ANTONIUS L. AKOIT
ARKIANUS NAILIU
KELAS : X BAHASA
Materi Debat
Tayangan Sinetron Berpengaruh Buruk Terhadap Anak - Anak Yang
Menontonnya
Pembicara 1 :
Sekarang kita lihat saat ini banyak di antara I bu ibu rumah tangga bahkan para
pegawai negri yang hobi nonton serial sinetron sampai-sampai lalai bekerja,
Sembari memasak, menyetel sinetron yang penuh dengan luapan emosi. Padahal,
orang-orang dewasa tentu tau kalau i t u h a n y a l a h sinetron , beg itu-begitu saja
dan itu hanyalah suatu hiburan. Meski memiliki pesan moral, tetap saja minim
mengasah intelektual karena sinetron tidak merangsang anak untuk berpikir.
Jangan pernah menyalahkan anak yang berkata kasar atau melontarkan kata-
kata yang tidak patut jika kita masih membiarkan mereka menonton sinetron
tanpa pengawasan. Mungkin memang, kata-kata tersebut bukan muncul kali
pertama dari sinetron. Namun, jika kata-kata te rsebut dilontarkan oleh pemain
sinetron, tentu ini bisa mewabah karena bisa ditonton siapapun
Sinetronlah yang banyak menelurkan istilah-istilah
Banyak istilah-istilah yang merebak karena sinetron. Contohnya, "kampungan
dan lain-lain”. Istilah ini sering digunakan dalam sinetron. Kadang aneh
mendengar anak-anak menggunakan kata-kata tersebut. Mulut adalah hasil isi
kepala. Bantulah anak memfilter apa yang sebaiknya mereka ambil dari sebuah
sinetron dan apa yang tidak layak.
4. Susah Bersosialisasi
Remaja di bawah umur sangat rentan te rbawa dalam kisah sebuah sinetron.
Pada kisah dalam sinetron-sinetron banyak terdapat kisah-kisah cinta .tidak
jarang, anak-anak mengimpikan kisah cinta seperti yang di tampilkan sinetron t
ersebut. Betapa banyak remaja Indonesia yang masih duduk di bangku SMP, yang
lebih mendambakan kisah cinta ketimbang mendapat prestasi baik akademis
maupun non-akademis.
Dulu ada berita yang sempat booming soal anak yang loncat dari lemari karena
merasa dirinya adalah Superman. Sama halnya dengan berbagai adegan
kekerasan secara verbal dan non-verbal yang ada di sinetron. Perkelahian yang
dilakukan di sinetron memanglah rekayasa, tapi menjadi realistis bagi
penontonnya.
Zaman dahulu, acara anak masih kita sering temui di t elevisi, tetapi sekarang,
anak-anak di bawah umur seperti terintimidasi oleh tayangan – tayangan
dewasa. Salah satu contohnya, ada beberapa dan bisa dikatakan banyak stasiun
televisi di Indonesia yang sering menampilkan sinetron- sinetron yang
sebenarnya itu hanya di peruntukan bagi orang tua bukan anak – anak. Namun
karena jam tayang yang memungkinkan bagi anak untuk menonton, maka anak-
anakpun ikut menontonnya.
Cerita yang biasanya di angkat di dalam sinetron ter sebut adalah cerita –
cerita kehidupan remaja yang hidup dalam kemewah – mewahan dan
kehidupan rumah tangga yang begitu kompleks yang seharusnya itu tidak layak
untuk di tonton oleh anak – anak. Memang benar disini diperlukan
pengawasan bagi
orang tua untuk mengawasi anak – anaknya memilih acara televisi yang baik,
tetapi untuk beberapa orang tua membiarkan anak-anaknya menonton televisi
selama berjam – jam, dengan asumsi bahwa mereka terhibur dengan acara
yang disuguhkan, tanpa memperhatikan mamfaat dan pengaruhnya terhadap
perkembangan jiwa dan mental anak – anaknya. Masa anak – anak dan
remaja adalah masa yang paling penting bagi perkembangan hidup manusia.
Sehingga apapun yang diberikan dan diterima pada masa itu sebaiknya
merupakan hal yang terbaik. Dampaknya mungkin tidak akan terasa sekarang,
akan tetapi tapi beberapa tahun kemudian anak – anak yang sering nongkrong
di depan televisi akan
mengalami kesulitan konsentrasi. Banyak sebenarnya dampak yang akan
muncul, seperti masalah kesehatan, konsentrasi, bahkan masalah moral. Apabila
dari masa anak – anak dan remaja sudah disuguhkan tayangan – tayangan
yang ceritanya untuk orang dewasa itu akan mempengaruhi pandangan mereka.
Pembicara 2 :
Sejak tanggal 11 April 2014, KPI telah melakukan evaluasi program sinetron dan
FTV yang disiarkan 12 stasiun televisi dalam rangka melakukan pembinaan.
Dalam forum evaluasi tersebut hadir juga beberapa production house (PH) yang
memproduksi program-program ter sebut. Namun demikian, sampai dengan hari
ini KPI masih menemukan sejumlah pelanggaran terhadap Undang-Undanvg
Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
(P3SPS).
Pelanggaran tersebut meliputi:
Harus diakui, tayangan televisi belakangan ini lebih menyajikan program yang
sangatlah tidak bermutu. Salah satunya sinetron, yang mempertontonkan
adegan percintaan orang-orang dewasa yang tidak pantas ditayangkan dan
diperlihatlkan oleh anak-anak. Dikhawatirkan adegan-adegan itu menjadi
panutan bagi anak- anak dan remaja, sehingga mereka akan me lakukan hal yang
sama sesuai dengan apa yang mereka lihat di sinetron pada kehidupan nyata.
Parahnya lagi, program tersebut disiarkan di waktu yang sangat memungkinkan
untuk menyedot perhatian anak-anak.
Pembicara 3 :
Kesimpulan dari kami bahwa Tayangan Sinetron Berpengaruh Buruk Terhadap Anak
- Anak Yang Menontonnya karena dapat memegaruhi anak-anak terhadap
perkembangan jiwa serta mental mereka dan terlebih lagi Masa anak – anak dan
remaja adalah masa yang paling penting bagi perkembangan hidup manusia,
Sehingga apapun yang diberikan dan diterima pada masa itu sebaiknya
merupakan hal yang terbaik bukan tontonan seperti sinetron yg tidak mendidik