Anda di halaman 1dari 1

Ida Ayu Made Sri Arjani,S.IP.M.

,Erg
Menumbuhkembangkan Semangat Antikorupsi
Korupsi merupakan suatu perilaku yang sudah
sering

terjadi

di

Indonesia

bahkan

telah

melibatkan seluruh kalangan mulai dari anak


anak hingga dewasa, mulai dari korupsi dengan
skala kecil hingga besar. Menurut dosen
kelahiran Sangeh, 11 September 1962 bahwa
korupsi pada era dahulu dengan yang sekarang
sudah sangat jauh berbeda. Dimana pada masa
dahulu kejahatan korupsi tidak di ekspose oleh
media massa. Namun pada masa sekarang semua
pers telah berani untuk mengungkap dan lebih
transparan dalam menyiarkan atau menuliskan
berita tentang kasus korupsi. Selain itu, tingkat korupsi pada masa sekarang jauh lebih tinggi
jika dibandingkan dengan masa dahulu. Mulai dari jumlah uang, jumlah pelaku korupsi,
ketersediaan alat bahan yang juga memiliki nilai korup yang tinggi. Selain itu adanya peluang
atau kesempatan untuk melakukan korupsi juga menjadi sorotan sekarang ini.
Selama beliau menjabat sebagai Pudir III pada tahun 2010 2014, beliau menerapkan
sikap yang transparan di wilayah Pudir III bersama jajarannya. Karena menurut beliau sikap
anti korupsi hanya dapat dikendalikan oleh diri sendiri dan pribadi pada masing masing
orang. Sehingga beliau menerapkan sikap jujur dan saling terbuka mengenai segala kegiatan
baik administrasi maupun pemasukan dan pengeluaran.
Pentingnya menumbuhkan sikap budaya anti korupsi pada kalangan mahasiswa
sangat membantu untuk membentuk karakter para kaula muda. Terutama adanya tambahan
mata kuliah baru PBAK (Pendidikan Budaya Anti Korupsi). Mata kuliah tersebut, diharapkan
mendidik moral para mahasiswa yang anti terhadap korupsi. Bukan hanya korupsi dalam
bentuk uang tetapi tidak tepat waktu juga merupakan contoh korupsi yang sering terabaikan.
Dosen berzodiak virgo ini berargumen bahwa kurang tegasnya peraturan di Negara
Indonesia menyebabkan para koruptor tidak merasakan efek jera dari tindakan yang
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai