Anda di halaman 1dari 9

Bahan Ajar 3

KD 3.1 Kelas XI Semester I


Pembentukan Kelompok Sosial
Sub Materi Klasifikasi Kelompok Sosial

Kompetensi
A. IntiInti
Kompetensi (KI)(KI)
KI 1 dan KI 2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Kompetensi Keterampilan, yaitu mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi
KompetensiDasar
Dasar(KD)
(KD)dan
danIndikator
IndikatorPencapaian
PencapaianKompetensi
Kompetensi(IPK)
(IPK)

1. Kompetensi Dasar (KD)


3.1 Memahami pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan
penekatan Sosiologis
4.1 Menalar tentang terjadinya pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut
pandang dan pendekatan Sosiologis
2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.7 Menjelaskan faktor yang mempengaruhi partikularisme dan ekslusivisme
kelompok sosial
3.1.8 Mengidentifikasi pola hubungan antar kelompok dan dinamika kelompok
sosial

Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI -Kelompok Sosial 0


4.1.1 Mendiskusikan kasus pola hubungan antar kelompok dalam masyarakat.
4.1.2 Bekerjasama membuat jaringan sosial pola hubungan antar kelompok dalam
kehidupan masyarakat.

C. Tujuan
TujuanPembelajaran
Pembelajara

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan


model Cooperative Learning tipe Two Stay two Stray (TSTS) peserta didik mampu
menggali informasi tentang Pola Hubungan Antarkelompok dan Dinamika
Kelompok Sosial dengan rasa tanggung jawab, kerjasama, santun selama proses
pembelajaran, bersikap santun, memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik, sehingga mandiri
dalam memposisikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat.

D. Materi
MateriPembelajaran
Pembelajaran

1. Peta
Petakonsep
konsep

2. Materi
C. KARAKTERISTIK KHUSUS ATAU PARTIKULARISME DAN EKSLUSIVISME
KELOMPOK SOSIAL
1. Definisi Partikularisme dan Eksklusivisme
a) Partikularisme
 In The Sage Dictionary of Sociology, particularistic is people act in very different ways
towards different sets of people. “In many traditional societies there is a very clear
difference between what you can do to your own people and what you can do to outsiders
(enslave them, for example).”
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata partikularisme berarti sistem yang
mengutamakan kepentingan pribadi (diri-sendiri) di atas kepentingan umum; aliran politik,
ekonomi, atau kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus.

Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI -Kelompok Sosial 1


 Jurnal The Identity in Question oleh Ernesto Laclau memaparkan bahwa membahas
mengenai partikularisme berkaitan dengan universal, agama, dan konflik. Mengutip
pernyataannya yaitu “In that case there is no possible mediation between universality
and particularity”, artinya bahwa tidak ada mediasi antara univesal dan partikular.
Jadi, masyarakat yang kemudian dilihat dalam kelompok-kelompok sosial memiliki
batasan atas kelompok satu dengan lainnya yang terkadang batasan atara satu
kelompok dengan yang lainnya bisa nampak jelas atau tidak. Pada perspektif konflik,
antara satu kelompok dengan lainnya terkadang “tidak dimungkinkan adanya
mediasi”.
b) Eksklusivisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa kata eksklusivisme berarti paham yang
mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat. Eksklusivisme ini
berkaitan erat dengan partikularisme, sebab mengutamakan kepentingan pribadi kemudian
membuat kelompok tersebut mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan sikap khusus
yang disepakati dalam kelompok.

2. PERUBAHAN SOSIAL
Kelompok sosial bersifat dinamis yang artinya akan selalu melakukan perkembangan dan
perubahan. Hal tersebut bisa terjadi karena disengaja ataupun tidak sengaja.
3. DIMENSI HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
a) Dimensi sejarah
b) Dimensi sikap
c) Dimensi institusi
d) Dimensi gerakan sosial
4. TERBENTUKNYA NORMA SOSIAL
5. POLA HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK DALAM MASYARAKAT
Hubungan antarkelompok diwarnai dengan pola-pola tertentu yang khas. Terhadap kelompok
ras, Michael Banton mengemukakan bahwa terdapat berbagai kemungkinan pola hubungan
antar kelompok ras di iantaranya adalah:
1. Akulturasi
Terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur dan berpadu.
Akulturasi terjadi tidak hanya pada masyarakat yang berposisi sama, tetapi juga pada
masyarakat yang posisinya berbeda. Dalam proses akulturasi, terjadi pula dekulturasi,

Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI -Kelompok Sosial 2


contohnya hilangnya kebudayaan asli daerah akibat interaksi paksa dengan pemerintah kolonial
Belanda.
2. Dominasi
Terjadi jika suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Dalam kaitannya dengan dominasi,
Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi
dalam suatu hubungan antar kelompok, yaitu
a. Genosida adalah pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota
kelompok tertentu. Contohnya: pembunuhan orang Yahudi oleh pemerintah nazi
Jerman.

b. Pengusiran. Contohnya: pengusiran warga Palestina oleh pemerintah Israel dari tepi
barat sungai Jordan.

c. Perbudakan. Contoh: sistem kerja Rodi yang dilakukan pada penjajahan Jepang di
Indonesia.

Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI -Kelompok Sosial 3


d. Segregasi yaitu suatu pemisahan antara kulit putih dan kulit hitam di Afrika Selatan
pada masa politik Apartheid.

3. Paternalisme
Paternalisme adalah suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok
ras pribumi. Michael Banton membedakan tiga macam masyarakat sebagai berikut:
a. Masyarakat metropolitan (di daerah asal pendatang)
b. Masyarakat klonial yang teridiri atas para pendatang dan sebagian masyarakat
pribumi.
c. Masyarakat pribumi yang dijajah.
4. Integrasi.
Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam
masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut.
Contoh: saling menghormati antar sesama, saling toleransi antar agama dalam
masyasrakat, saling memahami kebutuhan sosial, serta tidak mengutamakan egonya.

Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI -Kelompok Sosial 4


5. Pluralisme
Pluralisme adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak
perdata masyarakat. Menurut Furnivall, masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang di
dalamnya terdapat berbagai kelompok berbeda.
Ahli lain yakni Lieberson, mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua
pola, berikut:
a. Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi (migrant superordination).
Contohnya adalah kedatangan bangsa Eropa ke Asia, Afrika, dan Amerika.
b. Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang (indigenous
superordination).
Contohnya adalah dominasi kelompok kulit putih Prancis atas kelompok pendatang dari
Aljazair, Cina, ataupun Turki.
Lieberson berpendapat bahwa suatu pola mempunyai kecenderungan untuk lebih berkembang
ke suatu arah tertentu. Pola dominasi cenderung mengarah pada pola pluralisme, sedangkan
pola akulturasi dan paternalisme cenderung mengarah pada pola integrasi.
6. Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-
usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu,
asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan
memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Contohnya adalah orang orang etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia. Warga etnis Tionghoa
yang sudah lama tinggal di Indonesia, akhirnya warga etnis Tionghoa ini bisa berbicara dengan
bahasa Indonesia dengan sangat fasih. Di desa-desa di kalimantan, banyak warga etnis

Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI -Kelompok Sosial 5


Tionghoa yang masih berbicara dengan dialek asli Cina, namun dialek yang mereka biasa pakai
untuk berkomunikasi sudah tidak asli karena sudah tercampur dengan bahasa Indonesia.

DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL


Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan
meningkatkan nilai kerjasama kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun
kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama
lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan,satu norma,dan satu cara
pencapaiannya yang disepakati bersama.
Dalam kehidupan masyarakat, dinamika kelompok memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menciptakan kerjasama di antara anggota kelompok sehingga akan menguntungkan satu
sama lain.
2. Memudahkan menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya.
3. Memberikan kesempatan kepada semua orang untuk memberikan pendapat dan gagasan.
Kelompok merupakan tujuan yang diharapkan dalam proses dinamika kelompok, karena jika
hal tersebut tercapai, maka dapat dikatakan salah satu tujuan proses transformasi dapat berjalan
dengan baik. Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan
kelompok adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi
Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru. Setiap kelompok,
tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan hasil dinamika kelompok
tersebut. Di samping itu proses adaptasi juga berjalan dengan baik yang ditandai dengan
kelenturan setiap anggota untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota
kelompok lain tanpa merasa integritasnya terganggu
2. Pencapaian tujuan
Setiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai
tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola, serta individu mampu terlibat secara
emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Selain memiliki berbagai indikator sebagai tolak ukur dinamika kelompok dalam proses
perkembangan suatu kelompok dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor yang
datang dari dalam maupun dari luar.
1. Faktor dari dalam (intern), di antaranya sebagai berikut:
a. Konflik antarindividu atau sebagai akibat adanya ketidakseimbangan kekuatan dalam
kelompok tersebut.

Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI -Kelompok Sosial 6


b. Adanya perbedaan kepentingan sehingga menimbulkan ketidakadilan dan
ketidakseimbangan pada anggota kelompok.
c. Adanya perbedaan paham dari tiap anggota kelompok dan upaya memenuhi berbagai
tujuan kelompok.
2. Faktor dari luar (ekstern), di antaranya sebagai berikut:
a. Perubahan situasi atau keadaan dimana kelompok tersebut hidup. Situasi ini dapat
berupa ancaman yang datang dari luar sehingga dapat menimbulkan perubahan.
Perubahan ini dapat berupa rasa persatuan dalam diri anggota kelompok.
b. Pergantian anggota kelompok akan memengaruhi perubahan kelompok. Dalam hal ini,
beberapa anggota akan mengalami keguncangan (shock) ketika ditinggal oleh salah
satu anggota kelompok.
c. Perubahan situasi sosial ekonomi kelompok. Kondisi kelompok yang memiliki
perbedaan pandangan dan kondisi emosional yang berbedaakan tetap bersatu dalam
menghadapi berbagai masalah yang ada.
Jika kita simak uraian diatas, pada umumnya kelompok sosial tidak pernah berjalan di tempat
(stabil) dan bukan merupakan kelompok statis. Namun, pasti mengalami perkembangan serta
perubahan, hanya saja kecepatannya yang berbeda antara kelompok satu dengan kelompok lain.
Menurut Slamet Santosa, dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua
individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu
dengan yang lain; antaranggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung
dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.
Soerjono Soekanto mengatakan masalah dinamika kelompok juga menyangkut gerak atau
perilaku kolektif. Dalam hal ini, gerak sebagai bentuk dari aksi kolektiva. Penyebab suatu
kolektiva menjadi agresi antara lain sebagai berikut:
1. Dalam jangka waktu yang lama mengalami frustasi
2. Adanya ketersinggungan
3. Merasa dirugikan
4. Munculnya ancaman yang berasal dari luar
5. Adanya perlakuan yang tidak adil
6. Bidang –bidang yang bersifat sensitif terkena imbasnya.
Keenam hal tersebut dapat juga dikatakan sebagai pemicu timbulnya suatu masalah atau
konflik yang terjadi di masyarakat ataupun dapat terjadi di dalam kelompok sendiri.

A. Literatur

Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI -Kelompok Sosial 7


Bagja Waluya. 2009. Sosiologi 2 Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Kelas 11 SMA.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Bondet Wrahatnala. 2009. Sosiologi Kelas XI SMA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Kun Maryati, Juju Suryawati. 2016. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Rufikasari, Candra Lia. 2016. Buku Siswa Sosiologi Peminatan Ilmu Sosial untuk SMA/ MA
XI. Surakarta: Mediatama.

Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI -Kelompok Sosial 8

Anda mungkin juga menyukai