Anda di halaman 1dari 1

Tayangan Sinetron Berpengaruh Buruk terhadap Anak-

Anak yang Menontonnya

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang pengaruh tayangan sinetron
pada anak-anak. Sinetron merupakan tontonan yang hampir menghiasi semua stasiun televisi
saat ini. Sinetron biasanya kita saksikan saat menonton televisi untuk mengisi waktu luang dan
untuk hiburan. Dari mulai anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Hampir semua stasiun
televisi saat ini berlomba untuk memproduksi sinetron. Disini saya akan menyampaikan
pendapat saya tentang tayangan sinetron yang berpengaruh buruk terhadap anak anak.

Tayangan sinetron membuat waktu belajar anak-anak terganggu. Yang seharusnya


waktu tersebut mereka pergunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas, menjadi waktu rutin
untuk menonton sinetron tersebut. Serta menyebabkan mereka tidak konsentrasi saat belajar di
dalam kelas karena tidur terlalu larut karena menonton sinetron tersebut. Contohnya, banyak
anak-anak yang tertidur di kelas akibat tertidur larut malam.

Pada tayangan sinetron juga terdapat banyak adegan yang belum pantas untuk mereka
lihat. Banyak tayangan sinetron menayangkan adegan kekerasan, percintaan hingga adegan
yang berbau mistis. Yang menyebabkan mereka meniru adegan tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya, pada sore hari saya melihat dua anak lelaki sedang berkelahi akibat
seorang perempuan.

Anak-anak menjadi sulit bersosialisasi karena adanya tayangan sinetron, tidak bisa
dipungkiri menonton televisi dapat mengakibatkan kecanduan. Apalagi sinetron yang muncul
dengan durasi yang cukup lama dan tayang setiap hari membuat penontonnya terpaku untuk
mengikuti perkembangan tiap episodenya setiap hari. Hal ini juga berlaku pada anak-anak yang
menontonnya. Contohnya, saya melihat anak tetangga saya menolak bermain bersama
temannya akibat sedang menonton sinetron di rumah, padahal teman-temannya ingin bermain
di lapangan.

Terlalu banyak menonton televisi akan mendorong anak bersifat konsumerisme.


Konsumerisme adalah membeli barang barang yang sebetulnya tidak mereka butuhkan dalam
kehidupan sehari-hari dan anak-anak juga akan terdorong untuk memakan makanan yang
kurang sehat seperti yang banyak diiklankan. Contohnya, anak-anak pada zaman sekarang
sudah memiliki gawai yang mana barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan bagi mereka.

Oleh karena itu, menurut saya lebih baik penayangan sinetron dikurangi terlebih
dahulu, lalu meminta kepada pihak terkait untuk segera menghentikan penanyangannya.
Tayangan sinetron dinilai akan sangat berpengaruh buruk pada tumbuh kembang anak.
Sayangnya, media televisi saat ini tidak memperhatikan hal tersebut dan hanya mementingkan
keuntungan. Padahal fungsi media sebagai pendidikan seharusnya memperhatikan aspek para
penonton usia anak.

AMELIA DIANTO/ X-3

Anda mungkin juga menyukai