Anda di halaman 1dari 6

KEBIASAAN REMAJA KELUAR MALAM

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa remaja, seseorang akan beralih dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Maka dari itu, masa ini juga disebut sebagai masa pencarian jati diri. Dalam masa pencarian jati
diri, remaja banyak sekali mengalami masalah-masalah. Tiap aspek dalam diri remaja
menimbulkan suatu permasalahan baru bagi remaja. Dalam masa ini, Ia sedang mencari pola hidup
yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun
melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta
perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, terutama orang tuanya. Kesalahan-
kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan
remaja.
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku
menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat
penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang
berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat
mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur
tersebut berarti telah menyimpang.
Kenakalan remaja yang sering kali dilakukan salah satunya adalah keluar rumah pada
malam hari. Zaman sekarang banyak remaja yang melakukan kebiasaan itu disetiap harinya.
Mereka keluar rumah hanya untuk mencari kebebasan hidup dan ingin bersenang-senang bersama
dengan teman-temannya. Mereka menikmati hidup selama beberapa jam diluar rumah, melakukan
hal-hal yang disukai bersama-sama dengan siapa saja yang diinginkan tanpa mesti mengemukakan
alasannya. Kebiasan itu disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor pribadi, faktor keluarga,
maupun faktor lingkungan sekitar.

B. Rumus Masalah
1. Apa yang menyebabkan remaja keluar malam?
2. Apa yang dilakukan oleh remaja pada saat keluar malam?
3. Apa dampak dari kebiasaan keluar malam?
4. Bagaimana cara untuk mengatasi kebiasaan keluar malam?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa yang menyebabkan remaja keluar malam.
2. Mengetahui apa yang dilakukan oleh remaja pada saat keluar malam.
3. Mengetahui dampak dari kebiasaan keluar malam.
4. Mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi kebiasaan keluar malam.

D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan rasa lebih berhati-hati dan lebih peduli dengan lingkungan pergaulannya.
2. Memberikan pengetahuan yang lebih baru dan lebih luas tentang remaja.
3. Memberikan informasi ke orang tua dan guru bahwa penelitian ini dapat digunakan untuk
menyikapi, menanggulangi, dan menyadarkan kepada anak dan anak didiknya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Mendasari
Masa remaja merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia. Dalam proses
ini berlangsung perubahan biologis dan psikologis yang dialami remaja itu sendiri. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13 – 18 tahun. Pada usia
tersebut, seseoraang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang karenanya
sering perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja. Kenakaln remaja
meliputi semua perilaku menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh
remaja. Profesional kesehatan mental Dr. Lynn E. Ponton berpendapat, ”Normal bagi remaja
untuk mengambil risiko.” Dr. Ponton kemudian menjelaskan bahwa adalah normal dan bahkan
mungkin sehat bagi kaum muda bila mereka ingin menjadi independen, mencoba hal-hal baru,
berada dalam situasi baru dan menarik. Itu bagian dari proses menuju kedewasaan. Namun, banyak
remaja mengambil risiko secara berlebihan—khususnya bila mereka jauh dari pengamatan orang-
tua.
Ulah para remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri sering sekali mengusik
ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan
sekitar, salah satunya seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk
bersenang-senang sudah menjadi kebiasaan anak remaja zaman sekarang. Keluar malam
merupakan suatu aktifitas yang sering dilakukan para remaja disetiap harinya.
Keluar rumah pada malam hari, kedengaran seru dan asyik. Ini adalah kesempatan untuk
menikmati hidup selama beberapa jam diluar rumah, melakukan hal-hal yang disukai bersama-
sama dengan siapa saja yang diinginkan tanpa mesti mengemukakan alasannya. Remaja keluar
rumah pada malam hari dikarenakan banyak hal, anak-anak remaja keluar rumah hanya karena
bosan dan merasa tidak betah berada di rumah. Terkadang jika berada di rumah, anak-anak sering
mengalami frustasi dan tekanan batin, mereka seperti dihukum atau terbelenggu oleh peraturan
yang dibuat oleh orang tuanya atau hubungan keluarga yang kurang harmonis yang membuat anak
merasa tidak betah berada di rumah. Mereka keluar rumah hanya untuk mencari kebebasan hidup
dan ingin bersenang-senang. Pada zaman dulu, anak remaja tidak ada yang melakukan aktivitas
diluar rumah pada malam hari, mereka hanya berdiam diri di rumah dan melakukan aktivitas
didalam rumah. Mereka merasa malu dan takut dilihat tetangga sekitar jika mereka berada diluar
rumah pada malam hari, selain itu mereka juga merasa takut kepada Tuhan Yang Maha Esa bila
mereka berada di luar rumah maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengalirnya budaya
Barat yang mulai menutupi budaya Timur yang sopan, dan melalui media-media massa seperti
koran atau majalah dan media-media elektronik seperti televisi atau internet. Apalagi di zaman
serba modernisasi dan globalisasi, informasi tersebut makin menyebar ke seluruh pelosok dunia.
Budaya Timur dan Indonesiapun mulai ditanggalkan dan hanya dianggap kuno. Makin banyak
anak yang tidak punya sopan santun dan tata krama terhadap orang disekitar.
Diusia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan teman-teman sebayanya
dan lingkungan sekitar. Hubungan sosial di masa remaja ini merupakan faktor yang paling
mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang dilingkungan yang
buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada dilingkungan yang baik
maka ia akan menjadi baik pula. Teman sebaya juga sering mempengaruhi untuk mencoba hal
yang baru. Sebagaimana diketahui para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang
baru tanpa melihat dahulu faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak
mengikutinya.
Remaja tidak memikirkan sebab dan akibat apa yang terjadi, yang dilakukan mereka hanya
satu yaitu bersenang-senang. Remaja sering menghabiskan waktunya di malam hari bersama
teman-temannya. Mereka melakukan banyak hal seperti mengobrol atau bercerita panjang lebar
biasanya seputar pelajaran, film, idola, atau membicarakan cowok/cewek yang ditaksir dsb,
menikmati asyiknya suasana saat mereka berada diluar rumah, dan juga melakukan hal-hal lainnya
yang menurut mereka menyenangkan. Akhirnya mereka ingin bersenang-sebang saja dan tidak
mau memikirkan pelajaran dan masa depannya.
Memang kebanyakan remaja tidak punya motif jahat untuk keluar rumah dimalam hari,
mereka hanya ingin jalan-jalan dan bersenang-senang dengan teman-temannya. Namun, meskipun
demikian banyak remaja yang terjerumus kedalam masalah yang serius. Akibatnya banyak remaja
menjadi bodoh karena tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau memikirkan pelajaran.
Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya dengan baik karena waktunya habis terbuang
untuk bermain-main dan bersenang-senang. Awalnya mereka hanya melakukan hal yang biasa-
biasa saja tapi lama-kelamaan maka akan timbul suatu pikiran untuk melakukan hal yang tidak
baik untuk dilakukan. Jika sekali saja sudah meencoba untuk tidak patuh, mudah untuk terus
terjerumus ke kesalahan yang lebih serius. Jadi tidak mengherankan apabila keluar malam bersama
teman-teman dapat mengarah ke dosa yang serius. Yang menyedihkan, banyak remaja juga menuai
konsekuensi fisik akibat perilaku ini. Kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular lewat
hubungan seks atau kecanduan alkohol atau narkoba dan perbuatan buruk lainnya.

B. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori yang dahulu, maka dirumuskan suatu hipotesis. Adapun hipotesis
terkait penyebab kenakalan remaja yaitu kebiasaan keluar malam tersebut, yaitu :
1. Kurangnya kasih sayang orang tua.
2. Kurangnya pengawasan dari orang tua.
3. Pergaulan yang salah.
4. Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negatif.
5. Kurangnya dasar-dasar agama.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan sampel
Populasi dari penelitian ini adalah para remaja yang ada di daerah Ujung Tanjung. Sampel dari
penelitian ini adalah empat orang anak remaja yang diberi nama samaran yaitu Zera, Anggina,
Ratna, dan Zaidora. Sampel tersebut merupakan anak remaja berusia sekitar 12-17 tahun yang
berasal dari Ujung Tanjung. Sampel tersebut ada yang masih bersekolah dan ada yang sudah tidak
sekolah.

B. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan pada hari Minggu, 4 Mei 2014 di Ujung Tanjung.

C. Teknik pengumpulan data


Data yang ada dalam laporan penelitian ini diambil dari metode wawancara.

D. Instrumen penelitian yang digunakan


Dalam penelitian ini instrumen atau alat yang digunakan yaitu handphone, buku, dan pena.

BAB IV
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat anak remaja melakukan aktivitas keluar
rumah pada malam hari, penulis melakukan wawancara terhadap beberapa orang sebagai sampel.
Dari segi alasan, mereka melakukan kebiasaan itu karena pengaruh dari teman, kurangnya
perhatian dari orang tua, depresi karena dikekang orang tua dan karena tidak bersekolah lagi.
Mereka keluar rumah dengan berbagai cara, ada yang keluar secara diam-diam karena tidak diberi
izin oleh orang tuanya, ada juga orang tua yang terpaksa memberi izin karena anak yang terus
memaksa untuk tetap pergi keluar rumah dan ada juga orang tua yang memberikan izin kepada
anaknya untuk keluar rumah. Waktu yang mereka gunakan untuk beraktivitas di luar rumah
tersebut bervariasi mulai dari jam 18.30 WIB – 22.00 WIB. Hal-hal yang mereka lakukan adalah
nongkrong dan pacaran.
Malam merupakan waktunya untuk beristirahat dan berdiam diri di rumah. Anak yang
merasa tidak nyaman jika berada di rumah cenderung ingin pergi keluar dan mencari aktivitas yang
dapat membuat mereka senang. Tidak diragukan bahwa keluarga memegang peranan penting
dalam pembentukan pribadi remaja dan menentukan masa depannya. Karena itu baik buruknya
struktur keluarga memberikan pengaruh baik atau buruknya kepribadian seorang anak. Keluarga
yang berantakan dan tidak harmonis akan menyebabkan anak kurang mendapatkan perhatian,
kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua akan cenderung mudah terpengaruh oleh
lingkungan sekitar. Namun perhatian yang berlebihan yang diberikan orang tua kepada anak juga
akan membuat anak merasa seperti dikekang dan anak sering mengalami frustasi serta tekanan
batin. Hal itu menyebabkan anak merasa tidak nyaman berada di rumah dan ingin keluar untuk
mencari tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi mereka.
Sekolah merupakan tempat dimana anak mendapatkan pendidikan selain dari orang tuanya,
sekolah mengajarkan anak untuk berlaku baik dan santun. Sekolah juga merupakan tempat dimana
anak-anak akan meraih cita-citanya untuk masa depan mereka. Mayoritas anak yang tidak
bersekolah tidak memiliki cita-cita untuk masa depan mereka nantinya, mereka hanya menikmati
hari-hari yang terlewati begitu saja dengan bersenang-senang.

Dari hasil wawancara yang kami lakukan ternyata faktor yang paling besar yang
menyebabkan remaja melakukan kebiasaan keluar malam adalah teman. Tidak dapat dipungkiri
lagi, banyak kasus kenakalan remaja terjadi karena pengaruh dari teman. Dia mengajak untuk
melakukan perbuatan-perbuatan yang belum diketahui terlebih dahulu perbuatan itu benar atau
salah. Pergaulan dengan teman sebaya yang sering mempengaruhi untuk mencoba dan akhirnya
malah terjerumus kita ke dalamnya. Maka dari itu kita harus dapat mencari teman yang baik
pribadinya.
Upaya dan tindakan untuk mengatasi kebiasaan keluar malam
1. Peran orang tua
Pertama, harus ada kemauan dari orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis,komunikatif dan nyaman. Kondisi yang tidak harmonis dikeluarga akan
menyebabkan anak tidak betah berada di rumah dan merasa ingin meninggalkan rumah untuk
menghilangkan kegalauan hatinya. Orang tua sebaiknya memiliki kesantunan perkataan dan
perbuatan. Santun dalam perkataan adalah senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik saja, lembut,
merendahkan ssuara. Sedangkan santun dalam perbuatan seperti suka menolong orag lain dan
memberikan contoh yang baik. Kedua, perhatian serta tanggung jawab sbagai orang tua mutlak
diperlukan. Orang tua harus tau apa saja yang dilakukan anaknya diluar dan bagaimana cara
mengatasi persoalan anaknya yang notabene sudah bukan anak-anak lagi.

2. Peran masyarakat
Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi perkembangan sosial remaj. Intuk itu lingkungan
masyarakat yang kondusif sangat dibutuhkan untuk mengendalikan maraknya kriminalitas dan
hal-hal yang menyimpang yang dilakukan remaja.

3. Peran anak muda itu sendiri


Anak muda adalah kunci utama dari semua dampak yang ada. Semua berasal dari diri sendiri.
Apabila mereka mampu mengendalikan diri untuk tidak terjerumus ke hal negatif mereka tak akan
kehilangna masa depan cerahnya.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Pada masa ini remaja berada
dalam tahap pencarian jati diri. Ulah para remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri sering
sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu
ketentraman lingkungan sekitar, salah satunya seperti sering keluar malam.
Keluar rumah pada malam hari, kedengaran seru dan asyik. Ini adalah kesempatan untuk
menikmati hidup selama beberapa jam diluar rumah, melakukan hal-hal yang disukai bersama-
sama dengan siapa saja yang diinginkan tanpa mesti mengemukakan alasannya. Remaja keluar
rumah pada malam hari dikarenakan banyak hal. Mereka merasa bosan dan tidak nyaman berada
di rumah serta ajakan dari teman sebayanya. Mereka keluar rumah hanya untuk mencari kebebasan
dalam hidup dan bersenang-senang bersama dengan teman-temannya.
Akibat yang ditimbulkan dari perbuatan mereka adalahdapat menggangu kesehatan badan dapat
merusak nama baik keluargaa, dan dapat mengganggu ketentraman warga sekitar akibat dari ulah yang
dilakukan mereka. Masa remaja merupakan masa yang sangat mebutuhkan perhatian yang lebih dari
orang-orang yang ada dissekitar. Peran dari orang tua, teman sejati, guru, dan masyarakat sangatlah
dibutuhkan dalam penanggulangan masalah ini. Peran ini harus dijadikan pedoman hidup, rambu-rambu,
larangan, dan contoh dengan baik dan berguna.

B. Saran
Sebagai seorang remaja, kita harus bisa bertanggung jawab atas apa yaang terjadi pada
perkembangan remaja yang sudah memprihatinkan ini. Oleh karena itu, sebagai salah satu bentuk
implementasi dari tanggung jawab tersebut adalah berusaha semaksimal mungkin menjadi remaja
yang baik agar tidak mudah terjebak dan terpengaruh terhadap pergaulan remaja zaman
sekarang, yaitu dengan cara membekali diri dengan agama yang kuat dan wawasan yang luas,
disertai dengan berbagai kegiatan yang berguna bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Dan untuk
orang dewasa untuk selalu memberi contoh dan nasihat kepada para remaja, dan melaksanakan
program-program latihan dan kegiatan untuk remaja, seperti karang taruna dan bakti sosial, agar
menumbuhkan rasa saling menyayangi antar sesama umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai