dan tidak mencolok. Di rias mengandung
bagian kepala mereka memakai nilai keindahan
seperti topi dan dihiasi dengan bulu yaitu hiasan atau
burung ada juga yang berhiaskan topi yang ada di
seperti topi yang memakai manik kepala dihias
manik. dengan manik
manik dan ada
juga yang
memakai bulu
burung enggang
pada topi tersebut.

169
KODIFIKASI DATA : P7

IDENTITAS DATA

Lokasi : Jl. Siti Aisyah Gg Teluk Lerong Kec. Mahakam


Ulu Kota Samarinda

Sumber Data : Obyek Penelitian video lomba tari kreasi budaya


pedalaman pada festival Borneo 2007

Teknik Pengumpulan Data: Pengamatan

Waktu : 15 November 2014

Tema : Tari Beliant Kreasi

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Tata Cahaya Saat pertama penari ingin masuk -


dan Tata ke dalam panggung, cahaya dalam
Panggung panggung tidak dihidupkan dan
dibiarkan gelap dan saat para
penari masuk ke dalam panggung
barulah cahaya lampu dinyalakan.
Di tarian kedua setelah seorang
penari laki laki berputar semua
penari wanita berkumpul, saat
penari wanita berkumpul lampu di
panggung dimatikan kemudian
para penari wanita menyalakan
obor suasana panggung pun gelap
dan hanya bercahayakan api di
obor tersebut. Lilin yang dipegang

170
oleh para wanita kemudian dibawa
ke atas tangan mereka kemudian
diturunkan lagi dan dimatikan.
Pada saat lilin dimatikan, lampu
dipanggung kembali menyala.
Semua penari berkumpul di depan
dan pergi ke belakang panggung
terbagi oleh dua bari ada yang
melalui pintu sebelah kanan dan
ada juga yang melalui pintu
sebelah kiri.

2. Tata Bunyi / Musik pertama yang disajikan -


Iringan Tari dalam penampilan tari pertama
sangat enak didengar
bunyinya.Tarian kedua musik nya
mulai agak cepat.

3. Gerak Dalam video ini terlihat ada -


beberapa tarian khas
kalimantan.Gerakan tarinya pun
tidak cepat karena mngikuti alunan
musik yang tenang. Penari
mengayunkan tangan mereka ke
depan dan kesamping. Di tarian
kedua penari laki laki juga lincah
saat membawakan tari nya. Ada
satu penari laki laki yang
menarikan tarian dengan cepat dan
gerakannya memutar.

171
4. Properti Penari memakai properti di tangan -
yang dihiasi oleh bulu burung
enggang. Banyak sekali bulu
burung enggang yang digunakan
dalam hiasan untuk penari mulai
dari di kepala sampai properti.
Penari wanita yang didepan
membawa banyak bulu burung
enggang sedangkan penari yang
dibelakang membawa lebih sedikit
buku burung enggang. Di tarian
kedua para penari juga
mengeluarkan properti lagi dan
memakainya ditangan mereka.
Ditengah tengah tarian keua
munculah penari laki laki yang
datang dengan membawa properti
yang digunakannya. Properti yang
digunakan seperti senjata Penari
laki laki menarikan tarian ini
dengan gerakan lebih cepat dari
tari sebelumnya. Ada juga penari
laki laki yang masih kanak kanak
datang, dan ada penari laki laki
dewasa yang datang membawa
daun kelapa atau yang sering kita
sebut janur.

5. Tata Busana Busana yang dipakai oleh para -

172
penari pun ada yang berbeda.

6. Ekspresi Tari yang dibawakan oleh para -


penari terlihat bagus namun penari
wanita tidak senyum pada saat
menari.

KODIFIKASI DATA : P8

IDENTITAS DATA

Lokasi : Yayasan Bina Seni Budaya Indonesia

Sumber Data : Obyek penelitian video Tari Sarung Samarinda


danTari Gantar Pahlawan

Teknik Pengumpulan Data : Pengamatan

Waktu : 16 November 2014

Tema : Tari Sarung Samarinda dan Tari Gantar Pahlawan

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Tata Bunyi/  Dayak tanjung dan benuaq Termasuk


Iringan Tari mengguanakan alat perkusi kedalam obyek
tidak memiliki sape’. penelitian
 Musik yang digunakan tari
sarung samarinda adalah
tingkilan, berasal dari kata
tingkil ( petik). Tingkilan
sendiri memiliki 2

173
pengertian yaitu tingkil (
petik ), tingkilan (petikan).
Lirik lagunya bersindir-
sindiran ( berbalas pantun :
menyindir)

2. Sinopsis Tari  Nelayun itu sendiri -


merupakan singkatan dari
nelayan dan menenun
pekerjaan khas Samarinda.
Para penari tari belayun
yang menceritakan tentang
aktifitas kehidupan
masyarakat Samarinda.
 Tari gantar menyambut
pahlawan adalah sebuah tari
daerah yang
menggambrakan pulangnya
dari medabn perang, muda
mudi bersedih karena
kekasihnya telah gugur di
medan peran.
 Tari jepen tajo diciptakan
tahun 2000 oleh pak asrani,
tarian tersebut membawa
sarung berputar-putar (
menggambarkan proses
pembuatan sarung di
samarinda, menyulam,

174
menenun dan lain-lain).

3. Gerak  Zappin berawal dari


bersamaannyadengan ajaran
islam. Jepen dibawa oleh
orang banjar ( perempuan
semua ). Gerakan jepen
selalu melangkah samping
kanan kiri maju mundur,
step, dan berputar.
 Ada gerkan membagi bedak
atau menabur bedak yang
bermakna untuk menghibur
agar tidak sedih, masing
memberi bedak ke pria dan
wanita. Di tari gantar
pahlawan terdapat langkah-
langkah pakem, langkah
kesenangan.
 Tari sarung samarinda untuk
penyambutan tamu berpijak
dari jepen pesisir. Langkah
geraknya 1x4 hitungan 8
kembangannya, tangan
melambai yang artinya
memetik hasil. Musik yang
mengiringi tari jepen adalah
musik gambus.

175
KODIFIKASI DATA : P9

IDENTITAS DATA

Lokasi : Gor Sampadja

Sumber Data : Penampilan pada lomba tari kreasi budaya pesisir

Teknik Pengumpulan Data : Pengamatan

Waktu : 14 November 2014

Tema : Tari Belayun

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Sinopsis Hasil pengamatan dilihat -


berdasarkan penampilan dalam
festival kemilau seni budaya
benua etam IX yang dilaksanakan
pada hari Jum’at, 14 November
2014, para penari tari belayun
yang menceritakan tentang
aktifitas kehidupan masyarakat
Samarinda terlihat ada interaksi
dengan pasangannya, Dengan
adanya antusias dari para
penonton membuat para penari,
pemusik, vocalis lebih percaya
diri, semangat.Cerita yang ingin
disampaikan oleh koreografer
dapat dipahami oleh para
penonton,

176
2. Properti Properti yang digunakan penari -
sangat mendukung dan tingkat
kreativitas sangat terlihat dan
sesuai dengan adegan-adegan dari
tari belayun, yang terdiri dari
property yang menempel pada
tubuh penari yang
menggambarkan perahu kecil,
sebagai alat tenun, dan
menggambar layar pada
perahunya, dayung, kain yang
menggambarkan ombak dan
perahu, bambu dan ikan yang
menggambarkan hasil tangkapan
dilaut .

3. Ekpresi penari Namun, beberapa penari pada saat -


lomba berlangsung kurang dalam
ekspresi atau mimik wajahnya, hal
itu dikarenakan penari lebih fokus
terhadap gerakannya.Tetapi pada
kemarin malam, para penari begitu
berekspresi dalam menarikan tari
belayun tersebut, dan tari ini
berhasil menjuarai lomba tari
kreasi budaya pesisir pada Festival
Kemilau Seni Budaya Benua Etam
IX.
4. Tata Bunyi/ Garapan iringan tari yang inovatif, -
Iringan Tari kreatif dan tidak monoton serta

177
lirik lagu pada tari belayun
sangatmerdu, enerjik, dinamis, dan
mendukung suasana pada tari ini,
sehingga secara kesuluruhan
terlihat baik dari segi elemen
pokok dan elemen pendukungnya.

178
KODIFIKASI DATA : SP1

Identitas Data

Judul Buku : Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu


Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Sumber Data : Buku

Teknik Pengumpulan Data : Studi Pustaka

Tema : Proses Belajar Kebudayaan Sendiri, unsur


kebudayaan, wujud kebudayaan, dan pengertian kebudayaan.

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

1. Internalisasi Proses internalisasi sendiri merupakan proses Data ini digunakan pada
panjang sejak seorang individu dilahirkan latar belakang penelitian
sampai ia hampir meninggal. Individu belajar ini.
menanamkan dalam kepribadiannya segala
perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang
diperlukan sepanjang hidupnya. Wujud dan
pengaktifan dari berbagai macam isi
kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh
berbagai macam stimulasi yang berada dalam
sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun
budayanya. Misalnya : perasaan pertama yang
diaktifkan dalam kepribadian seorang bayi saat
dilahirkan adalah perasaan puas dan tidak
puas. Tiap hari dalam hidupnya berlalu,
bertambahlah pengalamannya mengenai
bermacam-macam perasaan baru, dan
belajarlah ia merasakan kegembiraan,

179
kebahagiaan, simpati, cinta, benci, keamanan,
harga diri, kebenaran, perasaan bersalah, dosa,
malu, dsb. Selain perasaan-perasaan tersebut
,juga bermacam hasrat, seperti hasrat untuk
mempertahankan hidup, bergaul, meniru, tahu,
berbakti, keindahan, dipelajarinya melalui
proses internalisasi, menjadi bagian
kepribadian individu.

2. Sosialisasi proses sosialisasi, proses ini berkaitan dengan -


proses belajar kebudayaan dalam hubungan
dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang
individu dari masa anak- anak sampai masa
tuanya belajar pola-pola tindakan dalam
interaksi dengan segala macam individu
sekelilingnya yang menduduki beraneka
macam peranan sosial yang mungkin ada
dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat
mengerti cara menyelami dan mencoba
mencapai pengertian tentang suatu kebudayaan
dengan belajar dari jalannya proses sosialisasi
baku yang lazim dialami oleh sebagian
individu dalam kebudayaan bersangkutan.
Itulah sebabnya proses sosialisasi merupakan
suatu proses yang sudah sejak lama mendapat
perhatian besar dari banyak ahli antropologi
sosial. Para individu pada masyarakat yang
berbeda akan mengalami proses sosialisasi
yang berbeda pula karena proses sosialisasi
banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan

180
dan lingkungan sosial yang bersangkutan.

3. Enkulturasi proses enkulturasi, dimana proses seorang -


mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran
serta sikapnya dengan adat, sistem norma dan
peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Sering kali individu belajar dengan meniru
berbagai macam tindakan, setelah perasaan
dan nilai budaya pemberi motivasi akan
tindakan meniru itu telah diinternalisasi dalam
kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru
maka tindakannya menjadi suatu pola yang
mantap, dan norma yang mengatur
tindakannya “dibudayakan”.

4. Discovery Discovery adalah suatu penemuan dari suatu Data ini digunakan
unsur kebudayaan yang baru, baik berupa
sebagai konsep dalam
suatu alat baru, suatu ide baru, yang diciptakan
oleh seorang individu atau suatu rangkaian penelitian ini.
dari beberapa individu dari beberapa
masyarakat yang bersangkutan. Discovery
baru menjadi invention bila masyarakat sudah
mengakui, menerima, dan menerapkan
penemuan baru itu. Faktor pendorong
penemuan baru bagi individu dalam suatu
masyarakat, diantaranya a). Kesadaran para
individu akan kekurangan dalam kebudayaan,
b). Mutu dari keahlian dalam suatu
kebudayaan, c). Sistem perangsang bagi
aktivitas dalam mencipta dalam masyarakat.
Menemukan suatu hal yang baru memerulukan
suatu daya kreatif dan usaha yang besar, tetapi
menyebar suatu hal baru yang memerlukan
daya dan usaha lebih besar lagi.
5. Unsur Kebudayaan manusia memiliki ke tujuh unsur Data ini digunakan
yang universal, yang artinya unsur-unsur
Kebudayaan sebagai konsep untuk
kebudayaan tersebut yang bisa didapatkan
dalam semua kebudayaan dimanapun. Ke menjabarkan data

181
tujuh unsur tersebut adalah : (1) Bahasa, (2) pendukung dalam
Sistem Pengetahuan, (3) Organisasi Sosial, (4)
penelitian ini.
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi, (5)
Sistem Mata Pencaharian, (6) Sistem Religi,
(7) Kesenian. Tiap-tiap unsur kebudayaan
universal sudah tentu juga menjelma dalam
ketiga wujud kebudayaan.
6. Wujud Koentjaraningrat berpendirian bahwa Data ini digunakan
kebudayaan itu ada tiga wujudnya, yaitu :
Kebudayaan sebagai konsep dalam
4. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks penelitian ini.
dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan
dan sebagainya.
5. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
6. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda
hasil karya manusia.

7. Pengertian Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah -


keseluruhan gagasan dan karya manusia yang
Kebudayaan
harus dibiasakan dengan belajar, beserta
keseluruhan dari hasil budi dan karyanya.

KODIFIKASI DATA : SP2

Identitas Data

Judul Buku : Hamid, Azhar Abd, dkk. Rekacipta & Inovasi


Dalam Perspektif Kreativiti.

Sumber Data : Buku

Teknik Pengumpulan Data : Studi Pustaka

Tema : Teori Inovasi

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING


1. Teori Inovasi Berdasarkan teori Rogers (1962), ide inovasi Digunakan sebagai

182
tersebar kedalam sistem sosial (masyarakat) teori dalam
menerusi lima tahap, yaitu : penelitian ini.
f. Pengetahuan (pendedahan individu terhadap
kewujudan inovasi dan memahami
fungsinya).
g. Pemujukan (individu membentuk sikap
suka atau sebaliknya tentang kewujudan
sesuatu inovasi)
h. Keputusan (individu meletakkan komitmen
untuk melakukan peniruan)
i. Pelaksanaan (individu menggunakan
inovasi secara praktis)
j. Pengesahan (individu melakukan penilaian
terhadap peneguhan dengan berasaskan
hasil yang positif yang diperoleh daripada
invoasi).

KODIFIKASI DATA : SP3

Identitas Data

Judul Buku : Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian


Kebudayaan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press

Sumber Data : Buku

Teknik Pengumpulan Data : Studi Pustaka

Tema : Model Etnografi

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING

183
1. Model Etnografi Model etnografi cenderung mengarah kekutub Digunakan sebagai
induktif, konstruktif, transferabilitas, dan subyektif. metode penelitian
Kecuali itu, juga lebih menekankan idiografik, dalam penelitian ini.
dengan cara mendeskripsikan budaya dan tradisi
yang ada. Etnografi pada dasarnya lebih
memanfaatkan teknik pengumpulan data
pengamatan berperan serta karena untuk
memahami cara orang-orang berinteraksi dan
bekerjasama melalui fenomena teramati dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Konsep Etnografi Etnografi harus menyangkut hakekat kebudayaan, -
yaitu sebagai pengetahuan yang diperoleh, yang
digunakan orang untuk menginterpretasikan
pengalaman dan melahirkan tingkah laku sosial.

KODIFIKASI DATA : SP4

Identitas Data

Judul Buku : Ratna, Nyoman Kutha. Metodologi Penelitian


Kajian Kebudayaan dan Ilmu-ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnya.

Sumber Data : Buku

Teknik Pengumpulan Data : Studi Pustaka

Tema : Metode Etnografi Post Modern

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING


1. Etnografi Post Metode etnografi postmodern yang lahir pada Data ini akan
tahun 1960 melalui antropologi kognitif, dimana
Modern digunakan pada
ciri utamanya bagaimana suatu masyarakat
memanfaatkan kebudayaan tersebut dalam desain penelitian

184
kehidupannya dan etnografi postmodern didalam penelitian
dibicarakan sesuai dengan pikiran masyarakat yang
ini.
diteliti (emik) dan mengungkap seluruh tingkah
laku sosial budaya masyarakatnya melalui deskripsi
yang holistik.

KODIFIKASI DATA : SP5

Identitas Data

Judul Buku : Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi.


Yogyakarta: Tiara Wacana Yogyakarta

Sumber Data : Buku

Teknik Pengumpulan Data : Studi Pustaka

Tema : Penelitian Etnografi

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING


1. Etnografi Metode etnografi adalah upaya dalam -
memperhatikan makna dan tindakan dari kejadian
yang menimpa orang yang ingin kita pahami.
Etnografi didasarkan pada asumsi berikut :
pengetahuan dari semua kebudayaan sangat tinggi
nilainya.

185
KODIFIKASI DATA : SP6

Identitas Data

Judul : Soedarsono. 1976. Pengantar Pengetahuan Tari.


Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia
Sumber Data : Buku
Teknik Pengumpulan Data : Studi Pustaka
Tema : Klasifikasi jenis tari berdasarkan garapan,
koreografi, dan stilisasi gerak

NO. KODING DESKRIPSI DATA MEMOING


1. Klasifikasi Tari Menurut Soedarsono, klasifikasi jenis tari Data ini digunakan
Berdasarkan berdasarkan garapannya ada 2, yakni tari dalam latar belakang
Garapan tradisional dan tari non tradisional. Tari tradisional dan menjadi acuan
terbagi menjadi 3 diantaranya tari primitive, tari untuk menentukan
rakyat, dan tari klasik. klasifikasi jenis tari
dogdog lojor ini.
2. Gerak Maknawi Garapan tari menuntut untuk melakukan stilisasi Gerak-gerak dalam
gerak, dimana merubah gerak wantah menjadi tari dogdog lojor
gerak yang tidak wantah, baik gerak itu diperhalus mengalami distilir
maupun dirombak (distorsi) dari yang biasanya. menjadi gerak yang
Gerak tari yang telah mengalami distilir dan maknawi. Data ini
mengandung arti dalam dunia tari disebut gerak digunakan dalam
maknawi atau gesture. bagian tari dogdog
lojor di penelitian
ini.

186
3. Klasifikasi Tari Klasifikasi jenis tari berdasarkan bentuk Data ini digunakan
Berdasarkan koreografinya terbagi menjadi 3, diantaranya tari untuk memvalidkan
Koreografi tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok. data bahwasannya
tari dogdog lojor
merupakan tari
kelompok dengan
penari berjumlah 9-
11 orang.
4. Bentuk Gerak Tari merupakan komposisi tari gerak yang telah Digunakan sebagai
mengalami penggarapan. Penggarapan gerak tari konsep dalam
lazim disebut stilisasi atau distorsi. Berdasarkan penelitian ini untuk
bentuk geraknya, secara garis besar ada dua jenis menjabarkan bentuk
tari, yaitu tari yang representasional dan tari yang gerak dalam tari
non representasional. Tari yang representasional dogdog lojor karya
ialah tari yang menggambarkan sesuatu secara Toto Sugiarto.
jelas, sedangkan tari non-representasional adalah
tari yang tidak menggambarkan sesuatu.
5. Jenis Gerak Baik dalam tari yang representasional maupun Digunakan sebagai
konsep untuk
yang non-representasional dalam garapan geraknya
menjabarkan jenis
terkandung dua jenis gerak, yaitu gerak-gerak
gerak yang
maknawi atau gesture dan gerak-gerak murni atau digunakan dalam tari
dogdog lojor karya
pure movement. Gerak maknawi adalah gerak yang
Toto Sugiarto.
mengandung arti yang jelas, misalnya gerak nuding

atau menunjuk pada tari Bali yang berarti marah,

gerak menirukan bersisir, dan sebagainya. Sudah

barang tentu gerak-gerak semacam ini baru bernilai

187
sebagai gerak tari apabila telah mengalami stilisasi

atau distorsi. Gerak murni adalah gerak yang

digarap sekedar untuk mendapatkan bentuk

188rtistic dan tidak dimaksudkan untuk

menggambarkan sesuatu.

6. Pendukung Tari dalam membuat suatu karya tari selain Digunakan sebagai
memperhatikan gerak, ide garapan, tema dan yang konsep untuk
lainnya, harus juga memperhatikan fasilitas- menjabarkan
fasilitas yang lain untuk mendukung terwujudnya pendukung-
karya tari tersebut atau yang lazim disebut sebagai pendukung tari
elemen pendukung tari. Elemen-elemen tersebut dalam penilitian ini.
diantaranya terdiri dari musik, lantai tari, kostum
dan rias tari, properti tari, dan stage lighting.
7. Klasifikasi 5. Berdasarkan fungsi, fungsi tari terbagi menjadi -
berdasarkan fungsi 3 yakni sebagai ritual upacara, sebagai hiburan
dan tema dan sebagai pertunjukan.
6. Berdasarkan tema, tari terbagi menjadi 2 yakni
tari dramatik dan tari nondramatik.

188
KODIFIKASI DATA : SP7

Identitas Data

Judul atau link : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Samarinda

Sumber data : Artikel

Teknik pengumpulan data : Studi pustaka

Tema : Kota Samarinda, Penduduk, dan Geografis Kota


Samarinda

No Koding Deskripsi Data Memoing


1 Kota Samarinda Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus Data tersebut berisi
merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, tentang data kota
Indonesia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan Smarinda yang berada di
langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kalimantan Timur.
Kota Samarinda dapat dicapai dengan perjalanan
darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam
yang membelah di tengah Kota Samarinda, yang
menjadi "gerbang" menuju pedalaman Kalimantan
Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 718
kilometer persegi dan berpenduduk 805.688 jiwa
pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik Kota
Samarinda), menjadikan kota ini berpenduduk
terbesar di seluruh Kalimantan.
2 Letak Dengan luas wilayah 718 km², Samarinda terletak Data tersebut berisi luas
astronomis di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara wilayah samarinda dan

189
samarinda 0°21'81"–1°09'16" LS dan 116°15'16"–117°24'16" letak astronomis kota
BT. samarinda.
3 Letak geografis Kota Samarinda memiliki batas-batas wilayah Data tersebut berisi
Samarinda dan sebagai berikut : tentang batas batas
Batas – batas wilayah kota samarinda
a. Utara, berbatasan dengan Kecamatan Muara
wilayah mulai dari utara, selatan,
Badak, Kutai Kartanegara
samarinda barat, dan timur dan itu
semua termasuk kedalam
b. Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Loa
letak geografis kota
Janan, Kutai Kartanegara
Samarinda.
c. Timur, berbatasan dengan Kecamatan Muara
Badak, Anggana, dan Sanga-Sanga di Kabupaten
Kutai Kartanegara.

d. Barat, berbatasan dengan Kecamatan


Tenggarong Seberang dan Muara Badak di
Kabupaten Kutai Kartanegara.
4 Penduduk Penduduk Kota Samarinda dari tahun ke tahun Data tersebut berisi
Samarinda belum banyak mengalami perubahan. Dari tentang kepadatan
607,675 jiwa penduduk Kota Samarinda pada penduduk di kota
tahun 2009, sebanyak 25.05 % menempati samarinda.
Kecamatan Samarinda Utara yang memiliki
wilayah paling luas yaitu sebesar 277.80 km2.
Sedangkan Kecamatan Palaran yang memiliki luas
wilayah sebesar 182.53 km2 atau terluas kedua
setelah Samarinda Utara, hanya ditempati 43,989
jiwa atau 7.23 % dari jumlah penduduk Kota
Samarinda. Angka tersebut merupakan angka
terendah dalam distribusi penduduk per kecamatan

190
di Kota Samarinda.

5 Jumlah jumlah penduduk di Samarinda ada 607.675 Data tersebut berisi


Penduduk jiwa. Penduduk Samarinda tersebar di beberapa tentang jumlah penduduk
kecamatan diantaranya di kecamatan palaran yang ada di kota
ada 43.989 jiwa, di kecamatan Samarinda Ilir samarinda dan
ada 109.529 jiwa, di Samarinda seberang ada kecamatannya.
95.632 jiwa, di Sungai Kunjang ada 99. 840
jiwa, di Samarinda Utara ada 152.208 jiwa, dan
di samarinda Ulu ada 106.477 jiwa.

6 Jenis jenis Kota Samarinda diklasifikasikan menjadi 3 Data tersebut berisi jenis
kepadatan kategori kepadatan penduduk sebagai berikut : jenis kepadatan penduduk
penduduk di kota samarinda.
4) Kepadatan penduduk jarang
Kecamatan di Kota Samarinda yang
tergolong kategori jarang adalah
kecamatan yang memiliki luas wilayah
cukup besar atau di atas 10 % dari luas
Kota Samarinda, yaitu Kecamatan
Samarinda Utara, Palaran, dan Samarinda
Ilir. Pola penyebaran penduduk yang
menuju pusat pemerintahan, pusat
perdagangan dan pusat hiburan menjadikan
wilayah ini memiliki kepadatan penduduk
yang jarang.

Kepadatan penduduk sedang

191
Sungai Kunjang dan Samarinda Ulu
merupakan kecamatan dengan kepadatan
penduduk sedang. Kedua wilayah ini
merupakan wilayah yang mengalami
perkembangan perekonomian yang pesat,
seperti pusat perdagangan, pusat hiburan,
serta pusat pemerintahan sehingga
sebagian besar penduduk melakukan
migrasi dari kecamatan lain ke kedua
kawasan ini.

5) Kepadatan penduduk padat


Kepadatan penduduk padat di alami oleh
Kecamatan Samarinda Seberang.
Dibandingkan Sungai Kunjang dan
Samarinda Ulu yang telah lebih dulu
berkembang, perkembangan perekonomian
di wilayah ini sedang mengalami
peningkatan semenjak 3 tahun terakhir,
sehingga menarik minat sebagian
penduduk untuk migrasi ke wilayah ini.
Namun, karena tidak didukung oleh luas
wilayah yaitu 40.48 km2 atau 5 % dari luas
Kota Samarinda, maka kepadatan
penduduk di wilayah ini mencapai
2,362.45 jiwa/km2, dimana angka tersebut
tergolong kategori padat.

7 Tenaga Kerja Salah satu aspek penting dalam pembangunan Data tersebut berisi
Kota Samarinda daerah adalah penduduk, termasuk di dalamnya tentang jumlah tenaga

192
ketenagakerjaan. Penduduk usia 15 tahun ke atas kerja di kota samarinda.
yang dikenal sebagai penduduk usia kerja, pada
tahun 2009 mencapai 437,626 orang. Dimana
271,446 orang diantaranya merupakan angkatan
kerja dan sisanya yaitu 166,180 orang bukan
angkatan kerja. Secara garis besar, pembangunan
di Kota Samarinda berorientasi kepada Kota Jasa
dan Perdagangan. Pemerintah Kota telah
membuktikan konsistensinya dengan
mengembangkan sector jasa dan perdagangan.
Terbukti sector perdagangan telah menyerap 33.67
% tenaga kerja dan 22.16 % dari sector jasa.

KODIFIKASI DATA : SP8

Identitas Data

Judul atau link :


http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Kota_Samarinda

Sumber data : Artikel

Teknik pengumpulan data : Studi pustaka

Tema : Sejarah Kota Samarinda

No. Koding Deskripsi Data Memoing


1. Awal mula Sejarah Kota Samarinda tidak lepas dari peranan Data tersebut berisi
berdirinya kota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, sejarah kota Samarinda
samarinda rombongan orang-orang Bugis Wajo, serta mulai dari awal berdirinya

193
penjajah Belanda dan Jepang. Wilayah Samarinda kota samarinda hingga
termasuk pula ke dalam wilayah Kerajaan Kutai sekarang.
Kartanegara. Akan tetapi saat itu, belum ada
sebuah desa pun berdiri, apalagi kota. Sampai
pertengahan abad ke-17, wilayah Samarinda
merupakan lahan persawahan dan perladangan
beberapa penduduk. Lahan persawahan dan
perladangan itu umumnya dipusatkan di sepanjang
tepi Sungai Karang Mumus dan sungai Karang
Asam.

Berdirinya kota Samarinda tidak terlepas dari


hijrah orang-orang Bugis Wajo, Sulawesi Selatan.
Merekalah yang membangun Samarinda. Menurut
lontara atau silsilah kedatangan suku Bugis
menyebar ke seluruh Nusantara bermula pada
tahun 1668.

Penyebaran itu terjadi karena kerusuhan di


Kerajaan Bone Sulawesi Selatan pada tahun 1665.
Ketika itu diadakan perhelatan besar pernikahan
putra Goa dengan putri Bone. Kemudian terjadi
perkelahian antara putra-putra Bone dan putra-
putra bangsawan Wajo karena acara sabung ayam.
Saat itu putra bangsawan Bone tewas tertikam
keris sakti putra Wajo.

Samarinda berkembang terus dengan


bertambahnya penduduk yang datang dari Jawa
dan Sulawesi dalam kurun waku ratusan tahun.

194
Bahkan sampai pada puncak kemerdekaan tahun
1945 hingga keruntuhan Orde Lama yang
digantikan oleh Orde Baru, Samarinda terus
’disatroni’ pendatang dari luar Kaltim. Waktu itu
Tahun 1966 adalah peralihan masa Orde Lama ke
Orde Baru. Keadaan semuanya masih acak dan
semberawut.

KODIFIKASI DATA : SP9

Judul atau link :


http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kecamatan_dan
_kelurahan_di_Kota_Samarinda
Sumber data : Artikel

Teknik pengumpulan data : Studi pustaka

Tema : Daftar kecamatan di samarinda

No Koding Deskripsi Data Memoing


1 Daftar kecamatan Saat ini pembagian kecamatan di Samarinda Data tersebut berisi
kota Smarinda tidak termasuk Sanga-Sanga, Muara Jawa dan tentang kecamatan yang
Samboja, ketiganya masuk dalam Kabupaten ada di kota samarinda
Kutai Kartanegara. dari dulu hingga
sekarang.
Setelah PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah
administrasi Kodya Dati II Samarinda
mengalami pemekaran, semula terdiri dari 4

195
kecamatan menjadi 6 kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Sungai Kunjang


2. Kecamatan Samarinda Ulu
3. Kecamatan Samarinda Utara
4. Kecamatan Samarinda Ilir
5. Kecamatan Samarinda Seberang
6. Kecamatan Palaran

Pemekaran kecamatan kembali dilakukan


seiring dengan pertumbuhan penduduk yang
cukup pesat dan pelayanan masyarakat yang
semakin meningkat. Kecamatan-kecamatan di
Samarinda yang semula berjumlah 6, kini
dimekarkan menjadi 10 kecamatan. 4 kecamatan
hasil pemekaran tersebut antara lain:

1. Kecamatan Samarinda Kota


2. Kecamatan Loa Janan Ilir
3. Kecamatan Sambutan
4. Kecamatan Sungai Pinang

Peresmian kecamatan tersebut dilaksanakan


pada tanggal 28 Desember 2010. Jadi, secara
administratif Kota Samarinda dibagi menjadi
10 kecamatan dan 53 kelurahan.

196
KODIFIKASI DATA : SD1

Identitas Data

Alamat : Jl. Kemakmuran, Gg PLN 22/23 Kelurahan Sungai


Pinang Dalam Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Sumber Data : Piala Tari Belayun Pada Festival Kemilau Seni


Budaya Benua Etam IX

Teknik Pengumpulan Data : Studi Dokumen

Waktu : Sabtu, 16 November 2014

Tema : Piala dan alat musik yang pada Tari Belayun

No Koding Deskripsi Data Memoing

1 Penghargaan Piala kemenangan adalah sebagai bukti -


bahwa yayasan ini sangat bekerja keras
untuk mencapai sesuatu. Piala
kemenangan membuktikan semua
keahlian yang ada di yayasan BSBI
sangat mempunyai kreatifitas,
dikarenakan mereka memenangkan :
penata tari terbaik, penyaji terbaik 1
(musik dan lagu tradisional), penyaji
terbaik 1 (tari kreasi), penata busana
terbaik, penata musik terbaik.

197
KATEGORISASI DATA

NO. NAMA KODING KATEGORI DATA


1. Salam Pembuka dan Suku W1,A,1
Dayak Kayan
2. Tari Hudoq W1,A,2
3. Perkembangan Tari Hudoq W1,A,3
4. Busana Dalam Tari Hudoq W1,A,4
5. Tari Ngeyah atau Enggang W1,A,5
6. Upacara dalam siklus Suku W1,A,6
Dayak
7. Tane Tinge (Tuhan) W1,A,7
8. Ritual Sebelum tarian W1,A,8
9. Kayo (Penguatan) W1,A,9
10. Upacara adat Kayo W1,A,10
11. Parit W1,A,11
12. Gerak W1,A,12
13. Gerak dan Perkembangan Tari W1,A,13
Gantar
14. Upacara Nugal W1,A,14
15. Hubungan Dayak dengan Kayan W1,A,15
16. Asal Tari Beliant W2,A,1
17. Perkembangan Tari Beliant W2,A,2
18. Kepercayaan Masyarakat W2,A,3
Terhadap Tari Beliant
19 Pemeliant W2,A,4 ; W2,A,5
20 Ketidakpercayaan dengan W2,A,6
transaksi roh
21 Sesaji dalam Tari Beliant W2,A,7 ; W4,C,5
22. Perbedaan Sentio dan Bawo W2,A,8 ; W4,C,3
23. Penari Beliant W2,A,9

198
24. Salam Pembuka W3,B,1 ; W4,C,1 ; W5,D,1 : W7,G,1
25. Makna Dalam Lagu Ilining W3,B,2 ; W3,B,13
Kaholo
26. Fungsi dan Generasi Anggota W3,B,3 ; W3,B,4
Sanggar BSBI
27. Ungkapan Lagu Ilining Kaholo W3,B,5
dan Alat Musik
28. Alat Musik Sampe’ W3,B,6
29. Nada Diatonik dan Alat Musik W3,B,7
30. Alat Musik, Dayak Benuaq dan W3,B,8
Dayak Tunjung
31. Kain Ulaq Doyo Dayak Benuaq W3,B,9
32. Bulu Enggang W3,B,10
33. Yayasana BSBI atau Sanggar W3,B,11
BSBI
34. Binaan Tari dalam Sanggar W3,B,12
BSBI
35. Asal daerah pemusik W3,B,14
36. Perbedaan dayak dengan kutai W3,B,15
dan banjar
37. Kebisaan Narasumber W3,B,16
38. Fungsi kesenian ensambel W3,B,17
39. Penutup W3,B,18 ; W9,B,4 : W10,H,4
40. Tari Beliant W4,C,2
41. Tempat upacara tari beliant W4,C,4
42. Perbedaan kostum penari laki- W4,C,6
laki dan perempuan
43. Musik pada tari beliant W4,C,7
44. Gerak pada tari beliant W4,C,8
45. Tata rias tari beliant W4,C,9
46. Persiapan sebelum upacara W4,C,10
beliant
47.. Ide Garapan W6,E,1
48 Motif gerak Tari Belayun dan W6,E,2
Pijakan Gerak
49. Kesulitan Garapan W6,E,3

199
50. Pengalaman Penata Tari W6,E,4 ; W9,B,3 : W10,H,3 : W11,I,2
51. Perdana Tari Belayun di W6,E,5
tampilkan
52. Tanggapan Masyarakat W6,E,6
53. Proses garapan W6,E,7
54. Makna Lirik lagu dalam Tari W6,E,8
Belayun
55. Instrumen dalam Tari Belayun W6,E,9 ; W9,B,1 : W10,H,1 : W11,I,1.
56. Klasifikasi Tari berdasarkan W6,E,10
Koreografi
57. Sinopsis dan Arti Belayun W6,E,11
58. Properti Tari Belayun W6,E,12
59. Tata busana dan Tata Rias Tari W6,E,13
Belayun
60. Background Mahasiswa/i Seni W6,E,14
Tari UNJ
61. Pengalaman dan Planning W6,E,15
Penata Tari
62. Akulturasi Gerak dalam Tari W6,E,16
Belayun
63. Kesenian Kalimantan Timur W5,D,2
64. Tari Jepen W5,D,3
65. Tari Persembahan W5,D,4
66. Lirik Lagu Tari Belayun W7,G,2
67. Sejarah W9,B,2 : W10,H,2 :
68. Gerak Tari W11,I,3 ; P1,1 ; P3,1 ; P4, 2 ; P6, 2
69. Sinopsis P4, 1 ; P2,1 ; P2 , 2
70. Tata Cahaya Panggung P5, 1 ; P6,1
71. Iringan Tari/musik P4, 4 ; P5, 3 ; P6, 3 ; P2,5; P2,6
72. Tata Busana P4, 3 ; P5, 5 ; P6, 5
73. Tata Rias P6, 6
74. Properti P6, 4
75. Penyanyi P5, 4
76. Tata panggung P5, 2
77. Vokal P2,3

200
78. Irama lagu P2,4
79. Penghargaan SD1,1
80. Internalisasi SP1,1
81. Sosialisasi SP1,2
82. Enkulturasi SP1,3
83. Discovery SP1,4
84. Unsur Kebudayaan SP1,5
85. Wujud Kebudayaan SP1,6
86. Pengertian Kebudayaan SP1,7
85. Teori Inovasi SP2,1
86. Model Etnografi SP3,1
87. Konsep Etnografi SP3,2
88. Etnografi Post Modern SP4,1
89. Etnografi SP5,1
90. Klasifikasi Tari Berdasarkan SP6,1
Garapan
91. Gerak Maknawi SP6,2
92. Klasifikasi Tari Berdasarkan SP6,3
Koreografi
93. Bentuk Gerak SP6,4
94. Jenis Gerak SP6,5
95. Pendukung Tari SP6,6
96. Klasifikasi berdasarkan fungsi SP6,7
dan tema
97. Tata Cahaya P7,1
98. Tata Bunyi/ Iringan Tari P9,4 ; P8,1 ; P7,2
99. Gerak P8,3 ; P7,3
100. Properti P7,4 ; P9,2
101. Tata Busana P7,5
102. Ekspresi Penari P9,4 ; P7,6
103. SINOPSIS P8,2 ; P9,1
104. kota Samarinda SP 7 , 1.
105. Letak Astronomis Samarinda SP 7, 2.
106. Letak geografis samarinda SP 7, 3.
107. Penduduk di kota samarinda SP 7, 4.

201
108. Jenis jenis kepadatan penduduk SP 7, 6.
109. Tenaga kerja SP 7, 7.
110. Jumlah Penduduk kota SP 7, 5.
samarinda
111. Daftar kecamatan kota SP 9, 1.
samarinda
112. Awal mula berdirinya kota SP 8, 1.
Samarinda

202
KLASIFIKASI DATA

Sinopsis Elemen pokok tari

Gerak Tari

Musik/ Iringan Tari

Tata Rias
Elemen Pendukung
Tata Busana Tari
Properti

Tata Pangung

Tata Cahaya Panggung

Penyanyi

Salam Pembuka dan Suku Dayak Kayan

Tari Hudoq Tari Hudoq Suku


Dayak dan Elemen
Perkembangan Tari Hudoq pendukung Tari

Busana Dalam Tari Hudoq

203
Upacara dalam siklus Suku Dayak

Upacara adat Kayo

Upacara Nugal

Tane Tinge (Tuhan) Beberapa macam


upacara dalam Suku
Ritual Sebelum tarian Dayak
Kayo (Penguatan)

Parit

Gerak

Tari Ngeyah atau Enggang

Elemen pokok
tari dan
Gerak dan Perkembangan Tari Gantar
perkembangan

Hubungan Dayak dengan Kayan Sosialisasi


antar suku

Asal Tari Beliant


Deskripsi Tari
Tari Beliant Beliant
Pemeliant

Perkembangan Tari Beliant


Elemen pokok
Gerak pada tari beliant tari

204
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tari Beliant Kepercayaan
masyarakat
Ketidakpercayaan dengan transaksi roh

Sesaji dalam Tari Beliant Persiapan


upacara
Persiapan sebelum upacara beliant

Macam-macam tari Beliant


Jenis beliant
Perbedaan Sentio dan Bawo dan penari

Penari Beliant

Tempat upacara tari beliant


Elemen
Perbedaan kostum penari laki-laki dan perempuan pendukung tari
Musik pada tari beliant

Tata rias tari beliant

Makna Dalam Lagu Ilining Kaholo Musik Tradisional


Kreasi Kalimantan
Ungkapan Lagu Ilining Kaholo dan Alat Musik
Timur
Fungsi kesenian ensambel

205
Alat Musik Sampe’
Alat Musik
Nada Diatonik dan Alat Musik Kalimantan
Timur
Alat Musik, Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung

Kain Ulaq Doyo Dayak Benuaq


Kerajinan
Bulu Enggang Suku Dayak

Perbedaan dayak dengan kutai dan banjar

Fungsi dan Generasi Anggota Sanggar BSBI


Organisasi Sanggar,
Yayasan BSBI atau Sanggar BSBI fungsi, dan binaan
Binaan Tari dalam Sanggar BSBI sanggar

Ide Garapan

Kesulitan Garapan Tahapan dan


proses perwujudan
Proses garapan
karya tari
Klasifikasi Tari berdasarkan Koreografi

Sinopsis dan Arti Belayun

Motif gerak Tari Belayun dan Pijakan Gerak Elemen


pokok tari

206
Akulturasi Gerak dalam Tari Belayun

Pengalaman dan Planning Penata Tari Pengalaman


berkesenian
Pengalaman Penata Tari

Perdana Tari Belayun di tampilkan Apresiasi


Masyarakat
Tanggapan Masyarakat

Makna Lirik lagu dalam Tari Belayun


Elemen Pendukung
Instrumen dalam Tari Belayun Tari
Properti Tari Belayun

Tata busana dan Tata Rias Tari Belayun

Kesenian Kalimantan Timur

Tari Jepen Kebudayaan Di Kalimantan


Timur.

Tari Persembahan

Lirik Lagu Tari Belayun

Iringan Musik Tari Belayun

Sejarah Proses Perwujudan Karya.

Pengalaman Narasumber

Gerak Tari

207
Musik/ Iringan Tari

Tata Rias
Elemen Pendukung
Tata Busana Tari
Properti

Tata Pangung

Tata Cahaya Panggung

Penyanyi

Pendukung Tari

Sinopsis
Elemen pokok tari
Gerak Tari
Bentuk Gerak
Jenis Gerak
Gerak Maknawi

Musik/ Iringan Tari

Vokal
Elemen Pendukung
Irama lagu Tari
Tata Busana

Properti

208
Penghargaan Prestasi Sanggar
BSBI

Internalisasi
Proses Belajar
Sosialisasi Kebudayaan
Sendiri
Enkulturasi

Discovery
Teori Penemuan
Teori Inovasi Baru/ Inovasi

Model Etnografi
Konsep Etnografi Desain Penelitian
dan Metode
Etnografi Post Modern Penelitian Etnografi
Etnografi

Klasifikasi Tari Berdasarkan Garapan


Klasifikasi Jenis
Klasifikasi Tari Berdasarkan Koreografi Tari
Klasifikasi berdasarkan fungsi dan tema

209
SINOPSIS

GERAK
KONSEP
TATA BUNYI/ IRINGAN TARI PERWUJUDAN
KARYA

TATA BUSANA

TATA CAHAYA

Kota Samarinda

Letak Astronomis Samarinda

Letak geografis samarinda Lokasi Lingkungan


dan Demografi
Penduduk di kota samarinda Kota Samarinda,
dan Seajrah Kota
Jenis jenis kepadatan penduduk
Samarinda
Tenaga kerja

Jumlah Penduduk kota samarinda

Daftar kecamatan kota samarinda

Awal mula berdirinya kota Samarinda

210
Data dibawah ini tidak digunakan dalam penelitian ini, karena tidak sesuai dengan
objek pengkajian penelitian.

Background Mahasiswa/i Seni Tari UNJ

Penutup

Kebisaan Narasumber

Asal daerah pemusik

Salam Pembuka

211
Lampiran 2. Foto Penampilan di Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam

IX

212
Lampiran 3. Instrumen Iringan Tari Belayun dan Piagam Penghargaan

Gambar : Penghargaan yang diraih oleh Yayasan Bina Seni Budaya Indonesia

pada Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam IX 2014

Gambar : Penghargaan Penata Terbaik dalam Lomba Tari Kreasi Tradisional

Budaya Pesisir pada Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam IX 2014

213
Gambar : Penghargaan Penyaji Terbaik dalam Lomba Tari Kreasi Tradisional

Budaya Pesisir pada Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam IX 2014

214

Anda mungkin juga menyukai