A. Pengertian Ellips
2 2 2 2
√ ( x−c ) + y + √( x +c ) + y =2 a
2 2
√ ( x−c ) + y =2 a− √ ( x +c ) + y
2 2
2 2 2 2
( √( x−c ) + y ) =(2 a−√ ( x +c ) + y )
2 2
2 2 2
( x−c ) + y =4 a −4 a √( x +c ) + y + ( x +c ) + y
2 2 2 2
2
x −2 cx +c + y =4 a −4 a √ ( x+ c ) + y + x +2 cx +c + y
2 2 2 2 2 2 2 2
2
4 a √ ( x + c ) + y =4 a + 4 cx 2 2
2 cx 2
√ ( x+ c ) + y =a+
a
2
( √( x +c )2 + y 2 ) = a+ cx
2
( a )
2 2 2 c2 x2
( x +c ) + y =a +2 cx + 2
a
2 2 2 2 c 2 x2
x + 2 cx+ c + y =a +2 cx+
a2
a2−c2 2 2 2 2
x + y =a −x
a2
x2 y2
2 2 2 =1
+
a a −c
Segitiga F PF pada gambar 5.1, dengan titik-titik sudut ( c, 0), (c, 0), dan (x, y)
salah satu sisinya mempunyai panjang 2c. Sedangkan jumlah dua sisi yang lain
adalah 2a.
2 a>2 c
a> c
a 2> c2
a 2−c 2> 0
Karena a 2−c 2 adalah positif, maka bisa diganti dengan bilangan positif lain :
b 2=a2−c 2
x2 y 2
Maka diperoleh persamaan umum : 2 + 2 =1
a b
Elips yang berpusat di O(0,0) dan fokus di sumbu x: Dimana a>b
Tentukan titi puncak, panjang sumbu mayor, sumbu minor, titik focus, persamaan garis
direktriks, eksentrisitas elips, dan panjang Latus Rectum dari ellips berikut :
9x2 + 25y2 = 900
Penyelesaian :
9 x 2+25 y 2=900 } ÷ 900
x2 y2
+ =1
100 36
Didapatkan :
a 2=100→ a=10 ; b 2=36 →b=6 ; c= √ 100−36= √ 64=8
karena 𝑎>𝑏, maka elips berbentuk horizontal dengan pusat O(0,0),
maka :
2 2 2 2
F 1 Q=√ ( F 1 R ) + ( QR ) =√ ( x ) + ( y +c )
2 2 2 2
F 2 Q=√ ( F 2 R ) + ( QR ) =√ ( x ) + ( y +c )
F1Q + F2Q =2a
2 2 2 2
√ ( x ) +( y +c) +√ ( x ) +( y−c) =2 a
2 2
√ ( x ) +( y +c) =2 a−√ ( x ) +( y−c)
2 2
2 2 2 2
( √( x ) +( y + c) ) =( 2 a− √( x ) +( y −c) )
2 2
2 2 2
( x ) +( y +c ) =4 a −4 a √ ( x ) +( y−c ) + ( x ) +( y−c )
2 2 2 2
2 2
x + y +2 cy + c =4 a −4 a √ ( x ) + ( y−c ) + x + y −2 cy+ c
2 2 2 2 2 2 2
2 2
4 cy−4 a =−4 a √ ( x ) + ( y−c )
2
Contoh soal :
Tentukan persamaan elips yang berpusat di titik pangkal dan panjang sumbu mayor
serta sumbu minor masing-masing 10 cm dan 6 cm, dan titik fokus berada di sumbu y.
Pembahasan :
Pusat : O(0,0)
Fokus terletak pada sumbu y, maka:
Sb.mayor: 2b = 10 maka b = 5
Sb.minor : 2a = 6 maka a = 3
Elips ini mempunyai persamaan bentuk umum :
Karena b > a, maka persamaan elipsnya adalah
x y2
2
x2 y2
+ =1 → + =1
a2 b 2 9 25
Contoh soal :
Tentukan titik pusat, titik fokus, titik puncak, panjang sumbu mayor dan sumbu
minor dari persamaan elips 4x2 + 9y2 +16x - 18y - 11 = 0
Pembahasan :
4x2 + 9y2 +16x - 18y - 11 = 0
4 ( x+2 )2 +9 ( y −1 )2=11+16+ 9
2 2
4 ( x+2 ) +9 ( y −1 ) =36
( x+2 )2 ( y −1 )2
+ =1
9 4
Didapatkan :
a 2=9 → a=3 ; b 2=4 → b=2 ; c= √ 9−5=√ 5
karena 𝑎>𝑏, maka elips berbentuk horizontal dengan pusat M(-2,1),
maka :
a) Koordinat titik puncak di 𝐴1(-1,1),𝐴2(-5,1),𝐵1(-2,3) 𝑑𝑎𝑛 𝐵2(-2,-1)
b) Panjang sumbu mayor 2a=6 dan panjang sumbu minor 2b=4
c) Titik focus di 𝐹1(−2+ √ 5,1) 𝑑𝑎𝑛 𝐹2(−2− √ 5 , 1).
Contoh soal :
Tentukan titik pusat dari persamaan elips berikut : 4x2 + y2 +24x - 4y + 4 = 0
Penyelesaian :
( x+3 )2 ( y−2 )2
+ =1
9 36
Didapatkan :
a 2=9 → a=3 ; b 2=36 →b=6 ; c= √ 36−9=√ 27=3 √ 3
karena b>a, maka elips berbentuk Vertikal dengan pusat M(-3,2),
Contoh Soal :
Tentukan persamaan garis singgung pada elips ¿ ¿ yang sejajar dengan garis
x +2 y =−12
Penyelesaian :
Menentukan gradien
x +2 y =−1 2
1 1
m1 ¿− karena sejajar maka m2¿−
2 2
1
Menentukan Persamaan Garis Singgung Elips ¿ ¿ dengan gradien m2¿−
2
( y−q)=m( x− p)± √ a2 m 2+ b2
1
√
( y−3)=−1( x+ 2) ± 16 ( )+5
4
( y−3 )=−x−2 ± √ 9
( y−3 )=−x−2 ± 3
y=−x−2+3+3 atau y=−x−2+3−3
y=−x+ 4atau y=−x−2
y + x−4=0atau y + x +2=0
Jadi persamaan garis singgung elips ¿ ¿ yang sejajar dengan garis
x +2 y =−12 adalah y + x−4=0atau y + x +2=0
Contoh Soal :
x2 y 2
Tentukan persamaan garis singgung elips + =1 di titik (2,1)
6 3
Penyelesaian :
Menentukan PGSE yang melalui titik (2,1)
x. x1 y . y1
+ 2 =1
a2 b
2x y
6 3 }
+ =1 ÷ 6
2 x+2 y=6
x + y=3
x2 y 2
Jadi persamaan garis singgung elips + =1 di titik (2,1) adalah x + y=3
6 3