Anda di halaman 1dari 34

DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT PARA AHLI (AUGUSTE COMTE, MAX WEBER DLL)

AUGUSTE COMTE

Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam
masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.

MAX WEBER

Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

EMILE DURKHEIM

Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu fakta-fakta atau kenyataan yang
berisikan cara bertindak, cara perpikir dan cara merasakan sesuatu.

HERBERT SPENCER

Sosiologi adalah Ilmu yang menyelidiki tentang susunan-susunan dan proses kehidupan social sebagai
suatu keseluruhan / suatu sistem.

gejala sosial lain

MAC IVER

Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hubungan-hubungan social yang terjadi dalam
masyarakat

PITIRIM SOROKIN
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.

ROUCEK AND WARREN

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang
bersifat stabil.

Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial
termasuk perubahan sosial.

Paul B. Horton

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan
kelompok tersebut.

Soerjono Sukanto

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum
dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan
menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.

Allan Jhonson

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan
suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang
yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.

J. GILLIN

Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari interaksi yang timbul di dalam masyarakat

P.J. BAOUMAN

Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan tentang manusia dan hubungan-hubungan antar golongan manusia

Mr. J. BIERENS De HAAN

Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan tentang masyarakat manusia, baik mengenai hakekatnya,
susunannya, hubungannya, kodrat-kodrat yang menggerakkannya, mengenai kesehatan dan
perkembangan masyarakat.

GEORGE SIMMEL

Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari perhubungan sesama manusia ( Human

Relationship )

LESTER FRANK WARD

Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meneliti kemajuan-kemajuan manusia dan
apa saja yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya.
VANDER ZANDEN

Sosiologi adalah Studi ilmiah tentang interaksi manusia di masyarakat.

ANTHONY GIDDENS

Sosiologi adalah Studi tentang kehidupan social manusia, kelompok-kelompok manusia dan masyarakat.

MAYOR POLAK

Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan
diantara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.

HASSAN SHADILY

Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki
ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud
hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta perubahannya

Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

“ Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola
hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris
serta bersifat umum

jangan pergi dulu, ada postingan yang lain nih!!


Definisi Sosiologi

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang memiliki arti teman atau kawan, dan Logos memiliki
arti ilmu pengetahuan. Permulaan definisi sosiologi ini dipublikasikan dalam buku yang berjudul "Cours
De Philosophie Positive" yang di tulis oleh Auguste Comte {1798-1857}. Pada umumnya sosiologi lebih
dipahami sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan, kepentingan bersama dan budaya.
Sosiologi bertujuan mempelajari perilaku sosial masyarakat kegiatan masyarakat itu sendiri dengan
mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sosiologi merupakan pengetahuan tentang
masyarakat yang tumbuh dari hasil pemikiran ilmiah yang bisa dikontrol secara kritis oleh orang lain.
Kelompok atau masyarakat tersebut terdiri atas keluarga, negara, suku bangsa dan berbagai organisasi
sosial, politik dan ekonomi.

Sosiologi adalah studi ilmiah tentang perilaku sosial manusia dan organisasi, asal-usulnya, lembaga dan
pembinaan. Sosiologi adalah ilmu sosial, yang memakai bermacam metode penyelidikan empiris dan
analisis kritis untuk menambah pengetahuan tentang kegiatan sosial manusia. Banyak sosiolog yang
menyatakan, tujuan sosiologi adalah untuk mengadakan penelitian, yang bisa diterapkan secara
langsung pada kebijakan sosial dan kesejahteraan, sedangkan sosiolog yang lain tetap fokus terutama
pada memperbaiki pemahaman teoritis proses sosial. Subyek berkisar pada level mikro dari setiap
instansi dan interaksi ke tingkat makro dari sistem dan struktur sosial.

Sosiologi tradisional memfokuskan pada stratifikasi dan mobilitas serta kelas sosial, agama, budaya,
hukum, sekularisasi dan penyimpangan. Sebab segala aspek kegiatan manusia dipengaruhi oleh interaksi
antara lembaga individual dan struktur sosial, sosiologi sedikit demi sedikit memperlebar fokus ke studi
berikutnya, seperti lembaga medis, kesehatan, pidana, militer, Internet, dan peran kegiatan sosial pada
pengembangan pengetahuan ilmiah.

Berbagai metode ilmiah sosial juga sudah luaskan. Peneliti sosial menggunakan berbagai tehnik arti
kualitatif dan kuantitatif. Pergantian budaya dan linguistik dari pertengahan abad kedua puluh
menyebabkan pendekatan semakin hermeneutik, interpretatif, dan filosofis dengan analisis masyarakat.
Sedangkan, beberapa dekade terakhir telah terlihat munculnya pemutakhiran matematis, analitis, dan
teknik ketat komputasi, seperti analisis jaringan sosial dan agen berbasis pemodelan. Sosiologi jangan
disalahartikan dengan bermacam kursus umum ilmu-ilmu sosial yang tidak berkaitan dengan teori
sosiologi atau metodologi penelitian ilmu sosial.
Definisi arti Sosiologi menurut para ahli sosiologi seperti berikut ini:

Pitirim Sorokin

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan
yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.

Roucek dan Warren

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang
bersifat stabil.

Max Weber

Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial
termasuk perubahan sosial.

Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan
kelompok tersebut.

Soejono Soekanto

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum
dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

William Kornblum

Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan
menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.

Allan Jhonson

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan
suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut memengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang
terlibat didalamnya memengaruhi sistem tersebut.

http://id.wikipedia.org

Posted by Andry Pramudya at 7:19 PM


Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu
pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul
"Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang
sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama,
dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku
sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[rujukan?] Sebagai sebuah
ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah
dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi,
sosial.

Sejarah istilah sosiologi[sunting]Rangkaian dari

Sains

Sains formal[tampilkan]

Sains fisik[tampilkan]

Sains kehidupan[tampilkan]

Ilmu sosial[tampilkan]

Ilmu terapan[tampilkan]

Interdisipliner[tampilkan]

Portal · Kategori

l·b·s

Potret Auguste Comte.


1842: Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis,
bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.[rujukan?] Sosiologi
sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-
19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.[rujukan?] Para
ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat
pada tiap tahap peradaban manusia.[rujukan?] Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana
perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi
dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.
Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah
ilmuwan besar di bidang sosiologi.[rujukan?] Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile
Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari
Eropa).[rujukan?] Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari
masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.[rujukan?]

Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin
akademis.[rujukan?] Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri
fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.

1876: Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology dan memperkenalkan pendekatan analogi
organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas
bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.

Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas
sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.

Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai,
kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.

Di Amerika Lester F. Ward mempublikasikan Dynamic Sosiology.

Pokok bahasan sosiologi[sunting]

Pokok bahasan sosiologi ada empat: 1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan
yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
[rujukan?]

Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan
bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan
memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir,
dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu
(murid).
2. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.
[rujukan?]

Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam
bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan
tindakan sosial.

3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada
dalam diri manusia.[rujukan?] Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami
sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan
khayalan sosiologis adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu
merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan
kehidupan pribadi individu.

Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah
masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara
jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka
pengangguran tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.

4. Realitas sosial adalah pengungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog
dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan
pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.

Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi[sunting]

Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu
telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh
Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.[1]

Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat
spekulasi (menduga-duga).

Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan
abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan
menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.

Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga
memperkuat teori-teori yang lama.
Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut,
tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.[2]

Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti (eksakta) karena yang
dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.

Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori, bukan merupakan disiplin ilmu normatif karena sosiologi
membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi.

Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dalam perkembangannya sosiologi
menjadi ilmu pengetahuan terapan (applied science).

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang
menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya
peristiwa itu sendiri.

Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan
hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat
manusia.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang
digunakan.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang
ada pada interaksi antara manusia.

Kegunaan Sosiologi[sunting]

Kegunaan Sosiologi dalam masyarakat,antara lain:

Untuk pembangunan

Sosiologi berguna untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun penilaian pembangunan

Untuk penelitian
Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh perencanaan sosial yang efektif atau
pemecahan masalah-masalah sosial dengan baik

Objek Sosiologi[sunting]

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.[3]

Objek Material

Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia
yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.

Objek Formal

Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan
demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari
hubungan manusia di dalam masyarakat.

Objek budaya

Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.

Objek Agama

Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan
banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.

Ruang Lingkup Kajian Sosiologi[sunting]

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi.
[4] Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka
akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai
memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa
maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi,
asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.
[5] Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan
masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya
antara lain:[6]

Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan
penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;

Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami
warganya;

Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia
beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.

Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan
demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan
keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa
dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari
dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu
negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua
lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat
memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok
itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan
perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara
manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.

Perkembangan sosiologi dari abad ke abad[sunting]

Perkembangan pada abad pencerahan[sunting]

Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles
beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat
mengalami perkembangan dan kemunduran.

Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu
Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak
bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan
pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.
Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh
terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak pada abad ini. Para
ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman
pada akal budi manusia.

Pengaruh perubahan yang terjadi pada abad pencerahan[sunting]

Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang


abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru. Hal ini
terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-
gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan
tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat.

Gejolak abad revolusi[sunting]

Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah
berlaku ratusan tahun rusak. Bangsawan dan kaum Rohaniwan yang semula bergemilang harta dan
kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus
memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang
jatuh dan terpecah.

Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas

Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat
harus dapat dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah
membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan. Bencana itu
dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi secara dini.

Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya
penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :

Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat
diketahui penyebab dan akibatnya.

Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan
dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori
berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis
sosial yang parah dapat dicegah.

Kelahiran sosiologi modern[sunting]

Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa
bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya).

Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu
berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya
kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak
terelakkan.

Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada
kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan
pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern.

Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih
sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta
sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan
masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam
sosiologi.

Referensi[sunting]

^ William D Perdue. 1986. Sociological Theory: Explanation, Paradigm, and Ideology. Palo Alto, CA:
Mayfield Publishing Company. Hlm. 20

^ Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI. Hlm. 5

^ James. M. Henslin, 2002. Essential of Sociology: A Down to Earth Approach Fourth Edition. Boston:
Allyn and Bacon. Hlm 10

^ Pitirim Sorokin. 1928. Contemporary Sociological Theories. New York: Harper. Hlm. 25

^ Randall Collins. 1974. Conflict Sociology: Toward an Explanatory Science. New York: Academic Press.
Hlm. 19
^ George Ritzer. 1992. Sociological Theory. New York: Mc Graw-Hill. Hlm. 28

(Indonesia) Sosiologi: KBBI. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2002

Andrey Korotayev, Artemy Malkov, and Daria Khaltourina, Introduction to Social Macrodynamics,
Moscow: URSS, 2006. ISBN 5-484-00414-4 [1].

Lihat pula[sunting]

Masyarakat

Organisasi

Kebudayaan

Asimilasi

Konflik

perubahan sosial

Baca lebih lanjut[sunting]

Aby, Stephen H. Sociology: A Guide to Reference and Information Sources, 3rd edn. Littleton, Colorado,
Libraries Unlimited Inc., 2005, ISBN 1-56308-947-5 . OCLC 57475961. Missing or empty |title= (help)

Babbie, Earl R.. 2003. The Practice of Social Research, 10th edition. Wadsworth, Thomson Learning Inc.,
ISBN 0-534-62029-9 . OCLC 51917727. Missing or empty |title= (help)

Collins, Randall. 1994. Four Sociological Traditions. Oxford, Oxford University Press ISBN 0-19-508208-7 .
OCLC 28411490. Missing or empty |title= (help)

Coser, Lewis A., Masters of Sociological Thought : Ideas in Historical and Social Context, New York,
Harcourt Brace Jovanovich, 1971. ISBN 0-15-555128-0.

Giddens, Anthony. 2006. Sociology (5th edition), Polity, Cambridge. ISBN 0-7456-3378-1 . OCLC
63186308. Missing or empty |title= (help)

Landis, Judson R (1989). Sociology: Concepts and Characteristics (ed. 7th). Belmont, California:
Wadsworth. ISBN 0-534-10158-5

Macionis, John J (1991). Sociology (ed. 3rd). Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. ISBN 0-13-
820358-X

Merton, Robert K.. 1959. Social Theory and Social Structure. Toward the codification of theory and
research, Glencoe: Ill. (Revised and enlarged edition) . OCLC 4536864. Missing or empty |title= (help)

Mills, C. Wright, The Sociological Imagination,1959. OCLC 165883. Missing or empty |title= (help)
C. Wright Mills, Intellectual Craftsmanship Advices how to Work for young Sociologist

Mitchell, Geoffrey Duncan (2007, originally published in 1968). A Hundred Years of Sociology: A Concise
History of the Major Figures, Ideas, and Schools of Sociological Thought. New Brunswick, New Jersey:
Transaction Publishers. ISBN 978-0-202-36168-0. OCLC 145146341.

Nisbet, Robert A. 1967. The Sociological Tradition, London, Heinemann Educational Books. ISBN 1-
56000-667-6 . OCLC 26934810. Missing or empty |title= (help)

Ritzer, George and Douglas J. Goodman. 2004. Sociological Theory, Sixth Edition. McGraw Hill. ISBN 0-
07-281718-6 . OCLC 52240022. Missing or empty |title= (help)

Scott, John & Marshall, Gordon (eds) A Dictionary of Sociology (3rd Ed). Oxford University Press, 2005,
ISBN 0-19-860986-8, . OCLC 60370982. Missing or empty |title= (help)

Wallace, Ruth A. & Alison Wolf. 1995. Contemporary Sociological Theory: Continuing the Classical
Tradition, 4th ed., Prentice-Hall. ISBN 0-13-036245-X . OCLC 31604842. Missing or empty |title= (help)

White, Harrison C.. 2008. Identity and Control. How Social Formations Emerge. (2nd ed., Completely rev.
ed.) Princeton, Princeton University Press. ISBN 978-0-691-13714-8 . OCLC 174138884. Missing or empty
|title= (help)

Willis, Evan. 1996. The Sociological Quest: An introduction to the study of social life, New Brunswick,
New Jersey, Rutgers University Press. ISBN 0-8135-2367-2 . OCLC 34633406. Missing or empty |title=
(help)
Definisi Sosiologi

Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa latin dan yunani.

Bahasa latin "socius" yang berati teman, kawan, atau masyarakat.

Bahasa yunani "logos" yang memiliki arti ilmu pengetahuan.

berdasarkan uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa sosiologi dapat dimaknai sebagi ilmu yang
mengkaji atau mempelajari tentang masyarakat.

Selain pengertian sosiologi secara etimologis, para ahli ilmu sosial juga mendefinisikan pengertian dari
sosiologi, antara lain:

Roucek and Warren, mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antarmanusia dalam kelompok-kelompok.

William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

J.A.A. van Dorn dan C.J. Lamers, berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

Auguste Comte, berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk
yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya (gregariousness).

Emile Durkheim, menyebutkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial.

Max Weber, menyebutkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan
sosial.

Paul B. Horton, menyebutkan sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan
kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

Soerjono Soekanto, sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan
yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

William Kornblum, menyebutkan sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat
dan perilaku sosial anggotanya dan membagi masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok
dan kondisi.
Meskipun banyak definisi tentang sosiologi yang dikemukakan para ahli, namun secara garis besar
definisi tersebut memiliki beberapa kesamaan dalam tujuan pembahasan sosiologi, yaitu membahas
aspek sebagai berikut:

kehidupan masyarakat.

perkembangan masyarakat dengan segala aspeknya.

hubungan antar manusia.


Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli

1. Pitirim Sorikin

Menyatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari

a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya, antara gejala
ekonomi dan agama; keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dan politik dan
sebagainya);

b. Hubungandan pengaruh timbal balik antara gejala-gejala sosial dan gejala-gejala non sosial
(misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya)

c. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

2. Roucek dan Warren

Mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
kelompok sosial.

3. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff

Berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasil-hasil
interaksi tersebut.

4. J. A. A. Van Dorn dan C. J Lammers

Berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang sttruktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.

5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
6. August Comte

Berpendapat bahwa sosiologi berasal dari katalatin socius yang artinya teman atau sesama dan logos
dari kata Yunani yang artinya cerita. Jadi, sosiologi berarti bercerita tentang kawan atau teman
(masyarakat).

Sosiologi adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam
masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.

7. Max Weber

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tindakan sosial atau perrilaku-perilaku manusia.

8. Emile Durkheim

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial yaitu fakta-fakta atau kenyataan yang
berisikan cara bertindak, cara berpikir dan cara merasakan sesuatu dimana fakta-fakta tersebut memiliki
kekuatan untuk mengendalikan individu.

9. Herbert Spencer

Sosiologi adalah ilmu yang menyelidiki tentang susunan-susunan dan proses kehidupan sosial sebagai
suatu keseluruhan/suatu sistem.

10. Paul B. Horton

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok-kelompok masyarakat
dan produk/hasil dari kehidupan kelompok tertentu.

11. Mac Iver

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan-hubungan sosial yang terjadi dalam
masyarakat.

12. J. Gillin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi yang timbul di dalam masyarakat.

13. P. J. Baouman

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dan hubungan-hubungan antar golongan manusia.

14. Mr. J. Bierens De Haan

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat manusia, baik mengenai hakekatnya,
susunannya, hubungannya, kodrat-kodrat yang menggerakkannya, mengenai kesehatan dan
perkembangan masyarakat.

15. George Simmel

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perhubungan sesama manusia (Human
Relationship)

16. Lester Frank Ward

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meneliti kemajuan-kemajuan manusia dan apa
saja yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya.

17. Willian Kornblum

Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku-perilaku anggotanya
yang menjadikannya masyarakat yang bersangkutan ke dalam berbagai kelompok-kelompok dan
berbagai kondisi-kondisi.

18. Allan Johnson

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan
suatusistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi individu dan bagaimana pula orang
yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem itu.
19. Vander Zanden

Sosiologi adalah studi ilmiah tentang interaksi manusia di masyarakat.

20. Anthony Giddens

Sosiologi adalah studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok-kelompok dan masyarakat.

21. Mayor Polak

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan
diantara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.

22. Soerjono Soekanto

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum
dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

23. Hassan Shadily

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki
ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud
bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta perubahannya.
Definisi sosiologi adalah daftar yang berisi tentang macam-macam definisi tentang sosiologi yang
dikemukakan beberapa ahli.

Pitirim Sorokin: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-
sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala
sosial lain.

Roucek dan Warren: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok-kelompok.

William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf : sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi
sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers: sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan
proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Max Weber: Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi: Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari
struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.

Paul B. Horton: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan
produk kehidupan kelompok tersebut.

Soejono Soekanto: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan
yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

William Kornblum: sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku
sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan
kondisi.

Allan Jhonson: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam
kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut memengaruhi orang dan
bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya memengaruhi sistem tersebut.
Definisi Sosiologi

• Sosiologi berasal dari bahasa latin socius berarti teman/kawan dan logos berarti ilmu . Jadi sosiologi
berarti ilmu tentang teman.

• Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan manusia dalam masyarakat
yang menyangkut hubungan antar individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok
dengan kelompok.

• Menurut beberapa ahli ada banyak batasan sosiologi :

1. Auguste Comte : Sosiologi adalah ilmu positif tentang masyarakat sehingga sosiologi bertujuan
mengetahui mengetahui masyarakat dan dengan pengetahuan itu seseorang dapat menjelaskan,
meramal, dan mengontrol masyarakat.

2. Peter Berger : sosiologi adalah studi ilmiah mengenai hubungan antara manusi dan masyarakat.

3. Max Weber : ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interpretatif mengenai tindakan sosial.

4. Emile Durkheim : sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial bukan fakta individual. Fakta
sosial adalah setiap bertindak yang umumnya terdapat dalam suatu masyarakat tertentu yang sekaligus
memiliki eksistensi sendiri dengan cara duniannya sendiri terlepas dari manifestasi-manifestasi individu.

5. Pitirim A Sorokin :

Sosiologi adalah

· Hubungan dan pengaruh timbal balik aneka macam gelaja sosial seperti ekonomi dengan agama,
agama dengan tenaga dan moral

· Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non sosial

· Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial

6. Roucek dan Warren :

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok-kelompok.

7. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff :

sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.

8. J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers :

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat
stabil.
9. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi :

• Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan
sosial.

• Struktur sosial adalah : keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah
sosial , kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial.

• Proses sosial adalah : pengaruh timbal balik antar berbagai segi kehidupan bersama seperti pengaruh
timbal balik antara kehidupan ekonomi dan kehidupan politik , antara kehidupan hukum dengan
kehidupan agama.

10. Mayor Polak

sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat masyarakat secara keseluruhan yaitu
hubungan manusia dengan manusia, manusia dan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

11. Hasan Sadily

sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelediki ikatan
antar manusia yang menguasai kehidupan itu

TUJUAN SOSIOLOGI yaitu mempelajari perilaku individu maupun kelompok

LATAR BELAKANG TIMBULNYA SOSIOLOGI

Adanya revolusi industri di Eropa, Revolusi Perancis,


Revolusi agraria menimbulkan masalah yang kompleks.
Masalah tersebut dicoba diselesaikan dengan ilmu –
ilmu yang sudah ada saat itu seperti matematika, fisika,
sejarah, geografi, dan lain – lain.
Namun masalah tersebut tidak dapat dituntaskan.
Lalu terbentuklah ilmu sosiologi.
Dengan adanya sosiologi masalah tersebut menjadi
tuntas.

HAKEKAT SOSIOLOGI

Sosiologi adalah ilmu sosial bukan merupakan ilmu alam ataupun ilmu kejiwaan . Sosiologi
membedakan ilmu pengetahuan yang bersangkut paut dengan gejala alam dengan ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.

Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif melainkan disiplin yang kategoris artinya membatasi
diri dengan apa pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan yang seharusnya terjadi.

Sosiologi merupakan ilmu murni ( pure science ) bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan ( applied
science ) .

Ilmu murni adalah ilmu pengetahuan yag bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu
pengetahuan secara abstrak untuk mempertinggi mutunya tanpa memnggunakan dalam masyarakat.

Ilmu Terapan: ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mempergunakan dan menerapkan ilmu
pengetahuan tersebut dalam masyarakat dengan maksud membantu masyarakat.

Tujuan dari sosiologi adalah untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang masyarakat
bukan menggunakan pengetahuan tersebut terhadap masyarakat.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan kongkrit artinya yang
diperhatikan adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat tetapi bukan wujudnya yang kongkrit

Sosiologi menghasilkan pengertian –pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti apa yang
menjadi prinsip atau hukum umum dari interaksi antar manusia dan sifat, bentuk, isi dan struktur
masyarakat

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris rasional

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan khusus artinya
sosiologi mempelajari yang umum pada setiap interaksi antar manusia

OBJEK SOSIOLOGI
Obyek Sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut dari hubungan antar manusia dan proses
yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat

MASYARAKAT

Menurut beberapa pengertian masyarakat adalah :

Mac Iver dan Page

masyarakat adalah sistem dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan kerjasama antara berbagai
kelompok dan penggolongan dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia.

Ralph Linton

masyarakat adalah kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-
batas yang dirumuskan dengan jelas .

Selo Soemardjan

masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan

Unsur masyarakat :

• Manusia yang hidup bersama minimal dua orang atau lebih

• Berkumpul dalam waktu yang lama dan melaksanakan interaksi sosial yang satu dengan yang lain

• Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan

• Merupakan suatu sistem hidup bersama dan dalam sistem tersebut menghasilkan kebudayaan serta
setiap orang terikat dengan yang lain

KEDUDUKAN SOSIOLOGI

• Sosiologi dengan ilmu politik

Ilmu politik menitikberatkan mempelajari daya upaya untuk memperoleh , mempertahankan dan
menggunakan kekuasaan sementara sosiologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat yang bersifat
umum dan berusaha untuk mendapatkan pola umum

• Sosiologi dan ekonomi


Ekonomi mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan materiilnya sedangkan sosiologi
mempelajari unsur masyarakat secara keseluruhan

• Sosiologi dengan sejarah

Sejarah mempelajari kejadian dan hubungan yang dialami manusia sebagai individu dan sebagai
anggota masyarakat. Sejarah melihat berbagai kejadian dan peristiwa yang dialami manusia pada masa
silam dan mencari hubungan antara peristiwa tersebut. Sejarah melihat pada peristiwa masa lalu dan
sifat yang unik dari peristiwa tersebut.

Sosiologi memperhatikan peristiwa yang merupakan unsur kemasyarakatan yang timbul dari hubungan
antar manusia dalam situasi yang berbeda.

• Sosiologi dan Antropologi

Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat primitif atau memiliki kebudayaan yang masih
sederhana sedangkan sosiologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat modern yang kompleks.
Menurut pandangan Koentjaraningrat perbedaan yang mendasar terletak pada metode ilmiah

• Sosiologi dan ilmu pasti

Pada dasarnya penelitian sosiologi menggunakan angka-angka matematis seperti data statistik sebagai
salah satu alat analisisnya.

CIRI – CIRI SOSIOLOGI

Sosiologi bersifat empiris artinya sosiologi didasarkan pada pengamatan terhadap kenyataan sosial dan
hasilnya tidak spekulatif.

Sosiologi bersifat teoritis artinya sosiologi selalu berusaha menyusun kesimpulan dari hasil-hasil
observasi untuk menghasilkan teori keilmuan
Sosiologi bersifat komulatif artinya teori sosiologi dibentuk atas dasar teori yang sudah ada dan bersifat
memperbaiki, memperluas dan memperdalam teori yang sudah ada.

Sosiologi bersifat non etis artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya fakta tetapi menjelaskan
fakta tersebut secara analitis dan apa adanya

FUNGSI SOSIOLOGI

Sebagai ilmu sosial yang baru sosiologi selalu berusaha mempunyai manfaat bagi perkembangan
masyarakat yaitu:

Perencanaan sosial yaitu kegiatan untuk mempesiapkan masa depan kehidupan masyarakat secara
ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan . Sifat perencanaan sosial adalah prefentif
dengan memberi gambaran kepada lembaga yang berwenang supaya dalam mengambil keputusan
dilakukan secara tepat.

Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat baik tradisional ataupun modern sehingga
proses penyusunan dan pemasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan

Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam , hubungan antar golongan juga
proses perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat . Proses perencanaan harus
disusun berdasar kenyataan yang faktual dan relatif mudah dipercaya.

Sosiologi punya disiplin ilmiah yang didasarkan pada obyektifitas . Pelaksanaan pebangunan diharapkan
lebih baik dan ditekan sekecil mungkin bentuk penyimpangannya.

Dengan berpikir secara sosiologis suatu perencanaan sosial dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaan.

Perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat dan fungsinya untuk
menghimpun kekuatan sosial guna menciptakan ketertiban masyarakat.

Penelitian

Memahami simbul-simbul, kode serta berbagai istilah yang digunakan untuk masyarakat sebagai obyek
penelitian empiris

Pemahaman terhadap tingkah laku manusia dalam masyarakat

Kemampuan mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat
terlepas dari prasangka-prasangka subyektif
Kecenderungan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah manusia sebagai
anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu

Kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasioal sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak
jelas .

Pembangunan

Pembangunan adalah proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja
berdasar suatu rencana tertentu Pembangunan ditujukan untuk meningkatkatkan taraf hidup rakyat
baik secara material maupun spiritual

Cita-cita yang ingin dibangun meliputi :

i. pembangunan bersifat rasional

ii. ada perencanaan dan proses pembagunan

iii. peningkatan produktifitas

iv. peningkatan standar kehidupan

v. kesempatan yang sama untuk berpartisipasi

Tahap pembangunan :

· Perencanaan

Awalnya perlu diidentifikasikan kebutuhan masyarakat dan yang perlu diperhatikan adalah stratifikasi
sosial, pusat kekuasaan dan saluran komunikasi

· Penerapan

perlu diperhatikan kekuatan dan perlu dilihat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat

· Evaluasi

perlu diadakan analisis terhadap dampak pembangunan. Dampak itu dapat dilihat dari kekurangan,
kemacetan, kemunduran dan kemerosotan sehingga diperlukan pengadaan, pembetulan , penambahan,
dan peningkatan secara proporsional . Sebelum membangun industri perlu dipertimbangkan tentang
AMDAL

PERAN SOSIOLOGI

1. Sosiologi sebagai ahli riset


Sosiologi melakukan penelitian dengan menaruh perhatian pada pengumpulan dan penggunaan data.
Sosiolog diharapkan mampu menghadirkan kebenaran agar dampat negatif bagi masyarakat dapat
dikurangi serta menghadirkan pola-pola kecenderungan dan perubahan yang paling mungkin terjadi.

2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan

Ramalan sosiologi dapat memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi. Kebijakan
diambil dengan suatu harapan menghasilkan pengaruh atau dampak yang diinginkan.

3. Sosiolog sebagai teknisi

Sosiologi memberi saran baik dalam menyelesaikan masalah hubungan masyarakat hubungan antar
karyawan, masalah moral maupun hubungan antar kelompok dalam organisasi

4. Sosiologi sebagai guru dan pendidik

Dalam menyajikan fakta seorang sosiolog harus netral dan obyektif

PEMECAHAN MASALAH SOSIAL

• Masalah sosial adalah : ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang membahayakan kehidupan
masyarakat.

• Sumber masalah sosial adalah :

• ekonomis

• Biologis

• Psikologis

• Kebudayaan

Masalah sosial umum adalah :

kemiskinan yaitu suatu keadaan dimana seseorang tidak saggup memenuhi /memelihara dirinya sendiri
dan tidak sanggup memanfaatkan tenaga mental / fisiknya sesuai dengan kelompok tersebut.

Kejahatan yaitu proses sosial yang terjadi karena kondisi dan proses sosial yang sama menghasilkan
perilaku sosial yang berbeda .

Disorganisasi sosial yaitu perpecahan keluarga sebagai satu unit karena angota keluarga gagal
memenuhi kewajibannya yang sesuai dengan peran sosialnya

Masalah generasi muda


Generasi muda mempunyai dua ciri yaitu radikal dan apatis dengan adanya sikap suka menentang dan
adanya sikap penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua. Perbedaan
disebabkan karena adanya masa transisi pada generasi muda seakan berada di persimpangan jalan
antara norma yang lama dan norma baru . Golongan tua menganggap sehingga norma lama masih
diterapkan dan tidak sesuai dengan keadaan anak muda, sementara kaum muda tidak diberi
kesempatan untuk membuktikan diri. Bagi masyarakat kota ditambah dengan tidak adanya waktu yang
cukup orang tua mendampingi anak muda karena sibuk dengan pekerjaan dan mengejar prestise.

1. Persoalan Sense of value kurang ditanamkan pada generasi muda karena orang tua sibuk

2. Timbulnya organisasi / kelompok pemuda informal yang kadang tingkah lakunya tidak disukai oleh
masyarakat

3. Timbul dorongan pada generasi muda untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat dan
disesuaikan dengan nilai-nilai anak muda seperti : genk Nero, genk motor dll

Perang merupakan bentuk pertentangan antar kelompok dalam masyarakat yang biasanya diakhiri
dengan proses akomodasi.Dampak dari perang menimbulkan disorganisasi sosial baik di negara yang
menang maupun negara yang kalah. Contoh Perang Teluk antara Irak dan Amerika, Perang Georgia dan
Rusia memperebutkan daerah perbatasan.

Pelanggaran terhadap norma kemasyarakatan

• Pelacuran yaituPerbuatan menyerahkan diri pada orang lain untuk melakukan hubungan seksual
dengan mendapat imbalan.Penyebabnya dari dalam seperti : nafsu seksual tinggi, sifat malas, dan
keinginan hidup mewah. Penyebab dari luar antara lain faktor kebutuhan ekonomi dan urbanisasi

• Delinkuensi / kenakalan anak remaja yaitu perilaku yang tidak disukai masyarakat seperti kebut-
kebutan, perkelaian pelajar, mengompas, aksi corat-coret di tembok/tempat umum.

• Alkholime yaitu penggunaan minum-minuman keras secara berlebihan sehingga penggunanya dapat
kehilangan kesadaran sehingga dapat menyebabkan kecelakaan ataupun merugikan orang lain.

Masalah Kependudukan yaitu menyangkut pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan
kepadatan penduduk khususnya di perkotaan sangat tinggi sehingga berpengaruh pada masalah sosial
yang lain seperti meningkatnya kemiskinan, meningkatnya angka kejahatan. Kepadatan juga ditunjang
dengan tingkat urbanisasi yang tinggi khususnya di kota-kota besar.

Masalah Lingkungan Hidup yaitu masalah pencemaran menjadi isu sentral dalam masyarakat yang
meliputi pencemaran udara, air , tanah sehngga perlu penangan bersama seperti gerakan penghijauan,
pemakaian kendaraan yang dibatasi, hari tanpa rokok, pengolahan sampah dan sebagainya.

METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan mengenai cara-cara
melaksanakan penelitian meliputi kegiatan : mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai
menyusun laporan berdasar fakta-fakta atau gejala secara ilmiah.

Dalam penelitian sosiologi biasanya menggunakan beberapa metode dalam penelitian antara lain :

Metode statistik yaitu: metodeuntuk menunjukkan hubungan atau pengaruh kausalitas serta
memperkecil prasangka pribadi/sepihak. Jawaban pertanyaan responden disusun secara statistik

Metode percobaan

metode yang berusaha membandingkan antara percobaan yang satu dengan metode lainnya.
Percobaan ini dapat dilakukan di lapangan dan di laboratorium.

Metode induktif dan deduktif

Metode induktif adalah metode yang berusaha untuk memperoleh kaidah umum untuk mempelajari
yang khusus . Metode deduktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah khusus untuk
mempelajari gejala umum

Metode studi kasus

Metode yang digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa-peristiwa tertentu

Metode survei lapangan

Metode yang bertujuan memperoleh data yang ada dalam kehidupan masyarakat secara langsung Data
ini dapat diperoleh secara langsung melalui angket, wawancara , atau observasi secara langsung

Metode partisipasi

Metode yang digunakan untuk mengadakan penelitian mendalam tentang kehidupan kelompok.
Peneliti berbaur dengan kelompoksambil mengadakan pengamata dan kegiatan penelitian . Peneliti
tidak boleh emosional

Anda mungkin juga menyukai