Anda di halaman 1dari 5

Sinopsis

ANTI
BULLYING
Kelompok 10 :
• Regina F /130118029
• Mochamad noor fajar /130118063
• Natasha /130120014
• Hisyam B /130120084
Latar belakang

Banyaknya kasus kekerasan yang terjadi pada anak usia sekolah saat ini sangat
memprihatinkan bagi pendidikan maupun orang tua. Sekolah yang seharusnya menjadi
tempat untuk menimba ilmu serta membantu membentuk kepribadian yang positif
ternyata dijadikan tempat untuk pem-bullyan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
latar belakang remaja melakukan bullying di Sekolah. Perilaku bullying ini tidak langsung
terjadi begitu saja terhadap remaja. Dalam sebuah penelitian menjelaskan bahwa alasan
anak menjadi seorang perilaku bullying bisa disebabkan oleh beberapa faktor misalnya pola
asuh keluarga, teman sebaya, iklim sekolah, dan media massa. Pengasuhan atau sering
disebut pola asuh berarti bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik,
membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses
kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh
masyarakat pada umumnya.
Bully adalah perilaku kekerasan fisik
ataupun mental yang mana ada satu orang
atau lebih yang melakukan penyerangan
atau mengintimidasi orang lain. Perilaku
kekerasan ini biasa terjadi di lingkungan
sekolah dan umumnya menimpa anak-anak
dan remaja yang secara fisik lebih lemah
Sinopsis dari teman-teman sebayanya. Upaya
penanggulangan kasus tersebut telah
dilakukan dengan berbagai cara untuk
membentuk karakter. peran dari orangtua
dan juga guru sangat berpengaruh
mengajarkan siswa bahwa bullying itu tidak
boleh dilakukan. Orangtua dan guru perlu
bekerjasama mengajarkan sejak dini agar
tak menjadi kebiasaan melakukan bullying.
Dalam program intervensi melalui peran atau partisipasi guru adalah
mendorong terciptanya semua social support. Guru dapat memaikan perannya
dalam menyediakan alat-alat pendukung seperti pamphlet, brosur, dll yang secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi tindakan siswa, guru juga dapat
memberikan dukungan bersifat emosi dengan memberikan perhatian lebih kepada
mereka yang rentan mengalami bullying melalui ekspresi yang bersifat psikologis dan
juga menciptakan atmosfer yang bersahabat.
Solusi
• Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan cinta kasih antar sesama

• Mengajarkan etika terhadap sesama (menumbuhkan kepedulian dan sikap menghargai), berikan teguran
mendidik jika anak melakukan kesalahan

• Merancang dan membuat desain program pencegahan yang berisikan pesan kepada murid bahwa
perilaku bully tidak diterima di sekolah dan membuat kebijakan “anti bullying”.

• Membangun komunikasi efektif antara guru dan murid

• Diskusi dan ceramah mengenai perilaku bully di sekolah

• Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan kondusif.

• Menyediakan bantuan kepada murid yang menjadi korban bully.

Anda mungkin juga menyukai