Yang terhormat, Ibu guru yang sedang mengajar di kelas ini, seterusnya teman- teman seperjuangan yang saya sayangi Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena atas limpahan rahmatnya kita dapat berkumpul di kelas yang sederhana ini. Selanjutnya, perkenankanlah saya untuk menyampaikan pidato yang berjudul “Pacaran di Kalangan Remaja”. Kita semua tahu bahwa sekarang ini pergaulan masa remaja sudah melampaui batas. Kilauan dunia yang fana membutakan mata remaja-remaja saat ini. Era globalisasi telah merusak moral pada para remaja-remaja.Budaya kebarat baratan sudah melekat dalam kebiasaan para remaja. Dimulai dari budaya tawuran, berkata kasar, narkoba, seks bebas, dan yang saya tekankan pada kesempatan yang kali ini adalah budaya pacaran. Mungkin teman teman sekalian tidak ada yang tidak mengetahui sebenarnya pacaran itu apa? Sebelumnya saya mau bertanya dulu, menurut teman teman semua apasih pacaran itu? Pacaran itu adalah hubungan pranikah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya. Biasanya hal ini dilakukan oleh sesama teman, adik adik kelas, bahkan kakak kakak kelas. Pacaran sudah tak asing lagi di telinga kita. Bagi sebgian orang pacaran merupakan proses sebelum menuju ke jenjang yang lebih serius yaitu menikah. Sebagian orang menganggap pacaran merupakan status yang menunjukkan kalau, “dia itu adalah milik aku dan aku adalah milik dia. Kita saling mencintai satu sama lain”. Jadi sebagain orang menganggap kalau pacaran itu merupakan kunci kebebasan untuk melakukan sesuatu terhadap lawan jenis dan juga kunci untuk menyalurkan hasrat cinta terhadap lawan jenis yang memang sudah menjadi fitnah manusia. Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pacaran itu adalah hal yang wajar, padahal pacaran itu termasuk maksiat di sisi Allah SWT. Memang perkataan pacaran selalu melekat dengan kehidupan para remaja, seolah olah kehidupan remaja serasa kurang lengkap tanpa berpacaran. Bahkan mereka beranggapan bahwa “dunia ini serasa milik berdua”. Kata mereka yang sedang dalam alunan pacaran. Disamping banyak yang sukses dalam pacaran banyak pula yang mengalami hambatan dan masalah dalam pacaran ini, misalnya ada yang sekolahnya terganggu, berselisih dengan sahabat atau teman, bahkan bisa sampai membohongi orang tua kita sendiri. Sebagian besar orang menganggap pacaran itu ada manfaatnya. Padahal kalau diteliti lebih dalam lagi, pacaran itu tidak ada manfaat kebaikannya sama sekali. Coba kita lihat apa yang biasa orang pacaran lakukan. Pegangan tangan, peluk- pelukan, ciuman, curhat-curhatan kalau diatas motor yang perempuan memeluk yang laki-laki. Kalau kita perhatikan lagi, tidak ada manfaat kebaikan dari semua perbuatan dari pacaran itu. Malah kegiatan itu merupakan dosa yang dilarang olah Allah. Bagi beberapa orang, terkadang kalau sudah pacaran mereka sudah tidak mengingat waktu sholat. Sebagai contoh coba kita lihat setiap malam minggu di prumnas sana banyak sekali orang-orang berpacaran. Berawal dari jalan jalan sore, terkadang jalan jalannya sampai maghrib. Dan disambung dengan pacaran. Ketika waktu sholat tiba mereka bukannya sholat tetapi malah asik berpacaran. Padahal sholat itu jauh lebih penting dibandingkan paacran. Meninggalkan sholat wajib, merupakan dosa yang sangat besar. Bahkan orang yang sengaja meninggalkan sholat wajib bisa disebut dia adalah orang yang kafir. Nauzubillah minzalik. Lebih parah lagi, jika kita perhatikan berberapa remaja di Jakarta yang pergaulannya sangat bebas. Mereka para remaja putra dan putri dengan diam diam melakukan seks bebas, itu semua diawali oleh semua oleh perbuatan yang namanya pacaran. Astagfirullahalazim. Pegangan tangan saja dilarang, apalagi zina. Itu semua merupakan dosa yang sangat besar. Ibu guru dan teman teman yang saya sayangi. Allah melarang orang yang berzina dan mendekati zina. Pacaran merupakan perbuatan yang mendekati zina. Misalnya pegangan tangan, pandang pandangan merupakan zina mata, memikirkan pacar merupakan zina pikiran. Semua itu merupakan dosa besar dan dilarang oleh Allah SWT. Sekarang ini para remaja kebanyakan tidak sabar bila kita sudah mencintai seseorang. Kalau sudah cinta dengan seseorang, biasanya langsung mengajak untuk pacaran agar orang lain tidak merebutnya. Percayalah! Kalau kita yakin kalau dia adalah jodoh kita meskipun dia sekarang sudah punya pacar, yakinlah Allah sudah memberikan kita jalannya sendiri agar kita bisa bersatu dengannya. Jadi intinya, kita sebagai umat isalam janganlah ikut ikutan mengikuti budaya pacaran. Jangan jadikan pacaran sebagai kesenangan dan pelampiasan. Karena selain dosa, pacaran juga tidak ada manfaat kebaikannya. Yakinlah Allah sudah menyediakan kita pendamping hidup dengan jalannya masing masing. Lagi pula pacaran juga mengganggu kita belajar. Sebagian pelajar seharusnya kita fokus pada pelajaran kita. Jangan mau nilai ujian kita jelek hanya karena pacaran apalagi kita sudah mau UN. Ingat sekarang sudah tahun 2014! Bumi ini sudah tua, kita tidak tahu sampai kapan kita masih bisa menikmati dunia ini. Selagi masih ada waktu, marilah kita sama sama memperbanyak amal kebaikan untuk kehidupan di akhirat nanti. Dari uraian tadi dapat kita simpulkan bahwa pacaran adalah sesuatu yang khas dengan dunia remaja. Mereka mulai mengenal cinta setelah pubertas. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat bagi teman teman semuanya. Semoga Allah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Saya memohon maaf apabila ada yang tersinggung. Hanya itulah yang dapat saya sampaikan kepada teman-teman semuanya. Apabila ada salah kata saya meminta maaf. Saya akhiri pidato ini dengan wabillah hitaufik walhidayah wassalamu’alaikum warohmatullah wabarakatuh..