Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Hiperbola adalah himpunan titik – titik yang selisih jaraknya terhadap dua
titik tertentu tetap besarnya. Kedua titik tertentu itu disebut titik fokus jarak kedua
titik tertentu tersebut adalah 2a.
Hiperbola dan ellips memiliki hubungan yang sangat erat, khususnya pada
bentuk persamaannya. Hiperbola dan ellips, adalah hasil dari suatu pengirisan dari
kerucut. Suatu kerucut jika diiris horizontal, maka irisannya berbentuk lingkaran.
Jika kerucut tersebut dipotong secara miring ( dan tidak memotong alasnya), maka
terbentuk suatu ellips. Jika mengirisnya memotong alasnya dan memotong
alasnya secara vertikal, maka terbentuk suatu hiperbola.
Berdasarkan defenisi hiperbola, kita dapat menggambarkan grafik
hiperbola, misalkan kita tentukan titik fokusnya adalah F’(-c,0) dan F(c,0),
sedangkan selisih jarak konstan tertentu adalah 2a.

2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian hiperbola?
b. Bagaimana persamaan umum hiperbola?
c. Bagaimana persamaan garis singgung hiperbola?
d. Bagaimana dua garis tengah sekawan?

3. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


a. Mengetahui definisi dari hiperbola
b. Mengetahui persamaan umum hiperbola
c. Mengetahui persamaan garis singgung hiperbola
d. Mengetahui dua garis tengah sekawan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HIPERBOLA
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap
dua titik tertentu tetap harganya.
Catatan : dua titik tertentu itu disebut fokus hiperbola.

Misalkan : F dan G adalah titik fokus hiperbola yang jaraknya 2c sedangkan


selisih jaraknya terhadap fokus adalah 2a dimana 2c > 2a > 0

2
MELUKIS HIPERBOLA
1. Buatlah lingkaran yang pusatnya di F dan jari – jarinya P dimana P > c – a
2. Buatlah lingkaran yang pusatnya di G dan jari – jarinya di 2a + p
3. Lingkaran (1) dan (2) berpotongan di Q, titik Q adalah salah satu titik pada
hiperbola.
4. Buatlah lingkaran yang pusatnya diG dan jari – jarinya K,dimana K> c – a.
5. Buatlah lingkaran yang berpusat di F dan jari – jarinya 2a + k
6. Lingkaran (4) dan (5) berpotongan di P, titik P (x,y) adalah salah satu titik
pada hiperbola.
7. Dengan mengambil beberapa harga P dan K akan diperoleh beberapa titik
lain yang terletak pada hiperbola dengan menghubungkan titik – titik lewat
sebuah kurva yang mulus, terdapat hiperbola yang diminta.

3
B. PERSAMAAN HIPERBOLA

4
Teorema 6.1:
Titik (x, y) berada pada hiperbola yang mempunyai fokus (c, 0) dan titik-
titik ujung (a, 0) jika dan hanya jika memenuhi persamaan
x2 y2
a2 – b2 =1
dimana b2 = c2 – a2.

Peranan sumbu-x dan sumbu-y dalam bentuk grafik akan dinyatakan dalam
teorema berikut.

Teorema 6.2:
Titik (x, y) berada pada hiperbola yang mempunyai fokus (0, c) dan titik-
titik ujung (0, a) jika dan hanya jika memenuhi persamaan
2 2
y x
a2 – b2 =1
dimana b2 = c2 – a2.

Dari teorema 6.2 dan 6.2 di atas, bahwa sumbu mayor sejajar dengan sumbu yang
variabelnya berharga positif.

Contoh 1:
x2 y2
Selidiki dan buat sketsa grafik dari persamaan 9 – 16 =1
Jawab:
Jika kita perhatikan terlihat bahwa a2 = 9, b2 = 16, dan c2 = a2 + b2 = 25.

Hiperbola ini mempunyai pusat (0, 0), titik-titik ujung (3, 0), dan titik fokus (5,

0). Persamaan garis asimtotik hiperbola di atas adalah 3x  4y = 0. Panjang sumbu

mayor = 6 sejajar sumbu-x dan panjang sumbu minor = 8. Sketsa grafik dapat

dilihat pada gambar 6.3 dibawah ini.

5
y

(0, 4)
(-3, 0) (3, 0)
F’(-5, 0) F(5, 0) x

(0, -4)

Contoh 2:
Selidiki dan buat sketsa grafik persamaan 16x2 – 9y2 + 144 = 0.

Jawab:
Kita ubah persamaan 16x2 – 9y2 + 144 = 0 ke dalam bentuk baku, yaitu
16x2 – 9y2 + 144 = 0
9y2 – 16x2 = 144
y2 x2
16 – 9 =1
Dari persamaan terakhir terlihat bahwa a2 = 16, b2 = 9, dan c2 = a2 + b2 =
25. Hiperbola ini mempunyai pusat (0, 0), titik-titik ujung (0, 4), dan titik fokus
(0, 5). Persamaan garis asimtotik hiperbola di atas adalah 4x  3y = 0. Panjang
sumbu mayor = 8 sejajar sumbu-x dan panjang sumbu minor = 6. Sketsa grafik
dapat dilihat pada gambar 6.4 dibawah ini.

6
y

F(0, 5)
(0, 4)
(-3, 0) (3, 0)
x

(0, -4)

F’(0, -5)

Contoh 3:
Tentukan persamaan hiperbola yang fokus (4, 0) dan titik-titik ujung (2, 0).
Jawab:
Karena fokus yang diberikan terletak pada sumbu-x maka bentuk baku
dari persamaan hiperbola yang dicari seperti pada teorema 6.1.
Dari titik fokus yang diberikan maka diperoleh c = 4, titik ujung diperoleh
a = 2 dan b2 = c2 – a2 = 16 – 4 = 12.
Jadi persamaan yang dicari adalah
x2 y2
4 – 12 =1
 3x2 – y2 = 12
Untuk memperoleh persamaan hiperbola yang lebih umum, misalkan
diadakan translasi pusat sumbu koordinat ke titik (h, k), maka diperoleh

x2 y2
persamaan hiperbola a2 – b2 = 1 menjadi

2 2
( x−h ) ( y−k )
a2 – b2 =1

Untuk c2 = a2 + b2, persamaan di atas adalah persamaan hiperbola dengan


pusat di (h, k), titik-titik fokus (h  c, k) dan titik-titik ujung (h  a, k) Hal ini
dinyatakan dalam teorema berikut.

7
Teorema 6.3:

Titik (x, y) berada pada hiperbola yang mempunyai pusat (h, k), fokus (h 
c, k) dan titik-titik ujung (h  a, k) jika dan hanya jika memenuhi persamaan

2 2
( x−h ) ( y−k )
a2 – b2 =1

dengan b2 = c2 – a2 (lihat gambar 6.5)

(h, k + b)
(h – a, k) (h + a, k)
F’(h – c, k) (h, k) F(h + c, k)
(h, k – b)

Gambar 6.5

8
Teorema 6.4:

Titik (x, y) berada pada hiperbola yang mempunyai pusat (h, k), fokus (h, k

 c) dan titik-titik ujung (h, k  a) jika dan hanya jika memenuhi persamaan

2 2
( y−h ) ( x−k )
a2 – b2 =1

dengan b2 = c2 – a2 (lihat g

Y
F(h+c, k)

(h, k + b)
(h – a, k) (h – a, k)

(h, k – b)

F’(h – c, k ) x

Gambar 6.6

Contoh 4:
Sebuah hiperbola mempunyai persamaan 9x2 – 4y2 – 36x – 8y + 68 = 0
Tentukan pusat, titik ujung, titik fokus dan gambar grafik hiperbola tersebut.
Jawab:
Kita ubah bentuk persamaan di atas ke dalam bentuk baku seperti pada
teorema 6.3 atau teorema 6.4.
9x2 – 4y2 – 36x – 8y + 68 = 0
 9x2 – 36x – 4y2 – 8y = –68
 9(x2 – 4x + 4) – 4(y2 + 2y + 1) = –68 + 36 – 4
 9(x – 2)2 – 4(y + 1)2 = –36
 4(y + 1) 2 – 9(x – 2)2 = 36

9
( y +1)2 ( x−2)2
 9 – 4 =1
Dari persamaan terakhir diperoleh informasi h = 2, k = –1, a2 = 9, dan b2 = 4.
Dengan demikian c2 = a2 + b2 = 9 + 4 = 13.

Menurut teorema 6.4 dapatlah disimpulkan bahwa hiperbola yang terjadi


berpusat di (2, –1), titik-titik ujungnya (2, –1 + 3) = (2, 2) dan (2, –1 – 3) = (2, –

4), titik fokusnya adalah (2, –1 + √ 13 ) dan (2, –1 – √ 13 ). Sketsa grafik


dapat dilihat di gambar 6.7

F(2,-1+ √ 13 )

(2, 2) F’(2,-1– √ 13 )

(0,-1) (2,-1) (4,-1)


(2, -4)

10
1. PERSAMAAN HIPERBOLA DI TITIK PUSAT (α , β)

1. PERSAMAAN PARAMETER HIPERBOLA

Persamaan parameter hiperola tersebut adalah :

x=a.secα
α α
y=b. tg α , ingat sec2 _tg2

2. ASYMTOT HIPERBOLA

11
CATATAN:

12
3. DIRIKTRIS dan EKSENTRISITET

13
14
Garis dan Hiperbola
Seperti halnya pada lingkaran, parabola dan ellips. Maka hiperbola dan garis
berkemungkinan :
- Tidak saling memotong, syarat D<0
- Memotong di dua titik, syarat D>0
- Menyinggung dengan syarat D = 0

C. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG HIPERBOLA.

15
16
DUA GARIS TENGAH SEKAWAN

Jika titik ujung garis tengah sekawan yang satu (x1,y1) dan titik ujung garis
tengah sekawan yang lain (x2,y2), maka antara koordinat – koordinat itu terdapat
hubungan :

17
18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap
dua titik tertentu tetap harganya.

Garis dan Hiperbola


Seperti halnya pada lingkaran, parabola dan ellips. Maka hiperbola dan garis
berkemungkinan :
- Tidak saling memotong, syarat D<0
- Memotong di dua titik, syarat D>0
- Menyinggung dengan syarat D = 0

2. Saran
Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat membantu pembaca dalam
membuat tugas, dan menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam belajar.

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai