Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“HIPERBOLA”

DISUSUN OLEH :

FEBY JUMRANA ARFAH (200310056)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2021/2022
KATA PENGANTAR

puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt karena atas rido nya lah sehingga

saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Hiperbola “ dengan mata kuliah geometri

yang telah di berikan oleh bapak Halidin,S.Pd.,M.P.Mat

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara

menyelesaikan masalah terekait hiperbola. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada

bapak Halidin,S.Pd.,M.P.Mat karena dengan memberikan tugas ini kepada saya , sehingga dapat

menambah wawasan saya tentang materi hiperbola ini.

Dalam penyusunan makalah ini melibatkan berbagai pihak, maka dari itu saya

mengucapkan banyak terima kasih atas kontribusinya dalam membantu menyusun makalah ini.

Meski telah di susun semaksimal mungkin saya sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak

kekurangan-kekurangan yang dapat pembaca temukan maka dari itu kritik dan saran yang

membangun sangat saya perlukan agar dapat menjadi pembelajaran agar kedepannya saya tidak

mengulangi kesalahan yang sama .

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii

BAB 1...........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................1

C. TUJUAN............................................................................................................................................1

BAB II...........................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2

A. Definisi Hiperbola............................................................................................................................2

B. Persamaan – persamaan hiperbola.................................................................................................4

C. Soal – soal Hiperbola.......................................................................................................................6

BAB III..........................................................................................................................................................7

PENUTUP.....................................................................................................................................................7

A. Kesimpulan......................................................................................................................................7

B. Saran................................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada


sebuah bidang, sedemikian sehingga jarak titik-titik tersebut ke sebuah titik tetap F (yang
disebut fokus) memiliki rasio yang konstan terhadap jarak titik-titik tersebut ke sebuah
garis tetap L (disebut direktris) yang tidak mengandung F. Irisan kerucut adalah lokus
dari semua titik yang membentuk kurva dua dimensi yang terbentuk oleh irisan sebuah
kerucut dengan sebuah bidang. Empat jenis yang dapat terjadi adalah: lingkaran, ellips,
hiperbola, dan parabola.
Dalam memahami geometri irisan kerucut, sebuah kerucut dianggap memiliki dua
kulit yang membentang sampai tak berhingga di kedua arah. Sebuah generator adalah
sebuah garis yang dapat dibuat pada kulit kerucut dan semua generator saling
berpotongan di satu titik yang disebut verteks kerucut. Untuk memahami materi ini lebih
lanjut, maka penulis akan membahas mengenai hiperbola.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah definisi hiperbola ?


2. Bagaimanakah persamaan hiperbola ?
3. Bagaimana cara menenyelesaikan soal – soal terkait hiperbola ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi hiperbola


2. Untuk mengetahui persamaan hiperbola
3. Untuk mengetahui cara menyelesaikan soal –soal tentang hiperbola

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hiperbola

Hiperbola adalah himpunan semua titik (x, y) pada bidang sedemikian hingga
selisih positif jarak titik (x, y) terhadap pasangan dua titik tertentu yang disebut titik
fokus (foci) adalah tetap.
Untuk menentukan persamaan hiperbola dengan pusat di O(0,0) dimana sumbu
mayor sejajar dengan sumbu x dan sumbu minornya adalah sumbu y . Pertama kita
gambar sebuah hiperbola yang berpusat di O (0,0), sumbu utama adalah sumbu x dan
sumbu sekawannya adalah sumbu y, seperti yang terlihat pada Gambar di bawah ini.

Hiperbola horizontal yang berpusat di O(0,0 )


Misalkan P terletak pada hiperbola yang menunjukkan jarak P ke F 1dan jarak P ke F 2.
Selisih jarak |F 1 P|terhadap|F 2 P| adalah konstan anggap 2a. Dengan menggunakan
definisi hiperbola, diperoleh :
|F 1 P|−|F 2 P|=2 a
√¿¿¿

√ ( x+ c ) + y − √( x−c ) + y =2a
2 2 2 2

√ ( x+ c ) + y =2 a+√ ( x −c ) + y
2 2 2 2

v
2 2
( √ ( x+ c )2+ y 2 ) =(2 a+ √ ( x −c )2+ y 2 )

( x +c ) + y 2=4 a2 +4 a √( x−c ) + y 2 +( x−c)2 + y 2


2 2

( x +c ) =4 a2 +4 a √ ( x −c ) + y2 + ( x−c )
2 2 2

x + 2 xc +c −4 a −( x −2 xc +c ) =4 a √ ( x−c ) + y
2 2 2 2 2 2 2

4 xc−4 a2=4 a √ ( x−c ) + y 2


2

xc−a2=a √ ( x−c ) + y 2
2

2
( xc−a2 ) =( a √ ( x −c )2+ y 2 )
2

a 4−2 a 2 cx +c 2 x2 =a2 (( x−c) ¿ ¿ 2+ y 2 )¿


4 2 2 2 2 2 2 2
a −2 a cx +c x =a ( x −2 xc+ c + y )
a 4−2 a 2 cx +c 2 x2 =a2 x 2−2a 2 xc +a2 c 2 +a2 y 2
4 2 2 2 2 2 2 2 2
a + c x =a x + a c + a y
c 2 x 2−a2 x 2−a2 y 2 =a2 c 2−a 4
2 2 2 2 2 2
(c ¿ ¿ 2−a ) x −a y =a (c ¿ ¿ 2−a ) ¿ ¿
Berdasarkan hubungan b 2=c 2−a 2 , makapersamaan diatas menjadi
2 2 2 2 2 2
b x −a y =a b
Jika kedua ruas di bagi a 2 b 2maka di peroleh suatu persamaan hiperbola adalah
x2 y 2
2
− 2 =1, dengan syarat a>b
a b
Jadi, persamaan hiperbola yang berpusan di O(0,0), focus F 1 ( c , 0 ) dan F 2 (−c , 0 ) dengan
persamaan :
2 2
x y
2
− 2 =1
a b
p
Apabila pusat O(0,0) kita translasikan sejauh ( ) maka kita peroleh pusat
q
hiperbola menjadi (p,q) sumbu adalah y = q yang sejajar dengan sumbu x dan sumbu
sekawannya adalah x = p yang sejajar dengan sumbu y. sehingga persamaan hiperbola
menjadi :

( x− p)2 ( y −q )2
2
− 2
=1
a b

vi
Gambar Hiperbola Vertikal dengan pusat di O(0,0)
Sedangkan untuk mencari Persamaan hiperbola jika sumbu mayornya adalah
sumbu y dan sumbu sekawannya adalah sumbu x hampir sama dengan cara diatas.
Sehingga nanti akan di peroleh persamaan :
2 2
y x
2
− 2 =1
b a
Persamaan hiperbola di atas merupakan persamaan hiperbola dengan pusat 0(0,0),
p
focus F 1 ( 0 , C ) dan F 2 ( 0 ,−C ) . Apabila pusat 0(0,0) di translasikan sejauh ( )maka kita
q
peroleh pusat hiperbola (p,q), sumbu utama adalah x = p yang sejajar dengan sumbu y
dan sumbu sekawannya adalah y = q yang sejajar sumbu x. sehingga persamaan
hiperbolanya menjadi :
( y− p )2 ( x−q )2
− =1
b2 a2

B. Persamaan – persamaan hiperbola

Dari uraian definisi hiperbola di atas dapat di peroleh persamaan – persamaan


hiperbola yang dapat di gunakan dalam menyelesaikan soal – soal terkait hiperbola.
Berikut rincian persamaan hiperbola :

vii
1. Persamaan hiperbola horizontal dengan pusat (0,0) adalah
x2 y 2
− =1
a2 b2
Dengan syarat a> b

2. Persamaan hiperbola horizontal dengan pusat (p,q) adalah


( x− p)2 ( y −q )2
2
− 2
=1
a b
Dengan syarat a> b
3. Persamaan hiperbola vertical dengan pusat (0,0) adalah

y2 x2
2
− 2 =1
b a
Dengan syarat b > a
4. Persamaan hiperbola horizontal dengan pusat (p,q)
2 2
( y− p) ( x −q )
2
− 2
=1
b a
Dengan syarat b > a
5. Latus Rectum adalah
2
2b
a
6. Persamaan asimtot hiperbola horizontal dengan pusat ( 0,0 ) adalah
b
y=± x
a
7. Persamaan asimtot hiperbola horizontal dengan pusat (p,q) adalah
b
y=q ± ( x− p )
a
8. Persamaan asimtot hiperbola vertical dengan pusat (0,0) adalah
a
y=± x
b
9. Persamaan asimtot hiperbola vertical dengan pusat (p,q) adalah
a
y=q ± ( x− p )
b

viii
C. Soal – soal Hiperbola

1. Diketahui persamaan hiperbola sebagai berikut


2 2
x y
− =1
25 9
Titik focus hiperbola tersebut adalah ………
Pembahasan
Dik : a 2=25 →a=5

2
b =9 →b=3

Penyelesaian
2 2 2
c =a −b =25−9=16 → c=4
Maka titik fokusnya adalah (-c,0) dan (c,0) → (−4,0 ) dan( 4,0)
2. Diketahui persamaan hiperbola 4 x2 −9 y 2=36 tentukanlah :
a. Koordinat pusat
b. Koordinat titik puncak
c. Koordinat titik focus
d. Persamaan garis asimtot
Pembahasan
Dik :
2 2
2 2 x y
4 x −9 y =36 ↔ − =1
9 4
c =a + b →c =9+4=13 → c=√ 13
2 2 2 2 2
a =9 → a=3
2
b =4 → b=2
a. Koordinat titik pusatnya adalah (0,0)
b. Koordinat titik puncaknya (a,0) dan (-a,0) adalah (3,0) dan (-3,0)

ix
c. Koordinat titik fokusnya (-c,0) dan (c,0) adalah (-√ 13 , 0¿ dan ( √ 13 , 0)
b 2
d. Persamaan garis asimtotnya adalah y=± x =± x
a 3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hiperbola adalah himpunan titik – titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu
yang besarnya tetap. Kedua titik tertentu itu di sebut titik focus. Jarak krdua titik tertentu
tersebut adalah 2b. hiperbola merupakan hasil dari pengirisan kerucut, suatu kerucut jika
diiris horizontal maka irisannya berbentuk lingkaran , jika kerucut tersebut di potong
secara miring maka terbentuk suatu elips, jika mengirisnya memotong alasnya dan
memotongnya secara vertical, maka terbentuk lah suatu hiperbola.

B. Saran

Dalam menyelesaikan soal –soal mengenai hiperbola ini hendaknya teman –teman cermat
dalam memilih persamaan yang akan di gunakan. Dikarenakan setiap persamaan
hiperbola yang mirip –mirip satu sama lain bisa menjadi pengeco dalam menyelesaikan
persoalan tersebut.

x
DAFTAR PUSTAKA

Halidin, S. (2022). GEOMETRI II ANALITIK DAN BIDANG RUANG. Kolaka: CV.EUREKA MEDIA AKSARA.

Hamdunah, A. Y. (2017). MODUL GEOMETRI ANALITIK. Padang: CV.Rumahkayu Pustaka Utama.

xi

Anda mungkin juga menyukai