Anda di halaman 1dari 4

Pidato Tema Hari Pahlawan

Assalamualaikum, wr. Wb

Saudara-saudara,
Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan pidato berjudul “Hari Pahlawan”.
Pidato ini bertujuan mengingatkan kita bahwa kepahlawanan, patriotisme dan nasionalisme sangat
penting dalam mengembangkan negara kita. Tanpa sikap tersebut, maka mustahil bagi kita untuk
membuat negara kita bertahan hidup.

Saudara – saudara

Setiap tahun kita memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November. Ini adalah refleksi negara kita
dalam menghargai sejarah masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan melawan penjajahan. Hari
Pahlawan juga menunjukkan bahwa para pendahulu kita telah segala sesuatu dikorbankan untuk
membangun negara ini.

Hari Pahlawan diambil dari sejarah pertempuran di Surabaya. Itu ketika orang-orang kita melawan
Belanda dan pasukan Sekutu dengan tujuan perjuangan
Kemerdekaan Indonesia. Lebih dari 100.000 orang Indonesia yang terlibat di pertempuran melawan
Sekutu yang diperkirakan lebih dari
30.000 tentara. Setidaknya 16.000 orang Indonesia meninggal, sedangkan di pihak musuh hilang
2.000 prajurit. Pertempuran itu merupakan pertempuran terberat dalam revolusi dan
menjadi simbol nasional perlawanan Indonesia. Dianggap sebagai upaya heroik oleh
Indonesia, pertempuran membantu rakyat kita mendapatkan dukungan internasional untuk
Kemerdekaan Indonesia. Sebagai memori pertempuran, 10 November kemudian
dirayakan setiap tahun sebagai Hari Pahlawan.

Pertempuran di Surabaya adalah salah satu pertempuran yang terjadi di negara kita selama
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka mengorbankan segalanya, termasuk darah
mereka dan kehidupan. Mereka berdedikasi, kepahlawanan mereka, patriotisme dan nasionalisme
untuk negara ini.
Ada pepatah: negara besar adalah negara yang menghargai semua pahlawan-nya. Kita
sering mendengar tentang hal itu. Kita tahu bahwa tanpa pengorbanan pahlawan , tidak akan ada
negara ini. Kemerdekaan Indonesia tidak diberikan oleh kolonialis tersebut.

Saudara – saudara
Saat ini kita hidup di negara kemerdekaan. Tidak ada lagi pertempuran melawan
penjajah. Tapi, itu tidak berarti bahwa kita berhenti berjuang. Ada banyak jenis
perjuangan yang harus kita lakukan. Berjuang melawan korupsi, kolusi dan nepotisme
adalah beberapa contoh perjuangan. Kita harus tetap semangat kepahlawanan, patriotisme
dan nasionalisme di negara berkembang ini. Itulah cara kita menghargai pahlawan kita.

Saudara-saudara;
Saya pikir itu semua pidato saya. Mari kita terus semangati pahlawan kita, mari kita lanjutkan
perjuangan. Terus berjuang … untuk negara kita, untuk masa depan yang lebih baik!
Terima kasih banyak atas perhatian Anda.
Wassalamu’alaikum Wr.wb
Salam sejahtera bagi kita semuaKepada Ibu Kepala Sekolah yang saya hormati,Kepada Bapak dan
Ibu guru yang saya hormati,Serta teman-teman sekalian yang saya cintai.Pertama-tama matilah kita
memanjatkan puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.Berkat dan rahmat-Nya kita dapat
memperingati hari pahlawan. Hari pahlawan adalahhari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini marilah kita bersama-sama menengok kembali sejarah perjuangan
bangsa kita.Kemerdekaan yang kita nikmati sekarang ini adalah hasil perjuangan rakyat
Indonesia.Mereka berjuang melawan penjajah dengan semangat rela berkorban yang tinggi.
Merekamempertaruhkan nyawa dan harta demi kemerdekaan bangsa kita. Sungguh luar
biasa!Mereka berjuang tanpa pamrih. Beruntunglah kita, pemerintah menetapkan tanggal
10 November sebagai hari pahlawan. Kita diberi kesempatan untuk mengenang jasa-jasa para
pahlawan bangsa.Kemerdekaan bangsa ini tercapai karena rakyat Indonesia mempunyai
semangat perjuangan yang tinggi. Tanpa semangat perjuangan yang tinggi, kita yakin
kemerdekaan bangsa ini tidak akan tercapai. Selamanya rakyat Indonesia akan hidup
dibawah penindasan penjajah. Para penjajah negeri kita bermaksud menguasai pemerintahan
danmengeruk kekayaan bangsa ini. Berbagai cara mereka lakukan. Para penjajah itumemaksa rakyat
Indonesia bekerja lewat kerja rodi dan romusa. Tanpa upah merekaharus bekerja keras. Bahkan,
tanpa makan yang cukup. Oleh karena itu, banyak rakyatIndonesia yang meninggal pada saat kerja
rodi dan romusa.Para hadirin, semangat rela berkorban para pejuang kita yang begitu besar itu patut
kitateladani. Kita harus bersyukur kepada Tuhan. Kita dapat menghirup udara kemerdekaan.Berkat
para pejuanglah, negara ini terbebes dari penjajahan. Oleh karena itu, marilah kitasenantiasa berdoa
agar arwah mereka diterima di sisi Tuhan.Para hadirin sekalian, marilah kita pekikkan ‘SEKALI
MERDEKA TETAP MERDEKA”.Semoga bangsa ini tetap dikaruniai kemerdekaan dan persatuan.
Kita semua selalu di bawah lindungan-nya. Amin.Sekian pidato dari saya, terimakasih.
Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil Alamin. Wabihi Nastainu Alaa Umuu Riddunya Waddin, Waala Alihi Wa
Ashabihi Ajma’in. Amma Ba’du

Bapak dan ibu guru yang saya hormati, penjaga sekolah yang saya hormati dan anak-anakku siswa
kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang saya cintai dan saya banggakan.

Hari ini kita memperingati hari pahlawan, tepatnya tanggal 10 november. Hari pahlawan ini
diperingati dari peristiwa perjuangan arek-arek Surabaya di bawah pimpinan pahlawan kita Bung
Tomo. Saat itu kota Surabaya didatangi oleh tentara belanda yang membonceng pasukan Inggris.
Karena kesewenangan tentara belanda akhirnya terjadi pertempuran di hotel yamato yang ditandai
dengan penurunan bendera belanda oleh arek-arek Surabaya dan digantikan dengan Sang Saka
Merah Putih. Di bawah kepemimpinan Bung Tomo bangsa Indonesia tidak gentar menghadapi
perlawanan tentara belanda. Bahkan terus memekikkan kata “MERDEKA, MAJU, SERBU,
SERANG …” dengan semangat kepahlawanan, bangsa Indonesia mampu melawan dan mencapai
kemenangan. Akhirnya kota Surabaya berhasil dikuasai kembali oleh bangsa Indonesia.

Bapak ibu guru, penjaga dan anak-anakku yang saya banggakan. Dari peristiwa 10 november itu,
dapat kita petik beberapa hal untuk dapat kita ambil sikap keteladanan dari para pahlawan kita,
yaitu

Sikap pantang menyerah, tahan uji bersatu, rela berkorban dan semangat nasionalisme dengan cita
tanah air Indonesia.
Saudara-saudara sekalian !
Yang saya hormati Dosen Stai Darul Qalam Drs. Habibullah .
Yang saya hormati mahasiswa/ mahasiswi Stai Darul Qalam .
Alangkah bahagianya saya selaku menjabat sebagai ibu kepada Negara Indonesia, pada hari ini !
pada hari ini, kita merayakan hari pendidikan Nasional, yang bertempat dilapangan Istana Bogor
pada tanggal 2 Mei 2007. Dengan memperingati Pendidikan Nasional semoga kita lebih semangat
/bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi
bangsa, Negara dan Agama.
Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang
besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai,
menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada
semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.
Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan
tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Ketika itu untuk pertama kali pelaksanakan
REPELITA dengan tekanan pada pembangunan ekonomi yang dipandang sebagai landasan bagi
aspek- aspek lain dari pembangunan nasional. Dalam pembaruan pendidikan perhatian difokuskan
pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat
pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu
memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pada tahun 2007
pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SLTP dan SLTA.
Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung
sekolah, guru, buku dan lain-lain.

Alternatif yang didentifikasikan adalah :

1. Penambahan daya tampung SLP yang dilakukan baik dengan penambahan sekolah baru
2. Peningkatan daya tampung sekolah- sekolah swasta
3. Pengembangan sekolah terbuka dengan media korespodensi, modul, siaran radio, siaran televisi
dan lain-lain
4. Pembukaan kursus- kursus ketrampilan praktis diluar sekolah sebagai jalur penyaluran
kemasyarkat..

Ki Hajar Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprokarsai


berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat” tut wuri
handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan
tujuan pandidikan dengan istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa
ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti” (memahami /aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa”
adalah (merasakan aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek
psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu
pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga.
Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan
orang tepelajar dengan rakyat.
Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta
menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan
Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi
kebutuhan global

Anda mungkin juga menyukai