Kami Setuju bahwa Tayangan sinetron berpengaruh buruk terhadap anak yg menontonnya
karena ada beberapa pandangan yang berbahaya di sinetron bagi perkembangan anak:
Sekarang kita lihat saat ini banyak di antara Ibu ibu rumah tangga bahkan para pegawai negri
yang hobi nonton serial Uttaran sampai-sampai lalai bekerja di siang hari. Sembari masak,
menyetel Uttaran yang penuh dengan luapan emosi. Padahal, orang-orang dewasa tentu tau
kalo sinetron ya, begitu-begitu saja dan itu hanyalah suatu hiburan. Meski memiliki pesan
moral, tetap saja minim mengasah intelektual karena sinetron tidak merangsang anak untuk
berpikir.
Perlu kita ketahui nahwa Anak Jalanan ini sering menduduki peringkat pertama di jajaran
tayangan televisi. Sinetron kini juga menayangkan betapa beraninya muda-mudi masa kini
mengekspresikan diri. Nggak suka sama gaya temen lo? Labrak aja, hajar aja. Membuat
anak-anak bisa merasa gagah-gagahan dan lebih jago dari teman seusianya. Mau dianggap
kece? Makin mini makin asyik. Tentu perkelahian dan gap yang anak-anak atau remaja
tonton di sinetron menimbulkan rangsangan untuk menjadi lebih agresif.
Zaman 90-an dahulu, acara anak masih kita sering temui di televisi, tetapi sekarang, anak-
anak di bawah umur seperti terintimidasi oleh tayangan – tayangan dewasa. Dalam menggaet
segmen pemirsa, setiap stasiun televisi saling berlomba menayangkan sesuatu yang lagi
menjadi trend dan banyak di saksikan oleh penonton, tidak lain hanya untuk menaikan rating
mereka. Salah satu contohnya sinetron, ada beberapa dan bisa dikatakan banyak stasiun
televisi di Indonesia yang sering menampilkan sinetron-sinetron yang sebenarnya itu hanya di
peruntukan bagi orang tua bukan anak – anak. Namun karena jam tayang yang
memungkinkan bagi anak untuk menonton, maka jadilah anakpun ikut menontonnya.
Cerita yang biasanya di angkat di dalam sinetron tersebut adalah cerita – cerita kehidupan
remaja yang hidup dalam kemewah – mewahan dan kehidupan rumah tangga yang begitu
kompleks yang seharusnya itu tidak layak untuk di tonton oleh anak – anak. Memang benar
disini diperlukan pengawasan bagi orang tua untuk mengawasi anak – anaknya memilih acara
televisi yang baik, tetapi untuk beberapa orang tua membiarkan anak-anaknya menonton
televisi selama berjam – jam, dengan asumsi bahwa mereka terhibur dengan acara yang
disuguhkan, tanpa memperhatikan mamfaat dan pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa
dan mental anak – anaknya. Masa anak – anak dan remaja adalah masa yang paling penting
bagi perkembangan hidup manusia. Sehingga apapun yang diberikan dan diterima pada masa
itu sebaiknya merupakan hal yang terbaik. Dampaknya mungkin tidak akan terasa sekarang,
akan tetapi tapi beberapa tahun kemudian anak – anak yang sering nongkrong di depan
televisi akan mengalami kesulitan konsentrasi. Banyak sebenarnya dampak yang akan
muncul, seperti masalah kesehatan, konsentrasi, bahkan masalah moral. Apabila dari masa
anak – anak dan remaja sudah disuguhkan tayangan – tayangan yang ceritanya untuk orang
dewasa itu akan mempengaruhi pandangan mereka. Betapa enaknya hidup dengan rumah
yang besar dan mobil yang mewah yang bisa ia bawa kapan saja bahkan mereka bawa untuk
pergi kesekolah.