Anda di halaman 1dari 3

Dampak Positif dan Negatif Perfilman

a. Dampak Positif
 Film Menjadi Sarana Hiburan
Film mampu memenuhi permintaan dan selera masyarakat akan
hiburan dikala penat menghadapi aktivitas hidup sehari-hari, film juga
mendapat tempat tersendiri sebagai media hiburan, karena pesan-
pesan yang terdapat didalamnya mampu menimbulkan imajinasi
ketegangan, ketakutan dan benturan emosional, seolah-olah khalayak
penonton ikut merasakan dan menjadi bagian didalamnya.
 Film Mendorong Kecerdasan Emosional untuk Anak
Setelah kita mengajak adik atau anak kita menonton film, setelah
selesai kita bisa mendiskusikan film yang baru saja ia tonton. Dan
memnacingnya dengan pertanyaan spesifik.
 Film Sebagai Penyampai Pesan Edukasi Dan Kemampuan
Mempegaruhi Audiens
Film merupakan sarana komunikasi yang mampu mempengaruhi nilai
dan perilaku masyarakat dengan menggunakan efek dan tampilan
visual gambar yang menarik untuk di lihat. Film, mampu
mempengaruhi audiensnya untuk mengikuti atau justru melakukan hal
yang sama, terutama pada anak yang mengkonsumsi film tersebut.
Apabila film tersebut sarat dengan pesan baik, tentunya mampu
mengubah sikap dan perilaku audiensnya pada hal yang positif. Begitu
pula sebaliknya.
 Film bisa Memotivasi seseorang
Sebuah film yang baik memiliki makna dan pesan moral yang
disampaikan dengan cara yang baik, sederhana, dan sekreatif
mungkin. Dengan cara tersebut, penonton diharapkan mampu
memaknai film yang ditontonnya dan mengambil pesan moral untuk
dapat dijadikan contoh dan motivasi bagi kehidupan mereka.
b. Dampak Negatif
 Meningkatnya Agresifitas Penontonnya
Tayangan adegan kekerasan yang nyata dapat meningkatkan
agresifitas pemirsanya. Individu cenderung mengimitasi
seorang model, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan melihat
perilaku-perilaku agresif yang sering ditayangkan di dalam film,
agresivitas individu tersebut akan meningkat.
 Hilangnya Nilai Budaya lokal
Saat ini banyak film luar yang dikonsumsi oleh masyarakat. Dan
merubah pola fikir masyarakat bahwa budaya yang luar yang mereka
lihat/konsumsi (yang sama sekali aneh atau justru salah) dianggap
baik dan patut ditiru. Belum lagi film Indonesia (film layar lebar,sinetron
dan Ftv) yang “selalu” menyajikan budaya satu daerah, sehingga
mempengaruhi dan hilangnya nilai budaya pada masyarakat lokal.
Selanjutnya kecenderungan dalam mengikuti pola hidup kebarat-
baratan, karena kekaguman yang berlebihan dengan budaya
masyarakat negara maju, tanpa mempertimbangkan lagi nilai-nilai
akhlak mulia yang telah ditanamkan oleh orang tuanya.
 Rusaknya Mental karena Konten Negatif dalam Film
Konten seks ataupun kekersan pada film sangat berdampak negatif
pada perilaku dan mental masyarakat, terutama pada anak dan remaja
yang rasa ingin tahunya masih sangat tinggi.

Sumber :

- Melejitkan Kecerdasan Emosi (EQ) Buah Hati Oleh Al.Tridonanto, Baranda Agency
Jakarta Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2013 hal 86
- AKTUALISASI FILM SASTRA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL,
Ali Imron A.M, Akademika Jurnal Kebudayaan Vol. 1 No. 1 April 2003.

- PORNOGRAFI DALAM FILM: ANALISIS RESEPSI FILM “MEN, WOMEN &


CHILDREN” , Agistian Fathurizki, Ruth Mei Ulina Malau, Volume 2, Nomor 1, Maret
2018

- PENGARUH TAYANGAN ADEGAN KEKERASAN YANG NYATA TERHADAP


AGRESIVITAS, L. Dion Praditya, Supra Wimbarti, Avin Fadilla Helmi, JURNAL
PSIKOLOGI 1999, No. 1, 51 – 63

- RESISTENSI MASYARAKAT URBAN DAN MASYARAKAT TRADISIONAL


DALAM MENYIKAPI PERUBAHAN SOSIAL, Nurdinah Muhammad, Substantia,
Volume 19 Nomor 2, Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai