Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Sinetron ANAK JALANAN Terhadap Pola Pikir Remaja

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Televisi merupakan media telekomunikasi yang berfungsi sebagai penerima siaran
gambar bergerak serta suara. Televisi memiliki beberapa tayangan-tayangan contohnya adalah
sinetron. Namun dampak tayangan sinetron televisi sangat memprihatinkan khususnya bagi
remaja yang baru beranjak dewasa.Karena emosinya masih belum stabil dan masih belum bisa
menemukan jati dirinya.
Tayangan sinetron secara tidak sadar bisa mempengaruhi remaja.Pengaruh yang timbul
antara lain berubahnya tingkah laku,cara bicara dan berpakaian walaupun sebenarnya tidak
pantas diterapkan bagi remaja.
Bahasan ini berkaitan dengan dampak negatif tayangan sinetron terhadap perilaku
remaja.Oleh karena itu,dalam makalah ini akan dipaparkan analisis bahwa sinetron bisa menjadi
hambatan bagi pertumbuhan remaja.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,masalah dapat dirumuskan seperti berikut ini:
1.
Apakah yang dimaksud dengan tayangan sinetron dan dampaknya bagi remaja?
2.
Tayangan sinetron apakah yang paling berpengaruh saat ini?
3.
Apakah dampak tayangan sinetron tersebut terhadap pola pikir remaja?
4.
Bagaimana cara meminimalkan dampak negatif dari tayangan tersebut?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas,tujuan yang dicapai dalam penelitian sebagai berikut :
1.
Mendiskripsikan yang dimaksud tayangan sinetron dan dampaknya bagi remaja.
2.
Mendiskripsikan tayangan sinetron apakah yang peling digandrungi di kalangan
remaja.
3.
Mendiskripsikan damapk negatif dan positif dari tayangan sinetron tersebut
terhadappola pikir remaja.
4.
Mendiskripsikan cara meminimalkan dampak negatif dari tayangan sinetron tersebut.
1.4 Manfaat

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:


1.
Bagi orang tua, agar lebih berhati-hati terhadap acara-acara sinetron yang ditayangkan
di televisi, orang tua harus selektif dalam memilih sinetron yang ditonton anak.
2.
Bagi remaja, agar bisa menjadi acuan untuk para remaja sehingga mereka bisa memilih
sinetron yang baik untuk dirinya. Remaja juga harus bisa mengendalikan emosinya agar tidak
terpengaruh oleh tayangan sinetron tersebut.
3.
Bagi peneliti, peneliti bisa mengetahui nilai nilai kehidupan baik nilai lama maupun
baru. Peneliti juga bisa mengetahui dampak positif dan negatif dari tanggapan tersebut.
BAB II
Landasan Teori
3.1 Pengertian Sinetron dan Dampaknya Terhadap Remaja.
Televisi merupakan sarana komunikasi, edukasi dan informasi yang dapat menampilkan
visual dan audio. Setiap stasiun televisi menyelenggarakan berbagai acara salah satunya sinetron.
Sinetron adalah tayangan yang paling digandrunginya oleh para remaja karena tayangan
sinetron banyak menceritakan tentang percintaan dan perkelahian yang selalu dialami para
remaja. Contohnya sinetron Anak Jalanan.
Karena sangat digandrunginya sinetron tersebut akhirnya membawa dampak positif dan
negatif bagi para remaja.
Dampak positifnya adalah menambah wawasan pergaulan bagi remaja, menjadi motivasi
dalam memperbaiki kehidupan, sebagai sarana hiburan untuk merefresing dan menambah
kepuasan hati.
Sedangkan sinetron juga mempunyai dampak negatif seperti mempengaruhi hasil belajar,
meningkatkan kemalasan, ketagihan dalam menonton sinetron, dan remaja tidak bisa
menyesuaikan gaya dan perilaku. Yang berakhir menirukan apa yang ada dalam adegan demi
adegan di sinetron tersebut.
3.2 Pengaruh Tayangan Sinetron Terhadap Pola Pikir Remaja
Pola pikir adalah pola-pola dominan yang menjadi acuan utama seseorang untuk bertindak
dalam pengembangan jati dirinya. Pola pikir disebut juga pedoman berpikir seorang anak yang

sedang menjalani tahapan dari remaja kedewasa. Pola pikir memengaruhi cara kita menangani
aneka ragam persoalan kehidupan.
Menonton tayangan sinetron terlalu sering juga dapat memengaruhi pola pikir, khususnya
pada remaja. Mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi tokoh dalam sinetron Anak
Jalanan. Seperti tingkah laku, gaya dalam berpenampilan, cara berbicara, berfoya foya, dan
berkelahi dalam kehidupan. Dampak tayangan sinerton tidak hanya akan mengubah pola pikir
remaja. Tetapi remaja juaga tidak dapat membedakan antara realiatas atau khayalan.
Remaja mudah terhanyut dalam dramatisasi tayangan yang ada di televisi. Disatu sisi
televisi menjadi sarana sebagai media informasi , hiburan bahkan sebagai kemajuan ilmu
pengetahuaan dan kehidupan.namun disisi lain televisi dapat menularkan efek yang buruk bagi
sikap, pola perilaku, dan perilaku remaja. Sinetron-sinetron di Indonesia memang sudah banyak
dikritik banyak kalangan, namun nampaknya kritikan-kritikan tersebut tak mempan di telinga
pemangkunya. Banyak sinetron yang mempertontonkan adegan yang tak harusnya disaksikan
anak-anak. Bahkan sinetron-sinetron tak mendidik tersebut mencekoki gaya berpikir anak kecil
untuk tak fokus pada kewajibannya bersekolah dan justru mementingkan hal lain yang tak ada
subtansinya.
Misalnya saja sinetron Anak Jalanan sinetron ini sangat digandrungi para remaja bahkan ibuibu rumah tangga atau nenek. Banyak para remaja yang meniru pola pikir, sikap dan perilaku
para pemainnya contohnya saja perilaku tokoh yang menjadi Alex dan anggotanya yang bernama
Black Cobra, yang suka membuat keributan tanpa alasan yang jelas. Tiba-tiba berkelahi di
pinggir jalan . Lalu tokoh laki-laki yang bernama Boy juga sangat disegani dalam sinetron ini
bahkan pasangannya yang bernama Reva. Karna teknologi semakin canggih maka para remaja
atau fans dari pesinetron pemeran Boy dan Reva ini sampai menirukan gaya mereka berdua
berfoto. Yang seharusnya itu tidak di lakukan oleh anak seusia jagung.
Sinetron Anak Jalanan banyak menampilkan adegan - adegan yang tidak sepantasnya
dilakukan untuk seorang pelajar. Para pemain Anak Jalanan lebih menonjolkan kehidupan
percintaan mereka bahkan perkelahian yang sering terjadi hanya akibat cewek. Sehingga sinetron
tersebut membawa dampak negatif bagi para remaja antara lain:
a.
Kepribadiaan remaja menjadi agresif
b.
Meningkatkan daya bekhayal para remaja
c.
Mematangkan remaja dalam hal seksual
d.
Mengikuti gaya tokoh dalam sinetron misalnya, memakai aksesoris yang
berlebihan dan tidak pantas pada saat sekolah.
e.
Berani melawan guru tatau orang tua
f.
Menjadi anak yang sok kaya

g.

Meniru gaya para pesinetron tersebut

Simak saja aksi dua bocah yang masih bau kencur ini. Baru berusia belasan tahun, kedua bocah
ini sudah menjalin asmara dan melakukan adegan ciuman. Tak hanya itu, bocah yang seharusnya
sibuk dengan pelajaran sekolahnya ini berani mengunggah foto-foto tersebut di akun media
sosialnya.
Tak ada yang memungkiri bahwa apa yang anak-anak lihat akan mereka tirukan. Istilah 'Monkey
See Monkey Do' memang masih berlaku hingga saat ini. Kedua bocah ini mengaku ingin meniru
adegan
pacaran
yang
ada
di
sinetron
Anak
Jalanan.

"Sudah kayak Boy dan Reva. Tinggal minta (motor) Ninja sama mama," tulis bocah tersebut
mengunggah foto ciuman dan berpelukan.

3.2 Cara meminimalkan dampak negatif tayangan sinetron pada remaja :


a. Orang tua harus mampu membimbing remaja untuk meningkatkan
kesadaran diri
b. Berpandangan lebih dewasa untuk kehidupan

c. Sinetron hanya dibuat untuk hiburan semata


d. Berfikir lebih realitas terhadap tayangan sinetron karena hanya sebuah fiksi
belaka
BAB III
Pembahasan
Dampak buruk sinetron terhadap anak sangatlah buruk, anak menjadi ikut-ikutan dengan drama
di sinetron tersebut, ketergantungan, gangguan mental dan perasaan, gangguan pola pikir
terhadap anak. Seperti yang sudah di jelaskan dampak dari menonton sinetron dan cara
meminimalkan itu dapat di simpulkan dengan 7 cara berikut :
1. Jam menonton tv
Berilah jadwal menonton tv kepada anak anda, baik yang masih dini atau yang sudah remaja.
Ada baiknya jika diberikan penjelasan terhadap anak agar mengerti apa yang mereka lihat. Selalu
bimbing anak anda saat menonton tv, agar saat dia menghadapi atau melihat beberapa adegan
yang belum mereka mengerti, sebagai mana peran orang tua untuk terus mengarahkan mana
yang pasntas dan mana yang tidak.
2. Waktu bermain.
Dari waktu bermain ini adalah agar anak anda tidak ada waktu untuk menonton tv, dalam arti
menonton jika ada waktunya atau tidak saat sinetron itu tayang. Berilah suasana asyik selain
menonton tv. Seperti masak bersama, jalan-jalan ditaman, menceritakan beberapa cerita lucu dan
asyik.
3. Tv berlangganan.
Ada baiknya jika anda menerapakan tv berlangganan. Dari tv berlangganan ini anak anda akan
lebih bernuansa dan lebih berimajinasi dengan tayangan-tayangan yang ada. Tetapi perlunya
bimbingan dan jadwal itu lebih baik.
4. Ruang gerak anak.
Waspadai dan perhatikan ruang gerak anak, perhatikan pula perkembangannya. Jika ada
beberapa yang kurang baik, sebaiknya arahkan dan beritahu sejak dini. Tidak ada batasan anak
untuk berekspersi dan berkarya, selalu beri kebebasan agar anak tidak merasa kesepian.
5. Jadilah orang tua yang bijak.
Orang tua bijak tidak akan membiarkan anaknya menonton tv hingga berjam-jam, dan tidak akan
membiarkan anaknya menonton tv untuk orang dewasa.

6. Lingkungan yang baik


Bagaimana menentukan lingkungan yang baik? Baik untuk anak adalah ketika anak dapat
menikmati dunianya, seperti bermain game, pergi ke tempat wisata, tempat-tempat beredukasi
dll.
7. Motivasi
Jadilah orang tua yang penuh motivasi. Motivasikan pada anak anda, seperti memberikan
harapan-harapan agar anak dapat semangat dalam aktifitasnya. Motivasi pada anak misalnya
adalah seperti menjanjikan hadiah, liburan, pergi makan, atau sekedar hal-hal kecil yang bisa
berarti untuk anak anda. Hal ini dapat menjauhkan beberapa hal yang mungkin tidak mereka
butuhkan, seperti bermain game, dan menonton tv.
Resiko kecenderungan anak terhadap sinetron sangatlah bahaya, dari anak sulit berkembang
hingga gangguan mental yang menyebabkan anak mudah emosi, labil perasaan, dan beberapa
gangguan mental lainnya.
Di indonesia frekuensi penayangan sinetron sangat tajam, sehingga mengganggu perkembangan
dan pertumbuhan anak-anak indonesia
BAB IV
Penutupan
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh beberapa kesimpulan:
1. Sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma karena tergerus oleh
perkembangan zaman yang kemudian terjadi perubahan sosial-budaya.
2. Anak yang tidak terlalu sering menonton sinetron, belajarnya lebih rajin dan nilainilainya lebih baik daripada anak yang sering menonton sinetron.
3. Dampak dari menonton sinetron ada 2 macam yaitu positif dan negatif. Dampak
yang positif terjadi apabila orangtua dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut
memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya.
Sedangkan dampak yang negatif terjadi apabila orangtua tidak dapat mengontrol
anaknya dan anak tersebut tidak memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau
sinetron yang baik untuk dirinya.
4. Peranan orang tua tentunya sangat penting, orang tua harus bisa memilihkan
tayangan yang buruk dari sinetron.
4.2 Saran

Saran dari hasil penelitian ini :


1.
Untuk orang tua
Agar lebih serius mengawasi putra-putrinya.Selain itu,harus bisa memilihkan tontonan
yang tepat dan membantu anaknya mengatur jam belajarnya.
2.
Untuk remaja
Harus
memiliki
kesadaran
pribadi
untuk
memilih
tontonan
yang
bermanfaat.Kemudian,harus pandai mengatur waktu belajarnya.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Moral
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fcdns.klimg.com%2Fnewshub.id
%2Fnews%2F2016%2F01%2F31%2F40223%2Fterinspirasi-anak-jalanan-bocah-ini-ciumanminta-motor-ninja-duh-160131k.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.brilio.net%2Fnews
%2Fterinspirasi-anak-jalanan-bocah-ini-ciuman-minta-motor-ninja-duh160131k.html&docid=honjm0A7m3C_WM&tbnid=rV4pBKVXBS4lIM
%3A&w=890&h=594&bih=643&biw=1366&ved=0ahUKEwjV3dDiOHMAhWFpJQKHfmmAn8QMwgaKAAwAA&iact=mrc&uact=8
http://www.bikinheboh.web.id/2016/02/karena-sinetron-anak-jalanan-bocah-ini.html

http://zeezee26.blogspot.co.id/2015/02/7-kiat-agar-anak-anda-tidak-terpengaruh.html

Anda mungkin juga menyukai