Anda di halaman 1dari 10

A.

Persamaan Hiperbola

Hiperbola merupakan salah satu bagian


dari irisan kerucut. Irisan kerucut adalah
tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya
dengan titik fokos dan garis direktrisnya
sama, yaitu eksentrisitas. Nilai eksentrisitas
dari hiperbola lebih dari satu (e >1, dengan
𝑐
e=𝑎). Hiperbola adalah suatu himpunan titik /

tempat kedudukan titik-titik, yang titik-


titiknya memenuhi syarat, bahwa selisih
jaraknya terhadap dua titik tertentu tetap.

1. Persamaan Hiperbola Dipusat (0,0)


Gambar di samping menunjukkan sebuah
hiperbola yang berpusat di titik (0,0). Titik
F1(c,0) dan F2(-c,0) merupakan fokus,
sedangkan selisih jarak sembarang titik
T(x,y) ke kedua fokus tersebut sama dengan
2a dimana 2a < 2c.

Persamaan hiperbola di atas dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai


berikut:
TF2 – TF1 = 2a
⟺ √(𝑥 + 𝑐)2 + 𝑦 2 - √(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦 2 = 2a

⟺ √(𝑥 + 𝑐)2 + 𝑦 2 = 2a + √(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦 2

⟺ x2 + 2cx + c2 + y2 = 4a2 + x2 – 2cx + c2 + y2 + 4a √(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦 2

⟺ 4a √(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦 2 = 4cx – 4a2


⟺ a√(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦 2 = cx – a2

Kuadratkan kedua ruas, maka diperoleh :

⟺ a2x2 – 2a2cx2 + a2c2 + a2y2 = c2x2 - 2a2cx + a4

⟺ (c2 – a2)x2 – a2y2 = a2(c2 –a2)

Misalkan c2 – a2 = b2, maka diperoleh :

⟺ b2x2 – a2y2 = a2b2

𝑥2 𝑦2
⟺ 𝑎2 − =1
𝑏2

Persamaan tersebut adalah persamaan hiperbola di titik pusat (0,0), dengan :

a) F1(c,0) dan F2(-c,0) titik fokus hiperbola


b) Sumbu X dan sumbu Y adalah sumbu-sumbu simetri. Karena titik potong
hiperbola dengan sumbu X nyata, maka sumbu X disebut sumbu nyata.
Sedangkan, karena titik potong hiperbola dengan sumbu Y tidak nyata
(imaginer), maka sumbu Y disebut sumbu imaginer.
c) Puncak-puncak hiperbola terletak pada sumbu X, yaitu A1(a,0) dan A2(-a,0)

Dengan cara yang sama, akan didapatkan


persamaan hiperbola dipusat (0,0) dengan
titik fokus pada sumbu Y, F1(0,c) dan F2(0,-
c), sebagai berikut :

TF2 – TF1 = 2a
⟺ √(𝑦 + 𝑐)2 + 𝑥 2 - √(𝑦 − 𝑐)2 + 𝑥 2 = 2a

⟺ √(𝑦 + 𝑐)2 + 𝑥 2 = 2a + √(𝑦 − 𝑐)2 + 𝑥 2


⟺ y2 + 2cy + c2 + x2 = 4a2 + y2 – 2cy + c2 + x2 + 4a √(𝑦 − 𝑐)2 + 𝑥 2

⟺ 4a √(𝑦 − 𝑐)2 + 𝑥 2 = 4cy – 4a2

⟺ a√(𝑦 − 𝑐)2 + 𝑥 2 = cy – a2

Kuadratkan kedua ruas, maka diperoleh :

⟺ a2y2 – 2a2cy2 + a2c2 + a2x2 = c2y2 - 2a2cy + a4

⟺ (c2 – a2)y2 – a2x2 = a2(c2 –a2)

Misalkan c2 – a2 = b2, maka diperoleh :

⟺ b2y2 – a2x2 = a2b2

𝑦2 𝑥2
⟺ 𝑎2 − = 1 , dengan :
𝑏2

a) Sumbu X dan sumbu Y adalah sumbu-sumbu simetri. Karena titik potong


hiperbola dengan sumbu Y nyata, maka sumbu Y disebut sumbu nyata.
Sedangkan, karena titik potong hiperbola dengan sumbu X tidak nyata
(imaginer), maka sumbu X disebut sumbu imaginer.
b) Puncak-puncak hiperbola terletak pada sumbu Y, yaitu A1(0,a) dan A2(0,-a)

2. Persamaan Hiperbola Dipusat (h,k)


Gambar disamping menunjukkan sebuah
hiperbola yang berpusat di titik (h,k). Titik
F1(h+c,k) dan F2(h-c,k) merupakan fokus,
sedangkan selisih jarak sembarang titik
T(x,y) ke kedua fokus tersebut sama dengan
2a dimana 2a < 2c.

Persamaan hiperbola di atas dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai


berikut:
TF2 – TF1 = 2a
⟺ √(𝑥 − (ℎ − 𝑐))2 + (𝑦 − 𝑘)2 - √(𝑥 − (ℎ + 𝑐))2 + (𝑦 − 𝑘)2 = 2a

⟺ √(𝑥 − (ℎ − 𝑐))2 + (𝑦 − 𝑘)2 = 2a + √(𝑥 − (ℎ + 𝑐))2 + (𝑦 − 𝑘)2

⟺ x2 + 2x(h-c) + (h-c)2 + (y-k)2 = 4a2+ 4a√(𝑥 − (ℎ + 𝑐))2 + (𝑦 − 𝑘)2 +x2-


2x(h+c)+(h+c)2+(y-k)2
⟺ 4a√(𝑥 − (ℎ + 𝑐))2 + (𝑦 − 𝑘)2 = 4cx – 4a2 - 4ch

⟺ a√(𝑥 − (ℎ + 𝑐))2 + (𝑦 − 𝑘)2 = c(x-h) – a2


Kuadratkan kedua ruas, maka diperoleh :
⟺ a 2 (x 2 - 2 x ( h + c ) +(h + c )2 + (y - k )2 ) = a4 - 2a 2c (x - h ) + c 2 ( x - h )2
⟺ a 2x 2 - 2a 2xh + 2a 2xc + a 2h 2 - 2a 2ch + a 2c 2 + a 2 ( y - k )2 = a 4 + 2 a 2cx - 2a
2
ch + c 2 ( x - h )2
⟺ a 2x 2 - 2a 2xh + a 2h 2 -c 2 (x - h )2 + a 2 ( y - k )2 = a4 - a 2c 2
⟺ a2(x-h)2 – c2(x-h)2 + a2(y-k)2 = a4 - a 2c 2
⟺ (a2–c2) (x-h)2 + a2(y-k)2 = a2(a2–c2)
Karena c2 – a2 = b2, a2 – c2 = -b2, sehingga diperoleh :
⟺ -b2(x-h)2 + a2(y-k)2 = -a2b2
(x−h)2 (y−k)2
⟺ − =1
𝑎2 𝑏2

Persamaan tersebut adalah persamaan hiperbola di titik pusat (0,0), dengan :

a) F1(h+c,k) dan F2(h-c,k) titik fokus hiperbola


b) Sumbu nyata adalah garis y=k. Sedangkan, sumbu imaginer adalah garis x=h.
c) Puncak-puncak hiperbola terletak pada A1(h+a,k) dan A2(h-a,k)
Dengan cara yang sama, akan didapatkan
persamaan hiperbola dipusat (h,k) dengan
titik fokus pada sumbu Y, F1(h,k+c) dan
F2(h,k-c) adalah :

(𝑦−𝑘)2 (𝑥−ℎ)2
− = 1 , dengan :
𝑎2 𝑏2

a) Sumbu nyata adalah garis x=h. Sedangkan, sumbu imaginer adalah garis y=k.
b) Puncak-puncak hiperbola terletak pada A1(h,k+a) dan A2(h,k-a)

3. Persamaan Hiperbola Tak Standar

Apabila terdapat persamaan hiperbola yang kedua sumbunya, baik sumbu nyata
(sumbu tranversal) maupun sumbu imajiner (sumbu sekawan) tidak sejajar dengan
koordinat kartesius. Misalkan :
l1x + m1y + n1 = 0 dan m1x − l1y + n2 = 0

merupakan dua garis yang saling tegak lurus. Misalkan persamaan l1x + m1y + n1 =0
sebagai sumbu tranversal dengan panjang |AA’| = 2a. Sedangkan m1x − l1y + n2 = 0
sebagai sumbu sekawan dengan panjang |BB’| = 2b. Maka persamaan hiperbolanya adalah:
|𝑃𝐿| 2 |𝑃𝑀| 2
𝑎2
- 𝑏2
=1
(𝑚1𝑥 − 𝑙1𝑦 + 𝑛2) 2 (𝑙1𝑥 + 𝑚1𝑦 + 𝑛1) 2

√𝑚2 2
1 +𝑙1 √𝑙2 2
1 +𝑚1
- =1
𝑎2 𝑏2

(𝑚1𝑥 − 𝑙1𝑦 + 𝑛2) 2 (𝑙1𝑥 + 𝑚1𝑦 + 𝑛1) 2


- =1
𝑎2 √𝑚12 +𝑙12 𝑏 2 √𝑙12 +𝑚12

Diatas adalah persamaan hiperbolanya, dengan sifat-sifat sebagai berikut :

a) Titik Pusat
Titik pusat persamaan hiperbola ini adalah titik potong antara garis l1x +m1y + n1 =
0 dan garis m1x − l1y + n2 = 0.
b) Garis Direktris
Jika (x, y) adalah sebarang titik pada garis direktrik, maka jarak dari
𝑎
sumbu sekawan m1x − l1y + n2 = 0 adalah 𝑒 . Oleh karena itu, persamaan
garis direktriknya adalah :
(𝑚1𝑥 − 𝑙1𝑦 + 𝑛2) 𝑎
= ±𝑒
√𝑚12 +𝑙12

c) Titik Pusat
Titik pusatnya dapat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan l1x
(𝑚1𝑥 − 𝑙1𝑦 + 𝑛2)
+m1y + n1 = 0 dengan persamaan latus rectum = ± ae
√𝑚12 +𝑙12

2𝑏 2
Adapun panjang jarak antara setiap panjang latus rectum adalah .
𝑎

4. Kedudukan Titik pada Hiperbola


𝑥2 𝑦2
Pada persamaan hiperbola − = 1, apakah suatu titik (x1,y1) terletak
𝑎2 𝑏2
diluar hiperbola (kearah titik fokus), terletak pada hiper bola, ataupun terletak
didalam hiperbola (kearah titik pusat) dapat ditentukan dengan :
𝑥12 𝑦12
a) Titik terletak diluar hiperbola jika, 2
− −1<0
𝑎 𝑏2
𝑥2 𝑦12
b) Titik terletak pada hiperbola jika, 𝑎12 − −1=0
𝑏2
𝑥2 𝑦12
c) Titik terletak diluar hiperbola jika, 𝑎12 − −1>0
𝑏2
B. Asimtot Hiperbola

Asimtot Hiperbola adalah garis dimana kurva hiperbola akan menyinggung atau
menyentuh garis tersebut di tak terhingga.

1. Asimtot Hiperbola dipusat (0,0)

𝑥2 𝑦2
Akan dicari titik-titik potong hiperbola 𝑎2 − = 1 dengan garis y=mx.
𝑏2

b2x2 –a2y2 = a2b2


b2x2 –a2(mx)2 = a2b2
(b2–a2m2)x2 = a2b2
𝑎2 𝑏 2
x2 = 𝑏2 –𝑎2 𝑚2
ab
x=
√(𝑏 2 –𝑎2 𝑚2 )

b2–a2m2 =0, karena titik-titik potongnya jauh tak terhingga.


b2–a2m2 =0
𝑏2
m2 = 𝑎 2
𝑏 𝑏
m = ± 𝑎, sehingga garis y = ± 𝑎 𝑥 mennyinggung hiperbola dijauh tak terhingga.
𝑏 𝑥2 𝑦2
Jadi, garis y = ± 𝑎 𝑥 adalah asimtot hiperbola − =1
𝑎2 𝑏2
𝑦2 𝑥2
Dengan cara yang sama, didapat persamaan asimtot dari − = 1 adalah
𝑎2 𝑏2
𝑎
y= ± 𝑏𝑥

2. Asimtot Hiperbola dipusat (h,k)


(𝑥−ℎ)2 (𝑦−𝑘)2
Akan dicari titik-titik potong hiperbola 𝑎2
− 𝑏2
= 1 dengan garis

(y-k) = m(x-h) adalah :


b2 (x-h)2 –a2 (y-k)2 = a2b2
b2 (x-h)2 –a2(m(x-k))2 = a2b2
(b2–a2m2)(x-h)2 = a2b2
𝑎2 𝑏 2
(x-h)2 = 𝑏2 –𝑎2 𝑚2
ab
(x-h) =
√(𝑏 2 –𝑎2 𝑚2 )

b2–a2m2 =0, karena titik-titik potongnya jauh tak terhingga.


b2–a2m2 =0
𝑏2
m2 = 𝑎 2
𝑏 𝑏
m = ± 𝑎, sehingga garis (y-k) = ± 𝑎
(𝑥 − ℎ) mennyinggung hiperbola dijauh tak

terhingga.
𝑏 (𝑥−ℎ)2 (𝑦−𝑘)2
Jadi, garis (y-k) = ± 𝑎 (𝑥 − ℎ) adalah asimtot hiperbola − =1
𝑎2 𝑏2

Dengan cara yang sama, didapat


(𝑦−𝑘)2 (𝑥−ℎ)2
persamaan asimtot dari − =1
𝑎2 𝑏2

adalah :
𝑎
(y-k) = ± 𝑏 (𝑥 − ℎ)

C. Garis Arah atau Direktris Hiperbola

Direktris adalah garis sumbu simetris pada hiperbola terhadap titik fokus.
Titik T(x,y) terletak pada hiperbola , sehingga:

TF12 = d12 = (x-c)2 + y2

TF22 = d22 = (x-c)2 + y2

d22 - d12 = 4cx

(d2 - d1) (d2 + d1) = 4cx

2a (d2 + d1) = 4cx

2𝑐𝑥
(d2 + d1) = 𝑎

(d2 - d1) = 2a

2𝑐𝑥 2𝑐𝑥
2d2 = +2a 2d1 = -2a
𝑎 𝑎
𝑐𝑥 𝑐𝑥
d2 = +a d1 = +a
𝑎 𝑎
𝑐 𝑎2 𝑐 𝑎2
d2 = 𝑎 (𝑥 + ) d1 = 𝑎 (𝑥 + )
𝑐 𝑐
𝑐 𝑐
d2 = 𝑎 TN d1 = 𝑎 TM
𝑑2 𝑐 𝑑1 𝑐
=𝑎 =𝑎
TN TM
𝑎2 𝑎2
Jadi, persamaan direktrisnya x= untuk F(c,0) dan x= − untuk F(-c,0).
𝑐 𝑐
Dapat ditulis direktis persamaan-persamaan hiperbola pada tabel dibawah :

Persamaan Hiperbola Titik Fokus Dierktris


𝑥2 𝑦2 F (c,0) x=
𝑎2
− =1 𝑐
𝑎2 𝑏 2
F (-c,0) 𝑎2
x= − 𝑐

𝑦2 𝑥2 F (0,c) y=
𝑎2
− =1 𝑐
𝑎2 𝑏 2
F (0,-c) 𝑎2
y= − 𝑐

(𝑥 − ℎ)2 (𝑦 − 𝑘)2 F (h+c,k) x=


𝑎2
+h
− =1 𝑐
𝑎2 𝑏2
F (h-c,k) 𝑎2
x= − +h
𝑐

(𝑦 − 𝑘)2 (𝑥 − ℎ)2 F (h,k-c) y=


𝑎2
+k
− =1 𝑐
𝑎2 𝑏2
F (h,k+c) 𝑎2
y= − +k
𝑐

Anda mungkin juga menyukai