Anda di halaman 1dari 31

TOPIK 8

FUNGSI NON-LINIER
Nur Aida Arifah Tara, M.Si., Ph.D
Sub Topik
• Pengertian fungsi non linier
• Pengertian kurva non linier
• Pengertian fungsi non linier dalam permintaan
• Penegrtian fungsi non linier dalam penawaran
• Pengertian fungsi non linier dalam
keseimbangan
Fungsi Kuadrat
• Identifikasi persamaan kuadrat
• Lingkaran
• Elips
• Hiperbola
• Parabola
1. Fungsi Kuadrat dan Grafik Fungsi Kuadrat

Fungsi Kuadrat
• Fungsi dengan pangkat tertinggi variabelnya dua

• Bentuk garisnya melengkung dan hanya punya


satu titik puncak
2. Identifikasi Persamaan Kuadrat

• Bentuk Umum
Y = a + bx +cx2 ; c≠0

• Dapat juga berbentuk


ax2 + pxy + by2 +cx + dy+ e = 0

(Setidak-tidaknya salah satu a atau b tidak sama


dengan nol)
2. Identifikasi Persamaan Kuadrat

Bentuk umum suatu persamaan kuadrat


ax2 + pxy + by2 +cx + dy+ e = 0

Bentuk kurva:
• Jika p2=0 dan a=b ≠ 0  lingkaran
• Jika p2 - 4ab < 0  elips
• Jika p2 – 4ab > 0  hiperbola
• Jika p2 – 4ab = 0  parabola
2. Identifikasi Persamaan Kuadrat

Bentuk umum suatu persamaan kuadrat


ax2 + pxy + by2 +cx + dy+ e = 0

• jika p = 0
 ax2 + by2 +cx + dy+ e = 0

Bentuk kurva:
• Jika a = b ≠ 0  lingkaran
• Jika a ≠ b, tetapi bertanda sama  elips
• Jika a dan b berlawanan tanda  hiperbola
• Jika a = 0 atau b= 0,
tetapi tidak keduanya  parabola
2. Parabola

• Persamaan kuadrat yang paling penting dalam penerapan bisnis dan ekonomi

• Rumus Umum
ax2 + by2 +cx + dy+ e = 0 dimana a atau b ≠ 0

• Bentuk Umum
(1) y = ax2 + bx +c
sumbu simetri // sumbu vertikal

(2) x = ay2 + by +c
sumbu simetri // sumbu horizontal

dimana a ≠ 0

Bentuk (1) y = ax2 + bx +c , yang sering digunakan dalam bisnis dan ekonomi
2. Parabola
a. Parabola terbuka ke atas jika a > 0
b. Parabola terbuka ke bawah jika a < 0
Y Y

x x

a>0 a<0
2. Parabola
Titik Ekstrim Parabola (i,j)
• -b , b2 – 4ac
2a - 4a

• Contoh: tentukan titik ekstrim parabola


y = -x2 + 6x -2 dan perpotongan dengan sumbu-sumbu
koordinat.
2. Parabola
Titik Ekstrim Parabola (i,j)
• -b , b2 – 4ac
2a - 4a

• Contoh: tentukan titik ekstrim parabola


y = -x2 + 6x -2 dan perpotongan dengan sumbu-sumbu
koordinat.

• Jawab:
y = -x2 + 6x -2 ; terbuka ke bawah karena a = -1 < 0
titik ekstrimnya terletak di atas, berupa titik puncak
Jawab 2. Parabola

Koordinat titik puncak:


y = -x2 + 6x -2
• -b , b2 – 4ac
2a - 4a
a = -1
b=6
= -6 , 36 – 8 c = -2
-2 4

= (3,7)

• Perpotongan dengan sumbu y : Rumus ABC


x = 0  y= (0) + (0) -2  y = -2

• Perpotongan dengan sumbu x :


y = 0  0 = -x2 + 6x -2

rumus abc  x1 = ; x2 =
Jawab 2. Parabola

y = -x2 + 6x -2
a = -1
b=6
x1 = (-6 + √(62 – 8))/-2 c = -2

Rumus ABC

x2 = (-6 - √(62 – 8))/-2


Jawab 2. Parabola

y = -x2 + 6x -2
a = -1
x1 = (-6 + √(62 – 8))/-2
b=6
= (-6 + √(36 – 8))/-2
= (-6 + √28)/-2 c = -2
= (-6 + 5,29)/-2
= -0,70/-2  x1 = 0,35 Rumus ABC

x2 = (-6 - √(62 – 8))/-2


= (-6 - √(36 – 8))/-2
= (-6 - √28)/-2
= (-6 - 5,29)/-2
= -11,29 /-2  x2 = 5,65

rumus abc  x1 = 0,35 ; x2 = 5,65


2. Parabola

y (3,7)

y = -x2 + 6x -2

Sumbu simestri
X=3

0,35 3 5,65 x

-2
2. Parabola

Latihan:
• tentukan titik ekstrim parabola
y = 2x2 - 8x + 5 dan perpotongan dengan sumbu-sumbu
koordinat.

• Jawab:
1. Identifikasi parabola
2. Tentukan titik puncak
3. Tentukan perpotongan dengan sumbu x dan y
2. Parabola
Jawab :
y = 2x2 - 8x + 5
y = 2x2 - 8x + 5
a=2
b = -8
1. Identifikasi parabola
c=5

2. Tentukan titik puncak

3. Tentukan perpotongan dengan sumbu x dan y


Jika x = 0  y =
Jika y = 0  x1 =
x2 =
2. Parabola

Jawab :
y = 2x2 - 8x + 5

1. Identifikasi parabola
a >0  2>0  terbuka ke atas

2. Tentukan titik puncak


(8/4 ; ((64-40)/-8))
(2 ; -3)
2. Parabola
Jawab :
y = 2x2 - 8x + 5

1. Identifikasi parabola
a >0  2>0  terbuka ke atas

2. Tentukan titik puncak


(8/4 ; ((64-40)/-8))
(2 ; -3)

3. Tentukan perpotongan dengan sumbu x dan y


Jika x = 0  y =5
Jika y = 0  x1 = 3,22
x2 = 0,77
Jawab 2. Parabola

y = 2x2 - 8x + 5 y = 2x2 - 8x + 5
a=2
x1 = (8 + √(-82 – 4.2.5))/4 b = -8
= (8 + √(24))/4 c=5
= (8 + 4,9) /4
= 12,9/4  x1 = 3,22 Rumus ABC

x2 = (8 - √(-82 – 4.2.5))/4
= (8 - √(24))/4
= (8 - 4,9) /4
= 3,1/4  x1 = 0,77

rumus abc  x1 = 3,22 ; x2 = 0,77


Penerapan Ekonomi
• Fungsi Permintaan
• Fungsi Penawaran
• Keseimbangan Pasar  Qd = Qs

• Fungsi Biaya
1. Biaya Tetap
2. Biaya Variabel
3. Biaya Tetap rata-rata
4. Biaya Variabel rata-rata
5. Biaya rata-rata
6. Biaya Marjinal
1. Keseimbangan Pasar
Contoh:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qd = 19 - P 2
sedangkan Qs = -8 + 2P2 . Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan
yang tercipta di pasar?

Jawab:

1. Keseimbangan pasar

Qd = Qs
19 - P2 = -8 + 2P2
19 + 8 = P2 + 2P2
27 = 3P2
9 = P2

Jadi, Pe = 3
Qd = 19 – P2
= 19 – 9  Qe = 10

Jadi, harga keseimbangan yang terjadi di pasar sebesar Rp.3,- dan kuantitas keseimbangan sebesar 10 unit.
2. Keseimbangan Pasar

Jika terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik


sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah
pengenaan pajak menjadi:

Penawaran sebelum pajak  Qs = -8 + 2P2


Penawaran sesudah pajak  Qs = -8 + 2 (P+1)2

1. Keseimbangan pasar yang baru?


Qd = ; sedangkan Qs =
2. Pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per unit barang?
3. Pajak yang diterima oleh pemerintah?
2. Keseimbangan Pasar

Jika terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik


sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah
pengenaan pajak menjadi:

Penawaran sebelum pajak  Qs = -8 + 2P2


Penawaran sesudah pajak  Qs = -8 + 2 (P+1)2

1. Keseimbangan pasar yang baru?


2. Pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per unit barang?
3. Pajak yang diterima oleh pemerintah?
2. Keseimbangan Pasar

Jika terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik


sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah
pengenaan pajak menjadi:

Penawaran sebelum pajak  Qs = -8 + 2P2


Penawaran sesudah pajak  Qs = -8 + 2 (P+1)2

1. Keseimbangan pasar yang baru?


Qd = 19 - P2 sedangkan Qs = -6 + 4P + 2P2
2. Pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per unit barang?
3. Pajak yang diterima oleh pemerintah?
2. Keseimbangan Pasar

Penawaran sebelum pajak  Qs = -8 + 2P2


Penawaran sesudah pajak  Qs = -8 + 2 (P+1)2
= -8 + 2 ((P+1) x (P+1))
= -8 + 2 ((P(P+1) + 1(P+1))
= -8 + 2 (P2 + P + P + 1)
= -8 + 2 (P2 + 2P + 1)
= -8 + 2P2 + 4P + 2
= -6 + 2P2 + 4P

1. Keseimbangan pasar yang baru?


Qd = 19 - P2 sedangkan Qs = -6 + 2P2 + 4P
2. Keseimbangan Pasar
Qd = 19 - P2
Qs sesudah pajak= -6 + 2P2 + 4P

2. Pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per unit barang?


Qd = Qs
Qe’ =
Pe’ =

Qe = 10
Pe = 3

tk = Pe’ – Pe
tp = t – tk
2. Keseimbangan Pasar

Jika terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar 1


(rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi:

Penawaran sebelum pajak  Qs = -8 + 2P2


Penawaran sesudah pajak  Qs = -8 + 2 (P+1)2
= -8 + 2 ((P+1) x (P+1))
= -8 + 2 (P2 + 2P + 1)
= -8 + 2P2 + 4P + 2
= -6 + 2P2 + 4P

1. Keseimbangan pasar yang baru?


Qd = 19 - P2 sedangkan Qs = -6 + 2P2 + 4P
2. Pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per unit barang?
tk = Pe’ – Pe  tk=0,63
tp = t – tk  tp = 0,37
2. Keseimbangan Pasar

2. Pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per


unit barang?
tk = Pe’ – Pe  tk=0,63
tp = t – tk  tp = 0,37

3. Pajak yang diterima oleh pemerintah?


T = Qe’ x t
2. Keseimbangan Pasar

Jika terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar 1


(rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi:

Penawaran sebelum pajak  Qs = -8 + 2P2


Penawaran sesudah pajak  Qs = -8 + 2 (P+1)2
= -8 + 2 ((P+1) x (P+1))
= -8 + 2 (P2 + 2P + 1)
= -8 + 2P2 + 4P + 2
= -6 + 2P2 + 4P

1. Keseimbangan pasar yang baru?


Qd = 19 - P2 sedangkan Qs = -6 + 2P2 + 4P
2. Pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per unit barang?
tk = Pe’ – Pe  tk=0,63 ; tp = t – tk  tp = 0,37
3. Pajak yang diterima oleh pemerintah? T = Qe’ x t  5,82
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai