Anda di halaman 1dari 13

TUGAS SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FILM

“ANALISIS KELAS SOSIAL DALAM FILM GUNDALA KARYA JOKO


ANWAR”

Dosen Pengampu:
FX. Yatno Karyadi, S.Sn., M.Sn.

Dibuat Oleh:
Andi Octari
06101619

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN


PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM
INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Mata
Kuliah Sosiologi dan Antropologi Film berupa Karya Tulis Ilmiah Sederhana
yang berjudul “Analisis Kelas Sosial Dalam Film Gundala Karya Joko
Anwar”.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam tugas ini masih terdapat
banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Atas dasar itu
penulis memohon saran dan kritik yang konsultif kepada berbagai pihak demi
kebaikan penyusunan tugas ini. Sehingga tugas ini dapat memberikan manfaat
yang optimal.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih


kepada semua pihak yang terkait dalam penyelesaian tugas ini. Akhir kata penulis
berharap semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dari tugas ini, dan
semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Amin..

Rimbo Bujang, 7 November 2021

Andi Octari
06101619

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................3
1. Pengertian Kelas Sosial.................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................5
1. Desain penelitian...........................................................................................5
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................6
BAB V PENUTUP..................................................................................................9
1. Kesimpulan...................................................................................................9
2. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai manusia sosial, tentunya kita tidak bisa menghindari interaksi
sosial dalam masyarakat. Adanya interaksi sosial dalam masyarakat akan
mempengaruhi terbentuknya kelompok-kelompok tertentu. Secara umum, ada
dua bentuk pengelompokan masyarakat, satu pengelompokan horizontal
dalam bentuk diferensiasi, dan pengelompokan vertikal dalam bentuk kelas
sosial.

Kelas sosial didefinisikan sebagai kelas (lapisan) dari orang-orang


yang sama dalam kontinum status sosial (rangkaian unit). Definisi ini
memberi tahu kita bahwa dalam masyarakat, beberapa orang berbagi atau
berbagi status sosial yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki
kedudukan yang kurang lebih sama akan berada pada lapisan yang kurang
lebih sama.

Film juga menceritakan berbagai macam permasalahan salah satunya


yaitu kelas sosial. Kelas sosial adalah pembagian kelas dalam masyarakat
berdasarkan kriteria tertentu, baik menurut agama, pendidikan, status
ekonomi, keturunan dan lain-lain. Setiap masyarakat senantiasa mempunyai
penghargaan tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan dan setiap
masyarakat pasti mempunyai atau memiliki sesuatu yang dihargainya.
Sesuatu yang dihargai inilah sesungguhnya merupakan embrio atau bibit yang
menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis, didalam masyarakat itu.
Penghargaan yang lebih tinggi terhadap halhal tertentu, akan menempatkan
hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya.

Pada panulisan kali ini penulis mencoba menggali kelas sosial yang
terdapat pada film indonesia yang ditulis dan di sutradarai oleh sutradara yang
sudah sangat terkenal di Indonesia yaitu Joko Anwar.

1
Gundala adalah sebuah film pahlawan super neo-noir Indonesia tahun
2019 yang disutradarai dan ditulis oleh Joko Anwar. Film ini adalah produksi
bersama Screenplay Films, Legacy Pictures, Ideosource Entertainment,
dengan pemilik hak cipta Gundala yaitu Bumilangit Studios. Film ini
berdasarkan pada cerita karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969
Gundala yang dibuat oleh Harya Suraminata. Karakter utamanya sendiri
diperankan oleh Abimana Aryasatya. Film ini akan menjadi awal dari Jagat
Sinema Bumilangit (JSB).

Melalui film tersebut, penulis berusaha melakukan analisis kelas


sosialpada film Gundalla karya Joko anwar guna mengetahui kelas sosial
yang terdapat didalam film Gundala tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang penulis paparkan di
atas, maka rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah : Bagaimana
deskripsi tentang kelas sosial dalam film Gundala?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penelitiaan adalah untuk mengetahui analisis Kelas sosial yang
ada dalam film Gundala karya Joko Anwar.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Kelas Sosial


Kelas sosial harus dipahami dari segi masyarakat daripada aspek
ekonomi atau lainnya. Dalam kerangka sosial, berarti kelas adalah status sosial
yang hierarkis, tidak ditentukan oleh kekuatan lain yang dimiliki oleh individu
atau kelompok.

Kelas sosial didefinisikan sebagai stratifikasi atau pembagian sosial


yang relatif homogen dan persisten dalam suatu masyarakat, dengan struktur
hierarkis dan anggota dengan nilai, minat, dan perilaku yang sama. Dalam
kelompok sosial, jika seseorang memiliki status ekonomi yang sama di pasar,
mereka akan diklasifikasikan ke dalam kelompok yang sama.

Kelas sosial mengacu pada pengelompokan orang-orang dengan


perilaku serupa berdasarkan status ekonomi mereka di pasar. Kelompok status
mencerminkan harapan masyarakat terhadap gaya hidup masing-masing kelas,
dan penilaian positif atau negatif masyarakat terhadap kehormatan setiap
kelas.

Kelas sosial ada yang tercipta sejak lahir namun ada juga yang harus
dengan susash payah untuk mendapatkannya, baik itu dengan sekolah
maupun lembaga tinggi lainnya. Menurut Engel, Blackwell dan miniard
(1995) mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl yang menyebutkan bahwa
ada sembilan variabel yang menentukan status atau kelas sosial seseorang,
kesembilan variabel tersebut digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu
sebagai berikut :

a. Variabel Ekonomi
1) Status pekerjaan
2) Pendapatan
3) Harta benda

3
b. Variabel Interaksi
1) Prestis individu
2) Asosiasi
3) Sosialisasi

c. Variabel Politik
1) Kekuasaan
2) Kesadaran kelas
3) Mobilitas

4
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Desain penelitian

Dalam penulisan ini, penulis melakukan analisis data dengan cara


mengorganisasikan data, memecahnya menjadi unit-unit, mensintesis,
menyusunnya menjadi pola, memilih konten yang penting dan akan
dipelajari, dan menarik kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
(Lexy Melong,2006:248)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis bahan


visual. Teknik ini bermanfaat bagi pengembangan suatu alat analisis data
kualitatif. Analisis ini digunakan untuk menganalisis kelas sosial pada film
Gundala. Analisis bahan visual ini digunakan oleh penulis untuk
mengidentifikasi kelas sosial pada film Gundalla.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam film gundala, kelas sosial digambarkan dalam beberapa proses


namun pada penulisan kali ini penulis mencoba mengambil gambaran yaitu
tentang kemiskinan.

1. Kemiskinan

Dalam kerangka kelas sosial yang memiliki beberapa tingkatan, ada


beberapa hal yang menjadi tolak ukur untuk memilahnya, dalam penulisan
ini penulis mencoba menyelami lebih jauh ke dalam kemiskinan yang ada
dalam film Gundala. Dimana ada beberapa adegan yang menunjukkan
kemiskinan dalam film Gundala.

Dalam beberapa adegan dalam film Gundala, terdapat banyak sekali


visual kemiskinan dimana ada satu adegan yang memperlihatkan Sancaka
memakan timun yang sudah layu dan jatuh ke tanah. Hal ini juga didukung
oleh pakaian yang digunakan oleh Sancaka yang terlihat lusuh dan juga
wajah yang sangat lesu dan lemah karena merasa lapar dan tidak memiliki
uang atau bahkan makanan selain mentimun yang sudah layu. Hal di atas
menunjukan bahwa Sancaka Hidup dengan kemiskinan.

Kelas sosial pada film ini juga digambarkan pada visual rumah-
rumah pemukiman yang kumuh serta tidak layak huni didekat suatu pabrik
besar yang sarat akan polusi serta kebisingan yang bersumber dari alat- alat
modern dari pabrik tersebut. Dimana hal semacam ini sangat tidak asing dan
banyak kita jumpai di wilayah pinggiran perkotaan dimana banyak
masyarakat muskin yang hidup di pinggiran kota dengan keadaan serba
keterbatasan.

6
Guna menunjukan kesan kemiskinan pada film ini pula terdapat suatu
pelabuhan dimana banyak anak kecil bekerja menjadi buruh angkut
pelabuhan. Dengan baju lusuh mereka mengangkut barang demi barang yang
siap di angkat dari kapal ataupun ke dalam kapal. Mereka bekerja bersama
orang- orang dewasa, mereka semua melakukan ini dengan terpaksa demi
mendapatkan uang untuk sesuap nasi.

Semua yang ada pada adegan dalam film gundala ini adalah
gambaran kondisi masyarakat yang ada di Indonesia yang masih banyak
memiliki masalah kemiskinan. Terbatasnya lapangan kerja dan rendahnya
tingkat pendidikan serta kurangnya rasa belas kasih menjadi faktor utama
yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia semakin bertambah. Pada film
gundala sendiri menampilakan kehidupan di tengah kesibukan pabrik yang
menunjukan kemiskinan yang sangat miris di Indonesia. Anak-anak yang
seharusnya menikmati bangku sekolah harus ikut orang tuanya bekerja demi
melangsungkan hidup, terlebih mereka hidup di lingkungan yang sangat
bisingdan banyak polusi dari pabrik. Dimana hal tersebut dialami oleh
sancaka dalam film ketika ia dalam rumahnya. Asap yang tergambar disini
merupakan gambaran dimana buruknya kedupan penduduk dalam kelompok
ekonomi bawah.

Seperti dapat dilihat dari gambar di atas, terdapat beberapa kelompok


masyarakat berpenghasilan rendah yang lingkungan tempat tinggalnya yang
tidak sesuai akan menyebabkan kesehatan mereka menjadi buruk, untuk
mengatasi kondisi kesehatan tersebut, kelompok berpenghasilan rendah juga
harus membayar mahal, tetapi mereka harus membayar mahal. penghasilan
yang sangat sedikit. . Ini menjadi masalah serius karena kebutuhan kesehatan
tidak terpenuhi secara memadai, dan kebutuhan ekonomi juga tinggi.

Banyak anak yang terpaksa putus sekolah untuk bekerja, sehingga


anak-anak ini jatuh ke dalam kemiskinan struktural. Karena orang dengan
pendidikan tinggi akan memiliki lebih banyak pilihan untuk mendapatkan
pekerjaan dengan penghasilan yang layak, sedangkan orang dengan

7
pendidikan rendah akan dibatasi dalam memilih pekerjaan dan pekerjaan.
Dalam hal memilih permintaan konsumen. Disinilah letak masalahnya.

Kemiskinan merupakan kejahatan utama terhadap anak. Kebutuhan


pangan, gizi dan gizi anak harus terpenuhi, namun mereka selali mengalami
kelaparan. Ketika keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi dan
konsumtif, sebagian anak akan terpaksa bekerja untuk membantu orang
tuanya memenuhi kebutuhan ekonomi yang besar. Hal-hal ini menjadi siklus
tak terelakkan dari kelas bawah. Inilah tugas-tugas yang harus segera
diselesaikan pemerintah Indonesia untuk mengurangi angka kemiskinan di
Indonesia.

8
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dalam film gundala, kelas sosial digambarkan dalam beberapa beberapa
adegan pada film gundala banyak menampilkan visual kemiskinan dimana
terdapat salah satu adegan yang menunjukan Sancaka yang sedang memakan
ketimun yang sudah layu dan sudah jatuh ketanah. Hal tersebut juga di
dukung dengan pakaian yang digunakan oleh sancaka terlihat kumuh dan juga
wajah yang sangat lesu dan tidak bertenaga karena merasa kelaparan dan
tidak memiliki uang.

2. Saran
Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan dan kesimpulan yang dibuat,
penulis menyarankan agar pembaca mulai untuk membantu orang-orang
disekitarnya agar tidak terlalu terlihat kesenjangan yang terjadi di masyarakat
kita seperti didalam film yang sudah di analisis oleh penulis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Lexy, Melong. (2006). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Pratama, Gumilar. 2014. Bahasa Rupa dan Pendidikan Dalam Film Penumpasan
G 30 S PKI. Repository.upi.edu

Bimantara, Iskandar. 2021. Representasi Kelas Sosial Dalam Film Gundala


(Analisis Semiotika Model Peirce). Commercium. 4(2)

Cahyani, Intan Wahyu. 2018. Model Layanan Kesehatan Integrated Healt Care
Menuju Indonesia Sehat DI Era Teknologi. Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa
Berprestasi Nasional. Malang:Universitas Brawijaya

10

Anda mungkin juga menyukai